Email : mulyatichandra@ymail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
10
Fitofarmaka, Vol. 5, No.1, Juni 2015 ISSN : 2087-9164
telah terbukti mengobati berbagai macam ekstrak etanol 70% herba kemangi pada tikus
penyakit, tetapi secara ilmiah masih belum putih betina (Rattus norvegicus)
dapat dipertanggung jawabkan. premenopause juga melakukan pengamatan
Salah satu tanaman obat yaitu vaskularisasi ovarium dan uterus pada fase
kemangi (Ocimum americanum L.) famili estrus.
Lamiaceae (Labiatae) memiliki bau dan rasa
yang khas, digunakan sebagai lalapan segar METODE PENELITIAN
untuk dimakan dan memiliki berbagai Penelitian ini dilaksanakan pada
macam khasiat (Hadipoentyanti & Wahyuni, bulan Juni sampai September 2013
2008). Spesies Ocimum merupakan salah bertempat di Laboratorium Farmasi
satu tanaman yang berkhasiat sebagai Universitas Pakuan.
kemopreventif dan berkhasiat sebagai obat
(Karthikeyan et al., 1999, Rastogi et al., Bahan
2007). Kandungan utamanya adalah minyak Tikus putih (Rattus norvegicus)
atsiri, flavonoid, fitosterol, karbohidrat dan betina galur Sprague-Dawley pre-menopause
tanin. Penggunaannya yang utama sebagai berumur 8-9 bulan dengan bobot badan
antimikroba, antioksidan, antelmintika dan sekitar 200-250 g sebanyak 20 ekor, NaCl
antidiabetika (Khare, 2007). Adanya anetol, fisiologis, herba kemangi, pewarna Giemsa,
boron dan stigmasterol merupakan senyawa metanol 10%, etanol 70%, etinil estradiol
aktif pada kemangi yang berhubungan dan CMC-Na 1%.
dengan aktivitas seksual yaitu merangsang
keluarnya hormon reproduksi yaitu estrogen Alat
(Gunawan, 2004). Rotary evaporator (BUCHI), grinder,
Whitten Effect merupakan metode ayakan 40 Mesh, mikroskop, sonde, kaca
yang digunakan untuk mengamati perubahan arloji, stop watch, pengaduk gelas, alat
yang terjadi pada vagina untuk menentukan maserasi, gelas kimia, kain flannel,
siklus estrus (persiapan kawin) pada hewan timbangan analitik, perlengkapan untuk
laboratorium kecil seperti mencit atau tikus membuat preparat apus vagina (cotton bud,
putih (Ochiogu et al., 2009; Khazaei et al., gelas objek, cawan petri, bunsen), kandang
2011). Durasi siklus estrus pada mencit tikus ukuran 30 x 40 cm, lampu, bak plastik,
selama 4-6 hari, tahap siklus estrus dapat kawat penutup, dan botol minum.
dilihat pada perubahan sel epitel vagina atau
vulva. Ciri-ciri hewan estrus dapat dilihat Cara Kerja
dari keadaan vulva yang bengkak, berwarna Penelitian terbagi menjadi 2 tahap
merah dan basah (Nongae, 2008). yaitu tahap pra-penelitian dan tahap
Sinkronisasi birahi pada tikus betina dengan penelitian.
mencium bau feromon yang keluar bersama
urin tikus jantan. Ketika tikus betina tidak 1. Ekstraksi
membau feromon tikus jantan, maka tikus Sebanyak 1 kg simplisia herba
betina mengalami fase anestrus, sedangkan kemangi yang telah dihaluskan, dimaserasi
pada saat tikus betina membau feromon yang dengan pelarut etanol 70% (perbandingan
ikut disekresikan bersama urin tikus jantan, 1:10) dalam tabung selama 3 x 24 jam.
maka pada hari ke 3 berikutnya tikus betina Kemudian disaring dan ampasnya dimaserasi
mengalami estrus. Pada fase estrus sel epitel kembali sebanyak 2 kali dengan perlakuan
berubah menjadi sel superfisial dan sel yang sama. Maserat yang terkumpul
tanduk yang menandakan hewan dalam dievaporasi dengan menggunakan rotary
keadaan puncak estrus (Seire et al., 1991). evaporator pada suhu 30-40°C hingga
Berdasarkan penelitian sebelumnya terbentuk ekstrak kental etanol. (Harborne,
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah 1987).
untuk mengetahui aktivitas estrogenik 2. Penapisan Fitokimia
11
Fitofarmaka,Vol.5,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
12
Fitofarmaka, Vol. 5, No.1, Juni 2015 ISSN : 2087-9164
dengan lima perlakuan dan enam ulangan. senyawa metabolit sekunder pada tanaman
Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang (Piironen et al., 2003). Steroid merupakan
nyata dimana nilai Fh>0,05, maka untuk struktur dasar hormon estrogen terutama
melihat adanya perbedaan antar perlakuan, sebagai hormon seks wanita. Estrogen dalam
dilakukan uji lanjut menggunakan Uji plasma hewan betina yang utama adalah 17
Duncan. Sidik ragam untuk Rancangan Acak β-estradiol, estron, dan estriol (Johnson, &
Lengkap disajikan pada Tabel (Sudjana, Everitt, 1984).
1998).
2. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol
HASIL DAN PEMBAHASAN 70% Herba Kemangi Terhadap Lama
1. Ekstraksi Dan Penapisan Fitokimia Siklus Estrus
Ekstrak kental yang diperoleh 121g, Estrus merupakan fase periode birahi.
maka rendemen ekstrak etanol 70% adalah Lama estrus pada tikus 9-20 jam dan siklus
12,1 %. Berdasarkan hasil uji fitokimia estrus berlangsung selama empat sampai
kandungan ekstrak etanol 70% herba enam hari. Siklus estrus dibagi menjadi
kemangi adalah saponin, tanin dan steroid. empat fase yaitu fase proestrus, estrus,
Senyawa saponin dan tanin memberikan efek metestrus, dan diestrus (Turner & Bagnara,
antelmintika (Medica dkk., 2004). 1976).
Kandungan utama Ocimum americanum L. Hasil pengujian ekstrak terhadap
selain minyak atsiri adalah flavonoid, lama siklus estrus dilakukan dengan
karbohidrat, fitosterol dan tanin (Sarma & A. mengamati sel-sel yang ditemukan dalam
Venkata, 2011). Fitosterol merupakan apusan vagina secara mikroskopik yang
prekursor senyawa bioaktif steroid, faktor dapat dilihat pada Gambar 1.
pertumbuhan dan substrat untuk sintesis
Pada fase proestrus ditandai dengan leukosit dan mulai muncul sel epitel berinti
sel epitel berinti banyak. Fase ini (Turner & Bagnara, 1976).
menandakan akan datangnya birahi (Turner Waktu siklus estrus ditampilkan pada
& Bagnara, 1976). Preparat apus vagina fase Tabel 1 yang menunjukkan bahwa
estrus ditandai dengan terbentuknya perlakuan ekstrak etanol 70% herba kemangi
cornified cell (sel menanduk) sebagai dengan konsentrasi terendah mengalami
gambaran banyaknya mitosis yang terjadi di estrus selama 165 jam (mendekati 7 hari)
dalam mukosa vagina. Menjelang estrus sudah setara dengan kontrol positif dan
berakhir, lumen vagina membentuk sel-sel konsentrasi tertinggi. Durasi total siklus
menanduk dengan inti berdegenerasi (Turner estrus (proestrus, estrus, metaestrus dan
& Bagnara, 1976). Pada fase metestrus sel diestrus) adalah 4-5 hari (Waynforth, &
menanduk berkurang dan ovary mengandung Flecknell, 1992). Perlakuan kontrol negatif
korpus luteum yang mengandung sel-sel (CMC-Na1%) memberikan waktu siklus
lutein dan folikel-folikel kecil yang tidak estrus yang paling pendek yaitu 107 jam
berinti. Fase diestrus didominasi oleh sel dibandingkan ke empat kelompok perlakuan
13
Fitofarmaka,Vol.5,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
lainnya. Hasil uji statistik menunjukkan sama dengan etinil estradiol 9×10-3
bahwa CMC-Na 1%, etinil estradiol, ekstrak mg/200gBB sebagai kontrol positif terhadap
etanol 70 % herba kemangi dosis 0,8g/200g memperpanjang siklus estrus pada tikus
BB; 1,6g/200g BB dan 3,2g/200g BB putih betina pre-menopause. Melalui
memberikan pengaruh yang sangat beda pemberian dosis terendah yaitu 0,8g/200g
nyata terhadap peningkatan (lebih lamanya) BB pengaruhnya sudah setara dengan kontrol
waktu siklus estrus (P<0,01). positif dengan perbedaan yang sangat nyata
Hasil uji Duncan untuk mengetahui terhadap memperpanjang siklus estrus.
