Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU POSESIF

Blue Box Sharing #29


May 17th.2020
Arti Kata Posesif
■ Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), posesif adalah sifat yang
membuat seseorang merasa menjadi pemilik. Dengan kata lain, orang dengan sifat
ini merasa bahwa pasangannya adalah miliknya, sehingga ia akan melakukan apa
pun agar tidak kehilangan pasangannya. Ia akan mengontrol apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan pasangannya dan merasa cemburu saat pasangannya tidak
menurut
Ciri-ciri Perilaku Posesif
■ Tidak Menghargai Kamu
Pada beberapa kasus, sifat posesif ditunjukkan dengan ucapan kasar, sarkasme, ucapan kritis, atau panggilan yang tidak
sopan. Ini dilakukan untuk menurunkan rasa percaya dirimu, sehingga kamu akan merasa tidak berdaya dalam mencari
hubungan lain selain pasangan kamu yang sekarang. Bahkan tak jarang, sifat ini juga ditunjukkan kepada mantan, orang-
orang yang dekat denganmu maupun kamu sendiri.
■ Cemburu Berlebihan
Sifat posesif juga identik dengan rasa cemburu. Ini ditunjukkan dengan cara beragam, mulai dari mengintogerasi, menguji,
menguntit, mengecek ponsel dan akun media sosial, hingga memutus kontakmu dengan orang lain yang membuatnya
cemburu. Jika ini dilakukan oleh pasangan kamu, maka perlu waspada. Apalagi jika ia selalu bertanya kamu di mana di
setiap waktu, cemburu tanpa alasan yang jelas, dan meminta bukti foto saat berada di suatu tempat.
■ Selalu Mengancam
Jika keinginannya tak dipenuhi, orang yang posesif akan mengancam pasangannya. Ia juga akan melakukan apapun untuk
membuat pasangannya menurut, termasuk mengancam meninggalkan atau bahkan bunuh diri jika pasangannya tidak
menurut.
■ Selalu Mengontrol
Orang yang posesif cenderung mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dikenakan, dilakukan, dan dimiliki oleh
pasangannya. Itu sebabnya, orang yang posesif akan mengatur dengan siapa kamu boleh berteman, pakaian apa yang boleh
dikenakan, dan aturan lain yang seringkali tak masuk akal.
■ Emosi Tidak Stabil
Kondisi ini terjadi karena orang yang posesif merasa takut kehilangan pasangannya. Karena itu, saat pasangannya
melakukan sesuatu hal yang menurutnya salah, ia akan kecewa dan marah. Termasuk saat pasangannya telat memberi
kabar, pulang terlambat dari waktu yang disepakati, bertemu orang yang tidak disukai dirinya, dan alasan lain yang dibuat-
buat. Bahkan tak jarang, rasa kecewa ini ditunjukkan dalam bentuk kekerasan fisik, seperti menampar atau memukul.
Mengapa Perilaku Posesif Perlu Diwaspadai
■ Karena banyak orang yang belum tau atau tidak sadar atau salah dalam
mengartikan sebagai bentuk perhatian. Ini akan diperparah nantinya dengan
kondisi psikologis individu yang kebetulan sedang sangat butuh perhatian atau
memang memiliki pengalaman traumatis tertentu
■ Perilaku posesif adalah perilaku manipulative. Datang dengan manis, dengan
pemahaman bahwa semua orang pasti butuh diperhatikan. Bukan perilaku yang
tiba-tiba datang dengan ancaman yang membuat kita seram.
■ Merupakan perilaku yang berseri dan ada tahapannya. Mulai dengan banjir
perhatian, banjir proteksi, 24 hours siaga. Begitu subject tertarik dan
percaya/nyaman, ybs akan mulai melancarkan perilaku abusivenya
■ Perilaku Posesif merupakan salah satu bentuk perilaku abusive atau menindas
orang lain
Faktor Pencetus Perilaku Posesif ?

■ Secara umum Perilaku Posesif ini berasal dari insecurity feeling (rasa tidak aman,
rasa takut kehilangan, rasa kurang percaya diri)
■ Perilaku ini diperkuat dengan latar belakang atau pengalaman tertentu di masa
kecil yang begitu kuat dan membekas
■ Perilaku ini bisa juga muncul akibat pernah diselingkuhi / pernah dikhianati oleh
pasangan/sahabat/keluarga
Bagaimana Mengatasinya #1
Bila kita adalah orang yang melakukan perilaku ini, maka kita harus sedikit demi sedikit
merubahnya, dengan cara :
1. Cintai diri sendiri
2. Yakin bahwa kebahagiaan itu berasal dari diri sendiri
3. Paham bahwa Posesif ini paham yang terus meningkat intensitasnya bila dibiarkan.
Maka harus cepat disadari
4. Paham bahwa perilaku ini menyiksa diri sendiri dan menyiksa
pasangan/sahabat/teman kerja/anak buah
5. Paham bahwa jika kita terus melakukan ini, maka kita juga akan makin
ditinggalkan oleh orang-orang di sekeliling kita
6. Minta bantuan professional bila dirasa sudah sangat mengganggu dan destruktif
baik bagi diri dan lingkungan
Bagaimana Mengatasinya #2
Bagaimana apabila kita memiliki pasangan yang posesif :
■ 1. Bicarakanlah
Sifat posesif biasanya muncul karena ada kondisi-kondisi tertentu yang mendasarinya. Karena itu, memahami mengapa
pasangan kamu berperilaku posesif merupakan langkah awal yang baik untuk mengatasi permasalahan ini. Bicaralah
dengannya tentang rasa tidak aman dan ketakutan yang ia miliki. Apakah ada hubungannya dengan masa lalunya, seperti
masa kecil yang tidak baik atau pengalaman ditinggal oleh orang yang dicintai? Meksipun ini adalah percakapan yang sulit,
tetapi menunda membicarakannya hanya akan memperburuk keadaan.
Jadi, kamu perlu membantu pasangan mengatasi rasa tidak aman yang ia miliki, sehingga mereka mengerti bahwa tidak ada
yang perlu dikhawatirkan. Dengan demikian, kamu bisa memiliki hubungan yang sehat.
■ 2. Tunjukkan Kasih Sayangmu Padanya
Kamu mungkin tidak tahu bagaimana pelukan sederhana sambil mengatakan “aku mencintaimu” atau pujian bisa
memberikan dampak yang luar biasa bagi suatu hubungan, terutama bila kamu memiliki pasangan yang insecure. Jadi,
jangan ragu untuk mengungkapkan rasa cinta kamu, baik secara verbal maupun fisik. Berikan pasangan kamu jaminan yang
sangat dibutuhkannya dan supaya ia mengerti bahwa kamu benar-benar berkomitmen pada hubungan kalian.
■ 3. Libatkan Pasangan
Agar pasangan kamu tidak cemburu, lain kali saat kamu ingin pergi bersama dengan teman-teman, ajak pasangan untuk ikut
juga. Libatkanlah ia dalam rencana kamu dan biarkan ia melihat seperti apa dunia kamu. Semakin sering kamu melibatkan
pasangan, semakin aman perasaannya. Bila pasangan kamu punya masalah dengan teman prianya, pertemukanlah mereka.
Biarkan ia melihat sendiri bahwa kamu memiliki hubungan pertemanan yang murni dengan pria tersebut.

■ 4. Bantuan Psikologis
Ajak untuk bertemu dengan professional bila perilakunya sudah destruktif / KDRT

Anda mungkin juga menyukai