Anda di halaman 1dari 22

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Provinsi, Kabupaten dan Kota

Direktur Tata Ruang dan Pertanahan


Kementerian PPN/BAPPENAS

Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kegiatan Penyusunan Dataset Peta RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota
Jakarta, 5 Juli 2018
REPUBLIK
OUTLINE
INDONESIA

I Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota

II Status Dokumen Tata Ruang di Indonesia

Highlight Isu Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi,


III Kabupaten dan Kota

IV Usulan Rekomendasi

2
REPUBLIK
INDONESIA

I Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten


dan Kota

3
REPUBLIK
HIRARKI PERENCANAAN TATA RUANG
INDONESIA

RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG


PENETAPAN PENETAPAN

Skala 1:500.000
RTR PULAU/KEPULAUAN
PP RTRW NASIONAL PERPRES
RTR KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Skala 1:1.000.000 Skala 1:5.000 -
1:250.000

Skala 1:5.000 -
PERDA PROVINSI RTRW PROVINSI RTR KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
1:50.000
PERDA PROVINSI
Skala 1:250.000

Skala 1:5.000 -
Skala 1:50.000 RTR KAWASAN STRATEGIS 1:25.000
PERDA KABUPATEN PERDA
KABUPATEN
RTRW KABUPATEN RDTR KABUPATEN Skala 1:5.000 KABUPATEN

RTR KAWASAN STRATEGIS Skala 1:5.000 -


PERDA KOTA RTRW KOTA KABUPATEN 1:25.000 PERDA KOTA
Skala 1:25.000 RDTR KOTA
Skala 1:5.000

Sumber: PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang


Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif dengan muatan substansi mencakup rencana struktur ruang dan rencana
pola ruang.
Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat
mencakup hingga penetapan blok dan subblok peruntukan. 4
44
REPUBLIK
PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG
INDONESIA

Izin Prinsip, diberikan berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota

Izin Lokasi, diberikan berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota

Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah, diberikan berdasarkan


Izin Lokasi

Izin Mendirikan Bangunan, diberikan berdasarkan RDTR dan


peraturan zonasi

Sumber: PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang


5
5
TAHAPAN PENYUSUNAN RTRW PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
REPUBLIK Permen ATR No.1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota
INDONESIA

Pengumpulan Data dan Penyusunan Konsep Penyusunan dan


Tahap Persiapan Pengolahan dan Analisis Data RTRW Pembahasan
Informasi
Provinsi/Kab/Kota Raperda
1. Penyusunan
Metode Pengumpulan Data: Kegiatan
Kegiatan Persiapan: Naskah Akademik
• Primer (wawancara, 1. Analisis kebijakan spasial dan sektoral Penyusunan Konsep
• Pembentukan Tim Raperda tentang
penyebaran angket, 2. Analisis kedudukan dan peran provinsi dalam wilayah yang Rencana:
Penyusun RTRW
kuisioner, survey lapangan) lebih luas • Rumusan tujuan
• Kajian awal data Provinsi/Kab/Kota
• Sekunder (Studi Literatur, 3. Analisis fisik wilayah kebijakan dan strategi
sekunder 2. Penyusunan
Peta) 4. Analisis sosial kependudukan • Konsep
• Persiapan teknis Raperda tentang
5. Analisis ekonomi wilayah pengembangan
pelaksanaan RTRW
6. Analisis ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana wilayah
• Pemberitaan kepada 1. Data Primer Provinsi/Kab/Kota
wilayah
publik a. Aspirasi masyarakat 7. Analisis sistem pusat-pusat permukiman
b. Kondisi fisik dan sosial 8. Analisis lingkungan hidup Pembahasan Muatan
ekonomi wilayah Pemilihan Konsep Raperda tentang RTRW
9. Analisis pengurangan risiko bencana
2. Data Sekunder Rencana Provinsi/Kab/Kota
10. Analisis kemampuan keuangan pembangunan daerah
Hasil: a. Peta dasar dan peta
• SK Tim Penyusun tematik Hasil
• Gambaran umum b. Data dan informasi 1. Isu strategis pengembangan wilayah provinsi Perumusan rencana Hasil:
wilayah 2. Potensi dan masalah terpilih menjadi muatan 1. Naskah
• Kesesuaian produk 3. Pelungan dan tantangan RTRW provinsi/kab/kota akademik
RTRW sebelumnya 4. Kecenderungan pengembangan dan kesesuaian kebijakan 2. Raperda RTRW
Kompilasi Data Provinsi/Kab/
• Hasil kajian awal 5. Perkiraan kebutuhan pengembangan
• Metodologi pendekatan 6. Daya dukung dan daya tampung ruang Rencana: Tujakstra, Pola, Kota
• Rencana kerja 7. Konektivitas antar kota, antar kota-desa dan antar pusat Struktur, dll 3. Berita Acara
• Perangkat survei data pertumbuhan pembahasan
primer dan data 8. Distribusi penduduk perkotaan dan perdesaan
sekunder 9. Disparitas antar wilayah, kluster ekonomi dan pusat
pertumbuhan ekonomi Buku Materi Teknis
10. Hasil rekomendasi kesesuaian lahan
Keterlibatan pasif • Permintaan data & informasi Pengajuan keberatan
masyarakat dalam • Permintaan masukan, aspirasi Keterlibatan masyarakat dan sanggahan
menerima informasi dan opini Buku Fakta Analisis (dialogis) melalui konsultasi masyarakat terhadap
penataan ruang • Penjaringan potensi dan masalah publik RTRW Provinsi/Kab/Kota 6
REPUBLIK
PROSES PEMBAHASAN DAN PENETAPAN RAPERDA RTR
INDONESIA

Sumber: PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang


7
Sumber: Permen ATR/BPN No. 8 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi dalam Rangka Penetapan Perda RTR 7
Dokumen Kelengkapan Administasi Proses Persetujuan
REPUBLIK
INDONESIA Subtansi RDTR
1. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Walikota
8. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan
2. Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan
hardcopy)
Ruang Daerah Kota
9. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta
3. Berita acara kesepakatan pengajuan persetujuan
analisis dalam format (softcopy dan hardcopy)
substansi antara Pemerintah Daerah Kota dengan
10. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP)):
DPRD Kota
a. peta dasar;
4. Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya,
b. peta tematik; dan
meliputi:
c. peta rencana
a. Tabel evaluasi dengan provinsi; dan
11. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi
jawab terhadap kualitas rancangan Perda tentang RTR
Penataan Ruang Daerah Provinsi
12. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali)
5. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis
13. Berita Acara dengan kota yang berbatasan (*apabila
Kota/RDTR oleh Walikota atau Pejabat Eselon II yang
berbatasan dengan kota lain)
diberi kewenangan mengatasnamakan Walikota;
14. Berita Acara yang dikeluarkan oleh BIG perihal
6. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Pernyataan Peta Dasar yang Telah Siap Dilanjutkan
Ruang Wilayah Kota dan lampiran (dalam format
untuk Proses Persetujuan Substansi
softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan
15. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang
hardcopy)
sudah divalidasi sesuai dengan ketentuan peraturan
7. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy
perundang-undangan
dan hardcopy
Materi Rancangan Perda yang dievaluasi dalam Proses
REPUBLIK
INDONESIA Persetujuan Substansi

Kebijakan Strategis Nasional

RTH Publik (baik untuk kawasan perkotaan di Kabupaten


dan Kota)

Peruntukan kawasan hutan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

Mitigasi Bencana
REPUBLIK
INDONESIA

II Status Dokumen Tata Ruang di Indonesia

10
REPUBLIK
INDONESIA
STATUS CAPAIAN RTRW PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DI DAERAH

PERDA BELUM • 0 RTRW BELUM


RTRW PROVINSI: 34 MENYUSUN MENYUSUN • 0 RTRW KOTA
TARGET 415 KABUPATEN
RTRW PROVINSI (100%) TARGET 93
RTRW
RTRW KOTA
KABUPATEN

PERDA PROSES PROSES


• 0 RTRW
RTRW PROVINSI YANG REKOMENDASI REKOMENDASI • 0 RTRW KOTA
MEMASUKI MASA REVISI: GUBERNUR KABUPATEN GUBERNUR
25 RTRW PROVINSI

PROSES PROSES
PERSETUJUAN • 25 RTRW PERSETUJUAN
SUBSTANSI KABUPATEN SUBSTANSI • 5 RTRW KOTA
TEKNIS TEKNIS

PERDA • 385 RTRW PERDA RTRW


RTRW
KABUPATEN KOTA • 88 RTRW KOTA
KABUPATEN
CAPAIAN
CAPAIAN
RTRW
RTRW KOTA
KABUPATEN PERDA RTRW
PERDA RTRW YANG SUDAH
YANG SUDAH KABUPATEN
• 332 RTRW KOTA YANG PERDA:
PERDA: YANG • 83 RTRW KOTA
KABUPATEN MEMASUKI MASA 94,62%
92,77%
MEMASUKI
REVISI
MASA REVISI

Sumber: Status RTRW Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia per 18 Mei 2018, Kementerian ATR/BPN (2018)
11
11
REPUBLIK
INDONESIA
STATUS CAPAIAN RRTR/RDTR DI DAERAH

BELUM Diterbitkannya Perpres No. 91 Tahun 2017


MENYUSUN • 219 RRTR/ RDTR tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha
TARGET 1838
RRTR/ RDTR terutama dalam aspek: 1) Pelaksanaan
SELURUH Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha, 2)
INDONESIA SUDAH /SEDANG
MENYUSUN • 1238 RRTR/ RDTR Penerapan Sistem Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single
Submission/OSS)
PROSES
REKOMENDASI • 153 RRTR/RDTR Pelaksanaan percepatan perizinan berusaha
GUBERNUR
dilakukan dengan tetap memperhatikan
PROSES beberapa hal berikut:
PERSETUJUAN • 145 RRTR/ RDTR • Perizinan berusaha yang tidak
SUBSTANSI TEKNIS membahayakan keselamatan dan
keamanan masyarakat;
PROSES • Telah memiliki Rencana Detail Tata
PEMBAHASAN • 20 RRTR/ RDTR Ruang Kabupaten/Kota atau Rencana
DPRD
Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota; dan/atau
PROSES EVALUASI •
GUBERNUR • 22 RRTR/ RDTR Telah memiliki standar teknis yang
CAPAIAN ditetapkan Pemerintah
RRTR/RDTR
YANG SUDAH
PERDA
PERDA:
RRTR & RDTR • 41 RRTR/ RDTR
2,17%
Sumber: Status RTRW Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia per 18 Mei 2018, Kementerian ATR/BPN (2018)
12
12
REPUBLIK
INDONESIA
KETERSEDIAAN PETA RBI SKALA 1:25.000

Cakupan Wilayah Indonesia : 36.72 %


Sumber:
Sumber: Status RTRW Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia per BIG, Kementerian
24 April 2018, 2017 ATR/BPN (2018)
13
13
REPUBLIK
INDONESIA
KETERSEDIAAN PETA RBI SKALA 1:50.000

Cakupan Wilayah Indonesia : 89.92 %


Sumber: BIG, 2017 14
14
REPUBLIK
INDONESIA

III Highlight Isu Penyusunan RTRW Provinsi,


Kabupaten dan Kota

15
HIGHLIGHT ISU PERCEPATAN PENYUSUNAN RTRW PROVINSI,
KABUPATEN DAN KOTA
REPUBLIK
INDONESIA

1. Adanya kebutuhan pemenuhan peta RBI skala 1:25.000 untuk kebutuhan


penyusunan maupun revisi RTRW Kota

2. Penetapan Perpres 91/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha


mengacu pada RRTR/RDTR  Penyusunan/Revisi RTRW Kabupaten/Kota
diharapkan tidak menghambat penyusunan RDTR

3. Mekanisme/bussiness process asistensi peta rencana tata ruang (SOP,


sistem online, SDM, Standar, dsb) belum efektif

4. Pemanfaatan PPIDS sebagai perpanjangan tangan BIG yang belum efektif

16
16
REPUBLIK
INDONESIA

IV Usulan Rekomendasi

17
REPUBLIK
USULAN REKOMENDASI PERCEPATAN PENYUSUNAN RTRW
INDONESIA
PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA

1. Percepatan penyediaan peta RBI skala 1:25.000 melalui pemanfaatan data


CSRT dan data Digital Elevation Model (DEM)

2. Kementerian ATR/BPN perlu merumuskan mekanisme persetujuan


substansi bagi Kabupaten/Kota yang akan/sedang menyusun RDTR
bersamaan dengan proses revisi RTRW Kab/Kotanya

3. Perbaikan bussiness process (waktu pemberian rekomendasi teknis peta


RTR, tahapan, sistem online dan standar)

4. Perlunya perumusan mekanisme kerja dan pendanaan serta peningkatan


kapasitas PPIDS di daerah oleh BIG

18
18
REPUBLIK
INDONESIA

SELESAI

19
REPUBLIK
INDONESIA
PROSES BERBAGI PAKAI DATA DAN INFORMASI DALAM PERENCANAAN WILAYAH
• RPJPN,RPJMN
Badan Informasi • RPJP dan
Data dan Informasi
Geospasial Spasial
RPJM Propinsi
• RPJP dan RPJM
Pemerintah Bappenas Kabupaten/Kota
Pusat To be spatial
JIGN
Unit teknis
Proses
pengelola data
spasial Perencanaan

Data dan Informasi


Non Spasial PERENCANAAN
WILAYAH
– Naskah Rencana
BADAN – Peta RTRW
– Rencana Investasi
Pemerintah PPIDS Data dan Informasi PUSAT
Non Spasial STATISTIK
Daerah
ONE MAP POLICY
PPIDS sebagai
perpanjangan tangan BIG di Syarat dapat 1. Satu Referensi
daerah berbagi pakai: 2. Satu Proyeksi
3. Satu Skala
20
20
HIGHLIGHT EVALUASI CAPAIAN RPJMN 2015-2019
REPUBLIK
INDONESIA BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL (1)
2015 2016 2017 2018 2019 Total %
Indikator Satuan Target CAPAIAN Backlog
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target 2015-2019 TARGET
Arah Kebijakan 2: Penyelenggaraan Informasi Geospasial yang Mengacu Kepada Informasi Geospasial Dasar (IGD) Sebagai Referensi Tunggal
Jaring Kontrol Geodesi
dan Geodinamika yang Titik 5 40 46 40 40 40 40 40 200 43 114
dibangun
Arah Kebijakan 3: Penyelenggaraan Data dan Informasi Geospasial untuk Mendukung Pembangunan Nasional
Jumlah Peta Rupabumi
NLP - 194 610 750 70 0 610 430 1720 54,8 776
Indonesia skala besar*
Jumlah Tanda Penataan
Pilar 247 255 162 90 162 106 70 70 895 50,3 444
Batas Negara**
Adjudikasi pemetaan
batas wilayah
Desa 12500 - - 2685 - 7900 - - 12500 84,7 1915
Desa/Kelurahan menuju
desa mandiri**
Jumlah Pemetaan Batas
NLP - - 3 18 3 73 3 3 12 758 -
Negara

* Tahun 2017 semua kegiatan “Pemetaan Rupabumi skala besar” menjadi “Pemetaan Dasar skala 1:5.000 untuk RDTR di wilayah KEK dan KI, serta Lokpri (Lokasi Prioritas)
Kawasan Perbatasan”
** Tahun 2017 nomenklatur berubah menjadi “Tanda Batas Negara”
*** Tahun 2017 semua kegiatan “Adjudikasi pemetaan batas wilayah Desa/Kelurahan menuju desa mandiri” menjadi “Delineasi Batas Desa Secara Kartometrik” 21
21
HIGHLIGHT EVALUASI CAPAIAN RPJMN 2015-2019
REPUBLIK
INDONESIA BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL (2)
2015 2016 2017 2018 2019 Total %
Indikator Satuan Target CAPAIAN Backlog
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target 2015-2019 TARGET
Arah Kebijakan 4: Penyebarluasan dan Pemanfaatan Informasi Geospasial untuk Perencanaan Pembangunan Nasional dan Penyusunan Kebijakan Publik
Simpul Jaringan IG yang
Simpul 3 0 3 3 3 3 3 3 15 40 9
dibangun
Simpul Jaringan IG yang
Simpul 50 0 53 53 56 56 59 62 62 90,3 6
dibina
Arah Kebijakan 5: Pemenuhan SDM dan Kelembagaan Bidang Informasi Geospasial Secara Terpadu
Kelembagaan IIG yang
Lembaga 1 0 1 1 1 3 1 1 5 80 1
dikembangkan
Kelembagaan IIG yang
Lembaga 10 0 11 4 12 13 13 14 60 28,3 43
dibina
SDM tersertifikasi Orang 25 0 50 13 75 n/a 100 125 375 3,5 362
Arah Kebijakan 6: Penyediaan Teknologi dan Industri Penyelenggaraan Informasi Geospasial Secara Mandiri
Pengembangan industri
Dokumen 0 0 0 1 0 0 0 0 0 100 0
bidang IG

Sumber:
1. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019
2. Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden RI Tahun 2017
3. Hasil Monitoring dan Evaluasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 22
22

Anda mungkin juga menyukai