Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP : 02)

Nama sekolah : SMK Negeri 1 Wanareja


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/ Semester : XII/ I
Materi Pokok/ Tema : Praktek Perlindungan dan Penegakan Hukum Untuk
Menjamin Keadilan dan Kedamaian.
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B.  Komptensi Dasar
3.22 Mengevaluasi praktek perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian.
4.22 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum
untuk menjamin keadilan dan kedamaian.

C.  Indikator Pencapaian Kompetensi


3.22.1 Menjelaskan konsep perlindungan dan penegakan hukum.
3.22.2 Menjelaskan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum.
3.22.3 Menjelaskan peran kepolisian dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
3.22.4 Menjelaskan peran hakim dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
3.22.5 Menguraikan peran kejaksaan dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
3.22.6 Menguraikan peran advokat dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
3.22.7 Menguraikan peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menjamin keadilan dan
kedamaian.
3.22.8 Mengidentifikasi macammacam sanksi atas pelanggaran hukum.
3.22.9 Mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan
penegakan hukum.
3.22.10 Mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat.
4.22.1 Menalar hasil evaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk
menjamin keadilan dan kedamaian.
4.22.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum
untuk menjamin keadilan dan kedamaian

D. Tujuan Pembelajaran
1.  Melalui kegiatan mengamati tayangan video dan membaca dari berbagai sumber peserta
didik dapat menjelaskan konsep perlindungan dan penegakan hukum dengan benar
2. Melalui kegiatan mengamati tayangan video dan membaca dari berbagai sumber peserta
didik dapat menjelaskan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum dengan benar
3. Melalui kegiatan mengamati tayangan video dan membaca dari berbagai sumber peserta
didik dapat menjelaskan peran kepolisian dalam menjamin keadilan dan kedamaian
dengan benar
4. Melalui kegiatan mengamati tayangan video dan membaca dari berbagai sumber peserta
didik dapat menjelaskan peran hakim dalam menjamin keadilan dan kedamaian dengan
benar
5. Melalui kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung
jawab peserta didik dapat menguraikan peran kejaksaan dalam menjamin keadilan dan
kedamaian Menguraikan peran advokat dalam menjamin keadilan dan kedamaian
6. Melalui kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung
jawab peserta didik dapat Menguraikan peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam
menjamin keadilan dan kedamaian
7. Melalui kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung
jawab peserta didik dapat Menguraikan peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam
menjamin keadilan dan kedamaian
8. Melalui kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung
jawab peserta didik dapat Mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam
perlindungan dan penegakan hukum.
9. Melalui kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung
jawab peserta didik dapat
10. Peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan hasil analisis berbagai kasus
pelanggaran hukum di masyarakat

E. Materi Pembelajaran
v Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum
1. Konsep perlindungan dan penegakan hukum
2. Pentingnya perlindungan dan penegakan hukum
v Peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian
1. Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
3. Peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman
4. Peran advokat dalam penegakan hukum
5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penegakan hukum

v Dinamika pelanggaran hukum


1. Berbagai kasus pelanggaran hukum
2. Macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum
3. Partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakan hukum

F.  Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama : 2 X 45’
Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifi k dengan proses pembelajaran aktif
menekankan pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi, Critical Thinking,
Creativity, Collaboration dan Communication (4 C)
No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
kegiatan) media, alat dan buku yang diperlukan. (PPK)
2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sesuai dengan agamanya
masing-masing. (PPK)
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5) Menyampaikan teknis pembelajaran pada Bab 2, yaitu dengan model discovery
learning melalui diskusi kelompok
2 Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 5-6 orang.
2) Siswa membaca Buku Teks PPKn Kelas XII Bab 2, Subbab A tentang hakikat
perlindungan dan penegakan hukum untuk, mencatat hal-hal penting, guru dapat
menambahkan penjelasan terkait dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta baru
yang berhubungan dengan hakikat perlindungan dan penegakan hukum. (Literasi)
3) Siswa membuat identifi kasi pertanyaan sebanyak mungkin tentang hakikat
perlindungan dan penegakan hukum. (Critical Thinking)
4) Siswa memilih salah satu dari identifi kasi pertanyaan kemudian merumuskan
hipotesis, yakni pernyataan (statemen) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
yang telah disusun. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas, rasa ingin
tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis.
(Critical Thinking)
5) Siswa mencari informasi lanjutan dengan membaca sumber lain yang relevan baik
dari internet, web, maupun media lainnya untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. (Literasi, Critical Thinking)
6) Mengumpulkan informasi tentang dasar hukum penegakan dan perlindungan hukum
(Tugas Mandiri 2.1) dan mengumpulkan informasi tentang pelaksanakan hukuman
mati terhadap pelaku kasus narkoba (Tugas Mandiri 2.2). (Collaboration, Creativity)
7) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah sebagai berikut
a) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa dan buku referensi
lain.
b) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan
referensi untuk menjawab pertanyaan.
8) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman pemahaman
materi, menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat berkaitan dengan
pelaksanakan hukuman mati terhadap pelaku kasus narkoba dan menyajikan hasil
diskusi dalam bentuk laporan tertulis dan bahan presentasi. Laporan disusun secara
kelompok dan dikumpulkan pada akhir pertemuan ini. (Collaboration, Creativity,
Communication, PPK)
9) Siswa secara acak (2 – 3 orang) diminta untuk menyajikan hasil diskusi
kelompoknya, siswa yang lain diminta untuk menanggapi atau melengkapi hasil telaah
tersebut. (Communication)
10) Guru memberikan konfi rmasi/penguatan atas jawaban siswa.
11) Siswa mengumpulkan hasil analisis diskusi kelompok secara tertulis untuk
diberikan penilaian.
3 Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa membuat rangkuman atau simpulan kompetensi yang telah
dipelajari.
2) Guru dan siswa melakukan refl eksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar.
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya serta tugas
individu atau kelompok untuk pertemuan berikutnya
5) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan
YME karena pembelajaran berlangsung aman dan tertib. (PPK)
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan suasana belajar yang menyenangkan dilanjutkan dengan
berdoa sesuai dengan agamanya masingmasing. (PPK)
2) Guru mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya, yaitu hakikat perlindungan dan penegakan hukum, dikaitkan dengan
kompetensi yang akan dipelajari dikembangkan pada pertemuan kedua, yaitu peran
lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi, yaitu Peran Lembaga Penegak
Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian.
5) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu diskusi kelompok.

2 Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan pembagian tugas sebagai berikut :
a) Kelompok 1: Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia
b) Kelompok 2 : Peran Kejaksaan Republik Indonesia
c) Kelompok 3 : Peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman
d) Kelompok 4 : Peran advokat dalam penegakan hukum
e) Kelompok 5 : Peran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penegakan hukum
2) Setiap kelompok membaca buku Teks PPKn Kelas XII Bab 2, Subbab B tentang
peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian sesuai
dengan pembagian materinya, misalnya
kelompok 1 membaca peran Kepolisian Negara RI,
kelompok 2 membaca peran Kejaksaan Republik Indonesia,
kelompok 3 membaca peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman,
kelompok 4 membaca peran advokat dalam penegakan hukum, kelompok 5 membaca
peran KPK dalam penegakan hukum, kemudian guru dapat menambahkan penjelasan
terkait dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
dengan peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
(Literasi, Collaboration)
3) Siswa didalam kelompoknya masing-masing berdiskusi mengidentifi kasi
permasalahan-permasalahan sesuai dengan tema diskusi kelompoknya. (Critical
Thinking, Collaboration, Communication)
4) Siswa menyusun hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan yang disusun.
Kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas, rasa ingin tahu dan kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. (Critical Thinking)
5) Secara berkelompok, siswa mencari dan mengumpulkan informasi lanjutan untuk
membuktikan benar tidaknya jawaban yang telah disusun berkaitan dengan materi
tema kelompoknya, baik dari buku, sumber tertulis lainya
6) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah sebagai berikut,
a) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa dan buku referensi
lain.
b) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan
referensi untuk menjawab pertanyaan.
7) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman pemahaman
materi, menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat, serta menyajikan
dalam bentuk laporan tertulis dan bahan presentasi berkaitan dengan peran lembaga
penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
(Collaboration, Critical Thinking)
3 Kegiatan Penutup
1) Guru bersama-sama dengan siswa memberikan penekanan dalam bentuk
kesimpulan penting berkaitan dengan tahapan atau langkahlangkah penyusunan
makalah dan bahan presentasi yang baik.
2) Memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran pertemuan 2, terutama hal-
hal yang kurang berkenan sebagai masukan untuk perbaikan dalam pertemuan 3.
3) Memberitahu siswa bahwa dalam pertemuan 3, adalah menyajikan hasil diskusi
kelompok.
4) Siswa mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas pembelajaran yang telah
berlangsung dengan baik. (PPK)

Pertemuan Ketiga ( 2 x 45 menit )


No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Memberikan salam.
2) Menanyakan kepada siswa tentang kesiapan dan kenyamanan untuk belajar kegiatan
dilanjutkan dengan berdoa menurut agamannya masing-masing. (PPK)
3) Menanyakan kehadiran siswa.
4) Menyampaikan teknis pembelajaran pada pertemuan 3 adalah diskusi
kelompok, yakni;
a. Kelompok 1: membahas peran Kepolisian Negara RI dalam menjamin kedamaian dan
keadilan
b. Kelompok 2: membahas peran Kejaksaan RI dalam menjamin kedamaian dan keadilan
2 Kegiatan Inti
1) Diskusi Pertama
a) Kelompok 1 presentasi materi peran Kepolisian Negara RI dalam menjamin kedamaian dan
keadilan. (Communication)
b) Kelompok lain diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan peran
Kepolisian Negara RI dalam menjamin kedamaian dan keadilan. (Critical Thinking)
c) Kelompok penyaji menjawaban pertanyaan dari kelompok lain
d) Kelompok penyaji menyimpulan hasil diskusi.
2) Diskusi Kedua
a) Kelompok 2 presentasi materi peran Kejaksaan RI dalam menjamin kedamaian dan
keadilan. (Communication)
b) Kelompok lain diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan peran
Kejaksaan RI dalam menjamin kedamaian dan keadilan. (Critical Thinking)
c) Kelompok penyaji menjawaban pertanyaan dari kelompok lain
d) Kelompok penyaji menyimpulan hasil diskusi.
3) Setiap kelompok melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan masukan-masukan dalam
diskusi, kemudian makalah dikumpulkan kepada guru sebagai laporan tertulis. (Creativity,
PPK)
3 Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa membuat rangkuman atau simpulan kompetensi yang telah dipelajari.
2) Guru dan siswa melakukan refl eksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar.
4) Guru memberikan tugas individu atau kelompok untuk pertemuan berikutnya.
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan keempat.
6) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena pembelajaran berlangsung aman dan tertib. (PPK)

Pertemuan Keempat (2 x 45 Menit)


No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberikan salam.
2) Guru menanyakan kepada siswa tentang kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.
3) Guru menanyakan kehadiran siswa.
4) Guru mempersilakan salah satu siswa memimpin doa. (PPK)
5) Menyampaikan teknis pembelajaran pada pertemuan 4 adalah diskusi
kelompok yakni;
a. Kelompok 3: membahas peran hakim dalam menjamin kedamaian dan keadilan.
b. Kelompok 4: membahas peran advokat dalam menjamin kedamaian dan keadilan.
c. Kelompok 5: membahas peran KPK dalam menjamin kedamaian dan keadilan.
2 Kegiatan Inti
1) Diskusi Pertama
a) Kelompok 3 presentasi materi peran hakim dalam menjamin kedamaian dan keadilan.
(Communication)
b) Kelompok lain diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan peran
Hakim dalam menjamin kedamaian dan keadilan. (Critical Thinking)
c) Kelompok Penyaji menjawaban pertanyaan dari kelompok lain. (Communication,
Collaboration)
d) Kelompok penyaji menyimpulan hasil diskusi. (Communication)
2) Diskusi Kedua
a) Kelompok 4 presentasi materi peran advokat dalam menjamin kedamaian dan keadilan.
(Communication)
b) Kelompok lain diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan peran
advokat dalam menjamin kedamaian dan keadilan. (Critical Thinking)
c) Kelompok penyaji menjawaban pertanyaan dari kelompok lain.
(Communication, Collaboration)
d) Kelompok penyaji menyimpulkan hasil diskusi.

3) Diskusi Ketiga
a) Kelompok 5 presentasi materi peran KPK dalam menjamin kedamaian dan keadilan.
(Communication)
b) Kelompok lain diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan peran KPK
dalam menjamin kedamaian dan keadilan. (Critical Thinking)
c) Kelompok menyaji menjawab pertanyaan dari kelompok lain. (Communication)
d) Kelompok penyaji menyimpulkan hasil diskusi. (Comunication)
4) Setiap kelompok melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan masukan- masukan dalam
diskusi, kemudian makalah dikumpulkan kepada guru sebagai laporan tertulis.
( Collaboration, Creativity, PPK)
3 Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa membuat rangkuman atau simpulan kompetensi yang telah dipelajari.
2) Guru dan siswa melakukan refl eksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar.
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan keempat.
5) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena pembelajaran berlangsung aman dan tertib. (PPK)

Pertemuan Kelima (2 x 45 menit)


No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar
mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan) media,
alat dan buku yang diperlukan dilanjutkan berdoa menurut agamanya masing-masing. (PPK)
2) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
4) Menyampaikan teknis pembelajaran pada pertemuan kelima, yaitu diskusi kelompok.
2 Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5-6 orang.
2) Siswa membaca Buku Teks PPKn Kelas XII Bab 2, Subbab C tentang dinamika
pelanggaran hukum, mencatat hal-hal penting, guru dapat menambahkan penjelasan terkait
dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta baru yang berhubungan dengan dinamika
pelanggaran hukum. (Literasi)
3) Siswa membuat identifi kasi pertanyaan sebanyak mungkin terkait dengan kasus
pelanggaran hukum, misalnya (Creatical Thinking)
4) Siswa mencari informasi lanjutan dengan membaca sumber lain yang relevan baik dari
internet; web, maupun media sosial lainnya untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun
dan mengumpulkan informasi untuk menganalisis kasus pelanggaran hukum (Tugas Mandiri
2.3) (Literasi, Critical Thinking, Collaboration)
5) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah sebagai berikut
a) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa dan buku referensi lain.
b) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi
untuk menjawab pertanyaan.
6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman pemahaman materi,
menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat. (Critical Thinking, Collaboration)
Siswa secara acak (2-3 orang) diminta untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya, siswa
yang lain diminta untuk menanggapi atau melengkapi hasil telaah tersebut.
7) Guru memberikan konfi rmasi/penguatan atas jawaban siswa. (Communication)
8) Siswa mengumpulkan hasil analisis diskusi kelompok secara tertulis untuk diberikan
penilaian. (Communication)
3 Kegiatan Penutup
1) Siswa melakukan refl eksi dan menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan
kelima.
2) Guru memberikan informasi kegiatan pada pertemuan berikutnya.
3) Guru dan siswa menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME
bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. (PPK)

Pertemuan Keenam (2 x 45 menit)


No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan),
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan dilanjutkan berdoa menurut agamanya
masing-masing. (PPK)
2) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
2 Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berjumlah 5–6 orang.
2) Siswa membaca subbab C Materi 2 tentang Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran
Hukum dan materi 3 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan Penegakan
Hukum. (Literasi)
3) Guru dapat menambahkan penjelasan terkait dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta
baru yang berhubungan dengan apa yang telah dibaca. (Literasi)
4) Siswa membuat identifi kasi pertanyaan sebanyak mungkin dari wacana tersebut. Guru
membimbing dan terus mendorong siswa untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan
pertanyaan yang mendalam tentang Macam- Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum dan
Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum. (Critical Thinking,
Collaboration)
Upayakan pertanyaan siswa mengarah pada materi yang akan dibahas, yaitu macam-macam
sanksi atas pelanggaran hukum dan partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakan
hukum.(Communication)
5) Siswa merumuskan hipotesis, yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
yang diajukan. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas, rasa ingin tahu dan
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. (Critical Thinking,
Collaboration)
6) Siswa mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber yaitu dengan membaca buku
yang relevan ataupun sumber, lain yang relevan dari internet; web, media sosial lainnya untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dan mengumpulkan
informasi untuk mengerjakan Tugas Kelompok 2.2 (Literasi, Collaboration)
7) Peran guru dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
a) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa dan buku referensi lain.
b) Guru menjadi sumber belajar bagi siswa dengan memberikan konfi rmasi atas jawaban
siswa, atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok yang tidak terjawab.
c) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi
untuk menjawab pertanyaan.
8) Siswa mengidentifi kasi dan menyimpulkan macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum
dan partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakan hukum. (Critical Thinking)
9) Siswa melaporkan hasil kesimpulan pengumpulan infromasi tentang macam-macam sanksi
atas pelanggaran hukum dan partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakan
hukum. (Communication)
10) Siswa lainnya diminta untuk menanggapi hasil penyajian yang telah disampaikan. Hasil
analisis dan kesimpulan dikumpulkan untuk mendapatkan penilaian dari guru. (Critical
Thinking)
3 Penutup
1) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini.
2) Siswa diminta mengerjakan proyek kewarganegaraan, yaitu ”Mari Menyelesaikan Masalah”
3) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang proyek kewarganegaraan, sebagaimana
terdapat pada buku teks siswa Bab 2. Kemudian, siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan
menentukan masalah apa yang akan dibahas di kelas. Ada 3 masalah, yaitu maraknya tawuran
pelajar, geng motor yang meresahkan masyarakat. Makin meningkatnya kasus tindak
pidana korupsi oleh para pejabat. Siswa diminta untuk mencari referensi dari berbagai sumber
untuk menyelesaikan masalah yang telah ditentukan. (Collaboration)
4) Guru dan siswa menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. (PPK)

Pertemuan Ketujuh (2 x 45 menit)


No Uraian Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan),
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan dilanjutkan berdoa menurut
agamannya masing-masing. (PPK)
2) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
2 Kegiatan Inti
1) Siswa dibangi menjadi 4 kelompok.
2) Siswa mengamati tanyangan gambar/ fi lm atau video singkat tentang kasus-kasus
pelanggaran hukum, yaitu maraknya tawuran pelajar, yang meresahkan masyarakat, dan makin
meningkatnya kasus tindak pidana korupsi oleh para pejabat. Guru dapat menabahkan
informasi yang berkaitan dengan tayangan fi lm tersebut. (Literasi)
3) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pembagian tugas setiap kelompok.
4) Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan terkait dengan tayangan fi
lm/video/gambar.
5) Siswa secara kelompok mengumpulkan informasi dengan membaca berbagai sumber untuk
membahas masalah di kelompoknya.
(Collaboration, Creativity)
6) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah sebagai berikut.
a) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa dan buku referensi lain.
b) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi
untuk menjawab pertanyaan.
7) Berdiskusi dalam kelompoknya untuk mendapatkan jawaban atas penyelesaian masalah di
kelompoknya, menganalisis dan mengkaji masalah yang ada di dalam kelompoknya dengan
informasi yang didapat dari berbagai sumber, serta menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis dan bahan presentasi. (Collaboration, Critical Thinking, Creativity))
Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut;
a. Kelompok I: Menjelaskan masalah secara tertulis dilengkapi gambar, foto, karikatur, judul
surat kabar dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya tentang hal-hal berikut ini.
1) Bagaimana jalannya masalah?
2) Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan negara?
3) Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan haruskah seseorang bertanggung jawab
memecahkan masalah?
4) Adakah kebijakan tentang masalah tersebut?
5) Adakah perbedan pendapat, siapa organisasi yang berpihak pada masalah ini?
6) Pada tingkat atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung jawab tentang masalah ini?
b. Kelompok II: Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah. Menjelaskan
secara tertulis dilengkapi gambar, foto, karikatur dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber
informasinya tentang :
1) Kebijakan alternatif yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber informasi yang
dikumpulkan.
2) Kajian terhadap setiap kebijakan alternatif tersebut dengan menjawab pertanyaan kebijakan
apakah yang diusulkan dan apakah keuntungan dan kerugian kebijakan tersebut.
c. Kelompok III: Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah dilengkapi gambar,
foto, karikatur, judul surat kabar, dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasi tentang:
1) Kebijakan yang diyakini akan dapat mengatasi masalah.
2) Keuntungan dan kerugian dari kebijakan tersebut.
3) Kebijakan tersebut tidak melanggar peraturan perundangundangan.
4) Tingkat atau lembaga pemerintah mana yang harus bertanggung jawab menjalankan
kebijakan yang diusulkan.
d. Kelompok IV: Membuat rencana tindakan yang mencakup langkah-langkah yang dapat
diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini
berupa penjelasan tentang hal-hal berikut.
1) Bagaimana dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan kelompok dalam masyarakat
terhadap rancangan tindakan yang diusulkan.
2) Mendeskripsikan individu atau kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat yang
mungkin hendak mendukung rancangan tindakan kelas dan bagaimana kalau dapat
memperoleh dukungan tersebut.
3) Menggambarkan pula kelompok di masyarakat yang mungkin menentang rancangan
tindakan dan bagaimana kalian dapat meyakinkan mereka untuk mendukung rencana tindakan.
4) Setiap kelompok menyajikan/ mempersatukan hasilnya di hadapan dewan juri atau guru
yang mewakili sekolah
3 Kegiatan Penutup
1) Bersama-sama dengan siswa, guru memberikan penekanan dalam bentuk kesimpulan
penting berkaitan dengan tahapan atau langkahlangkah penyusunan makalah dan bahan
presentasi yang baik.
2) Memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran pertemuan ketujuh, terutama hal-hal
yang kurang berkenan sebagai masukan untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
3) Memberi tahu siswa bahwa dalam pertemuan kedelapan adalah
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
4) Kelompok yang belum menyelesaikan tugasnya diminta untuk menyelesaikan tugas Proyek
Kewarganegaraan tersebut di luar kegiatan pembelajaran.
5) Guru dan siswa menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa bahwa kegiatan belajar berlangsung dengan baik dan lancar. (PPK)

Pertemuan Kedelapan (2 x 45 menit)


No Uraian Kegiatan

1 Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar
mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan),
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan dilanjutakan berdoa menurut
agamanya masing-masing. (Literasi)
2) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan yaitu presentasi hasil proyek
kewarganegaraan.
2 Kegiatan Inti
1) Siswa secara berkelompok mulai dari kelompok 1, 2, 3, dan 4 diminta untuk menyajikan
hasil Proyek Kewarganegaraan, yaitu ”Mari Menyelesaikan Masalah”. (Communication)
2) Setiap kelompok diminta untuk menanggapi hasil penyajian kelompok lain. (Critical
Thinking)
3) Guru memberikan konfi rmasi/penguatan atas jawaban siswa.
4) Masing-masing kelompok diminta untuk mengumpulkan hasil proyek kewarganegaraan
untuk disatukan dengan hasil proyek kelompok lain sehingga menjadi portofolio kelas.
(Collaboration, Creativity)
3 Kegiatan Penutup
1) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini.
2) Siswa dengan bimbingan guru diminta untuk melakukan refl eksi dan melakukan penilaian
diri.
3) Siswa mengerjakan uji kompetensi Bab 2.
4) Guru dan siswa menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. (PPK)

G. Media/ alat, Bahan, dan Sumber Belajar


Media/ alat : LCD Proyektor, whitboard, minispeaker, laptop
Sumber belajar :
1)  Abubakar Suardi, dkk. 2007. Kewarganegaraan 1 Menuju Masyarakat Madani SMA
Kelas X. Yudhistira.
2) Umbara Panji Raditya. 2016. Panduan Resmi Tes CPNS CAT. Bintang Wahyu . Jakarta
3) Hariyanto. 2007. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP Universitas Mataram
4) Berbagai sumber di perpusatkaan sekolah

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian :
- Test Tertulis
- Penugasan
2. Intrumen penilaian
- Penilaian sikap ( terlampir )
- Penilaian pengetahuan ( terlampir )
- Penilaian ketrampilan ( terlampir )
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Program Remidial
Program remidial pada materi ini ditempuh dengan cara sebagai berikut :
a) Memberikan penguatan materi yang sudah dipelajari sebelumnya
b) Memberikan ujian ulang pada nomor soal yang masih dibawah KKM

2. Program Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan cara :
a) Memfasiltasi peserta didik untuk mencari materi terkait NKRI dalam Konsep
Ketatanegaraan RI
b) Mengajukan ujian lisan kepada peserta didik yang mengikuti program pengayaan

Wanareja, Juli 2019


Mengetahui
Waka Kurikulum Guru PPKn
Tugino, S.Pd Sri Eko Mulyaningsih, S.Pd, MM
NIP 19780610 200801 1 008 NIP 19720531 199802 2001

LAMPIRAN :
MATERI
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum
1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum
Menurut Andi Hamzah, perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan
secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan
mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan
hak-hak asasi yang ada. Makna tersebut tidak terlepas dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu
untuk melindungi kepentingan manusia. Dengan kata lain hukum memberikan perlindungan
kepada manusia dalam memenuhi berbagai macam kepentingannya, dengan syarat manusia
juga harus melindungi kepentingan orang lain.
suatu ketentuan hukum mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat.
2) Menjamin ketertiban, ketenteraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagiaan dan
kebenaran.
3) Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat
Simanjuntak mengartikan perlindungan hukum sebagai segala upaya pemerintah untuk
menjamin adanya kepastian hukum serta memberi perlindungan kepada warganya agar hak-
haknya sebagai seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan
dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Dengan demikian, suatu perlindungan
dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila mengandung unsur - unsur sebagai
berikut.
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya.
b. Jaminan kepastian hukum.
c. Berkaitan dengan hak-hak warga negara.
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.

Perlindungan hukum terhadap konsumen diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun


1999 tentang Perlindungan Konsumen. UU ini mengatur segala hal yang menjadi hak dan
kewajiban antara produsen dan konsumen.
Perlindungan hukum di Indonesia diberikan juga kepada hak atas kekayaan intelektual
(HaKI). Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual meliputi, hak cipta dan hak atas
kekayaan industri. Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual tersebut telah
dituangkan dalam sejumlah peraturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,
UndangUndang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten, Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, dan lain sebagainya.
Perlindungan hukum diberikan juga kepada tersangka sebagai pihak yang diduga telah
melakukan pelanggaran hukum. Perlindungan hukum terhadap tersangka diberikan berkaitan
dengan hak-hak tersangka yang harus dipenuhi agar sesuai dengan prosedur pemeriksaan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Proses penegakan hukum merupakan salah satu upaya untuk menjadikan hukum sebagai
pedoman dalam setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau lembaga penegak hukum.
Penegakan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan hukum.

2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum


Sebagai negara hukum, Indonesia wajib melaksanakan proses perlindungan dan penegakan
hukum. Negara wajib melindungi warga negaranya dari berbagai macam ketidakadilan,
ketidaknyamanan dan penyimpangan hukum lainnya. Selain itu, negara mempunyai
kekuasaan untuk memaksa seluruh warga negaranya untuk melaksanakan semua ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
Perlindungan dan penegakan hukum sangat penting dilakukan karena dapat mewujudkan hal-
hal berikut ini.
a. Tegaknya supremasi hukum
semua tindakan warga negara maupun pemerintahaselalu berlandaskan pada hukum yang
berlaku. Tegaknya supremasi hukum tidak akan terwujud apabila aturan-aturan yang berlaku
tidak ditegakkan baik oleh masyarakat maupun aparat penegak hukum.
b. Tegaknya keadilan
Tujuan utama hukum adalah mewujudkan keadilan bagi setiap warga negara. Setiap warga
negara dapat menikmati haknya dan melaksanakan kewajibannya merupakan wujud dari
keadilan tersebut. Hal itu dapat terwujud apabila aturan-aturan ditegakkan.
c. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat
Perdamaian akan terwujud apabila setiap orang merasa dilindungi dalam segala bidang
kehidupan. Hal itu akan terwujud apabila aturan - aturan yang berlaku dilaksanakan.

Menurut Soerjono Soekanto, keberhasilan proses perlindungan dan penegakan hukum


tidaklah semata-mata menyangkut ditegakkannya hukum yang berlaku, akan tetapi sangat
bergantung pada beberapa faktor, antara lain sebagai berikut
a. Hukumnya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah undang-undang yang dibuat tidak boleh
bertentangan dengan ideologi negara.
b. Penegak hukum, yakni pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam bidang penegakan
hukum. Penegak hukum harus menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peranannya
masing-masing yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
c. Masyarakat. warga masyarakat harus mengetahui dan memahami hukum yang berlaku,
serta menaati hukum yang berlaku dengan penuh kesadaran akan pentingnya dan perlunya
hukum bagi kehidupan masyarakat.
d. Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. Sarana atau fasilitas`tersebut,
mencakup tenaga manusia yang terdidik dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang
memadai, keuangan yang cukup, dan sebagainya. Ketersediaan sarana dan fasilitas yang
memadai, merupakan suatu keharusan bagi keberhasilan penegakan hukum.
e. Kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam pergaulan hidup. Dalam hal ini, kebudayaan mencakup nilai-nilai yang
mendasari hukum yang berlaku, nilai-nilai mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak
mengenai apa yang dianggap baik sehingga dianut, dan apa yang dianggap buruk sehingga
dihindari.

B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian


1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat Polri merupakan lembaga negara
yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,
serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Selain itu, dalam bidang penegakan hukum
khususnya yang berkaitan dengan penanganan tindak pidana sebagaimana yang di atur dalam
KUHAP, Polri sebagai penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum dalam
rangka menciptakan keamanan dalam negeri, Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun
2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, telah menetapkan kewenangan sebagai berikut.
a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan.
c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan.
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal
diri.
e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara.
h. Mengadakan penghentian penyidikan.
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di
tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau
menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.
k. Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta
menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut
umum.
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara,
khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk melimpahkan
perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam undang- undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan. Pelaku pelanggaran pidana yang akan dituntut adalah yang benar bersalah dan
telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang disangkakan dengan didukung oleh barang
bukti yang cukup dan didukung oleh minimal 2 (dua) orang saksi.
Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 16
Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Berdasarkan undangundang tersebut,
kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam
menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi
manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Kejaksaan RI sebagai
lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan harus
melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya secara merdeka, terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Untuk mengefektifkanperannya, lembaga kejaksaan di Indonesia memiliki tiga tingkatan,
yaitu:
1. Kejaksaan Agung di tingkat pusat yang dipimpin oleh seorang Jaksa Agung.
2. Kejaksaan Tinggi di tingkat provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala Kejaksaan
Tinggi (Kajati).
3. Kejaksaan Negeri yang berada di tingkat kabupaten/ kota yang dipimpin oleh seorang
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari).
tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang, berikut.
a. Di Bidang Pidana
1) Melakukan penuntutan.
2) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
4) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang.
5) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik
b. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Kejaksaan, dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam maupun di luar pengadilan,
untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum
1) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
2) Pengamanan kebijakan penegakan hukum.
3) Pengawasan peredaran barang cetakan.
4) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara.
5) Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama.
6) Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman


Di Indonesia, perwujudan kekuasaan kehakiman diatur sepenuhnya dalam Undang-Undang
RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang merupakan penyempurnaan
dari Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan
undang-undang tersebut, kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah
Agung. Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan
yang berada di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan
Peradilan Tata Usaha Negara, serta oleh sebuah MahkamahKonstitusi. Lembaga-lembaga
tersebut berperan sebagai penegak keadilan, dan dibersihkan dari setiap intervensi baik dari
lembaga legislatif, eksekutif maupun lembaga lainnya. Kekuasaan kehakiman yang
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tersebut dilaksanakan oleh hakim.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk
mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa,
dan memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah
sidang pengadilan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Dalam upaya menegakkan
hukum dan keadilan serta kebenaran, hakim diberi kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan. Dengan kata lain, hakim tidak boleh dipengaruhi oleh
kekuasaan-kekuasaan lain dalam memutuskan perkara.
Apabila hakim mendapatkan pengaruh dari pihak lain dalam memutuskan perkara, cenderung
keputusan hakim itu tidak adil, yang pada akhirnya akan meresahkan masyarakat, serta
wibawa hukum dan hakim akan pudar.
Menurut ketentuan Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman, hakim berdasarkan jenis lembaga peradilannya dapat diklasi fi kasikan
menjadi tiga kelompok berikut:
a. Hakim pada Mahkamah Agung yang disebut dengan Hakim Agung.
b. Hakim pada badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, yaitu dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang
berada dalam lingkungan peradilan tersebut.
c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yang disebut dengan Hakim Konstitusi.
Setiap hakim melaksanakan proses peradilan yang dilaksanakan di sebuah tempat yang
dinamakan pengadilan. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara konsep peradilan
pengadilan. Peradilan menunjuk pada proses mengadili perkara sesuai dengan kategori
perkara yang diselesaikan.
Pengadilan menunjuk pada tempat untuk mengadili perkara atau tempat untuk melaksanakan
proses peradilan guna menegakkan hukum.
Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara menurut hukum dengan
tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili,
dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang.
Pengadilan wajib memeriksa dan mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar
pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan
hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela, mendampingi, dan melakukan tindakan
hukum. Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi
tegaknya keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan,
termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental
mereka di depan hukum.
Keberadaan advokat sebagai salah satu penegak hukum diatur dalam Undang-Undang RI
Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Melalui UU ini, setiap orang yang memenuhi
persyaratan dapat menjadi seorang advokat.
Adapun persyaratan untuk menjadi advokat di Indonesia diatur dalam Pasal 3 Undang-
Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yaitu:
a. warga NRI;
b. bertempat tinggal di Indonesia;
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara;
d. berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
e. berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum;
f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat;
g. magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus-menerus pada kantor
advokat;
h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; serta
i. berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas yang tinggi.
sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak dan
kewajiban yang dilindungi undang-undang.
Hak advokat adalah sebagai berikut.
a. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode
etik profesi dan peraturan perundangundangan.
b. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi
tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-
undangan.
c. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas
profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang pengadilan.
d. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi
pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan tersebut yang diperlukan
untuk pembelaan kepentingan kliennya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
e. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk perlindungan atas
berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap
penyadapan atas komunikasi elektronik advokat.
f. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam membela perkara klien oleh pihak
yang berwenang dan/atau masyarakat.
Kewajiban seorang advokat di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan
perlakuan terhadap klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik,
keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan budaya.
b. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh
dari kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
c. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan kepentingan tugas dan
martabat profesinya.
d. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta pengabdian sedemikian rupa
sehingga merugikan profesi advokat atau mengurangi kebebasan dan kemerdekaan dalam
menjalankan tugas profesinya.
e. Advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan tugas profesi advokat selama
memangku jabatan.
5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Komisi Pemberantasan Korupsi disingkat KPK adalah sebuah komisi yang dibentuk pada
tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Tujuan dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi.
Tugas KPK sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
Wewenang KPK sebagai berikut.
1) Mengoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi.
2) Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi.
3) Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi
terkait.
4) Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindakan korupsi.
5) Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana korupsi.
Asas-asas KPK perpedoman pada :
1) Kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan menjalankan
tugas dan wewenang KPK.
2) Keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang kinerja KPK dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
) Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan
KPK harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Kepentingan umum, yakni asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, dan selektif.
5) Proporsionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan antara tugas, wewenang,
tanggung jawab, dan kewajiban KPK
B. Dinamika Pelanggaran Hukum
1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum.
Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan;
b. hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang dilakukan di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:
1) mengabaikan perintah orang tua;
2) mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3) ibadah tidak tepat waktu;
4) menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
5) nonton tv sampai larut malam; dan
6) bangun kesiangan.

b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya


1) menyontek ketika ulangan;
2) datang ke sekolah terlambat;
3) bolos mengikuti pelajaran;
4) tidak memperhatikan penjelasan guru; dan
5) berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah
c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:
1) mangkir dari tugas ronda malam;
2) tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
3) main hakim sendiri;
4) mengonsumsi obat-obat terlarang;
5) melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
6) melakukan perjudian; dan
7) membuang sampah sembarangan.

d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:


1) tidak memiliki KTP;
2) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
3) melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, penggelapan, pengedaran
uang palsu, pembajakan karya orang lain dan sebagainya;
4) melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
5) tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan
6) merusak fasilitas negara dengan sengaja.

2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum


Sanksi dan Norma dalam Masyarakat
No Norma Pengertian Contoh-Contoh Sanksi
.
1 Agama Petunjuk hidup a. beribadah Tidak langsung,
yang bersumber b. tidak berjudi karena akan
dari Tuhan yang c. suka beramal diperoleh setelah
disampaikan melalui meninggal dunia
utusan-utusan-Nya (pahala atau
(Rasul/Nabi) yang dosa)
berisi perintah,
larangan atau
anjuran-anjuran

2 Kesusilaan Pedoman pergaulan a. berlaku jujur Tidak tegas,


hidup yang b. menghargai karena hanya
bersumber dari hati orang lain diri sendiri
nurani manusia yang merasakan
tentang baikburuknya (merasa
suatu bersalah,
perbuatan menyesal, malu,
dan sebagainya)

3. Kesopanan Pedoman hidup yang a. menghormati Tidak tegas,


timbul dari hasil orang yang lebih tua tetapi dapat
pergaulan manusia di b. tidak berkata diberikan oleh
dalam masyarakat kasar masyarakat
c. Menerima dengan dalam bentuk
tangan kanan celaan,
cemoohan atau
pengucilan
dalam pergaulan
4. Hukum Pedoman hidup yang sanksi norma hukum
dibuat oleh badan adalah tegas dan
yang berwenang nyata
yang bertujuan
untuk mengatur
manusia dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
(berisi perintah dan
larangan)

sanksi norma hukum adalah tegas dan nyata. Hal tersebut mengandung pengertian sebagai
berikut.
1) Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Misalnya, hukum pidana mengenai sanksi diatur dalam Pasal 10
KUHP. Dalam pasal tersebut, ditegaskan bahwa sanksi pidana berbentuk hukuman yang
mencakup:
(1) Hukuman pokok, yang terdiri atas:
a) hukuman mati; dan
b) hukuman penjara yang terdiri atas hukuman seumur hidup dan
hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan
sekurang-kurangnya 1 tahun).
(2) Hukuman tambahan, yang terdiri atas:
a) pencabutan hak-hak tertentu;
b) perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu; dan
c) pengumuman keputusan hakim.
2) Nyata berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar hukuman
berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya. Contoh: Pasal 338 KUHP, menyebutkan “barang
siapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun”.
Sanksi hukum diberikan oleh negara, melalui lembaga-lembaga peradilan, Sanksi sosial
diberikan oleh masyarakat, misalnya dengan cemoohan, dikucilkan dari pergaulan, bahkan
yang paling berat diusir dari lingkungan masyarakat setempat.
Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu mencegah orang dari perbuatan
melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain, yakni sanksi psikologis. Sanksi psikologis
dirasakan dalam batin kita sendiri. Jika seseorang melakukan pelanggaran terhadap peraturan,
tentu saja di dalam batinnya ia merasa bersalah. Selama hidupnya, ia akan dibayang-bayangi
oleh kesalahannya itu. Hal ini akan sangat membebani jiwa dan pikiran kita. Sanksi
inilah yang merupakan gerbang terakhir yang dapat mencegah seseorang melakukan
pelanggaran terhadap aturan
3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum
Setelah Anda menganalisis berbagai macam kasus pelanggaran hukum dan memahami sanksi
atas pelanggaran hukum yang dilakukan, tentu saja sekarang keyakinan Anda akan
pentingnya perlindungan dan penegakan hukum makin tinggi. Nah, keyakinan tersebut harus
dibuktikan, salah satunya dengan berpartisipasi dalam proses perlindungan dan penegakan
hukum. Wujud dari partisipasi tersebut adalah dengan menampilkan perilaku yang
mencerminkan ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum.
Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri
seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku.
Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung
menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung
arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dapat dilihat
dari perilaku yang diperbuatnya:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum;
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku
a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga
1) Mematuhi perintah orang tua.
2) Ibadah tepat waktu.
3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan sebagainya.
4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah
1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
3) Tidak menyontek ketika ulangan.
4) Memperhatikan penjelasan guru.
5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.
c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat
1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Bertugas ronda.
3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah.
5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat seperti tawuran,
judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya;
6) Membayar iuran warga.
d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara.
1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
2) Memiliki KTP.
3) Memiliki SIM.
4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum.
5) Membayar pajak.
6) Membayar retribusi parkir.

Lampiran 2 : Penilaian Pengetahuan


Kisi-kisi soal
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis Soal
Soal
3.2 Mengevaluasi 3.2.1 Menjelaskan konsep 1. Peserta didik dapat Tes tulis 1. Apa yang dimasud
praktek perlindungan dan penegakan menjelaskan dengan perlindungan
perlindungan dan hukum. pengertian dan penegakan
penegakan hukum perlindungan dan hukum?
untuk menjamin 3.2.2 Menjelaskan pentingnya penegakan hukum
keadilan perlindungan dan penegakan 2. Mengapa
dan kedamaian. hukum. 2.Peserta didik dapat perlindungan hukum
menunjukkan alasan tidak akan terwujud
3.2.3 Menjelaskan peran perlindungan hukum apabila
kepolisian dalam menjamin tidak akan terwujud penegakan hukum
keadilan dan kedamaian. apabila penegakan hukum tidak dilaksanakan?
tidak dilaksanakan
3.2.4 Menjelaskan peran 3. Mengapa
hakim dalam menjamin 3. Peserta didik dapat perlindungan dan
keadilan dan kedamaian. menunjukkan alasan penegakan hukum
perlindungan dan mutklak harus
3.2.5 Menguraikan peran penegakan hukum dilakukan dalam
kejaksaan dalam menjamin mutklak harus sebuah negara
keadilan dan kedamaian. dilakukan dalam demokrasi?
sebuah negara
3.2.6 Menguraikan peran demokrasi 4. Bedakan peran
advokat dalam menjamin polisi, jaksa, hakim
keadilan dan kedamaian. 4. Peserta didik dapat dan advokat serta
membedakan peran KPK dalam
3.2.7 Menguraikan peran polisi, jaksa, hakim dan proses penegakan
Komisi Pemberantasan advokat serta KPK dalam hukum di Indonesia.
Korupsi dalam menjamin proses penegakan hukum
keadilan dan di Indonesia 5. Mengapa terjadi
kedamaian. pelanggaran hukum?
5. Peserta didik dapat
3.2.8 Mengidentifikasi menjelaskan terjadi 6. Deskripsikan
macammacam sanksi atas pelanggaran hukum contoh-contoh
pelanggaran hukum. perilaku yang
6. Peserta didik dapat menunjukkan
3.2.9 Mengidentifikasi menunjukkan contoh- ketidakpatuhan
bentuk partisipasi contoh perilaku yang terhadap hukum di
masyarakat dalam menunjukkan lingkungan keluarga,
perlindungan dan penegakan ketidakpatuhan terhadap sekolah,
hukum. hukum di lingkungan masyarakat dan
keluarga, sekolah, sekolah
3.2.10 Mengevaluasi masyarakat dan sekolah
berbagai kasus pelanggaran
hukum di masyarakat

Kunci Jawaban
1. Perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan secara
sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang
bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan
kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Makna tersebut
tidak terlepas dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu untuk melindungi
kepentingan manusia. Simanjuntak mengartikan perlindungan hukum
sebagai segala upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada warganya agar hak-haknya sebagai
seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan
dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
2. Perlindungan hukum dapat terwujud apabila proses penegakan hukum
dilaksanakan. Proses penegakan hukum merupakan salah satu upaya untuk
menjadikan hukum sebagai pedoman dalam setiap perilaku masyarakat
maupun aparat atau lembaga penegak hukum. Dengan kata lain, penegakan
hukum merupakan upaya untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum
dalam berbagai macam bidang kehidupan.
Penegakan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan
hukum. Kepentingan setiap orang akan terlindungi apabila hukum yang
mengaturnya dilaksanakan baik oleh masyarakat ataupun aparat penegak
hukum. Misalnya, perlindungan hukum konsumen akan terwujud apabila
undang-undang perlindungan konsumen dilaksanakan, hak cipta yang
dimiliki oleh seseorang juga akan terlindungi apabila ketentuan mengenai
hak cipta juga dilaksanakan.
3. Sebagai negara hukum, Indonesia wajib melaksanakan proses perlindungan
dan penegakan hukum. Negara wajib melindungi warga negaranya dari
berbagai macam ketidakadilan, ketidaknyaman dan penyimpangan hukum
lainnya. Selain itu, negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa seluruh
warga negaranya untuk melaksanakan semua ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
4. a) Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang sering disingkat
dengan Polri merupakan lembaga negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,
serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Selain
itu, dalam bidang penegakan hukum khususnya yang berkaitan dengan
penanganan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam KUHP, Polri
sebagai penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum
dalam rangka menciptakan keamanan dalam negeri.
b) Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang
melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan.
Penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara
pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut
cara yang diatur dalam undang-undang dengan permintaan supaya
diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.
c) Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh
undang-undang untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian
tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara
hukum berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah
sidang pengadilan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
d) Advokat adalah orang yang diberi kuasa untuk memberi bantuan di
bidang hukum baik perdata atau pidana kepada yang memerlukannya,
baik berupa nasihat (konsultasi) maupun bantuan hukum aktif baik di
dalam maupun di luar pengadilan dengan jalan mewakili, mendampingi,
membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan
hukum para pengguna jasanya.
e) Komisi Pemberantasan Korupsi atau disingkat ‘KPK’ adalah sebuah
komisi yang dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang
RI No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Tujuan dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi,
menanggulangi dan memberantas korupsi.
5. Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum.
Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
a. Pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai
kebiasaan.
b. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
c. Ketidaktegasan aparat hukum terhadap pelaku.
6. a. Lingkungan keluarga:
1) Melawan perintah orang tua.
2) Malas beribadah.
3) Tidak menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu,
kakak, adik dan sebagainya.
4) Melanggar aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
b. Lingkungan sekolah:
1) Melawan kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Tidak memakai seragam sesuai ketentuan.
3) Menyontek ketika sedang ulangan.
4) Tidak memperhatikan penjelasan guru.
5) Terlambat masuk sekolah.
6) Membolos.
c. Lingkungan masyarakat:
1) Tidak melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat.
2) Tidak melaksanakan tugas ronda.
3) Tidak mengikuti kegiatan kerja bakti.
4) Bertengkar dengan tetangga di sekitar rumah.
5) Melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di
masyarakat seperti tawuran, judi, mabuk-mabukan dan
sebagainya.
6) Tidak membayar iuran warga.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
1. Nilai 10 : jika jawaban benar sempurna
2. Nilai 8 : jika jawaban mendekati benar
3. Nilai 5 : jika jawaban setengah benar
4. Nilai 2 : jika jawaban ada unsur benar
5. Niali 0 : jika jawaban salah

NILAI = Skor Perolehan X 100


Skor maximal

Lampiran 3 : PENILAIAN SIKAP


1. Observasi Pribadi Siswa
RUBRIK PENILAIAN SIKAP :JURNAL GURU
Tangg Nama Catatan Butir Pos/ Tindak
No
al Siswa Perilaku Sikap Neg Lanjut
1
2
3
4
5

2. Format Penilaian Observasi Sikap Spiritual dan Sosial


Nama Sekolah : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Kompetensi Dasar : ………………………………………………..
Materi Pokok : ………………………………………………
Periode Penilaian : ………………….s.d ……………….....

KualitatifNilai
Sikap Spiritual dan Sosial

Rata-Rata
Total Skor
Deskripsi

agamaTaatmenjalankan
No Nama Siswa

3. Tangg. Jawab

5. Gtng Royong
6. Kerjasama

9. Responsif
10.Proaktif
4. Toleran
2. Disiplin

7. Santun
8. Damai
1. Jujur

1.
2.
3.
4.
5.

Rubrik Penskoran
1. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator
ujian/ulangan muncul
2. Tidak menjadi plagiat Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator
(mengambil/menyalin karya orang lain muncul
tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu Skor 3 jika 5 indikator muncul
apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 4 jika 6 indikator muncul
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki

2. Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses Kurang (1)
1.
pembelajaran.
menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap disiplin Cukup (2)
2. selama proses pembelajaran tetapi masih belum
ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin Baik (3)
3. selama proses pembelajaran tetapi masih belum
ajeg/konsisten
3. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin Baik (3)
selama proses pembelajaran tetapi masih belum
ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin Sangat baik (4)
4. selama proses pembelajaran secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.

3. Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
Melaksanakan tugas individu Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
1.
dengan baik konsisten ditunjukkan peserta didik
Menerima resiko dari tindakan Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan
2.
yang dilakukan peserta didik
Mengembalikan barang yang Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan
3.
dipinjam peserta didik
Meminta maaf atas kesalahan Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4.
yang dilakukan peserta didik

4. Aspek : Toleran
No. Indikator Toleran Penilaian Toleran
1. Tidak mengganggu teman yang berbeda Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
pendapat yang konsisten ditunjukkan peserta
didik
2. Menghormati teman yang berbeda suku, Skor 2 jika 2 indikator kosisten
agama, ras, budaya, dan gender ditunjukkan peserta didik
3. Menerima kesepakatan meskipun berbeda Skor 3 jika 3 indikator kosisten
dengan pendapatnya ditunjukkan peserta didik
4. Dapat mememaafkan kesalahan/ Skor 4 jika 4 indikator konsisten
kekurangan orang lain ditunjukkan peserta didik

5. Aspek : Gotong Royong


No. Indikator Gotong Royong Penilaian Gotong Royong
1. Saling membantu dalam mengerjakan tugas Skor 1 jika terpenuhi satu
kelompok indikator
2. Bersama-sama dalam mengerjakan tugas Skor 2 jika terpenuhi dua
kelompok indikator
3. Mengajak teman untuk membantu teman lain Skor 3 jika terpenuhi tiga
yang mengalami kesulitan indikator
4. Membagi pekerjaan/tugas berdasarkan job Skor 4 jika terpenuhi semua
description yang telah disepakati indikator

6. Aspek : Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
Terlibat aktif dalam bekerja Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
1.
kelompok konsisten ditunjukkan peserta didik
Kesediaan melakukan tugas Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan
2.
sesuai kesepakatan peserta didik
Bersedia membantu orang Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan
3. lain dalam satu kelompok peserta didik
yang mengalami kesulitan
4. Rela berkorban untuk Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
teman lain peserta didik
Rela berkorban untuk Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4.
teman lain peserta didik
7. Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
ucapannya)
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah Skor 3 jika terpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan Skor 4 jika terpenuhi semua indikator

8. Aspek : Damai
No. Indikator Damai Penilaian Damai
1. Menghargai teman dalam setiap menjalankan Skor 1 jika terpenuhi satu
aktivitas indikator
2. Kebersamaan menjadi bagian dalam pergaulan Skor 2 jika terpenuhi dua
indikator
3. Menghormati dan menghargai setiap Skor 3 jika terpenuhi tiga
perbedaan yang ada indikator
4. Mengindari konflik atau petentangan dalam Skor 4 jika terpenuhi semua
perggaulan indikator

9. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon) 1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/ tanggapan 3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4 (Sangat Baik)

10. Aspek : Proaktif


No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu
indikator
2 mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jika terpenuhi dua
indikator
3 memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut- Skor 3 jika terpenuhi tiga
ikutan) indikator
4 bertindak dengan penuh tanggung jawab Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator

11. Aspek : Taat Menjalankan Agama


No Indikator Ketaatan Menjalankan Penilaian Ketaatan Menjalankan
. Agama Agama
Disiplin (selalu tepat waktu) dalam
1 Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
menjalankan agamanya
2 Teratur dalam menjalankan agamanya Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
Bersungguh-sungguh menjalankan ajaran Skor 3 jika terpenuhi tiga indicator
3
agama
4 Berakhlak/berperilaku santun dan Skor 4 jika terpenuhi semua
menghargai orang lain indicator

Nilai Kualitatif
SB (Sangat Baik)
B (Baik)
C (Cukup)
K (Kurang)

Lampiran 4 : Penilaian Diskusi Kelompok


Lembar Pengamatan/Observasi Diskusi Kelompok
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester : XI / I
Kompetensi Dasar :
Materi Pokok :
Hari/Tanggal Pengamatan :
Berilah skor untuk setiap aspek!
Aspek Jumlah
Nama Peserta Katerangan
No Penilaian Skor
Didik
1 2 3 4
1
2
3
4
Jumlah Skor
Rerata Skor
Keterangan :
1. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
2. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas
peserta didik
3. Aspek yang dinilai:
1). Tanggung jawab
2). Kerja sama
3). Keberanian mengajukan pertanyaan
4). Menghargai pendapat orang lain
4. Keterangan Skor :

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria “ada” dan “tidak ada” dalam simbol (V)
Nilai = ∑ Skor perolehan. Nilai skor masing-masing = 1 dan maksimal nilai = 4.

Kriteria Nilai
4 = Baik Sekali 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang

Anda mungkin juga menyukai