Anda di halaman 1dari 34

2 Maret 2021

Sahat Saragi
Fak. Farmasi UP
Capaian Pembelajaran
 Memahami Pharmaceutical
sebagai Filosofi Praktek
Kefarmasian (Pharmacy
Practice) apoteker
 Ciri-ciri & karakteristik
praktek kefarmasian
 Outcomes dari praktek
kefarmasian (Pharmacy Practice)
Mengapa ada Konsep
Pharmaceutical Care?

Apa yg dimaksud dgn


Pharmaceutical Care
(Asuhan Kefarmasian)?
Karena:
•Jumlah Obat terdatar di Indonesia
(27.000 item)
Data di US (2010):
•20% perawatan disebabkan kecelakaan obat
(medication errors)
•50% sebenarnya dapat dihindarkan
•45-65% pasien memakai obat tidak sesuai
dengan anjuran
•Multiple Prescribers
•Obat makin poten dan mahal
Karena … lanj:
• Satu dari empat hospitalisasi disebabkan oleh masalah
terapi obat yang dapat dicegah (Samoy, Zed, Wilbur,
Balen, Abu-Laban, dan Roberts, 2006).
• Sama halnya yang terjadi pada pasien rawat jalan (Gandhi,
Wengart, Borus, 2003). Lebih dari 27% kejadian tidak
dikehendaki terkait obat.
• Pada tahun yang sama dilaporkan sebanyak lebih dari
700.000 pasien masuk ke bagian gawat darurat karena
masalah terkait obat yang disebutkan di atas (Budnitz,
Shehab, Kegler dan Richards, 2007).
• Clark (2008) menyimpulkan bahwa untuk pasien berusia
lebih dari 65 tahun di Amerika, dikeluarkan lebih dari $ 201
milyar setara dengan Rp 2.815 triliun per tahun untuk
kejadian yang tidak dikehendaki akibat obat (adverse
drug events) yang 50% dari kejadian ini dapat dicegah.
Detection of Medication RP in
Hospital vs Community (%)
Medication RP Hospital Community
(n=231) (298)
Untreated indication 14,1 18,8
Drug used with no indication 13,7 2,3
Dose too low 31,5 3,0
Dose too high or duplicate Rx 17,4 15,8
Adverse drug reaction 6,4 25,8
Drug interaction 2,7 11,4
Improper drug selection 8,7 1,3
Failure to receive drug 2,3 7,3
Miscellaneous 3,2 9,0
Source: From Anderson, J. Pharm Pract 1995:
Five stage of major change
in pharmacy practice ( USA )
3. Supporting drug
distribution
4. Clinical Pharmacy &
1. Manufacturing supporting drug distribution
2. Compounding
1952 1960 5. Pharmaceutical care

4. Consulting &
3. Dispensing Dispensing 1990
1860 1870 only

1952 1960
Evidence in promoting drug access

Product Process Outcome


(Pharmaceutics) (Pharmacists) (Patients)

GMP; cGMP GDP GPP


(1982;) (1995;2001) (2001)

Drug Related Problems (DRP)


Medication Errors (ME)
Irrational use of medicines
Perubahan tahap pelayanan kefarmasian
• Tradisional (Menyediakan, Membuat,
Mendistribusikan)
• Transisional (Spesialistik, Obat Baru
yg Efektif, Naiknya Biaya Kesehatan,
Masyarakat butuh Lay.Bermutu Tinggi)
• Masa Kini Abad-21 (Pharmaceutical
Care)
•Masa Depan Pharmacotherapi & Clinical
Pharmacy
• Medication Therapy Management (MTM)
Interprofessional Collaboration
3/1/2021 10
Pharmaceutical Care is …
 A philosophy, not forms of fixture. At the heart
it is about Caring
 Is the responsible provision of drug therapy for
the purpose of achieving definite outcomes
that improve a patient’s quality of life.
 Is a necessary element of health care, and
should be integrated with other element.
 Is, however, provided for the direct benefit of
the patient, and the Pharmacist is responsible
directly to the patient for the quality of the
care.
Pharmaceutical Care is ..cont’d
 Is direct interaction with a patient
 Is a PRACTICE in which the practitioner takes
RESPONSIBILITY for the patient’s drug related
needs, and is held ACCOUNTABLE for this
COMMITMENT
 Is applying knowledge to promote the well being of
others
 Is a generalist practice that emphasizes health,
prevention and care
 Is a form of primary health care
 Require responsiveness, sensitivity and
commitment to others
FILOSOFI PHARM CARE
•IS A PRACTICE
•PATIENT FOCUSED
•Interaksi langsung dengan pasien
•Terapi obat yang rasional (tepat,
efektif, aman, nyaman, biaya
terjangkau)
•Kualitas hidup pasien
•Definite outcome
•Terdokumentasi
•DRP (Drug Related Problem)
KARAKTERISTIK
•Fokus dari Care  merawat
•Kerja sama dgn tenaga kes lain (merancang,
melaksanakan, memantau rencana terapi,
perbaikan kualitas hidup pasien)
•Hubungan individual Farmasis (Profesional,
Personal, Commitment)
•Mutual respect, Understanding, Attention,
Trust, Comfort, Confidence, Responsible,
Accountable, Competence
•Honestly, Empathy, Sensitivity
•Open communication, mengedepankan kepentingan
pasien (altruist)/Supporting the patient
•Offering reassurance, advocacy
CHARACTERISTICS OF A PRACTICE
 PC meet a set of unique health needs
not currently met
 A practice philosophy defines rules,
roles, relationships and responsibilities
 A philosophy of practice is specific to a
practice, not a practitioner.
 A philosophy of practice defines what
SHOULD be done
CHARACTERISTICS
of CARING BEHAVIOR
 Mutual respect
 Honestly/authenticity
 Open communication
 Cooperation
 Collaboration between patient and practitioner
 Empathy
 Sensitivity
 Promotion of patient independence
 Seeing the patient as a person
 Assuming responsibility for interventions
CHARACTERISTICS of CARING BEHAVIOR
…cont’d
 Exercising patience and understanding
 Trust
 Competence
 Putting the patient first
 Offering reassurance
 Confidence
 Paying attention to the patient’s physical and
emotional comfort
 Supporting the patient
 Offering advocacy
 Being willing to be held accountable for all decisions
made and recommendation given
Elements of Pharmaceutical Care
 Responsible Provision of Care
 Direct Provision of Care
 Caring
 Achieving Positive Outcomes
 Improving the Patient’s Quality of Life
 Resolution of Medication-Related
Problems
Defenisi Pharmaceutical care
•Is the direct responsible provision of
medication relate care for the purpose
of achieving definite outcomes that
improve patient’s quality of life
(ASHP)
•Is a Practice in which the
Practitioner takes Responsibility for a
patient’s drug related needs, and is
held Accountable for this Commitment
(Strand)
Pharmaceutical Care
•Tanggung jawab Farmasis
dalam upaya mencapai
hasil terapi (therapy
outcomes) yang optimal
bagi pasien.
•Meningkatkan Kualitas
Hidup Pasien (Quality of
Life)
Tujuan Penggunaan Obat
Tujuan Profesional
Menyembuhkan atau mengendalikan penyakit
Perbaiki atau mengendalikan gejala
Diagnosis
Menyediakan produk atau layanan yang berharga
Pernyataan keprihatinan, legitimasi
Tujuan Pribadi
Peningkatan (perlindungan) kualitas hidup yang terkait dengan
kesehatan
Pemahaman (interpretasi dan pemahaman) tentang penyakit
Legitimasi dan ekspresi diri
Kepatuhan terhadap otoritas apoteker (mengikuti instruksi)
Ekonomi, kemudahan penggunaan, kompatibilitas dengan gaya
hidup, kenyamanan dan keamanan
Paradigma Obat sebagai Alat/komoditi
 Produk obat memiliki nilai yang kecil dari nilai yang
dimiliki obat tersebut. Meskipun kadang obat
memiliki nilai yang tak ternilai harganya sebagai
alat atau sarana untuk tujuan terapi.
 Jika para profesional kesehatan dan pasien
menghargai kegunaan obat, mereka sering
merasa tidak perlu menjelaskan tujuan terapi dan
mengkomunikasikan tujuan penggunaan obat
kepada pasien.
 Produsen farmasi, penyedia jasa asuransi, dan
beberapa apoteker tampaknya sibuk dengan
membeli atau menjual produk obat sebagai
barang dagangan.
Quality of Life(1)
 Kualitas hidup adalah generalisasi dari
kemampuan seseorang untuk menjalani
hidupnya, termasuk dimensi fisik, mental dan
spiritualnya.
 Kualitas hidup tergantung pada kondisi kesehatan
seseorang, disamping banyak pertanyaan
psikologis lainnya yang terpisah dari kualitas
hidup.
 Kondisi kesehatan mengacu pada kesejahteraan
fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan
sekedar tidak adanya penyakit (WHO).
 Kualitas Hidup terkait Kesehatan (HQOL) adalah
upaya untuk mempersempit konsep kesehatan
terhadap penyakit dan terapinya berdampak
pada kualitas hidup.
Quality of Life(2)
 Beberapa domain dari kualitas hidup yang
berhubungan dengan kesehatan:
 Fisik (gejala, keterbatasan fisik, berhari-hari di
tempat tidur, sakit, kesejahteraan fisik, tenaga,
vitalitas)
 Mental ( fungsi kognitif, kemampuan
berkonsentrasi)
 Emosional dan psikologis (ketakutan, depresi,
kesejahteraan psikologi, kontrol emosional)
 Sosial (hubungan pribadi dan komunitas)
 Peran (kemampuan untuk melakukan pekerjaan
sehari-hari)
 Persepsi kesehatan umum (persepsi saat ini
tentang kesehatan, ekspektasi/harapan)
Parameter Pengukuran HQOL

Sumber: Medical Outcomes Trust: How to Score the SF-36


Health Survey,1994
 Penilaian kualitas hidup oleh penyedia layanan
kesehatan diperlukan agar mereka dapat
memahami kebutuhan pasien mereka dan
memberikan perawatan yang sesuai, terutama
ketika:
 Beban terapi (efek samping, dll) dapat (atau
tampak bagi
pasien) lebih buruk dari manfaatnya.
 Terapi berjangka waktu lama, misal untuk
mengendalikan dan perawatan penyakit kronis.
 Dua regimen akan memiliki efektivitas klinis yang
setara, tetapi efek samping yang berbeda atau
efek obat yang merugikan lain untuk pasien.
 Regimen bersifat paliatif dan bukan kuratif.
is the responsible
provision of drug therapy
with the goal of achieving
definite outcome toward
the improvement of
a patient’s quality of life
10 Pelayanan Komprehensif pasien oleh Apoteker
dalam Pharmaceutical Care
1) Mengidentifikasi pengobatan Pasien yg belum
mencapai Sasaran terapi.
2) Memahami Riwayat pengobatan.
3) Mengidentifikasi seluruh jenis Pengobatan/ Obat
pasien.
4) Menilai hasil setiap Obat yg diminum.
5) Mengidentifikasi seluruh masalah Terapi obat

Resource: Pharm Care Practice by Strand & Cipolle


10 Pelayanan Komprehensif pasien oleh Apoteker
menggunakan Layanan MTM … lanj
6). Mengembangkan rencana pengobatan termasuk
perubahan terapi utk mencapai hasil optimal.
7). Mendapatkan Kesepakatan Pasien dalam rencana
pengobatan yg dikomunikasikan dgn Dokter utk
persetujuan dan dukungannya.
8). Mendokumentasikan seluruh Langkah dan Status
terkini terkait pengobatan dibandingkan dgn sasaran
terapi yg diinginkan.
9). Lakukan Monitor-Evaluasi pengobatan
10). Penanganan pengobatan pasien secara Komprehensif
dikordinasikan dgn pasien dan tim untuk profil masing-
masing pasien.
Tanggung Jawab Apoteker dalam Asuhan Kefarmasian

Every Pharmaceutical Care Practitioner has three primary patient care


responsibilities, and there are to:
1. Identify and Resolve Drug Therapy Problems
2. Achieve desired Patient Outcomes
3. Prevent future drug therapy problems

Drug Related Needs Drug Therapy Problems Patient Expression


of needs
Appropriate Indication 1. Unnecessary drug therapy Understanding
2. Needs additional drug therapy
Effectiveness 3. Wrong drug Expectations
4. Dosage too low
Safety 5. Adverse drug reaction Concerns
6. Dosage too high
Compliance 7. Inappropriate compliance Behavior
Source : Tomecho MA, Strand LM, Morley PC, Cipolle RJ. Q and A from the pharmaceutical care project in
Minnesota. Am Pharm. 1995; NS35(4): 30-9.
Hubungan Terapeutik dlm Pharm Care
Penilaian Perencanaan Evaluasi
 Menjamin, bahwa  Pemecahan Masalah  Pencatatan hasil terapi
semua terapi obat ter- Terapi Obat. yang sebenarnya.
Indikasi, Efektif dan  Pencapaian Sasaran  Evaluasi kemajuan untuk
Aman. Terapi. memenuhi sasaran terapi.
 Mengidentifikasikan  Pencegahan masalah  Memperkirakan kembali
Masalah Terapi Obat. terapi obat. munculnya masalah baru.

Tindak lanjut terus menerus


Outcomes
Sembuh Menghentikan/
Mengurangi/ Mencegah
dari Memperlambat
Menhilangkan Gejala Penyakit
Penyakit Proses Penyakit
Where do you go from here?
A Pharm Care checklist (14 questions to assess if you
have what it takes):
1. Do you have a passion for patients and the profession?
2. Do you know who you are and do you have a support
system in place?
3. Can you tell others what you are doing?
4. Do you have the courage to act?
5. Have you been able to learn from your mistakes?
6. Do you enjoy a balanced lifestyle?
7. Have you stopped learning?
Where . . . . cont

A Pharm Care checklist: (cont)


9. Are you developing professional partnership with
colleges of pharmacy?
10. Are you willing to start small?
11. Do you see the glass as half empty or half full?
12. Are you a good listener?
13. Can you see pharm care as an investment?
14. Are you involved in your community?
15. Do you still believe in the values that make America
great?
Sekian
&
Terima Kasih
sahatsaragi@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai