Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN


PASANGAN BARU MENIKAH

DISUSUN OLEH :
KELAS : III.B
Kelompok 6

1. ROSSY PRATIWI
2. SARI SUSANTI
3. SHAHNAZ ZANIRAH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUK LINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi

rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “ASKEP Keluarga Tahap Perkembangan

Pasangan Baru Menikah” ini dapat terselesaikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Lubuklinggau,

Penyusun
KONSEP KELUARGA BARU MENIKAH

1. Definisi

Sedangkan Pasangan baru menikah adalah ketika seorang laki-laki dan perempuan

membentuk keluarga melalui pernikahan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-

masing.

2. Tahap – Thap Pasangan Baru Menikah

a. Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga via

perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.

b. Mempersiapkan keluarga yang baru.

c. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari

d. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.

e. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan keluarga sendiri. Masing-

masing menghadapi perpisahan dengan keluarga orangtuanya, mulai membina

hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social pasangan

f. Yang perlu diputuskan : kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah

yang diharapkan

3. Masalah Yang Biasa Dilakukan Oleh Pasangan Baru Menikah

a. Tidak menghadapi masalah utang

Ternyata, menurut data dari thenest.com, masalah keuangan adalah masalah paling utama

yang dipermasalahkan oleh pasangan. Jika sudah menikah, maka ada baiknya Anda

mengeluarkan dan mengutarakan semua masalah perutangan Anda, toh ia adalah

pasangan Anda, tak ada yang perlu ditutup-tutupi, tetapi perlu dihadapi bersama.
Kemudian, cobalah berhitung dan rencanakan keuangan Anda untuk ke depannya. Jika

perlu, temui ahli perencana keuangan.

b. Mengasingkan diri dari pertemanan

Teman-teman adalah kunci sukses dari pernikahan. Jadi, jangan mengasingkan diri dari

mereka. Jika teman-teman Anda yang lajang berkumpul, pastikan segalanya sudah dalam

keadaan aman di rumah, lalu ikutlah pergi bersama mereka, tentu dengan seizin suami.

Hanya karena Anda tidak ikut-ikutan flirting bersama pria di klub bukan berarti Anda

tidak bisa menjadi teman yang suportif.

c. Tidak cukup seks

Sebanyak 60 persen pasangan baru menikah yang mengikuti survei mengatakan bahwa

kehidupan seks mereka berantakan. Alasan terbanyakn ialah kesibukan. Coba untuk

menginisiasikan acara berhubungan intim dengan pasangan. Bahkan, kalau perlu, buat

jadwalnya. Jika Anda mulai terbiasa untuk melakukannya, maka Anda akan makin

menginginkannya, tak tertutup kemungkinan akan makin menyukainya juga.

d. Tidak menjaga tubuh

Pernahkah Anda menyadari, biasanya orang-orang yang baru saja menikah akan terlihat

lebih "makmur" dalam hal berat badan? Ya, entah mengapa, ini selalu terjadi. Mungkin

karena kebiasaan minum atau makan di malam hari atau karena sibuk berlelah-lelahan

pada malam hari sehingga pada pagi harinya jadi lebih semangat untuk sarapan dalam

jumlah banyak. Wah, ini mesti diwaspadai. Sebaiknya Anda mulai memperbanyak

agenda untuk berolahraga bersama pasangan.

e. Mertua dan ipar


Lima puluh persen pasangan yang disurvei oleh thenest.com memiliki masalah dengan

mertua dan ipar mereka. Cobalah untuk mengatur ekspektasi, seperti Anda akan datang

berkunjung bersama pada akhirnya, ini akan kembali menghantui Anda.

f. Pertengkaran tak penting

Anda tahu, kadang hidup seatap dengan orang yang Anda pikir sudah Anda kenal bisa

jadi hal yang sangat memusingkan. Cobalah untuk tidak mudah terpancing amarah.

