Anda di halaman 1dari 14

Tips Menjadi Menantu Idaman Mertua

 Maret 10, 2020


 By V&CoJewellery

Semua menantu pastinya ingin disayang oleh mertua seperti anaknya sendiri. Namun sayangnya,
ada saja hal yang membuat hubungan menantu dengan mertua tidak harmonis. Tentunya banyak
persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi kondisi seperti itu, mulai dari persiapan
materi dan yang lebih penting adalah persiapan mental. Menjadi menantu idaman adalah satu hal
yang tidak kalah penting karena tidak hanya menyatukan dua insan tetapi juga menyatukan dua
keluarga.

Kamu harus bisa menempatkan diri kamu dengan baik sehingga bisa diterima oleh mertua kamu
nantinya. Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa dicoba bagi kamu yang sedang melakukan
pendekatan atau pedekate dengan calon mertua sehingga bisa menjadi menantu idaman kelak.

1. Komunikasi yang baik

Jangan jadikan mertua sebagai orang asing, jadikan beliau tempat curhat terdekat kamu setelah
orang tua kandung. Bila ada masalah yang sulit kamu harus hadapi, komunikasikan dengan
mertuamu. Pastinya beliau mau membantu kamu. Selain itu juga, sesi curhat juga membuat
hubungan kalian lebih dekat. Tujuan untuk menjadi menantu yang disayang mertua pun lebih
mudah digapai.

2. Berikan Perhatian

Jika kamu tinggal serumah dengan mertua, berikan beliau perhatian lebih. Contohnya seperti
membuat masakan kesukaannya, jalan-jalan, menemaninya mengobrol, atau jika beliau ingin
dilayani, minta tolong lah kepada suami untuk membantu kamu mengurus rumah dan
menyiapkan makanan untuknya.

Dan apabila tidak tinggal serumah, lakukan hal tersebut saat beliau berkunjung ke rumah kamu.
Pastinya perhatian lebih seperti ini akan menjadi menantu idaman yang disayang mertua.

Menjadi menantu kesayangan tentunya membutuhkan usaha yang tidak mudah. Perlu
pengorbanan dan kesungguhan sehingga kamu benar-benar bisa diterima dengan tangan terbuka
oleh keluarga pasangan kamu. Tunjukkan bahwa kamu adalah orang yang tepat menjadi
pendamping pasangan kamu. Tunjukkan bahwa kamu menikah tidak hanya dengan pasangan
kamu namun juga dengan keluarganya.

Baca juga:  Model Cincin Kawin yang Harus Kamu Tahu!

Kamu datang dengan penuh perhatian dan kasih sayang kepada semua anggota keluarga. Hal itu
akan membuat kamu mendapatkan hati pasangan hingga keluargnya.

3. Menghormati mertua

Pelakukan mertua kamu dengan hormat, sebagai orang yang lebih tua dan memiliki pengalaman
hidup yang lebih bijak dari kamu. Mungkin beliau telah merasakan berbagai kesulitan dalam
hidup yang membuatnya lebih kuat sehingga kamu bisa belajar banyak darinya.

Tanyakan kepada ibu mertua bagaimana masa kecilnya, pengalaman menjalani pernikahan,
mengasuh anak, dan pengalaman hidup lainnya. Niscaya kamu akan jadi menantu yang disayang
mertua karena saat bertukar curahan hati, ada jalinan kuat yang terbentuk di antara kalian.

4. Menjadi lebih peka

Ibu mertua mengandung, melahirkan, dan membesarkan suami kamu hingga dewasa. Wajar saja
jika beliau merasa cemburu ketika ada perempuan lain masuk ke dalam hidup anaknya, apalagi
menjadi fokus utama sang anak dalam melimpahkan kasih sayang dan cintanya.

Meski tidak semua mertua menganggap menantu adalah saingannya dalam cinta sang anak,
namun kamu juga harus paham bahwa melepas anak untuk hidup bersama orang lain tentu saja
tidak mudah baginya. Disini lah kamu harus bisa peka terhadap perasaan mertua. Jangan
mencoba bersaing dengannya, jika beliau bercerita bagaimana suami kamu menyukai
masakannya, katakan saja bahwa kamu ingin belajar memasak darinya.

