Anda di halaman 1dari 4

1.

Lebih Merasa Jadi Teman Sekamar Dibanding Pasangan

Salah satu masalah rumah tangga yang dapat terjadi ketika usia pernikahan sudah mencapai 10 tahun
adalah kamu lebih merasa pasanganmu hanya menjadi teman sekamar. Memang, untuk menjaga
romansa untuk tetap hidup membutuhkan usaha. Jika keduanya tidak ada usaha untuk menjaga
hubungannya, dampak buruknya akan terjadi hal seperti ini. Hal yang kamu harus lakukan adalah kencan
malam yang teratur dan hal romantis lainnya.

Baca juga: Menyakitkan, 5 Hal Ini Bisa Jadi Alasan Bercerai

2. Bosan dengan Kehidupan Bersama

Hal lainnya yang terbilang umum terjadi sebagai masalah rumah tangga saat sudah berhubungan lama
adalah bosan dengan kehidupan bersama. Setelah pernikahan, tidak mungkin setiap hari kamu berharap
selalu bahagia dengan pasanganmu. Kebosanan terjadi ketika setiap saat kamu melakukan hal yang
sama setiap hari. Untuk mengatasinya, kamu harus melakukan sesuatu yang berbeda agar rasa bosan
tersebut dapat hilang.

Masalah rumah tangga memang harus segera diatasi agar tidak berlarut-larut dan bertumpuk. Kamu
dapat meminta bantuan psikolog dari Halodoc untuk menyelesaikan masalah tersebut. Caranya mudah,
kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan! Dengan begitu,
masalah yang timbul dapat segera diatasi.

3. Keinginan Seks yang Memudar

Kamu juga mungkin mengalami penurunan pada keinginan untuk seks setelah berumah tangga bertahun-
tahun. Banyak hal yang memengaruhi hal tersebut, seperti masalah kesehatan fisik atau mental, efek
samping dari obat-obatan, stres, masalah dengan hubungan, dan lainnya. Memang hal ini normal, tetapi
jika kamu tidak berusaha untuk memperbaikinya, masalah mungkin akan timbul.

Cara mengatasinya adalah berdiskusi dengan pasanganmu tentang masalah ini agar segera diatasi.
Selain itu, kamu juga harus menjadi lebih mesra agar mendorong perasaan yang mungkin mulai
memudar. Memang terkadang agak sedikit canggung awalnya, tetapi kamu dapat melakukannya secara
perlahan dengan tujuan memperbaiki hubungan.

Baca juga: Ini Akibatnya Kalau Suami-Istri Terlalu Gengsi

4. Merasa Pernikahan Menghalangi Tujuan Hidup Tertentu

Kamu mungkin saja merasakan pernikahan yang dilakukan menghalangi tujuan hidup tertentu yang ingin
kamu capai. Masalah rumah tangga ini terbilang berbahaya karena prioritas kamu telah mengalami
pergeseran. Memang pernikahan adalah momen ketika kamu harus berkorban dan berkompromi dengan
pasangan. Maka dari itu, penting untuk terus berdiskusi dengan pasanganmu mengenai semua hal yang
dirasak
PERMASALAHAN UMUM 10 TAHUN PERNIKAHAN

1. Takut Ungkapkan Keinginan

Ingat, pasangan juga tak bisa membaca pikiran Anda. Jika memiliki uneg-uneg,
sebaiknya diungkapkan. Sebab emosi yang terpendam, mungkin menyebabkan
masalah hubungan. Yang perlu Anda lakukan adalah berkomunikasi secara terbuka
satu sama lain untuk memahami kebutuhan satu sama lain.

2. Didesak Mertua

Hal umum terjadi pada pasangan saat mertua mengajukan pertanyaan tentang kapan
berencana untuk memiliki bayi. Dua orang dewasa yang matang mampu membuat
batasan tegas, siapa saja yang berhak ikut campur dalam hubungan.

3. Coba Hindari Konflik

Penting untuk dipahami bahwa Anda adalah individu lain pasti memiliki perspektif yang
berbeda. Maka cobalah berdamai dengan perbedaan untuk menghindari konflik. Fokus
pada kelebihan satu sama lain daripada kelemahan.

