Anda di halaman 1dari 18

RESUME KELOMPOK

KELOMPOK KEPRIBADIAN :
DYAN NIZAQRA ADITAMA 200701552006
YUHELMI SANTI 200701552012
FADILLA YANA PUTRI 200701552014
MUH. ALIF AKBAR 200701552019
ANDIKA ALDILLAH SYURAIH 200701552025

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
NAMA PERINGKAS : DYAN NIZAQRA ADITAMA
JURNAL 1
Judul Validitas Prediktif PAPI-Kostick dan BAUM terhadap Pengendalian Emosi
Karyawan
Tahun Publikasi 2017
Volume/(No) 44/3
Penulis Alice Whita Savira dan Rahmat Hidayat
Metode Responden yang memenuhi kriteria adalah 159 karyawan tenaga
kependidikan level kepala seksi dan staf di lingkungan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang pernah mengikuti
asesmen potential review pada tahun 2015 di Lembaga Pengembangan
Kualitas Manusia (LPKM) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakara. Tenaga kependidikan tersebut terbagi dalam 9 wilayah kerja.
Instrumen Personality and Preference Inventory (PAPI) adalah tes
kepribadian non proyektif terdiri dari 7 faktor yang mengidentifikasi 10
kebutuhan (needs) individu dan 10 tekanan (press) individu. PAPI-Kostick
ini dibuat untuk mengungkap besaranbesaran trait (elemen dasar dari
kepribadian) yang berbeda-beda dalam diri seseorang, untuk kemudian
diinterpretasi sebagai struktur dasar dari kepribadian itu sendiri (Alwisol,
2009; Jones, 2011). PAPI Kostick terbagi menjadi dua yaitu PAPI-N dan
PAPI-I. Data PAPI-Kostick yang diambil adalah data PAPI-I yang ada
dalam proses potential review tahun 2015. Hingga penelitian ini dilakukan,
belum ada bukti penelitian yang menunjukkan validitas dan reliabiitas alat
tes PAPI-I. Tes BAUM (tes gambar pohon) sama seperti tes proyektif
lainnya merepresentasikan struktur kepribadian id-ego-super ego dari
pandangan Freud. Id terdiri dari bagian yang tidak terorganisir dari struktur
kepribadian yang mengungkap kebutuhan dasar, insting, impuls, dan
dorongan. Id diinterpretasi melalui bagian akar. Ego mengungkap hal-hal
sadar yang berkaitan dengan tindakan sadar dan terencana dalam memenuhi
id. Ego mencakup persepsi, intelektual kognitif, dan fungsi defensif
(Castillo, Kacprzyk, & Pedrycz, 2010). Hal ini diinterpretasi melalui bagian
batang. Sedangkan superego mengacu pada kontrol terhadap id dan ego,
pengendalikan impuls, yang bertugas untuk menyempurnakan. Superego
mencakup fungsi kritik atau melarang dorongan, perasaan, fantasi, maupun
tindakan (Castillo et al., 2010). Data BAUM yang diambil adalah data yang
ada dalam proses potential review tahun 2015. Hingga penelitian ini
dilakukan, belum ada bukti penelitian yang menunjukkan validitas dan
reliabiitas alat tes BAUM. Analisis regresi berganda dan diskiriminan
digunakan dalam penelitian ini. Analisis regresi berganda digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara predikor dan kriteria juga
menunjukkan arah hubungan antara keduanya. Analisis diskriminan untuk
menentukan bobot dari prediktor yang paling baik untuk membedakan
karyawan dengan pengendalian emosi baik dan kurang baik.
Kesimpulan Penelitian ini membuktikan bahwa PAPIKostick memprediksi pengendalian
emosi terutama pada faktor aktivitas sub faktor peran sibuk (T) dan peran
penuh semangat (V) dan BAUM terutama pada bagian mahkota khususnya
bentuk, kualitas garis, dan kontur mahkota.
JURNAL 2
Judul Hubungan antara Ekspresi Gambar Orang dan Faktor-Faktor Kepribadian
16PF
Tahun Publikasi 2018
Volume/(No) 23/2
Penulis Reni Nurhayati dan Agung Santoso
Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan beberapa
tahapan. Pada tahap pertama, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh
dari partisipan tes seleksi kerja di suatu pusat layanan psikologi, berupa hasil
tes grafis dan tes 16 PF. Data tes grafis kemudian diinterpretasi oleh 2 orang
psikolog dengan menggunakan skala diferensial semantik yang mengukur
masing-masing dimensi pada tes DAP. Hasil interpretasi ini kemudian diuji
reliabilitasnya dengan cara mengorelasikan skor dari psikolog pertama
dengan skor psikolog kedua. Dimensi tes DAP yang memiliki reliabilitas
rendah digugurkan, kemudian skor dari dimensi yang tidak gugur
dikorelasikan dengan skor dari setiap faktor pada tes 16 PF.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa antara Faktor 16 PF dan Faktor
Draw-A-Person (DAP) didapatkan dua Faktor Draw-A-Person (DAP) yang
dapat digunakan untuk memprediksi beberapa Faktor 16 PF. Faktor tersebut
antara lain: Faktor VII dengan Faktor Q3 dan Faktor I dengan Faktor Q4.

JURNAL 3
Judul HUBUNGAN ANTARA HASIL TES RORSCHACH DENGAN
WARTEGG ZEIHEN TEST (WZT) DALAM MENGGALI ASPEK EMOSI
DARI KEPRIBADIAN
Tahun Publikasi 2007
Volume/(No) -
Penulis Aulia Iskandarsyah, M.Psi.
Kustimah, S.Psi., Psych.
Fredrick Dermawan Purba, S.Psi.
Metode Penelitian ini merupakan studi korelasional, yang bertujuan untuk
Penelitian mendapatkan data mengenai hubungan antara hasil yang didapat dari tes
Rorschach dan Wartegg Zeihen Test (WZT) pada aspek emosi seorang
individu. Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder,
artinya data yang telah terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh
orang di luar diri peneliti, walaupun yang dikumpulkan ini sesungguhnya
adalah data yang asli (Surakhmad, 1989). Sampel penelitian ini adalah
subjek yang pernah diperiksa dalam kegiatan praktikum Mata Kuliah
Praktek Kasuistika Umum di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaraan
Bandung. Jumlah sampel penelitian adalah 46 orang yang dipilih secara acak
dari 721 responden yang ada. Pertimbangan diambil sampel sebanyak 46
orang dikaitkan dengan kelayakan dan kelengkapan data karena diharapkan
sampel ini akan dapat dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah tes Rorschach dan Wartegg Zeihen Test
(WZT) - dimana dari tes Rorschach, data yang diambil adalah skor yang
berhubungan dengan warna (C) sedangkan data yang diambil dari Wartegg
Zeihen Test (WZT) yaitu eksekusi testi yang mengarah pada kondisi emosi
baik Outgoing atau Seclusive yang dinyatakan dalam bobot angka.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1.
Terdapat korelasi positif yang tergolong sedang antara indikasi emosi berupa
jumlah respon warna Tes Rorschach dengan indikator content emosi
Outgoing pada WZT. Artinya semakin banyak seseorang memberikan
respon warna pada Tes Rorschach maka eksekusi gambar pada WZT akan
semakin menunjukan indikator content emosi Outgoing. 2. Terdapat korelasi
negatif yang tergolong sedang antara indikasi emosi berupa jumlah respon
warna Tes Rorschach dengan indikator content emosi Seclusive pada WZT.
Artinya korelasi negatif menunjukkan bahwa semakin banyak seseorang
memberikan respon warna pada Tes Rorschach maka eksekusi gambar pada
WZT akan semakin menunjukan indikasi emosi Seclusive

NAMA PERINGKAS : YUHELMI SANTI 200701552012


I

KarakteristikKepribadianNarapidanaKasusPembunuhanBerencana
Judul
Ditinjau Dari Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2.

Jurnal Journal An-Nafs: KajianPenelitianPsikologi

Volume &Halaman Vol. 5 No. 1, 184-199

Tahun 2020

Penulis Rahel Gloria Natalia Abel &SetyaniAlfinuha.

Variabel

1. Variabeldependen Pembunuhanberencana
Indikasipsikopatologisnarapidana(skizofrenia, depresi,
2. Variabelindependen
putusasadan bipolar).
Pendekatankualitatifdengan 1 partisipan yang
menggunakanpurposive sampling
dimanapenelitimemilihpartisipansesuaidengantujuantertentu.Penga
mbilan data menggunakan data utama MMPI-2
untukmengetahuiindikasipsikopatologis yang
Metode
dimilikipartisipansebagaisumber data primer danobservasi,
wawancaradantesgrafissebagaisumber data sekunder.
Subjekdalampenelitianinimerupakannarapidana yang
telahdijatuhipasal 340 KUHP (pembunuhanberencana)
dansedangmenjalanimasahukuman di lapas X

Terdapatindikasipsikopatologis yang
mendorongpartisipanmelakukanpembunuhanberencana.
Indikasitersebutmemunculkan rasa tidakpercayadiri, kecurigaan
Kesimpulan yang berlebihaan, depresidanputusasadalamdiripartisipan. Serta
dibalikitu, terdapatdoronganagresidanseksual yang
menonjolsehinggamendorongpartisipanmelakukanpembunuhan
yang disertaidenganpemerkosaan.

II

StudiKasusKarakteristikKepribadianPasienSkizofrenia
Judul Paranoid DitinjaudariMinnesota Multiphasic Personality
Inventory-2 (MMPI-2)

Jurnal Insight
Jurnal
FakultasPsikologiUniversitasMuhammadiyahJember.

Volume &Halaman Vol. 16, No. 2, 201-208

Tahun 2020

Penulis RikzaNovitaMuna’amah&EllyYuliandariGunatirin.
Variabel

1. Variabeldependen Karakteristikkepribadiandaripasienskizofrenia paranoid

KomposisiStandarValiditasdanProfilSkalaKlinis;
2. Variabelindependen
danKomposisidariSubskala Harris-Lingoes.

Pendekatankualitatifdengan 1 partisipan yang


menggunakanpurposive sampling
dimanapenelitimemilihpartisipansesuaidengantujuantertentu.
Metode
Subjekpenenilianinimerupakanpasienskizofrenia yang
telahdidiagnosamengalamiskizofrenia paranoid
darisebuahRumahSakitJiwa di Surabaya.

Kesimpulandaripenelitian yang
dilakukanmenunjukkanbahwapasienskizofrenia paranoid
memilikikarakteristikkepribadiantipeSchizophrenia (Sc) (94 =
Kesimpulan extremely high) danParanoia (Pa) (83 = very high),
dimanapasiensering kali
mengalamiwaham(delusi)danhalusinasi yang kuat,
sehinggakesulitanuntukmembedakanrealitadanfantasi.

III

KemampuanProblem Solving Mahasiswa yang Tinggal di Yogyakarta


Judul
BerdasarkanAnalisisSkorLokasi W (Whole Response) dalamTesRorscach.

Jurnal Prosiding Seminar Nasional Magister PsikologiUniversitas Ahmad Dahlan.


Halaman 76-89

Tahun 2020

Penulis AlfiPurnamasari

Variabel

1. Variabelde
Kemampuan problem solvingmahasiswa.
penden

2. Variabelind Persentasiskorlokasi W (whole response), yaitu 20-30 %; kurangdari 20%;


ependen danlebihdari 30%.

Penelitiandilakukandenganmemintakesediaanmahasiswauntukmenjadiparti
sipandalamkegiatanpraktikumdimanaalatukur yang
digunakanmerupakanTes Rorschach denganpenyajiansecara individual
yang terdiridari 10 kartu Rorschach yang disajikansecarasatu per
Metode satusecaraberurutan. Metodeskoring yang
digunakanbersifatintegratifdanmenggunakanpendekataninterpretatif yang
memperhatikanpadacontent darijawaban yang
diberikan.Subjekpenelitiansebagaisumber data
penelitianiniadalahmahasiswa yang tinggal di Kota Yogyakarta.

Dari hasilpenelitian, disimpulkanbahwasebagianbesarmahasiswa di


Yogyakarta memilikikemampuanproblem solving yang
Kesimpulan
rendahdanhanyasebagiankecilmahasiswa yang
memilikikemmapuanproblem solving yang tinggi.

NAMA PERINGKAS : FADILLA YANA PUTRI 200701552014


JURNAL 1

Profil Kepribadian Tes Wartegg (Studi Deskriptif pada Seleksi


Judul
Karyawan)

Jurnal Jurnal Psychology Forum UMM

Volume &Halaman -/ 23-27

Tahun 2016

Adhyatman Prabowo, Amelia Choirun Nisa, Gerdaning Tyas


Penulis
Jadmiko

Variabel

Subjek penelitian ini merupakan pelamar pekerja yang


mengikuti pemeriksaan psikologis di salah satu Biro Psikologi
Kota Malang pada tahun 2015. Jumlah sampel penelitian ini
Metode
adalah 22 responden. Instrume yang digunakan yaitu teknik
analisa kuantitatif pada Tes Wartegg, yaitu analisa content dan
execution

Berdasarkan deskripsi aspek kepribadian , ditemukan bahwa


dari keseluruhan 8 aspek dalam Tes Wartegg, aspek Controlled
yang memiliki frekuensi tertinggi dengan prosentase 17,1%.
Kesimpulan Dan aspek Practical memiliki jumlah frekuensi terendah
dengan prosentase 15,1%. Frekuensi ini diperoleh dari analisis
hasil jumlah responden yang menjawab untuk 8 aspek pada
Tes Wartegg.

JURNAL 2
APLIKASI TES RORSCHACH UNTUK ANALISA
Judul
GANGGUAN KEPRIBADIAN DENGAN METODE EXNER

Jurnal Jurnal Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Volume &Halaman -/1-7

Tahun 2012

Penulis Mohammat Suyanto, Yulian Findawati, ST, M.MT

Variabel

Instrumen yang digunakan adalah Exner Sistem penilaian yang


Exner, juga dikenal sebagai Comprehensive Rorschach System
(RCS), Metode Analisis data dengan tiga unsur pokok dalam
system yaitu input, proses dan output. Dalam aplikasi tes
Rorschach input dinamakan Data Respon, berisi tentang
Jawaban, keterangan tentang jawaban dan Lokasi jawaban itu
dipilih. Data Respon yang diterima oleh aplikasi dikirimkan
Metode menuju database untuk diolah dalam perhitungan tabulasi.
Data tersebut di golongkan dan diberikan kode dengan
menggunakan Metode Exner. Beberapa tabulasi perhitungan
dikaitkan dengan data yang sudah ada (tersimpan) terlebih
dalam aplikasi. Kemudian dari hasil perhitungan tersebut
dilakukan analisa untuk didapatkan nilai perbandingan. Hasil
perhitungan tersebut dibandingankan dengan data hipotesis
untuk dapat diambil kesimpulannya tentang kepribadian testee.
Dari Penelitian keseluruhan dapat kita ambil kesimpulan
bahwa aplikasi tes Rorschach ini secara tampilan dan
penyajian hampir sesuai dengan praktik sesungguhnya secara
manual, namun dalam penerapan perhitungan metode Exner
Kesimpulan aspek yang di gali masih terbatas yaitu aspek kuantitas,
sedangkan aspek kualitas perlu analasi lebih lanjut. Dalam
melakukan analisis penelitian, peneliti mengalami kendala
dalam melakukan reset penilaian tes psikologi yang
merupakan domain dari para pakar psikologi.