Namun, jika memang emosi marah sudah memuncak, ucapkan permisi, bilang bahwa

Anda butuh waktu untuk sendiri dulu. Tenangkan diri Anda sejenak. Pastikan Anda

dalam keadaan tenang dan kepala dingin saat ingin menyelesaikan masalah tadi. Saat

emosi, pikiran Anda tidak tenang dan bisa saja mengucapkan hal-hal yang tak Anda

maksudkan yang bisa saja malah memperburuk masalah.

g. Terobsesi dengan bayi

Tentu, ingin memiliki bayi adalah langkah besar berikut dalam hidup setelah menikah.

Namun, tenanglah, jangan terburu-buru dan menjadi terobsesi untuk memilikinya segera.

Rata-rata, pasangan memiliki bayi dalam jangka waktu 3 tahun pernikahan mereka. Jadi,

mengapa terburu-buru? Nikmati waktu Anda bersama pasangan, berlibur bersama,

menikmati waktu tanpa perlu pusing memikirkan kerepotan akan keperluan bayi, dan

lainnya. Toh, ketika Anda dalam keadaan rileks, kemungkinan untuk hadirnya

momongan justru lebih besar.

4. Tugas Perkembangan
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.


ASKEP KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU MENIKAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KELUARGA

Tanggal Pengkajian : 17-03-2014

Identitas keluarga

1. Nama kepala keluarga : Tn. K

2. Usia : 26 tahun

3. Alamat : MASAGENA

4. Pekerjaan kepala keluarga : Pertambangan

5. Pendidikan kepala keluarga : SMA

6. Agama : ISLAM

7. Kewarganegaraan/Suku bangsa :INDONESIA/BUGIS

8. Komposisi keluarga

No. Nama JK Hub dgn KK Usia Pendidikan Agama Pekerjaan

1. Ny. D P Isteri 25 S.1 Islam guru

Genogram
Keterangan :

= laki-laki = klien

= meninggal = perempuan

= menikah-----------------= serumah

= keturunan

9. Tipe keluarga : Keluarga inti

10. Status sosial ekonomi keluarga :

Penghasilan keluarga ± Rp. 5.000.000,- per bulan yang di peroleh dari hasil kerja Tn. K di
pertambangan, dan penghasilan dari Ny. D sebagai guru honorer di tambah dengan
penghasilan dari les private sebesar ±Rp. 2.000.000,- per bulan. Menurut pengakuan dari
Ny. D penghasilan yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu
kebutuhan makan maupun untuk membayar kontrakan.

11. Aktifitas rekreasi keluarga :

Saat ini Ny. D mengatakan ingin sekali berlibur ke tempat wisata bersama suaminya tapi
karena kesibukan mereka berdua akhirnya mereka menunda liburan mereka dan mereka
juga jarang berkumpul bersama karena tuntutan pekerjaan dari sang suami yang
menyebabkan sang suami jarang berada di rumah.

RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan pasangan baru

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Saat ini keluarga Ny.D dan Tn. K sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan sudah
rencana untuk segera memiliki anak dan jumlah anak yang diinginkan belum pernah
dibicarakan dengan suaminya karena suaminya sering tidak ada ditempat atau dirumah.
Menurut Ny. D saat ini dia dengan suaminya berusaha secepatnya mempunyai anak, serta
membina hubungan baik dengan keluarga lain, teman dan masyarakat disekitarnya.
Menurut Ny. D pula dia ingin merencanakan untuk mengumpulkan uang membangun
rumah, karena saat ini mereka masih tinggal dirumah kontrakan.

3. Riwayat keluarga inti :

Menurut Ny. D dalam keluarga mereka tidak terdapat penyakit menular atau keturunan.
Dan Ny. D juga tidak pernah mengalami penyakit yang cukup serius hanya factor
kelelahan saja begitupun dengan Tn. K

4. Riwayat keluarga sebelumnya :

Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mangalami sakit berat yang memungkinkan
meraka perlu perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan dirumah yang lama, dan dari
riwayat keluarga Tn. K tidak ada yang memiliki penyakit kronis ataupun keturunan.

KEADAAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah:

Tempat tinggal Ny. D dan Tn.K masih merupakan rumah kontrakan. Tempat tinggalnya
permanen dengan status kepemilikan orang lain. Luas rumah 3 x 8 m. Lantai tempat
tingganya menggunakan tehel, rumah memiliki ventilasi yang cukup dan ruangannya
cukup terang dengan jendela 3 buah, namun menurut Ny D, karena mereka sering keluar,
karena Ny D pergi mengajar sementara suami jarang dirumah karena kerja
dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka. Penerangan dimalam hari
menggunakan listrik, dan kadang pada siang hari juga masih digunakan karena rumah
tampak gelap. penataan perabot tidak terlalu teratur karena tidak ada ruang untuk
dapur. Rumah juga memiliki pekarangan yang sempit tidak ada pepohonan karena diapit
oleh beberapa rumah. Kebersihan pekarangan baik secara umum.
Keluarga memanfaatkan sumur bor yang sudah disediakan oleh kontrakan tersebut untuk
kebutuhan pembersihan diri dan sebagainya. Kebersihan kamar mandi dan jamban yang
cukup. Dalam pengelolahan sampah rumah tangga keluarga memiliki tempat sampah
untuk penampung sampah dan jika sudah penuh kadang di bakar dan yang basah dibuang
pada TPA. Dan secara umum kebersihan rumah cukup.
Denah rumah :

Keterangan :

1 = ruang tamu

2 = kamar tidur

3 = ruang keluarga sekaligus dapur

4 = kamar mandi / wc

2. Karakteristik tetangga dan komunitas:

Diwilayah Tn.K dan Ny. D jarak antara satu rumah dengan yang lainnya cukup dekat.
Dan untuk kegiatan seperti arisan atau kegiatan lainnya Ny D mengatakan belum ada
karena masih pasangan yang baru menikah.

3. Mobilitas Geografis keluarga :

Menurut Ny. D selama ini mereka sering berpindah tempat karena tuntutan pekerjaan dari
suaminya, tetapi mereka telah memutuskan untuk membangun rumah di kampung
halamannya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

Menurut Ny.D dan Tn.K, kedua keluarga tidak terdapat perkumpulan ataupun
perkumpulan khusus, Cuma saat kemarin acara pernikahannya, semua keluarga
berkumpul.

5. Sistem pendukung keluarga:

Saat ini dalam keluarga tidak terdapat keluarga yang sakit, dan hubungan satu keluarga
dengan yang lainnya cukup baik.

STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga :


Menurut Ny. D dan Tn.K dalam keluarganya biasanya berkomunikasi dengan
bahasa bugis dan Indonesia dan saat ini waktu bertemu keduanya hanya sesekali
karena kesibukan dari keduanya.
2. Struktur kekuatan keluarga:
Dalam keluarga Ny.D, Tn.K sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah
untuk keluarga dan Ny. D menjalankan perannya sebagai istri yang harus menyiapkan
keperluan suaminya dirumah dan juga sebagai pencari nafkah tambahan. Dan
menurutnya dia sering masak jarang makan diluar.
3. Nilai dan norma keluarga :
Sebagai bagian dari masyarakat bugis dan beragama islam memiliki nilai-nilai dan dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua dan suaminya. Namun
selama ini meraka jarang makan bersama karena suaminya jarang di rumah.

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan dari Ny. D mereka berdua berusaha Dalam pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan, dan papan dengan jalan bekerja Tn. K bekerja di pertambangan dan Ny.
D bekerja sebagai guru.
2. Fungsi mendapatkan status social

Untuk memperoleh status social di masyarakat Ny. D berusaha dengan mengikuti


berbagai organisasi dalam masyarakat. Namun, karena mereka masih merupakan
pengantin baru jadi mereka belum mengikuti organisasi apapun. Tapi mereka sudah
berusaha dengan menjalin komunikasi yang baik dengan para tetangga baru mereka.

3. Fungsi sosialisasi

Sejauh ini hubungan antara Ny. D dan Tn. K terhadap keluarga mereka masing-masing
baik dan saat ini Ny. D berusaha untuk belajar dan banyak bertanya kepada orang-orang
yang lebih berpengalaman seperti orang tua, kakak, dan teman-teman serta tetangga
mengenai tugas, peran, dan fungsi keluarga yang baik.

