Anda di halaman 1dari 75

PENGERTIAN TRANSPORTASI

Merupakan gabungan dari dua


definisi, yaitu sistem dan
transportasi

Suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara


SISTEM satu variabel dengan variabel lain dalam tatanan
yang terstruktur
Kegiatan pemindahan penumpang dan barang
TRANSPORTASI dari suatu tempat ke tempat lain dengan
tujuan tertentu.

PENUMPANG DENGAN
TRANSPORTASI PERPINDAHAN ATAU TANPA
TEMPAT ALAT
BARANG
ANGKUT

CONTOH PERPINDAHAN TEMPAT DARI PENUMPANG TANPA ALAT ANGKUT KE


TEMPAT LAIN ADALAH PEJALAN KAKI.
SISTEM TRANSPORTASI sebagai bentuk keterikatan dan
keterkaitan antara obyek yang dipindahkan (manusia atau barang),
fasilitas prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam suatu
operasi yang tercakup dala suatu tatanan, baik secara alamiah
maupun rekayasa.
transportasi transportasi transportasi

Sumber Lokasi
Pasar Konsumen
Daya Produksi

Kegiatan yang menimbulkan terjadinya pergerakan


MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk meng-koordinasikan proses perpindahan


Maksud manusia dan atau barang dengan
diselenggara memanfaatkan/menggunakan suatu sistem
kan Sistem variabel, dimana pra-sarana merupakan media
Transportasi untuk proses perpindahan, sedangkan sarana
merupakan alat yang digunakan dalam proses
perpindahan.

Agar proses perpindahan manusia dan atau barang


Tujuan
dapat dicapai secara optimal dalam ruang dan
diselenggara
waktu tertentu, dengan mempertimbangkan faktor
kan Sistem
keamanan, kenyamanan dan kelancaran serta
Transportasi
efisien atas waktu dan biaya.
MAKSUD DAN TUJUAN
Diselenggarakan Sistem Transportasi

SEHINGGA TER-AKOMODASINYA MOBILITAS


PENDUDUK DAN DIMUNGKINKAN ADANYA
PERGERAKAN BARANG DAN DIMUNGKINKANNYA
AKSES KE SELURUH WILAYAH.
Adapun yang menjadi tujuan perencanaan sistem transportasi :

1. Mencegah masalah yang tidak diinginkan yang diduga


akan terjadi pada masa yang akan datang
2. Mencari jalan keluar untuk berbagai masalah yang ada
( problem solving )
3. Melayani kebutuhan transportasi ( demand of transport )
seoptimal dan seimbang mungkin.
4. Mempersiapkan tindakan / kebijakan untuk tanggapan
pada keadaan di masa depan.
5. Mengoptimalkan penggunaan daya dukung ( sumber
daya ) yang ada, yang juga mencakup penggunaan dan
yang terbatas seoptimal mungkin, demi mencapai tujuan
atau rencana yang maksimal ( hasil guna yang tinggi )
LINGKUP STUDI TRANSPORTASI

Perundangan /
Peraturan

Agar penyelenggaraan sistem transportasi di Indonesia


dapat berlangsung secara baik dan berkeadilan serta sinergis
dengan gerak pembangunan dari berbagai sektor, maka
penyelenggaraan sistem transportasi harus dilandasi dengan
aspek legal formal berupa perangkat hukum yang relevan.
Harus memenuhi
prinsip hukum, yaitu
harmoni, dimana
masing-masing
Perangkat peraturan tidak boleh
Hukum saling bertolak
belakang, artinya
bahwa setiap peraturan
harus memiliki
kekuatan hirarki dan
tidak ada unsur yang
terkait yang saling
bertentangan.