5. Menerima dan meminta saran mertua

Mertua pastinya memiliki lebih banyak pengalaman hidup dari pada kamu, karenanya jangan
ragu untuk meminta saran dan nasihat. Meskipun kamu tidak setuju dengan saran yang beliau
berikan, tetaplah berpikiran terbuka untuk menerimanya terlebih dahulu.

Bila kamu memutuskan untuk tidak mengikuti sarannya, tetap dengarkan nasihat yang beliau
berikan. Jangan dijadikan saran tersebut sebagai hal yang menyerang pribadi kamu, karena
sebenarnya beliau hanya mencoba untuk membantu kamu.

Baca juga:  Tips Memilih Kue Pengantin

6. Perilaku positif

Jika suami kamu adalah anak pertama, jangan heran jika ibu mertua kamu masih bingung dan
beradaptasi dalam perannya sebagai ibu mertua baru. Sebagaimana kamu juga beradaptasi dalam
peran baru sebagai istri dan menantu.

Agar bisa menjadi menantu idaman mertua dan menjadi menantu yang disayang mertua, cobalah
berperilaku positif terhadap mertua. Berusahalah bersikap baik dan menyenangkan hati beliau
supaya mertua tau bahwa anaknya tidak salah memilih pasangan. Beliau pun akan menyayangi
kamu seperti anak sendiri.

7. Informatif

Mertua pastinya senang jika diberikan kabar penting yang terjadi dalam kehidupan anak dan
menantunya. Berikan beliau informasi mengenai hari penting seperti acara ulang tahun, acara
sekolah, dan kabar-kabar yang baik lainnya. Mertua juga pasti senang jika dikirimi foto-foto
cucunya, jadi jangan lupakan hal yang satu ini juga loh.

8. Memberikan mertua ikut mengurus anak

Mengijinkan ibu mertua ikut membantu mengurus anak bisa jadi hal yang baik. Anak juga butuh
figur kakek neneknya. Biarkan anak merasa dimanja oleh nenek kakeknya sesekali. Namun,
kamu juga harus tegas mengenai aturan dalam mendidik anak dan katakan pada mertua agar
mengikuti aturan yang telah kamu buat bersama suami.

9. Jangan terlalu berespektasi

Mengenal keluarga dari orang yang kamu nikahi pastinya membutuhkan waktu, mertua juga
butuh waktu untuk terbiasa bahwa kini kamu adalah bagian dari keluarganya. Bagi mereka yang
beruntung, akan disambut dengan tangan terbuka dan pelukan hangat. Jika tidak, jangan berkecil
hati. Teruslah berusaha memenangkan hati mertua.

10. Kesetaraan

Perlakukan ibu kandung dan ibu mertua dengan setara, dengan kasih sayang dan rasa hormat
yang sama. Contohnya dengan mengunjungi rumah ibu kandung dan ibu mertua secara
bergantian dengan durasi waktu dan rutinitas yang sama, serta memberikan hadiah ketika ia
berulang tahun.

Baca juga:  2 Model Cincin Kawin Paling Dicari

11. Yakinkan pada mertua bahwa anaknya aman bersama kamu

Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Hal ini sering mendatangkan
kekhawatiran orang tua terhadap anaknya ketika mereka menikah dan keluar dari rumah untuk
hidup bersama keluarga barunya. Apakah anak ku akan bahagia? Bagaimana dengan
kehidupannya setelah menikah? Dan banyak pertanyaan lain berkecamuk dalam benak
pikirannya. Dengan adanya kehadiran kamu jika tidak bisa meredakan kecemasan mereka
sehingga menjadikan orang tua rela melepas kamu tentunya akan menjadi kendala.

Jadi kamu harus meyakinkan mertua kamu bahwa anaknya akan mendapatkan kebahagiaan
bersama kamu. Ketika mertua ridho pada hubungan kamu dan percaya akan memberikan yang
terbaik untuk anaknya, maka rasa sayang mertua kepada anaknya juga akan kamu dapatkan.

