Abstrak
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong masyarakat untuk lebih
pandai dalam memilih produk inovatif yang mampu memberikan kemudahan
untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada penelitian ini akan dibahas
mengenai pengembangan produk gendongan bayi melalui konsep antropometri
dan pertimbangan pada aspek additional features. Tahap pertama yang dilakukan
yaitu mengidentifikasi atribut produk yang menjadi keinginan konsumen
berdasarkan hasil kuesioner. Kemudian mengintegrasikan hasil kuantitatif
kuesioner berdasarkan skala likert ke dalam metode Quality Function Deployment
(QFD). Pengukuran 8 data antropometri anak dilakukan agar diperoleh data untuk
ukuran produk gendongan bayi yang sesuai dengan perhitungan persentil. Tahap
terakhir yaitu membuat rancangan ulang produk gendongan bayi berdasarkan
pengolahan data QFD dan antropometri. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh
13 atribut yang menjadi dasar pengembangan produk, diantaranya 6 atribut fitur
tambahan yaitu fitur penyangga kepala dengan nilai normal raw weight sebesar
10,73%, fitur bantal, fitur pengunci, fitur topi, fitur kantong, fitur aksesoris mainan
musik, dan juga atribut model gendongan modern, kekuatan, harga murah dan
terjangkau, bahan yang nyaman bagi kulit bayi, praktis dan tidak pegal, motif
lucu dan bervariasi serta mudah diperbaiki dan dibersihkan dengan nilai normal
raw weight sebesar 4,83%. Sedangkan untuk aspek ergonomi berkaitan dengan
fleksibilitas pada fitur maupun bagian dari produk gendongan bayi.
Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini
Abstract
The advancement of technology has aroused people to cleverer in selecting innovative
products which can give conveinence and ease in having daily activities, one of which
is baby sling. This research discussed about the development of baby sling product
using antrhropometry concept and additional features aspect. The first phase was
distributing questionnaire to identify product attibutes based on consumer demand.
Next phase was integrating the questionnaire result by likert scale into Quality Function
Deployment (QFD) methode. The measurement of 8 baby antrhropometry data was
carried out to obtain kinds of sizes of baby sling which were appropriate with percentile
calcualtion. The last phase was re-designing baby sling product based on the QFD and
antrhropometry data processing. The research result obtained 13 attributes which
became the basic of product develompemnt including 6 attibutes of additional features
such as head buffer with normal raw weight of 10,73%, pillow, lock, cap, pocket, music
toy accessories, as well as attributes of modern, model, strong slingm cheap price,
comfortable material for baby skin, practical and less tight, funny and varying motives,
easy to be fixed and cleaned with normal raw weight of 4,83%,. The ergonomy aspect
is related to the flexibility of its features and baby sling parts.
A. PENDAHULUAN
Dalam dunia yang semakin berkembang ini sebagai manusia
mengharapkan munculnya hal-hal baru yang lebih praktis dan nyaman dalam
penggunaanya serta mempunyai daya guna lebih dari produk sebelumnya.
Hal ini didukung pula dengan ketersediaan alat penunjang maupun aspek-
aspek tambahan lainnya yang saat ini mampu ditampilkan dengan bantuan
teknologi yang ada sehingga mampu memenuhi kebutuhan manusia akan
suatu kemudahan.
Pentingnya untuk dilakukan perancangan dan pengembangan produk
terhadap produk-produk yang sudah ada agar memberikan variasi dan
inovasi terbaru akan suatu produk sehingga konsumen tidak akan bosan
dan dapat merasakan manfaat yang lebih dari yang dirasakan terhadap
produk yang mereka gunakan saat ini, termasuk dalam penggunaan produk
gendongan bayi. Pengembangan terhadap produk gendongan bayi terus
B. TINJAUAN PUSTAKA
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar yang
merupakan kumpulan dari beberapa atribut yang menggambarkan
pemahaman subjektif dari suatu produsen guna mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengembangan
produk (Kotler dan Amstrong, 1996) adalah strategi untuk pertumbuhan
perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke
segmen pasar yang sekarang.
Additional features berasal dari dua kata dalam Bahasa Inggris, yaitu
“additional” yang artinya tambahan, dan “features” yang artinya fitur.
Additional features merupakan suatu atribut atau karakteristik khas tambahan
yang menonjol dari suatu barang atau jasa yang membedakannya dengan
barang sejenisnya.
…..……………………………….. (1)
Dimana:
IR : Improvement ratio
Goal : Nilai sasaran atau tingkat harapan pelanggan
Csp : Tingkat kepuasan pelanggan
• Menentukan nilai sales point (SP)
Nilai sales point terdiri dari, 1 = tidak ada titik penjualan; 1,2 = titik
penjualan sedang; 1,5 = titik penjualan kuat.
• Menentukan nilai raw weight
Penentuan nilai raw weight dapat dihitung dengan rumus:
Dimana:
NRW: Normal raw weight
W : Weight
TotRW: Total raw weight
C. METODE
Metodologi penelitian merupakan suatu metode atau cara yang
menjelaskan tentang tahapan atau langkah penulisan dalam melakukan
penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan. Adapun dalam penelitian
kali ini akan melalui enam tahap, diantaranya:
1. Tahap persiapan
a. Proses identifikasi dan perumusan masalah
b. Penentuan tujuan penelitian
c. Studi literatur dan studi lapangan
2. Tahap pengumpulan data
Dari tabel diatas, terdapat 13 respon teknis yang harus dipenuhi agar
dapat mampu menjawab VOC. Dan dari beberapa tahap perancangan matrik
QFD yang dilakukan, tahap terakhir yaitu membuat House of Quality (HOQ).
E. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1. Atribut produk yang diperhatikan untuk perancangan produk gendongan
bayi berdasarkan prioritas pelanggan adalah fitur penyangga kepala
dengan nilai normal raw weight sebesar 10,73%, fitur bantal dengan
nilai normal raw weight sebesar 9,69%, fitur pengunci atau pengaman
dengan nilai normal raw weight sebesar 9,03%, fitur topi dengan nilai
normal raw weight sebesar 8,63%, fitur kantong dengan nilai normal
raw weight sebesar 8,57%, fitur aksesoris mainan dengan nilai normal
raw weight sebesar 7,44%, model gendongan modern dengan nilai
normal raw weight sebesar 7,31%, kuat dengan nilai normal raw weight
sebesar 7,29%, harga murah dan terjangkau dengan nilai normal raw
weight sebesar 6,92%, bahan yang nyaman bagi kulit bayi dengan nilai
normal raw weight sebesar 6,87%, praktis dan tidak pegal saat digunakan
dengan nilai normal raw weight sebesar 6,67%, motif lucu dan bervariasi
dengan nilai normal raw weight sebesar 6,00%, serta mudah perbaiki dan
dibersihkan dengan nilai normal raw weight sebesar 4,85%.
2. Aspek additional features yang perlu dipertimbangkan dalam merancang
suatu gendongan bayi adalah fitur penyangga kepala, fitur bantal, fitur
pengunci atau pengaman, fitur topi atau penutup kepala, fitur kantong
dan fitur aksesoris mainan musik.
3. Pengembangan produk gendongan bayi yang lebih ergonomis adalah
dengan mengunggulkan aspek fleksibilitas pada beberapa fitur
maupun bagian gendongan, diantaranya merancang model gendongan
ransel, pemasangan gesper di setiap tali utama dan tali penyambung,
pemasangan gesper antara kedua tali bahu, pemasangan kancing pada
fitur topi agar tidak permanen, desain penyangga kepala yang dapat
dilipat atau ditekuk, fitur bantal multifungsi dan juga penambahan busa
fleksibel dibagian alas gendongan.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan beberapa
saran atau rekomendasi agar bermanfaat bagi penelitian berikutnya,
diantaranya:
1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya pengukuran data antropometri
diberikan kelonggaran 2-3 cm dari pengukuran sebenarnya agar produk
gendongan bayi yang dihasilkan nantinya tidak terlalu press body dengan
tubuh anak.
2. Perlunya koordinasi dan komunikasi secara continue dengan pihak
perakit produk, dalam penelitian ini adalah penjahit agar hasil ukur
dari pola gendongan bayi dapat sesuai dengan data pengamatan yang
diperoleh.
3. Pentingnya memperhatikan jumlah dari kebutuhan material serta selektif
dalam memilih penjahit agar dapat menekan biaya produksi, sehingga
profit margin yang diperoleh bisa lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Gary. & Philip Kotler. 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Prenhalindo. Jakarta
Anis, J.F and McConville, J.T. 1996. Anthropometry, Edited by Battacharya,
A. & McGlothlin, J.D., 1996. Occupational Ergonomics Theory and
Aplication, pp.1-46. Marcel Dekker Inc, New York
Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment, How to make QFD Work for
You. Addison-Wesley Publishing Company : New York.
Gaspersz, Vincent,2005. Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Haryanto, Christopherus.2015. Perancangan Baby Box Multifungsi Dengan
Menggunakan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD).
Diambil dari: http://eprints.dinus.ac.id/17501/1/jurnal_15468.pdf (25
Maret 2017).
Kristanto dan Triyono.2011. Pengembangan Dan Perancangan Tempat Tidur
Bayi (Baby Box) Yang Ergonomis Menggunakan Software Autocad
Dengan Pendekatan Data Antropometri. Diambil dari: http: //journal.
uad.ac.id/index.php/JIFO/article/view/2797/1708 (03 Maret 2017)
Tarwaka, dkk, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktifitas. Penerbit Uniba Press, Surakarta
Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya:
Prima Printing.