JURNAL 3

Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi dari


Judul
IPIP) pada Mahasiswa Suku Jawa

Jurnal Jurnal INSAN

Volume &Halaman Vol. 7, No. 3, 264-276

Tahun 2015

Penulis Endah Mastuti

Variabel

Subyek penelitian ini adalah 110 mahasiswa Fakultas


Psikologi Universitas Airlangga. Yang berusia 17 tahun
keatas, Suku Jawa, Jenis kelamin pria atau wanita. Pada
Metode
penelitian ini Alat yang digunakan adalah alat ukur yang
diambil dari IPIP (INTERNATIONAL PERSONALITY
ITEM POOL) milik Goldberg.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Mengingat
validitas konstraknya pada subyek Jawa tidak terbukti, maka
untuk pemakaian alat ukur kepribadian big five yang
diadaptasi dari IPIP lebih hatihati, dalam pemakaiannya untuk
Kesimpulan subyek Jawa sebaiknya dicermati aitem-aitem yang
mendukung faktor-faktornya sehingga tidak salah
menginterpretasi. agar informasi yang didapatkan lebih
komprehensif, maka perlu dilakukan analisis lain, seperti
analisis faktor konfirmatori untuk memperkuat kesimpulan.

NAMA PERINGKAS : MUH. ALIF AKBAR 200701552019


JURNAL 1
Judul PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN POSITIF ANAK SEJAK USIA DINI
TahunPublikas Tahun 2012
i
Volume (No) Vol.01 No.1
Penulis David Chairilsyah
Metode Metodeyang dilakukanoleh orang tua agar sang anakmemilikikepribadian yang positif;
Mengajarkananakdengancontoh yang kongkret; memberikannasihatpositif;
mengajarkananakmengendalikanemosi; menerapkan program hokum hadiah;
memperkenalkantuhandan agama; mengawasipergaulananak; danmengawasitontonananak.
Kesimpulan Pembentukankepribadiansudahdimulaisejak masa keemasan (golden Age) yaitu 0-6 tahun, atau masa
pendidikananakusiadini. Kepribadianseseoragn d tentukanolehFaktor internal
danFaktorEksternal.Faktor internal merupakansifat-sifatbawaan yang
diturunkanataudiwariskanolehorangtua,
sedangkanfaktoreksternaldiperolehdariinteraksiantaraindividudengankeluarga, teman,
sekolahdanmasyarakattempatnyaberada. Orang tuajugaharusmenjagakepribadianseoranganak agar
kepribadiannyasehatataupositf.

JURNAL 2
Judul Manusia Dan Kepribadiannya (TinjauanFilsafati)
TahunPublikas Maret 1997
i
Volume (No) Vol .1
Penulis Dr. DjuretnaAdi Imam Muhni, MA
Metode Metode yang digunakanuntukmenelaah problem-problem
filsafatmanusiaadalahdengananalisis hermeneutic
terhadapberbagaiperspektiffilosofistentangmanusia.
Kesimpulan Manusiaadalahmakhlukhidup yang unik.
Iamendaptkaruniatuhanyaitukelengkapanrohanidanjasmani. Manusiamerupakansesuatu
yang sentraldalamalamini. Tidaksepertihalnyaduniahewan,
duniamanusiabersifatterbukadaniadptmembuatpilihan,
dalamkehidupanbermsayrakatmanusia di tuntutuntukmenentukansikap, jiwadan raga
manusiabekerjasamamenujukesempurnaan.

