METODOLOGI
1.1.Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen, yaitu penlitian yang dilakukan
dengan melakukan telaah teori dan penelitian dalam artikel di sebuah jurnal.
1.2.Prosedur penelitian
Prosedur pengambilan data dan analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan artikel tentang sampah organik, biogas dan energi listrik dari bahan baku
biogas.
2. Mengumpulkan data dalam artikel
3. Mengkaji teori dari aspek 3 bidang ilmu yaitu, bidang biologi, bidang kimia dan bidang
fisika.
4. Menjelaskan secara lengkap proses pengolahan sampah organik menjadi biogas dan sumber
energi dari aspek biologi, kimia dan fisika.
5. Menarik kesimpulan pentingnya konsep IPA dalam memahami fenomena alam di lingkungan
sekitar tempat tinggal.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.4. Metanogenesis
Selama tahapan proses yang terakhir ini, bakteri metanogen akan mengubah hidrogen
dan asam asetat menjadi gas metana dan karbondioksida. Pertumbuhan bakteri metanogen di
dalam digester sangat bergantung pada temperatur, komposisi substrat dan laju beban organik.
Bakteri metanogen adalah bakteri yang sangat sensitif, kehadiran sedikit oksigen dapat bersifat
toksik dan menyebabkan kematian populasi bakteri jenis ini. Selain oksigen bakteri jenis ini
juga tidak dapat hidup di pH yang asam. pH optimum untuk bakteri metanogen berada dalam
kisaran 6,5-7.2 (Environment Canada, 2013). Produk dari tahapan ini, yaitu biogas, didominasi
oleh kandungan gas metana dan karbondioksida, tetapi juga ada gas-gas lain dalam konsentrasi
kecil seperti hidrogen sulfida, nitrogen, oksigen, dan hidrogen. Biogas dengan kandungan gas
metana lebih dari 45% bersifat mudah terbakar. Semakin besar kandungan gas metana, maka
semakin besar juga potensi energi dalam substrat tersebut.
Proses AD merupakan teknologi yang cukup menjanjikan untuk pengolahan sampah
organik, mengingat banyaknya keuntungan yang diperoleh dan hampir tidak menimbulkan
residu. Pemilahan merupakan salah satu kunci utama dalam penyiapan substrat selain karena
proses AD merupakan proses biologis yang hanya dapat mendekomposisi sampah organik,
keberadaan sampah anorganik seperti plastik dapat menimbulkan masalah pada sistem
operasional AD.
Proses anaerobic ini berlangsung dalam empat tahap sebagai berikut (Sidik, 2008 dan
Sudradjat, 2006).
1. Proses hydrolysis, yaitu dekomposisi bahan organik polimer seperti protein, karbohidrat,
dan lemak menjadi monomer yang mudah larut seperti glukosa, asam lemak, dan asam
amino yang dilakukan oleh sekelompok bakteri fakultatif seperti lipolytic bacteria,
cellulolytic bacteria, dan proteolytic bacteria.
2. Proses acidogenesis, yaitu dekomposisi monomer organik menjadi asamasam organik dan
alkohol. Pada proses ini, monomer organik diuraikan lebih lanjut oleh acidogenic
bacteria menjadi asam-asam organik seperti asam format, asetat, butirat, propionat, laktat,
ammonia, serta dihasilkan juga CO2, H2, dan etanol.
3. Proses acetogenesis, yaitu perubahan asam organik dan alkohol menjadi asam asetat.
Pada proses ini senyawa asam organik dan etanol diuraikan acetogenic bacteria menjadi
asam format, asetat, CO2, dan H2.
4. Proses methanogenesis, yaitu perubahan dari asam asetat menjadi methan. CH2 adalah
produk akhir dari degradasi anaerob. Pembentukan methan dapat terjadi melalui dua
cara. Cara pertama adalah fermentasi dari produk utama dari tahap pembentukan asam,
yaitu asam asetat menjadi CH4 dan CO2 :
Secara garis besar, fermentasi karbohidrat dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
1. Pemecahan karbohidrat (pati) menjadi gula pereduksi
Pemecahan karbohidrat menjadi gula pereduksi karena difermentasi oleh enzim diastase dan
maltase yang terkandung dalam ragi, seperti yang terlihat pada reaksi berikut:
2(C6H10O5)n + nH2O nC12H22O11
diastase pati maltosa
C12H22O11 C6H12O6
maltase Glukosa
2. Perubahan gula pereduksi menjadi etanol
Perubahan gula pereduksi menjadi etanol dilakukan oleh enzyme zymase, yaitu enzim
kompleks yang terkandung dalam ragi. Reaksinya adalah sebagai berikut:
4.3.2. Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda
masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di
tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu
benda tersebut. Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat
macam termometer yang paling dikenal
adalah Celsius, Reaumur, Fahrenheit dan Kelvin.
