Anda di halaman 1dari 14

PENAWARAN TEKNIS PT.

ARTAMA INTERKONSULTINDO

Tabel 7.1 Jadual Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Amdal Pembangunan


Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. TAHAP PENDAHULUAN
1 Penyiapan Administrasi dan Mobilisasi Personil
2 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
3 Pengumuman Media Masa
4 Pelaksanaan PKM
5 Pengumpulan Data Sekunder
6 Penyusunan Dokumen Draft KA-ANDAL
7 Uji Administrasi Draft KA-ANDAL
8 Perbaikan Dokumen KA-ANDAL
9 Pengesahan Penerbitan SKKA

B. TAHAP PENELITIAN LAPANGAN


1 Komponen Lingkungan Geofisika-Kimia
a. Iklim
b. Fisiografi dan Geologi
c. Hidrologi
d. Ruang, tanah dan lahan
2 Komponen Lingkungan Biologi
a. Flora
b. Fauna
3 Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi
dan Budaya Kesehatan Masyarakat
4 Pengumpulan Sampel Lingkungan ( Data Primer)
a. Kualitas Udara dan Kebisingan
b. Bota
c. Air Permukaan
4 Analisa Laboratorium

C. TAHAP ANALISIS DATA IDENTIFIKASI


PREDIKSI DAN EVALUASI DAMPAK
1 Prakiraan Dampak Penting
2 Evaluasi Dampak Penting
3 Penyusunan Dok ANDAL
4 Penyusunan RKL-RPL
6 Uji Administrasi Dokumen Draft ANDAL, RKL-RPL
7 Perbaikan Dokumen ANDAL. RKL-RPL

D. Survei dan Analisis Hidro-Oceanografi


1 Survei Hidro-Oceanografi
2 Analisis Hidr0-Oceanografi

E. PELAPORAN
1 Laporan Program Mutu
2 Laporan Pendahuluan
3 Laporan Bulanan
4 Laporan Interim
5 Konsep Laporan Akhir
6 Laporan Akhir
5 Laporan Pendukung
a. Laporan AMDAL
b. Laporan RPL
c. Laporan RKL
d. Laporan KA-Andal
e. Laporan Andal
f. Laporan Survei Sosial - Ekonomi
g. Laporan Survei Lingkungan
h. Laporan Kualitas Air
i. Laporan Kualitas Udara
j. Laporan Survei Biologi
k. Laporan Survei Hidrometri
l. Laporan Survei Hidro Oceanografi
m. Laporan PKM

F. DISKUSI
1 Diskusi Program Mutu
2 Diskusi Pendahuluan
3 Diskusi Interim
4 Diskusi Konsep Laporan Akhir
5 Diskusi Laporan Akhir
6 Diskusi PKM
7 Diskusi Fasilitasi
a. Diskusi Draft KA-Andal
b. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (teknis)
c. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (Komisi)

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-1


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

7.1 TAHAP PENDAHULUAN

1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. TAHAP PENDAHULUAN
1 Penyiapan Administrasi dan Mobilisasi Personil
2 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
3 Pengumuman Media Masa
4 Pelaksanaan PKM
5 Pengumpulan Data Sekunder
6 Penyusunan Dokumen Draft KA-ANDAL
7 Uji Administrasi Draft KA-ANDAL
8 Perbaikan Dokumen KA-ANDAL
9 Pengesahan Penerbitan SKKA

7.1.1 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja

Rencana kerja ini disusun berdasarkan tahapan kegiatan sesuai dengan lingkup
pekerjaan sesuai dengan KAK.

7.1.2 Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara menghubungi instansi terkait dan
pencatatan data tersebut sesuai dengan kebutuhan. Adapun jenis data sekunder yang
diperlukan dalam AMDAL ini meliputi data rencana kegiatan, metode konstruksi,
pengadaan tanah, peta topografi dan peta geologi, data iklim, hidrologi (debit andalan,
debit banjir, neraca air dll), data kependudukan, kesehatan dan sosial ekonomi
masyarakat, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/kota, kesesuaian tata
ruang terhadap rencana kegiatan serta data mengenai tata batas hutan dan tegakan
hutan.

7.1.3 Pengumuman Media Massa dan Konsultasi Publik

Metode pengumpulan data sehubungan dengan kegiatan konsultasi publik sesuai


Keputusan Kepala Bapedal No 8 Tahun 2000, meliputi:

Pengumuman di media cetak (koran/surat kabar) tentang informasi akan


dilaksanakannya Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara
Tahap 2 Bahkan selama pelaksanaan penyusunan dokumen ANDAL, RKL, RPL dan
Ringkasan Eksekutif juga tetap terbuka peluang untuk menyerap saran, pendapat
dan tanggapan masyarakat.

Pemasangan reklame (papan pengumuman).


Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-2
PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

Public Hearing/Konsultasi Publik, dilakukan melalui tatap muka dengan masyarakat


dan tokoh masyarakat dengan sasaran akan terkumpul informasi mengenai harapan
dan persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan studi ini.

7.2 TAHAP PENELITIAN LAPANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B. TAHAP PENELITIAN LAPANGAN
1 Komponen Lingkungan Geofisika-Kimia
a. Iklim
b. Fisiografi dan Geologi
c. Hidrologi
d. Ruang, tanah dan lahan
2 Komponen Lingkungan Biologi
a. Flora
b. Fauna
3 Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi
dan Budaya Kesehatan Masyarakat
4 Pengumpulan Sampel Lingkungan ( Data Primer)
a. Kualitas Udara dan Kebisingan
b. Bota
c. Air Permukaan
4 Analisa Laboratorium

7.2.1 Pengumpulan Data Komponen Geofisik Kimia

a) Fisiografi, Geomorfologi, dan Lahan

Data rona lingkungan aspek fisiografi dan geologi dilakukan melalui pengamatan
langsung (observasi lapangan) di daerah rencana pembangunan terpadu pesisir
ibukota negara tahap 2 dengan berpedoman pada peta-peta hasil studi sebelumnya.

Pengamatan fisiografi dititikberatkan pada evaluasi bentuk penggunaan lahan dan


proses-proses yang terjadi padanya yaitu erosi, gerak masa batuan dan proses
sedimentasi. Untuk kepentingan ini biasanya dilakukan pengamatan observasi dan
data sekunder dari peta fisiografi, peta tanah serta peta penggunaan lahan.

Geomorfologi merupakan suatu komponen lingkungan yang dapat dirinci


parameternya antara lain bentuk topografi, sudut lereng dan proses-proses geomorfik
seperti longsoran lahan dan bekas bencana banjir. Untuk mendapatkan komponen
geomorfologi dapat dilakukan dengan observasi sebagai checking dari data sekunder.

Komponen geologi biasanya diamati dari jenis dan komponen mineral, sifat fisik
batuan, ketebalan, penyebaran, struktur geologi dan stabilitas batuan. Cara
pengamatan di lapangan dilakukan dengan mengamati singkapan-singkapan batuan
di alur-alur sungai, tebing, jalan, bekas galian dan pengukuran kedudukan lapisan

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-3


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

batuan yang tersingkap. Untuk pengamatan jenis batuan dan komposisi mineralnya
perlu dilakukan analisis laboratorium. Khususnya untuk proyek yang memerlukan
penggalian (quarry), pengamatan perlu dilakukan terhadap topografi, jenis batuan dan
sifat fisiknya, penyebaran batuan, metode penambangan, volume penggalian, cara
pengangkutan dan bekas daerah timbunan material yang tidak terpakai.

Pengamatan terhadap jenis batuan dan mineral juga harus dilakukan pada pada
setiap bagian pola penggunaan lahan. Hasil pengambilan contoh geologi dari
lapangan segera dianalisis di laboratorium.

Pengamatan terhadap aspek tanah/lahan dilakukan melalui observasi lapangan


terhadap jenis tanah dan penggunaan lahan yang berpedoman pada peta tanah dan
hasil analisis kesesuaian lahan hasil studi terdahulu.

b) Komponen Tanah

Parameter tanah yang biasa diamati adalah erodibilitas tanah, kedalaman tanah,
profil tanah, sifat kimia, sifat fisik, dan bakteriologis dari tanah. Data tanah dapat
diperoleh dari data sekunder atau dari peta tanah. Data primer diperlukan juga untuk
mengetahui tingkat keharaan dan pencemaran. Data primer didapat dari pengambilan
cuplikan tanah yang dilakukan dengan “land auger” dan melalui singkapan-singkapan
yang ada. Untuk mengetahui tingkat keharaan dapat mengambil cuplikan tanah pada
lapis olah (25 cm), bila ingin mengetahui tingkat pencemaran maka tanah dapat
diambil lebih dalam lagi. Banyaknya tanah yang diambil paling sedikit 2 kg untuk
masing-masing lokasi pengambilan.

Seringkali untuk mengetahui tingkat pencemaran diambil contoh lumpur. Cuplikan


tanah dan lumpur ini kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis sifat kimia dan
fisiknya yang meliputi kadar air, tekstur, pH, kadar bahan organik, Daya Hantar Listrik
(DHL), kapasitas pertukaran ion (KPK), salinitas, kadar besi (Fe 2O3) dan Mangan
(Mn2O). disamping itu dilakukan pula analisis kandungan logam berat (Cu, Cr, Cd, Zn,
Sn, Pb, Hg).

c) Komponen Hidrologi

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-4


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

Pengumpulan data komponen hidrologi dilakukan dengan pengumpulan data primer


di lapangan dan data sekunder. Parameter kualitas air (fisik, biotis, kimia) diamati di
laboratorium. Untuk mendapatkan data primer titik pengamatan ditentukan sesuai
rancangan penelitian sedangkan pada pengamatan terhadap limbar cair harus
dilakukan pengamatan pada titik outfall dan pada aliran sungai.

Kualitas air dilakukan dengan cara pengambilan contoh air permukaan yang terdapat
di lokasi pembangunan terpadu pesisir ibukota negara tahap 2 dimana banyaknya
pengambilan sampel disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. Jumlah contoh air
yang diambil masing-masing 1 contoh air di setiap area yang perlu diambil sampelnya
dengan parameter yang dianalisis sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 82 tahun 2001 dengan metode analisa SNI 1990 atau standard
method.

d) Komponen Iklim dan Udara

Komponen iklim yang diteliti terdiri dari tipe iklim, suhu, kelembaban, curah hujan,
jumlah hujan, hari hujan, kekuatan dan arah angin. Data parameter iklim ini
dikumpulkan dari data sekunder.

Pengambilan sample untuk kualitas udara dan kebisingan dilakukan di lokasi proyek
pembangunan terpadu pesisir ibukota negara tahap 2 akses pembangunan,
pemukiman penduduk terdekat yang berada disekitar daerah pembangunan
(pengambilan sample dilakukan sesuai dengan arah angin dominan).

7.2.2 Pengumpulan Data Komponen Biotik

Pengumpulan data primer aspek biologi dilakukan dengan cara sampling yang diawali
dengan membedakan wilayah studi menjadi beberapa komunitas sesuai dengan tipe
habitatnya. Inventarisasi vegetasi dan satwa liar dilakukan pada komunitas binaan
(daerah pertanian), sedangkan pencacahan dilakukan pada komunitas alam (hutan
sekunder) pada dua garis transek sepanjang 100 m dengan awal garis transek dari tepi
sungai ke arah darat. Data yang diperlukan dalam pengumpulan data biologi
selengkapnya disajikan pada Tabel 7.2.

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-5


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

Tabel 7.2 Pengumpulan Data Biologi (Flora dan Fauna)


Pedoman Pengumpulan Data Primer Data Sekunder
No Data Komponen Diperoleh di
Teknik Lokasi
Lingkungan Instansi
I. Flora terestrail
1.1 Alam
a. Komposisi jenis Inventarisasi Di dalam dan Dinas
b. Kerapatan atau di luar Kehutanan/
proyek Kanwil
(wilayah Kehutanan
studi)
1.2 Kawasan Budidaya Inventarisasi Di dalam dan Dinas Pertanian
(perkebunan/ kebun/tegal/ atau di luar
pekarangan/sawah) proyek
a. Komposisi jenis (wilayah
b. Kerapatan studi)
II. Flora Perairan Danau dan Inventarisasi Di dalam dan Penduduk
Sungai dengan metode atau di luar setempat
a. Komposisi jenis sensus/ dasar proyek
b. Kerapatan jalur dan deteksi (wilayah
suara studi)
III. Fauna Daratan Inventarisasi Di dalam dan 1. Balai Sumber
1. Pola migrasi dengan metode atau di luar Daya Alam
2. Kerapatan randum proyek 2. Penduduk
3. Nilai penting (wilayah setempat
4. Jenis langka studi)

IV Fauna Perairan
A. Ikan Di dalam dan Dinas perikanan
1. Kompoisis Jenis atau di luar
2. Pola migrasi proyek
3. Kepadatan (wilayah
4. Nilai pentingnya studi)
5. Jenis langka dilindungi
6. Habitat

B. Benthos dan Plankton Pengambilan


Keanekaragam sample langsung
di lokasi

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-6


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

7.2.3 Pengumpulan Data Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan


Masyarakat

Sampling aspek sosial, ekonomi dan budaya, dilaksanakan melalui wawancara secara
acak (random) dengan responden penduduk. Wawancara dengan penduduk diutamakan
yang terdapat di sekitar lokasi rencana pembangunan terpadu pesisir ibukota negara
tahap 2. Penentuan jumlah responden menggunakan ketentuan baku yang dikeluarkan
dari World Bank yaitu 2-3%. Kegiatan pengumpulan data sosial ekonomi meliputi
sebagai berikut:

1. Secara umum pengumpulan data sosial, ekonomi dan budaya dapat dilakukan
melalui pengumpulan data primer maupun sekunder. Pengumpulan data sekunder
yang meliputi data kependudukan, lapangan pekerjaan, mata pencaharian, sarana
prasarana dilakukan melalui survai instansi. Instansi tersebut antara lain Kantor
Statistik, Kelurahan/Kepala Desa, Kecamatan ataupun BAPPEDA Kabupaten/Kota.

2. Sementara pengumpulan data primer yang meliputi persepsi masyarakat, kesehatan


masyarakat, budaya, usaha tani, peninggalan sejarah dilakukan melalui observasi
dan wawancara dengan penduduk, tokoh masyarakat dan pemimpin formal/non
formal.

7.2.4 Pengumpulan Data Primer

Jenis data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan AMDAL ini yaitu aspek fisik kimia
meliputi kualitas air, fisiografi dan geologi, gejala erosi, peruntukkan lahan, aspek biologi
meliputi flora dan fauna di wilayah studi, aspek sosial, ekonomi dan budaya meliputi
persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan dan data-data terkait lainnya.
Banyaknya sample yang diambil tergantung kondisi daerah yang akan diteliti, yang akan
diuraikan lebih lanjut jika telah diadakan survey pendahuluan. Jenis data primer dan
jumlah sampel yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 7.3.

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-7


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

Tabel 7.3 Pengumpulan Data Primer


Metode
Jenis Data Yang Lokasi Jumlah
No. Pengumpulan dan
Dikumpulkan Sampling sampel
Analisis Data
I. FISIK – KIMIA
1. Morphologi & gejala erosi Daerah 10 sampel (5 Inventarisasi (visual)
(analisa tanah) lokasi ps x 2 lokasi)
(Wilayah
studi)
3. Kualitas Air Sampling dan analisis
a. DHL (µmhos/cm) Daerah 10 sampel (5 laboratorium
b. Kekeruhan (NTU) lokasi ps x 2 lokasi) SK SNI M-03-1989-F
c. Rasa (Wilayah SK SNI M-03-1989-F
studi)
d. Suhu (°C)
e. Warna (Unit warna) SK SNI M-03-1989-F
f. Zat Padat Terlarut SK SNI M-03-1989-F
(mg/l) SK SNI M-03-1989-F
g. pH SK SNI M-03-1989-F
h. Besi (mg/l) SK SNI M-03-1989-F
i. Boron (mg/l) SK SNI M-89-1990-F
j. Kalsium (mg/l) SK SNI M-50-1990-F
k. Kesadahan (mg/l) SK SNI M-19-1989-F
l. SAR (mg/l) SK SNI M-68-1990-
m. Minyak & Lemak (mg/l) 03
n. Zat Organik (mg/KMn04) SK SNI M-72-1990-
o. BOD 03
p. COD SK SNI M-69-1990-
03
q. Kaliform tinja
SK SNI M-70-1990-
r. Total Kaliform
03
Inventarisasi (Visual)
tata guna lahan
4. Kualitas udara dan Daerah 10 sampel (5 Sampling dan analisis
kebisingan lokasi ps x 2 lokasi) laboratorium
a. Temperatur udara (0C) (Wilayah
b. Kelembaban (%) studi) serta
quarry -
c. Iklim (Octav)
borrow area
d. Kecepatan angin (Knot)
e. Arah angin (derajat)
f. Kebisingan (dB(A)) Direct reading
g. Nitrogen dioksida (NO2)
Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-8
PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

Metode
Jenis Data Yang Lokasi Jumlah
No. Pengumpulan dan
Dikumpulkan Sampling sampel
Analisis Data
h. Sulfur dioksida (SO2)
i. Karbon monoksida (CO)
j. Partikel debu (TSP) Direct reading
II. BIOLOGI
Jenis Tanaman, Daerah 10 sampel (5 - Inventarisasi
Kerapatan Tanaman lokasi ps x 2 lokasi) (Visual)
Ekonomis (budidaya) serta (Wilayah - Transek
organisme air studi)

III. SOSIAL EKONOMI


BUDAYA Daerah 100 sampel Wawancara
Persepsi Masyarakat lokasi (Questionare)
(Wilayah
studi)

7.3 TAHAP ANALISA DATA IDENTIFIKASI PREDIKSI DAN EVALUASI


DAMPAK

1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
C. TAHAP ANALISIS DATA IDENTIFIKASI
PREDIKSI DAN EVALUASI DAMPAK
1 Prakiraan Dampak Penting
2 Evaluasi Dampak Penting
3 Penyusunan Dok ANDAL
4 Penyusunan RKL-RPL
6 Uji Administrasi Dokumen Draft ANDAL, RKL-RPL
7 Perbaikan Dokumen ANDAL. RKL-RPL

7.3.1 Prakiraan Dampak Penting

Berdasarkan Pedoman Umum dan Pedoman Teknis yang berlaku, maka sasaran
prakiraan dampak penting adalah :

1. Memperkirakan besarnya perubahan yang terjadi terhadap komponen lingkungan


pada ”kondisi tanpa proyek (Rona Awal)” dan pada “kondisi setelah ada proyek
(Rona Proyek)”.

2. Memberikan indikasi tentang arti pentingnya perubahan tersebut dengan mengacu


pada kriteria menurut Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994 tentang
Pedoman Ukuran Dampak Penting sebagai berikut :

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7-9


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

a. Jumlah manusia yang terkena dampak.


b. Luas wilayah persebaran dampak.
c. Lamanya dampak berlangsung.
d. Intensitas dampak.
e. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak.
f. Sifat kumulatif dampak.
g. Berbalik atau tidak berbalinya dampak.

3. Menjelaskan mengenai mekanisme aliran dampak yang bersifat langsung maupun


tidak langsung.

7.3.2 Evaluasi Dampak Penting

Setelah dampak diprediksi, maka untuk dapat diambil suatu keputusan perlu dilakukan
pengukuran, interpretasi dan evaluasi dampak oleh tenaga ahli sesuai dengan
permasalahan/dampak yang diperkirakan akan terjadi hasil pelingkupan studi. Evaluasi
dampak dimaksudkan untuk dapat mencapai dua sasaran, yaitu :

1. Memberikan informasi tentang komponen apa saja yang terkena dampak dan
seberapa besar dampak itu terjadi.

2. Memberi bahan untuk mengambil keputusan terutama komponen apa saja yang
terkena dampak. Sementara itu dengan informasi ini akan dapat diputuskan macam
dan jenis mitigasinya. Lebih jauh dapat diketahui seluruh komponen yang terkena
dampak serta kepastian apakah ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mencegah
dampak negatif yang muncul. Apabila ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu
menanggulangi dan mencegah dampak negatif, maka dapat diambil keputusan
dengan alternatif :

a. Memindahkan rencana kegiatan pembangunan ke tempat lain atau memindah


lokasi.

b. Mengganti peralatan atau mengganti proses pembangunan.

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7 - 10


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

7.4 SURVEI DAN ANALISIS HIDRO-OCEANOGRAFI

1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
D. Survei dan Analisis Hidro-Oceanografi
1 Survei Hidro-Oceanografi
2 Analisis Hidr0-Oceanografi

Survey Lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data primer beserta kondisi faktual
yang ada di lapangan. Kegiatan survey hidro-oceanografi dilaksanakan selama dua
minggu dengan melibatkan surveyor dan didampingi oleh pemrakarsa.

7.4 PELAPORAN

1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
E. PELAPORAN
1 Laporan Program Mutu
2 Laporan Pendahuluan
3 Laporan Bulanan
4 Laporan Interim
5 Konsep Laporan Akhir
6 Laporan Akhir
5 Laporan Pendukung
a. Laporan AMDAL
b. Laporan RPL
c. Laporan RKL
d. Laporan KA-Andal
e. Laporan Andal
f. Laporan Survei Sosial - Ekonomi
g. Laporan Survei Lingkungan
h. Laporan Kualitas Air
i. Laporan Kualitas Udara
j. Laporan Survei Biologi
k. Laporan Survei Hidrometri
l. Laporan Survei Hidro Oceanografi
m. Laporan PKM

Laporan yang dibutuhkan dalam pekerjaan Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu


Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 akan diserahkan oleh konsultan sesuai jumlah laporan
dan batas waktu penyerahan yang tertera didalam KAK, Antara lain :
1. Laporan Program Mutu
Paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Program Mutu
sebanyak 5 rangkap setelah dipresentasikan dalam rapat dengan pihak-pihak
terkait (dibuat risalah/notulen rapat dan didokumentasikan), yang berisi antara lain:
2. Laporan Pendahuluan
Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Konsultan AMDAL menerima SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja), Konsultan harus sudah menyerahkan Konsep Laporan
Pendahuluan sebanyak 5 rangkap kepada Direksi Pekerjaan. Selanjutnya Konsep
(dibuat risalah/notulen rapat dan didokumentasikan).

