Anda di halaman 1dari 3

CARA HARMONISKAN RUMAH TANGGA PASCA PERSELINGKUHAN

Apakah anda pernah menjadi salah satu dari pelaku atau korban perselingkuhan dalam
sebuah hubungan? Perselingkuhan memang sudah menjadi suatu momok untuk seorang
pasangan yang menjalin sebuah komitmen bersama. Jangankan untuk mereka yang masih
sekedar pacaran atau tunangan, untuk sebuah hubungan pernikahan pun perselingkuhan
masih sering kali kita temukan. Untuk sebuah hubungan rumah tangga, hadir nya orang
ketiga atau yang di sebut dengan selingkuhan ini menjadi salah satu batu hantaman yang
sangat berpengaruh untuk hubungan yang telah lama di bangun bersama.

Namun tidak sedikit juga dari para pelaku perselingkuhan yang pada akhirnya menyadari
kesalahannya dan ingin memperbaiki hubungan rumah tangga bersama pasangan dengan
memulai membangun kembali komitmen bersama. Namun, apakah dengan begitu bayangan
masa lalu yang anda atau pasangan anda lakukan bisa dengan mudah terlupakan begitu
saja? Mungkin untuk sekedar kata maaf sudah anda atau pasangan anda berikan meskipun
dengan keterpaksaan yang di dasari alasan terbesar dengan adanya keberadaan anak-anak
di dalam rumah tangga yang harus dan berhak untuk di bahagiakan. Sebagai anak yang tidak
tahu menahu perihal masalah kedua orang tuanya memang tidak seharusnya di jadikan
sebagai korban apalagi sebagai kambing hitam dalam rumah tangga anda dan pasangan.

Terkadang tidak sedikit juga sebagian orang tua yang selalu melampiaskan kemarahan serta
emosi yang meluap akibat orang ketiga yang memicu “api” dalam rumah tangga anda dan
pasangan kepada anak, sehingga hal itu justru akan menyisakan tertekan nya psikis pada
anak. Nah, di sini lah letak anak mutlak sebagai korban atas tidak keterlibatan mereka pada
urusan dan masalah orang tua. Sudah seharus nya sebagai orang tua bisa bertindak sebijak
mungkin apabila sudah terlanjur ada di posisi seperti ini. Saat anda menjadi pelaku maupun
korban perselingkuhan oleh pasangan anda, memang sudah menjadi keharusan agar tidak
memunculkan pertikaian di hadapan anak-anak anda. Apalagi jika anda adalah seorang ibu,
sudah seharusnya anda memberikan rasa nyaman kepada anak anda. Dan apabila anda
adalah seorang ayah, sudah seharusnya anda memberikan rasa aman kepada mereka.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa anda dan pasangan anda lakukan agar hubungan
rumah tangga kembali harmonis setelah adanya perselingkuhan:

1. Segera akui jika adanya perselingkuhan

Mengakui jika telah melakukan dan terjadi perselingkuhan memang sangat di sarankan jika
di bandingkan harus menunggu untuk di pergoki pasangan saat anda tengan sedang
berselingkuh. Memang resiko untuk mengakui perselingkuhan sangat besar, akan tetapi jika
anda berani untuk mengakui pasti tidak akan lebih bisa di terima oleh pasangan. Dengan
mengakui kesalahan dan mulai merasa bersalah bisa jadi awalan terbaik untuk membangun
kembali komitmen bersama. Dan terbukalah kepada pasangan anda, bahwa pasangan anda
juga berhak tahu apa saja yang telah anda lakukan saat anda berselingkuh. Namun jika anda
tidak ingin ambil resiko dan terus diam hingga nanti akhirnya waktu yang akan mengakui
bahwa telah tejadi perselingkuhan, atau bahkan sampai pasangan anda mengetahui lewat
orang lain atau memergoki sendiri itu justru merupakan awalan resiko yang akan berbuntut
panjang.

2. Beranikan diri untuk katakan alasan mengapa anda berselingkuh

Jika anda sekedar mengakui kesalahan yang sudah anda perbuat dan mulai merasa bersalah
saja memang di rasa sangat palsu dan terkesan omong kosong untuk di terima pasangan
yang merasa telah di khianati. Merasa menjadi korban, kebanyakan orang tidak bisa
memahami mengapa bisa sampai terjadi sebuah perselingkuhan. Maka, sudah seharusnya
pelaku yang berselingkuh mulai mengakui dan menjelaskan secara rinci alasan serta faktor
yang memicu nya untuk berselingkuh. Seperti contoh mungkin pelaku selingkuh ini merasa
tidak di cintai, tidak di perhatikan atau bahkan tidak merasakan kebahagiaan sebelumnya.
Namun, sepatutnya sebagai pelaku juga harus mengakui jika apa yang di rasakan juga lantas
tidak di berikan kepada pasangan nya. Memang faktor-faktor seperti itu bisa memicu
seseorang untuk berselingkuh atau berkhianat. Namun jika anda merasa tidak di perhatikan
oleh pasangan, bercermin lah apakah anda sudah cukup memperhatikan pasangan anda?
Dan jika anda merasa tidak di bahagiakan, berfikirlah apakah anda sudah memberikan
kebahagiaan juga terhadap pasangan anda? Jadi, untuk pelaku yang berselingkuh,
memberikan alasan di sini tidak lantas bisa anda jadikan untuk wadah pembelaan diri. Dan
untuk korban yang merasa di selingkuhi, di sini anda juga harus bisa menerima alasan yang
mungkin terkesan mengkritik sikap anda dan sedikit demi sedikit mulai bisa menerima demi
keharmonisan serta keutuhan komitmen anda beserta pasangan anda.

3. Mulai mengambil tindakan

Runtuh nya sebuah kepercayaan yang di hancurkan oleh kebohongan dan pengkhianatan,
tidak lantas bisa kembali utuh hanya adanya sekedar ucapan kata maaf dan sebuah
pengakuan belaka. Melainkan, kepercayaan bisa kembali karena adanya sikap serta
komitmen yang kuat. Melakukan berbagai tindakan yang bisa memicu kecurigaan ada
baiknya segera anda hentikan. Jika perlu, libatkan lah ahli psikologi untuk menangani korban
yang sempat mengalami trauma pada psikis nya akibat terjadinya perselingkuhan, karena
mengingat korban sebuah perselingkuhan bukan hanya satu orang saja yang terluka secara
psikisnya. Seperti si pasangan pelaku itu sendiri beserta anak-anak. Karena secara langsung
atau tidak langsung, secara di sengaja maupun tidak di sengaja anak pasti sedikit banyak
mengalami tekanan psikis yang mengakibatkan emosional anak tidak stabil. Akibatnya
karena pada dasarnya anak-anak memang belum bisa untuk mengendalikan perasaan
mereka sendiri. Jika ini di anggap sepele dan tidak segera di tangani, di khawatir kan justru
akan memberikan dampak kepada anak itu sendiri di masa depan.

4. Mulai menyusun rencana masa depan

Setelah beberapa fase telah dilakukan seperti mulai mengakui sebuah perselingkuhan,
memberikan alasan yang bisa di terima secara logis oleh pasangan, dan mulai mengambil
tindakan selanjutnya adalah mulai menyusun masa depan pasca perselingkuhan. Hal ini
seolah anda sedang melakukan sebuah pernikahan untuk ke dua kalinya bersama pasangan
anda. Memang pada tahap ini membutuhkan usaha yang sangat besar dan menguras emosi
anda. Namun dengan telah selesainya sebuah perselingkuhan dan anda mulai membangun
komitmen baru akan menjadikan hubungan anda jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

Salah satu point terpenting di sini adalah, apabila anda telah berkeluarga (berumah tangga)
serta telah memiliki anak. Hal mendasar terbesar yang harus di pikirkan adalah kebahagiaan
dan masa depan anak-anak. Karena jika tidak, mereka akan merasa menderita bukan
karena konflik maupun perceraian kedua orang tua mereka. Melainkan penderitaan mereka
bermula karena terjebak di antara konflik kedua orang tua nya itu sendiri, dan mulai merasa
terasingkan. Semoga bermanfaat~

Anda mungkin juga menyukai