Anda di halaman 1dari 4

PENALARAN UMUM DAN PENGETAHUAN KUANTITATIF

PERSIAPAN UJIAN MASUK PTN (VC-3)

PENALARAN UMUM
SATU BACAAN PENALARAN UMUM BERIKUT UNTUK NOMOR 1–3.

Minyak goreng dikenal sebagai salah satu komoditas sembilan bahan pokok (sembako) oleh masyarakat Indonesia.
Sebagai kebutuhan pokok, minyak goreng banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia terutama untuk menggoreng
makanan. Memiliki jumlah rumah tangga sebesar 65,5 juta, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat
konsumsi minyak goreng paling banyak di dunia. Berdasar publikasi Indonesia Oilseeds and Products Annual 2019
konsumsi minyak goreng rumah tangga di Indonesia mencapai 13 juta ton. Konsumsi tersebut merupakan yang terbesar di
dunia. Data konsumsi minyak goreng dunia dari United States Department of Agriculture (USDA) menunjukkan negara
pengguna minyak goreng paling banyak pada 2019 adalah Indonesia, India, China, dan Malaysia. Besar konsumsinya, besar
pula limbah minyak gorengnya. Minyak yang sudah habis pakai menjadi limbah berupa minyak jelantah. Kebanyakan
berupa limbah minyak goreng bekas pakai rumah tangga dan industri di Indonesia.
Jelantah memiliki nilai ekonomi yang tidak sedikit. Pada 2019, Badan Pusat Statistik mencatat ekspor jelantah
Indonesia mencapai 37,3 juta dollar AS pada 2019. Nilai tersebut meningkat lebih dari tiga kali lipat jika dibandingkan dari
2012, yaitu sebesar 11,6 juta dollar AS. Salah satu kegiatan pengolahan jelantah yang menghasilkan nilai ekonomi
dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Panggung Lestari, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Minyak jelantah dikumpulkan dari warga sekitar oleh institusi Bank Tigor atau Tilasan Gorengan. Bank Tigor
membeli jelantah dari warga seharga Rp 2.000 per liter. Jelantah tersebut kemudian dijual ke BUMDes Rp 4.000 per liter.
BUMDes kemudian mengolah jelantah menjadi bahan campuran biodiesel yang dibutuhkan oleh mesin-mesin pabrik.
BUMDes Panggung Lestari mampu memasok jelantah terfilterasi hingga 8.000 liter per bulan dengan harga jual Rp 8.600
per liter. Dari sini terlihat nilai ekonomi jelantah. Dari harga beli rumah tangga seharga Rp 2.000 dapat dijual setelah
difilterasi dengan nilai empat kali lipat.
Minyak jelantah juga laku dijual di pasar internasional. Indonesia mengekspor minyak jelantah dari Singapura
hingga ke Eropa. Singapura membeli jelantah dari Indonesia untuk diolah menjadi produk atau dijual kembali. Data Dinas
Lingkungan Nasional (NEA) Singapura menunjukkan terdapat 13 perusahaan pengepul dan pengolah jelantah di Singapura,
salah satunya adalah Oil Village Singapore. Perusahaan ini bergerak di bidang daur ulang jelantah menjadi biodiesel, lilin,
sabun, dan beragam komoditas lainnya. Produk kemudian dijual kembali di pasar domestik maupun internasional. Sejumlah
13 perusahaan di Singapura yang berkaitan dengan jelantah dapat dibedakan menjadi dua jenis perusahaan. Pertama,
perusahaan yang hanya mengumpulkan dan menjual kembali jelantah. Kedua, perusahaan pengumpul jelantah sekaligus
mengolahnya menjadi beragam produk. Terdapat 8 dari 13 perusahaan di Singapura yang mengumpulkan sekaligus
mengolah jelantah. Sisanya, yakni 5 perusahaan hanya berperan sebagai pengepul dan menjual kembali jelantah yang
terkumpul. Dengan demikian, mayoritas perusahaan pengolah jelantah di Singapura menghasilkan produk siap dikonsumsi.
Menurut data perdagangan UN Comtrade dengan kode HS 382600, Singapura mengekspor biodiesel senilai 2,5 juta dollar
AS.

-1- BTA / VC-PUPK / Intensif 2020


Sumber: https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/07/nilai-ekonomi-jelantah-indonesia-di-pasar-dunia/
01. Berdasarkan teks di atas, manakah pernyataan berikut yang tepat?

(A) Pada 2019, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan tingkat konsumsi minyak goreng yang terbesar di
dunia.
(B) Pada 2019, ekspor jelantah Indonesia mencapai 37,3 juta dollar AS. Nilai tersebut meningkat lebih dari tiga kali
lipat jika dibandingkan dari 2012, yaitu sebesar 16,1 juta dollar AS.
(C) Oil Village Singapore merupakan salah satu perusahaan pengepul dan pengolah jelantah di Singapura.
(D) BUMDes Panggung Lestari mampu memasok jelantah terfilterasi hingga 8.000 liter per minggu dengan harga jual
Rp 8.600 per liter.
(E) Delapan perusahaan di Singapura hanya berperan sebagai pengepul dan menjual kembali jelantah yang terkumpul.

02. Berdasarkan grafik, manakah pernyataan berikut ini yang tidak tepat?

(A) Berat bersih ekspor jelantah pada periode 2015-2017 terus mengalami peningkatan.
(B) Berat bersih ekspor jelantah pada periode 2017-2018 mengalami stagnasi.
(C) Nilai dan berat bersih ekspor jelantah tertinggi terjadi pada tahun 2019.
(D) Nilai eskpor jelantah pada periode 2015-2017 terus mengalami peningkatan.
(E) Nilai dan berat bersih ekspor jelantah terendah terjadi pada tahun 2013.

03. Berdasarkan grafik, berapa persentase penurunan berat bersih ekspor jelantah pada periode 2014-2015?

(A) 35 persen
(B) 82 persen
(C) 45 persen
(D) 26 persen
(E) 74 persen

04. Suatu perguruan tinggi memberikan kesempatan pendidikan kepada siswa berprestasi dengan ketentuan pilihan jurusan
sebagai berikut:
o Setiap siswa boleh memilih empat jurusan.
o Jurusan yang dapat dipilih adalah Sastra, Farmasi, Seni Rupa, Kedokteran, Psikologi, Ilmu Politik, dan Ilmu
Komunikasi.
o Siswa boleh mengambil Kedokteran atau Psikologi, tetapi tidak keduanya.
o Ilmu Politik dan Farmasi tidak boleh diambil dalam kesempatan yang sama.
o Farmasi dan Psikologi harus dipilih bersamaan.

Jika dalam suatu kesempatan seorang siswa mengambil Psikologi, jurusan lain yang harus diambil siswa tersebut
adalah

(A) Sastra, Farmasi, Kedokteran, Ilmu Komunikasi


(B) Sastra, Farmasi, Seni Rupa, Ilmu Komunikasi
(C) Sastra, Seni Rupa, Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi
(D) Farmasi, Seni Rupa, Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi

-2- BTA / VC-PUPK / Intensif 2020


(E) Farmasi, Seni Rupa, Ilmu Komunikasi, Kedokteran

05. TES VERBAL – ANTONIM


GENTAR

(A) ragu
(B) berani
(C) maju
(D) tantang
(E) gagah

06. TES LOGIKA


Buku-buku yang diletakkan dalam rak berkode S diterbitkan oleh penerbit A.
Buku-buku yang diletakkan di rak S harganya murah.
Tidak ada satu pun buku Matematika di rak itu.
Jadi, penerbit A

(A) tidak menerbitkan buku yang murah


(B) tidak menerbitkan buku yang tidak murah
(C) menerbitkan buku yang tidak murah
(D) menerbitkan buku Matematika yang murah
(E) menerbitkan buku Matematika yang tidak murah

07. TES SPASIAL

08. Nilai yang terkecil ketiga adalah

(A)

(B)

(C)

(D)
-3- BTA / VC-PUPK / Intensif 2020
(E)

09. DERET HURUF


AA, YY, BB, WW, CC, ...

(A) UU
(B) VV
(C) TT
(D) XX
(E) ZZ

10.

15 -20

60 ?
5 –3 –3 5

(A) –50

(B) –45

(C) 40

(D) 45

(E) 50

-4- BTA / VC-PUPK / Intensif 2020

Anda mungkin juga menyukai