Anda di halaman 1dari 2

5 Masalah Keuangan yang Sering Jadi Pemicu Perceraian dan Cara Mengatasinya

Setiap pasangan suami istri tentu menginginkan kehidupan rumah tangga yang bahagia
sampai maut memisahkan. Namun, kenyataannya rumah tangga tidak selalu mulus, pasti ada
cobaan dan rintangan yang dihadapi. Terkadang rintangan tersebut juga bisa membuat keutuhan
rumah tangga menjadi goyah dan akhirnya bercerai. Ternyata dari sekian banyak kasus perceraian
yang ada di Indonesia, masalah keuangan menjadi salah satu penyebab atau alasan mengapa suatu
pasangan itu bercerai.

Masalah keuangan memang tabu untuk diperbincangkan oleh sebagian pasangan suami istri.
Padahal masalah keuangan harus dikomunikasikan dengan seksama agar tidak ada ganjalan dan
risiko terjadi pertengkaran yang bisa menyebabkan suatu pasangan bercerai. Yuk, simak beberapa
masalah keuangan yang sering membuat pasangan suami istri bercerai dan harus kamu hindari.

Memiliki Utang yang Menumpuk

Salah satu alasan mengapa pasangan sering mengajukan cerai adalah adanya utang yang
menumpuk. Sebagai pasangan suami istri sebaiknya kamu mulai berkomunikasi kepada pasangan
tentang berapa banyak aset yang kamu punya dan berapa banyak utang yang kamu punya. Pasalnya,
jika dibiarkan berlarut akan menjadi permasalahan yang pelik dalam suatu hubungan.

Apalagi jika kamu sama sekali tidak ingin membicarakannya kepada pasangan alias menutupi
masalah ini. Oleh sebab itu, pastikan kamu dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak
menjadi hambatan dalam pernikahanmu dengannya. Bagi pasangan yang belum menikah sebaiknya
mulai membicarakan masalah keuangan dengan pasangan agar tidak ada yang mengganjal saat nanti
sudah berumah tangga. Yuk, biasakan jujur dan memulai komunikasi yang baik.

Menutupi Penghasilan

Namanya berumah tangga pasti mau tidak mau, satu sama lain harus mengetahui berapa
pendapatan dan berapa pengeluaran yang akan dikeluarkan selama satu bulan. Namun, tidak jarang
ada pihak suami atau pihak istri yang menutupi jumlah penghasilan karena suatu alasan tertentu.
Padahal transparansi dan keterbukaan sangat penting dalam rumah tangga karena hal ini akan
memudahkan kamu dalam mengatur keuangan dan anggaran keluarga. Biasakan untuk jujur
mengenai penghasilan dan pengeluaran agar bisa dievaluasi bersama di akhir bulan.

Pendapatan Suami yang Lebih Kecil

Pendapatan suami yang lebih sedikit juga merupakan kondisi yang tabu dibicarakan di masyarakat.
Anggapan bahwa suami harus memenuhi semua kebutuhan keuangan keluarga dapat menjadi
beban konflik di rumah tangga. Hasilnya, pendapatan suami yang lebih kecil bisa menjadi penyebab
pertengkaran hebat.

Penyebab pertengkaran bisa karena pihak istri yang merasa kurang puas atau suami yang merasa
minder karena istri lebih sukses dalam menghasilkan uang. Untuk mengatasi konflik ini, suami dan
istri harus dapat menghargai dan saling mengerti tentang keadaan pasangan masing-masing. Setelah
menikah, sebaiknya pasangan suami istri harus berprinsip bahwa pemasukan suami istri merupakan
pemasukan bersama jadi tidak membandingkan antara satu dan yang lain.

Perbedaan Tujuan Finansial

Setiap orang memiliki tujuan finansial masing-masing. Ada yang ingin membeli rumah, membeli
mobil, memberangkatkan orang tua haji, dan sebagainya. Terkadang dalam sebuah pernikahan
dapat terjadi perbedaan pendapat tentang tujuan finansial. Sebenarnya, hal ini bisa didiskusikan
bersama pasangan sebelum kamu memutuskan untuk menikah.

Jangan sampai hanya karena perbedaan tujuan finansial berakibat kepada pertengkaran dan
berujung pada perceraian. Biasakan komunikasi rutin kepada pasangan dan coba saling mengerti
kebutuhan satu sama lain.

Itulah beberapa masalah finansial yang bisa menyebabkan perceraian dan cara mengatasinya.
Semoga kamu dan pasangan bisa berkomunikasi lebih baik tentang masalah keuangan yang ada di
rumah tangga, ya.

Anda mungkin juga menyukai