Anda di halaman 1dari 2

Bertumbuh Dalam Roh

Roma 5:5b ‘Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita


oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.’

Kita yang telah menerima kuasa Roh Kudus dimampukan


Tuhan untuk mewartakan Kabar Gembira, menjadi garam dan
terang, serta tetap setia dan teguh dalam menghadapi segala
tantangan. Namun seringkali hidup Roh yang telah Tuhan
karuniakan, tidak bertumbuh dalam hidup panggilan kita,
buahnya tidak tampak, bahkan tidak jarang kita jatuh kembali
ke dalam hidup kedagingan.

Apa yang membuat kita mudah jatuh kembali ke dalam hawa nafsu kedagingan kita? Apa
yang membuat hidup Roh yang telah dimulai itu tidak bertumbuh sebagaimana yang
diinginkan? Masih ingatkah dalam CLP Talk 10  – Bertumbuh dalam Roh, kita diajarkan
mengenai lima jari-jari pertumbuhan? Mari kita simak kembali apa saja intisari
pengajaran itu.

Pertama, hidup Doa. Sebagai anggota CFC, kita sudah berjanji untuk berdoa setiap hari
minimal 15 menit, artinya kita mesti menyediakan waktu untuk berdoa. Doa tidak harus
permohonan saja, melainkan kita diajarkan format ACTS yaitu Adoration (pujian),
Contrition (mohon pengampunan), Thanksgiving (ucapan syukur), dan Supplication
(permohonan). Biasakan kita lebih banyak mengucap syukur daripada permohonan,
sebab dengan ucapan syukur kita membangun kepekaan kita pada kemurahan Tuhan.
Berdoa dapat juga bersama dalam keluarga atau dalam household.

Kedua, menerima rahmat Tuhan melalui Sakramen. Sebagai umat Katolik, kita bersyukur
telah menerima Sakramen Baptis, tanda persatuan kita dengan Tuhan; Sakramen Krisma,
tanda kedewasaan iman; saling menerimakan Sakramen Perkawinan, bagi yang telah
menikah; dan dapat selalu menerima Sakramen Ekaristi, yaitu Tubuh dan Darah Kristus;
Sakramen Rekonsiliasi, yaitu pengakuan dosa di hadapan imam; serta Sakramen
Perminyakan Suci, yaitu ketika sakit keras. Sungguh rahmat yang begitu melimpah!

Ketiga, membaca Kitab Suci dan belajar pengajaran rohani yang bermutu. Dalam kartu
janji CFC, kita telah berjanji untuk membaca Kitab Suci minimal 15 menit sehari.
Membaca Kitab Suci sesuai kalender liturgi, seperti bacaan harian Ziarah Batin, sangat
baik untuk menyatukan perenungan kita dengan liturgi harian Gereja Universal. Untuk
pengajaran, formasi CFC yaitu bahan-bahan pengajaran CFC, merupakan yang paling
cocok untuk kita bertumbuh bersama dalam komunitas. Ajaran-ajaran Gereja serta surat-
surat Gembala, dan buku-buku rohani yang telah disahkan Gereja, merupakan bahan
pendalaman tambahan yang sangat baik.
Keempat, hidup Persekutuan. Komunitas yang kita bangun bersama adalah persaudaraan
atau persekutuan kasih. Kita dipersatukan oleh iman kita dalam Kristus, dan lebih lanjut
kita merupakan satu keluarga global CFC yang misioner. Kebersamaan keluarga dalam
CFC saling asah-asih-asuh, artinya saling mendukung satu dengan yang lain. Dalam
komunitas CFC, kita memiliki berbagai kegiatan bersama seperti dalam pertemuan
household dan assembly, dalam seminar dan retret, dan dalam pelatihan dan konferensi
leader.

Kelima, hidup Pelayanan. Kita dipanggil untuk mewartakan, bukan hanya untuk merasa
nyaman dalam hidup berkomunitas! Orang yang selalu merasa belum mampu untuk
melayani akhirnya tidak pernah maju, sedangkan komunitas yang selalu merasa belum
saatnya melayani keluar akhirnya akan kehilangan apinya dan semakin menciut. Memang
harus berjalan berimbang antara hidup persekutuan dan hidup pelayanan, kedua-duanya
dibutuhkan untuk berjalan bersama. Dalam CFC kita melakukan karya evangellisasi
melalui CLP, dan pelayanan sosial melalui Ancop. Dalam Gereja, CFC kebanyakan
membantu dalam kerasulan keluarga.

Ibarat sebuah roda dengan porosnya Tuhan Yesus, dan kelima jari-jarinya yaitu Doa,
Sakramen, Kitab Suci, Persekutuan, dan Pelayanan, maka roda ini tidak dapat berjalan
lancar jika jari-jarinya pincang, dan jari-jari juga tidak punya kekuatan jika tidak
bertumpu pada porosnya yaitu Tuhan sendiri. Maka tidak dapat memilih salah satu jari
saja, melainkan kelimanya sekaligus; dan tidak dapat memiliki fokus berbeda kecuali
hanya satu yaitu Tuhan Yesus. Bagaimana menjaga agar fokus kita tidak bergeming dari
Tuhan, menjadi bahasan dalam CLP Talk 12 – Transformasi dalam Kristus.

Dalam arah dasar pastoral KAJ disebutkan ada tiga poros yaitu Iman, Persaudaraan, dan
Pelayanan. Dasarnya iman pada Yesus, lalu membentuk persaudaraan kasih, dan
akhirnya pelayanan yang murah hati. Mengaitkan kelima jari di atas dengan tiga poros
ini, berarti jari-jari Doa, Sakramen, dan Kitab Suci terkait dengan poros Iman dalam
Yesus; sedangkan jari-jari lainnya setara dengan kedua poros lainnya yaitu Persaudaraan
dan Pelayanan. Menarik untuk kita cermati bahwa pertumbuhan kita dalam doa,
sakramen, dan firman Tuhan berkaitan erat dengan dasar iman kita dalam Yesus!

Sebagai kesimpulan praktis, untuk bertumbuh dalam Roh, kita harus setia dalam doa
harian, selalu menerima sakramen, dan bertumbuh dalam firman Tuhan. Lalu kita harus
bersekutu bersama saudara-saudara yang lain dalam Tuhan, membangun persaudaraan
sejati dalam komunitas CFC, dan rela memberikan waktu, talenta dan sumber daya diri
kita dalam karya pelayanan bagi sesama, menjadi keluarga misioner di tengah-tengah
dunia ini. Dengan demikian kita bertumbuh dalam Roh Kudus, sebab Dia akan
memperbaharui dunia ini melalui diri keluarga-keluarga yang terpanggil. Selamat
bertumbuh dalam Roh!

Alex Gosyanto, NC

Anda mungkin juga menyukai