perbedaan antar perlakuan menunjukkan Data pengukuran waktu siklus estrus dapat
bahwa, semua perlakuan pemberian ekstrak dilihat pada Tabel 1.
etanol 70% herba kemangi pengaruhnya
Keterangan : Angka yang diikuti superkrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak
berbeda nyata (P>0.05).
14
Fitofarmaka, Vol. 5, No.1, Juni 2015 ISSN : 2087-9164
uterus (P<0,05). Penentuan perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan.
15
Fitofarmaka,Vol.5,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
dengan kontrol positif. Hasil pengujian terhadap peningkatan bobot ovarium dan
berdasarkan rata-rata bobot ovarium dan uterus tikus. Setelah di uji lanjut dengan
uterus menunjukkan bahwa perlakuan Duncan, memperlihatkan hasil bahwa
ekstrak etanol herba kemangi pada dosis perlakuan pemberian ekstrak etanol herba
3,2g/200gBB menunjukkan peningkatan kemangi dosis 0,8g/200gBB, dosis
bobot ovarium dan uterus yang paling tinggi 1,6g/200gBB setara pengaruhnya dengan
bila dibandingkan dengan keempat perlakuan kontrol positif (etinil estradiol) terhadap
lainnya. Sedangkan pada kontrol negatif bobot ovarium dan uterus. Bahkan dengan
menunjukkan bahwa bobot ovarium dan pemberian dosis 3,2g/200gBB
uterus paling rendah dibandingkan dengan memperlihatkan bobot ovarium dan uterus
keempat perlakuan lainnya. Pada hasil yang lebih berat dibanding dengan kontrol
pengujian skoring, menunjukkan bahwa positif secara beda nyata terhadap bobot
perlakuan ekstrak etanol herba kemangi ovarium dan uterus tikus.
memberikan pengaruh yang sama (P>0,05)
Tabel 3. Data Penimbangan Bobot Ovarium dan Uterus Tikus Pada Setiap Perlakuan
Kode Pengukuran Bobot
Hewan
P1 P2 P3 P4 P5
1 1,10 0,90 1,50 1,50 2,00
2 1,50 1,50 2,00 1,50 2,00
3 2,00 1,50 1,30 2,00 1,60
4 2,00 1,00 2,00 2,00 2,00
Total 6,60 4,90 6,80 7,00 7,60
Rat-rata 1,65a 1,23a 1,70ab 1,75ab 1,90bc
Keterangan: Angka yang diikuti superkrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak
berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan
16
Fitofarmaka, Vol. 5, No.1, Juni 2015 ISSN : 2087-9164
Edisi ke-3 UI-Press. Jakarta: 517- Nodine, J.H. and Siegler, P.E. 1961.
520. Pharmacologic Techniques in Drug
Ganiswara, S.G. 1995. Farmakologi dan Evaluation. Year Book Medical
Terapi. Alih bahasa: 1. Setiawan. Publisher. Chicago: 568.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 444. Nongae, 2008. Estrus Cycle.
Godhwani, S., Godhwani, J. L. and Vyas, D. http://nongae.gsnu.ac.kr/~cspark/teachi
S. (1987). Ocimum sanctum: An ng/chap5.html. Tanggal akses 2 Juni
experimental study evaluating its 2013.
anti-inflammatory, analgesic and Ochiogu, I.S., Oguejiofor, C.F and Nwagbo,
antipyretic activity in animals. J A.N. 2009. Males Non- Enhancement
Ethnopharmacol, 21, 153-63. of Bruce And Whitten Effects In
Gunawan, D. 2004. Ramuan Tradisional Female Albino Mice - Mus musculus.
Untuk Keharmonisan Suami Istri. Animal Research International. 6 (3):
Penebar Swadaya, Jakarta. 1077-1081.
Hadipoentyanti, E., Wahyuni, S. 2008. Piironen, V., Toivo, J. Puupponen-Pimi, R.
Keragaman selasih (ocimum spp.) and Lampi, A.M. 2003. Plant sterols
berdasarkan karakter morfologi in vegetables, fruits and berries.
produksi dan mutu herba. Jurnal Journal o f the Science of Food and
Littri. Desember; 14 (4): 141-8. Agriculture, 83: 330-337.
Hafez, E.S.E. 1980. Reproduction in Farm Rastogi, S., Shukla, Y., Paul, B.N., Chowdhuri,
Animal. 4th Edition. Philadelphia: 30- D. K., Khanna, S. K. and Das, M. 2007.
78. Protective effect of Ocimum sanctum on
Harborne. 1987. Metode Fitokimia Penuntun 3-methylcholanthrene, 7,12-
Cara Modern Menganalisis dimethylbenz(a)anthracene and aflatoxin
b1. Nig. J, Physiol. Sci 224, 228-40.
Tumbuhan. Terjemahan: Kosasih
Padmawinata. ITB. Bandung: 85-93.. Rugh, R. 1968. The Mouse Reproductions
Johnson M, and Everitt B. 1984. Essential and Development. Burgess.
Reproduction. 2nd edition. London Publishing Company. Minneapolis.
dan Beccles: William Clowes USA.
Limited Sarma, D.S.K. and A. Venkata S. B. 2011.
Karthikeyan, K., Ravichandran, P. and Pharmacognostic And Phytochemical
Govindasamy, S. (1999). Studies of Ocimum americanum. J.
Chemopreventive effect of ocimum Chem. Pharm. Res., 3 (3): 337-347.
sanctum on DMBA-induced hamster Seire, J.V., Venter, F.S., Fincham, J.E., and
buccal pouch carcinogenesis. Oral Taljaard, J.J.F. 1991. Hormonal
Oncol, 35, 112-9. vagina cytology of vervet monkeys.
Khare, C.P. 2007. Indian Medicinal Plants J. Med Primatol. 20:1-5.
An illustrated Dictionary, Springer, Setiawan. 2010. Aktivitas ekstrak methanol
New Delhi, 444. buah adas (Foeniculum vulgare Mill)
Khazaei, M., Montaseri, A., Khazaei, M.R., terhadap lama siklus estrus serta
Khanahmadi, M. 2011. Study of bobot uterus dan ovarium tikus putih.
Foeniculum vulgare effect on Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan.
folliculogenesis in female mice. Int. Institut Pertanian Bogor.
J. Fertill Steril. 5 (3): 122-127. Smith, J.B. dan Mangkoewidjojo, S.
Medica, V., Ruslan, W., Nawawi, A., 2004. 1988.Pemeliharaan, Pembiakan dan
Telaah Fitokimia Daun Kemangi Penggunaan Hewan Coba Di Daerah
(Ocimum americanum L.). Fakultas Tropis. UI-Press. Jakarta: 10-3.
Farmasi Institut Teknologi Bandung. Sudjana, M.A. 1998. Metode Statistik. Edisi
Skripsi. ke-5. Penerbit Tarsio. Bandung: 508.
17
Fitofarmaka,Vol.5,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
18