Aristoteles menegaskan bahwa “ Setiap orang menurut kodratnya memiliki hasrat ingin tahu “
q Filsafat berasal dari kata philosophia yang berasal dari Bahasa Yunani. Philia artinya cinta dan
Sophia artinya ilmu atau kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu
q PLATO
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli artimya
kebenaran yang telah dibuktikan secara nyata.
q ARISTOTELES
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran di dalamnya ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, estetika
q IMMANUEL CANT
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal pokok dari segala pengetahuan
KLASIFIKASI KAJIAN FILSAFAT KLASIK
( ARISTOTELES)
Filsafat Teoritis
Filsafat Praktis
Filsafat Ketuhanan
Filsafat Alam
Filsafat Manusia
FILSAFAT ILMU
• Tujuan Filsafat
Memberikan dasar-dasar pengetahuan yang dibutuhkan untuk hidup secara baik dan
bahagia. Mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir),
etika (berperilaku), maupun metafisik (hakikat keaslian).
• Fungsi Filsafat
Melakukan secara kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah
dan menuntun pada jalan baru. menjadikan cita mulia kemanusiaan
CIRI-CIRI BERPIKIR FILSAFAT
1. Kritis : Sikap yang senantiasa mempertanyakan sesuatu (berdialog), mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak, hingga akhirnya di temukan hakikat
2. Rasional : Sumber penggetahuan dapat dipercaya adalah rasio (akal), selalu menggunakan nalar ketika
berpikir atau bertindak atau kegiatan yang mempergunakan kemampuan pikiran untuk menalar yang
berbeda dengan aktivitas berdasarkan perasaan dan naluri
3. Logis : Sikap yang digunakan untuk melakukan pembuktian, berpikir sesuai kenyataan atau kegiatan
berpikir yang berjalan menurut pola, alur dan kerangka tertentu. bisa mengerti fakta, saling keterkaitan
atau hubungan, alasan, dan menarik kesimpulan.
4. Konseptual : Merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia, menyingkirkan hal-hal
khusus, konkrit, individual, sehingga terbentuk konsep dan teori yang terumuskan secara obyektif,
permanen dan universal
CIRI-CIRI BERPIKIR FILSAFAT
5. Koheren : Berpikir secara konsisten; tidak acak; tidak kacau; dan tidak fragmentaris,
atau sesuai dengan kaidah berpikir logis.
6. Sistematis : Pendapatnya saling berhubungan secara teratur dan terkandung ada
maksud dan tujuan tertentu. Cara berpikir sistematis tentang segala yang ada,
memahami bagaimana menemukan totalitas yang bermakna dari realitas yang berbeda
dan beraneka ragam,
7. Komprehensif : Mencakup atau menyeluruh dalam menjelaskan alam semesta secara
keseluruhan.
8. Radikal : Berpikir mendalam atau sampai ke akar-akarnya sampai pada hakikat atau
substansi yang dikirkan
FILSAFAT MERUPAKAN PEMIKIRAN
SECARA SISTEMATIS
• Berfilsafat adalah berfikir secara sistematis (berpikir secara teratur dan disusun
menurut sistem).
• Filsafat dapat berarti cara berpikir dan hasil berpikir conceptional rational dan radical
comprehensive yang disusun secara sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan
untuk mendapatkan kebenaran yang essensial
• Sistematis adalah segala usaha untuk meguraikan dan merumuskan sesuatu dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti
secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut obyeknya
CONTOH BERPIKIR SECARA SISTEM