PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem transportasi laut kini sedang mengalami kemajuan maka dari itu
perusahaan pelayaran mengalami peran penting sebagai perusahaan yang
menyediakan jasa transportasi laut baik untuk mengangkut manusia
(penumpang), barang (muatan), hewan dan tumbuhan. Peran perusahaan
pelayaran juga mempengaruhi dalam proses kegiatan perekonomian negara.
Dibutuhkannya armada-armada perkapalan adalah sebuah bukti bahwa telah
terbukanya kesempatan untuk mengembangkan bisnis pelayaran.
Disamping itu pengiriman BBM (Bahan Bakar Minyak) dan Gas LPG melalui
kapal-kapal Tanker dan gas juga memerlukan orang orang yang mengoperasikan
kapal-kapal tersebut atau yang biasa disebut Awak Kapal. Oleh karena itu peran
awak kapal sangat penting dalam kelancaran operasional pengiriman BBM dan
Gas LPG. Awak kapal direkrut atau dipilih dengan seleksi dan berbagai macam
tes untuk menentukan awak kapal yang pantas untuk mengoperasikan kapal-
kapal tanker dan gas karena dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan lebih
dalam mengoperasikan kapal-kapal tanker dan gas.
Maka, awak kapal yang berkualitas lah yang dapat diterima dan dapat
mengoperasikan kapal tanker dan gas, jika awak kapal yang direkrut tidak
1
mempunyai pengalaman dan keterampilan khusus juga dapat membahayakan
awak kapal itu sendiri dan juga menghambat kelancaran operasional. Awak kapal
dituntut mempunya sertifikat-sertifikat yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
memenuhi standar dari awak kapal tersebut, seperti ijazah dan sertifikat
keterampilan yang wajib diikuti oleh awak kapal sebagai tanda pendidikan dan
pelatihan bahwa awak kapal telah melaksanakan pelatihan. Untuk awak kapal
baik yang akan bergabung dengan perusahaan dan yang sudah bergabung harus
memenuhi administrasi dari para awak kapal tersebut dan diperiksa oleh pekerja
administrator diperusahaan.
Untuk pelayanan awak kapal yang baru bergabung dengan perusahaan harus
melaksanakan test terlebih dahulu dan menunggu hasil pengumuman yang sudah
ditentukan tanggal dan jadwal nya, setelah dinyatakan lulus dari tes awak kapal
dipanggil kembali ke kantor untuk memberikan beberapa dokumen yang
dibutuhkan oleh kantor atau perusahaan. Setelah menyerahkan dokumen dan
memenuhi persyaratan awak kapal kembali dipanggil ke kantor untuk
melaksanakan kegiatan BJST (Before Join Ship Traning) atau arahan,
familiarisasi dan teknik safety first diatas kapal, kegiatan ini bukan hanya untuk
awak kapal yang baru bergabung melainkan setiap awak kapal yang dinyatakan
akan berangkat ke kapal atau on board. Untuk kegiatan ini awak kapal diberi
arahan atau materi oleh Marine Superintendent dan Technical Superintendent
sebagai pelopor keselamatan diatas kapal diperusahaan, semua adalah wujud dari
pelayanan perusahaan untuk keselamatan para awak kapal nya dan menjamin
keselamatan untuk para awak kapal nya. Sedangkan pelayanan awak kapal yang
sudah bergabung tidak perlu melakukan test.
Pada masa pandemik seperti ini jumlah perekrutan awak kapal atau
pemberangkatan awak kapal juga terganggu dikarenakan banyak awak kapal
yang masih menunggu untuk pemberangkatan adapula awak kapal yang masih
menunggu dipulangkan dengan catatan masa kontrak layar nya yang sudah habis
dikarenakan masa pandemik seperti ini banyak pelabuhan-pelabuhan yang tidak
memperbolehkan adanya awak kapal yang akan naik dan turun, jika memang ada
2
itu harus menjalani masa karantian 2 minggu ada juga yang harus melakukan test
dibeberapa tempat.
Demi menekan tingkat kenaikan pada masa pandemik ini, PT. Pertamina
melakukan juga sistem karantina untuk awak kapal yang akan berangkat, jika
awak kapal yang sudah ikut dalam BJST (Before Join Ship Training) Awak kapal
harus bersedia dikarantina selagi meunggu jadwal keberangkatan awak kapal
tersebut. Begitu pula sebaiknya, untuk awak kapal yang akan digantikan harus
mengikuti prosedur karantina yang sudah diatur oleh PT. Pertamina Shipping
Jakarta.
Proses masa karantina ini lah yang menyebabkan kenaikan atau pembengkakan
biaya yang dirasakan di PT. Pertamina Shipping Jakarta, karena adanya masa
karantina dan juga biaya-biaya yang tidak terduga. Seperti, pengadaan swab test,
rapid test dan juga pengadaan alat-alat kesehatan. Itu merupakan biaya-biaya
yang tidak terduga menyebabkan bengkaknya biaya-biaya yang dibutuhkan
kantor terhadap pelayanan awak kapal yang akan berangkat dan pulang.
Sehubungan dengan perihal di atas maka penulis mengambil judul skripsi
mengenai
3
“Pengaruh Pelayanan Pemberangkatan & Pemulangan awak Kapal
pada Masa Pandemik Terhadap Kinerja administrator PT. Pertamina
Shipping”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya pelayanan awak kapal pada masa pandemik ini.
2. Pengaruh shift work atau pembagian jadwal kerja terhadap pelayanan awak
kapal.
3. Membengkak nya biaya-biaya untuk pelayanan awak kapal.
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi batasan masalah diatas, penulis mencoba membatasi
masalah penelitian pada :
1. Kurang optimalnya kinerja administrator terhadap pelayanan awak kapal
dikarenakan masa pandemik.
2. Biaya yang tidak terduga untuk pelayanan keberangkatan dan pemulangan
awak kapal.
D. RUMUSAN MASALAH
Pada masa seperti ini kegiatan pelayanan awak kapal menjadi kurang maksimal.
Dari masalah tersebut, maka penulis mencoba untuk merumuskan permasalahan-
permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengoptimalkan pelayanan awak kapal pada masa pandemik
ini?
2. Bagaimana cara mengurangi pembengkakan biaya yang dialami PT. Pertamina
Shipping Jakarta?
4
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana cara memaksimalkan kegiatan pelayanan
administrasi awak kapal.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara menekan angka pembengkakan biaya
yang dialami oleh PT. Pertamina Shipping Jakarta
2. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
a. Aspek teoritis
Manfaat yang secara ilmiah yang diperoleh dari penelitian ini adalah
membantu perusahaan untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap awak
kapal agar dapat memaksimalkan kegiatan administrasi baik awak kapal
dan dokumentasi perusahaan.
b. Aspek praktis
Sebagai tugas akhir dan karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang wajib
dikerjakan oleh penulis. Dan penelitian ini bermanfaat sebagai informasi
dan bahan pertimbangan bagi perusahaan, pengguna jasa dan institusi
pendidikan didalam mengatasi dan menganalisis serta memahami
pengaruh pelayanan awak kapal pada masa pandemik terhadap kinerja
administrator perusahaan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sebagai upaya untuk memudahkan pembaca dalam memahami meteri skripsi
maka dibuat sistematika materi berdasarkan bab yang diorganisir sebagai satu
kesatuan yang utuh. Sehubungan dengan pemikiran ini maka penulisan skripsi
terdiri dari 5 (lima) bab dimana bab satu dengan bab yang lainnya saling terkait
dan dilengkapi dengan daftar pustaka yang secara teori dapat dijadikan referensi
oleh penulis dan didukung pula dengan lampiran-lampiran. Untuk gambaran
lebih jelasnya mengenai skripsi ini. Maka sistematika penulisan skripsi disusun
sebagai berikut:
5
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama merupakan bab pendahuluan, penulis
menguraikan mengenai latar belakang masalah yang
merupakan alasan pemilihan judul, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan.
6
Pada bab ini membahas pokok masalah penelitian. Penulis
akan memebahas tentang deskripsi data, analisis data dari
masalah yang ada, alternatif pemecahan masalah dan
evaluasi terhadap alternatif pemecahan masalah serta
pemecahan masalah yang dipilih.