Anda di halaman 1dari 134

Tabel 4.

1 Matrik Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Barito (Skenario Rendah)


I. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR (RENDAH)
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Perlindunga Meningkatnya Luas lahan  Penanaman Pohon  Penanaman Pohon  Penanaman Pohon  Melakukan BPDASHL Barito,
n dan luas lahan kritis bertajuk rapat & bertajuk rapat & bertajuk rapat & Rehabilitasi DAS Kementerian
Pelestarian kritis pada berkurang Perlindungan Perlindungan Perlindungan dengan Lingkungan Hidup,
Sumber Daerah Aliran (Pada DAS Sumber Air di Sumber Air di Sumber Air di penghutanan Dinas Kehutanan
Daya Air Sungai yang Prioritas 80.000 Kabupaten Kabupaten Kabupaten kembali Kabupaten
diakibatkan Ha) Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, menggunakan Balangan, Banjar,
oleh Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, model Wanatani Barito Selatan,
pembalakan Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito (Total seluas Barito Timur,
liar dan utara, Gunungmas, utara, Gunungmas, utara, Gunungmas, 3.500 Ha) dan Barito utara,
pembukaan Kapuas, Kotabaru, Kapuas, Kotabaru, Kapuas, Kotabaru,  Rehabilitasi Hutan Gunungmas,
lahan untuk Murungraya, Murungraya, Murungraya, DAS Prioritas Kapuas, Kotabaru,
perkebunan Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tabalong, (6.000 Ha) Murungraya,
Tapin Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Tabalong,
 Kawasan sumber air  Kawasan sumber air  Kawasan sumber air Tanahlaut, Tapin,
yang dilindungi/ yang dilindungi/ yang dilindungi/ BAPPEDA
dikonservasi: dikonservasi: dikonservasi: Kabupaten
SID Konservasi  SID Konservasi SID Konservasi Balangan, Banjar,
DAS Batulicin DAS Batulicin DAS Batulicin Barito Selatan,
Studi Aboretum Studi Aboretum Studi Aboretum Barito Timur,
Sungai Nagara di Sungai Nagara di Sungai Nagara di Barito utara,
DAS Negara DAS Negara DAS Negara Gunungmas,
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kapuas, Kotabaru,
Tabalong dan Tabalong dan Tabalong dan Murungraya,
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Tabalong,
Balangan Balangan Balangan Tanahlaut, Tapin
Studi Aboretum  Studi Aboretum Studi Aboretum
Sungai Tapin di Sungai Tapin di Sungai Tapin di
DAS Tapin DAS Tapin DAS Tapin
Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin
Studi Aboretum  Studi Aboretum Studi Aboretum
Sungai Riam Sungai Riam Sungai Riam
Kanan di DAS Riam Kanan di DAS Kanan di DAS
Kanan Kabupaten Riam Kanan Riam Kanan
Banjar Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar
SID Konservasi Sub  SID Konservasi SID Konservasi
DAS Amandit Sub DAS Amandit Sub DAS Amandit
Target: 30% Target: 60% Target: 100%
a. Tidak a. Pembukaan  Kegiatan vegetatif di  Kegiatan vegetatif di  Kegiatan vegetatif di  Mengupayakan BPDASHL Barito,
terkendalinya luas hutan Kabupaten Kabupaten Kabupaten penurunan laju Kementerian
konversi hutan untuk Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, erosi dengan Lingkungan Hidup,

210
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
menjadi perkebunan Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, mengurangi Dinas Kehutanan
perkebunan terkendali Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito luasan lahan Kabupaten
mete/ kakao b. Menurunkan Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, kritis dan Balangan, Banjar,
b. laju erosi dan Gunungmas, Gunungmas, Gunungmas, mempertahankan Barito Selatan,
Perlindungan sedimentasi di Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, keberadaan air Barito Timur,
Hulu DAS hilir DAS Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, tanah serta mata Barito utara,
Barito Barito, serta Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, air beberapa Gunungmas,
terhadap erosi menurunkan Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota sungai besar di Kapuas, Kotabaru,
& sedimentasi level kekritisan Banjarbaru, Banjarbaru, Banjarbaru, Provinsi Murungraya,
di Pegunungan DAS ( III/ Kotabaru, Kotabaru, Kotabaru, Kalimantan Tabalong,
Meratus dan sangat kritis) Murungraya, Murungraya, Murungraya, Selatan, dan Tanahlaut, Tapin,
Kabupaten c. Pengendalian Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tabalong, Kalimantan BAPPEDA
Murung Raya Perubahan Tapin Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Tengah dengan Kabupaten
akibat Penggunaan  Kombinasi Tanaman  Kombinasi Tanaman  Kombinasi Tanaman cara: Balangan, Banjar,
penambangan lahan di DAS Keras, Produksi Keras, Produksi Keras, Produksi  Kombinasi Barito Selatan,
batubara dan Barito, Provinsi Terbatas seluas 225 Terbatas seluas 450 Terbatas seluas 750 Tanaman Keras, Barito Timur,
emas Kalimantan Ha Ha Ha Produksi Barito utara,
Selatan [DAS  Penanaman Jalur  Penanaman Jalur  Penanaman Jalur Terbatas Gunungmas,
Balangan, DAS Hijau dan Hijau dan Hijau dan  Penanaman Kapuas, Kotabaru,
Riam Kanan, Penggalakkan Pagar Penggalakkan Pagar Penggalakkan Pagar Jalur Hijau dan Murungraya,
DAS Riam Hijau Seluas 2.400 Hijau Seluas 4.800 Hijau Seluas 8.000 Penggalakkan Tabalong,
Kiwa, dan DAS Ha Ha Ha Pagar Hijau, Tanahlaut, Tapin
Tabalong  Penanaman Vegetasi  Penanaman Vegetasi  Penanaman Vegetasi atau Hutan Kota
Kanan Tetap, dikombinasi Tetap, dikombinasi Tetap, dikombinasi  Penanaman
dengan tanaman dengan tanaman dengan tanaman Vegetasi Tetap,
penutup tanah penutup tanah penutup tanah dikombinasi
seluas 30.000 Ha seluas 60.000 Ha seluas 100.000 Ha dengan tanaman
 Tumpangsari dengan  Tumpangsari  Tumpangsari penutup tanah
tanaman tahunan dengan tanaman dengan tanaman  Tumpangsari
pada sawah, dan tahunan pada tahunan pada dengan tanaman
pergiliran tanaman sawah, dan sawah, dan tahunan pada
Seluas 750 Ha pergiliran tanaman pergiliran tanaman sawah, dan
 Vegetasi Tetap, Seluas 1.500 Ha Seluas 2.500 Ha pergiliran
Produksi Terbatas  Vegetasi Tetap,  Vegetasi Tetap, tanaman
pada perkebunan/ Produksi Terbatas Produksi Terbatas  Vegetasi Tetap,
tegalan dikawasan pada perkebunan/ pada perkebunan/ Produksi
lindung seluas 300 tegalan dikawasan tegalan dikawasan Terbatas pada
Ha lindung seluas 600 lindung seluas 1.000 perkebunan/
 Penanaman Hutan Ha Ha tegalan
Kota seluas 133 Ha  Penanaman Hutan  Penanaman Hutan dikawasan
Kota seluas 133 Ha Kota seluas 133 Ha lindung
Meningkatnya Pengolahan  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi  Melakukan BPDASHL Barito,
erosi dan tanah di daerah secara teknis secara teknis secara teknis pengendalian BWS Kalimantan II
sedimentasi hulu terhadap lereng terhadap lereng terhadap lereng pengolahan tanah Dinas Kehutanan,

211
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
mengindahkan kritis pada kritis pada kritis pada di daerah hulu, BAPPEDA, Dinas
kaidah Kabupaten Kabupaten Kabupaten dengan cara: PU:
konservasi Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar,  Rorak/ Saluran Kabupaten
sehingga laju Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, Buntu Balangan, Banjar,
erosi dan Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito  Pembuatan teras Barito Selatan,
sedimentasi Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, bangku, teras Barito Timur,
berkurang Gunungmas, Gunungmas, Gunungmas, guludan, dan Barito Utara,
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, teras individu Baritokuala,
Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, yang Gunungmas,
Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, dikombinasi Hulusungai
Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota dengan batang Selatan,
Banjarbaru, Banjarbaru, Banjarbaru, hidup, Rorak/ Hulusungai
Kotabaru, Kotabaru, Kotabaru, Saluran Buntu, Tengah,
Murungraya, Murungraya, Murungraya, atau pembuang Hulusungai Utara,
Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tabalong,  Pembuatan Kapuas, Kota
Tapin Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin saluran Banjarbaru,
 Pembuatan saluran  Pembuatan saluran  Pembuatan saluran pengendali air Kotabaru,
pengendali air dan pengendali air dan pengendali air dan dan tanah di Murungraya,
tanah di daerah tanah di daerah tanah di daerah daerah Tabalong,
perkebunan/ perkebunan/ perkebunan/ perkebunan/ Tanahlaut, Tapin
budidaya seluas budidaya seluas budidaya seluas budidaya
2.450 ha 4.900 ha 7.000 ha
 Kajian Sedimentasi  Kajian Sedimentasi  Kajian Sedimentasi
Sungai Negara Sungai Negara Sungai Negara
Sebagai Pendukung Sebagai Pendukung Sebagai Pendukung
Polder Alabio Polder Alabio Polder Alabio
 Konservasi Sipil  Konservasi Sipil
Sub-Sub DAS Riam Sub-Sub DAS Riam
Kanan, Sub DAS Kanan, Sub DAS
Tapin, Sub DAS Tapin, Sub DAS
Batang Alai Batang Alai
Terjadinya Penurunan  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan Melaksanakan BPDASHL Barito,
aktivitas signifikan laju rakyat 70 Ha di Hulu rakyat 140 Ha di rakyat 200 Ha di Penanaman, dan BWS Kalimantan II
tambang di erosi yang Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas peremajaan Dinas Kehutanan,
hulu sungai masuk ke Murung, Murung, Murung, kawasan hutan BAPPEDA, Dinas
akan Sungai Kapuas  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan lindung atau hutan PU:
berpengaruh Murung produksi 65 Ha di produksi 125 Ha di produksi 180 Ha di produksi melalui Kabupaten
terhadap Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas penanaman hutan Balangan, Banjar,
keseimbangan Murung, Murung, Murung, rakyat, hutan Barito Selatan,
sungai dan  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan produksi, dan Barito Timur,
besaran lindung 300 Ha di lindung 700 Ha di lindung 1000 Ha di hutan lindung Barito Utara,
sedimen yang Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas Baritokuala,
ditimbulkanny Murung Murung Murung Gunungmas,
a. Penurunan  Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian  Melaksanakan Hulusungai

212
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
signifikan laju pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian
erosi yang hulu DAS di: hulu DAS di: hulu DAS di: pengolahan tanah
masuk ke  Sungai Ayu, 6.300  Sungai Ayu,  Sungai Ayu, di hulu DAS di:
Sungai Ha 13.000 Ha 18.000 Ha  Sungai Ayu,
Tabalong Kiwa,  Sungai Batangalai,  Sungai Batangalai,  Sungai [Kabupaten
Ayu, 500 Ha 980 Ha Batangalai,1.400 Tabalong]
Batangalai,  Sungai Tapin,  Sungai Tapin, Ha  Sungai
Tapin, Alalak, 1.750 Ha 3500 Ha  Sungai Tapin, Batangalai,
Martapura  Sungai Alalak,  Sungai Alalak, 5.000 Ha [Kabupaten HST]
10.500 Ha 21.000 Ha  Sungai Alalak,  Sungai Tapin,
Pendangkalan Selatan,
 Sungai Martapura,  Sungai Martapura, 30.000 Ha [Kabupaten
sungai akan Hulusungai
8.750 Ha 17.500 Ha  Sungai Martapura, Tapin]
mengurangi Tengah,
25.000 Ha  Sungai Alalak,
kemampuan Hulusungai Utara,
[Kabupaten
navigasi Kapuas, Kota
Banjar]
sungai. Banjarbaru,
 Sungai
Kotabaru,
Martapura,
Murungraya,
[Kabupaten
Tabalong,
Banjar]
Tanahlaut, Tapin
Pengelolaan Terkendalinya  Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Melaksanakan BPDASHL Barito,
lahan gambut ekosistem pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian pola BWS Kalimantan II
yang kurang lahan gambut, hulu DAS, di: hulu DAS, di: hulu DAS, di: penggunaan lahan Dinas Kehutanan,
tepat di namun tetap  Sungai Lahei  Sungai Lahei  Sungai Lahei di DAS yang BAPPEDA, Dinas
Daerah Aliran produktif [Kabupaten [Kabupaten [Kabupaten berhilir pada sungai PU:
Sungai Murung Raya] Murung Raya] Murung Raya] Barito Kabupaten
Mentangin  Sungai Teweh  Sungai Teweh  Sungai Teweh Balangan, Banjar,
[Kabupaten [Kabupaten [Kabupaten Barito Selatan,
Murung Raya] Murung Raya] Murung Raya] Barito Timur,
Kebijakan  Sungai Ayuh  Sungai Ayuh Barito Utara,
pengelolaan kondisi [Kabupaten Barsel] [Kabupaten Barsel] Baritokuala,
DAS pada kawasan  Kebijakan  Sungai Bekakar Gunungmas,
potensi pengelolaan kondisi dan Takuan Puri Hulusungai
pertambangan DAS pada kawasan [Kabupaten Barito Selatan,
Kapuas potensi Timur] Hulusungai
 Pengendalian pertambangan  Kebijakan Tengah,
pengolahan tanah di Kapuas pengelolaan kondisi Hulusungai Utara,
hulu DAS di Sungai  Pengendalian DAS pada kawasan Kapuas, Kota
Mentangai pengolahan tanah di potensi Banjarbaru,
[Kabupaten Kapuas] hulu DAS di Sungai pertambangan Kotabaru,
Mentangai Kapuas Murungraya,
[Kabupaten Kapuas]  Pengendalian Tabalong,
pengolahan tanah di Tanahlaut, Tapin
hulu DAS di Sungai
Mentangai

