Laporan Meja 22
Laporan Meja 22
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
BAB 1
1. Latar belakang
Taman pendidikan al-quran atau sering disebut juga TPA dimana di tempat tersebut
terdapat proses belajar mengajar mengenai dasar mengaji dan tentang pendidikan agama
dalam proses belajar mengajar fasilitas yang mendukung semakin membantu proses
lancar nya belajar maka dari itu kami melakukan survey ke beberapa wali/pembimbing
dari siswa taman pendidikan al-quran, tentang benda apa saja yang di butuhkan oleh para
siswa untuk menunjang proses belajar mengajar.
Setelah dilakukan survey melalui beberapa kuisoner yang kami sebar oleh kami,
dihasilkan bahwa benda yang dibutuhkan siswa dan siswi adalah sebuah meja al-quran
yang di gunakan untuk membaca al-quran. Karena di TPA AL-HUJJAJ sangat
membutuhkan meja untuk mengaji, dikarenakan meja yang biasanya dipakai oleh murid
di TPA tersebut sudah tidak layak pakai lagi, meja yang biasanya di pakai murid tpa
tersebut sudah mulai reyot dan ada juga meja yang sudah patah.
2. Tujuan
Untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah perancangan dan pengembangan produk
Untuk membuat siswa dan siswi TPA merasa nyaman menggunakan meja untuk belajar
Untuk membuat siswa dan siswi TPA menjadi giat belajarnya
BAB 2
Landasan Teori
Menurut Oetomo dan Dharmo (2006), perencanaan adalah proses dimana manager
memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan berdasarkan beberapa metode
yang di perlukan untuk mencapainya. Proses tersebut merupakan suatu cara sistematik
yang di terapkan untuk melakukan kegiatan. Jadi, berdasarkan beberapa pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah sebuah proses yang harus
dilakukan manager dalam menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran dan
mengembangkan sebuah rencana kegiatan untuk mencapai yang diinginkan
Perencanaan atau yang sudah akrab diistilah planning adalah satu dari fungsi
manajemen yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat
pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana
akan sangat memengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan
yang terbaik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita lakukan pekerjaan sesuai
dengan yang telah di rencanakan.
Sedangkan perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain
sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah masalah yang di dahapi perusahaan
yang di peroleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Berdasarkan definisi di
atas , bahwa perancangan merupakan suatu pola yang di buat untuk mengatasi
masalah yang dihadapi perusahaan atau oragnisasi setalah melakukan analisis terlebih
dahulu.
Pengertian inovasi merupakan setiap ide ataupun gagasan baru yang belum pernah
ada ataupun diterbitkan sebelumnya. Sebuah inovasi biasanya berisi terobosan-
terobosan baru mengenai sebuah hal yang di teliti oleh sang innovator (orang yang
membuat inovasi). Inovasi biasanya sengaja di buat oleh sang inovator melalui
berbagai macam aksi ataupun penelitian yang terencana.
Sebuah ide, gagasan,ataupun teori hanya bisa di golongkan ke dalam sebuah inovasi
jika memiliki ciri-ciri sbegai berikut:
1. Khas
Ciri utama dari sebuah inovasi adalah khas. Inovasi harus memilki ciri khas sendiri
yang tidak di milki ataupun ada pada ide ataupun gagasan yang sudah ada
sebelumnya. Tanpa ciri khas yang spesifik, sebuah ide ataupun gagasan tidak
digolongkan menjadi sebuah inovasi baru.
2. Baru
Ciri kedua sebuah inovasi adalah baru. Setiap inovasi haruslah merupakan ide ataupun
gagasan baru yang memang belum pernah di ungkapkan ataupun di publikasi
sebelumnya.
3. Terencana
Ciri ketiga dari sebuah inovasi adalah terencana. Sebuah inovasi biasanya sengaja
dibuat dan di rencanakn untuk pengembangan objek-objek tertentu, dengan kata lain
setiap inovasi yang ditemukan pada dasar yang merupakan kegiatan yang sudah di
rencanakan sejak awal.
4. Memiliki tujuan
Ciri terahir yang harus ada pada inovasi adalah tujuan. Seperti yang telah di jelaskan
di point yang sebelumnya, inovasi merupakan aktivitas terencana untuk
mengembangkan onjek-objek (tujuan nya adalah mengembangkan objek-objek
tertentu)
3. Metode Penelitian
a. Spesifikasi Teknik
Pembuatan spesifikasi teknik terdiri dari atribut, matriks, spesifikasi teknik,
satuan dan kriteria.
b. Relationship
Relationship merupakan penelitian kekuatan hubungan antara tribute dengan
spesifikasi teknik, penilaian hubungan tersebut dengan skala 0 (tidak
berhubungan), 1 (lemah), 3 (sedang), 9 (sangat kuat).
c. Matriks perencanaan (planning matriks)
Dalam menentukan matriks perencanaan dilakukan beberapa proses, antara
lain :
Importance to costumer (Tingkat Kepentingan Atribut Konsumen )
Penilaian kepentingan produk dilakukan secara subjektif terhadap
atribut dari meja al-quran yang dirancang.
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑤𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡
Current Satisfaction Performance = ∑ 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Number of responden merupakan nilai tingkat kepuasan pada produk yang digunakan
saat ini.
