BAB I PENDAHULUAN
2|Broken Home
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab broken home 2. Agar pembaca merasa simpati dengan masalah yang terjadi
3|Broken Home
BAB II PEMBAHASAN
4|Broken Home
5|Broken Home
4. Jauh dari Tuhan Segala sesuatu keburukan perilaku manusia disebabkan karena dia jauh dari Tuhan. Sebab Tuhan mengajarkan agar manusia berbuat baik. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan mengutamakan materi dunia semata maka kehancuran dalam keluarga itu akan terjadi. Karena dari keluarga tersebut akan lahir anak-anak yang tidak taat kepada Tuhan dan kedua orang tuanya. Mereka bisa menjadi orang yang berbuat buruk, yang dapat melawan orang tua bahkan pernah terjadi seorang anak yang sudah dewasa membunuh ayahnya karena ayahnya tidak mau menyerahkan surat-surat rumah dan sawah. Tujuannya agar dia dapat menguasai harta tersebut. Apalagi dia seorang penjudi dan pemabuk. Inilah hasil pendidikan yang hanya mengutamakan dunia, makan dan minum saja, pendidikan umum saja, hasilnya sangat mengecewakan orang tua, akhirnya tega membunuh ayahnya sendiri. 5. Adanya masalah ekonomi Dalam suatu keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri banyak menuntut hal-hal di luar makan dan minum. Padahal dengan penghasilan suami sebagai buruh lepas, hanya dapat memberi makan dan rumah petak tempat berlindung yang sewanya terjangkau. Akan tetapi yang namanya manusia sering bernafsu ingin memiliki televisi, radio dan sebagainya sebagaimana layaknya sebuah keluarga yang normal. Karena suami tidak sanggup memenuhi tuntutan isteri dan anak-anaknya akan kebutuhan-kebutuhan yang disebutkan tadi, maka timbullah pertengkaran suami istri yang sering menjurus ke arah perceraian. Berbeda dengan keluarga miskin maka keluarga kaya mengembangkan gaya hidup internasional yang serba mewah. Mobil, rumah mewah, serta segala macam barang yang baru mengikuti model dunia. Namun tidak semua suami suka hidup sangat glamour atau sebaliknya. Di sinilah awal pertentangan suami istri yaitu soal gaya hidup. Jika istri yang mengikuti gaya hidup dunia sedangkan suami ingin biasa saja, maka pertengkaran dan krisis akan terjadi. Mungkin suami berselingkuh sebagai balas dendam terhadap istrinya yang sulit diatur. Hal ini jika ketahuan akan bertambah parah krisis keluarga kaya ini dan dapat berujung pada perceraian, dan yang menderita adalah anak-anak mereka.
6|Broken Home
6. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak Kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga menyebabkan hilangnya kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak. Faktor kesibukan biasanya sering dianggap penyebab utama dari kurangnya komunikasi. Dimana ayah dan ibu bekerja dari pagi hingga sore hari, mereka tidak punya waktu untuk makan siang bersama, sholat berjamaah di rumah dimana ayah menjadi imam, sedang anggota keluarga menjadi jamaah. Di meja makan dan di tempat sholat berjamaah banyak hal yang bisa ditanyakan ayah atau ibu kepada anakanaknya seperti pelajaran sekolah, teman di sekolah, kesedihan dan kesenangan yang dialami anak. Dan anak-anak akan mengungkapkan pengalaman perasaan dan pemikiran-pemikiran tentang kebaikan keluarga termasuk kritik terhadap orang tua mereka. Yang sering terjadi adalah kedua orang tua pulang hampir malam karena jalanan macet, badan capek, sampai di rumah mata sudah mengantuk dan tertidur. Tentu orang tidak mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dengan anak-anaknya. Akibatnya anak-anak menjadi remaja yang tidak terurus secara psikologis, mereka mengambil keputusan-keputusan tertentu yang membahayakan dirinya seperti berteman dengan anak-anak nakal, merokok, meneguk alkohol, main kebut-kebutan di jalanan sehingga menyusahkan masyarakat. Dan bahaya jika anak terlibat menjadi pemakai narkoba. 7.Adanya masalah pendidikan Masalah pendidikan sering menjadi penyebab terjadinya broken home. Jika pendidikan agak lumayan pada suami istri maka wawasan tentang kehidupan keluarga dapat dipahami oleh mereka. Sebaliknya pada suami istri yang pendidikannya rendah sering tidak dapat memahami lika-liku keluarga. Karena itu sering salah menyalahkan bila terjadi persoalan di keluarga. Akibatnya selalu terjadi pertengkaran yang mungkin menimbulkan perceraian. Jika pendidikan agama ada atau lumayan mungkin sekali kelemahan dibidang pendidikan akan di atasi. Artinya suami istri akan dapat mengekang nafsu masing-masing sehingga pertengkaran dapat dihindari
7|Broken Home
8|Broken Home
Saat itu orang tuanya tahu bahwa Mirza stress karenanya , kedua orang tuanya pun membawa Mirza ke RSK terdekat. Setelah dibawa ke RSK Mirza tidak tahan dengan keadaan disana , dia selalu memberontak dan marah jika didekati. Perawat disana memberi tahu kepada orang tuanya karena Mirza kurang kasih sayang dan perhatian dari orang terdekatnya termasuk kedua orangtuanya. Tahu akan hal tersebut kedua orangtuanya menyesal karena telah menelantarkan anak kandungnya sendiri. 3 bulan Mirza dirawat di RSK , dia pun mendapat perawatan yang efektif untuk menghadapi stressnya. Mirza merasa mempunyai keluarga baru karena disana dia diperhatikan dan dirawat dengan baik tidak seperti dirumahnya yang selalu diabaikan dan ditelantarkan oleh kedua orang tuanya. Orangtuanya pun meminta maaf kepada Mirza yang telah
menelantarkannya. Akhirnya , Mirza kembali pulang kerumahnya dengan penuh semangat dan dia pun merasakan kasih sayang orangtuanya kembali yang dulu pernah hilang.
Jangan terjebak dengan situasi dan kondisi Yang jelas, kita tidak boleh terjebak dengan situasi dan menghakimi orangtua atau diri sendiri atas apa yang terjadi serta marah dengan keadaan ini. Alangkah baiknya apabila kita bisa memulai untuk menerima itu semua dan mencoba menjadi lebih baik. Keterpurukan bukanlah jalan keluar. Sebaiknya sih kita bisa tegar dan mencoba bangkit untuk menghadapi cobaan ini. Tetap berusaha itu kuncinya.
9|Broken Home
Mencoba hal-hal baru Tidak ada salahnya kita mencoba sesuatu yang baru, asal bersifat positif dan dapat membentuk karakter positif di dalam diri kita. Contohnya, mencoba hobi baru, seperti olahraga ekstrem (hiking, rafting, skating atau olahraga alam) yang dapat membuat kita bisa lebih fresh (segar) dan melupakan hal-hal yang buruk.
Cari tempat untuk berbagi Kita tidak sendirian loh, karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain. Mencari tempat yang tepat untuk berbagi adalah solusi yang cukup baik buat kita, contohnya teman, sahabat, pacar, atau mungkin juga saudara.
Tidak perlu panik Kita tidak bisa mengelak apabila itu terjadi pada keluarga kita walaupun kita tidak menginginkannya. Tidak perlu panik ataupun sampai depresi menghadapinya. Walaupun berat, kita juga musti bisa menerimanya dengan bijak. Karena siapa sih yang mau hidup di tengah keluarga yang broken home? Pasti semua anak tidak akan mau mengalaminya. Broken home bukanlah akhir dari segalanya bagi kehidupan kita. Jalan kita masih panjang untuk menjalani hidup kita sendiri. Pergunakanlah situasi ini sebagai sarana dan media pembelajaran guna menuju kedewasaan. Ingat, kita tidak sendiri dan bukanlah orang yang gagal. Kita masih bisa berbuat banyak serta melakukan hal positif. Menjadi manusia yang lebih baik belum tentu kita dapatkan apabila ini semua tidak terjadi. Mungkin saja ini merupakan sebuah jalan baru menuju pematangan sikap dan pola berpikir kita.
10 | B r o k e n H o m e
2.3 Kesimpulan
Penulis dalam hal ini membahas tentang Broken Home karena biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orang tua yang tidak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di rumah. Orang tua yang tidak lagi perhatiandan kurangnya kasih sayang terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah, sampai pada perkembangan pergaulan anak-anaknya di masyarakat. Dari uraian di atas, terbaca jelas betapa pentingnya keharmonisan keluarga bagi perkembangan anak. Bahwa hubungan yang terjalin antar orangtua, orangtua dengan anak dan antar anak memberi pengaruh besarbagipribadianak. Sebagai orang dewasa dengan pengalaman dan pengetahuan yang lebih dibanding anak, orangtua diharapkan dapat memberi yang terbaik bagi anak-anaknya. Kenyamanan dan kehangatan keluarga merupakan hak seluruh anggota keluarga, khususnya anak. Banyak nilai-nilai positif yang akan menjadi bagian pribadi anak jika hak tersebut terpenuhi dengan baik. Sebaliknya, ketidakharmonisan keluarga akan menjadi bumerang bagi perkembangan kepribadian anak. Tidak sedikit anak yang tumbuh menjadi pribadi pemurung, penyendiri, minderan atau mengidap prilaku negatif lainnya diakibatkan lingkungan keluarga yang tidak harmonis.
2.4 Saran
Jangan terlalu mementingkan harta di bandingkan anak. Karna anak adalah segalagalanya. Harta bisa di cari dan datang dengan sendirinya. Dan janganlah terlalu memanjakan anaknya.
11 | B r o k e n H o m e
DAFTAR PUSTAKA Willis, Sofyan S. 2008. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung : Alfabeta. http://bbawor.blogspot.com/2009/03/pengaruh-broken-home.html http://atriel.wordpress.com/2008/04/08/broken-home/ http://dhekywardana.wordpress.com/2009/09/01/tips-menghadapi-broken-home/
iii