Anda di halaman 1dari 6

Beberapa hal persiapan rohani yang harus diperhatikan sebelum menikah.

1. Mengikhlaskan Niat karena Allah

Menikah adalah sebuah ibadah yang agung, dan ia adalah setengah dari agama
kita. Jadi sudah sepatutnya kita senantiasa mengawali niat kita di dalam menikah,
yaitu karena ikhlas kepada Allah, berniat ingin menjaga diri dari perbuatan dosa
dan maksiat dengan cara menikah dan menyempurnakan setengah agama.

Jadi jangan lupa yah, inilah hal pertama dan paling utama yang harus anda
persiapkan jika anda dan pasangan anda ingin bahagia di dalam kehidupan
berumah tangga nantinya.

2. Persiapan Waasan tentang Pernikahan

Jangan lupa jika niat kita sudah benar, maka hal berikutnya yang harus kita
lakukan adalah memperkaya wawasan kita mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pernikahan.

Perbanyaklah membaca buku-buku, atau kajian-kajian yang membahas masalah


seputar pernikahan, agar kelak ketika kita sudah benar-benar menikah, mental dan
fisik kita sudah siap menghadapi hal-hal baru di dalam bahtera percintaan antara
suami-istri.

3. Persiapan Kepribadian dan Akhlak

Jangan lupa bahwa laki-laki yang baik hanyalah untuk wanita yang baik, demikian
juga wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik pula.

Oleh karena itu perbaiki kepribadian dan akhlak anda sekarang juga, demi
mendapatkan pasangan yang baik pula di masa yang akan datang.

4. Persiapan Mental

Menikah itu sangat berbeda dengan yang namanya pacaran, kalo yang namanya
pacaran itu lebih mengarah kepada pelampiasan hawa nafsu dan syahwat belaka,
sehingga tidak akan ditemukan di dalamnya rasa bertanggung jawab dan ingin
menjaga di antara 2 pasangan, yang ada hanyalah bagaimana memenuhi hawa
nafsu dari kedua belah pihak saja.

Lain halnya dengan menikah, maka akan banyak ditemukan keadaan-keadaan


yang mengharuskan anda berpikir bersama dan saling memberikan penjagaan
antara pasangan. Yang mana hal ini membutuhkan persipan mental yang matang,
jangan sampai anda menikah namun sama sekali belum menyiapkan mental anda.
Setidaknya persiapkanlah mental anda sebelum menikah, walau pada
kenyataannya anda dan pasangan anda akan banyak belajar bersama ketika sudah
menikah nanti.
5. Persiapan Konsepsial

Persiapana konpensional Yaitu memahami tentang konsep dan tujuan dari


pernikahan. Pernikahan adalah ajang untuk menambah ibadah dan pahala, bukan
hanya sekedar pelampiasan hawa nafsu, jadi pahami konsepnya terlebih dahulu,
sebelum anda melangkah lebih lanjut.

6. Meminta Nasihat dari Orang tua

Jangan lupa, ketika anda telah mendapatkan pasangan yang anda rasa cocok
dengan anda, minta izin dan ridholah kepada kedua orang tua anda. Karena ridho
orang tua berperan penting dalam kebahagiaan rumah tangga kita kelak.

7. Bersiap untuk Menjadi Individu yang Lebih Tegar

Ketika anda menikah, akan ada banyak hal-hal baru dan permasalahan-
permasalahan yang akan dihadapi. Oleh karena itu, persiapkan diri anda untuk
menjadi pribadi dan individu yang lebih tegar dalam menghadapi problem-
problem rumah tangga.

8. Sampaikan Harapaan dan Cita-cita Kita kepada Calon Pasangan Sebelum


Menikah

Sebelum menikah, jangan lupa sampaikan harapan dan cita-cita anda di masa
yang akan datang kepada calon anda. Dengan begitu dia akan mengerti bagaimana
dan apa yang harus dia persiapkan untuk mendukung dan memotivasi anda untuk
mencapai tujuan dan cita-cita anda.

9. Tidak Terlalu Membebani Diri dan Pasangan dengan Harapan yang


Terlalu Tinggi

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena memang kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah subhanahu wa Taala saja. Oleh karena itu jangan pernah
membebani diri anda dan pasangan anda untuk mencapai hal-hal yang terlalu
tinggi. Karena hal ini bisa menimbulkan ketidak nyamanan diantara salah satu
pihak. Jadi tetaplah menjadi pribadi yang memiliki arah dan tujuan yang jelas,
namun jauhkan diri anda dari sikap terlalu membebani.

