Anda di halaman 1dari 2

HASIL :

Subyek 1

Subyek 1 adalah seorang mahasiswi IAIN Tulungagung jurusan sastra arab semester 5. IAIN Tulungagung
merupakan satu-satunya universitas negeri di Tulungagung. Ia merasakan bahwa kehidupan dalam
perkuliahan sangat berbeda dibandingkan saat SMA. Dalam perkuliahan subyek mengaku beban kuliah
serta tugas-tugasnya terasa berat. Pengakuan ini dikarenakan berbagai hal : materi dalam perkuliahan
hanya terfokus dalam satu bidang, sistem belajarnya dengan belajar mandiri, jarang dijelaskan oleh
dosen dan banyak tugas-tugasnya. Subyek merasa ragu dan minder dengan kemampuan yang
dimilikinya sehingga nilai yang didapatkan seringkali mengecewakan kedua orangtuanya. Ia mengaku
jenuh dan merasa salah jurusan karena hanya memiliki kosakata arab yang sangat terbatas. Berbeda
dengan teman-temannya yang sangat mahir dalam berbahasa arab karena lulusan pondok pesantren.
Subyek sejatinya tidak setuju dengan tindakan menyontek, namun ia sering menyontek karena kepepet.
Dengan menyontek, nilainya makin meningkat. Meskipun begitu, subyek menyesal telah menyontek
karena pernah ketahuan dosen. Menurut subyek faktor pemicu tindakan menyontek diantaranya
Adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi, keinginan untuk menghindari kegagalan,
kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas, dan tidak percaya dengan kemampuan diri. Subyek 1
memiliki cara belajar dengan suasana yang sepi, namun ia mengaku jarang membaca ppt dan tidak
memiliki persiapan dan perencanaan sebelum perkuliahan. Subyek yakin bahwa tindakan menyontek
dapat diminimalisir dengan berbagai tips diantaranya : Percaya terhadap kemampuan diri, yakinkan
dalam diri kalau saya bisa mengerjakan sendiri, jangan mencemaskan nilai yang baik karena nilai akan
mengikuti prosesnya dan tentu lebih puas terhadap nilai tersebut karena merupakan usaha sendiri,
jangan mengerjakan tugas mepet deadline.

Subyek 2

Subyek 2 merupakan seorang mahasiswi UM jurusan tata busana semester 3. UM merupakan kampus
LPTK. Subyek mengaku masuk di jurusan ini karena tidak keterima di jurusan yang ia idamkan. Ia
merasa ragu dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya karena melihat teman dan kating di
sekitarnya yang sudah mahir membuat usaha baju. Ia tidak setuju dengan perilaku menyontek namun
dirinya masih sering menyontek hanya untuk memastikan jawaban yang ia tulis. Ia mengaku sulit
membagi waktu dengan baik, waktu belajarnya terkuras untuk membantu usaha orangtuanya yakni
bisnis kaos. Ia sering menunda-nunda tugas dan kebut semalaman. Subyek mengaku tidak memiliki
persiapan sebelum pembelajaran, ia cukup santai. Cara meminimalisir tindakan menyontek dengan
istiqomah belajar yang rajin agar dapat percaya diri menjawab soal-soal dengan baik.

Subyek 3

Subyek 3 merupakan seorang mahasiswa ITB jurusan teknik mesin semester 5. ITB merupakan salah satu
universitas ternama di Indonesia. Subyek mengaku beban mental. Namun, ia masih bersyukur karena
dapat diterima pada jurusan yang sesuai minatnya. Dalam hal ini, menambah motivasi dia dalam belajar
menjadi lebih bersemangat. Subyek yakin dengan kemampuan yang dimilikinya namun ia merasa masih
ada materi yang belum dipahami sepenuhnya. Menurut subyek menyontek merupakan perilaku yang
sangat merugikan karena sebenarnya menyontek seperti mendapatkan kenikmatan sesaat, memang
awalnya hasil dari menyontek berpeluang besar untuk mendapatkan nilai bagus, tetapi akhirnya itu jadi
bukan representasi dari kemampuan orang itu sendiri. Ia juga seringkali menyontek namun hanya saat
mengerjakan laporan kunjungan laboratorium, mengerjakan PR, mengerjakan tugas. Ia mengaku bahwa
selalu belajar giat hanya pada saat akan ujian dan menyontek karena stuck saat mengerjakan sendiri,
jadi memerlukan referensi lebih untuk melanjutkannya. Juga kadang memang sudah sangat dekat
dengan deadline pengumpulan tugas. Selain itu pernah juga memang saat malas mengerjakan tugas
sehingga langsung menyalin jawaban dari teman. Subyek menyesal karena telah menyontek dan tak
ingin mengulanginya lagi. Subyek mengakui cara belajarnya kurang baik karena hanya fokus menyimak
dosen menerangkan pada saat ada kelas, mempelajari sedikit kembali materi dari slide dosen, membaca
e-book dengan tidak berurutan, jadi tidak ada metode tersendiri dalam belajar. Subyek juga tidak
memiliki persiapan sebelum perkuliahan dimulai karena masih malas dalam membaca e-book yang
berbahasa inggris dengan seksama, pernah jika membaca materi di e-book, website, slide tetapi hanya
sekilas saja, supaya setidaknya tahu apa topik yang akan dibahas pada kelas. Menurut subyek tindakan
menyontek dapat diminimalisir dengan memberikan seminar pada mahasiswa tentang akibat jangka
panjang dari tindakan menyontek seperti dapat menimbulkan bibit-bibit korupsi atau juga dapat
diperketat aturan-aturan di setiap pengerjaan suatu persoalan menjadi bersifat mengikat dan memaksa
sehingga akan fatal kesalahannya apabila melanggar aturan-aturan tersebut .

PEMBAHASAN :

Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa ketiga subjek memilki kendala dalam perkuliahannya. Subyek 1
tidak memiliki perencanaan dalam perkuliahan hal ini ditunjukkan dengan

Anda mungkin juga menyukai