Anda di halaman 1dari 6

Keluhan utama : Nyeri pada tungkai kanan bawah sekitar 1 jam sebelum masuk RS

Anamnesis terpimpin : Keluhan dialami sesaat setelah kecelakaan lalu lintas, mekanisme trauma :
pasien sebagai penumpang mobil kampas, duduk dipinggir dekat pintu kiri, mobil kampas menyalip
mobil truk yang sedang parkir di bahu jalan, namun dari arah berlawanan juga ada mobil lain yang
sedang melintas, mobil kampas berusaha menghindar akhirnya bagian kiri mobil kampas menabrak
bagian kanan mobil truk yang sedang parkir, sehingga badan mobil kampas ringsek ke dalam dan
menjepit tungkai pasien. Riwayat kehilangan kesadaran tidak ada, riwayat muntah tidak ada, riwayat
nyeri kepala tidak ada, riwayat keluar darah dari hidung dan telinga tidak ada.

O:

Primary Survey

A : Paten, bersih

B : RR : 20x/menit, simetris, spontan, tipe torakoabdominal, sonor +/+, suara dasar vesikuler +/+,
ronki -/-, wheezing -/-

C : TD : 140/90mmHg, Nadi : 84x/menit, reguler, kuat angkat

D : GCS 15 (E3M6V5), refleks cahaya +/+, pupil isokor Ø : 2.5mm/2.5mm

E : Suhu: 36,20C aksilla

Secondary survey

Status Lokalis

Regio cruris dextra

Inspeksi : tampak luka terbuka dengan panjang 5 cm, tepi luka tidak rata, perdarahan aktif
(+), deformitas (+), muscle expose (+),

tendo expose (-), bone expose (+), jembatan jaringan (+),

Palpasi : nyeri tekan (+), krepitasi (+)

ROM : gerakan aktif dan pasif knee joint dan ankle joint terbatas karena nyeri

NVD : sensorik baik, arteri tibialis dan dorsum pedis teraba, CRT <2

Darah rutin : WBC 19.200, Hb 13.5, PLT 256.000

GDS : 102, HbsAg (-), Anti HIV (-), Rapid tes SARS Cov-2 : IgG IgM non reaktif

Foto thorax PA : tidak tampak kelainan

Foto cruris dextra : fraktur kominutif 1/3 distal os tibia dextra


a. Jaga ABC (Airway, Breathing, Circulation)

b. Infus RL 20 tpm

c. Bersihkan dan bebat tekan luka

d. Pasang spalk

e. Injeksi Ketorolac 1 amp/12 jam

f. Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam

g. Injeksi Ceftriaxon 1gr /12 jam/IV (skin test)

h. Injeksi Tetanus Toxoid 1 cc IM

i. Rujuk ke Spesialis Orthopedi

Fraktur diafisis tibia merupakan fraktur paling sering yang dijumpai dalam kasus orthopaedi.
Diperkirakan terdapat sekitar 26 kasus fraktur diafisis tibia per 100.000 populasi per tahunnya dan
lebih banyak terjadi pada laki – laki. Pada pasien yang sadar maka fraktur tibia jelas dapat dikenali.
Adanya nyeri dan deformitas tampak jelas. Yang perlu diperhatikan adalah adanya pembengkakkan
jaringan lunak pada tempat fraktur. Seorang laki - laki, 25 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
tungkai kanan bawah setelah kecelakaan lalu lintas, pasien terjepit oleh badan mobil yang rinsek ke
dalam. Pasien tampak lemah, sadar baik. Primary survey tidak ditemukaan kegawatan. Secondary
survey, pada lokalis cruris dextra tampak luka terbuka dengan panjang 5 cm, tepi luka tidak rata,
terdapat jembatan jaringan, perdarahan aktif, deformitas, muscle expose, bone expose, nyeri tekan,
krepitasi dan keterbatasan gerak aktif dan pasif knee dan ankle joint karena nyeri. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan leukositosis, foto cruris dextra AP/Lateral didapatkan fraktur kominutif 1/3
distal os tibialis dextra. Pasien diberikan penanganan yaitu menjaga ABC (Airway, Breathing,
Circulation), Infus RL 20 tpm, membersihkan dan bebat tekan luka, pemasangan spalk, ketorolac 1
amp/12 jam, ranitidin 1 amp/12 jam, ceftriaxon 1gr /12 jam/IV (skin test), tetanus toxoid 1 cc IM dan
merujuk ke Spesialis Orthopedi.
Pasien dating ke IGD dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak 7 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam kadang disertai menggigil dan berkeringat. Mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik
merah ditubuh tidak ada. Riwayat bepergian ke daerah endemis tidak ada. Riwayat pasien bekerja di
daerah sekitar hitan atau lahan penghijauan tidak ada. Riwayat orang sekitar menderita malaria (+)
kakak pasien.

RPD: Riw. Hipertensi(-), Riw.DM (-), Riw. Asma (-), Riw. Malaria sebelumnya tidak ada.

RPK : -

Riw alergi: -

KU/KES :

KU Sedang; Kesadaran CM

GCS 15 (E4V5M6)

TTV

TD 90/60mmHg

Nadi 78x/m

RR 20x/m,

SpO2 99%

T 37.4oC

BB 51.6kg

Kepala/leher :

Ca -/- SI -/-, pupil isokor 3mm/3mm, RCl(+/+)

Thorax :

c/ : S1, S2 murni reg. M (-)

p/:SP Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-


Abdomen :

Bunyi Usus(+) kesan normal; Ascites (-); organomegali (-); Nyeri tekan (-)

Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2’, edema ekstremitas-/-

Jam 12.00 WITA

TD: 110/60 mmHg

N 108x/m

RR: 20x/m

T 41C

Abdomen: Nyeri tekan (+) di epigastrium

Akral hangat

Pem. Penunjang :

Laboratorium

Darah lengkap

Leu 7.860

Hb 14.8

Plt 26.000

Hematologi

Malaria (+) Plasmodium Vivax dengan gambaran Ring form, schizon, dan Gametosit.

Jumlah Parasit Malaria 3144


GDA 113mg/dL

Ur/Cr 36.2/0.9

SGOT/SGPT 20.2/22.1

Jam 12.55 WITA

TD 95/47mmHg

N 106x/m kuat angkat

Akral hangat

Jam 13.30 WITA

TD 120/70mmHg

N 98x/m kuat angkat

Akral hangat

Prolonged Fever (Febris H-VII) ec Malaria Vivax (Malaria Berat)

IVFD Ringer lactat 20 tpm

-Injeksi Paracetamol 1000mg/IV

-Injeksi Ranitidin 1 amp/IV

Konsul ke dr Dendy Sp.PD, Advis:

- Injeksi Artesunat 2.4 mg/kgBB/IV di jam ke 0, 12, 24 di hari pertama

- 122.4 mg/IV
- Hitung balance cairan

- Primaquin 1x1 tab

- IVFD Asering 2500cc/24 jam

- Injeksi Paracetamol 1000mg/8jam/IV

- Cek DL per 12 jam

- Cek jumlah parasite per hari

- Rawat ruang Observasi

- Injeksi Ranitidin 1 amp/12jam/IV

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi
masyarakat. Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria
(yang disebut Plasmodium) dannyamuk anopheles betina. Plasmodium terbagi dalam empat jenis
spesies di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia. Pengobatan yang diberikan
meliputi pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam
tubuh manusia bertujuan sebagai pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis dan
parasitologik serta memutuskan rantai penularan. Kemoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi
resiko terinfeksi malaria sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. Prognosis malaria
berat tergantung kecepatan diagnosa dan ketepatan & kecepatan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai