Anda di halaman 1dari 9

-1-

1. NOTASI SIGMA

Untuk mempersingkat bentuk penjumlahan yang sifatnya mempunyai sifat

keteraturan digunakan notasi sigma yang dilambangkan dengan


SumcSub{size8{=a} cSup{size8{b} {xrSub{size8{} dimana I

sebagai indeks dengan batas bawah a dan batas atas b sedangkan


xi adalag

rumus sigma sesuai dengan indeks yang digunakan. Indeks menggunakan huruf

kecil.
b
∑ x1 x i untuk harga i dari a sampai b”.
i=a dibaca “sigma dari
5
∑ (2 k +1 )
Contoh 1 : Tentukan bentuk penjumlahan dan nilainya dari k =1

5
∑ (2 k +1 )
Jawab : k =1 = ………………… = …………

Contoh 2 : Tulislah dalam notasi sigma dari bentuk penjumlahan 1 + 4 + 7 + ……. + 28

Jawab : 1 + 4 + 7 + ……. + 28 = …………..

Jika batas bawah diubah maka otomatis rumus sigmanyapun akan berubah. Jadi

rumus sigma sifatnya tidak unik.

k k +c
∑ x n=∑ x n−c
n=0 n=c

5
∑ (4 k +3)
Contoh 3 : Ubahlah k =0 menjadi bentuk sigma dengan batas bawah 7 !
5 5+7 12
∑ ( 4 k + 3)=∑ 4 ( k −7 )+3= ∑ (4 k−25 )
Jawab : k =0 k=7 k =7
-2-

LATIHAN SOAL

1. Tulislah dalam bentuk penjumlahan dari :


7
a. ∑ (5 k−4 )
k=1
7
b. ∑ i2
i=3
10
c. ∑ (−1 )ki 3 k
k =1
6
n
d. ∑ n+2
n=0
n
e. ∑ 2 xk
k =1

2. Tulislah dalam notasi sigma dari bentuk penjumlahan berikut :

a. 2+5+8+......+74
b. −1−5−9−......−41
c. 10+17+26+......+101
3 4 21
d . 2+ + +......+
2 3 20
e. 1+2+4 +.......+256
f . 2−4+6−.........−56
g . −1+4−9+.........+144
3. Ubahlah bentuk sigma berikut dengan batas bawah = 5
8
a. ∑ (3 k −4 )
k=0
10
b. ∑ (10−2n )
n=3
10
c. ∑ 2x
x=7
n
i−1
d. ∑ i+2
i=0
-3-

2. INTEGRAL RIEMANN

Definisi:

catatan : definite integral sering disebut sebagai Integral Riemann.

Untuk menentukan nilai definite integral secara langsung dengan definisi di atas maka
kita harus menggunkan jumlah Riemann (jumlah Riemann akan dijelaskan dalam contoh). Hal ini
kurang efisien, terkadang dalam perhitungannya menemui kesalahan. Oleh karena itu, nilai
definite integral ditentukan dengan menggunakan teorema dasar integral kalkulus berikut ini :

Sifat- Sifat Umum Definite Integral :


Misalkan f(x) dan g(x) merupakan fungsi-fungsi kontinu dalam interval tertutup [a,b],
maka definite integral memenuhi sifat-sifat umum sebagai berikut :
-4-

Menentukan Luas dengan Proses Limit


 Luasan Di Bawah Suatu Kurva
Bila digambarkan suatu persegi panjang pada suatu koordinat cartesius,luas persegi panjang
tersebut dengan mudah dapat dicari. Perhatikan gambar 5.1 Luas persegi panjang adalah
A=f(x)∆x.

Gambar 1
-5-

Bila jumlah persegi panjang kita perbanyak menjadi 4 dengan lebar yang sama namun tinggi
f(x)-nya berbeda-beda maka keadaannya akan terlihat seperti gambar 2.

Gambar 2

Luas keseluruhan persegi panjang adalah :


A=A1+A2+A3+A4=f1(X) Δx + f2(x) Δx +f3(x) Δx +f4(x) Δx
4
A=∑ fi( x )
i=1 Δx
Jika jumlah persegi panjangnya kita perbanyak lagi menjadi 10 dengan tinggi f(x)-nya yang
berbeda-beda dan dengan Δx –nya kita perkecil. Hasilnya akan menjadi seperti ditunjukkan
pada gambar 3.

Gambar 3
Luas totalnya dirumuskan sebagai :
10
A=∑ fi( x )Δx
i=1
-6-

Jika jumlah persegi panjangnya kita perbanyak lagi menjadi 100 dengan tinggi f(x)-nya yang
berbeda-beda dan dengan Δx –nya kita perkecil lagi. Hasilnya akan menjadi seperti ditunjukkan
pada gambar 4.

Gambar 4
Pada gambar 1 sampai gambar 4 secara tidak disadari kita telah membuat tinggi persegi panjang
berubah memenuhi keteraturan mendekati pola persamaan :
2
f ( x )= x +1 . Bila jumlah persegi panjang kita tambah lagi menjadi n→ ∞ , dan seiring

dengan itu membuat Δx→0 , maka tinggi f(x) untuk setiap Δx berubah secara kontinu
2

mengikuti persamaan : f ( x )= x +1 . Sehingga luas keseluruhan persegi panjangnya


dinyatakan sebagai :
2
lim it ∑ fn ( x) Δx= lim ∑ ( x +1) Δx
∞ ∞
A=
n→1 n→1
Δx→ 0 Δx→o

lim ∑

Jika kita membuat Δx mendekati 0, maka penulisan Δx→ o n→1 berubah menjadi ∫dan Δx
berubah menjadi dx. Sehingga selengkapnya ditulis menjadi :
2
A=∫ f ( x ) dx=∫ ( x +1) dx
Karena batas-batas pembuatan persegi panjang tadi kita sebar dari 0 sampai 1, maka batas-batas


tersebut kita letakkan pada tanda ∫dan ditulis seperti : 0 . Tanda ∫ disebut sebagai integral atau
lambang integral. Bila integralnya tidak dibatasi, maka integral itu disebut integral taktenu. Bila
kita memberikan batasannya, seperti contoh di ∫10∫
atas di mana batas-batas integralnya adalah dari 0 sampai 1, maka tanda integralnya ditulis
sebagai ∫ dan disebut sebagai integral tentu. 10
Fungsi f(x) pada contoh di atas adalah fungsi satu variable bebas, yaitu : variable x. Jika fungsi
yang diintegralkan adalah fungsi satu variable bebas maka hasilnya adalah merupakan luasan (A)
-7-

yang dibatasi oleh fungsi tersebut dengan sumbu-x. Maka untuk mencari suatu luasan yang
berada di bawah kurva suatu fungsi dapat dilakukan dengan cara integral
Misalkan kurva y = f(x) kontinu dalam interval a < x < b. Luas daerah yang dibatasi oleh
kurva y = f(x), sumbu x, dan garis-garis x = a dan x = b, dapat ditentukan dengan menggunakan
proses limit sebagai berikut :

(1) Mula-mula interval [a,b] dibagi menjadi n buah sub-interval (panjang tiap sub
interval tidak perlu sama) dengan cara menyisipkan (n-1) buah titik. Misalkan titik-titik itu

adalah
ξ 1, ξ 2 ,ξ3 ...ξ n−1 Ditetapkan pula bahwa a=ξ 0 dan
b=ξ n , sehingga

a=ξ 0 <ξ 1 < ξ3 . . .< ξ n =b . Dengan demikian, panjang setiap sub-0 1 2 ninterval adalah

Δx 1 =ξ 1 −ξ 0 , Δx2 =ξ 2 −ξ 1 ,. .. . .. .. . .. . , Δxi=ξi −ξ i−1 , .. .. . .... . .. .. , Δx n =ξ n −ξ n−1 . Dalam setiap

sub-interval
Δxi =ξ i−ξi−1 , kita tentukan titik dengan absis x i dan koordinatnya

f (x i ) . Kemudian dibuat persegi panjang - persegi panjang dengan lebar Δx i dan tinggi

f (x i ) , seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Perhatikan bahwa banyaknya


persegi panjang yang dibuat dengan cara seperti itu ada n buah, dan luas masing-masing
persegi
panjang itu adalah:

(2) Luas daerah L didekati dengan jumlah semua luas persegi panjang tadi,

Jadi, L=f ( x1 ) Δx 1 +f ( x 2 ) Δx 2 +f ( x3 ) Δx 3 +.. . ..+f ( x n )Δx n


-8-

Dengan menggunakan notasi sigma (∑ ) bagian ruas kanan dari bentuk di atas dapat
dituliskan menjadi :
n
L=∑ f ( x i )⋅Δx i
i=1

Untuk menunjukkan bahwa penjumlahan tersebut mencakup ujung-ujung interval a dan b,


maka hubungan di atas dapat ditulis sebagai berikut :
x=b
L= ∑ f ( x )⋅Δx
x=a
n
L=∑ f ( x i )⋅Δx i
Bentuk penjumlahan i=1 disebut sebagai jumlah Reimann.

(3) Luas daerah L yang sebenarnya diperoleh dengan mengambil nilai n yang
Cukup besar (n6∞) . Ini berarti baha nilai Δx menjadi kecil sekali ( Δx 60) . Dengan
demikian, luas daerah L ditentukan dengan :

lim ∑ f ( x )⋅Δx lim ∑ f ( x )⋅Δx


n x=b
L= i i L=
n→∞ i=1 atau Δx 60 x=a

Untuk menyederhanakan cara penulisan, bentuk-bentuk limit di atas dapat dituliskan


menjadi :
b
lim ∑ f ( x )⋅Δx = lim ∑ f ( x ) Δx=∫ f ( x )dx
n x =b

i i
n →∞ i=1 Δx 60 x =a a

Jadi, luas daerah L ditentukan oleh rumus :


b
L=∫ f ( x )dx
a

LATIHAN SOAL

Hitung integral berikut menggunakan definisi limit jumlah Riemann

7
1. ∫ 5 dx
3

4
1
2. ∫ 2 x dx
−1

3. ∫ ( 2 x+ 1 ) dx
0

4. ∫ ( 4−x ) dx
2

1
-9-

5. ∫ 3 x ² dx
1

Anda mungkin juga menyukai