Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN SERI, PARALEL dan CAMPURAN PADA RESISTOR

Dosen Pengampu: Dr. H. Kamin Sumardi, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Riza Rian Irwansyah


NIM: 2005001 / Kelas PTM-B

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS


PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2021
A. Tujuan

• Mahasiswa terampil mengukur besaran resistor/tahanan pada rangkaian seri, paralel dan
campuran.
• Mahasiswa menjadi tahu hubungan Rangkaian Seri, Paralel, Campuran.

B. Landasan Teori

Rangkaian Seri

Rangkaian Seri adalah rangkaian yang mana komponen yang tersusun dirangkaian seri akan
terhubung melalui satu jalur.

Nilai Hambatan total diperoleh dengan menjumlahkan semua Hambatan yang ada:

Rs = R1 + R2 + R3 + …
Karakteristik Rangkaian Seri:

➢ Mempunyai hambatan total yang lebih besar daripada hambatan penyusunnya


➢ Setaip komponen mendapat kuat arus yang sama
➢ Susunan praktis dan sederhana
➢ Komponen listriknya tersusun sejajar (berderet atau berurutan)
➢ Tidak terdapat cabang
➢ Hanya ada satu jalan yang dapat dilalui arus, jadi jika ada satu jalur yang terputus maka
rangkaian tidak dapat berfungsi

Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel berbeda dengan rangkaian seri. Pada rangkaian paralel susunan rangkaiannya
memiliki cabang. Rangkaian ini biasanya digunakan pada instalasi listrik dirumah.
Nilai Hambatan totalnya dirumuskan:

1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3+ …


Karakteristik Paralel

➢ Penyusunan cenderung Rumit


➢ Memiliki cabang, yang mana jika pada salah satu cabang terputus maka arus listrik masih
bisa mengalir melalui cabang yang lain.
➢ Hambatan total lebih kecil dari hambatan komponen penyusunnya
➢ Arus yang mengalir mempunyai nilai yang berbeda tiap cabangnya
➢ Setiap komponen mendapat arus yang berbeda

Rangkaian Campuran

Rangkain campuran adalah rangkaian yang tersusun berdasarkan gabungan dari rangkaian Seri
dengan Rangkaian Paralel. Jadi karakteristiknya juga mengikuti kedua rangkaian tersebut.

Nilai Hambatan Totalnya dihitung dengan Rumus:

Rtotal = Rs + Rp
Karena karakteristik yang berbeda dari Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel, dan Rangkaian Campuran.
Total Nilai Resistor juga ikut berbeda berdasarkan jenis rangkaiannya.

C. Alat dan Bahan

- Setiap mahasiswa memperoleh 4 buah resistor berbagai ukuran

- Kode Warna

- AVO-meter

- Buku catatan

D. Langkah Kerja

1. Gunakan data pengukuran dari Tabel 1 dan Tabel 2.

2. Pasangkan ke-4 resistor tersebut secara seri atau deret.

3. Hitung jumlah total tahanan dari ke-4 resistor tersebut dengan menggunakan data dari
Tabel 1 (kode warna). Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

4. Selanjut, ukur nilai rangkain SERI tersebut dengan AVO meter, JANGAN LUPA DIKALIBRASI.
Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.
5. Selanjutnyya, setelah selesai dengan hubungan seri, lanjutkan ke HUBUNGAN PAPARELAL.
Pasangkan ke-4 resistor tersebut secara PARALEL.

6. Hitung jumlah total tahanan dari ke-4 resistor tersebut dengan menggunakan data dari
Tabel 1 (kode warna). Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

7. Selanjut, ukur nilai rangkain PARALEL tersebut dengan AVO meter, JANGAN LUPA
DIKALIBRASI. Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

8. Selanjutnya, stelah selesai dengan hubungan paralel, lanjutkan ke HUBUNGAN


CAMPURAN 1 (seri-paralel). Pasangkan ke-4 resistor tersebut secara CAMPURAN 1
(rangkain bebas, silahkan berinovasi).

9. Hitung jumlah total tahanan dari ke-4 resistor tersebut dengan menggunakan data dari
Tabel 1 (kode warna). Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

10. Selanjutnya, ukur nilai rangkain CAMPURAN 1 tersebut dengan AVO meter, JANGAN LUPA
DIKALIBRASI. Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

11. Setelah selesai dengan hubungan paralel, lanjutkan ke HUBUNGAN CAMPURAN 2 (paralel-
seri). Pasangkan ke-4 resistor tersebut secara CAMPURAN 2 (rangkain bebas, silahkan
berinovasi).

12. Hitung jumlah total tahanan dari ke-4 resistor tersebut dengan menggunakan data dari
Tabel 1 (kode warna). Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

13. Selanjut, ukur nilai rangkain CAMPURAN 2 tersebut dengan AVO meter, JANGAN LUPA
DIKALIBRASI. Catat hasilnya dan masukan ke dalam Tabel 3.

