Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

SIKAP POSESIF TERHADAP PASANGAN DALAM RUMAH TANGGA

OLEH:
YUNI RUDITASARI
NIM: 113422128

PROGRAM PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HAMZAR
2023
ANALISIS KASUS

Sikap Posesif terhadap Pasangan dalam Rumah Tangga

A. Latar Belakang

Pernikahan merupakan suatu yang sangat dinantikan oleh setiap insan

manusia, terlebih lagi bagi mereka yang sudah siap untuk melaksanakan

pernikahan baik siap secara fisik maupun secara materi, namun dalam

pernikahan atau bahtera rumah tangga tidak selamanya berjalan dengan dengan

lancar, tentu ada masalah atau konflik yang timbul seiring berjalanya waktu,

salah satu masalah yang timbul dalam rumah tangga adalah munculnya sikap

posesif terhadap pasangan.

Sikap atau perilaku posesif ini merupakan sikap yang berkaitan erat

dengan kecemburuan, posesif merupakan sikap ingin memiliki secara berlebihan

yang terjadi pada seseorang, orang yang mempunyai sikap posesif ini cenderung

merasa bahwa pasanganya merupakan miliknya secara utuh, orang yang

mempunyai sikap posesif akan merasa sangat takut kehilangan pasanganya,

sehingga orang yang memiliki sikap ini akan mengatur segala hal yang berkaitan

dengan pasanganya.

Perilaku posesif ini tentu akan menimbulkan konflik dan

ketidaknyamanan terhadap pasangan terlebih lagi dalam hubungan rumah

tangga, dalam rumah tangga perlu untuk menghindari perilaku posesif ini dan

menggantinya dengan sikap saling peduli, saling melengkapi, dan saling

mengerti terhadap pasangan, sehingga dapat menciptakan saling rasa percaya

2
terhadap pasangan guna untuk mewujudkan tujuan pernikahan yaitu Sakinah,

mawadah, dan warahmah

Namun sampai saat ini masih banyak kita jumpai pasangan suami istri

yang masih mempunyai sikap posesif ini terhadap pasanganya, sehingga tak

jarang kita jumpai pasangan suami istri bercerai akibat sikap posesif atau

kecemburuan yang berlebihan terhadap pasanganya, oleh sebab itu, penulis akan

menulis tentang permasalahan tersebut dengan judul “Sikap Posesif terhadap

Pasangan dalam Rumah Tangga”

B. Penyebab Terjadinya Sikap Posesif Dalam Pasangan Rumah Tangga

Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya sikap posesif:

1. Faktor Keturunan

Orang tua memiliki peran dalam sikap posesif. Jika orang tua sudah over

protective dan obses terhadap sang anak sejak kecil, pola obsesif itu bisa

menurun terhadap anaknya. Sehingga sang anak akan tumbuh menjadi orang

yang posesif terhadap orang di sekelilingnya, terutama ketika ia sudah

menjalin hubungan dengan lawan jenis.

2. Kurang Percaya Diri

Kurang percaya diri bisa menjadi penyebab paling umum terjadi pada

seseorang ketika menjalin hubungan asmara. Jika hal ini terjadi secara terus-

menerus akan menyebabkan rasa insecure.

3
3. Pernah diselingkuhi

Penyebab pasangan posesif juga jika pasangannya pernah selingkuh. Hal

tersebut merupakan sikap yang wajar sebagai bentuk kewaspadaan dirinya

terhadap pasangan, namun kewaspadaan dan kekhawatiran tersebut terlalu

berlebihan sehingga memunculkan sikap posesif. Kita juga tidak bisa

menyalahkan pasangan atas sikap posesifnya kalau kita sendirilah yang

membuatnya begitu dengan pernah menduakannya di belakang. Jadi setelah

tahu dia pernah dikhianati, dia jadi mengekang karena takut hal itu terulang

kembali.

4. Pernah ketahuan berbohong pergi dengan teman lawan jenis

Berbohong kepada pasangan untuk bisa pergi dengan teman lawan jenis

juga bisa menjadi penyebab atas sikapnya yang posesif terhadap pasanganya,

sehingga pasangan akan lebih hati-hati untuk memberi izin kepada

pasanganya.

5. Takut kehilangan karena pergaulan pasangan

Munculnya sikap posesif pasangan juga bisa disebabkan oleh rasa

insecure atau kewaspadaan dari dirinya sendiri. Seperti misalnya kalau

pasangannya memiliki pergaulan yang luas dan punya banyak teman lawan

jenis, sebagian pasangan bakal cenderung posesif. Hal tersebut dikarenakan

pasangan akan bertemu dan kenal dengan berbagai macam orang, belum lagi

pasangan punya banyak teman lawan jenis yang bisa saja salah satunya

menyukainya. Makanya tanpa sadar pasangan akan bersikap posesif sebagai

bentuk berjaga-jaga supaya pasangannya tidak direbut orang.

4
6. Menurutnya orang-orang di sekitar pasanganya tidak baik

Pasangan akan bersikap posesif kalau menurutnya orang-orang di

pasanganya itu gak baik. Misalnya pasanganya berteman dengan orang-orang

yang melakukan pergaulan bebas, geng motor yang gak baik, atau orang-

orang toxic. Jadi bisa dibilang kalau sikap posesifnya itu bentuk dari

kekhawatirannya terhadap pasanganya, dia takut pasanganya dijahati

sehingga tanpa disadari jadi mengekang.