Goal
Goal adalah target nilai kepuasan yang ingin dicapai untuk produk
yang dikembangkan. Goal dapat diukur dengan skala 1 sampai 4, 1
(sangat tidak memuaskan), 2 (memuaskan), 3 (lebih memuaskan)., 4
(saangat memuaskan).
Improvement Ratio
Nilai improvement ratio menunjukan seberapa besar perbaikan atau
peningkatan yang harus dilakukan dalam mengembangkan produk.
Jika hasil < 1 = tidak ada perubahan, 1 sampai 1,5 = perbaikan
menyeluruh. Cara untk mengetahui nilai improvement ratio adalah
sebagai berikut:
𝑔𝑜𝑎𝑙
Improvement ratio = 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑠𝑎𝑡𝑖𝑠𝑓𝑎𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒
Sales point
Sales point adalah atribut yang dianggap memiliki nilai jual yang
tinggi terutama untuk penjualan. Nilai sales point terdiri dari, 1 = tidak
ada sales point, 1,2 = sales point sedang, 1,5 = sales point kuat.
Cara untuk menghitung nilai Normalized Raw Weight adalah sebagai berikut :
𝑅𝑎𝑤 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡
Normalized Raw Weight = 𝑅𝑎𝑤 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛
Normalized Contribution = 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Selection Concept
Beberapa alternatif tersebut harus meelakukan selection concept atau
pemilihan konsep. Pemilihan konsep tersebut adalah membandigkan
antara prototype yang dihasilkan. Dalam proses pemilihan konsep yang
dilakukan adalah pernilaian terhadap matriks pada prototype yang
dihasilkan. Penilaian tersebut menggunakan skala rating.
1. Deskripsi Produk
Produk yang dibuat dalam praktek kali ini adalah meja al’quran. Berbahan dasar kayu.
Produk ini memiliki warna yang gelap,dan warna ini standar atau disebut warna kayu,
bahan kayu yang digunakan adalah kayu yang kuat dan berkualitas, sehingga dapat tahan
lama.karena ukuran nya yang tidak terlalu besar maka memudahkan pemilik untuk
menaruh dimana saja.meja ini memiliki fungsi sebagai meja al.quran. meja ini berfungsi
sebagai meletakan al’quran agar siswa dan siswi bisa menggunakan meja untuk
mengajinya.
Kotak
Segitiga
bentuk
meja Lingkaran
Gelap
warna
meja
Terang
15 cm x 25 cm
Ukuran
meja
30 cm x 30 cm
Meja
al’quran 45 cm x 60 cm
Diatas 100.000
Harga
meja Dibawah 100.000
Plastik
Material
Kayu
Fungsi Mengaji
Belajar
6. Seleksi konsep
Desain produk
7. Pengujian konsep
1 Kayu 8 x
2 Cat 1 x
3 Paku 4 50 x
4 Kuas 1 x
5 Tiner 1 x
6 Dempul 1 x
3 Lain-lain - - - Rp.25.000
(biaya tenaga
kerja)
4 Biaya - - - -
overhead
Total Rp.250.000
Design For Manufacturing (DFM) merupakan sebuah metode untuk menurunkan
biaya produksi dengan cara mengestimasi biaya manufaktur melalui pengurangan
biaya komponen, biaya perakitan, dan biaya pendukung produksi lainnya berdasarkan
data usulan desain tanpa mengesampingkan kualitas produk. Dari pendekatan
perhitungan per komponen serta usulan rancangan didapatkan pengurangan waktu
proses dan berkurangnya biaya produksi untuk satu unit produk , yaitu 240 menit
untuk rancangan produk awal, dan 120 menit untuk rancangan usulan. Sehingga
selisih dari waktu yang digunakan untuk membuat rancangan usulan produk meja
adalah 120 menit. Sedangkan dari perhitungan biaya yang diperoleh untuk rancangan
awal adalah Rp 350.000 Penghematan diantaranya dapat dilakukan dengan mengganti
komponen kayu jati belanda yang pada rancangan biaya awal menggunakan bahan
dari kayu jati diganti dengan bahan pengganti lain yang kemudian dilapisi dengan
bahan tahan cairan kimia sejenis tiner . Bahan pengganti tersebut adalah kayu yang
dilapisi dengan tiner . Penghematan juga pada penyederhanaan beberapa komponen
seperti tahanan depan beberapa komponen standar yang di beli dari pasar. Hasil biaya
yang didapatkan adalah Rp 250.000. Selisih antara rancangan awal dan rancangan
usulan biaya pembuatan Produk Meja Al-quran sebesar Rp100.000.
Bab 4
Penutup
1. Kesimpulan
Setelah selesai melakukan proses kerja Pembuatan Meja Al-qur’an maka dapat di
ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Meja Al-quran ini sangat penting sekali di butuhkan di TPA Al-Hujjaj.
2. Meja AL-qur’an ini berfungsi sebagai Tempat mengaji anak-anak TPA Al- Hujjaj.
2. Daftar pusaka
1. http://teknikpengelasansmknusantara1comal.blogspot.com/p/laporan-
pembuatan-meja-lori.html
2. https://branchoftheworld.wordpress.com/tag/house-of-quality-hoq-
perancangan-produk/
3. http://vercomfo.blogspot.com/2012/03/perancangan-produk-design-
product.html