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7 - 11


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh Konsultan setiap bulan sebanyak 5 rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan bulanan adalah laporan yang memuat tentang kemajuan pekerjaan
(progress) masing-masing kegiatan dan rencana kegiatan bulan berikutnya
lengkap dengan jadwal pelaksanaan yang terdiri dari program kegiatan dan
realisasi kegiatan yang ada.

4. Laporan Antara

Laporan bulanan dibuat oleh Konsultan setiap bulan sebanyak 5 rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan bulanan adalah laporan yang memuat tentang kemajuan pekerjaan
(progress) masing-masing kegiatan dan rencana kegiatan bulan berikutnya lengkap
dengan jadwal pelaksanaan yang terdiri dari program kegiatan dan realisasi
kegiatan yang ada.

5. Konsep Laporan Akhir

Konsep laporan akhir adalah laporan yang memuat tentang hasil pekerjaan yang
dilengkapi dengan peta/gambar dan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
konsep laporan akhir diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 rangkap
dan dipresentasikan/dibahas untuk mendapatkan masukan dan koreksi yang bisa
melengkapi laporan akhir. Pembahasan draft laporan akhir harus dilaksanakan
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

6. Laporan Akhir

Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang terdiri
dari laporan ringkasan eksekutif (executive summary) dan laporan utama. Laporan
ini akan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan setelah selesai dari perbaikan dan
melalui tahapan asistensi dengan Direksi Pekerjaan. Diserahkan sebanyak 5
rangkap lengkap paling lambat pada tanggal berakhirnya kontrak pekerjaan.

Dan termasuk laporan pendukung lainnya yang tercantum dalam KAK.

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7 - 12


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

7.5 DISKUSI

1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
F. DISKUSI
1 Diskusi Program Mutu
2 Diskusi Pendahuluan
3 Diskusi Interim
4 Diskusi Konsep Laporan Akhir
5 Diskusi Laporan Akhir
6 Diskusi PKM
7 Diskusi Fasilitasi
a. Diskusi Draft KA-Andal
b. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (teknis)
c. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (Komisi)

Kegiatan diskusi yang dilaksanakan dalam pekerjaan Penyusunan Amdal Pembangunan


Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 dilakukan sebanyak 7 kali dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Konsultan harus melakukan presentasi Laporan Program Mutu dengan materi
bentuk susunan organisasi pelaksana pekerjaan, daftar personil dan uraian
tugasnya dan lingkup kerjanya.
2. Konsultan harus melakukan persentasi laporan pendahuluan dengan materi
pembahasan mencakup metodologi dan rencana kerja konsultan, dalam
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Bahan diskusi diambil dari laporan
pendahuluan yang telah disampaikan.
3. Konsultan harus melakukan persentasi laporan antara dengan materi pembahasan
dititik beratkan pada kajian hasil Studi yang telah dilakukan, serta penetapan
alternatif definitif penanggulangan kendala pada Studi, diskusi akan menggunakan
bahan dari Laporan Kegiatan yang sudah dilaksanakan.

4. Konsultan harus melakukan presentasi terhadap draft KA-ANDAL kepada


pemrakarsa dan Komisi AMDAL daerah. Diskusi I dilaksanakan setelah konsultan
menyerahkan draft KA-ANDAL

5. Konsultan harus melakukan presentasi terhadap draft ANDAL, RPL & RKL kepada
pemrakarsa dan Komisi AMDAL daerah. Diskusi II dilaksanakan setelah konsultan
menyerahkan draft ANDAL, RPL & RKL. Diskusi ini sebagai bahan komisi AMDAL
daerah dalam menerbitkan Izin Lingkungan.

6. Konsultan harus melakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat 1 dan 2.

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7 - 13


PENAWARAN TEKNIS PT. ARTAMA INTERKONSULTINDO

7. Kosnultan harus melakukan persentasi laporan akhir dengan membahas laporan


akhir yang dilengkapi dengan dokumen lingkungan.

Penyusunan Amdal Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara Tahap 2 7 - 14

Anda mungkin juga menyukai