Anda di halaman 1dari 5

Broken Home

 Definisi

Broken home adalah retaknya struktur keluarga karena salah satu orangtua gagal
menjalankan peran mereka karena perceraian, meninggalkan rumah, atau meninggal. ...
Contohnya, orangtua sering bertengkar sehingga struktur keluarga tersebut tidak sehat
lagi secara psikologis.

 Penyebab Broken Home

Faktor penyebab broken home terhadap anak meliputi;


1. terjadinya perceraian,
2. adanya masalah pendidikan,
3. adanya masalah ekonomi,
4. ketidak dewasaan sikap orangtua,
5. orangtua yang kurang memiliki rasa tanggungjawab,
6. jauh dari tuhan, dan kehilangan kehangatan dalam keluarga

 Dampak Broken Home pada usia dewasa


1. Lebih tertutup.
Memiliki orang tua yang bercerai adalah mimpi buruk bagi setiap anak.
Sebagian anak akan berubah menjadi orang yang lebih tertutup. Ia tak suka
menceritakan masalahnya kepada orang lain karena baginya itu adalah hal yang
memalukan. Anak akan menjadi lebih pendiam dan tak ingin orang lain tahu apa
yang telah terjadi kepadanya. Ia juga menjadi lebih tertutup karena baginya orang
lain justru akan membuat masalah keluarganya semakin rumit lagi.
2. Malu.
Setelah perceraian kedua orang tuanya, perubahan drastis akan terjadi dalam
hidup anak. Hal itu yang membuatnya menarik diri dari lingkungan sekitar. Bisa
jadi karena ia menyalahkan dirinya sendiri atas perceraian yang terjadi pada orang
tuanya. Anak akan mulai membandingkan antara keluarganya dengan keluarga
orang lain. Rasa malu akan muncul tatkala kehidupan keluarga orang lain ternyata
jauh lebih baik daripada keluarganya sendiri. 

3. Takut berkomitmen dan menikah.


Anak yang menginjak usia matang, apalagi di saat mereka sudah saatnya untuk
menikah, namun mereka harus melihat perceraian dari orang tuanya tentu akan
timbul trauma tentang sebuah pernikahan. Setelah melihat kegagalan dari kedua
orang tuanya membuat si anak menjadi takut berkomitmen. Ia akan takut untuk
menikah dan mulai membangun keluarga kecilnya.

4. Tidak percaya dengan adanya cinta sejati.


Melihat orang tuanya yang telah hidup bersama-sama dan meyakini adanya cinta
sejati di antara mereka, tentu anak menjadikannya relationship goals. Namun apa
yang terjadi pada anak setelah melihat keadaan di mana mereka bercerai tentu
akan membuatnya tak percaya lagi akan adanya cinta sejati. Melihat orang tuanya
yang sudah cukup lama bersama-sama ternyata bukanlah cinta sejati karena harus
berakhir dengan perceraian, apalagi dia nanti? Akankah ia dicintai seumur
hidupnya atau akan tersakiti lagi karena sebuah kehilangan seperti yang terjadi
pada orang tuanya?

5. Kehilangan tujuan hidup.


Semua orang tentu ingin berkeluarga, apalagi ketika karirnya telah lumayan
sukses. Tapi bagi anak yang menjadi korban broken home yang tentu memiliki
trauma, berkeluarga adalah sesuatu yang mengerikan. Kenangan-kenangan
tentang kegagalan orang tua tentu terus terbayang. Lalu, dia mulai bertanya untuk
apa hidupnya terus berjalan.

6. Sibuk mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain.


Semua orang ingin mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang utuh dari kedua
orang tuanya. Namun korban broken home sudah pasti tak mendapatkan itu. Tak
sedikit dari mereka akhirnya mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain
yang sekiranya dapat mengasihi dan memenuhi apa yang tidak ia dapatkan dari
kedua orang tuanya.

7. Tidak percaya dengan lawan jenis.


Melihat permasalahan-permasalahan yang terus terjadi pada orang tuanya, tentu
membuat anak menganggap bahwa lawan jenisnyalah yang salah. Anak
perempuan akan menganggap semua lelaki sama seperti ayahnya, dan anak lelaki
mengganggap semua perempuan seperti ibunya. Hal itu wajar karena biasanya
anak akan mengganggap seseorang yang bergender sama dengannya, itulah yang
paling benar.

8. Menyukai sesama jenis.


Tak dapat dipungkiri, dampak paling mengejutkan dari perceraian adalah
penyimpangan seksual yang bisa saja dialami oleh anak yang sudah dewasa. Tak
sedikit anak yang menjadi korban broken home menjadi penyuka sesama jenis.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena anak akan merasa takut dan tak percaya
dengan lawan jenisnya sehingga kedekatannya dengan sesama jenis membuatnya
nyaman. Darinya anak menemukan seseorang yang benar-benar memahami
perasaannya, dan itu bergender sama dengannya.

 Cara mengatasi Broken Home

7 Cara Mengatasi Anak Broken Home Yang Wajib Dilakukan Orang Tua;

1. Jangan Memperlihatkan Permasalahan Di Depan Anak


Hal ini berlaku bagi orang tua, meskipun kondisi keluarga sedang ditimpa banyak
permasalahan. Akan lebih baik untuk tidak menunjukkannya pada anak-anak. Orang tua,
terutama ibu harus dapat menaha dan mengontrol emosi serta lebih peka pad aperasaan
anak. Peran ibu dalam keluarga adalah untuk memberikan rasa nyaman dan anak serta
merangkul anak agar bisa merasakan senang dan bahagia tanpa harus masuk ke dalam
permasalahan yang sedang dihadapi orang tuanya.

2. Ajaklah Untuk Berpikiran Positif Dalam Segala Kondisi


Cobalah untuk mengajak anak untuk selalu berpikir positif dalam segala kondisi yang
dihadapinya. Memang tidak mudah untuk selalu berpikiran positif meskipun dalam
kondisi yang seakan membuat kita menyerah. Namun jika membiarkan anak terus
termenung sedih dan selalu berpikir negatif bukanlah solusi yang tepat. Ajarkan anak
dengan pelan untuk mulai bisa menerima kenyataan dan mencoba berpikiran positif.

3. Jangan Biarkan Anak Menyesali Diri


Jangan sampai membiarkan anak menyalahkan diri ataupun menyesali dirinya sendiri.
Kondisi ini nantinya menyebabkan anak dapat melakukan hal-hal negatif yang mana
seahrusnya tidak boleh dilakukan, hal ini pula lah yang menjadi faktor penyebab
kenakalan anak di lingkungan masyarakat.

4. Mencoba Hal-Hal Baru


Ajaklah anak untuk mencoba hal-hal yang baru, selama itu dapat bersifat positif dan
membentuk karakter anak yang positif maka hal-hal tersebut bisa dilakukan. Misalnya
saja mencoba hobi baru, ke tempat-tempat baru yang mengasyikkan, dan lainnya yang
membuat pikiran menjadi lebih fresh serta pikiran-pikiran buruk dapat terlupakan sejenak

5. Jadilah Tempat Berbagi Untuk Anak


Masalah yang terjadi pada anda dan pasangan, janganlah sampai mempengaruhi peran
anda sebagai orang tua. Jangan membiarkan anak merasakan beban tersebut sendirian.
Cobalah untuk selalu menjaid tempat berbagi untuk anak, sehingga segala keluh kesah
yang anak rasakan dapat tersalurkan dengan baik dan tidak menyebabkan anak mencari
perhatian di tempat lainnya.

6. Butuh Treatment Khusus


Dibutuhkan treatment khusus untuk mengatasi anak-anak yang merupakan korban dari
perceraian maupun broken home. Ada banyak perubahan sifat anak broken home yang
mungkin tidak diketahui oleh setiap orang tua. Sehingga nantinya menyebabkan
kenakalan remaja atau bahkan menyebabkan gangguan jiwa pada anak karena merasa
tidak siap dengan kondisi yang ada. Banyak sekali kasus-kasus anak yang mengalami
broken home mengalami trauma yang terkadang sulit untuk disembuhkan hingga dewasa.
Untuk itulah dibutuhkan tindakan atau treatment khsuus yang dilakukan oleh terapis
sehingga kondisi broken home nantinya tidak akan sampai mempengaruhi psikologi
anak.

7. Tetap Menjaga Keintiman Keluarga


Meskipun orang tua telah bercerai, namun jangan sampai kondisi ini mengubah
kehidupan anak. Anak tetap membutuhkan peran dari kedua orang tua, dan itu lah yang
harus dipikirkan setiap orang tua yang mengalami perceraian. Singkirkan perasaan egois
dari masing-masing pihak, dan belajarlah dewasa untuk anak. Meskipun kondisi keluarga
sudha bercerai, namun sebisa mungkin tetap jaga keintiman keluarga. Sehingga anak
tetap merasakan perhatian dan kehangatan dari kedua orang tuanya meskipun kondisinya
sudah bercerai sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai