Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN PRODUK GENDONGAN

BAYI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN


ASPEK ADDITIONAL FEATURES DAN KONSEP
ANTROPOMETRI

Lisa Ranuatur Rohmah1, Suhartini2


Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama
Surabaya, Email: lisanyanya@gmail.com1, ttitin63@yahoo.com2

Abstrak
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong masyarakat untuk lebih
pandai dalam memilih produk inovatif yang mampu memberikan kemudahan
untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada penelitian ini akan dibahas
mengenai pengembangan produk gendongan bayi melalui konsep antropometri
dan pertimbangan pada aspek additional features. Tahap pertama yang dilakukan
yaitu mengidentifikasi atribut produk yang menjadi keinginan konsumen
berdasarkan hasil kuesioner. Kemudian mengintegrasikan hasil kuantitatif
kuesioner berdasarkan skala likert ke dalam metode Quality Function Deployment
(QFD). Pengukuran 8 data antropometri anak dilakukan agar diperoleh data untuk
ukuran produk gendongan bayi yang sesuai dengan perhitungan persentil. Tahap
terakhir yaitu membuat rancangan ulang produk gendongan bayi berdasarkan
pengolahan data QFD dan antropometri. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh
13 atribut yang menjadi dasar pengembangan produk, diantaranya 6 atribut fitur
tambahan yaitu fitur penyangga kepala dengan nilai normal raw weight sebesar
10,73%, fitur bantal, fitur pengunci, fitur topi, fitur kantong, fitur aksesoris mainan
musik, dan juga atribut model gendongan modern, kekuatan, harga murah dan
terjangkau, bahan yang nyaman bagi kulit bayi, praktis dan tidak pegal, motif
lucu dan bervariasi serta mudah diperbaiki dan dibersihkan dengan nilai normal
raw weight sebesar 4,83%. Sedangkan untuk aspek ergonomi berkaitan dengan
fleksibilitas pada fitur maupun bagian dari produk gendongan bayi.
Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

Kata Kunci: additional features, antropometri, pengembangan produk, quality


function deployment (QFD).

Abstract
The advancement of technology has aroused people to cleverer in selecting innovative
products which can give conveinence and ease in having daily activities, one of which
is baby sling. This research discussed about the development of baby sling product
using antrhropometry concept and additional features aspect. The first phase was
distributing questionnaire to identify product attibutes based on consumer demand.
Next phase was integrating the questionnaire result by likert scale into Quality Function
Deployment (QFD) methode. The measurement of 8 baby antrhropometry data was
carried out to obtain kinds of sizes of baby sling which were appropriate with percentile
calcualtion. The last phase was re-designing baby sling product based on the QFD and
antrhropometry data processing. The research result obtained 13 attributes which
became the basic of product develompemnt including 6 attibutes of additional features
such as head buffer with normal raw weight of 10,73%, pillow, lock, cap, pocket, music
toy accessories, as well as attributes of modern, model, strong slingm cheap price,
comfortable material for baby skin, practical and less tight, funny and varying motives,
easy to be fixed and cleaned with normal raw weight of 4,83%,. The ergonomy aspect
is related to the flexibility of its features and baby sling parts.

Keywords: additional features, anthropometry, product development, quality


function deployment (QFD)

A. PENDAHULUAN
Dalam dunia yang semakin berkembang ini sebagai manusia
mengharapkan munculnya hal-hal baru yang lebih praktis dan nyaman dalam
penggunaanya serta mempunyai daya guna lebih dari produk sebelumnya.
Hal ini didukung pula dengan ketersediaan alat penunjang maupun aspek-
aspek tambahan lainnya yang saat ini mampu ditampilkan dengan bantuan
teknologi yang ada sehingga mampu memenuhi kebutuhan manusia akan
suatu kemudahan.
Pentingnya untuk dilakukan perancangan dan pengembangan produk
terhadap produk-produk yang sudah ada agar memberikan variasi dan
inovasi terbaru akan suatu produk sehingga konsumen tidak akan bosan
dan dapat merasakan manfaat yang lebih dari yang dirasakan terhadap
produk yang mereka gunakan saat ini, termasuk dalam penggunaan produk
gendongan bayi. Pengembangan terhadap produk gendongan bayi terus

20 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

dilakukan oleh produsen gendongan, tentunya dengan perancangan desain


yang memperhatikan aspek additional features (fitur tambahan).
Pada penelitian ini, akan dirancang desain produk gendongan bayi
yang lebih praktis dan sesuai dengan keinginan penggunanya dengan
memperhatikan aspek additional features serta mengintegrasikan antara
konsep antropometri dan metode QFD. Berdasarkan permasalahn di atas,
berikut merupakan rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana menentukan atribut produk untuk perancangan produk
gendongan bayi berdasarkan prioritas pelanggan?
2. Bagaimana menentukan aspek additional features yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang suatu gendongan bayi?
3. Bagaimana mengembangkan produk gendongan bayi yang lebih
ergonomis?
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Dapat menentukan atribut produk untuk perancangan produk
gendongan bayi berdasarkan prioritas pelanggan.
2. Dapat menentukan aspek additional features yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang suatu gendongan bayi.
3. Dapat mengembangkan produk gendongan bayi yang lebih
ergonomis.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar yang
merupakan kumpulan dari beberapa atribut yang menggambarkan
pemahaman subjektif dari suatu produsen guna mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengembangan
produk (Kotler dan Amstrong, 1996) adalah strategi untuk pertumbuhan
perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke
segmen pasar yang sekarang.
Additional features berasal dari dua kata dalam Bahasa Inggris, yaitu
“additional” yang artinya tambahan, dan “features” yang artinya fitur.
Additional features merupakan suatu atribut atau karakteristik khas tambahan
yang menonjol dari suatu barang atau jasa yang membedakannya dengan
barang sejenisnya.

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 21


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

Antropometri adalah suatu studi yang berkaitan dengan karakteristik fisik


tubuh manusia yang dapat diukur melalui dimensi tubuh, kekuatan dan gerak
tubuh. Dan ergonomi adalah ilmu yang diterapkan untuk menyeimbangkan
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam beraktivitas yang ditinjau dari
segala aspek manusia itu sendiri dengan lingkungan kerjanya.
Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk
yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri pemakainya.
Menurut Annis and McConville (1996) membagi aplikasi ergonomi dalam
kaitannya dengan antropometri menjadi dua divisi utama, yaitu:
1. Ergonomi berhadapan dengan tenaga kerja, mesin dan sarana
pendukung serta lingkungan kerja.
2. Kedua, ergonomi berhadapan dengan karakteristik produk pabrik
yang berhubungan dengan konsumen atau pemakai produk.

Tabel 1. Macam Persentil dan Cara Perhitungan Dalam


Distribusi Normal
Persentil Perhitungan
1-st Χ - 2,325 σX
2,5-th Χ - 1,96 σX
5-th Χ - 1,645 σX
10-th Χ - 1,28 σX
50-th Χ
90-th Χ + 1,28 σX
95-th Χ + 1,645 σX
97,5-th Χ + 1,96 σX
99-th Χ + 2,325 σX
Sumber : Barnes (1980)

QFD adalah metodologi untuk merancang suatu produk yang dilakukan


dengan menterjemahkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan
menjadi apa yang dihasilkan oleh suatu organisasi.

22 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

Gambar 1. Tahapan Quality Function Deployment (QFD)

Sumber: Cohen (1995)

Dalam metode QFD akan dibentuk House of Quality (HOQ), dimana di


dalamnya terdapat matrik dan pembobotan yang harus diselesaikan. Berikut
beberapa tahap untuk menentukan nilai-nilai pada matrik:
• Menentukan nilai important to customer (ItC), customer satisfaction
performance (Csp) dan goal. Dilakukan dengan memberikan skor
penilaian pada masing-masing pernyataan atribut dengan menggunakan
metode skala likert 1–5.

Tabel 2. Kriteria Skor Penilaian Tingkat Kepentingan, Tingkat


Harapan dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Menggunakan
Skala Likert
Kriteria Penilaian
Skor
(Skala Likert) Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan Tingkat Harapan
(ItC) (Csp) (Goal)
1 Sangat tidak penting Sangat tidak puas Sangat rendah
2 Tidak penting Tidak puas Rendah
3 Cukup penting Cukup puas Cukup
4 Penting Puas Tinggi
5 Sangat penting Sangat puas Sangat tinggi
Sumber: Nurhayati et al. (2007)

• Menentukan nilai improvement ratio (IR)


Penentuan nilai improvement ratio dapat dihitung dengan rumus:

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 23


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

…..……………………………….. (1)

Dimana:
IR : Improvement ratio
Goal : Nilai sasaran atau tingkat harapan pelanggan
Csp : Tingkat kepuasan pelanggan
• Menentukan nilai sales point (SP)
Nilai sales point terdiri dari, 1 = tidak ada titik penjualan; 1,2 = titik
penjualan sedang; 1,5 = titik penjualan kuat.
• Menentukan nilai raw weight
Penentuan nilai raw weight dapat dihitung dengan rumus:

RW = (ItC) x (IR) x (SP)


Dimana:
RW : Raw weight
ItC : Tingkat kepentingan pelanggan
IR : Improvement ratio
SP : Sales point
• Menentukan nilai normal raw weight
Penentuan nilai normal raw weight dapat dihitung dengan rumus:
…….……………….. (3)

Dimana:
NRW: Normal raw weight
W : Weight
TotRW: Total raw weight

C. METODE
Metodologi penelitian merupakan suatu metode atau cara yang
menjelaskan tentang tahapan atau langkah penulisan dalam melakukan
penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan. Adapun dalam penelitian
kali ini akan melalui enam tahap, diantaranya:
1. Tahap persiapan
a. Proses identifikasi dan perumusan masalah
b. Penentuan tujuan penelitian
c. Studi literatur dan studi lapangan
2. Tahap pengumpulan data

24 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

a. Pengumpulan data QFD, dari hasil penyebaran kuesioner terbuka dan


tertutup terhadap 100 responden wanita yang berstatus sebagai ibu
yang menggunakan atau memiliki gendongan bayi.
b. Pengumpulan data antropometri, dari hasil pengukuran 8 dimensi
tubuh terhadap 30 sampling anak usia di bawah 2 tahun.
3. Tahap pengolahan data
a. Pengolahan data QFD dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas
data terlebih dahulu. Kemudian penyusunan matrik QFD, dan
pembuatan HOQ.
b. Pengolahan data antropometri dengan melakukan uji normalitas,
keseragaman dan kecukupan data. Kemudian penyusunan tabel
antropometri.
c. Penjabaran konsep ergonomi.
4. Tahap analisa data
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari tahap
pengolahan data sebelumnya.
5. Tahap perancangan produk
Pada tahap ini dilakukan perancangan produk gendongan bayi sesuai
dengan pengolahan data.
6. Tahap kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dibuat harus menjawab semua permasalahan
yang sudah dirumuskan dan mampu mencapai tujuan penelitian.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dan dari hasil kuesioner terbuka dapat diidentifikasi atribut dan sub
atribut produk yang diinginkan oleh pelanggan yang merupakan voice
of customer (VOC) terhadap pengembangan dan perancangan produk
gendongan bayi.

Tabel 3. Atribut dan Sub Atribut Produk Gendongan Bayi


No. Atribut Produk Sub Atribut Produk
1. Model atau bentuk − Model gendongan modern
2. Harga − Murah dan terjangkau
3. Perawatan − Mudah diperbaiki dan dibersihkan

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 25


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

4. Fitur tambahan − Fitur kantong


− Fitur topi atau pentutup kepala
− Fitur penyangga kepala
− Fitur pengunci atau pengaman
− Fitur bantal
− Fitur aksesoris mainan
5. Kenyamanan − Praktis dan tidak pegal saat
digunakan

Tabel 3. Atribut dan Sub Atribut Produk Gendongan Bayi


(Lanjutan)
No. Atribut Produk Sub Atribut Produk
1. Kekuatan − Kuat dan awet
Kualitas atau jenis
2. − Nyaman bagi kulit bayi
bahan
3. Motif atau desain − Motif lucu dan bervariasi

Dari voice of customer (VOC) yang ada, kemudian akan disusun


respon teknis, yang mana respon teknis ini akan menjawab dari pertanyaan
bagaimana keseluruhan kebutuhan konsumen dapat dipenuhi.

Tabel 4. Respon Teknis Produk Gendongan Bayi


No. Atribut Respon Teknis
1. Harga murah dan − Menekan biaya produksi
terjangkau
2. Fitur kantong − Pemberian fitur tambahan
3. Fitur topi atau penutup
kepala
4. Fitur penyangga kepala
5. Fitur pengunci atau
pengaman
6. Fitur bantal
7. Fitur aksesoris mainan
8. Praktis dan tidak pegal − Desain bisa disesuaikan
saat − Bentuk ransel
digunakan − Memasang gesper
9. Kuat dan awet − Tidak mudah robek
− Bahan berkualitas
10. Bahan yang nyaman − Lembut
bagi kulit bayi − Mudah menyerap keringat

26 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

11. Mudah diperbaiki dan − Bahan dan aksesoris mudah


dibersihkan diperoleh
12. Model gendongan − Model produk terkini
modern
13. Motif lucu dan bervariasi − Berkarakter hewan atau tumbuhan
− Full color atau bercorak

Dari tabel diatas, terdapat 13 respon teknis yang harus dipenuhi agar
dapat mampu menjawab VOC. Dan dari beberapa tahap perancangan matrik
QFD yang dilakukan, tahap terakhir yaitu membuat House of Quality (HOQ).

Gambar 3. HOQ Produk Gendongan Bayi

Berdasarkan HOQ di atas, dapat dilihat ranking priority dari masing-


masing atribut voice of customer yang ditentukan berdasarkan nilai normal
raw weight.

Tabel 5. Prioritas Tingkat Keinginan Suara Konsumen (Voice


of Customer) Terhadap Atribut Produk Gendongan Bayi
Atribut Suara Konsumen Raw Normal Raw
Ranking
(Voice of Customer) Weight Weight (%)
Fitur penyangga kepala 9,76 10,73 1
Fitur bantal 8,81 9,69 2
Fitur pengunci atau pengaman 8,21 9,03 3
Fitur topi atau penutup kepala 7,85 8,63 4

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 27


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

Fitur kantong 7,80 8,57 5


Fitur aksesoris mainan 6,77 7,44 6
Model gendongan modern 6,65 7,31 7
Kuat dan awet 6,63 7,29 8
Harga murah dan terjangkau 6,29 6,92 9
Bahan yang nyaman bagi kulit bayi 6,24 6,87 10
Praktis dan tidak pegal saat
6,07 6,67 11
digunakan
Motif lucu dan bervariasi 5,46 6,00 12
Mudah diperbaiki dan dibersihkan 4,41 4,85 13

Dari tabel di atas, untuk prioritas 1–6 keinginan dan kebutuhan


konsumen terhadap produk gendongan bayi adalah berkaitan dengan aspek
fitur produk. Selain penilaian ranking prioritas terhadap atribut produk voice
of customer, penilaian ranking juga dilakukan terhadap respon teknis atau
karakteristik teknis.

Tabel 6. Prioritas Resopn Teknis Terhadap Atribut Produk


Gendongan Bayi
Respon Teknis Bobot Bobot
Ranking
(Technical Respons) Absolute Relative (%)
Pemberian fitur tambahan 246,6 28,42 1
Model produk terkini 112,3 12,94 2
Bentuk ransel 74,2 8,55 3
Bahan berkualitas 57,3 7,28 4
Tidak mudah robek 52,1 6,60 5
Menekan biaya produksi 42,8 4,93 6
Bahan lembut 41,1 4,74 7
Mudah menyerap keringat 41,1 4,74 8
Desain bisa disesuaikan 40,3 4,65 9
Memasang gesper 40,3 4,65 10
Berkarakter hewan atau
40,1 4,62 11
tumbuhan
Fullcolor atau bercorak 35,5 4,09 12
Bahan dan aksesoris mudah
33,2 3,83 13
diperoleh

Ranking priority akan menunjukkan seberapa besar suatu respon teknis

28 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

atau karakteristik teknis mempunyai pengaruh terhadap kualitas produk,


dimana nilai terbesar memiliki ranking tertinggi dan menunjukkan prioritas
yang harus didahulukan.

Gambar 4. Skema Ranking Priority dalam HOQ

Skema di atas menunjukkan adanya korelasi yang sesuai antara ranking


priority pada atribut (voice of customer) dengan technical respons, dimana
saling berurutan mulai peringkat ke-1 hingga ke-13. Berikut ini akan dijelaskan
point-point dalam pemenuhan target technical respons:
1. Pemberian fitur tambahan
a. Fitur penyangga kepala
− Desain fleksibel, dapat dilipat atau ditekuk.
b. Fitur bantal multifungsi
− Berada dibagian penyangga kepala.
− Bantalan berisi kain, dimana kain ini dapat digunakan sebagai
penutup dada bagi ibu-ibu saat ingin menyusui maupun
pelindung kepala bayi atau anak dari panas.
− Desain bantalan fleksibel, dapat dilipat dan dimasukkan ke
dalam bagian penyangga kepala untuk digunakan sebagai bantal
kembali.
c. Fitur pengunci atau pengaman
− Berupa gesper, karena mudah dan praktis dalam pemakainannya.
d. Fitur topi atau penutup kepala
− Desain fleksibel, dapat dilepas
− Desain topi bolak-balik dan berkarakter hewan

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 29


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

− Terdapat tali serut agar topi tidak lepas saat dipakai


e. Fitur kantong
− Berada disisi depan gendongan.
− Bentuk lucu dan terdapat karet dibagian atas agar benda dalam
kantong tidak terjatuh.
f. Fitur aksesoris mainan
− Fitur aksesoris mainan yang dipilih berupa mainan musik.
− Berada dibagian tali bahu atau bandatan. Terdapat kantong
dibagian tali bahu untuk tempat meletakkan aksesoris mainan
musik.
− Terdapat resleting dibagian kantong, sehingga mainan musik bisa
diambil jika tidak digunakan.
2. Model produk terkini dan bentuk ransel
Mengembangkan produk gendongan bayi dengan model gendongan yang
lebih modern, berbentuk ransel, sehingga mengikuti trend yang ada dan
tidak ketinggalan jaman.
3. Bahan berkualitas dan tidak mudah robek
a. Bahan yang digunakan adalah bahan yang berkualitas dengan
memperhatikan karakteristik kain yangn cocok untuk bayi.
b. Pemberian spons di seluruh bagian body gendongan, agar daya tahan
gendongan terhadap beban bisa lebih kuat.
c. Pemberian matras di bagian penyangga kepala agar desain penyangga
kepala bisa lebih kuat dan tegak.
4. Menekan biaya produksi
a. Pemilihan bahan-bahan yang berkualitas sedang namun tetap sesuai
dengan spesifikasi keinginan konsumen, seperti:
− Spons yang tidak terlalu tebal, dengan ukuran + 1 cm.
− Kain yelvo corak ukuran 1 yard (90 x 160), karena tidak
memerlukan banyak kain.
− Tali nylon webbing, matras, dan lain-lain.
b. Memilih penjahit dengan upah kerja yang murah sebagai pihak yang
mampu merakit produk gendongan bayi.
5. Bahan lembut dan mudah menyerap keringat
a. Memilih jenis kain yelvo sebagai bahan dasar, dimana kain yelvo ini
merupakan salah atu jenis kain yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan boneka dan juga perlengkapan bayi, seperti: selimut bayi.

30 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

b. Kain yelvo ini memiliki karakteristik:


− Tekstur kain ada yang berbulu pendek maupun panjang.
− Tekstur permukaan yang sangat halus dan sedikit melar.
− Kain teras hangat, sehingga aman dan nyaman digunakan
untuk bayi atau balita.
− Memiliki corak maupun warna yang beragam.
c. Sedangkan kain yang digunakan dibagian tali bahu atau bandatan
adalah kain nylex, kain ini juga merupakan salah satu jenis kain untuk
membuat boneka.
d. Kain nylex memiliki karakteristik:
− Tekstur permukaan yang lebih kasar saat disentuh dibandingkan
dengan kain bahan boneka lainnya.
− Kain tidak melar.
− Cenderung lebih panas dibandingkan dengan jenis kain boneka
lainnya.
6. Desain bisa disesuaikan dan memasang gesper
Memasang gesper dibagian-bagian tertentu agar produk gendongan bayi
dapat lebih praktis dan fleksibel, dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
saat digunakan, seperti:
− Gesper dibagian tali bahu atau bandatan, sebagai pengunci atau
pengaman utama gendongan
− Gesper dan tali pengatur dibagian sambungan bahu dan perut, agar
ukuran kelonggaran dibagian tersebut dapat disesuaikan sehingga
gerak bayi atau anak bisa lebih leluasa atau tidak terlalu rapat.
− Gesper dan tali pengatur dibagian punggung, agar menjaga tali bahu
tidak melorot.
− Gesper dan tali pengatur dibagian pinggang penggendong, agar
kondisi gendongan bisa lebih rapat dan pas ditubuh si penggendong.
7. Berkarakter hewan atau tumbuhan dan full color atau bercorak
a. Memilih jenis kain yang bercorak hewan atau tumbuhan. Disini corak
kain yang dipilih adalah corak hewan zebra.
b. Pemberian aksesoris telinga dibagian topi atau penutup kepala
sehingga karakter hewan akan lebih terlihat.
c. Agar warna tidak terlalu monoton, maka desain gendongan divariasi
dengan kain warna hitam dibagian tengah.
8. Bahan dan aksesoris mudah diperoleh

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 31


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

a. Menggunakan bahan baku kain boneka yang dapat diperoleh di toko-


toko kain maupun toko kain yang khusus menjual kain boneka.
b. Menggunakan bahan-bahan pelengkap sederhana yang mudah
diperoleh, seperti: gesper, tali nylon webbing, resleting, dan lain-lain
karena banyak dijual di berbagai toko perlengkapan jahit.
Untuk memperoleh 8 data antropometri, maka dilakukan pengukuran
secara langsung terhadap 30 sampling. Dari data yang diperoleh, kemudian
diolah kedalam ukuran persentil, adapun persentil yang digunakan yaitu
5-th dan 95-th.

Gambar 5. Pengukuran Data Antropometri Untuk Produk Gendongan Bayi

Gambar di atas merupakan titik pengukuran variabel antropometri,


dimana titik-titik tersebut adalah:
a. TTD : Tinggi tubuh posisi duduk
b. TBD : Tinggi bahu posisi duduk
c. TPD : Tinggi perut posisi duduk
d. LP : Lebar pantat
e. LB : Lebar bahu
f. 1
/2LiK : Setengah lingkar kepala
g. PKB : Panjang kepala ke bahu

32 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

Tabel 7. Aplikasi Persentil Pada Ukuran Gendongan Bayi


No. Variabel Antro Dimensi Produk Persentil Ukuran
1. BB Kapasitas gendongan 95-th 11,0 Kg
Tinggi keseluruhan
2. TTD 95-th 46,0 cm
gendongan
Tinggi body depan
3. TBD 95-th 37,0 cm
gendongan
Tinggi body belakang
4. TPD 95-th 20,0 cm
gendongan
Lebar gendongan
5. LP 95-th 19,0 cm
bawah
6. LB Lebar gendongan atas 95-th 29,0 cm
Lebar topi atau penutup
7. ½
LiK 5-th 20,0 cm
kepala
Tinggi topi atau penutup
8. PKB 95-th 25,0 cm
kepala

a. Ukuran kapasitas gendongan


Dalam mengestimasi kapasitas gendongan persentil yang digunakan
adalah 95-th. Untuk ukuran kapasitas gendongan menggunakan
variabel antropometri berat badan (BB) dengan berat 11,0 Kg. Alasan
pemilihan persentil 95-th karena memaksimalkan kapasitas dan
kekuatan gendongan agar tetap dapat digunakan meskipun berat beban
di atasnya, atau mampu digunakan untuk anak dengan berat badan
berlebih (gemuk).
b. Ukuran tinggi keseluruhan gendongan
Ukuran tinggi keseluruhan gendongan menggunakan persentil 95-th,
dan variabel antropometri yang digunakan adalah tinggi tubuh posisi
duduk (TTD) sebesar 46 cm. Alasan pemilihan persentil 95-th karena
mempertimbangkan desain penyangga kepala agar memberikan toleransi
pada bayi atau anak yang lebih tinggi agar bisa tetap menggunakannya.
c. Ukuran tinggi body depan gendongan
Ukuran tinggi body depan gendongan menggunakan persentil 95-th, dan
variabel antropometri yang digunakan adalah tinggi bahu posisi duduk
(TBD) sebesar 37 cm. Alasan pemilihan persentil 95-th agar desain body
gendongan tidak terlalu pendek, sehingga bayi atau anak bisa lebih aman.
d. Ukuran tinggi body belakang gendongan
Ukuran tinggi body belakang gendongan menggunakan persentil 95-th,

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 33


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

dan variabel antropometri yang digunakan adalah tinggi perut posisi


duduk (TPD) sebesar 20 cm. Alasan pemilihan persentil 95-th karena
desain body gendongan berhubungan dengan lebar atau lingkar paha
bayi. Dengan ukuran lingkar paha yang lebar maka gerak kaki bayi akan
lebih leluasa, sehingga bayi lebih nyaman.
e. Ukuran lebar gendongan bawah
Ukuran lebar gendongan bawah menggunakan persentil 95-th, dan
variabel antropometri yang digunakan adalah lebar pantat (LP) sebesar
19 cm. Alasan pemilihan persentil 95-th karena dengan desain alas
gendongan yang semakin lebar maka akan mengurangi rasa sakit
dibagian pantat bayi atau anak dan menambah rasa nyaman.
f. Ukuran lebar gendongan atas
Ukuran lebar gendongan atas menggunakan persentil 95-th, dan variabel
antropometri yang digunakan adalah lebar bahu (LB) sebesar 29 cm.
Alasan pemilihan persentil 95-th karena memberikan toleransi pada bayi
atau anak yang memiliki ukuran lebih besar sehingga tidak akan merasa
sakit dibagian bahu karena tertekuk jika ukuran gendongan terlalu kecil.
g. Ukuran lebar topi atau penutup kepala
Ukuran lebar topi atau penutup kepala menggunakan persentil 5-th, dan
variabel antropometri yang digunakan adalah setengah lingkar kepala
(1/2LiK) sebesar 20,0 cm. Alasan pemilihan persentil 5-th dikarenakan
gambar pola topi masih setengah dari ukuran sebenarnya, sehingga jika
menggunakan ukuran yang terlalu besar, maka akan sangat kelonggaran
saat digunakan. Desain topi juga dilengkapi dengan tali serut sehingga
untuk anak yang berukuran lebih kecil tidak perlu khawatir kelonggaran.
h. Ukuran tinggi topi atau penutup kepala
Ukuran tinggi topi atau penutup kepala menggunakan persentil 95-
th, dan variabel antropometri yang digunakan adalah panjang kepala
hingga bahu (PKB) sebesar 25 cm. Alasan pemilihan persentil 95-th
agar desain topi atau penutup kepala tidak terlalu pendek, sehingga
akan memberikan ruang gerak yang leluasa untuk leher dan kepala saat
beraktifitas.
Konsep ergonomi pada perancangan produk gendongan bayi hasil
pengembangan ini cenderung mengunggulkan aspek fleksibilitas pada
beberapa fitur maupun bagian gendongan.

34 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

Tabel 8. Ergonomi Perancangan Produk Gendongan Bayi


No. Konsep Ergonomi Aplikasi
1. Menyeimbangkan beban kerja Perancangan model gendongan ransel
saat penggunaan produk dengan desain tali penyangga beban
dipundak kanan dan kiri
2. Memudahkan pemasangan Pemasangan gesper di setiap tali
dan pelepasan gendongan, utama maupun tali penyambung
dengan desain tali utama dan
pendukung dapat disesuaikan
sesuai dengan kebutuhan
3. Mengurangi potensi tali bahu Pemasangan gesper antara kedua tali
melorot bahu
4. Fitur topi bisa dilepas Pemasangan kancing agar tidak
permanen
5. Fitur penyangga kepala Desain dapat dilipat atau ditekuk dan
fleksibel digunakan dipasang kancing untuk memudahkan
aplikasi
6. Fitur bantalan kepala yang Bantalan berisi kain, desain yang
dapat digunakan juga sebagai fleksibel, bisa dilipat dan dimasukkan
kain penutup dada kedalam gendongan (bagian
penyangga kepala), terdapat resleting
untuk menutupnya
7. Mengurangi rasa sakit pada Penambahan busa fleksibel dibagian
pantat bayi dengan desain alas alas gendongan
gendongan yang empuk, serta
sebagai alas ompol.

Berikut merupakan beberapa perbandingan antara produk gendongan


lama dengan produk gendongan bayi hasil pengembangan.

Tabel 9. Perbandingan Produk Gendongan Bayi Lama dengan


Gendongan Bayi Hasil Pengembangan
Kriteria Gendongan Bayi Lama Gendongan Bayi Hasil
Pengembangan
Bahan Menggunakan kombinasi antara Menggunakan jenis kain untuk boneka
kain katun dan kain kanvas yang atau selimut, yaitu kain yelvo dan kain
cenderung kasar. nylex yang lebih lembut dan nyaman
bagi kulit.
Fitur Umumnya terdapat fitur Terdapat fitur kantong, topi, penyangga
kantong, topi dan penyangga kepala, bantal sekaligus kain penutup
kepala. dada, pengunci atau pengaman dan
juga fitur mainan musik.

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 35


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

Fleksibilitas Tali punggung yang dapat − Terdapat tali fleksibel, dibagian


disesuaikan dengan keinginan. punggung, tali sambungan bahu
dan tali sambungan perut yang
dilengkapi dengan gesper
− Fleksibilitas pada fitur topi, dimana
topi bisa lepas-pasang.
− Fleksibilitas pada fitur penyangga
kepala, dimana penyangga kepala
bisa ditekuk.
− Fitur bantal yang multifungsi dengan
kain penutup dada.
− Desain alas gendongan dengan
penambahan busa fleksibel.
Perawatan Perlu disikat saat mencuci Dapat dicuci dengan mesin cuci
mengingat kain yang digunakan ataupun hanya direndam saja,
adalah kain kanvas yang kasar. mengingat kain sangat lembut dan
tidak perlu disikat. Selain itu juga bisa
cepat kering karena serat kain bulu
berongga.

Gambar 6. Produk Gendongan Bayi Lama dan Sudah Ada

Dibawah ini merupakan gambar dari produk gendongan bayi hasil


pengembangan beserta fitur-fitur tambahan yang ada.

36 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

Gambar 7. Produk Gendongan Bayi Baru Hasil Pengembangan


Gambar 8. Fitur Penyangga Kepala

Gambar 9. Fitur Pengunci Gesper

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 37


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

Gambar 10. Fitur Topi atau Penutup Kepala

Gambar 11. Fitur Bantal dan Penutup Dada

Gambar 12. Fitur Kantong

38 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

Gambar 13. Fitur Aksesoris Mainan Musik

Gambar 14. Bagian Alas Gendongan Dengan Busa Fleksibel

E. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1. Atribut produk yang diperhatikan untuk perancangan produk gendongan
bayi berdasarkan prioritas pelanggan adalah fitur penyangga kepala
dengan nilai normal raw weight sebesar 10,73%, fitur bantal dengan
nilai normal raw weight sebesar 9,69%, fitur pengunci atau pengaman
dengan nilai normal raw weight sebesar 9,03%, fitur topi dengan nilai
normal raw weight sebesar 8,63%, fitur kantong dengan nilai normal
raw weight sebesar 8,57%, fitur aksesoris mainan dengan nilai normal
raw weight sebesar 7,44%, model gendongan modern dengan nilai

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 39


Lisa Ranuatur Rohmah dan Suhartini

normal raw weight sebesar 7,31%, kuat dengan nilai normal raw weight
sebesar 7,29%, harga murah dan terjangkau dengan nilai normal raw
weight sebesar 6,92%, bahan yang nyaman bagi kulit bayi dengan nilai
normal raw weight sebesar 6,87%, praktis dan tidak pegal saat digunakan
dengan nilai normal raw weight sebesar 6,67%, motif lucu dan bervariasi
dengan nilai normal raw weight sebesar 6,00%, serta mudah perbaiki dan
dibersihkan dengan nilai normal raw weight sebesar 4,85%.
2. Aspek additional features yang perlu dipertimbangkan dalam merancang
suatu gendongan bayi adalah fitur penyangga kepala, fitur bantal, fitur
pengunci atau pengaman, fitur topi atau penutup kepala, fitur kantong
dan fitur aksesoris mainan musik.
3. Pengembangan produk gendongan bayi yang lebih ergonomis adalah
dengan mengunggulkan aspek fleksibilitas pada beberapa fitur
maupun bagian gendongan, diantaranya merancang model gendongan
ransel, pemasangan gesper di setiap tali utama dan tali penyambung,
pemasangan gesper antara kedua tali bahu, pemasangan kancing pada
fitur topi agar tidak permanen, desain penyangga kepala yang dapat
dilipat atau ditekuk, fitur bantal multifungsi dan juga penambahan busa
fleksibel dibagian alas gendongan.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan beberapa
saran atau rekomendasi agar bermanfaat bagi penelitian berikutnya,
diantaranya:
1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya pengukuran data antropometri
diberikan kelonggaran 2-3 cm dari pengukuran sebenarnya agar produk
gendongan bayi yang dihasilkan nantinya tidak terlalu press body dengan
tubuh anak.
2. Perlunya koordinasi dan komunikasi secara continue dengan pihak
perakit produk, dalam penelitian ini adalah penjahit agar hasil ukur
dari pola gendongan bayi dapat sesuai dengan data pengamatan yang
diperoleh.
3. Pentingnya memperhatikan jumlah dari kebutuhan material serta selektif
dalam memilih penjahit agar dapat menekan biaya produksi, sehingga
profit margin yang diperoleh bisa lebih tinggi.

40 Tecnoscienza Vol.2 No.1 Oktober 2017


Pengembangan Produk Gendongan Bayi Dengan Mempertimbangkan ...

DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Gary. & Philip Kotler. 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Prenhalindo. Jakarta
Anis, J.F and McConville, J.T. 1996. Anthropometry, Edited by Battacharya,
A. & McGlothlin, J.D., 1996. Occupational Ergonomics Theory and
Aplication, pp.1-46. Marcel Dekker Inc, New York
Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment, How to make QFD Work for
You. Addison-Wesley Publishing Company : New York.
Gaspersz, Vincent,2005. Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Haryanto, Christopherus.2015. Perancangan Baby Box Multifungsi Dengan
Menggunakan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD).
Diambil dari: http://eprints.dinus.ac.id/17501/1/jurnal_15468.pdf (25
Maret 2017).
Kristanto dan Triyono.2011. Pengembangan Dan Perancangan Tempat Tidur
Bayi (Baby Box) Yang Ergonomis Menggunakan Software Autocad
Dengan Pendekatan Data Antropometri. Diambil dari: http: //journal.
uad.ac.id/index.php/JIFO/article/view/2797/1708 (03 Maret 2017)
Tarwaka, dkk, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktifitas. Penerbit Uniba Press, Surakarta
Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya:
Prima Printing.

Vol.2 No.1 Oktober 2017 Tecnoscienza 41

Anda mungkin juga menyukai