12. Jadi dirimu sendiri

Hal yang paling menyenangkan dalam hidup ini adalah menjadi diri kamu sendiri yang
sesungguhnya. Jangan ada drama-drama. Demikian pula ketika kamu memasuki keluarga baru
menjadi menantu. Akan semakin memudahkan kamu jika dari awal kamu tampilkan diri kamu
apa adanya, tidak bermuka dua dan tulus. Sangat tidak nyaman jika kamu tampil dengan penuh
kepura-puraan, termasuk dengan kedua keluarga kamu.

Meski menjadi diri kamu yang sesungguhnya, tentu saja kamu tetap memperhatikan adab sopan
santun dan tata krama. Tidak menunjukkan sikap plin-plan, lain di depan lain lagi di belakang.
Sampaikan pendapat kamu apa adanya dengan cara yang baik dan terus menjaga pola
komunikasi yang baik kepada semua anggota keluarga.

Nah, bagi kamu yang ingin mempersiapkan menuju jenjang rumah tangga ataupun yang sudah
berumah tangga tapi masih memiliki kendala dengan mertua. Tips menjadi menantu idaman bisa
dicoba. Selamat menjadi menantu idaman ya!

Post Views: 109


Cara Sederhana Menjadi Menantu Idaman
Esti Utami | Dinda Rachmawati

Jum'at, 03 Juli 2015 | 12:51 WIB

Ilustrasi (shutterstock)

Selalu bersikap positif adalah kuncinya.

Studi menunjukkan bahwa sekitar 60 persen dari pernikahan mengalami ketegangan yang tak 
diinginkan karena hubungan dengan mertua. Sehingga ketegangan itu dapat dihindari jika Anda
tahu bagaimana untuk menyenangkan ibu mertua Anda.

Tantangan terbesar dari kehidupan pernikahan adalah menangani berbagai komentar dan campur
tangan dari ibu mertua. Anda dapat menanganinya dengan langkah-langkah sederhana, seperti
meminimalisir perbedaan pendapat dengan ibu mertua.

Salah satu cara terbaik dan mudah adalah dengan menunjukkan rasa hormat kepada ibu mertua
Anda dan memiliki sikap yang positif. Ikuti tips kami untuk menjadi menantu super dan
menciptakan ikatan yang kuat dengan ibu mertua Anda.

Bersikaplah positif
Sama seperti peran Anda sebagai menantu, menjadi seorang ibu mertua adalah baru baginya.
Sehingga biarkan ibu mertua Anda untuk menjalani peran itu. Tidak peduli apa yang akan Anda
sampaikan
kepadanya, selalu dekati dengan sikap positif. Ini akan membawa sikap positif dan hubungan di
antara Anda berdua akan semakin baik.

Perlakukan mertua seperti ibu sendiri


Jangan lupakan hal ini. Ini adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang baik
antara Anda dengan dia. Cobalah memperlakukan ibu mertua Anda sebaik Anda memperlakukan
ibu Anda sendiri. Misalnya, jika Anda telah memiliki anak, kunjungi keduanya sama sering, ini
akan membantu anak-anak Anda terhubung antara keduanya.

Kepekaan
Cobalah lebih memahami, bahwa ibu mertua Anda masih berusaha untuk menerima fakta bahwa
anak lelakinya kini telah memiliki perempuan lain dalam hidupnya. Ketika orang lain menjadi
pusat
perhatian dan fokus dalam kehidupan anaknya, konflik pun muncul. Mereka akan lebih sensitif
dalam segala hal. Cobalah untuk menangani situasi dengan cara yang dewasa dengan tidak
berdebat.
Menghormati
Salah satu tips untuk menjadi menantu perempuan idamannya adalah dengan menghormati ibu
mertua Anda. Selalu ingat bahwa mereka sudah tua dan bijaksana. Bicaralah padanya tentang
pengalaman
hidupnya dan siapa tahu dia akan akam semakin suka dengan Anda, dan mengarah ke ikatan
yang kuat di antara kalian.

Saran
Ibu mertua Anda memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hidup dan rumah tangga.
Jangan ragu untuk meminta sarannya. Anda mungkin tidak setuju dengan beberapa hal yang
mereka katakan dan
memutuskan untuk tidak mengikuti saran nya. Ingat dia hanya berusaha untuk membantu Anda.

Penuh perhatian.
Pastikan Anda mendengarkan apa kata ibu mertua Anda. Duduk dan mengobrol, dan mencoba
untuk mengikuti apa yang dia inginkan dari Anda. Jika ia lebih memilih untuk duduk-duduk dan
menuntut
Anda melakukan seluruh pekerjaan, maka pastikan suami Anda untuk membantu Anda
menyelesaikan pekerjaan segera.

Membantunya.
Yang satu ini tentu jangan pernah dilupakan. Ketika Anda tinggal bersamanya atau sedang
bersamanya, Anda harus membantu ibu mertua Anda mengerjakan tugas sehari-hari dan
pekerjaan rumah tangga lainnya. Ini akan membantu menciptakan ikatan kuat dengan ibu mertua
Anda. (boldsky.com)

 # pernikahan

Wanita Perlu Tahu! Ternyata, Ini Lho Cara


Biar Kamu Jadi Menantu Idaman Ibu
Mertua
Witri Nasuha 21 Februari 2020, 11:45 WIB
Share





Ilustrasi seorang menantu dan mertua (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan pernikahan adalah rukun dengan ibu
mertua. Meskipun hal ini juga berlaku untuk suami, tapi bagaimana pun juga sosok istrilah yang
paling berpengaruh untuk menaklukan hati ibu mertua.

Mungkin di antara kalian ada yang beruntung memiliki ibu mertua yang begitu baik dan
perhatian. Lalu, bagaimana dengan kamu yang kebetulan mendapatkan ibu mertua yang tegas?
Hal ini bukan berarti buruk Beauty, dari tegasnya ibu mertua tentu banyak pelajaran hidup yang
kamu petik.

Mengutip dari laman Times of India,  Jumat (21/2/2020), sekitar 60 persen hubungan pernikahan
menderita akibat konflik dengan ibu mertua. Biasanya adanya salah paham antara istri dengan
ibu dari suaminya. Celotehan dan sikap ikut campur dari ibu mertua sering menjadi penyebab
ketegangan tersebut. 

Ibu mertua biasanya memiliki kriteria menantu idaman menurut pandangannya masing-masing.
Nah biar Beauty masuk ke dalam kriteria itu, yuk simak cara berikut untuk menjadi menantu
idaman dari ibu mertuamu!

Baca Juga: Sudah Siap Menikah? Coba Catat Baik-Baik Cara Ini Biar Jadi Istri yang
Ideal!

Bersikap baik

Beauty, kamu perlu pintar-pintar menaklukan hati mertuamu lewat sikap baik yang kamu
tunjukkan. Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dihadapannya. Hormati dia, karena
bagaimana pun ibu mertua adalah ibumu juga.
Berlaku adil

Cobalah untuk memperlakukan ibu mertua dan ibu kandungmu secara adil. Misalnya, kalau
kamu memberikan hadiah ulang tahun kepada ibumu, maka berikan pula hadiah kepada ibu
mertua di hari ulang tahunnya. 

Begitu pun kalau kamu sudah memiliki anak, kunjungi ibumu dan ibu mertuamu dengan
frekuensi yang sama. Hal ini juga baik untuk si kecil, mereka akan mengenal kedua nenek yang
menyayanginya.

Peka

Maksud peka di sini ialah kamu juga harus peka dan sadar kalau suamimu itu masih anak dari
ibu mertuamu. Bisa saja suamimu itu adalah anak satu-satunya yang mereka miliki.

Mungkin sebelum menikah, suamimu itu layaknya anak kecil yang selalu dimanja oleh ibunya.
Ketika suamimu menikah denganmu, ibu mertua tentu akan merasakan kehilangan.

Kamu harus peka dengan kondisi ibu mertuamu, berikan kesempatan kepada ibu mertua untuk
menghabiskan waktu bersama putranya. Misalnya, ketika ibu mertua mengirim masakan
kesukaan anaknya kepadamu, terimalah dan biarkan suamimu mencicipi masakan ibunya sendiri.

Menghormatinya

Beauty, kamu perlu memperlakukan ibu mertua secara hormat. Kalau ibu mertuamu berbagi
kisah masa lalunya, bagaimana dia membesarkan suamimu, atau masalah keluarga lainnya,
tanggapi sebaik mungkin. Saat ibu mertua berbagi kisah hidup denganmu, ini bisa membuat
hubunganmu dengan ibu mertua semakin erat.

Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini 7 Manfaat Pelukan Bagi Kesehatan

Berikan waktu kepadanya untuk mengenalmu

Beauty, saat kamu menikah dengan suami itu berarti kamu juga menikahi keluarganya. Banyak
di luar sana seorang menantu perempuan yang disambut dengan tangan terbuka oleh keluarga
suami. Tapi, jangan berkecil hati kalau itu enggak terjadi denganmu.

Semua butuh proses, berikan waktu kepada ibu mertua untuk mengenalmu. Saat proses
mengenalmu itulah, waktunya tunjukkan hal-hal baik yang kamu miliki kepadanya. 

Perhatian kepadanya

Perhatian lebih yang kamu berikan kepada ibu mertua, bisa memikat hatinya lho! Misalnya,
kamu melihat kondisi ibu mertua yang enggak sehat, tanpa harus disuruh lakukan pekerjaan
rumah yang biasa ia lakukan. Atau rawat dia sebaik mungkin hingga kembali pulih.
Terima nasihatnya

Kamu perlu sadar, kalau ibu mertuamu sudah memiliki pengalaman berkeluarga bertahun-tahun
lamanya. Ketika ia memberikan nasihat, dengarkan dan ikuti nasihatnya itu. Percayalah, ibu
mertua enggak ada maksud menekanmu dengan semua nasihat yang diberikannya. Dia cuma
mau bantu kamu biar jadi istri ideal aja kok!

Nah,  Beauty itu tadi ketujuh cara biar kamu jadi menantu idaman dari ibu mertua. Semoga
bermanfaat ya!

Tag:

 Cara Menjadi Menantu Idaman


 Tips Rumah Tangga

Penulis: Witri Nasuha

Menikah untuk Memperoleh Keturunan,


Adilkah bagi yang Mandul ?
22 Mei 2020   00:02 Diperbarui: 22 Mei 2020   00:05 33 2 0 Mohon Tunggu...

Lihat foto

ilustrasi (sumber:haibunda.com)

Beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah status di media sosial seorang kawan seperti ini
"jika menikah ditujukan untuk memiliki seorang anak, lantas adil kah ini bagi mereka yang telah
dinyatakan mandul ? apakah ini artinya yang mandul tidak berhak untuk menikah ? apakah
ketika di tengah pernikahan salah satu pasangan ada yang mandul bisa bebas untuk
ditinggalkan (atau menikah lagi) dengan dalih tidak bisa memberikan keturunan ?"

Jujur saya cukup terhenyak dengan status tersebut. Di satu sisi saya rasa kebanyakan kita sepakat
bahwa dengan menikah kita memang memiliki harapan besar untuk mendapatkan keturunan. 

Namun disisi lain saya juga tidak menyalahkan ketika seseorang mulai merasa "tidak adil" jika
menikah ditujukan hanya untuk memperoleh keturunan.

Tuhan menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan pernikahan
merupakan salah satu media ibadah yang (semestinya) menjadi media bersatunya dua insan yang
saling menerima segala kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Di samping itu, kita juga
tidak pernah tahu ujian apa yang akan Tuhan berikan dalam pernikahan kita. 
Apakah ujian ekonomi, pasangan yang tidak setia, mertua yang terlalu ikut campur, anak yang
susah diatur atau mungkin tidak adanya keturunan. Semua ujian dalam pernikahan tidak bisa kita
hindari, namun bisa kita sikapi. 

Ingat, bahwa setiap pernikahan tidak akan pernah luput dari yang namanya ujian atau
permasalahan. Tinggal bagaimana kita bisa menyikapinya, apakah menyerah dengan keadaan
dan berakhir perpisahan atau mampu untuk bersikap bijak agar pernikahan tetap bisa langgeng.

Kembali ke topik di atas, lantas apa sebenarnya esensi dari sebuah pernikahan ? apakah memang
semata-mata untuk memperoleh keturunan ? menurut UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974
menyatakan bahwa Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Sedangkan pemaknaan secara agama Islam, pernikahan merupakan akad atau persetujuan antara
calon suami dan calon istri melalui proses ijab qabul untuk bersedia menciptakan rumah tangga
yang harmonis, sehidup semati dalam menjalani rumah tangga bersama-sama (Nasruddin,
1976). 

Dari pengartian pernikahan di atas sebenarnya sudah jelas bahwa menikah bukan semata-
mata bertujuan untuk memperoleh keturunan tapi lebih pada bagaimana bersama-sama
membentuk rumah tangga yang harmonis sampai maut memisahkan. 

Artinya disini, setiap calon pasangan suami istri harus sanggup untuk menerima segala
kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing, termasuk saat tidak dikaruniai
seorang keturunan.

Namun meski demikian, dalam beberapa aturan di ajaran Islam, diperbolehkan bagi suami/ istri
untuk melakukan gugatan cerai jika salah satu pasangan dinyatakan mandul. 

HALAMAN :

1. 1

2. Tapi ingat, aturan tersebut tidak serta merta dengan mudah dilakukan. Harus melewati
tata syarat yang tidak mudah. Bagaimanapun, rela bersabar dengan pernikahan tanpa
keturunan jauh lebih diutamakan ketimbang memilih jalan perpisahan atau
menikah lagi (alwasathiyah.com)

3. Dalam peraturan Pegawai Negeri Sipil, seorang PNS (laki-laki) juga diperkenankan
menikah lagi (poligami) yang dikarenakan tidak dikaruniai keturunan (istri mandul). 

4. Namun, sekali lagi, peraturan tersebut tidaklah dibuat tanpa syarat yang ketat. Tetap ada
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar seorang PNS dapat diizinkan untuk
berpoligami terkait dengan tidak adanya keturunan, diantaranya ada pada penjelasan
pasal 10 ayat (2) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang menyatakan
bahwa istri yang dinyatakan mandul harus memenuhi kriteria sebagai berikut "apabila
istri yang bersangkutan menurut keterangan dokter tidak mungkin melahirkan keturunan
atau sesudah pernikahan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun tidak menghasilkan
keturunan" jadi jelas sudah, bahwa untuk memenuhi kriteria mandul pun tidak serta
merta dengan mudah ditetapkan. Ada prosedur dan ketentuan yang harus dipenuhi.

5. Selain itu, seorang PNS harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari atasan terkait
niatnya untuk berpoligami, pun dengan alasan tidak dikaruniai keturunan. Bahkan, pada
pasal 10 ayat (2) dan (3) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 juga disebutkan
syarat-syarat kumulatif, yaitu : (a) ada persetujuan tertulis dari istri, (b) PNS yang
bersangkutan memiliki penghasilan yang cukup untuk membiayai lebih dari seorang istri
dan anak-anaknya yang dibuktikan dengan surat keterangan pajak penghasilan serta (c)
ada jaminan tertulis dari PNS yang bersangkutan bahwa ia akan berlaku adil terhadap
istri-istri dan anak-anaknya.

6. Dari telaah di atas kita dapat melihat bagaimana peraturan yang ada tentang aktifitas
poligami yang disebabkan karena alasan tidak adanya keturunan tidaklah mudah
dilakukan (terutama bagi kalangan PNS). Ada persyaratan-persyaratan ketat yang harus
dilalui jika tidak ingin dikenakan sanksi ringan maupun berat.

7. Nah, bagaimana ? sudah semakin terbuka pandangan kita tentang makna pernikahan ?
bagi saya, sejatinya pernikahan lebih diniatkan kepada ibadah dan membentuk rumah
tangga yang harmonis dan mampu melewati ujian bersama-sama dengan penuh
kesabaran. Hal memperoleh keturunan atau tidak itu adalah hak prerogatif Tuhan. Tugas
kita hanya bersabar, ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan pasangan, sama-sama
memperbaiki diri dan berupaya mendirikan rumah tangga yang sesuai dengan agama.

8. Melakukan sesuatu dengan tujuan dan ekpektasi yang masih "belum tentu" akan
menjadikan kekecewaan dan penyesalan jika tidak terwujud. Maka, lakukanlah sesuatu
dengan tulus ikhlas, niatkan untuk ibadah dan serahkan semua pada Tuhan, inshaaAllah
Tuhan akan senantiasa memberikan "hati yang luas" bagi kita dalam kondisi apapun.

9. Bagi yang telah dinyatakan mandul, jangan berkecil hati. Jika manusia tidak bisa berbuat
adil, ingatlah bahwa ada Tuhan yang Maha Adil atas segala-galanya. Jodoh tidak bisa
kita terka kapan datangnya. Percayalah, jika Tuhan sudah berkehendak maka tidak ada
yang tidak mungkin bagiNya, termasuk mengirimkan jodoh yang terbaik, yang bisa
menerima kita apa adanya dan berkomitmen tanpa memandang siapa dan bagaimana kita.

10. Seorang Istri Bukan Mesin Robot


11. 2 April 2020   23:25 Diperbarui: 2 April 2020   23:24 39 11 3 Mohon Tunggu...
12.
13. Lihat foto

14.
15. Pixabay
16.
"Nanti kalau sudah menikah mau punya anak berapa?"

"Nggak tahu."

"Kata nenek moyang banyak anak banyak rezeki loh."

"Owh. Sebenarnya kita menikah mau hidup bersama atau memproduksi anak?"

Ilustrasi di atas hanya sebuah gambaran tentang percakapan sepasang kekasih yang akan
menikah,  saya tidak tahu apakah ada yang pernah seperti itu atau tidak. Tapi biasanya
dan pada umumnya akan ada percakapan begitu.
17. Awal menikah semua pasti indah,  belum banyak masalah,  seiring berjalannya waktu,
masalah demi masalah akan mulai menari-nari mengiringi. Jadi jangan kaget hidup tak
selamanya bagai dongeng, harus ada kesimpan Dari oasangan yang Alan mengarungi
banters rumag tengga. 
18. Saya ganya berpendapat mulai sekarang pasangan muda yang akan menikah mengantongi
wawasan yang lebih luas dan sedikit canggih pola pikirnya, sebagai bekal dalam berumah
tangga. Memang idealisme itu tidak bisa dipaksakan tapi setidaknya setiao privasi
mampu mengukur kemampuan diri sebelum melangkah ke jenjang di mana akan lebih
komplek masalah yang akan dihadapi.

Misalnya punya rencana banyak anak, tidak jadi soal bila kemampuan ekonomi
memenuhi. Harus seiring dengan kemampuan mendidik. Loh jaman dulu anaknya 24 bisa
kog jadi semua.  Memang ada tapi seiring berkembangnya zaman tiap orang harus bisa
mengendalikan dirinya, agar mempunyai prinsip yang kelak tidak merugikan diri
sendiriataupun pasangan.

Setidaknya harus mengetahui bahwa menikahi seorang perempuan atau wanita sudah
benar-benar mengerti bahwa menyatu untuk selalu bersama dan bekerja sama, tidak
membebani satu sama lain. Apa lagi mempunyai pendapat suami adalah yang mengatur
segalanya. Seorang istri bukan mesin robot yang harus menjaga rumah suaminya,
membersihkan dan belum lagi melahirkan anak-anaknya. Apa lagi yang meminta anak
banyak harus punya konsekwensi yang tidak ringan di zaman sekarang. Tentang
pendidikan, sandang, pangan dan sebagainya.
19. Suami harus bisa memberi nafkah lahir dan batin, pengertian ini harus benar-benar
dipahami agar tahu bagaimana memperlakukan seorang istri. Sepasang suami-istri yang
dipersatukan oleh ikatan pernikahan sudah seharusnya menyadari bahwa keluarga adalah
organisasi kecil dimana akan terdapat aturan juga di dalamnya, saling menghormati dan
menjaga.

Dalam pernikahan perlu memahami kemampuan fisik dan pola pikir pasangan. Apalagi
ketika usia sudah tak lagi muda namun mempunyai anak kecil yang masih harus selalu
dalam bimbingan dan pengawasan. Kadang kondisi rumah yang selalu berantakan dengan
mainan atau buku sekolah. Hendaknya suami tidak langsung menegur kasar atau
mengatai, karena pekerjaan istri di rumah tidak sedikit.
20.
21. Pixabay
22.
Melihat berbagai kejadian dalam pernikahan maka selayaknya kesiapan mental dari calon
istri dan calon suami harus dimatangkan sebelum melangkah dalam dunia rumah tangga.
Sayang sekali bukan bila selalu ada keributan yang disebabkan keribetan kecil.