7. Memiliki trauma ditinggalkan orang tersayang

Sikap posesif pasangan dalam hubungan juga bisa disebabkan oleh

trauma masa lalunya. Yang mana mungkin dia pernah ditinggalkan oleh orang

tersayang, sehingga jadinya takut untuk kehilangan lagi dan membuatnya

posesif terhadap pasanganya. Bisa jadi ia pernah ditinggalkan orangtua,

sahabat yang ia sayangi, atau bahkan pernah ditinggalkan begitu saja oleh

mantan pacar atau mantan suami/istrinya. berhubungan.

8. pengalaman

Tak hanya kurang percaya diri terhadap pasangan, namun juga adanya

pengalaman atau rasa trauma dalam diri seseorang dalam menjalin hubungan

di masa lalu. Masa lalu yang kelam saat berhubungan asmara, membuat

seseorang memiliki rasa posesif.

C. Solusi dalam Penanganan Kasus

Solusi dalam penanganan kasus yang penulis selaku bidan dapat berikan

terhadap kasus tersebut yaitu dengan sebisa mungkin menjauhi sikap posesif, hal

5
tersebut guna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam rumah

tangga. Berikut beberapa cara untuk menghindari sikap posesif terhadap

pasangan:

1. Lupakan Masa Lalu

Di masa lalu kita mungkin pernah ditipu atau dibohongi oleh pasangan.

Tetapi saat sedang menjalani hubungan yang baru, kita harus berusaha

melupakannya. Jangan biarkan masa lalu atau trauma merusak apa yang kita

miliki saat ini.

2. Jangan Terlalu Berlebihan

Perasaan khawatir akan pasangan tidak mencintai atau tidak jujur kepada

kita mungkin kerap menghantui. Tapi, jangan biarkan itu semua terjadi.

Perasaan khawatir berlebih akan mendorong pasangan pergi menjauh.

pasangan harus menanamkan kepercayaan dalam membangun sebuah

hubungan.

3. Hindari Cemburu

Kecemburuan tak hanya menimbulkan rasa getir dan penuh kebencian

dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga akan membunuh hubungan dengan

cepat. Ubah rasa cemburu menjadi sesuatu yang positif dengan menyadari

kehebatan dan kualitas pasanganmu.

4. Kenali Teman Satu Sama Lain

Untuk menghindari rasa cemburu, akrab dengan lingkungan sosial

masing-masing pasangan menjadi solusi terbaik. Tidak akan ada alasan untuk

merasa khawatir jika pasangan tahu dengan siapa ia menghabiskan waktu.

6
5. Menerima Pasangan Apa Adanya

Jangan mencoba mengubahnya pasangan menjadi orang lain sesuai

dengan keinginan kita. Saat sudah sepakat untuk memulai komitmen,

pasangan pasti tahu siapa dan bagaimana sifat serta sikap pasanganya. Oleh

sebab itu pasangan harus menerima pasangan dengan apa adanya.

6. Menemukan Akar Masalah

Mencari akar permasalahan akan menjadi salah satu cara mengatasi sifat

posesif. Hal tersebut bisa menjadi solusi yang tepat untuk membangun

hubungan asmara yang sehat. Pasangan perlu mencari tahu akar permasalahan

yang terjadi untuk mengatasi atau menghindari sifat posesif.

7. Saling percaya

Untuk menghindari sifat posesif, kita harus menjadi seseorang yang

percaya kepada pasangan. Ketika kita dan pasangan bisa untuk saling

mempercayai, maka tidak akan ada rasa curiga, cemburu, mengekang, dan

mengatur yang berlebihan dalam hubungan kita. Karena seringkali, sifat

posesif muncul karena kita atau pasangan tidak bisa mempercayai pasangan

masing-masing. Kecemburuan dan rasa curiga akan menjadi akar dari sikap

positif.

D. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat peneliti berikan yaitu sikap posesif kepada

pasangan merupakan sikap yang ingin memiliki pasangannya secara berlebihan,

dan akan sangat takut kehilangan pasanganya, sikap posesif ini juga sangat erat

7
dengan sikap kecemburuan yang berlebihan. Sikap posesif ini terjadi oleh

beberapa hal seperti: faktor keturunan, kurang percaya diri, pernah diselingkuhi,

pasangan pernah ketahuan berbohong, takut kehilangan pasangan, berpendapat

bahwa orang-orang disekitar pasangan tidak baik, memiliki trauma ditinggalkan

oleh orang yang disayang, dan karena pengalaman.

Solusi dari permasalahan tersebut kuncinya adalah dengan

mengedepankan sikap saling percaya terhadap pasangan masing-masing

terutama kepada pasangan yang sudah berkeluarga, sebab akar dari sikap posesif

adalah kecemburuan dan curiga terhadap pasangan. Dengan mengedepankan

sikap percaya kepada masing masing pasangan dapat menghindari sikap posesif

kepada pasangan terutama pasangan suami istri.

Dengan mengedepankan sikap saling percaya dan membuang sikap posesif

dapat menjadikan rumah tangga yang aman dan tentram dalam sebuah

pernikahan, dan jauh dari konflik-konflik rumah tangga yang sering terjadi, guna

untuk mewujudkan tujuan dilaksanakannya sebuah pernikahan yaitu

membentuk keluarga yang Sakinah, mawadah, warahmah.

Anda mungkin juga menyukai