Umumnya digester yang digunakan untuk mengolah sampah kota (municipal
digester) didesain untuk beroperasi pada rentang meshofilik. Secara alami rentang
temperature mesofilik (30-35°C) dapat dicapai oleh proses dekomposisi anaerobik secara
normal.
4.3.3. Tekanan
Tekanan merupakan satuan fisika buat menyatakan kalo gaya (F) per satuan luas
(A), dan satuan tekanan sering dipakai buat mengukur kekuatan dari suatu cairan dan gas.
Selain itu, tekanan juga bisa dihubungkan dengan memakai satuan volume dan juga suhu.
Partikel –partikel dalam gas bebas bergerak dalam ruang dan saling bertumbukan satu
sama lain. Tumbukan antara partikel gas dengan dinding wadah akan menyebabkan
tekanan. Semakin banyak jumlah tumbukan antar molekul maka semakin tinggi tekanan
yang terjadi. Pada proses bernapas Hukum Boyle berlaku. Hukum Boyle berbunyi “Jika
volume suatu wadah gas diperkecil, maka tekanan gas tersebut membesar, asalkan suhu
gas tersebut tetap. Memperbesar volume wadah tersebut menyebabkan tekanan gas
tersebut turun. Penting untuk dicatat bahwa hukum ini berlaku asal suhu gas tersebut
tetap”. Jika gas ditekan ke suatu ruang yang lebih kecil, molekul-molekulnya akan lebih
sering menumbuk dinding ruang tersebut. Akibatnya tekanan gas itu bertambah. Hal
sebaliknya akan terjadi. Jika gas diberikan ruang yang lebih besar, molekul-molekul gas
tersebut menjadi lebih jarang menumbuk dinding dan tekanan gas tersebut mengecil. Hal
tersebut akan terjadi pada Digester Biogas. Gas metana yang dihasilkan nantinya akan
dikeluarkan melalui selang/pipa khusus yang akan dialirkan menuju Generator atau
langsung ke mesin pembakaran.
4.3.4. Energi
Dalam fisika, energy adalah proferti fisika dari suatu objek yang dapat berpindah
melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan dengan satuan Joule.
Ada berbagai macam bentuk-bentuk energi, tetapi semua tipe energi ini harus
memenuhi berbagai kondisi seperti dapat diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi
hukum konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang
dikenai energi tersebut. Bentuk energi yang umum diantaranya energi kinetik dari benda
bergerak, energi radiasi dari cahaya dan radiasi elektromagnetik, energi potensial yang
tersimpan dalam sebuah benda karena posisinya seperti medan gravitasi, medan
listrik atau medan magnet, dan energi panas yang terdiri dari energi potensial dan kinetik
mikroskopik dari gerakan-gerakan partikel tak beraturan. Beberapa bentuk spesifik dari
energi potensial adalah energi elastis yang disebabkan dari pemanjangan atau deformasi
benda padat dan energi kimia seperti pelepasan panas ketika bahan bakar terbakar. Setiap
benda yang memiliki massa ketika diam, memiliki massa diam atau sama dengan energi
diam, meski tidak dijelaskan dalam fenomena sehari-hari di fisika klasik.
Komponen utama penyusun biogas adalah gas metana dan karbondioksida. Gas
metana memiliki nilai kalor yang tinggi, oleh karena itu gas ini banyak digunakan sebagai
energi terbarukan. Penggunaan biogas yang paling populer di negara maju yaitu dengan
mengubahnya menjadi energi listrik. Dari 1 ton sampah sisa makanan, dapat dihasilkan
sebanyak kurang lebih 80-90 m3 gas metana yang setara dengan 600 kWh listrik. Untuk
menghasilkan energy listrik tersebut dibutuhkan sebuah mesin/Generator.
Generator merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik arus bolak – balik. Energi mekanik diperoleh dari
penggerak mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator, sedangkan energi
listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan
kumparan stator. Prinsip dasar generator arus bolak – balik menggunakan hukum Faraday
yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah –
ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Generator biogas
adalah generator yang berbahan bakar dari biogas yang digunakan untuk membangkitkan
tenaga listrik.
V. KESIMPULAN
Peran sampah organik sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Sampah tidak
selamanya menjadi pengganggu aktivitas kehidupan lingkungan sekitar. Sampah organik bisa
dimanfaatkan dalam berbagai hal yang sangat perguna bagi kehidupan manusia. Sampah
melalui serangkaian proses alamiah sehingga menghasilkan suatu bahan atau materi berharga
dan dapat menjadi solusi penyelesaian masalah pencemaran lingkungan. Proses ini meliputi
proses biologis, proses kimiawi dan proses periiubahan fisika zat. Oleh karena itu, makalah
ini akan mengurain lebih rinci terkait proses pembuatan sampah organik yang meliputi 3
bidang kajian ilmu pengetahuan yaitu, aspek biologi, aspek kimia, dan aspek fisika.