10. Siap Berusaha Mewujudkan Harapan Pasangan

Setiap pasangan pasti memiliki harapan dan cita-cita, maka jadilah anda sebagai
pasangan yang ideal dan senantiasa memberikan motivasi kepada pasangan anda.
Sehingga pasangan anda akan merasa semakin kuat dan optimis dalam menggapai
harapan dan cita-citanya jika anda berada di sebelahnya.
11. Bersiap untuk Hidup Berdua

Tinggalkan pengaruh orang tua di dalam kehidupan keluarga anda, karena hal itu
dapat mengganggu hubungan pernikahaan anda dengan pasangan anda. Tetaplah
terkadang anda meminta nasehat dan saran dari orang tua, namun sudah saatnya
anda dan pasangan anda hidup mandiri berdua saja. Begitu indah rasanya jika
anda dan pasangan anda bisa menyelesaikan semua masalah yang ada tanpa
bantuan dari orang luar selain anda berdua. Tapi perlu diperhatikan, disini saya
tidak menyuruh anda untuk tidak bersilaturahmi kepada kedua orang tua anda,
tetaplah mengunjungi mereka, bahkan jika bisa sesering mungkin, tetapi cobalah
untuk tidak membawa-bawa masalah keluarga anda di hadapan orang tua.

12. Belajar untuk Menjadi Orang yang Lebih Komunikatif

Bisa diibaratkan, rumah tangga adalah sebuah kapal yang sedang berlayar di
tengah lautan yang lepas. Yang mana suami diibaratkan sebagai nahkoda, sedang
istri adalah awak kapalnya. Jika kapal ingin selamat sampai tujuan, maka harus
terjalin komunikasi yang baik antara nahkoda dengan awak kapal.

Demikian juga dengan kehidupan berumah tangga, jika anda menginginkan


kehidupan yang baik dan nyaman di dalam rumah tangga anda, belajarlah untuk
berkomunikasi mulai sekarang, sebelum anda melangkah lebih jauh ke jenjang
pernikahan.

13. Jangan Pernah Berfikir untuk Bercerai

Anda harus tahu dan paham bahwa ketika anda telah memutuskan untuk menikah
dan berkeluarga, pasti akan ada suatu masalah yang akan menimpa kehidupan
keluarga anda.

Tetapi satu hal yang harus anda tancapkan kuat di hati anda, jangan pernah
berpikiran untuk bercerai dengan pasangan anda.

Jika hal ini telah anda tancapkan dan tanamkan di dalam dada anda, maka masalah
sebesar apapun, insya Allah akan menjadi kecil dan mudah, karena anda dan
pasangan anda benar-benar tulus ingin mempertahankan hubungan cinta diantara
kalian berdua.
Hal-hal Jasmani yang harus dipersiapkan sebelum menikah antara lain:

1. Belilah Rumah Pertama Anda

Memiliki rumah setelah Anda dan pasangan resmi sebagai suami istri merupakan
hal yang wajib. Rumah tangga Anda adalah kehidupan dengan aturan yang
disepakati bersama dengan pasangan, bukan dengan orang lain di luar rumah
tangga Anda. Memiliki rumah baru untuk ditinggali berdua mungkin akan
membuat Anda dan pasangan berpikir berkali-kali, jelas harganya tidak murah.
Perasaan senang, takut, bangga, bahkan frustasi bisa saja muncul. Bahkan
keputusan ini memberikan tanggung jawab yang besar dengan sejumlah
pengeluaran tak terduga yang bisa dikatakan melejit. Kredit rumah dari bank bisa
membantu untuk membeli rumah pertama tapi pasangan baru tetap harus
menyiapkan DP.

Menghindari pemborosan yang mungkin akan membuat Anda dan pasangan


menjadi lebih frustrasi, Anda bisa melakukan beberapa hal persiapan dengan
pasangan. Hal yang paling awal adalah komunikasi bersama mengenai berapa
harga rumah yang bisa dibeli dengan kebutuhan ruangan yang cukup bagi Anda,
pasangan, dan calon anak yang Anda rencanakan? Hal lain yang cukup penting
adalah berhematlah! Anda bukan lagi dewasa muda yang lajang tetapi sudah
memiliki pasangan sehidup semati, prioritaskan kebutuhan bersama dibanding
kebutuhan pribadi.

2. Bawa Pulang Anak Anda

Anak merupakan hadiah dari Tuhan yang akan meneruskan garis keturunan Anda
dan pasangan. Perasaan senang, lelah, depresi, dan sangat tertekan merupakan
perasaan yang sangat mungkin muncul ketika Anda merencanakan memiliki anak
hingga buah hati Anda benar-benar lahir ke dunia. Dengan kegembiraan yang
Anda rasakan, kontrol diri Anda untuk tidak membuang terlalu banyak dana
ketika buah hati lahir hanya untuk memenuhi kebutuhan masa kini seperti baju
lucu yang mahal atau mainan yang terlalu banyak. Ia masih membutuhkan dana
Anda untuk sekolah setelah mencapai usia yang cukup. Bahkan sebelum buah hati
Anda lahir, pertimbangkan baik-baik mengenai jatah cuti yang akan Anda
gunakan selama proses persalinan, tidak mengikuti kelas gym, dan lain-lain.
Setelah buah hati Anda lahir, Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas
mengenai biaya apa saja yang harus dikeluarkan terutama untuk anggaran hidup
buah hati. Review kembali anggaran yang Anda buat dan jangan lupa untuk
memasukkan hal-hal kecil dan detil seperti hadiah ulang tahun bagi buah hati
Anda bila Anda merasa masih mampu untuk mendapatkan dana tersebut.

3. Kombinasi Pemasukan Anda

Ketika Anda sudah memiliki anak atau bahkan masih merencanakan untuk
memiliki anak tidak menutup kemungkinan bahwa Anda akan mengambil jatah
cuti hingga memutuskan keluar dari pekerjaan Anda dengan maksud lebih fokus
pada mengurus anak. Akan tetapi hal yang perlu Anda sadari dari keputusan tidak
bekerja adalah Anda tidak lagi memiliki pemasukan sebanyak sebelum Anda
meninggalkan posisi karir Anda sekarang sehingga pendapatan keluarga menjadi
lebih sedikit karena hanya ditanggung oleh satu orang saja.

Memang menjadi dilema ketika Anda memutuskan untuk keluar dari pekerjaan
dan mengurus buah hati dan di saat bersamaan juga membutuhkan dana lebih
untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, membelikan popok dan baju baru,
membawanya ke dokter ketika sakit, hingga ketika buah hati Anda mulai masuk
dalam kelompok bermain dan sekolah. Maka untuk mengatasi hal ini, langkah
yang dapat Anda tempuh adalah menggunakan emergency fund yang sudah Anda
dan pasangan Anda siapkan untuk mengatasi kejadian tak terduga dan tak
diinginkan. Atau bila Anda tidak mau menggunakan dana ini, sebaiknya Anda
kalkulasi lebih detil dan rencanakan pengeluaran yang lebih minim untuk
penghidupan Anda dan keluarga sehingga pendapatan keluarga yang ditanggung
satu orang saja tetap bisa mengcover semua kebutuhan anggota keluarga.

4. Anda Harus Merawat Orang tua Anda

Seperti yang dialami sandwich generation, mereka harus mengurus keluarga inti
dan orang tua mereka di saat bersamaan mungkin karena orang tua sakit atau
membutuhkan bantuan baik secara fisik maupun finansial. Anda mungkin akan
merasa sedih, khawatir, menggerutu, marah, bahkan frustrasi. Bahkan hal-hal itu
hanya segelintir emosi yang bisa disebutkan ketika Anda mengalami keadaan
seperti ini.

Anda mungkin khawatir dengan keadaan orang tua namun di saat bersamaan juga
frustrasi karena keuangan keluarga Anda menjadi sedikit terganggu. Hal ini jelas
bisa menjadi faktor pemicu konflik antara suami dan istri. Namun bila ini memang
fase yang harus Anda lalui, idealnya Anda harus berkomunikasi dengan pasangan
mengenai masalah ini terutama untuk urusan finansial. Komunikasi di sini sangat
penting mengingat topik yang disinggung cukup krusial sehingga baik Anda
maupun pasangan harus sama-sama menyadari keadaan ini dan berusaha untuk
tidak membuatnya semakin buruk sembari tetap bisa merawat orang tua.

5. Anda Telah Siap untuk Pensiun

Setelah melewati bertahun-tahun perjuangan membangun rumah tangga Anda


yang diterpa begitu banyak hal tak terkecuali persoalan keuangan, kini Anda dan
pasangan bisa menikmati waktu-waktu berkualitas berdua setelah kewajiban
membesarkan, mendidik, dan mengantarkan anak hingga ke jenjang pernikahan
selesai. Anda tidak lagi dibebani dengan kebutuhan orang lain yang harus Anda
tanggung. Sekarang ini hanya tentang Anda dan pasangan.

Memasuki masa-masa ini mungkin Anda akan merasa takut, tertekan, namun
sekaligus lega karena tugas Anda sebagai orang tua sudah selesai. Bahkan tidak
sedikit pasangan pensiunan yang seharusnya merasa bahagia tetapi justru merasa
khawatir dan tidak bahagia. Salah satu kemungkinan yang menjadi sumber
kekhawatiran pasangan ini adalah akibat tidak memiliki tabungan yang cukup
untuk dinikmati di hari tua.

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk merencanakan masa tua Anda ketika
Anda masih sanggup untuk bekerja dan menyisihkan dana sehingga masa tua
Anda terjamin. Perencanaan ini bahkan mencatat hal-hal apa saja yang ingin Anda
dan pasangan lakukan berdua sehingga perencanaan keuangan bisa lebih matang.

Itu tadi ulasan singkat mengenai persiapan keuangan bagi pasangan baru. Meski
baru saja menginjakkan langkah pertama bersama setelah pergantian status
sebagai suami istri, namun perencanaan terutama perencanaan keuangan
rumah tangga mulai dari persiapan memiliki rumah, memiliki anak, dan pensiun
harus direncanakan dan dipersiapkan sehingga Anda dan pasangan tidak lagi
khawatir mengenai bagaimana harus menjalani masa tua bersama.

Dapus

Aljawiyu, Adams. 8 maret 2016. Ingin Bahagia, Inilah 25 Persiapan Sebelum


Menikah yang Harus Anda Lakukan. Diperoleh dari :
http://lembahilmu.com/persiapan-sebelum-menikah/ . (diakses tanggal 13
November 2017 11.13 wib).

Anda mungkin juga menyukai