BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI
3
Penyuluhan mengenai cuci tangan pakai sabun telah selesai diadakan di SDN
03 Cakranegari pada tanggal 20 juli 2020. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan
dan praktek cara mencuci tangan pakai sabun yang benar..
Penyuluhan dilakukan di ruang kelas masing-masing sekolah tersebut.
Penyuluhan dihadiri oleh petugas puskesmas, guru kelas, dan siswa-siswi.
Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung (direct communication/ face to
face communication) dan penyampaiannya dengan mempraktekkan langsung materi
penyuluhan kepada para peserta.
Penyuluhan diawali dengan perkenalan dengan pembicara disertai
pemeriksaan umum dan pemeriksaan gigi terhadaap siswa-siswi sekolah dasar.
Kemudian, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang manfaat cuci tangan
menggunakan sabun untuk anak-anak serta diakhiri dengan mempraktekkan bersama
cara mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar. Selain itu, peserta
diberi pesan agar materi yang diperoleh selama penyuluhan dapat disampaikan pada
teman, tetangga dan keluarga, serta diterapkan di lingkungan sekitar
4
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
5
derajat kesehatan seseorang berasal dari kualitas kesehatan lingkungan dibandingkan
faktor yang lain. Namun energi dan kebijakan anggaran agaknya masih sangat
cenderung kepada program yang bersifat kuratif
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penyuluhan pada warga
kecamatan cimanggu mengenai sanitasi lingkungan khususnya masalah jamban sehat
keluarga.
6
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
7
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI
8
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK
BAB 1
PENDAHULUAN
9
tumbuh dan kembang bayi. Zat gizi tersebut tidak dapat dipenuhi dengan pemberian
ASI saja, melainkan diperlukan asupan tambahan dari makanan-makanan lain.
Pemberian ASI eksklusif dilakukan hingga bayi berusia 6 bulan, selanjutnya
diperlukan asupan gizi dari makanan lain. Makanan tambahan yang diberikan
berdampingan dengan ASI setelah bayi berusia 6 bulan disebut dengan makanan
pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI diberikan setelah bayi berusia 6 bulan karena
pada usia ini bayi sudah mulai mampu untuk menggigit, mengunyah, dan menelan
makanan dengan baik.
Selain bermanfaat untuk melengkapi kandungan gizi ASI, pemberian MP-ASI
juga berperan dalam perkembangan kemampuan bayi dalam menggigit, mengunyah,
dan menelan makanan serta belajar untuk mengenal berbagai macam makanan. Hal
tersebut merupakan proses adaptasi untuk beralih dari konsumsi makanan cair ke
makanan yang lebih padat, hingga pada akhirnya bayi akan lepas sepenuhnya dari
ASI. Pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap seiring dengan pertambahan umur
bayi.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan betapa pentingnya pengetahuan akan
pemberian MP-ASI yang tepat dapat mendukung tumbuh dan kembang yang baik
bagi bayi.
10
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
11
Nara sumber adalah dr. Nurdiana dokter Internsip Puskesmas Cakranegara
periode 15 Juli 2020 -13 September 2020
12
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI
13
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GIZI
BAB 1
PENDAHULUAN
14
Saat ini banyak sekali makanan instant yang mengandung zat-zat kimia yang
tidak baik bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi setiap hari. Terutama jajanan-jajanan
yang sering ditemukan mengandung pengawet dan pewarna tekstil yang sangat
berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, kita wajib berhati-hati dan senantiasa menjaga
makanan yang kita makan sehari-hari, baik dalam hal menyimpan dan mengolahnya.
15
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
16
Sasaran penyuluhan adalah peserta Posyandu lansia Flamboyan ,Desa Gerung
butun timur kecamatan Sandubaya
17
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI
18
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
DAN TIDAK MENULAR
19
Kegiatan : Penyuluhan Diare
BAB 1
PENDAHULUAN
20
Parahaemoliticus, Salmonella typhi, Campylobacter Jejuni, V. Cholera non-01,
dan Salmonella paratyphi A.
BAB 2
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
21
metode ceramah sebagai metode informasi kepada peserta penyuluhan. Akan
dijelaskan mengenai diare.
22
BAB 3
PELAKSANAAN INTERVENSI
23
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PENGOBATAN DASAR
24
Kode : F.6
Kegiatan : Laporan Kasus Skabies
25
sudah tidak ada lagi. Sebelum muncul keluhan, anak dan istri pasien sempat
menginap dirumah adik pasien. Keluhan ini juga didapatkan pada keponakan
pasien, yang merupakan siswa pesantren. Keluhan gatal lalu muncul beberapa
hari setelah anak dan istri pasien kembali ke rumah. Pasien belum pernah
mengobati sendiri ataupun berobat kedokter.
B. Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Kepala : Oedem kelopak mata - / -
Konjunctiva anemis - / -
Skleraikterus - / -
- Leher : Pembesaran KGB (-)
26
Bendungan vena leher (-)
- Thorax : Bentuk normal, gerak simetris
P : teraba janin
P : tidak dilakukan
A : BU dalam batas normal
- Ekstremitas : akral hangat + + oedem –
+ +
- Regio genitalia externa : didapatkan papul multiple pada batang penis dan
pubis. Terdapat bentukan papul berbentuk garis lurus dan berkelok kelok
warna putih keabu-abuan, disertai ekskoriasi.
C. Diagnosa
Skabies
D. Planning
1. Terapi :
- Medikamentosa :
Scabimide cream S 1ddue malam hari, selama 8-12 jam
CTM 4mg S 1dd tab 1 malam hari
- Non medikamentosa
1. Pengobatan harus dilakukan secara bersamaan pada seluruh orang
yang tinggal dalam rumah
2. Persiapan untuk pengobatan :
o Seluruh pakaian yang ada dalam lemari dimasukkan kedalam
kantong plastic, dan diikat. Sisakan pakaian untuk 3 hari
kedepan
o Jemur seluruh pakaian yang sudah ada dalam plastic selama 3
hari kedepan
27
o Pada hari terakhir penjemuran (malam), oleskan obat pada
seluruh orang yang tinggal dirumah
3. Mandi seluruh badan sebelum memakai obat
4. Oleskan obat cream (skabimite®) secara merata pada seluruh
badan, baik yang gatal ataupun tidak gatal, kecuali muka.
Pemakaian obat harus dibantu dengan orang lain. Diamkan selama
10 jam
5. Pagi hari sebelum mandi, turunkan sprei, sarung bantal, gorden,
dan karpet. Jemur sofa dan peralatanm rumah lainnya, atau semprot
dengan insektisida
6. Mandi seluruh badan hingga bersih
7. Kenakan pakaian yang telah dijemur selama 3 hari tadi
8. Penyuluhan hygiene perorangan dan lingkungan
o Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama dan
alas tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh penderita
scabies
o Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies.
28