4. Fungsi pemenuhan kesehatan


a. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami sejauh ini dirinya hanya bertanya kepada orang tua, kakak-kakak, dan
teman-teman yang telah menikah. Dan apabila orang-orang yang mereka Tanya
tidak tau barulah ia mulai bertanya ke patugas kesehatan.
b. Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah dengan cara memberi
makan, minum obat, dan selalu menjaga kenyaman dan isterahat anggota keluarga
yang sakit
c. Dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan, Ny. D belum bisa mengatur
perabot-perabot rumah tangganya dengan baik karena tidak memiliki dapur yang
memadai sehingga ruang keluarga yang seharusnya digunakan saat santai malahan
jadi ruang dapur
d. Ny. D mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar rumahnya
tetapi mereka jarang ke fasilitas pelayanan tersebut hanya waktu tertentu.

5. Fungsi religious

Setelah menikah mereka mengatakan rajin beribadah ke masjid bersama suaminya, dan
apabila mereka tidak sempat untuk beribadah ke masjid mereka berusaha untuk
menjalankan sholat berjamaah di rumah mereka.
6. Fungsi rekreasi

Saat ini mereka jarang untuk berkumpul bersama karena suami yang jarang ada di rumah
dan saat ini mereka juga ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata hanya saja karena
kesibukan keduanya sehingga mereka menunda rencana mereka tersebut

7. Fungsi reproduksi

Saat ini Ny. D tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan berencana ingin segera memiliki
anak tapi hal ini belum sempat mereka diskusikan bersama karena suami jarang berada di
rumah.

8. Fungsi afeksi

Selama ini dalam menjalankan aktifitas masing-masing mereka selalu berusaha untuk
saling mendukung satu sama lainnya dan berusaha untuk saling menghargai satu sama
lain.

STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Menurut Ny.D dirinya tidak tahu dari pihak
suaminya sedang mengalami pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang menjadi stresor
adalah adaptasi dengan rumah tangganya yang masih baru dimana dia sudah sering
ditinggal sendiri dirumah awal pernikahannya. Karena pekerjaan suaminya. Dan saat ini
Ny. D juga mengatakan bahwa mantan dari suaminya masih sering menghubunginya.
2. Kemampuan keluarganya berespon terhadap situasi/ stresor: baik. Dan Ny.D sekarang
lagi berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar memasak,
mengurusi suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya mencari nafkah.
3. Strategi koping yang digunakan: untuk menghadapi stressor Ny.D banyak belajar dari
orang tuanya dan teman-temannya yang sudah menikah tentang cara mengurusi
rumah tangga.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Ny. D Tn. K


Tinggi badan 155 cm 170 cm

Berat badan 45 kg 60 kg

Tekanan darah 100/50 mmhg 120/80 mmhg

Pernafasan 22 x/ menit 22 x/ menit

Suhu 36,5 ºc 36,6 ºc

Nadi 76 x/menit 90 x/menit

HARAPAN KELUARGA

Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya mengharapkan supaya
petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat membantu dirinya mempersiapkan
bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangun.

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisa dan Sintesa Data

Data Penyebab Masalah/ diagnosa

Data subjektif : Keluarga tidak mampu Deficit pengetahuan tentang


mengenal masalah tugas perkembangan tugas
· Ny.D mengatakan ingin
perkembangan keluarga keluarga b/d
sesegera mungkin mempunyai
baru menikah yaitu ketidakmampuan keluarga
anak dan belum ada rencana
memiliki anak mengenal masalah tugas
berapa jumlah anak yang akan
perkembangan keluarga
direncanakan karena suaminya
baru menikah yaitu
jarang dirumah.
memiliki anak
· Ny.D mengatakan
sebenarnya dalam keluarganya
belum
mengetahui tentang bagaimana
mempersiapkan kehamilan yang
baik.

