Anda di halaman 1dari 6

Keluarga Harmonis, Keluarga Sakinah Keluarga Harmonis

Masalah Uang, Bisa Membuat Keluarga Tidak Harmonis Tidak dapat dipungkiri, bahwa uang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Uang seolah-olah menjadi momok yang menakutkan untuk dibicarakan manakala kita menyadari bahwa sudah tidak ada lagi sumber keuangan yang bisa diandalkan. Untuk pasangan yang sama-sama bekerja pun, tidak lepas dari masalah keuangan. Dalam sebuah rumah tangga, masalah uang sangat potensial menimbulkan konflik. Apalagi bila komunikasi antara suami istri kurang baik. Beberapa faktor yang memicu pertengkaran akibat uang : 1. Istri memiliki penghasilan sendiri, sehingga jarang meminta bantuan finansial pada suami, apalagi untuk urusan yang dianggap remeh misalnya : uang jajan anak, pakaian anak, kebutuhan rekreasi. 2. Kurangnya komunikasi tersebut menimbulkan kebiasaan pada suami untuk berpikir bahwa istrinya baik-baik saja dan tidak membutuhkan bantuan terlalu sering. Upaya-upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasinya : 1. Membiasakan suami untuk mendengar laporan penghasilan istri, agar suami bersiap-siap bila suatu saat istri mengatakan bahwa keuangan rumah tangga mulai menipis. 2. Informasikan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang belum sempat terpenuhi akibat keterbatasan penghasilan.

Ada baiknya bila suami atau istri memikirkan pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan selama pekerjaan sampingan itu tidak mengganggu pekerjaan utama. Beberapa ibu rumah tangga saat ini telah banyak yang menekuni bisnis sampingan, bahkan kemudian memutuskan untuk seratus persen menekuni pekerjaan yang semula adalah pekerjaan sampingan. Salah satunya adalah Dini Shanti yang mengembangakan bisnis MLM ONLINE, sebuah bisnis yang banyak dilakoni oleh ibu rumah tangga bahkan wanita karir di Indonesia.

Penghalang Dalam Membangun Komunikasi Rumah Tangga


07:31 in Komunikasi by Riva Sinjal

Dalam membina rumah tangga pastilah pasangan suami istri apalagi yang masih baru akan mengalami beberapa perbedaan diantara kedua pasangan tersebut. Nah perbedaan ini biasanya bisa menimbulkan berbagai kendala dalam berumah tangga jika tidak didalami dan kemudian berusaha diselesaikan dengan benar. Satu-satunya cara untuk menyelesaikan perbedaan antara suami dan istri adalah dengan berkomunikasi. Dengan berkomunikasi maka anda bisa saling mengerti bagaimana kekurangan ataupun permasalahan yang dihadapi oleh pasangan anda sebenarnya. Sayangnya berkomunikasi dengan pasangan ini cukup jarang dilakukan oleh beberapa pasangan yang ada saat ini dan ini biasanya disebabkan oleh adanya beberapa kendala berikut :
1. Tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi

Mungkin kendala pertama inilah yang paling banyak dialami oleh pasangan suami istri saat ini. Ya, sering kali kedua belah pihak cenderung memikirkan kepentingan dan kesibukan masing-masing tanpa memberi waktu bagi mereka untuk saling berkomunikasi. Biasanya pasangan yang mengalami hal seperti ini adalah pasangan yang keduanya bertipe workaholic atau gila kerja dan hanya berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan hal yang lainnya. Memang boleh saja anda atau pasangan anda bekerja untuk mencari uang yang banyak, tapi jika anda sampai melupakan komunikasi diantara anda dan pasangan anda maka hal yang berbahaya dan tidak diinginkan akan terjadi seperti perselingkuhan ataupun perpisahan. Cobalah untuk berkomunikasi dengan pasangan anda minimal sehari sekali agar pasangan anda merasa mendapatkan perhatian lebih dari anda yang tentunya membuat pasangan anda juga akan bertindak hal yang sama.
2. Waktu dan Tempat yang tidak tepat