Agar istri selalu merasa nyaman ada hal yang harus dilakukan oleh suami

1. Hargai setiap pekerjaan istri di rumah, sebenarnya mereka juga bekerja dengan
melakukan pekerjaan rumah

2. Pahami kondisi atau keadaan rumah, berantakan itu pasti bila masih ada usia anak-
anak yang menghuni di dalam rumah.

3. Tidak berkata kasar, istri tidak ingin dipuji tapi tidak berkata menyinggung itu sudah
menentramkan hati.

Jadi tunggu apa lagi,  para suami tetap selalu sabar dan tersenyum ya, beri rasa aman
serta nyaman pada seisi rumah.

02.04.2020
_________________

Semoga bermanfaat bagi yang akan memasuki dunia rumah tangga.

23. Ujian Kesetaraan dalam Rumah


Tangga Ketika WFH
24. 2 April 2020   22:03 Diperbarui: 4 April 2020   12:54 177 4 0 Mohon Tunggu...
25.
26. Lihat foto

27.
28. ilustrasi kerja di rumah sambil mengurus anak. (sumber: shutterstock via kompas.com)
29. Pandemi Covid-19 telah membuat waktu berjalan lebih lambat dari hari-hari biasanya.
Kebijakan kerja di rumah atau yang dikenal Work from Home (WFH) diberlakukan baik
instansi Pemerintah maupun Swasta guna menghambat penyebaran covid-19 di
Indonesia. 
30. Tidak hanya WFH diberlakukan oleh Pemerintah, akan tetapi belajar di rumah untuk
anak murid juga diberlakukan untuk melindungi anak-anak agar tidak terpapar covid-19.
Intinya setiap orang harus menjalankan yang dinamakan stay at home.
31. Hampir tiga minggu, pemberlakuan itu berjalan di Indonesia; ada yang diawali dengan
pembagian waktu kerja seperti satu hari bekerja di rumah kemudian satu hari bekerja di
kantor; akan tetapi hampir semua pegawai perempuan dan laki-laki merasakannya. 
32. Awal pemberlakuan WFH memang merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pekerja
dimana perubahan prilaku terjadi karena kebiasaan bekerja di kantor pastinya berbeda
situasinya dengan bekerja di rumah. 
33. Tantangan yang paling dirasa oleh pegawai yang bekerja di rumah adalah memulai waktu
kerja tepat waktu seperti jam kantor di dalam rumah. 
34. Selain itu juga, bekerja di rumah terselip terkendala pekerjaan domestik seperti
mengepel, masak, setrika dan lain-lain, serta, harus berbagi waktu untuk mengajar anak
guna mengantikan fungsi guru yang biasanya mendidik anak-anak disekolah ketika kita
sebagai pekerja sedang di kantor.
35. Tidak mudah pastinya bagi setiap pekerja baik pekerja perempuan dan laki-laki,
khususnya bagi pekerja yang menikah dan memiliki anak untuk bekerja optimal
di rumah.
36. Semua tantangan di atas dihadapi oleh ibu dan Bapak pekerja yang bekerja di rumah.
Pembagian kerja di rumah seperti membereskan rumah dan mengurus anak yang
biasanya teratur saat bekerja di kantor, tetiba menjadi kendala ketika kita bekerja di
rumah. 
37. Kendala tersebut kerap menjadi awal pertengkaran rumah tangga karena suami istri
dituntut melakukan pekerjaan kantor di rumah tepat waktu dan optimal. 
38. Pembagian prioritas pekerjaan kantor terkadang menjadi tuntutan bersamaan bagi pekerja
suami dan istri, akibatnya hal tersebut membuat suami dan istri bingung dalam
menghadapi pilihan-pilihan seperti mengejakan pekerjaan kantor atau mengajar untuk
mendampingi anak belajar d rumah serta pekerjaan domestik. 
39. Fakta mengungkapkan, beberapa rekan kerja saya, mulai menceritakan kendala tersebut
yang memicu lahirnya konflik rumah tangga yang dahulu tidak dirasakan langsung ketika
bekerja di kantor. 
40. HALAMAN :
41.

Anda mungkin juga menyukai