Sistem perundangan / peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan


sistem transportasi di Indonesia, secara hirarki dikemukakan sebagai berikut :
Undang-Undang Yang Berkaitan dengan Sistran :

UU RI No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan


UU RI No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Ang. Jalan
UU RI No. 15 Tahun 1992 Tentang Perkereta apian
UU RI No. 16 Tahun 1992 Tentang Perhubungan Laut
UU RI No. 17 Tahun 1992 Tentang Perhubungan Udara
UU RI No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang
UU RI No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak dan Retribusi
UU RI No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah Yang Berkaitan dengan Sistran :

PP No. 26 Tahun 1985 Tentang Klasifikasi Jalan


PP No. 22 Tahun 1990 Tentang Penyerahan Wewenang Pengaturan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pada Daerah

PP No. 41 Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan

PP No. 42 Tahun 1993 Tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor

PP No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan


PP No. 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi

PP No. 51 Tahun 1993 Tentang Analisa Dampak Lingkungan


Keputusan Presiden Yang Berkaitan dengan Sistran :

Kepres No. 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi


Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Kepres No. 7 Tahun 1998 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan


Badan Usaha Swasta Mengenai Pengelolaan Infrastruktur.
Keputusan Menteri Yang Berkaitan dengan Sistran :

Kepmenhub. No. KM 15 Tahun 1997 Tentang Sistranas.


Kepmenhub. No. KM 61Tahun 1993 Tentang Rambu-Rambu Lalu
Lintas di Jalan.
KepmenPU. No. 378/KPTS/1987 Tentang Pengesahan 33 Standar
Konstruksi Bangunan Indonesia
Kepmenhub. No. KM 55 Tahun 1999 Tentang Penetapan Kelas Jalan
di Pulau Jawa.
Kepmen KLH No. KM 95 Tahun 1993 Tentang Ambang Batas Gs
Buang Kendaraan Bermotor
Kepmen KLH No. KM 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat
Kebisingan.
Sistem Transportasi Darat, yang terdiri dari :
1. Sistem Jalan Raya
2. Sistem Jalan Rel

Sistem Sistem Transportasi Udara, yang terdiri dari :


Transportasi 1. Sistem Penerbangan Dalam Negeri
2. Sistem Penerbangan Luar Negeri
dikelompok-
kan dalam 4
Sistem Transportasi Laut, yang terdiri dari :
(empat) 1. Sistem Perairan Pedalaman
kategori 2. Sistem Perairan Pantai

Sistem Perpipaan yang terdiri dari :


1. Sistem Pipa Minyak
2. Sistem Pipa Gas, dll.
Sistem jalan raya Sistem jalan rel

Sistem penerbangan dalam negeri Sistem penerbangan luar negeri


Sistem perairan pedalaman Sistem perairan pantai

Sistem pipa minyak Sistem pipa gas


KOMPONEN SISTEM TRANSPORTASI

1. Ruang untuk bergerak ( jalan )


2. Tempat awal / akhir ( terminal )
3. Yang bergerak ( alat
angkut/kendaraan dalam bentuk
apapun)
4. Pengelolaan ( yang
mengkoordinasikan ketiga unsur
tersebut )
Jalan dan Terminal sebagai prasarana / infrastruktur yang tetap / tidak
bergerak

Kendaraan atau alat transportasi sebagai sarana yang bergerak.

Sistem pengoperasian sebagai komponen yang mengelola/ memadukan


prasarana dan sarana.
1. Aspek Sarana, berhubungan dengan jenis
atau piranti yang digunakan dalam hal ini
pergerakan manusia dan barang, seperti mobil,
kapal, kereta apidan pesawat terbang.

2 Aspek yang
sangat penting

2. Aspek Prasarana, berhubungan dengan


wadah atau alat yang digunakan untuk
mendukung sarana, seperti jalan raya, jalan rel,
dermaga, terminal, bandara dan stasiun kereta
api.
Bagan Alir Sistem Transportasi Komponen Utama
• Jalan dan Terminal
• Kendaraan dan Peti Kemas
• Sistem Pengoperasian

Sistem Transportasi

Melayani :
• Pedesaan
• Dalam Kota
Asal • Antar Kota Tujuan
• Antar Propinsi
• Antar Negara

Sistem Transportasi

Manusia dan Barang yang


Berkegiatan
No. Komponen Utama Sub Komponen Penjelasan

1. Fasilitas terminal (dalam satu  sistem bongkar/muat Terminal penumpang, lapangan


moda dan antar moda) penumpukan, forklift, dan lain-lain.
Pemeliharaan kendaraan, bahan
 sistem pelayanan bakar, pembersihan kendaraan, dan
lain-lain.
Gudang penyimpanan.
 sistem gudang Surat-surat jalan, areal menunggu
 sistem pendukung penumpang.