Data objektif :

· Usia Pernikahan Belum


Cukup 1 Bulan Karena Nikah 20
februari 2014 Kemarin

· Usia Ny.D 25 tahun dan Tn.K


26 tahun

Data subjektif : Ketidakmampuan Resiko terjadinya konflik


keluarga mengetahui berhubungan
· Ny. D mengatakan bahwa
bagaimana membina dengan Ketidakmampuan
mantan dari suaminya masih
komunikasi pada keluarga keluarga mengetahui
sering menghubunginya
baru nikah bagaimana membina
· Ny.D mengatakan selalu komunikasi pada keluarga
merasa kesepian karena baru nikah
ditinggal kerja oleh suaminya

· Ny. D mengatakan Mereka


jarang berkumpul bersama karena
suaminya jarang berada di rumah

Data objektif:

· Ny.D sekarang belajar


menjadi ibu rumah tangga yang
baik dengan belajar memasak,
mengurusi suaminya dan lebih
bersabar menahan rindu karena
suaminya mencari nafkah.
Data subjektif : Ketidakmampuan keluarga Gangguan
melakukan perawatan manajemen pemeliharaan
· menurut Ny D, karena
rumah yang sehat rumah berhubungan dengan
mereka sering keluar, Ny D
ketidakmampuan keluarga
pergi mengajar sementara suami
melakukan perawaatan
jarang dirumah karena kerja
rumah yang sehat.
dipertambangan jadi jendela
rumah jarang dibuka.

Data objektif :

· pengcahayaan pada malam


hari menggunakan listrik dan pada
siang hari juga kadang digunakan
karena suasana rumah yang gelap

· penataan perabot nampak


tidak terlalu teratur karena tidak
ada ruang untuk dapur.

· Rumah memiliki
pekarangan yang sempit tidak ada
pepohonan karena diapit oleh
beberapa rumah.

1. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosa keperawatan (P,E,S)

1. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak ditandai dengan
Data subjektif :

· Ny.D mengatakan ingin sesegera mungkin mempunyai anak dan belum ada
rencana berapa jumlah anak yang akan direncanakan karena suaminya jarang
dirumah.

· Ny.D mengatakan sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang


bagaimana mempersiapkan kehamilan yang baik.

Data objektif :

· Usia Pernikahan Belum Cukup 1 Bulan Karena Nikah 20 februari


2014 Kemarin

· Usia Ny.D 25 tahun dan Tn.K 26 tahun

2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga mengetahui bagaimana membina komunikasi pada keluarga
baru nikah ditandai dengan

Data subjektif :

· Ny. D mengatakan bahwa mantan dari suaminya masih sering menghubunginya

· Ny.D mengatakan selalu merasa kesepian karena ditinggal kerja oleh suaminya

· Ny. D mengatakan Mereka jarang berkumpul bersama karena suaminya


jarang berada di rumah

Data objektif:

Ny.D sekarang belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar
memasak, mengurusi suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya
mencari nafkah.

3. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat. Ditandai dengan
Data subjektif :

· menurut Ny D, karena mereka sering keluar, Ny D pergi mengajar sementara


suami jarang dirumah karena kerja dipertambangan jadi jendela rumah jarang
dibuka.

Data objektif :

· pengcahayaan pada malam hari menggunakan listrik dan pada siang hari juga
kadang digunakan karena suasana rumah yang gelap

· penataan perabot nampak tidak terlalu teratur karena tidak ada ruang untuk
dapur.

· Rumah memiliki pekarangan yang sempit tidak ada pepohonan karena diapit
oleh beberapa rumah.

2. SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


BARU MENIKAH

1. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak

Total masalah:

No Kriteria Scoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah : 2/3x1 = 2/3 bila keadaan ini tidak segera


ancaman diatasi maka akan menyebabkan
Ny. D tidak bisa segera memiliki
anak. Padahal ia ingin sesegara
mungkin memiliki anak

b. Kemungkinan 2/2x 2= 2 Dengan diberikannya pengetahuan


masalah dapat tentang cara mempersiapkan

diubah : mudah kehamilan maka pengetahuan dari


Ny. D akan bertambah
c. Potensial 2/3x 1 = 2/3 Keduanya sibuk dengan
masalah untuk pekerjaannya masing-masing.
dicegah : cukup Namun, walaupun demikian Ny. D
sangat berharap bisa segera
memiliki anak.

d. Menonjolnya 2/2x 1= 1 Keinginan Ny. D yang secepatnya


masalah : harus ingin memiliki anak membuatnya
segera ditangani harus belajar dan mencari tau
tentang cara mempersiapkan
kehamilan yang benar.

Scoring 4 1/3

2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengetahui


bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru nikah

Total masalah :

No Kriteria Scoring Pembenaran

2. a. sifat masalah : 2/3x1 = 2/3 Apabila masalah ini tidak segera


ancaman ditangani maka akan
menyebabkan munculnya konflik

b. Kemungkinan 1/2x 2= 1 Apabila pihak ketiga terus


masalah dapat mengganggu kehidupan keluarga
diubah : sebagian Ny. D dan Tn. K maka walaupun
Ny. D berusaha untuk percaya
kepada Tn. K tetapi

masih tersimpan kecemburuan di


hati Ny. D
c. Potensial 2/3x 1 = 2/3 Kesibukan dari keduanya
masalah untuk menyebabkan mereka jarang
dicegah : cukup bertemu namun mereka telah
berkomitmen untuk saling percaya
di antara keduanya.walaupun
terdapat pihak ketiga.

d. Menonjolnya 2/2x 1= 1 Perasaan ini telah lama Ny.


masalah : harus D rasakan dan iapun secepatnya
segera ditangani memberitahukan suaminya akan
masalah ini.

Scoring 3 1/3

3. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat.

Total masalah :

No Kriteria Scoring Pembenaran

3. a. sifat masalah : 3/3x1 = 1 Tidak adanya ruangan untuk


tidak/ kurang sehat dapur ditambah dengan kurangnya
pengcahayaan pada siang hari
menyebabkan rumah Ny. D
tampak kurang rapi dan sehat.

b. Kemungkinan 2/2x 2= 2 Dengan adanya ruang dapur maka


masalah dapat Ny. D bisa mengatur perabot dan
diubah : mudah peralatan rumah tangganya

dengan baik.
c. Potensial 3/3x 1 = 1 Dengan pengaturan perabot yang
masalah untuk benar dan pengcahayaan yang
dicegah : tinggi cukup maka rumah Ny. D dan Tn.
K akan terlihat sehat dan rapi.

d. Menonjolnya 2/2x 1= 1 Saat ini Ny. D dan Tn. K sudah


masalah : harus segera berusaha membangun rumah yang
ditangani lebih baik, di mana di dalamnya
terdapat dapur, dan ventilasi yang
cukup dan di luarnya terdapat
banyak pepohonan

Scoring 5

3. PENETAPAN PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Prioritas Diagnosa keperawatan Skor

1. 1. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah 5


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan perawatan rumah yang sehat

2. 2. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d 4 1/3


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak

3. 3. Resiko terjadinya konflik berhubungan 3 1/3


dengan Ketidakmampuan keluarga mengetahui bagaimana
membina komunikasi pada keluarga baru nikah
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU NIKAH

1. Diagnosa keperawatan : Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat

Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan

Tujuan umum : Verbal · Keluarga dapat · Kaji pengetahuan


pengetahuan menjelaskan rumah klien akan rumah yang
Setelah dilakukan kegiatan
sehat sehat
pendidikan kesehatan.
Keluarga dapat · Menjelaskan efek · Jelaskan tentang
melakukan Pemeliharaan perawatan rumah yang rumah sehat
rumah yang menunjang kurang baik terhadap
· Jelaskan tentang
kesehatan keluarga kesehatan keluarga
efek rumah tidak sehat
Tujuan khusus : · Menjelaskan terhadap kesehatan
penyakit-penyakit keluarga.
Setelah
yang dapat muncul
dilakukan pendidikan · Jelaskan penyakit-
akibat lingkungan
kesehatan selama beberapa penyakit akibat
rumah yang tidak
hari keluarga dapat: lingkungan rumah yang
Sikap mendukung kesehatan.
kurang sehat.
1. mengenal
· Keluarga mampu
masalah perawatan
mendiskusikan cara
rumah yang
merawat rumah yang
menunjang kesehatan
sehat
· Minta keluarga
2. memutuskan untuk
· Keluarga mampu untuk mendiskusikan
memelihara rumah dengan
memutuskan untuk bagaimana cara
lebih baik.
menyediakan sarana merawat rumah yang
dan prasarana yang sehat.
diperlukan untuk
· Ajarkan klien untuk
membuat lingkungan
mengambil keputusan
rumah yang sehat. yang tepat

· berdiskusi dengan
klien untuk memutuskan
penyediaan sarana dan
prasarana apa saja yang
diperlukan untuk
Psikomotor
membuat rumah yang
sehat.

· Motivasi keluarga
untuk membuat
· Keluarga mampu
keputusan perawatan
menyediakan sarana
rumah yang lebih baik
dan prasarana yang
diperlukan untuk · Bersama
membuat rumah yang keluarga, perawat
sehat menyediakan sarana
dan prasarana dalam
· Keluarga dapat
membuat rumah yang
memodifikasi/
sehat
memelihara rumah
yang sehat · Bersama keluarga,
perawat membantu untuk
memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat, aman,
dan nyaman.

2. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
yaitu memiliki anak
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan

Tujuan umum : Verbal 1) keluarga dapat · Kaji tingkat


pengetahuan mengetahui tugas-tugas pengetahuan keluarga
Keluarga memahami
perkembangan keluarga tentang tugas
tentang tugas
baru menikah perkembangan keluarga
perkembangan
baru menikah
keluarga baru nikah 2) keluarga dapat
mengetahui bagaimana · Jelaskan tentang
Tujuan khusus :
cara mempersiapkan tugas perkembangan
Setelah kehamilan yang benar keluarga baru menikah
dilakukan kegiatan
· Jelaskan tentang
pendidikan kesehatan
kesehatan reproduksi
selama beberapa hari
keluarga dapat: Sikap · Jelaskan tentang
1) keluarga dapat
cara mempersiapkan
1. mengenal mengkomunikasikan
kehamilan yang benar
masalah berapa jumlah anak yang
perkembangan diinginkan · Minta keluarga
keluarga baru untuk mendiskusikan
menikah kapan dan berapa jumlah
anak yang mereka
2. mengetahui cara
inginkan
mempersiapkan
kehamilan yang · Mengajarkan
benar keluarga untuk
mengambil keputusan
3. membuat
Psikomotor yang benar
keputusan dalam
perencanaan · Berikan pujian
1) keluarga
dengan keluarga terhadap kemampuan
memutuskan jumlah anak
kapan dan jumlah keluarga dalam
yang diinginkan dan
anak yang berdiskusi mengambil
memutuskan untuk segera
diinginkan
memiliki keturunan keputusan

· Bersama keluarga
Bantu keluarga untuk
segera mewujudkan cita-
cita memiliki
anak/keturunan

3. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga mengetahui bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru
nikah

Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan

Tujuan umum : Verbal · Keluarga · Jelaskan cara komunikasi


pengetahuan dapat memahami yang baik antara suami kepada
Keluarga memahami
pentingnya istrinya dan sebaliknya istri
tentang perlunya
berkomunikasi yang kepada suaminya.
komunikasi yang baik
baik pada pasangan
pada keluarga baru · Jelaskan pentingnya
baru nikah
nikah. komunikasi dalam keluarga
baru nikah dan kepercayaan
Tujuan khusus :
sehingga tidak terjadi
Setelah Sikap pertengkaran
dilakukan pendidikan
· Bimbing keluarga dalam
kesehatan
· Keluarga mendiskusikan masalah yang
selama beberapa hari
dapat terjadi dalam kehidupan rumah
keluarga dapat:
Psikomotor mengkomunikasikan tangga mereka
1. mengenal tentang masalah yang
· Bersama keluarga,
masalah komunikasi dihadapi
perawat membantu membina
dalam keluarga
· Membina rasa rasa saling percaya antara
2. membuat saling percaya dan

keduanya saling lebih saling keduanya


memahani dan menyayangi antar
mengerti serta lebih suami dan istri · Bersama keluarga,

bersabar dengan perawat juga membantu


· Menjaga
keadaan yang kadang mewujudkan dan menjaga
keutuhan rumah
tidak memihak keharmonisan dan keutuhan
tangga dengan
rumah tangga Ny. D dengan
tidak
Tn. K
mementingkan
keegoisan masing-
masing.

