ARTAMA INTERKONSULTINDO
A. TAHAP PENDAHULUAN
1 Penyiapan Administrasi dan Mobilisasi Personil
2 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
3 Pengumuman Media Masa
4 Pelaksanaan PKM
5 Pengumpulan Data Sekunder
6 Penyusunan Dokumen Draft KA-ANDAL
7 Uji Administrasi Draft KA-ANDAL
8 Perbaikan Dokumen KA-ANDAL
9 Pengesahan Penerbitan SKKA
E. PELAPORAN
1 Laporan Program Mutu
2 Laporan Pendahuluan
3 Laporan Bulanan
4 Laporan Interim
5 Konsep Laporan Akhir
6 Laporan Akhir
5 Laporan Pendukung
a. Laporan AMDAL
b. Laporan RPL
c. Laporan RKL
d. Laporan KA-Andal
e. Laporan Andal
f. Laporan Survei Sosial - Ekonomi
g. Laporan Survei Lingkungan
h. Laporan Kualitas Air
i. Laporan Kualitas Udara
j. Laporan Survei Biologi
k. Laporan Survei Hidrometri
l. Laporan Survei Hidro Oceanografi
m. Laporan PKM
F. DISKUSI
1 Diskusi Program Mutu
2 Diskusi Pendahuluan
3 Diskusi Interim
4 Diskusi Konsep Laporan Akhir
5 Diskusi Laporan Akhir
6 Diskusi PKM
7 Diskusi Fasilitasi
a. Diskusi Draft KA-Andal
b. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (teknis)
c. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (Komisi)
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. TAHAP PENDAHULUAN
1 Penyiapan Administrasi dan Mobilisasi Personil
2 Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
3 Pengumuman Media Masa
4 Pelaksanaan PKM
5 Pengumpulan Data Sekunder
6 Penyusunan Dokumen Draft KA-ANDAL
7 Uji Administrasi Draft KA-ANDAL
8 Perbaikan Dokumen KA-ANDAL
9 Pengesahan Penerbitan SKKA
Rencana kerja ini disusun berdasarkan tahapan kegiatan sesuai dengan lingkup
pekerjaan sesuai dengan KAK.
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara menghubungi instansi terkait dan
pencatatan data tersebut sesuai dengan kebutuhan. Adapun jenis data sekunder yang
diperlukan dalam AMDAL ini meliputi data rencana kegiatan, metode konstruksi,
pengadaan tanah, peta topografi dan peta geologi, data iklim, hidrologi (debit andalan,
debit banjir, neraca air dll), data kependudukan, kesehatan dan sosial ekonomi
masyarakat, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/kota, kesesuaian tata
ruang terhadap rencana kegiatan serta data mengenai tata batas hutan dan tegakan
hutan.
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B. TAHAP PENELITIAN LAPANGAN
1 Komponen Lingkungan Geofisika-Kimia
a. Iklim
b. Fisiografi dan Geologi
c. Hidrologi
d. Ruang, tanah dan lahan
2 Komponen Lingkungan Biologi
a. Flora
b. Fauna
3 Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi
dan Budaya Kesehatan Masyarakat
4 Pengumpulan Sampel Lingkungan ( Data Primer)
a. Kualitas Udara dan Kebisingan
b. Bota
c. Air Permukaan
4 Analisa Laboratorium
Data rona lingkungan aspek fisiografi dan geologi dilakukan melalui pengamatan
langsung (observasi lapangan) di daerah rencana pembangunan terpadu pesisir
ibukota negara tahap 2 dengan berpedoman pada peta-peta hasil studi sebelumnya.
Komponen geologi biasanya diamati dari jenis dan komponen mineral, sifat fisik
batuan, ketebalan, penyebaran, struktur geologi dan stabilitas batuan. Cara
pengamatan di lapangan dilakukan dengan mengamati singkapan-singkapan batuan
di alur-alur sungai, tebing, jalan, bekas galian dan pengukuran kedudukan lapisan
batuan yang tersingkap. Untuk pengamatan jenis batuan dan komposisi mineralnya
perlu dilakukan analisis laboratorium. Khususnya untuk proyek yang memerlukan
penggalian (quarry), pengamatan perlu dilakukan terhadap topografi, jenis batuan dan
sifat fisiknya, penyebaran batuan, metode penambangan, volume penggalian, cara
pengangkutan dan bekas daerah timbunan material yang tidak terpakai.
Pengamatan terhadap jenis batuan dan mineral juga harus dilakukan pada pada
setiap bagian pola penggunaan lahan. Hasil pengambilan contoh geologi dari
lapangan segera dianalisis di laboratorium.
b) Komponen Tanah
Parameter tanah yang biasa diamati adalah erodibilitas tanah, kedalaman tanah,
profil tanah, sifat kimia, sifat fisik, dan bakteriologis dari tanah. Data tanah dapat
diperoleh dari data sekunder atau dari peta tanah. Data primer diperlukan juga untuk
mengetahui tingkat keharaan dan pencemaran. Data primer didapat dari pengambilan
cuplikan tanah yang dilakukan dengan “land auger” dan melalui singkapan-singkapan
yang ada. Untuk mengetahui tingkat keharaan dapat mengambil cuplikan tanah pada
lapis olah (25 cm), bila ingin mengetahui tingkat pencemaran maka tanah dapat
diambil lebih dalam lagi. Banyaknya tanah yang diambil paling sedikit 2 kg untuk
masing-masing lokasi pengambilan.
c) Komponen Hidrologi
Kualitas air dilakukan dengan cara pengambilan contoh air permukaan yang terdapat
di lokasi pembangunan terpadu pesisir ibukota negara tahap 2 dimana banyaknya
pengambilan sampel disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. Jumlah contoh air
yang diambil masing-masing 1 contoh air di setiap area yang perlu diambil sampelnya
dengan parameter yang dianalisis sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 82 tahun 2001 dengan metode analisa SNI 1990 atau standard
method.
Komponen iklim yang diteliti terdiri dari tipe iklim, suhu, kelembaban, curah hujan,
jumlah hujan, hari hujan, kekuatan dan arah angin. Data parameter iklim ini
dikumpulkan dari data sekunder.
Pengambilan sample untuk kualitas udara dan kebisingan dilakukan di lokasi proyek
pembangunan terpadu pesisir ibukota negara tahap 2 akses pembangunan,
pemukiman penduduk terdekat yang berada disekitar daerah pembangunan
(pengambilan sample dilakukan sesuai dengan arah angin dominan).
Pengumpulan data primer aspek biologi dilakukan dengan cara sampling yang diawali
dengan membedakan wilayah studi menjadi beberapa komunitas sesuai dengan tipe
habitatnya. Inventarisasi vegetasi dan satwa liar dilakukan pada komunitas binaan
(daerah pertanian), sedangkan pencacahan dilakukan pada komunitas alam (hutan
sekunder) pada dua garis transek sepanjang 100 m dengan awal garis transek dari tepi
sungai ke arah darat. Data yang diperlukan dalam pengumpulan data biologi
selengkapnya disajikan pada Tabel 7.2.
IV Fauna Perairan
A. Ikan Di dalam dan Dinas perikanan
1. Kompoisis Jenis atau di luar
2. Pola migrasi proyek
3. Kepadatan (wilayah
4. Nilai pentingnya studi)
5. Jenis langka dilindungi
6. Habitat
Sampling aspek sosial, ekonomi dan budaya, dilaksanakan melalui wawancara secara
acak (random) dengan responden penduduk. Wawancara dengan penduduk diutamakan
yang terdapat di sekitar lokasi rencana pembangunan terpadu pesisir ibukota negara
tahap 2. Penentuan jumlah responden menggunakan ketentuan baku yang dikeluarkan
dari World Bank yaitu 2-3%. Kegiatan pengumpulan data sosial ekonomi meliputi
sebagai berikut:
1. Secara umum pengumpulan data sosial, ekonomi dan budaya dapat dilakukan
melalui pengumpulan data primer maupun sekunder. Pengumpulan data sekunder
yang meliputi data kependudukan, lapangan pekerjaan, mata pencaharian, sarana
prasarana dilakukan melalui survai instansi. Instansi tersebut antara lain Kantor
Statistik, Kelurahan/Kepala Desa, Kecamatan ataupun BAPPEDA Kabupaten/Kota.
Jenis data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan AMDAL ini yaitu aspek fisik kimia
meliputi kualitas air, fisiografi dan geologi, gejala erosi, peruntukkan lahan, aspek biologi
meliputi flora dan fauna di wilayah studi, aspek sosial, ekonomi dan budaya meliputi
persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan dan data-data terkait lainnya.
Banyaknya sample yang diambil tergantung kondisi daerah yang akan diteliti, yang akan
diuraikan lebih lanjut jika telah diadakan survey pendahuluan. Jenis data primer dan
jumlah sampel yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 7.3.
Metode
Jenis Data Yang Lokasi Jumlah
No. Pengumpulan dan
Dikumpulkan Sampling sampel
Analisis Data
h. Sulfur dioksida (SO2)
i. Karbon monoksida (CO)
j. Partikel debu (TSP) Direct reading
II. BIOLOGI
Jenis Tanaman, Daerah 10 sampel (5 - Inventarisasi
Kerapatan Tanaman lokasi ps x 2 lokasi) (Visual)
Ekonomis (budidaya) serta (Wilayah - Transek
organisme air studi)
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
C. TAHAP ANALISIS DATA IDENTIFIKASI
PREDIKSI DAN EVALUASI DAMPAK
1 Prakiraan Dampak Penting
2 Evaluasi Dampak Penting
3 Penyusunan Dok ANDAL
4 Penyusunan RKL-RPL
6 Uji Administrasi Dokumen Draft ANDAL, RKL-RPL
7 Perbaikan Dokumen ANDAL. RKL-RPL
Berdasarkan Pedoman Umum dan Pedoman Teknis yang berlaku, maka sasaran
prakiraan dampak penting adalah :
Setelah dampak diprediksi, maka untuk dapat diambil suatu keputusan perlu dilakukan
pengukuran, interpretasi dan evaluasi dampak oleh tenaga ahli sesuai dengan
permasalahan/dampak yang diperkirakan akan terjadi hasil pelingkupan studi. Evaluasi
dampak dimaksudkan untuk dapat mencapai dua sasaran, yaitu :
1. Memberikan informasi tentang komponen apa saja yang terkena dampak dan
seberapa besar dampak itu terjadi.
2. Memberi bahan untuk mengambil keputusan terutama komponen apa saja yang
terkena dampak. Sementara itu dengan informasi ini akan dapat diputuskan macam
dan jenis mitigasinya. Lebih jauh dapat diketahui seluruh komponen yang terkena
dampak serta kepastian apakah ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mencegah
dampak negatif yang muncul. Apabila ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu
menanggulangi dan mencegah dampak negatif, maka dapat diambil keputusan
dengan alternatif :
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
D. Survei dan Analisis Hidro-Oceanografi
1 Survei Hidro-Oceanografi
2 Analisis Hidr0-Oceanografi
Survey Lapangan dimaksudkan untuk memperoleh data primer beserta kondisi faktual
yang ada di lapangan. Kegiatan survey hidro-oceanografi dilaksanakan selama dua
minggu dengan melibatkan surveyor dan didampingi oleh pemrakarsa.
7.4 PELAPORAN
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
E. PELAPORAN
1 Laporan Program Mutu
2 Laporan Pendahuluan
3 Laporan Bulanan
4 Laporan Interim
5 Konsep Laporan Akhir
6 Laporan Akhir
5 Laporan Pendukung
a. Laporan AMDAL
b. Laporan RPL
c. Laporan RKL
d. Laporan KA-Andal
e. Laporan Andal
f. Laporan Survei Sosial - Ekonomi
g. Laporan Survei Lingkungan
h. Laporan Kualitas Air
i. Laporan Kualitas Udara
j. Laporan Survei Biologi
k. Laporan Survei Hidrometri
l. Laporan Survei Hidro Oceanografi
m. Laporan PKM
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh Konsultan setiap bulan sebanyak 5 rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan bulanan adalah laporan yang memuat tentang kemajuan pekerjaan
(progress) masing-masing kegiatan dan rencana kegiatan bulan berikutnya
lengkap dengan jadwal pelaksanaan yang terdiri dari program kegiatan dan
realisasi kegiatan yang ada.
4. Laporan Antara
Laporan bulanan dibuat oleh Konsultan setiap bulan sebanyak 5 rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan bulanan adalah laporan yang memuat tentang kemajuan pekerjaan
(progress) masing-masing kegiatan dan rencana kegiatan bulan berikutnya lengkap
dengan jadwal pelaksanaan yang terdiri dari program kegiatan dan realisasi
kegiatan yang ada.
Konsep laporan akhir adalah laporan yang memuat tentang hasil pekerjaan yang
dilengkapi dengan peta/gambar dan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
konsep laporan akhir diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebanyak 5 rangkap
dan dipresentasikan/dibahas untuk mendapatkan masukan dan koreksi yang bisa
melengkapi laporan akhir. Pembahasan draft laporan akhir harus dilaksanakan
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa kontrak berakhir.
6. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang terdiri
dari laporan ringkasan eksekutif (executive summary) dan laporan utama. Laporan
ini akan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan setelah selesai dari perbaikan dan
melalui tahapan asistensi dengan Direksi Pekerjaan. Diserahkan sebanyak 5
rangkap lengkap paling lambat pada tanggal berakhirnya kontrak pekerjaan.
7.5 DISKUSI
1 2 3 4 5 6 7 8
No Uraian Kegiatan Ket. Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
F. DISKUSI
1 Diskusi Program Mutu
2 Diskusi Pendahuluan
3 Diskusi Interim
4 Diskusi Konsep Laporan Akhir
5 Diskusi Laporan Akhir
6 Diskusi PKM
7 Diskusi Fasilitasi
a. Diskusi Draft KA-Andal
b. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (teknis)
c. Diskusi Draft Andal, RKL & RPL (Komisi)
5. Konsultan harus melakukan presentasi terhadap draft ANDAL, RPL & RKL kepada
pemrakarsa dan Komisi AMDAL daerah. Diskusi II dilaksanakan setelah konsultan
menyerahkan draft ANDAL, RPL & RKL. Diskusi ini sebagai bahan komisi AMDAL
daerah dalam menerbitkan Izin Lingkungan.