2. Alat transportasi (sarana/ Sistem peti kemas, bus, truk dan Penumpang, barang, cargo
kendaraan, pipa minyak dan alat kendaraan lainnya. (truk, kereta api atau pesawat)
penggerak lainnya)

3. Sistem pemeliharaan Sistem pemeliharaan kendaraan Fasilitas, personil, suku cadang


kendaraan.

4. Sistem manajemen  sistem operasi Jadwal dan pengaturan.


 sistem pemasaran Penjualan dan iklan
 sistem pengawasan Monitoring
 sistem personalia Rekrut, pelatihan, insentif & karir
 sistem keuangan, manajemen Pembiayaan dan anggaran
kas dan akuntansi
 sistem analisa dan Perencanaan perusahaan (jangka
perencanaan pendek dan jangka panjang)
 sitruktur organisasi Struktur organisasi dan
pengawasan.
SISTRANAS
( Sistem Transportasi Nasional )

Merupakan produk kebijakan dalam rangka


pembangunan sektor transportasi dalam skala nasional,
berupa Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 15
Tahun 1997

Tatanan transportasi yang terorganir secara


kesisteman terdiri dari transportasi darat,
transportasi laut dan transportasi udara serta
transportasi pipa yang masing-masing terdiri dari
PENGERTIAN sarana dan prasarana yang saling berinteraksi,
membentuk satu sistem pelayanan jasa transportasi
yang efektif dan efisien yang menjangkau seluruh
wilayah tanah air dan luar negeri yang berpedoman
pada tata ruang nasional.
Terwujudnya transportasi yang andal dan
berkemampuan tinggi dalam menunjang
dan sekaligus menggerakkan :
 Dinamika pembangunan
 Meningkatkan mobilisasi manusia,
TUJUAN barang dan jasa.
 Membantu terciptanya pola distribusi
SISTRANAS nasional yang mantap dan dinamis.
 Mendukung pengembangan wilayah
dan lebih memantapkan
perkembangan kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam
rangka perwujudan Wawasan
Nusantara dan peningkatan hubungan
internasional.
Terciptanya penyelenggaraan
transportasi yang efektif dalam arti
kapasitas :
 Mencukupi,
 Terpadu,
 Tertib dan teratur
SASARAN  Lancar
SISTRANAS  Cepat dan tepat
 Selamat
 Aman
 Nyaman
 Biaya terjangkau dan efisien
Dalam arti beban publik rendah
dan utilitas tinggi dalam satu
kesatuan jaringan transportasi
nasional.
PENUNJANG
SISTRANAS Memiliki dua fungsi
ganda, yaitu :
PENDORONG

Berfungsi menyediakan jasa


transportasi yang efektif dan efisien
1. UNSUR SISTRANAS untuk memenuhi kebutuhan sektor
PENUNJANG lain serta mengantisipasi sekaligus juga
berfungsi dalam menggerakkan
dinamika pembangunan nasional.
Berfungsi menyediakan jasa
transportasi yang efektif untuk
membuka daerah isolasi, melayani
2. UNSUR daerah dan pulau terpencil,
SISTRANAS
PENDORONG merangsang pertumbuhan daerah
terbelakang dan desa tertinggal
khususnya di kawasan Timur
Indonesia serta melayani daerah
perbatasan.
PERANAN TRANSPORTASI DALAM MASYARAKAT

Kegiatan transportasi dilakukan sebagai konsekuensi untuk


memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, kegiatan
transportasi dikategorikan sebagai kegiatan turunan.