E. Data Hasil Uji Coba

Hasil
Bentuk Hasil Perhitungan Pengukuran
No. Keterangan
Hubungan dengan Kode Warna dengan
AVO-Meter

720000
1 Seri 696390 Ohm
Ohm

Paralel
240000
2 275312 Ohm
Ohm
Campuran 1 700000
3 680037,4 Ohm
Ohm

Campuran 2 681327,5 Ohm 680000


4
Ohm

Tabel 3
F. Analisis dan Kesimpulan

Pada rangkaian seri nilai tahanan dari semua Resistor yaitu:

➢ Nilai Resistor 696390 Ohm Jika diukur dengan Kode warna


➢ Nilai Resistor menjadi 700000 Ohm Jika diukur dengan AVO-Meter

Pada Rangkaian Paralel nilai tahanan dari resistor yaitu:

➢ Nilai Resistor 275312 Ohm jika diukur dengan kode warna


➢ Nilai Resistor menjadi 240000 Ohm jika diukur dengan AVO-Meter

Pada Rangkaian Campuran 1 nilai tahanan dari resistor yaitu:

➢ Nilai Resistor 680037,4 Ohm jika diukur dengan kode warna


➢ Nilai Resistor menjadi 690000 Ohm jika diukur dengan AVO-Meter

Pada Rangkaian Campuran 2 nilai tahanan dari Resistor yaitu:

➢ Nilai Resistor 681327,5 Ohm Jika diukur dengan kode warna


➢ Nilai Resistor menjadi 720000 Ohm jka diukur dengan AVO-Meter

Dari dua metode yang telah dilakukan untuk mengukur nilai resistor, ternyata terdapat perbedaan
pada hubungan seri, paralel, dan campuran, yaitu:

➢ Nilai Resistor tertinggi diperoleh pada rangkaian seri, Dalam metode Kode Warna maupun
AVO-Meter
➢ Nilai Resistor terkecil diperoleh pada rangkaian Paralel, dalam metode Kode warna maupun
AVO-meter

Perbedaan pada hubungan Seri, Paralel dan Campuran terjadi karena,

➢ Hasil Tahanan dari rangkaian seri merupakan hasil dari penjumlahan nilai dari seluruh
Resistor, sedangkan Nilai Tahanan dari rangkaian Paralel terdapat nilai Tahanan pengganti
yang mana nilai tersebut diperoleh dari 2 atau lebih resistor yang kemudian dihitung nilainya
menjadi satu kesatuan, hal ini yang kemudian membuat keseluruhan nilai tahanan resistor
pada rangkaian parallel menjadi kecil, Begitu juga berlaku terhadap Rangkaian Campuran,
namun dalam rangkaian campuran masih terdapat Resistor yang masih terpasang seri jadi
nilai tahanannya tidak lebih kecil dari rangkaian Parallel, tetapi juga tidak lebih besar dari
rangkaian seri.
➢ A. Hubungan Seri memiliki nilai tahanan yang paling tinggi dari rangkaian parallel maupun
Campuran, dalam rangkaian Seri jika salah satu resistor/hambatan mati maka
resistor/hambatan yang lain juga ikut mati.
➢ B. Hubungan Parallel memiliki nilai tahanan yang relative kecil dibandingkan Campuran
maupun Seri. Tidak seperti rangkaian seri, dalam rangkaian parallel jika salah satu hambatan
mati maka yang lain masih bisa berjalan/ tidak mati.
➢ C. Hubungan Campuran memiliki nilai tahanan yang relative tidak besar maupun kecil. Di
dalam rangkaian campuran jika salah satu resistor yang berada pada rangkaian paralelnya
mati maka yg lain masih bisa hidup, tetapi jika resistor yang mati itu pada rangkaian serinya
maka yang lain tidak bisa hidup.
G. Daftar Pustaka

Ahmad, Jayadin. 2007. Elektronic book - Eldas (Ilmu Elektronika).

Castara, Randi, 2012, Kumpulan Istilah Elektronika Super Lengkap, Bandung: PT Balai Pustaka

Asep Saefullah dkk. 2018. Rancang Bangun Alat Praktikum Hukum Ohm Untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Jurnal Ilmiah Penelitian dan
Pembelajaran Fisika. Vol. 4 No. 2

Prawiroredjo, Kiki. 2006. Pemahaman Dan Penggunaan Alat Ukur Multimeter Analog Sebagai
Pengenalan Teknik Elektro. Jurnal Ilmiah. Universitas Trisakti

Pertiwi, S. dkk: 2019. Perancangan Pembelajaran Fisika tentang Rangkaian Seri dan Paralel untuk
Resistor Menggunakan Understanding by Design. Jurnal Sains dan Edukasi Sains.

Anda mungkin juga menyukai