JURNAL 3
Judul HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA
YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANGTUA
TahunPublikas 2017
i
Volume (No) Vol. 6, 1 – 11
Penulis SihRineksa W. N. danAchmadChusairi, M.Psi.
Metode Metodeyang dilakukandengancaramelakukanpenyaringanterhadap data diridan data
keluarga yang dilampirkanpadasaatpengisiankuesioner. Data
keluargamencakuppertanyaanmengenai status pernikahanorangtua,
jenisperceraianorangtua (legal atau non-legal), tahunperceraianorangtua,
adatidaknyakonflikdalamkeluarga, danadatidaknyaorangtua yang meninggaldunia. Data
tersebut yang digunakanuntukmenentukanrespondenmana yang
memenuhikriteriapenelitian, sehingga data kuesionernyadapatdianalisis. Data
dariresponden yang tidakmengisikan data perceraianorangtuaselanjutnyadieliminasi
(tidakditeliti). Dari hasilpengumpulan data berupakuesionercetakdankuesioner online
menggunakanaplikasi Google Form, diperolehsebanyak 71 responden (32 laki-lakidan 39
perempuan) yang datanyamemenuhikriteriauntukdianalisis.
Penelitianinimenggunakanduaskalayaituskalakonsepdiridanskalaresiliensi.
Kesimpulan Temuandaripenelitianinimenjawabpertanyaanbahwaterdapathubungan yang
signifikanantarakonsepdiridanresiliensi, dengan r = 0.333 dan p = 0.005.
Hasilujihubunganmenunjukkanbahwadimensipengetahuantidakmemilikihubungan yang
signifikandenganresiliensi (r = 0.033, Sig = 0.786),
sedangkandimensiharapanmemilikihubunganpositif yang signifikandenganresiliensi (r =
0.429, Sig = 0.000). Dimensipenilaianjugamemilikihubunganpositif yang
signifikandenganresiliensi (r = 0.259, Sig = 0.029). Berdasarkantemuantersebut,
penelitimerasapentinguntukdilakukanpenelitianserupadenganmenganalisisfaktor-faktor
lain
sepertiadaatautidaknyakonfliksetelahperceraiandanstrukturkeluargasetelahperceraian,
yang mungkinberpengaruhterhadappencapaianresiliensiremaja.
NAMA PERINGKAS : ANDIKA ALDILLAH SYURAIH 200701552025
JURNAL 1

Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini di SD


Judul
ADIWIYATA

Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan

Volume &Halaman 2, Nomor; 161-169

Tahun 2020

Indah Ayu Anggriani, Wahyuni Desti Utami, Salsa Bila


Penulis
Rahma

Variabel
Variabel utama dari penelitian ini adalah sekolah dasar yang
terdiri dari minat dan bakat mengacu pada hasil pemahaman
peserta
Didik

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan:


Metode
instrumen observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa minat bakat siswa yang
masih sangat kurang dalam proses pembelajaran di karenakan
adanya sebuah kesulitan dalam menerapkan nya pada diri
siswa. Jadi sebelum guru memulai atau melakukan proses
belajar, ia harus mengetahui minat bakat dari siswa tersebut.
Manfaat yang akan diperoleh oleh guru dalam
mengidentifikasi minat bakat siswa dalam proses pembelajaran
yaitu guru bisa mengetahui minat dan bakat siswa itu seperti
apa, dan dari situ guru mampu menggembangkan potensi
mereka sepertimenjadi lebih aktif, kreatif, siswa dapat berpikir
lebih ilmiah dan karakter siswa semakin di bentukSelama 4
tahun pertama dari kehidupannya, perkembangan intelektual
anak
sama banyaknya dengan perkembangan selama 13 tahun
berikut. Karena itu, menggali dan mengembangkan potensi
mereka sejak dini dengan menstimulasi kebiasaan anak sejak
kecil. Banyak ahli yang mengatakan bahwa kapasitas belajar
anak yang terbentuk dalam masa ini akan menjadi landasan
bagi semua proses belajar pada masa yang akan datang.

JURNAL 2

Tes Kepribadian Berbasis Web Untuk Menentukan Jenis


Judul
Pekerjaan Sesuai dengan kepribadian seseorang

Jurnal PARADIGMA

Volume &Halaman Vol. XVII No.2

Tahun 2015

Penulis Yesni Malau

Variabel

Metode Penelitian dilakukan


dengan menggunakan model air terjun
(waterfall) Model ini menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurut yaitu :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
memspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak yang
dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Prose desain pembuatan program perangkat untuk mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi
program pada tahap selanjutnya.
3. Pembuatan kode program
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan
desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan
memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak
mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.
Perubahan bisa terjadi karena adanya terdeteksi saat pengujian
atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan
baru.
Berdasarkan penelitian dan serangkaian
pengujian pada aplikasi Tes Kepribadian
berbasis web yang telah dibangun, penulis
akhirnya dapat menarik kesimpulan
mengenai sebagai berikut :
1. Aplikasi Tes Kepribadian berbasis web
ini dapat digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang
dalam menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan
Kesimpulan kepribadian seseorang.
2. Aplikasi Tes Kepribadian berbasis web
ini ini tidak sepenuhnya dapat menggantikan tenaga seorang
ahli psikologi tapi dapat membantu tim psikolog dalam
mempercepat proses scoring peserta tes sehingga waktu yang
dibutuhkan akan lebih cepat dan efektif
3. Aplikasi Tes Kepribadian berbasis web ini juga dapat
menghindari kesalahan pemeriksaan hasil tes yang disebabkan
oleh human error
JURNAL 3

Aplikasi Tes kepribadian untuk penempatan Karyawan


Judul Menggunakan Metode MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
Berbasis web

Jurnal Sarjana teknik informatika

Volume &Halaman Vol. 1 nomor 2. e-ISSN: 2338-5197

Tahun 2013

Penulis Mely Amaliyah (0708223), Fiftin Noviyanto (0015118001)


Variabel
Empat skala Kecenderungan
1) Extrovert (E) dan Introvert (I)
2) Sensing (S) dan Intuition (N)
3) Thinking (T) dan Feeling (F)
4) Judging (J) dan Perceiving (P)

b. Cara Perhitungan Tes Kepribadian MBTI


Perhitungan tes MBTI dilakukan dengan membandingkan
beberapa hal. Dalam MBTI yang dibandingkan adalah
introvert dan ekstrovert, sensing dan intuition, thinking dan
feeling serta judging dan perceiving. Untuk tiap perbandingan
yang ada akan tersedia dengan 15 pertanyaan yang telah
ditentukan, sehingga total pertanyaan terdapat 60 pertanyaan.
Dari 15 pertanyaan pada tiap pembanding, misalnya untuk
perbandingan ekstrovet dan introvert dari 15 pertanyaan yang
tersedia akan dihitung berapa pertanyaan yang dipilih
ekstrovert dan berapa yang memilih introvert. Setelah itu
bandingkan nilai yang dihasilkan keduanya kemudian
bandingkan. Setelah diketahui mana yang lebih besar maka itu
menjadi satu hasil abjad yang menjadi element pembentuk
penentuan kepribadian yang telah tersedia.
Dapat dilihat pada rumus sebagai berikut :
1) Perbandingan antara Introvert(I) dan Ekstrovert(E)
Hasil I = Jumlah I / 15 * 100%
Hasil E = Jumlah E /15 * 100%
Bandingkan hasil I dan hasil E
2) Perbandingan antara Sensing(S) dan Intuition(N)
Hasil S = Jumlah S / 15 * 100%
Hasil N = Jumlah N /15 * 100%
Bandingkan hasil S dan hasil N
3) Perbandingan antara Thinking(T) dan Feeling(F)
Hasil T = Jumlah T/ 15 * 100%
Hasil F = Jumlah F /15 * 100%
Bandingkan hasil T dan hasil F
4) Perbandingan antara Judging(J) dan Perceiving(P)
Hasil J = Jumlah J / 15 * 100%
Hasil P = Jumlah P /15 * 100%
Bandingkan hasil J dan hasil P d
ari perhitungan yang dilakukan di atas akan menghasilkan 16
tipe kepribadian. Namun, setelah diketahui hasil yang terbesar
pada tiap pembanding maka akan menghasilkan suatu tipe
kepribadian yang terdiri dari empat huruf.