Peran penyelenggaraan sistem transportasi dapat dilihat


dari berbagai segi kehidupan masyarakat yang relevan dan
aktual menurut pertumbuhan dan perkembangan
masyarakat itu sendiri.
Kuantitas dan kualitas
penyelenggaraan sistem transportasi
bergantung terhadap kondisi budaya
masyarakatnya.
TRANSPORTASI
MASA SILAM Masyarakat yang hidup di “masa
silam” tingkat kebutuhan hidup yang
relatif sederhana  kebutuhan
transportasinya cukup dipenuhi oleh
sistem transportasi alamiah.
(baik prasarana ataupun sarana)
1. Proses perpindahan yang
dicapai sekedar perubahan
tempat, belum ada
pertimbangan terhadap
Ciri-ciri Transportasi aspek efisiensi waktu dan
Alamiah biaya.
2. Belum ada konsistensi
terhadap pelayanan, seperti
aspek keamanan,
kenyamanan dan
kelancaran.
Merupakan bagian integral dari
fungsi kehidupan masyarakat,
dimana ada hubungan yang sangat
erat dengan gaya hidup, jangkauan
terhadap lokasi kegiatan yang
TRANSPORTASI produktif
MASA KINI
Merupakan satu kesatuan dalam
mata rantai kehidupan, baik segi
sosial-ekonomi, sosial-budaya
maupun sosial-politik yang telah
memenuhi sebagian pergerakan dan
pelayanan masyarakat ke semua
wilayah.
SISTEM TRANSPORTASI YANG BERKEMBANG DI INDONESIA

TRANSPORTASI UDARA

1. Pembangunan Bandara, untuk meningkatkan aksesibilitas bagi


wilayah-wilayah terpencil dengan kondisi geografis-topografi yang
relatif kurang optimum bila menggunakan moda lainnya disamping
aspek potensi wilayah secara ekonomi.
2. Pengembangan Bandara, untuk peningkatan fungsi pelayanan dan
untuk menyesuaikan sarana (jenis ukuran pesawat terbang) yang
dilayani guna meningkatkan aksesibilitas perjalanan dari dan menuju
ke luar negeri.
3. Pengembangan sarana, untuk memenuhi permintaan jasa
penerbangan komersial
TRANSPORTASI AIR / LAUT

1. Pembangunan prasarana, untuk meningkatkan aksesibilitas


bagi wilayah-wilayah terpencil dengan kondisi geografis-
topografi yang relatif kurang optimum disamping aspek
potensi wilayah secara ekonomi.
2. Pengembangan prasarana, untuk peningkatan fungsi
pelayanan dan untuk meningkatkan peran/fungsi pelabuhan
dan peningkatan status pelabuhan serta melengkapi fasilitas
bahkan perbaikan manajemen.
3. Pengembangan sarana, untuk memenuhi permintaan jasa
transportasi air (angkutan sungai, danau dan angkutan
penyeberangan), baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dalam rangka memenuhi kebutuhan pergerakan antar pulau.
TRANSPORTASI DARAT

JALAN RAYA

1. Pembangunan Jalan Raya, untuk membuka daerah-daerah


terpencil/terisolasi, mengembangkan jalan alternatif sekaligus
sebagai pengembangan kawasan baru.
Jalan tol, dikembangkan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas
dan mengurangi tingkat kemacetan
2. Pengembangan Jalan Raya (lama), untuk meningkatkan peranan
dan fungsi jalan menurut klasifikasinya, seperti : pelebaran jalan,
peningkatan kualitas perkerasan dan sebagainya.
3. Pengembangan sarana angkutan jalan raya, untuk memenuhi
permintaan pelayanan mobilitas masyarakat yang cenderung
meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan untuk
mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya (efisiensi ruang)
dikembangkan pula angkutan umum penumpang massal.
4. Pengembangan Terminal, untuk memenuhi kebutuhan kegaiatan
bongkar muat barang, menaik turunkan penumpang dan atau
perpindahan moda , disamping untuk peningkatan pelayanan
operasional dan perluasan wilayah perkotaan.
JALAN REL

1. Pengembangan, untuk meningkatkan fungsi pelayanan sebagai


angkutan massal alternatif yang banyak diminati lapisan masyarakat
dengan tarif yang terjangkau, misalnya : penggantian rel,
peningkatan/ perubahan dari single track menjadi double track.
 Dikembangkan dengan kualifikasi (mutu pelayanan) menurut
permintaan yang berdasar pada tingkat sosial-ekonomi masyarakat.
2. Pengembangan prasarana stasiun KA, berupa rehabilitasi fasilitas
untuk peningkatan pelayanan serta memenuhi kebutuhan kegiatan
bongkar-muat, seperti : keberangkatan, kedatangan dan transit.
PERAN DAN MANFAAT TRANSPORTASI DALAM
MASYARAKAT
Sistran berhubungan dengan proses dan analisis
perhitungan manfaat dan biaya (cost and benefit)
1. Peran dan Manfaat yang timbul adanya sistem perangkutan,
Ekonomi pembangunan (misal pembangunan jalan),
pembelian bus dan pemeliharaan serta kegiatan
ekonomi dimudahkan dan didukung harga suatu
barang dberbagai tempat dapat diseragamkan.

Sistran berkaitan dengan konektivitas antar


kelompok (misalnya daerah terisolir) serta
pemerataan pembangunan atau menyediakan
kemudahan, antara lain :
2. Peran dan Manfaat  pelayanan untuk perorangan maupun kelompok
Sosial  pertukaran atau penyampaian informasi
 perjalanan untuk santai atau rekreasi
 pemendekan jarak antara rumah dan tempat
tinggal
 Transportasi menciptakan persatuan nasional
yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi.
 Transportasi menyebabkan pelayanan kepada
masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas
dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah
negara.
 Keamanan negara terhadap serangan dari luar
3. Peran dan Manfaat yang tidak dikehendaki mungkin sekali
Politis bergantung kepada transportasi yang efisien
yang memudahkan mobilisasi nasional serta
memungkinkan perpindahan perang selama
masa perang.
 Sistran yang efisien yang memungkinkan negara
memindahkan dan mengangkut penduduk dari
bencana.
Dengan adanya jasa transportasi antara
tempat sediaan kebutuhan dan tempat
4. Peran dan Manfaat permintaan kebutuhan akan menyebabkan
Kewilayahan sepanjang lintasan antara kedua daerah
tersebut dapat berkembang dengan pesat
sebagai interaksi tata guna lahan dengan
sistem pergerakan transportasi
PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI NEGARA
BERKEMBANG

 Jumlah penduduk dan kesenjangan sosial


 Ketidakmerataan dan ketidakadilan
 Pendapatan
 Kepemilikan kendaraan
 Pelayanan angkutan umum
 Kemacetan lalu Lintas
 Kecelakaan / keselamatan
 Perubahan tata guna lahan
Lingkaran Setan Masalah Transportasi Perkotaan di Negara Berkembang
Tata Aktivitas Kebutuhan
Ruang Sosio - Ekonomi Transportasi

Arus lalu Lintas Kebutuhan


(orang/barang) Transportasi

Perubahan kebijakan &


perubahan perilaku Biaya Transportasi
transportasi/ekonomi (jalan)
Perubahan Tata
Guna Lahan

Peningkatan
Nilai Lahan Peningkatan
Bangkitan Lalu
Lintas

Peningkatan
Nilai Lahan Kebutuhan lalu
Lintas Lebih
Besar
Penambahan
Fasilitas
Transportasi
 Jumlah Penduduk dan Kesenjangan Sosial

Melonjaknya populasi penduduk akibat adanya urbanisasi


semakin menambah kebutuhan akan transportasi di perkotaan.
Fasilitas transportasi di pedesaan sangatlah berbeda dengan
perkotaan, baik sarana maupun prasarana, hal ini akan
menimbulkan kesenjangan sosial desa – kota yang aan
menimbulkan permasalahan baru. Contoh terbesarnya adalah
migrasi desa-kota.
 Ketidakmerataan dan Ketidakadilan