4. Dikekang, Tak Punya ‘Me Time’

Sebelum menikah, harusnya berpikir dua kali karena pastinya bisa lebih bebas.
Sebelum menikah, membuat rencana bersama teman, menghadiri seminar, spa day,
pasti akan terasa bebas. Namun setelah menikah, ada hal yang berubah. Sangat
penting untuk menjadi pasangan yang lebih baik setiap hari.

5. Keuangan

Pakar hubungan menyebut uang sebagai salah satu alasan terbesar mengapa
pasangan bertengkar. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah uang adalah
memiliki transparansi dalam hubungan dan menyusun titik temu.

1. Komunikasi tidak lancar


Ini salah masalah yang dialami oleh banyak pasangan, baik yang baru saja menikah
maupun yang sudah lama menikah. Komunikasi yang tidak lancar dapat mengikis
hubungan yang paling stabil sekalipun.
Untuk mengatasinya, sediakan waktu untuk berkomunikasi satu sama lain, meskipun hanya
beberapa menit. Hindari gangguan dan berikan fokus hanya pada pasangan. Anda juga
dapat membuat beberapa peraturan seperti menghindari kata-kata yang menggeneralisasi
seperti "Kamu selalu..." atau "Kamu tidak pernah...", atau sepakat untuk tidak
menginterupsi satu sama lain saat sedang bicara. Anda dan pasangan juga harus berhati-
hati dalam bicara karena terbawa emosi hanya akan mengganggu proses pembicaraan
yang dewasa dan membangun. Jika Anda sedang tidak mampu mengatakan hal-hal untuk
memperbaiki situasi, lebih baik beri waktu untuk menenangkan diri.
2. Seks dan keintiman
Seks dan keintiman juga masalah umum yang dialami oleh banyak pasangan, dan
seringkali menjadi manisfestasi dari berbagai masalah lainnya dalam perkawinan.
Kurangnya seks dan keintiman bisa dijadikan hukuman bagi pasangan setelah bertengkar.
Namun ada juga alasan lain yang dapat membuat kehidupan seks kurang memuaskan,
seperti disfungsi ereksi atau hilangnya libido akibat perubahan hormon.
Jangan takut untuk berkonsultasi kepada ahli soal masalah ereksi atau libido. Analisa
bagaimana hubungan Anda dan pasangan secara keseluruhan karena sangat berpengaruh
terhadap seks dan keintiman. Sediakan waktu untuk bermesraan dengan pasangan, jika
perlu, titipkan anak pada orangtua. Bereksperimen saat melakukan hubungan seks akan
memberi bumbu-bumbu yang penting bagi sebuah perkawinan.

3. Pembagian tugas
Tuntutan pekerjaan baik di kantor maupun rumah, mengurus anak dan banyak hal rumah
tangga lainnya dapat memengaruhi hubungan Anda dengan pasangan. Pekerjaan kantor
dapat menimbulkan stres, terlebih lagi dengan tugas-tugas rumah tangga yang menunggu
di rumah. Bagaimanapun juga, hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagai suami
istri yang harus dihadapi.
Penting untuk membahas ekspektasi Anda dan pasangan dalam hal tanggung jawab di
rumah, di kantor, dan tentang anak-anak. Buatnya jadwal dan aturan yang disesuaikan bagi
anggota keluarga lainnya. Kompromi juga penting untuk menciptakan win-win situation bagi
semua pihak. Kedengarannya sulit, namun sangat mungkin dilakukan.

4. Masalah keuangan
Dari mulai biaya pernikahan hingga biaya hidup sehari-hari, uang bisa jadi masalah besar
bagi sebuah rumah tangga. Membeli rumah atau apartemen, renovasi, mobil, pengeluaran
sehari-hari, hingga biaya membesarkan anak tentunya membutuhkan jumlah uang yang
tidak sedikit. Jika pasangan tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, maka
pertengkaran tidak dapat dihindari.
Anda dan pasangan harus duduk dan mengenali bagaimana situasi keuangan. Buatlah
bujet pengeluaran yang disepakati bersama dan kedua belah pihak harus kompromi untuk
mengubah gaya hidup agar pemakaian uang lebih efektif. Jangan pernah membahas
masalah keuangan saat salah satu sedang stres karena hanya akan memicu pertengkaran.
Tabungan sangat penting, dan jangan lupa mencatat pengeluaran agar Anda dan
pasangan tahu kondisi keuangan secara jelas. Tentukan juga siapa yang bertanggung
jawab terhadap apa, pembagian tugas dalam keuangan juga penting.

5. Perasaan dimanfaatkan
Ada kalanya di tengah-tengah kehidupan rumah tangga yang penuh tuntutan, pasangan
saling melupakan akan kebutuhan masing-masing. Kehidupan perkawinan tidak selalu
indah dan menyenangkan seperti saat di awal Anda menjadi pasangan suami istri.
Pertengkaran, perjuangan dan perbedaan dapat membuat perkawinan terasa tak lagi indah.
Hal ini tentu saja harus dibicarakan agar Anda dan pasangan mengetahui perasaan
masing-masing. Tak ada salahnya melakukan kegiatan yang biasa Anda lakukan saat
masih berpacaran untuk mengembalikan romansa dalam hubungan Anda. Jangan pelit
memberi pujian dan hargai usaha apapun yang pasangan lakukan, meskipun hanya hal
kecil. Siapkan waktu untuk berkencan dan menghabiskan waktu bersama.
6. Pertengkaran dan konflik
Perdebatan, perbedaan dan kesalahpahaman adalah bagian dari rumah tangga. Jika Anda
sering bertengkar karena hal yang sama, atau berdebat dengan cara yang tidak sehat,
sebaiknya Anda melepaskan kebiasaan berkomunikasi yang lama agar hubungan Anda
dan pasangan harmonis.
Anda dan pasangan harus belajar untuk berdiskusi dengan cara yang lebih lembut dan
menggunakan kata-kata yang membangun. Setiap orang bertanggung jawab terhadap
respon yang ia berikan. Perhatikan reaksi Anda saat sedang berargumen, apakah Anda
bertujuan untuk memberikan solusi atau membalas pasangan Anda?Ada beberapa hal
yang tidak perlu diributkan, dan meminta maaflah saat Anda berbuat kesalahan.

7. Perasaan sakit hati yang disimpan


Mungkin Anda menyimpan beberapa hal yang selama ini mengganggu Anda bahkan
menimbulkan sakit hati yang mendalam. Perasaan ini dapat terus berkembang menjadi
kebencian, dan menutup rasa cinta, kepercayaan dan hormat yang selama ini ada di antara
Anda dan pasangan.
Jangan biarkan jenis perasaan ini meracuni hubungan Anda dan pasangan. Temukan
alasan kebencian Anda dan diskusikan dengan pasangan bagaimana caranya agar dapat
menyingkirkan perasaan tersebut. Jangan hanya mengandalkan pasangan, cari tahu
bagaimana Anda dapat memberikan solusi yang baik untuk hubungan Anda berdua.
Jangan saling menyalahkan namun ambil tanggung jawab masing-masing untuk hubungan
yang lebih sehat.

8. Ketidaksetiaan dan perselingkuhan


Faktor paling kuat yang dapat menyebabkan keretakan rumah tangga adalah
ketidaksetiaan dan perselingkuhan.Biasanya, hal ini terjadi sebagai hasil hubungan yang
telah lama tida sehat. Pasangan yang merasa percaya diri dengan hubungan mereka tidak
akan mencari orang lain untuk bahagia.
Jika Anda merasa tidak puas dengan perkawinan Anda, cari tahu apa yang Anda bisa
lakukan untuk memperbaiki hubungan Anda dan pasangan. Lihat sisi yang baik dari
hubungan Anda, jangan hanya melihat sisi negatif. Jangan lupakan komitmen yang telah
Anda buat dengan pasangan. Jika pasangan Anda selingkuh, ingat bahwa Anda
bertanggungjawab terhadap perbuatan Anda sebelum perselingkuhan itu terjadi, dan
pasangan Anda bertanggungjawab terhadap ketidaksetiaannya. Jika Anda yang
berselingkuh dan mau memperbaiki hubungan Anda dengan pasangan, ttunjukkan
penyesalan Anda dan berusaha keras untuk mengembalikan kepercayaan pasangan.
Jadikah hal ini pelajaran untuk menjadikan Anda dan pasangan lebih kuat sebagai suami
istri.

Anda mungkin juga menyukai