Pernahkah anda melihat pasangan yang justru membicarakan permasalahan mereka berdua di tempat umum? Ya, cara ini adalah salah karena yang mendengarkan permasalahan anda bukan hanya anda dan pasangan anda tetapi juga orang lain yang ada disekitar anda. Tentunya anda tidak ingin bukan segala kekurangan ataupun permasalahan yang sedang anda hadapi ini diketahui oleh orang lain yang bahkan tidak anda kenal? Ya, ini sangat berbahaya karena jika ternyata ada seorang rival bisnis atau kerja anda ataupun orang ketiga yang mengetahui permasalahan ini maka ini bisa menjadi kehancuran anda. Misalkan rival bisnis ini ingin mengetahui apa sebenarnya kelemahan anda yang ternyata digunakan untuk menghancurkan anda, nah dengan berbicara di depan umum ini maka secara tidak sengaja anda sudah memberikan kesempatan hebat bagi rival bisnis anda untuk menghancurkan karir anda.

3. Enggan untuk menjadi pendengar yang baik

Apakah anda adalah seorang pendengar yang baik? Yang bahkan mau untuk mendengarkan keluhan atau permasalahan pasangan anda sampai dengan selesai walaupun anda merasa sangat bosan dan lelah saat itu? Banyak yang salah tangkap mengenai hal yang satu ini dan berasumsi bahwa pendengar yang baik adalah sebuah tipuan belaka untuk membuat pasangan anda senang sementara anda merasa bosan atau bahkan stres mendengarkan keluhan pasangan anda. Padahal jika anda pikir kembali, bukankah lebih baik anda berusaha menutupi kebosanan anda tersebut dan mendengarkan pasangan anda demi menjaga hubungan baik dan juga meningkatkan rasa kasih saying diantara anda dan pasangan anda? Secara sederhana, jika anda mau mendengarkan keluhan pasangan anda sampai selesai dan kemudian berusaha memberikan masukan yang baik maka anda kemungkinan besar anda akan mendapatkan perlakuan yang sama atau bahkan lebih baik lagi. Jangan pernah berharap keluhan dan permasalahan anda didengar oleh pasangan jika anda sendiri tidak mau mendengarkan keluhan pasangan anda.
4. Tidak bisa berkomunikasi dengan baik

Terkadang ada pasangan yang jika berkomunikasi hanya beberapa kata saja dan kemudian mereka pergi. Walaupun memang terlihat simple, hal ini cukup berbahaya jika salah satu diantara pasangan tersebut ada yang memiliki sifat cukup sensitif. Ya, tentunya orang yang memiliki sifat sensitif peka sekali perasaannya dan tidak heran jika mereka merasa kurang diperhatikan oleh pasangan jika hanya berbicara beberapa kata saja terhadap dirinya. Tidak peduli apakah anda adalah orang yang terbiasa berbicara seperlunya ataupun cuek, anda harus bisa berbicara dengan pasangan anda penuh perhatian dan tentunya baik. Misalkan pasangan anda bertanya Mau pergi kemana? jangan sampai anda menjawabnya dengan simple saja seperti mau golf dan bahkan tanpa melihat pasangan anda. Cobalah anda dekati pasangan anda, kemudian cium dia dan jawab aku mau pergi golf dulu, sebenarnya aku agak malas dan ingin bersama kamu tapi aku sudah terlanjur membuat janji dan tidak enak juga membatalkan janji apalagi dengan rekan bisnis. Dijamin pasangan anda akan merasa tenang dan semakin saying kepada anda.
5. Mudah marah dan tersinggung

Nah permasalahan yang satu ini juga sering terjadi dimana anda atau pasangan sedang melakukan pembicaraan yang cukup serius dan ini biasanya menyangkut perbedaan diantara keduanya. Jika ternyata apa yang anda inginkan tidak bisa anda dapatkan dari pasangan anda bukan berarti pasangan anda tidak lagi mencintai anda melainkan sering kali ini karena mereka merasa tidak siap dan takut mengecewakan anda ketika dirinya menuruti kemauan anda. Janganlah anda langsung emosi dan marah ketika pasangan anda mengatakan tidak, karena ini bisa berakibat terjadinya pertengkaran hebat sampai dalam jangka waktu yang lama dan yang paling parah adalah terjadi pisah ranjang.
6. Sombong ketika berbicara

Menggunakan nada tinggi dan juga bersikap seolah-olah anda jauh lebih baik dari pasangan anda merupakan ciri khas bahwa anda sudah bersikap sombong. Ingat jika anda ingin benarbenar mendapatkan cinta sejati dari pasangan anda janganlah pernah merasa malu untuk

merasa kalah dari pasangan anda apalagi bersikap sombong karena bukan hal baik yang akan terjadi melainkan hanyalah perpecahan dalam rumah tangga.
7. Pembicaraan yang hanya berisi kritikan yang tidak berguna

Anda boleh saja berdebat ringan dengan pasangan anda mengenai kekurangannya asalkan anda kemudian memotivasinya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik bagi anda. Jangan sampai yang keluar dari mulut anda hanyalah kritikan-kritikan tajam dan pedas yang sama sekali tidak membuat pasangan anda termotivasi melainkan malah membuat dirinya marah dan sangat kecewa terhadap tindakan anda tersebut.
8. Tidak bisa menghargai pendapat dan pandangan pasangan

Ingat setiap orang termasuk pasangan anda memiliki hak dalam berbicara walaupun pembicaraannya itu terdengar cukup lucu dan konyol untuk didengarkan. Dengan menghargai pembicaraan pasangan anda maka anda sudah membuat sebuah persepsi bahwa anda adalah orang yang sangat perhatian dan saying terhadap pasangan anda. Sebaliknya jika anda bersikap cuek, dingin, tidak perduli yang terjadi justru pasangan anda akan ngambek dan kemudian tidak mau lagi berbicara kepada anda sampai beberapa minggu, gawat bukan?
9. Tidak jujur dalam berbicara

Inilah salah satu permasalahan terbesar terjadinya kendala dalam berkomunikasi diantara pasangan suami istri. Jujur adalah sifat yang paling penting dalam berumah tangga karena ini menunjukkan bagaimana kepercayaan, perhatian dan kasih sayang anda terhadap pasangan anda. Anda harus jujur dalam mengatakan apa yang tidak anda sukai, apa yang anda inginkan dari pasangan anda dan berbagai hal lain yang perlu anda bicarakan dengan pasangan anda. Jangan sekalipun anda berkata bohong jika ternyata anda membuat sebuah kesalahan karena ini hanya akan menumbuhkan kasih sayang palsu didalam rumah tangga anda. Dalam sebuah keluarga pasti tak luput terjadi masalah, masalah bukan untuk dihindari tetapi dihadapi dan diselesaikan, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi masalah dalam keluarga : 1. Tentukan Waktu Bicara Hindari membicarakan masalah pada waktu-waktu biasanya Anda atau pasangan hidup cenderung untuk marah. Misalnya, saat baru pulang kantor ketika sedang lelah dan mudah terpancing emosi. Sebaliknya, berbicaralah pada waktu santai dan perhatikan kondisi hati apakah sedang dalam kondisi yang menyenangkan. Berbicara pada waktu yang tidak tepat akan memperburuk masalah. Walaupun awalnya Anda berniat membicarakan suatu masalah dengan baik, tetapi bisa saja masalah tersebut memancing emosi Anda dan pasangan. Nada bicara yang keras semakin memperkeruh suasana. Jika hal ini terjadi, ada baiknya Anda berdiam diri sejenak sampai suasana kembali tenang. Tahan emosi Anda dan jangan terpancing dengan ucapan pasangan hidup Anda. Jika pembicaraan tidak mungkin dilanjutkan pada saat itu, bicaralah dengan respek kepada pasangan hidup Anda bahwa hal ini akan Anda bicarakan lain waktu. Tentukan waktunya dan

jangan terlalu lama dari saat Anda menghentikan pembicaraan. Ingat, untuk meminta dibicarakan lain waktu dengan nada bicara dan sikap yang hormat. Bukan dengan perkataan merendah seperti Malas bicara sama kamu! atau Udah, gak perlu diomongin lagi!. Jangan lupa untuk meneepati janji untuk berbicara pada waktu yang sudah Anda tetapkan untuk membicarakan hal ini sehingga menimbulkan rasa kepercayaan pasangan. 2. Bicarakan dengan Jujur Jangan berpikir bahwa pasangan hidup Anda tahu apa yang mengganggu hati Anda. Pasangan hidup Anda adalah manusia biasa yang tidak dapat membaca hati. Maka, daripada mendiamkan pasangan hidup Anda karena berpikir dia tahu masalahnya, lebih baik ada bicarakan dengan jujur perasaan Anda. Ingat, ketika mengatakan perasaan Anda dengan nada yang baik bukan langsung marah-marah. Katakan secara jelas apa dan kapan masalahnya serta bagaimana perasaan Anda. Jika masalah yang ingin dibahas ada beberapa, Anda dapat menuliskannya beserta solusinya. Hindari juga sikap suka mengungkit kesalahan pasangan agar permasalahan tidak melebar. 3. Mendengarkan Yang tidak kalah penting dalam komunikasi adalah mendengarkan. Pasangan hidup mungkin merasa bahwa Anda tidak mendengarkan saat dia sedang berbicara. Hal ini, mungkin disebabkan karena Anda merasa telah mengetahui perasaan pasangan atau merasa mengetahui apa yang akan dibicarakan. Hindari perasaan merasa telah mengetahui perasaan atau apa yang dipikirkannya. Coba pahami perasaannya jika Anda ada di posisinya, Anda pasti ingin agar perkataan Anda didengarkan. Ketika pasangan Anda sedang berbicara jangan menyela kata-katanya, biarkan sampai pasangan Anda selesai mengutarakan semuanya. Berikan perhatian penuh saat pasangan Anda sedang mengutarakan perasaannya. Tunjukkan dengan sikap yang sungguh-sungguh dalam mendengarkan. Misalnya, jangan mendengarkan tetapi mata Anda tetap asyik menonton TV. Ini dapat membuat pasangan Anda tidak diperhatikan. Setelah selesai mendengarkan, coba untuk mengungkapkan kembali apa yang telah Anda dengar. Tanyakan apakah yang Anda ungkapkan sudah sesuai dengan maksud dari pasangan hidup Anda. Minta koreksi apabila ternyata ada yang tidak sesuai. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman di antara suami istri. 4. Buat Kesepakatan Solusi Tujuan dari membicarakan masalah adalah agar tercipta suatu solusi yang dapat menghilangkan masalah tersebut. Setelah berbicara, Anda akan lebih mengetahui apa masalah yag sebenarnya terjadi dan bagaimana perasaan pasangan Anda. Kini, buatlah solusi agar masalah tidak semakin berlarut-larut dan dapat mengganggu keharmonisan keluarga Anda. Sampaikan solusi yang Anda pikitkan begitu juga dengan pasangan Anda temukan yang mendapat kesempatan untuk menyampaikan saran-saran solusi. Jika perlu, catatlah kemungkinan solusi-solusi yang terpikirkan. Setelah selesai, sepakati solusi mana yang Anda berdua pilih. Solusi tersebut harus mendapat kesepakatan dari Anda berdua agar tidak ada yang merasa keberatan dengan solusi di kemudian hari.

Setelah kesepakatan disetujui, tetapkan kapan Anda dan pasangan akan membicarakan tentang pelaksanaan dari solusi yang telah ditetapkan. Apakah sudah dilaksanakan dan bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak-dampak yang mungkin timbul. Komunikasi adalah hal yang vital dalam kehidupan keluarga. Maka, upayakan terus menjalin komunikasi yang lancar dalam keluarga. Komunikasi juga harus dilakukan dengan itikad baik dan penuh hormat. Membicarakan masalah bukan seperti pertempuran, dimana kedua belah pihak saling menyerang, saling merasa benar dan menuduh pihak lawan yang salah. Hal tersebut tidak akan menghasilkan keadaan yang baik karena akan melukai keduanya. Ingat, bahwa tujuan Anda adalah mencari jalan keluar yang melegakan Anda dan pasangan sehingga kehidupan menjadi lebih bahagia. Sumber: http://id.shvoong.com/lifestyle/family-and-relations/2021746-tips-mengatasimasalah-dalam-keluarga/#ixzz1oFAF52OD

Anda mungkin juga menyukai