 Pendapatan
 Kepemilikan Kendaraan

 Pelayanan Angkutan Umum


 Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan adalah salah satu masalah yang dinilai paling


mengganggu kenyamanan pengguna transportasi darat.
Kemacetan dapat mengurangi efktivitas kerja maupun
kegiatan masyarakat.
Kemacetan dapat meningkatkan polusi udara dan polusi
suara.
Kemacetan dapat meningkatkan pemborosan bahan bakar.
 Kecelakaan / Keselamatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas terutama di


darat sangatlah beragam, mulai dari faktor pengemudi, faktor
kendaraan dan faktor cuaca
a. Faktor manusia  kesadaran berlalu lintas yang rendah
b. Faktor kendaraan  perlatan yang sudah aus
c. Faktor cuaca  musim hujan dan musin kemarau
 Perubahan Tata Guna Tanah

Dampak perubahan tata guna lahan ( land use ) :


1. Perubahan penggunaan lahan
2. Perbedaan harga tanah
3. Penyebaran dan kepadatan penduduk
4. Tingginya mobilitas penduduk
5. Memacu pembangunan berbagai fasilitas fisik
6. Perubahan budaya masyarakat
Lingkup Studi Transportasi
1. Transportasi Darat
 Transportasi Jalan Raya
 Transportasi Kereta Api
 Transportasi Pipa/Belt Conveyor
MODA PRASARANA OPERASI

DARAT : Jalan Raya 1. Terminal/Parkir : Ruang, Kebijakan : UU No. 38 Th. 2004


Konstruksi UU No. 14 Th. 1994
2. Jaringan : Konstruksi PP No. 26 Th. 1995
- Geometrik Dan lain-lain.
- Galian &
timbunan
: JKA 1. Terminal : Ruang, Konstruksi Kebijakan : UU No. 15 Th. 1992
2. Jaringan : Konstruksi PP No. Th. 1995
- Geometrik
- Jembatan

Lain-Lain : Belt 1. Terminal


Conveyor 2. Jaringan
Pipa
Kereta
Gantung
Diagram Operasional Sistem Transportasi
( Moda Darat – Jalan Raya )

TERMINAL :
 Kendaraan datang –
SIMPANG
bongkar RUAS JALAN
Perpindahan kendaraan
 Kendaraan parkir Pergerakan kendaraan
dari ruas jalan satu ke
 Kendaraan pada ruas jalan
ruas jalan yang lainnya
memuat/isi
 Kendaraan berangkat
2. Transporasi Air / Maritim

3. Transporasi Udara
MODA PRASARANA OPERASI
UDARA 1. Terminal/Parkir : Ruang, Kebijakan : UU No. Th. 2004
Konstruksi PP No. Th. 1995
Dan lain-lain.

AIR / LAUT 1. Terminal : Ruang, Konstruksi Kebijakan : UU No. Th. 1994


PP No. Th. 1995

 FOLLOW UP : Transportation Planning / Design ( Supply and demand )


: Studi Ekonomi Transport
: Dampak Lingkungan
: Inter Moda Transport
TEKNOLOGI TRANSPORTASI

Transportasi timbul karena adanya proses pemenuhan


kebutuhan

Teknologi transportasi berkembang seiring dengan perkembangan


peradaban manusia, dimana pertumbuhan berbagai sektor kebutuhan hidup
meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif, selanjutnya berdampak
pada peningkatan pergerakan manusia dan barang.

1. Teknologi Sarana 2. Teknologi Prasarana


Transportasi Transportasi

Untuk menyeimbangkan Lebih banyak berkembang


peningkatan pergerakan mengikuti kecenderungan
manusia dan barang perkembangan sarana
transportasi
“Sejarah Perkembangan Transportasi”

Transportasi Transportasi Air / Transportasi


Darat Laut Udara

 Proses pemindahan  Proses pemindahan


 Pemindahan obyek obyek berupa fasilitas obyek dengan
secara manual alamiah (laut , pantai memanfaatkan fasilitas
 Pemindahan obyek atau sungai) alamiah, seperti
dengan menggunakan  Sumber energi pengiriman surat
atau memanfaatkan penggeraknya dengan memanfaatkan
hewan memanfaatkan angin. burung merpati
 Kereta beroda/gerobak  Berkembang dengan  Sarana transportasi
 Kereta beroda dengan teknologi metal – udara dengan
hewan penarik mekanikal – sumber teknologi mutahir,
 Sarana transportasi ber- energi alternatif seperti pesawat
bahan metal. Seperti : minyak bumi, terbang, helikopter,
nuklir, dlsb. roket, dlsb.
Transportasi Darat

Sarana Transportasi berbahan metal

Sarana transportasi yang dikembangkan sebagai hasil inovasi


pemanfaatan sumber daya alam dan perkembangan teknologi
metal-mekanikal-otomotif-elektronika-informatika.
Teknologi sarana transportasi ini diciptakan dengan berbagai
bentuk/jenis/ukuran kendaraan menurut keinginan manusia,
seperti : sepeda, lokomotif, kendaraan bermotor.
Perkembangan ini mampu meningkatkan kapasitas angkut,
jarak/kemampuan tempuh, bahkan kecepatan pergerakan
serta kenyamanan dan keamanan.
Transportasi Darat

 Perpindahan dengan tenaga manusia (menjinjing, memikul).


Keterbatasan daya angkut, mulai digunakan tenaga hewan
untuk memindahkan obyek(kapasitas angkut masih
terbatas).
 Ditemukan roda, selanjutnya dihasilkan berbagai ukuran dan
tipe kendaraan, seperti kereta kuda/pedati.
 Sejalan dengan perkembangan teknologi automotif,
elektronika dan informatika manusia berhasil memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia untuk menciptakan
berbagai jenis dan ukuran kendaraan bermotor serta
lokomotif yang kesemuanya berhasil menjawab tuntutan
akan kapasitas angkut, jarak tempuh, kecepatan pergerakan
dan kenyamanan serta keselamatan.
Transportasi Darat
Transportasi Air / Laut

Sarana Transportasi air mutakhir

Sarana transportasi dengan teknologi mutakhir ini dibuat dengan


beragam fungsi, bentuk ataupun ukurannya, seperti : perahu
motor, kapal nuklir, dlsb.
Sedangkan tingkat kinerjanya cukup tinggi, baik kapasitas
angkut, kemampuan jelajah, maupun kecepatan pergerakan
serta aspek keselamatannya ( kenyamanan dan keamanan )
Transportasi Air / Laut

 Sebelum mampu memanfaatkan tenaga angin, rakit dan


sampan merupakan pilihan utama untuk angkutan
penumpang dan barang.
 Transportasi laut untuk komersial atau niaga dimulai sejak
sekitar 3000 tahun sebelum masehi oleh Bangsa Mesir dan
diikuti oleh Bangsa Yunani sekitar 800 tahun sebelum masehi.
 Pada abad ke-18 kapal yang digerakkan dengan mesin uap
sudah beroperasi menggantikan kapal layar.
 Tahun 1916 sistem transportasi laut yang teratur / schedule
pertama kali dilakukan dengan rute Liverpool – New York.
Transportasi Air / Laut
Transportasi Udara

Sarana Transportasi udara mutakhir

Teknologi mutakhir  mampu memindahkan obyek ke


berbagai wilayah yang relatif jauh dengan kemampuan muat
cukup besar dan tingkat pergerakan cukup tinggi serta tingkat
keselamatan (termasuk nyaman dan aman) yang lebih handal.
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia, termasuk
proses pemindahan obyek, maka telah dibuat teknologi dengan
beragam fungsi, bentuk ataupun ukurannya, seperti : pesawat
terbang berbagai bentuk dan ukuran, helikopter, roket, dlsb.
Transportasi Udara

 Belajar dari kemampuan alamiah burung merpati untuk dapat


terbang di angkasa raya, manusia mengembangkan teknologi
automotif, elektronika, mekanika didalam usaha mewujudkan
suatu bentuk teknologi transportasi yang mampu secara cepat,
nyaman dalam memindahkan penumpang dan barang dalam
jumlah yang lebih banyak hingga ke tempat yang jauh.
 Secara historis sistran udara merupakan moda/jenis transportasi
yang berkembang belakangan dibanding dengan moda
transportasi lainnya.
 Pada tahun 1903 pesawat terbang untuk pertama kalinya berhasil
diterbangkan.
 Pada tahun 1915, mulai diperkenalkan angkutan penumpang
penerbangan yang sifatnya komersial yang terjadwal.
 Pada tahun 1969, manusia sudah bisa mendarat ke bulan.
Transportasi Udara
“Perkembangan Teknologi Transportasi"

1. Kriteria Teknologi 2. Kinerja Teknologi 3. Biaya Transpor

 Teknologi sarana transportasi mampu memindahkan


/ mengangkut obyek dalam jumlah besar tanpa
menimbulkan kerusakan.
 Teknologi saran transportasi mempunyai
1. Kriteria kemampuan kontrol pergerakan, untuk
Teknologi memudahkan mengatur/mengendalikan
pergerakan.
 Teknologi sarana transportasi dapat meningkatkan
kenyamanan dan keselamatan terhadap obyek yang
dipindahkan.
Adapun patokan/pedoman yang dipergunakan dalam perekayasaan
teknologi transportasi adalah :

 Jenis teknologi
 Karakteristik teknologi ( pelayanan dan sistem operasi )
 Kompleksitas permasalahan sarana transportasi
1. kemampuan / kapasitas angkut
2. kemampuan jelajah / jarak tempuh
3. kecepatan pergerakan
4. kenyamanan dan keamanan (keselamatan)
5. biaya transpor
Kemampuan muat atau kapasitas angkut dan
2. Kinerja kecepatan pergerakan merupakan bagian dari
Teknologi kinerja sarana transportasi, dan sebagai salah satu
pedoman pengembangan teknologi sarana
transportasi.

 Biaya transpor merupakan salah satu


pedoman pengembangan teknologi sarana
transportasi, oleh karenanya teknologi
transportasi harus dapat memperkecil biaya
transpor persatuan obyek yang dipindahkan.
3. Biaya  Secara umum, tinggi atau rendahnya biaya
Transpor transpor ditentukan oleh :
1. karakteristik teknologi
2. ketersediaan sumber energi sebagai
penggerak, semakin menipis ketersediaan
sumber energi dan semakin sedikit
produksinya, maka harga cenderung semakin
mahal sehingga biaya transpor meningkat.
 Penghematan konsumsi energi
Maka konvensional
diperlukan  Pengembangan/pemanfaatan
langkah- sumber energi alternatif.
langkah : ( angin, surya, gas )
“Teknologi Transportasi Masa Mendatang”

Teknologi sarana transportasi yang dikembangkan


pada masa mendatang adalah teknologi yang
diharapkan dapat meningkatkan kinerja yang lebih
handal dibanding dengan teknologi yang ada saat ini
( relatif terbatas ), seiring dengan perkembangan
dan pertumbuhan manusia beserta peradabannya
terhadap jasa transportasi, diantaranya :
1. Kemampuan / kapasitas angkut
2. Kemampuan jelajah / jarak tempuh
3. Kecepatan pergerakan
4. Kenyamanan dan keamanan
5. biaya transpor
6. keberkelanjutan (subtainable)
Keberlanjutan
(subtainable)

aa. Teknologi sarana transportasi di masa mendatang


hendaknya tidak mengusik tatanan lingkungan
alamiah.
b. Teknologi sarana transportasi di masa mendatang
hendaknya tidak merusak/mengakibatkan
menurunnya kualitas lingkungan.
c. Teknologi sarana transportasi di masa mendatang
hendaknya dapat menjamin keberlanjutan
penyelenggaraan sistem transportasi yang handal.

Anda mungkin juga menyukai