Metode Metode Pengumpulan Data


a. Studi Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan mencari, membaca dan
mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen berupa buku
yang berkaitan dengan tes kepribadian menggunakan metode
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) seperti buku berjudul
“Mastering People Skill With MBTI”, artikel-artikel tentang
tes kepribadian, dan literatur-literatur tugas akhir yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
b. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan
wawancara/bertanya langsung kepada pakar yang ahli untuk
mendapatkan informasi dalam hal ini manager HRD PT.
Winata Putra Mandiri yang berlaku juga sebagai Psikolog
yaitu ibu Yeni Febriyani, S.Psi dan Bapak Lucky Firnandy
Majanto, S.Psi.

c. Browsing
Tujuannya, pengumpulan data atau informasi dengan cara
pencarian data-data atau informasi-informasi yang
berhubungan dengan materi yang dibutuhkan untuk menunjang
penelitian, seperti yang terdapat pada
www.psikologizone.com, pada website tersebut terdapat
banyak artikel yang berhubungan dengan tes
kepribadian.Perancangan Sistem Perancangan merupakan
kelanjutan dari proses analisis kebutuhan system, pada tahap
ini rencana detail untuk pengimplementasian dipersiapkan
sehingga sistem yang dihasilkan akan berjalan baik sesuai
yang diharapkan.
Meliputi beberapa tahap yaitu :
a.Perancangan proses
Pada tahap ini aliran informasi yang terjadi pada seluruh
element aplikasi tes kepribadian dengan menggunakan metode
MBTI dapat dipresentasikan dengan UML, yang terdiri dari
proses bisnis, UseCase diagram, Class diagram dan Squence
diagram. Sebuah teknis yang menggambarkan langkah-
langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program dan
transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari
input ke output.
b.Perancangan Struktur Tabel
Pada tahap ini merupakan rancangan struktur tabel. Struktur
tabel merupakan sebuah katalog dari elemen-elemen data
dalam sebuah sistem. Perancangan struktur tabel ini
dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengetahui apa saja
yang terkandung dalam tiap-tiap elemen data. Tabel yang akan
digunakan dalam pembuatan sistem ini terdiri dari tabel
karyawan, tabel jawaban, tabel kepribadian dan tabel
kepribadian_user.
c.Perancangan Menu
Perancangan menu adalah perancangan antar muka pilihan
perintah pada program aplikasi untuk mengoprasikan dan
memudahkan pemakai dalam menjalankan program Pada tahap
perancangan menu, menu akan terbagi menjadi 3 bagian yaitu
menu untuk admin, menu untuk pengguna dan menu untuk
direktur.
d.Perancangan Interface
Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program.
Perancangan antar muka merupakan tahap akhir dari
perancangan sistem,yaitu merancang form dan menu yang ada
pada program serta menghubungkannya ke tabel database
sehingga program data berjalan dengan baik. Pada aplikaksi ini
interface akan terbagi menjadi interface untuk admin, user dan
direktur. Pada tiap antarmuka juga akan terbagi menjadi
tampilan berupa tampilan input dan tampilan output.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan PT. Winata


Putra Mandiri, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi tes
kepribadian menggunakan metode Myers-Briggs Type
Indicator telah berhasil dibangun dengan memberikan hasil tes
Kesimpulan
yang benar sesuai dengan aturan psikologi dan dapat dicetak
sebagai laporan serta dapat dilihat oleh karyawan secara cepat
dan mudah. Aplikasi ini juga dapat mempermudah karyawan
dalam melakukan tes.

Anda mungkin juga menyukai