D. IMPLEMENTASI ASUHAN KELUARGA PASANGAN BARU NIKAH

1. Diagnosa keperawatan : Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat.

Hari/ tanggal Pukul Implementasi

Rabu / 19 maret 15.00 · Menjelaskan tentang rumah sehat, dan efek rumah
2014 tidak sehat terhadap kesehatan keluarga.

· Menjelaskan penyakit- penyakit akibat lingkungan


rumah yang kurang sehat.

· Memotivasi keluarga untuk membuat keputusan


perawatan rumah yang lebih baik

· Meminta keluarga untuk mendiskusikan bagaimana


cara merawat rumah yang sehat.

· Mengajarkan klien untuk mengambil keputusan


yang tepat

· Membantu klien memutuskan penyediaan sarana dan


prasarana apa saja yang diperlukan untuk membuat rumah
yang sehat.

· Membantu menyediakan sarana dan prasarana dalam


membuat rumah yang sehat

· membantu untuk memodifikasi lingkungan rumah


yang sehat, aman, dan nyaman.

2. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
yaitu memiliki anak

Hari/ tanggal Pukul Implementasi

Kamis / 20 maret 15.00 · Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang tugas


2014 perkembangan keluarga baru menikah

· Menjelaskan tentang tugas perkembangan keluarga


baru menikah

· Menjelaskan tentang kesehatan reproduksi

· Menjelaskan tentang cara mempersiapkan kehamilan


yang benar

· Membantu keluarga untuk mendiskusikan kapan dan


berapa jumlah anak yang mereka inginkan

· Mengajarkan keluarga untuk mengambil keputusan


yang benar

· Memberikan pujian terhadap kemampuan


keluarga dalam berdiskusi mengambil keputusan
· Membantu keluarga untuk segera mewujudkan cita-cita
memiliki anak/keturunan

3. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga mengetahui bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru
nikah

Hari/ tanggal Pukul Implementasi

Jum’at / 21 maret 15.00 · Menjelaskan komunikasi yang baik antara suami


2014 kepada istrinya dan sebaliknya

· Menjelaskan pentingnya komunikasi dalam keluarga


baru nikah

· Membimbing keluarga dalam mendiskusikan


masalah yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka

· membantu membina rasa saling percaya antara


Ny. D dengan Tn. K

· membantu mewujudkan dan menjaga keharmonisan


dan keutuhan rumah tangga Ny. D dengan Tn. K

E. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN PASANGAN BARU NIKAH

1. Diagnosa keperawatan : Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat

Tanggal dan Evaluasi


waktu

Kamis/ 20 maret S : Ny.D mengatakan mengerti tentang penjelasan yang di berikan dan
2014 mampu untuk melakukan perawatan rumah yang sehat
14.00 O : Ny.D menerima konsep dengan baik dan menjawab pertayaan

A : setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka masalah bisa teratasi

P : lanjutkan dengan memotivasi keluarga lebih intensif

2. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
yaitu memiliki anak

Waktu dan tanggal Evaluasi

jum’at/ 21 maret S : Ny.D mengatakan mengerti apa yang telah dijelaskan mengenai
2014 cara mempersiapkan kehamilan yang benar dan mengatakan
pengetahuannya tentang kesehatan wanita bertambah
14.00
O : Ny.D aktif dalam diskusi dan ada respon terhadap pertanyaan
evaluasi.

A : masalah teratasi sebagian

P : evaluasi pada pertemuan berikutnya.

3. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan


ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi pada keluarga baru nikah.

Waktu dan Evaluasi


tanggal

Sabtu/ 22 maret S : Ny.D mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
2014 akan mencoba jika ada masalah akan dibicarakan secara baik-baik

14.00 O : Ny.D menerima konsep dengan baik


A : masalah teratasi

P : lanjutkan dengan motivasi keluarga lebih intensif


DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto.
Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and Practice Nursing.
Philadelpia: Lippincott.
Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000. Community Health and Nursing, Concept and Practice.
Lippincott: California.
Carpenitto, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC.
Iqbal,Wahit dkk. 2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam Praktek
Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga. Jakarta : EGC.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai