Anda di halaman 1dari 3

Journey Management

Perencanaan perjalanan dibuat guna memberikan arahan kepada para pengemudi dan penanggungjawab
perusahaan angkutan mengenai suatu cara yang efektif dalam memeriksa atau meneliti suatu perjalanan yang
sifatnya kritikal dan umumnya berkaitan pada jarak tempuh yang jauh (melebihi 4 jam perjalanan) serta area
tujuan pengiriman yang baru.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bahaya dan menetapkan kontrol guna memastikan bahwa semua resiko
telah diminimisasi dan diatur dengan baik.

Pengemudi akan mengikuti ketentuan dalam Perencanaaan Perjalanan ini, setiap perubahan jalur atau kondisi
perjalanan akan dikomunikasikan oleh Safety Officer Transporter dan Operational Transport Cilacap.

A ARMADA YANG DIPERGUNAKAN

No Tipe Truk Kapasitas Muatan


1 G1 8 Ton
2 G2 16 Ton
3 G3 24 Ton
4 G4 32 Ton
5 GE 40 Ton
6 GF 56 Ton
7 H4 Dump Truck

 Pastikan armada yang dipergunakan laik jalan.


 Pastikan armada yang dipergunakan telah dilakukan pre trip inspection.

B RUTE, KELAS JALAN TERENDAH, POTENSI BAHAYA, LANGKAH PENCEGAHAN DAN TITIK-TITIK TEMPAT
ISTIRAHAT PENGEMUDI
 Tetapkan rute perjalanan yang akan dilakukan pemetaan.
 Informasikan Kelas Jalan terendah dalam rute tersebut.
 Lakukan pemetaan bersama antara Safety Officer Transporter dan Operational Transport Cilacap
 Petugas yang melakukan pemetaan harus sudah lulus training kompetensi DDT dan AK3 Umum atau
Safety Warden.
 Petakan jarak rute perjalanan berdasarkan kilometer dan waktu perjalanan.
 Petakan potensi – potensi bahaya pada rute perjalanan tersebut, misalnya tikungan tajam, tanjakan
atau turunan curam. Potensi – potensi bahaya pada rute perjalanan tersebut setelah dipetakan, harus
diberikan solusi langkah pencegahannya untuk setiap potensi bahayanya.
 Tetapkan titik – titik potensi sebagai tempat istirahat pengemudi pada rute perjalanan tersebut dengan
tiap jarak tempuh minimal 2 jam perjalanan dan maksimal 4 jam perjalanan. Tempat istirahat dapat
berupa area SPBU atau rumah makan yang memadai dari segi lokasi maupun fasilitasnya. Pengemudi
diharuskan beristirahat yang cukup (tidur minimum 30 menit).
 Tetapkan titik – titik lokasi informasi darurat sepanjang rute perjalanan tersebut. Informasi darurat
tersebut minimal Kantor Polisi, SPBU dan Rumah Sakit/Klinik.
 Buatlah laporan hasil pemetaan rencana perjalanan tersebut dalam bentuk peta perjalanan secara
lengkap, sesuai dengan poin – poin di atas.
 Letakkan laporan hasil pemetaan rencana perjalanan tersebut di lokasi yang mudah di akses oleh para
pengemudi.
 Pengurus angkutan wajib memberikan sosialisasi kepada semua pengemudi jika ada update atau
perubahan pada rute perjalanan tersebut dan untuk rute perjalanan dengan tujuan yang baru juga
wajib di sosialisasi kepada semua pengemudi tanpa terkecuali.
C PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARA
 Semua pengemudi mengikuti standar / prosedur keselamatan berkendaraan yang berlaku.
 Semua pengemudi telah mengkuti pelatihan dasar untuk keselamatan berkendara (DDT).
 Pengecekan kendaraan dilakukan oleh mekanik dan dipastikan kembali oleh driver sebelum berangkat.
 Apabila ditemukan kondisi abnormal, pastikan sudah dilakukan pemeliharaan/service untuk memastikan
kendaraan sudah aman dan laik beroperasi.
 Setiap kendaraan harus dilengkapi dengan alat GPS.
 Pengemudi wajib mengikuti rambu batas kecepatan maksimal di area jalur yang dilewatinya.
 Pengemudi harus memberikan informasi ke pengurus angkutan jika menemukan perubahan kondisi pada
rute perjalanan tersebut. Misalkan jika ada perbaikan jalan/jembatan yang menyebabkan kemacetan
atau adanya rute yang terputus dan lainnya.
 Pengurus Transporter jika menerima adanya informasi perubahan kondisi pada rute perjalanan, harus
segera melakukan update ke Operational Transport Cilacap, update pada system dan update pada
pengemudi – pengemudi lainnya.

D PROSEDUR TANGGAP DARURAT


 Dalam kondisi darurat termasuk kerusakan kendaraan, pengemudi akan menghubungi pengurus dan
menginformasikan kondisi kerusakan kendaraannya.

KONDISI DARURAT

STOP
1. Hentikan aktfitas kerja
2. Hentikan mesin/kendaraan di tempat aman
3. Gunakan tanda darurat & pastikan aman

CALL
1. Apabila yakin dapat ditangani, maka tangani
2. Hubungi Pengurus Angkutan
3. Jelaskan detail kejadian dan kondisi sekitar

WAIT
1. Tunggu instruksi selanjutnya yang diberikan
2. Tunggu bantuan dan pertolongan
3. Lakukan penanganan darurat sesuai instruksi
dan prosedur yang ada

Anda mungkin juga menyukai