213
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
[Kabupaten Kapuas]
Perlunya Penurunan  Pelestarian Kawasan  Pelestarian Kawasan  Pelestarian Kawasan  Mengelola BPDASHL Barito,
Perlindungan signifikan Laju Lindung di Lindung di Lindung di: kawasan lindung BWS Kalimantan II
dan Erosi, Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah  kawasan lindung (cagar alam/ Dinas Kehutanan,
Penegakan peningkatan dan Kalimantan dan Kalimantan parawen, Provinsi suaka BAPPEDA, Dinas
hukum manfaat Selatan Selatan Kalimantan margasatwa) yang PU:
terhadap terhadap  kawasan lindung  kawasan lindung Tengah, 81.000 Ha melibatkan sektor Kabupaten
eksistensi masyarakat di parawen, Provinsi parawen, Provinsi dan 87.000 Ha SDA, kehutanan, Balangan, Banjar,
kawasan sekitar Kalimantan Kalimantan [cagar alam] perkebunan, serta Barito Selatan,
konservasi kawasan hutan, Tengah, 81.000 Ha Tengah, 81.000 Ha  kawasan Pelaihari, masyarakat dalam Barito Timur,
peningkatan dan 87.000 Ha dan 87.000 Ha Martapura, suatu konsep PRA Barito Utara,
ratio zona [cagar alam] [cagar alam] Provinsi  Menjaga Baritokuala,
konservasi,  kawasan Pelaihari,  kawasan Pelaihari, Kalimantan keseimbangan Gunungmas,
peningkatan Tanah Laut, Tanah Laut, Selatan, 155.000 antara kawasan Hulusungai
koefisien Provinsi Provinsi Ha [cagar alam dan budidaya dan non Selatan,
pengaliran Kalimantan Kalimantan suaka margasatwa] budidaya dengan Hulusungai
Selatan, 35.000 Ha Selatan, 35.000 Ha  kawasan Pulau mengurangi Tengah,
[cagar alam dan [cagar alam dan Kaget, Provinsi luasan lahan Hulusungai Utara,
suaka margasatwa] suaka margasatwa] Kalimantan kritis Kapuas, Kota
 kawasan Pelaihari,  kawasan Pelaihari, Selatan, 275 Ha Banjarbaru,
Martapura, Provinsi Martapura, [cagar alam] Kotabaru,
Kalimantan Provinsi  kawasan Pulau Murungraya,
Selatan, 155.000 Kalimantan Kembang, Provinsi Tabalong,
Ha [cagar alam dan Selatan, 155.000 Kalimantan Tanahlaut, Tapin
suaka margasatwa] Ha [cagar alam dan Selatan, 60 Ha
Target 35 % suaka margasatwa] [cagar alam]
 kawasan Pulau  kawasan G
Kaget, Provinsi Kentawan,
Kalimantan Kabupaten HSS,
Selatan, 275 Ha 245 Ha [cagar
[cagar alam] alam]
 kawasan Pulau  kawasan Batikap I,
Kembang, Provinsi Batikap II, Batikap
Kalimantan III, Kabupaten
Selatan, 60 Ha Murung Raya,
[cagar alam] 740.375 Ha
 kawasan Pulau  kawasan Meratus
Kembang, Provinsi Hulu, Barabai,
Kalimantan Kabupaten HSU,
Selatan, 60 Ha HST, dan HSS,
[cagar alam] 200.000 Ha
 kawasan G  kawasan Meratus
Kentawan, Hulu, Tanjung,
Kabupaten HSS, Kabupaten HSU

214
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
245 Ha [cagar dan Tabalong,
alam] 46.250 Ha
 kawasan Batikap I,  kawasan Muara
Batikap II, Batikap Uya, Kabupaten
III, Kabupaten Tabalong, 25.000
Murung Raya, Ha [cagar alam]
740.375 Ha  kawasan Nagara,
 Target 70 % Kabupaten HSU,
150.000 Ha [suaka
margasatwa]
 kawasan Hutan
Gambut Liang
Anggang,
Kabupaten Banjar,
6.000 Ha [cagar
alam]
 Target 100 %
Rendahnya Peningkatan  Pendampingan dan  Pendampingan dan  Pendampingan dan Melakukan Kementerian
pendapatan partisipasi dan pembinaan dalam pembinaan dalam pembinaan dalam pendampingan dan Lingkungan Hidup,
masyarakat pendapatan rangka rangka rangka pembinaan dalam
dan masyarakat di meningkatkan taraf meningkatkan taraf meningkatkan taraf upaya BPDASHL Barito,
kurangnya sekitar hutan ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat pemberdayaan BWS Kalimantan II
partisipasi dalam di kawasan sekitar di kawasan sekitar di kawasan sekitar masyarakat di Dinas Kehutanan,
masyarakat di kaitannya sumber air di sumber air di sumber air di sekitar kawasan BAPPEDA, Dinas
sekitar dengan upaya DASungai DASungai DASungai hutan PU:
kawasan konservasi  Sosialisasi Jalur  Sosialisasi Jalur  Sosialisasi Jalur Kabupaten
hutan dalam   Hijau & Sumur Hijau & Sumur Hijau & Sumur Balangan, Banjar,
upaya Resapan Resapan Resapan Barito Selatan,
konservasi  Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Barito Timur,
  Kombinasi Kombinasi Kombinasi Barito Utara,
Tanaman Keras Tanaman Keras Tanaman Keras Baritokuala,
 Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Gunungmas,
Penanaman Batang Penanaman Batang Penanaman Batang Hulusungai
Hidup Hidup Hidup Selatan,
 Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Hulusungai
Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Tengah,
 Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Hulusungai Utara,
Tumpang Sari Tumpang Sari Tumpang Sari Kapuas, Kota
 Di Kabupaten  Di Kabupaten  Di Kabupaten Banjarbaru,
Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Kotabaru,
Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, Murungraya,
Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Tabalong,
Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Tanahlaut, Tapin
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan,

215
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah,
Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara,
Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota
Banjarbaru, Banjarbaru, Banjarbaru,
Murungraya, Murungraya, Murungraya,
Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tabalong,
Tapin 1-3 Kali dalam Tanahlaut, Tapin 1- Tanahlaut, Tapin 1-
setahun 3 Kali dalam 3 Kali dalam
 Target hingga 50% setahun setahun
 Target hingga 70%  Target hingga 100%
 Pendampingan dan  Pendampingan dan  Pemantapan Melakukan
bantuan pada bantuan pada kawasan resapan air Pemantauan
kawasan kawasan dan Pencanangan terhadap
permukiman dalam permukiman dalam program sumur pelaksanaan
rangka peningkatan rangka peningkatan resapan air kegiatan sumur
jumlah resapan air jumlah resapan air Pendampingan dan resapan ditingkat
sebagai imbuhan sebagai imbuhan bantuan pada kecamatan dan
aliran dasar aliran dasar kawasan Desa
Target 50% Target 70% permukiman dalam
rangka peningkatan
jumlah resapan air
sebagai imbuhan
aliran dasar
Sosialisasi tentang
manfaat kawasan
dan sumur resapan
kepada masyarakat
tingkat desa
Pembuatan Sumur
Resapan, oleh
masyarakat dan
pemerintah (setiap
Desa diharapkan
mempunyai 1
Sumur Resapan)
Pembuatan Sumur
Resapan dengan
jumlah 315 unit
Target: 100 %
 Pemantapan  Pemantapan  Pemantapan Melaksanakan BPDASHL Barito,
kawasan resapan air kawasan resapan air kawasan resapan air perlindungan Dinas Kehutanan
dan Pencanangan dan Pencanangan dan Pencanangan Kawasan Kabupaten/ kota,
program sumur program sumur program sumur Sempadan Sungai Dinas Kehutanan
resapan air. resapan air. resapan air. melalui Peraturan Provinsi, BWS

216
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang Daerah yang ketat Kalimantan II,
manfaat kawasan manfaat kawasan manfaat kawasan dan mengikat, Bappeda
dan sumur resapan dan sumur resapan dan sumur resapan pengawasan, dan Kabupaten/ Kota
kepada masyarakat kepada masyarakat kepada masyarakat rehabilitasi Provinsi Dinas PU
tingkat desa tingkat desa tingkat desa sempadan sungai Kab/ Kota dan
 Sosialisasi PP No. 38  Perancangan Hutan  Perancangan Hutan Provinsi,
tahun 2011, Kota Kota Balangan, Banjar,
Kawasan  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi Barito Selatan,
pemukiman wajib Tepi Jalan Tepi Jalan Barito Timur,
mengikuti batas  Perlindungan  Perlindungan Barito Utara,
sempadan sungai. Sumber Air Sumber Air Baritokuala,
 Menjadikan  Sumur Resapan  Sumur Resapan Gunungmas,
sempadan sungai  Pemantauan Oleh  Pemantauan Oleh Hulusungai
menjadi sabuk Setiap Dinas Setiap Dinas Selatan,
hijau/ green belt. Kabupaten terhadap Kabupaten terhadap Hulusungai
pelaksanaan pelaksanaan Tengah,
kegiatan sumur kegiatan sumur Hulusungai Utara,
resapan ditingkat resapan ditingkat Kapuas, Kota
kecamatan dan Desa kecamatan dan Desa Banjarbaru,
 Sosialisasi PP No. 38  Sosialisasi PP No. 38 Kotabaru,
tahun 2011, tahun 2011, Murungraya,
Kawasan Kawasan Tabalong,
pemukiman wajib pemukiman wajib Tanahlaut, Tapin
mengikuti batas mengikuti batas
sempadan sungai. sempadan sungai.
 Menjadikan  Menjadikan
sempadan sungai sempadan sungai
menjadi sabuk menjadi sabuk
hijau/ green belt. hijau/ green belt.
 Penetapan batas  Penetapan batas
sempadan sumber- sempadan sumber-
sumber air beserta sumber air beserta
pemanfaatannya pemanfaatannya
 Pencegahan  Pencegahan
pendirian bangunan pendirian bangunan
dan pemanfaatan dan pemanfaatan
lahan yang lahan yang
mengganggu aliran mengganggu aliran
air atau tidak sesuai air atau tidak sesuai
dengan dengan
peruntukannya peruntukannya
 Pemberdayaan  Pemberdayaan
masyarakat di masyarakat di
sekitar sempadan sekitar sempadan

217
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
sumberair sumberair
 Pemeliharaan hutan
rakyat dan
penghijauan dengan
menanam jenis-jenis
kayu hutan dengan
penanaman hutan
produksi
 Pembuatan Sumur
Resapan, oleh
masyarakat dan
pemerintah (setiap
Desa diharapkan
mempunyai 1
Sumur Resapan)
 Rehabilitasi Sumber
Mata Air
 Menanami kawasan
sempadan sungai
dengan vegetasi
permanen.
 Pengendalian
penggunaan lahan
di Muara sungai,
pelebaran dimensi
 Pembangunan
dalam rangka
perlindungan batas
sempadan sumber
air
(pengukuran dan
pemasangan patok
batas sempadan,
pagar pembatas,
talud tebing/ tepi
sungai)
2 Pengawetan Adanya Mengurangi  SF dan SID  SF dan SID  SF dan SID Menyimpan air BPDASHL Barito,
Air Kekeringan kekeringan Perencanaan Perencanaan Perencanaan yang berlebihan di BWS Kalimantan II
pada musim pada musim Embung di Embung di Embung di musim hujan dan Dinas Kehutanan,
kemarau kemarau Kabupaten Kabupaten Kabupaten memanfaatkannya BAPPEDA, Dinas
dengan Murungraya, Barito Murungraya, Barito Murungraya, Barito di musim kemarau PU:
memanfaatkan Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, Barito dengan Kabupaten
potensi air yang Timur, Barito Utara, Timur, Barito Utara, Timur, Barito Utara, meningkatkan Murungraya,
belum Baritokuala, Baritokuala, Baritokuala, kapasitas Barito Selatan,

218
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
termanfaatkan Balangan, Balangan, Balangan, tampungan air Barito Timur,
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, yang ada dengan Barito Utara,
Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Hulu Sungai SF, dan SID Baritokuala,
Hulu Sungai Utara, Tengah, Hulu Tengah, Hulu Perencanaan Balangan,
Kapuas, Sungai Utara, Sungai Utara, Embung di Provinsi Hulusungai
Murungraya, Kapuas, Kapuas, Kalimantan Tengah Selatan, Hulu
Tabalong, Tanahlaut Murungraya, Murungraya, dan Kalimantan Sungai Tengah,
Tabalong, Tanahlaut Tabalong, Tanahlaut Selatan Hulu Sungai
 Target: 30 %  Target: 60 %  Target: 100 % Utara, Kapuas,
Murungraya,
Tabalong,
Tanahlaut
Masih adanya Penggunaan air  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan Meningkatkan BPDASHL Barito,
penggunaan secara efisien hemat air dan hemat air dan hemat air dan efisiensi pemakaian Dinas Pertanian,
air masih terutama untuk aplikasi metode SRI aplikasi metode SRI aplikasi metode SRI air terutama untuk BAPPEDA, Dinas
kurang budidaya dalam budidaya dalam budidaya dalam budidaya tanaman padi PU Kabupaten/
hemat/ boros tanaman padi tanaman padi secara tanaman padi secara tanaman padi secara kota, BWS
luas luas luas Kalimantan II
Masih adanya Penggunaan air  Penyusunan Perda  Penyusunan Perda  Penyusunan Perda Penerapan Perda BPDASHL Barito,
penggunaan tanah tentang penggunaan tentang penggunaan tentang penggunaan pengaturan Dinas Kehutanan,
air tanah yang terkendali air tanah serta air tanah serta air tanah serta penggunaan air Kementerian
berlebihan Kebijakan Kebijakan Kebijakan tanah Lingkungan Hidup,
penggunaan air penggunaan air penggunaan air BAPPEDA, Dinas
tanah hanya untuk tanah hanya untuk tanah hanya untuk PU, BWS
tanaman yang tanaman yang tanaman yang Kalimantan II,
bernilai ekonomi bernilai ekonomi bernilai ekonomi Pemerintah
tinggi tinggi tinggi Daerah
 Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Meningkatkan BPDASHL Barito,
Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air efisiensi pemakaian Dinas Pertanian,
Terutama Pada Zona Terutama Pada Zona Terutama Pada Zona air terutama untuk Dinas ESDM,
Kritis/ ZPA Rendah Kritis/ ZPA Rendah Kritis/ ZPA Rendah Industri, BAPPEDA, Dinas
dengan Izin Yang dengan Izin Yang dengan Izin Yang Pertambangan, dan PU Kabupaten/
Ketat Ketat Ketat Irigasi kota, BWS
 Perancangan Sistem  Perancangan Sistem Kalimantan II,
Perizinan Perizinan PEMDA Murung
 Membuat Raya, Gunung
tampungan air Mas, Barito Utara,
hujan pada skala Barito Selatan,
rumah tangga Barito Timur,
(water harvesting) Kapuas, Tabalong,
 Meningkatkan Balangan, Hulu
Efisiensi Irigasi, Sungai Utara,
dengan mengurangi Hulu Sungai
kebocoran saluran Tengah, Hulu

219
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
irigasi Sungai Selatan,
 Pengadaan Software Tapin, Barito
Perizinan Yang Kuala, Kotabaru,
Terintegrasi Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut
 Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan Melakukan BPDASHL Barito,
kedalaman ideal kedalaman ideal kedalaman ideal pengawasan Dinas Kehutanan
pembangunan pembangunan pembangunan kualitas air sumur Kabupaten/ kota,
sumur di Kabupaten sumur di Kabupaten sumur di Kabupaten gali dan air hujan Dinas Kehutanan
WS Barito WS Barito WS Barito di Seluruh wilayah Provinsi , BWS,
 Pemantauan  Pemantauan Kabupaten/ Kota Bappeda
kualitas air secara kualitas air secara Kabupaten/ Kota
berkala berkala Provinsi Dinas PU
 Disinfeksi sumur Kab/ Kota dan
gali di Kabupaten Provinsi
WS Barito
 Peningkatan
konstruksi dinding
sumur menjadi
kedap air
3 Pengelolaan Kualitas air Kualitas air dan  Menetapkan baku  Menetapkan baku  Menetapkan baku Penerbitan Perda BPDASHL Barito,
Kualitas Air sungai untuk sumber air mutu limbah cair mutu limbah cair mutu limbah cair Baku Mutu Air dan Dinas Kehutanan,
dan air baku tidak sesuai dengan yang diperkenankan yang diperkenankan yang diperkenankan Limbah Cair di Kementerian
Pengendalia memenuhi peruntukannya dibuang ke dalam dibuang ke dalam dibuang ke dalam Kabupaten/ Kota Lingkungan Hidup,
n Baku Mutu Air dan untuk sungai di 40% dari sungai di 60% dari sungai di 100% dari dalam WS BAPPEDA, Dinas
Pencemara Klas 1 memenuhi Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota PU, BWS
n Air baku mutu dalam WS dalam WS dalam WS Kalimantan II,
kualitas air Pemerintah
yang Daerah, Dinas
disyaratkan Lingkungan Hidup,
Swasta, BUMN
(PDAM)
Pencemaran Peningkatan  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas Melaksanakan BPDASHL Barito,
sungai akibat baku mutu dan air sungai-sungai di air sungai-sungai di air sungai-sungai di Pemantauan secara Dinas Kehutanan,
penambangan kualitas air Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas kontinyu agar lebih Kementerian
yang kurang [Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas memudahkan di Lingkungan Hidup,
memperhatika Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan dalam monitoring BAPPEDA, Dinas
n kondisi Timpah, dan Timpah, dan Timpah, dan kondisi perubahan PU, BWS
lingkungan Kecamatan Kecamatan Kecamatan sungai sedini Kalimantan II,
Mantangai] Mantangai] Mantangai] mungkin Pemerintah
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas Membuat Program Daerah, Dinas
air sungai pada air sungai pada air sungai pada bertahap jangka Lingkungan Hidup,

220
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
kawasan kawasan kawasan pendek dan jangka Swasta, BUMN
pertambangan di: pertambangan di: pertambangan di: panjang dalam (PDAM)
 Provinsi  Provinsi  Provinsi mengembalikan
Kalimantan Selatan Kalimantan Kalimantan baku mutu air
[Kabupaten Selatan Selatan berdasarkan
Tabalong, [Kabupaten [Kabupaten indikator-indikator
Kabupaten HSU, Tabalong, Tabalong, yang telah
Kabupaten HSS, Kabupaten HSU, Kabupaten HSU, ditetapkan
Kabupaten HST, Kabupaten HSS, Kabupaten HSS, Melakukan
Kabupaten Banjar, Kabupaten HST, Kabupaten HST, monitoring
dan Kabupaten Kabupaten Banjar, Kabupaten Banjar, Kegiatan
Tapin dan Kabupaten dan Kabupaten Pertambangan
 Provinsi Tapin Tapin Secara Terpadu
Kalimantan Tengah  Provinsi  Provinsi
[Sungai Karau, Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Sungai Ayuh, [Sungai Karau, [Sungai Karau,
Sungai Maruwai, Sungai Ayuh, Sungai Ayuh,
dan Sungai Sungai Maruwai, Sungai Maruwai,
Murung] dan Sungai dan Sungai
Monitoring Murung] Murung]
kegiatan Monitoring Monitoring
pertambangan kegiatan kegiatan
terpadu pertambangan pertambangan
Target: 30 % terpadu terpadu
Target: 60 % Target: 100 %
 Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Penataan Kawasan BPDASHL Barito,
Rancangan PERDA Rancangan PERDA Rancangan PERDA Sekitar Sempadan Dinas Pertanian,
pembuangan pembuangan pembuangan Sungai melalui Dinas ESDM,
sampah dan limbah sampah dan limbah sampah dan limbah PERDA BAPPEDA, Dinas
langsung ke sungai langsung ke sungai langsung ke sungai pembuangan PU Kabupaten/
 Studi kualitas air  Studi kualitas air  Studi kualitas air limbah di Sungai, kota, BWS
dan sumber dan sumber dan sumber serta pembuatan Kalimantan II,
pencemar pencemar pencemar jaringan sanitasi PEMDA Murung
 Perencanaan saluran  Perencanaan  Perencanaan yang komunal Raya, Gunung
drainase/ saluran saluran drainase/ saluran drainase/ Mas, Barito Utara,
limbah rumah saluran limbah saluran limbah Barito Selatan,
tangga rumah tangga rumah tangga Barito Timur,
penampungan/ penampungan/ penampungan/ Kapuas, Tabalong,
IPAL. IPAL. IPAL. Balangan, Hulu
 Perencanaan toilet  Perencanaan toilet  Perencanaan toilet Sungai Utara,
umum, IPAL umum, IPAL umum, IPAL Hulu Sungai
Komunal, dan Komunal, dan Komunal, dan Tengah, Hulu
Tempat Pembuangan Tempat Tempat Sungai Selatan,
Sampah Akhir Pembuangan Pembuangan Tapin, Barito

221
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Sampah Akhir Sampah Akhir Kuala, Kotabaru,
 Penetapan perizinan  Penetapan perizinan Banjar, Kota
terkait Pengelolaan terkait Pengelolaan Banjarbaru,
limbah industri dan limbah industri dan Banjarmasin,
pertambangan pertambangan Tanah Laut
 Pengawasan dan  Pengawasan dan
pemantauan, pemantauan,
pelaksanaan Perda pelaksanaan Perda
pembuangan pembuangan
sampah dan limbah sampah dan limbah
sungai sungai
 Program  Program
pengendalian pengendalian
sampah yang masuk sampah yang masuk
kedalam sungai kedalam sungai
melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan
Prokasih/ Prokasih/
Superkasih Superkasih
Pengelolaan Pengelolaan
persampahan (DAK) persampahan (DAK)
 Pembuatan saluran
drainase/ saluran
limbah rumah
tangga
penampungan/ IPAL
 Pembuatan Toilet
Umum, IPAL
Komunal, dan
Tempat
Pembuangan
Sampah Akhir
 Penyediaan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan (DAK)
 Pengaturan  Pengaturan  Pengaturan Melakukan BPDASHL Barito,
pengambilan pengambilan pengambilan pengaturan Dinas Pertanian,
kuantitas air pada kuantitas air pada kuantitas air pada kuantitas Dinas ESDM,
sumber-sumber air, sumber-sumber air, sumber-sumber air, pengambilan air BAPPEDA, Dinas
berupa perijinan dan berupa perijinan berupa perijinan dan PU Kabupaten/
pelarangan dan pelarangan pelarangan kota, BWS
pemanfatan air pada pemanfatan air pada pemanfatan air pada Kalimantan II,
sumber-sumber air sumber-sumber air sumber-sumber air PEMDA Murung
 Pengembangan  Pengembangan Raya, Gunung

222
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
sistem informasi sistem informasi Mas, Barito Utara,
perizinan perizinan Barito Selatan,
 Pemantauan dan  Pemantauan dan Barito Timur,
pengawasan pengawasan Kapuas, Tabalong,
pelaksanaan perda pelaksanaan perda Balangan, Hulu
pemanfaatan air pemanfaatan air Sungai Utara,
Pengadaan software Hulu Sungai
dan hardware untuk Tengah, Hulu
pengembangan Sungai Selatan,
sistem informasi Tapin, Barito
perizinan Kuala, Kotabaru,
Pembangunan Banjar, Kota
sumur pantau Banjarbaru,
untuk Air tanah, Banjarmasin,
pada pengambilan Tanah Laut
debit lebih dari 50
lt/ dt per hektar
 Pembuatan  Pembuatan  Pembuatan  Pemantauan BPDASHL Barito,
peraturan terkait peraturan terkait peraturan terkait secara kontinyu BLH, BAPPEDA,
persyaratan kualitas persyaratan kualitas persyaratan kualitas agar lebih Dinas PU
air pada sumber- air pada sumber- air pada sumber- memudahkan di Kabupaten/ kota,
sumber air sumber air sumber air dalam monitoring BWS Kalimantan
 Pembuatan peratuan  Pembuatan  Pembuatan kondisi II, PEMDA Murung
terkait persyaratan peratuan terkait peratuan terkait perubahan sungai Raya, Gunung
kualitas buangan persyaratan kualitas persyaratan kualitas sedini mungkin Mas, Barito Utara,
limbah, sampah dan buangan limbah, buangan limbah,  Program bertahap Barito Selatan,
limbah B3 ke badan sampah dan limbah sampah dan limbah jangka pendek Barito Timur,
air B3 ke badan air B3 ke badan air dan jangka Kapuas, Tabalong,
 Pelibatan dan  Pelibatan dan panjang dalam Balangan, Hulu
pemberdayaan pemberdayaan mengembalikan Sungai Utara,
masyarakat terkait masyarakat terkait baku mutu air Hulu Sungai
pengelolaan kualitas pengelolaan kualitas berdasarkan Tengah, Hulu
air pada sumber air air pada sumber air indikator- Sungai Selatan,
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas indikator yang Tapin, Barito
air sungai-sungai di air sungai-sungai di telah ditetapkan Kuala, Kotabaru,
Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas  Monitoring Banjar, Kota
[Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas Kegiatan Banjarbaru,
Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan Pertambangan Banjarmasin,
Timpah, dan Timpah, dan Secara Terpadu Tanah Laut
Kecamatan Kecamatan
Mantangai] Mantangai]
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas
air sungai pada air sungai pada
kawasan kawasan

223
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
pertambangan di; pertambangan di;
 Provinsi  Provinsi
Kalimantan Kalimantan
Selatan Selatan
[Kabupaten [Kabupaten
Tabalong, Tabalong,
Kabupaten HSU, Kabupaten HSU,
Kabupaten HSS, Kabupaten HSS,
Kabupaten HST, Kabupaten HST,
Kabupaten Banjar, Kabupaten Banjar,
dan Kabupaten dan Kabupaten
Tapin Tapin
 Provinsi  Provinsi
Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
[Sungai Karau, [Sungai Karau,
Sungai Ayuh, Sungai Ayuh,
Sungai Maruwai, Sungai Maruwai,
dan Sungai dan Sungai
Murung] Murung]
 Monitoring kegiatan  Monitoring kegiatan
pertambangan pertambangan
terpadu terpadu
 Membangun
pengolahan air baku
dalam rangka
peningkatan
kualitas sumber air
 Pembangunan
Stasiun Pemantau
Kualitas Air pada
daerah
pertambangan dan
industri yang masuk
sungai, waduk,
instalasi pengolahan
air limbah (IPAL)
dan instalasi
pengolahan limbah
Bahan
 Berbahaya Beracun
(B3)
 Pembangunan
Stasiun Pengolahan
Limbah oleh Pihak

224
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Swasta
 Peningkatan O&P
prasarana yang
sudah ada dan baru
dibangun

225
II. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR (RENDAH)
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Penataguna Belum adanya Menentukan  Penentuan batas  Penentuan batas  Penentuan batas,  Menerbitkan BAPPEDA
an Sumber zona pengalokasian zona pemanfaatan dan Penetapan zona Penetapan dan Perda tentang Provinsi,
Daya Air pemanfaatan zona sumber air dan pemanfaatan Sosialisasi zona zona pemanfaatan BAPPEDA
sumber air dan pemanfaatan peruntukan sumber sumber air dan pemanfaatan sumber daya air Kabupaten/ Kota
peruntukan sumber air dan air kedalam peta peruntukan sumber sumber air dan dan peruntukan Provinsi,
sumber air peruntukan RTRW Kabupaten/ air kedalam peta peruntukan sumber air pada sumber BPDASHL Barito,
yang sumber air ke Kota di WS Barito RTRW Kabupaten/ air kedalam peta air dengan Dinas Kehutanan
memperhatika dalam Kota di WS Barito RTRW Kabupaten/ memperhatikan Provinsi, Dinas
n beberapa Kota di WS Barito RTRW Provinsi, Kehutanan
kepentingan golongan Kabupaten/ Kota Kabupaten/ kota,
berbagai jenis penggunaan air  Melakukan BWS Kalimantan
pemanfaatan termasuk baku penyuluhan II,
mutunya kepada Dinas PU Provinsi,
masyarakat Dinas PU
tentang Kabupaten/ Kota
pentingnya
mematuhi tata
ruang yang ada
Sempadan Mengembalika  Penentuan kawasan  Penentuan dan  Penentuan dan  Menerbitkan
sumber air n fungsi daerah sumber air Penetapan kawasan Penetapan kawasan Perda tentang
belum bantaran dan (sempadan sungai, daerah sumber air daerah sumber air Sempadan sungai,
sepenuhnya sempadan waduk, danau, mata (sempadan sungai, (sempadan sungai, danau, waduk,
digunakan sungai sebagai air dan pantai) waduk, danau, mata waduk, danau, mata mata air dan
sebagai area konservasi air dan pantai) air dan pantai) sempadan sungai
batasan dalam hingga 50% hingga 100%  Melakukan
pemanfaatan  Sosialisasi penyuluhan
ruang sumber perlindungan daerah kepada
air sumber air masyarakat
 Pembuatan rambu/ tentang
tanda larangan pentingnya
pemanfaatan air pemeliharaan
pada zona kritis sungai
Penetapan  Penetapan kawasan  Perencanaan teknis  Pembangunan dan Menetapkan
kawasan sabuk sabuk hijau di 25% sabuk hijau di 50% penanaman di kawasan sabuk
hijau di kawasan sungai dan kawasan sungai dan kawasan sabuk hijau sumber air
kawasan waduk waduk hijau di 75%
sungai dan kawasan sungai dan
waduk waduk
Belum ada Terdapat  Penyusunan  Penyusunan dan  Penyusunan, Melaksanakan
pedoman atau pedoman dan pedoman dan SOP sosialisasi pedoman sosialisasi dan Penetapan Perda
SOP alokasi air SOP alokasi dan SOP alokasi pelaksanaan alokasi dan hak

226
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
maupun hak pelaksanaan  dan hak guna air  dan hak guna air pedoman dan SOP guna air bagi
guna air alokasi air dan bagi pengguna air di bagi pengguna air di alokasi pengguna yang
hak guna air Seluruh Kabupaten/ Seluruh Kabupaten/  dan hak guna air sudah ada pada
Kota pada WS Barito Kota pada WS Barito bagi pengguna air di masing-masing
Seluruh Kabupaten/ kabupaten dan
Kota pada WS Barito kota
Minimnya Terdapat  Penyusunan konsep  Penyusunan konsep  Penyusunan konsep,  Menetapkan perda Bappeda Provinsi,
biaya OP yang alokasi dana prinsip penerima dan sosialisasi sosialisasi dan penerima manfaat Bappeda
disediakan untuk OP baik manfaat membayar prinsip penerima penerapan prinsip menanggung Kabupaten/ Kota,
sehingga dari kecuali untuk manfaat membayar penerima manfaat biaya jasa Dinas PU Provinsi,
banyak Pemerintah kebutuhan pokok kecuali untuk membayar kecuali pengelolaan SDA Dinas PU
prasarana pusat/ daerah sehari hari dan kebutuhan pokok untuk kebutuhan  Penyusunan Kabupaten/ Kota ,
sumber daya maupun dari pertanian rakyat sehari hari dan pokok sehari hari pedoman Dinas Kehutanan
air yang tidak partisipasi pertanian rakyat dan pertanian rakyat perhitungan biaya Provinsi, Dinas
terpelihara masyarakat jasa pengelolaan Kehutanan
dengan baik sumber daya air Kabupaten/ kota
serta metode BPDASHL Barito,
pembebanannya BWS Kalimantan II
kepada para
pemanfaat
2 Penyediaan Belum ada Ditetapkannya  Identifikasi  Identifikasi  Identifikasi Menetapkan dan Bappeda Provinsi,
Sumber aturan urutan ketersediaan air dan ketersediaan air dan ketersediaan air dan Melakukan Bappeda
Daya Air prioritas prioritas pengguna sumber pengguna sumber pengguna sumber Sosialisasi Kabupaten/ Kota,
peruntukan air peruntukan air daya untuk daya untuk daya untuk Peraturan Daerah Dinas PU Provinsi,
pada sumber pada sumber penentuan urutan penentuan urutan penentuan urutan tentang peruntukan Dinas PU
air air prioritas prioritas prioritas air pada sumber air Kabupaten/ Kota ,
penggunaannya penggunaannya penggunaannya termasuk urutan Dinas Kehutanan
 Penetapan prioritas  Penetapan prioritas prioritas Provinsi, Dinas
pemanfaatan air pemanfaatan air penyediaannya Kehutanan
terhadap terhadap Kabupaten/ kota
ketersediaan air ketersediaan air BPDASHL Barito,
 Sosialisasi prioritas BWS Kalimantan II
pemanfaatan air
terhadap
ketersediaan air
Tersedianya Terbangunnya  Studi Kelayakan dan  Studi Kelayakan dan  Studi Kelayakan dan Melakukan BWS Kalimantan
potensi Waduk multi Detail Desain Detail Desain Detail Desain Waduk kegiatan II, Bappeda
tampungan air fungsi guna Waduk Tapin Waduk Tapin Tapin operasional dan Provinsi
dalam rangka meningkatkan  Operasi dan  Operasi dan  Operasi dan pemeliharaan Kalimantan
penyediaan air ketersediaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan waduk secara rutin Selatan Dan
dan air dan/ atau Waduk Riam Kanan Waduk Riam Kanan Waduk Riam Kanan dan berkala sesuai Provinsi
pemenuhan energi listrik di dengan standar Kalimantan
kebutuhan WS Barito yang telah Tengah, Dinas PU

227
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
lainya di WS ditetapkan Kabupaten/ Kota,
Barito PDAM, PT. PLN
(Persero)
Cakupan air Terpenuhinya  Pembangunan dan  Pembangunan dan  Pembangunan dan Meningkatkan Unit BWS Kalimantan
bersih WS kebutuhan Penambahan jumlah Penambahan jumlah Penambahan jumlah produksi dan II, PDAM, Bappeda
Barito yang akan air bersih IPA IPA IPA memperbaiki Provinsi
baru mencapai sehingga  Pembangunan pipa  Pembangunan pipa  Pembangunan pipa sarana dan Kalimantan
27% karena capaian transmisi & transmisi & transmisi & prasarana air Selatan Dan
ketersediaan pemenuhan distribusi distribusi distribusi bersih di Tengah, Bappeda,
air bersih dari kebutuhan air  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Kabupaten Banjar, Dinas PU
PDAM tidak di WS Barito pengambilan air pengambilan air pengambilan air Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar,
memadai mencapai baku dengan baku dengan baku dengan Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru,
100% pembangunan SPAM pembangunan SPAM pembangunan SPAM Kabupaten Tapin, Kota Banjarmasin,
Regional di hilir Regional di hilir Regional di hilir Kabupaten Hulu Kabupaten Tapin,
PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan Sungai Selatan, Kabupaten Hulu
 Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi Kabupaten Kapuas Sungai Selatan,
dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan Kabupaten Kapuas
Jaringan Air PDAM Jaringan Air PDAM Jaringan Air PDAM
Terdapat Terpenuhinya  Perencanaan Detail  Perencanaan Detail  Perencanaan Detail Meningkatkan BWS Kalimantan
potensi kebutuhan air Desain untuk Desain untuk Desain untuk potensi II, Bappeda
pengembangan irigasi dalam Bendung dan Bendung dan Bendung dan pengembangan DI Provinsi
daerah irigasi rangka Jaringan irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi di WS Barito guna Kalimantan
yang besar Perluasan Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan meningkatkan Selatan Dan
guna lahan irigasi bendung untuk bendung untuk bendung untuk ketahanan pangan Provinsi
meningkatkan secara optimal memenuhi memenuhi memenuhi Kalimantan
ketahanan kebutuhan air irigasi kebutuhan air irigasi kebutuhan air irigasi Tengah, Dinas PU
pangan di WS pada: pada: pada: Kabupaten/ Kota
Barito DI Riam Kanan DI Riam Kanan
DI Riam Kanan
DI Karau DI Karau
DI Karau
DI Tampa DI Tampa
DI Takuam DI Tamba Jaya
DI Montalat DI Sei Raya
DI Tandrehean DI Baruh Rintis
DI Jamut (Matabu)
DI Takuam
DI Montalat
DI Tandrehean
DI Jamut
DI Bawang
Potensi irigasi Terpeliharanya  Meningkatkan  Meningkatkan  Meningkatkan  Melaksanakan BWS Kalimantan
yang besar di prasarana/ operasi dan operasi dan operasi dan pengembangan II, BAPPEDA
WS Barito infrastruktur pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pelayanan dan Provinsi,
belum DI agar prasarana/ prasarana/ prasarana/ peningkatan BAPPEDA

228
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
seimbang berfungsi infrastruktur DI infrastruktur DI infrastruktur DI agar efisiensi wilayah Kabupaten/ Kota,
dengan sesuai agar berfungsi agar berfungsi berfungsi sesuai irigasi Dinas PU Kota
pemeliharaan kapasitas sesuai kapasitas sesuai kapasitas kapasitas operasinya  di Kota Banjarmasin, Kota
aset, sehingga operasinya operasinya operasinya  Perbaikan dan Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Kota
efisiensi  Perbaikan dan  Perbaikan dan peningkatan kualitas Banjar Baru, Kota Banjar, Kabupaten
bangunan peningkatan peningkatan jaringan irigasi Banjar, Tapin, Kabupaten
tidak tercapai kualitas jaringan kualitas jaringan untuk mengurangi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai
secara optimal irigasi untuk irigasi untuk kebocoran pada: Kabupaten Hulu Utara, Hulu
mengurangi mengurangi DI Riam Kanan Sungai Utara, Sungai Selatan,
kebocoran pada: kebocoran pada: [6.000 Ha] Hulu Sungai Hulu Sungai
DI Riam Kanan DI Riam Kanan DI Karau [3.794 Ha] Selatan, Hulu Tengah, Barito
[6.000 Ha] [6.000 Ha] DI Pitap [4.000 Ha] Sungai Tengah, Selatan, Kapuas
DI Karau [3.794 Ha] DI Karau [3.794 Ha] DI Amandit [5.472 Barito Selatan,
DI Pitap [4.000 Ha] DI Pitap [4.000 Ha] Ha] Kapuas
DI Amandit [5.472 DI Amandit [5.472 DI Telaga Langsat
Ha] Ha] [3.018 Ha]
DI Telaga Langsat DI Batang Alai
DI Telaga Langsat
[3.018 Ha] [5.692 Ha]
[3.018 Ha]
DI Batang Alai DI Tapin [5.472 Ha]
DI Batang Alai [5.692 Ha] DI Tampa [2.000 Ha]
[5.692 Ha] DI Tapin [5.472 Ha] DI Haruyan Dayak
DI Tapin [5.472 Ha] DI Tampa [2.000 Ha] [1.859 Ha]
DI Tampa [1.500 Ha] DI Haruyan Dayak DI Intangan [1.611
DI Haruyan Dayak [1.859 Ha] Ha]
[1.859 Ha] DI Intangan [1.611 DI Kahakan [1.077
DI Intangan [1.611 Ha] Ha]
Ha] DI Mangunang DI Mangunang
DI Mangunang [1.165 Ha] [1.165 Ha]
[1.165 Ha] DI Binuang [1.408 DI Binuang [1.408
DI Binuang [1.408 Ha] Ha]
Ha] DI Belanti [1.050 DI Belanti [1.050 Ha]
DI Sei Rasau [1.254 Ha] DI Tamba Jaya
Ha] DI Sei Tunjang [1.500 Ha]
DI Majundre [365 [1.233 Ha] DI Sei Raya [1.660
Ha] DI Sei Rasau [1.254 Ha]
DI Uwang [400 Ha] Ha]
DI Baruh Rintis DI Majundre [365 DI Baruh Rintis
(Matabu) [131 Ha] Ha] (Matabu) [869 Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Uwang [400 Ha] DI Takuam [500 Ha]
DI Natampin [291 DI Takuam [500 Ha] DI Natampin [291
Ha] DI Natampin [291 Ha]
DI Montallat [408 Ha] DI Montallat [408
Ha] DI Montallat [408 Ha]

229
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
DI Trinsing [388 Ha] Ha] DI Trinsing [388 Ha]
DI Jamut [680 Ha] DI Trinsing [388 Ha] DI Tandrehean [500
DI Paran [188 Ha] DI Jamut [680 Ha] Ha]
DI Suapin [400 Ha] DI Paran [188 Ha] DI Jamut [680 Ha]
DI Paran [425 Ha] DI Suapin [400 Ha] DI Bawang [500 Ha]
DI Mandiangin [104 DI Paran [425 Ha] DI Paran [188 Ha]
Ha] DI Mandiangin [104 DI Suapin [400 Ha]
DI Sei Tabuk [328 Ha] DI Paran [425 Ha]
Ha] DI Sei Tabuk [328 DI Mandiangin [104
DI Tamiyang [330 Ha] Ha]
Ha] DI Tamiyang [330 DI Sei Tabuk [328
DI Hayup [80 Ha] Ha] Ha]
DI Jaro Atas [816 DI Hayup [80 Ha] DI Tamiyang [330
Ha] DI Jaro Atas [816 Ha]
DI Muang [300 Ha] Ha] DI Hayup [80 Ha]
DI Panggung [600 DI Muang [300 Ha] DI Jaro Atas [816
Ha] DI Panggung [600 Ha]
Ha]

DIR Alabio [6.000


Ha]
Kehilangan Air Berkurangnya  Perbaikan jaringan  Perbaikan dan  Perbaikan dan Melakukan PDAM, Dinas PU
Tinggi pada Kehilangan Air dan sistem Optimalisasi Optimalisasi Inventarisasi Provinsi, Dinas PU
operasional dalam Pemipaan yang ada jaringan dan sistem jaringan dan sistem Jaringan SPAM dan Kabupaten/ Kota,
SPAM operasional (Existing), Target Pemipaan yang ada Pemipaan, Target perbaikan jaringan Bappeda Provinsi
SPAM hingga 20 % (Existing), Target hingga 100 % Kalimantan
hingga 45 % Selatan Dan
Tengah, Bappeda
Kabupaten/ Kota,
BWS Kalimantan II
Adanya resiko Menurunkan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan Melaksanakan Dinas PU Provinsi,
pencemaran air resiko kedalaman ideal kedalaman ideal kedalaman ideal peningkatan Dinas PU
bersih pencemaran pembangunan pembangunan pembangunan pengawasan Kabupaten/ Kota,
penduduk sumber air sumur di sumur di sumur di kualitas air sumur BLH Provinsi, BLH
individu penduduk dari Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota gali dan air hujan Kabupaten/ Kota,
(sumur gali, sumur. pada WS Barito pada WS Barito pada WS Barito di Seluruh wilayah BPDASHL Barito,
mata air dan  Disinfeksi sumur  Disinfeksi sumur Kabupaten/ Kota Dinas Kehutanan
air hujan) gali di Kabupaten/ gali di Kabupaten/ Kabupaten/ kota,
Kota pada WS Barito Kota pada WS Barito Dinas Kehutanan
Pemantauan  Pemantauan Provinsi, BWS
kualitas air secara kualitas air secara Kalimantan II
berkala berkala
 Membangun

230
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
jaringan sumur
pantau Kabupaten/
Kota pada WS Barito
 Peningkatan
konstruksi dinding
sumur menjadi
kedap air
3 Penggunaan Belum Meningkatkan  Melakukan operasi  Melakukan operasi  Melakukan operasi Mengalokasikan Dinas PU Provinsi,
Sumber Air termanfaatkan operasi dan dan pemeliharaan dan pemeliharaan dan pemeliharaan anggaran biaya Dinas PU
nya sumber pemeliharaan prasarana/ prasarana/ prasarana/ operasi dan Kabupaten/ Kota,
daya air dan prasarana/ infrastruktur infrastruktur infrastruktur pemeliharaan BWS Kalimantan
prasarananya infrastruktur jaringan yang ada jaringan yang ada jaringan yang ada prasarana/ II, Bappeda
sebagai media jaringan yang (eksisting) agar (eksisting) agar (eksisting) agar infrastruktur Provinsi, Bappeda
atau materi ada (eksisting) berfungsi optimal berfungsi optimal berfungsi optimal jaringan yang ada Kabupaten/ Kota
untuk agar berfungsi hingga 25% hingga 50% hingga 100% (eksisting) agar
memenuhi optimal berfungsi optimal
berbagai
kebutuhan air
20 (dua puluh)
tahun
mendatang,
khususnya
prasarana/
infrastruktur
jaringan dari
sumber sampai
ke pengguna
Sebagian Perlu ada  Sinkronisasi antara  Sinkronisasi antara  Sinkronisasi antara Melakukan Dinas PU Provinsi,
Kabupaten penataan pola alokasi air dengan alokasi air dengan alokasi air dengan penyuluhan kepada Dinas PU
belum memiliki tanam pola tanam yang pola tanam yang pola tanam yang pengguna air Kabupaten/ Kota,
Surat telah disepakati telah disepakati telah disepakati tentang pentingnya BWS Kalimantan II
Keputusan hingga 25% hingga 50% hingga 100% pengaturan alokasi
Bupati tentang air sesuai
Pola Tanam kesepakatan
Potensi Terbangunnya  Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Melakukan BWS Kalimantan
pengembangan jaringan DI Jaringan irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi inventarisasi II, Dinas PU
DI di WS Barito untuk Pembangunan Pembangunan Pembangunan jaringan irigasi dan Provinsi, Dinas PU
yang mencapai meningkatkan Jaringan irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi perencanaan Kabupaten/ Kota
28.470 Ha efisiensi dan untuk memenuhi untuk memenuhi untuk memenuhi pengembangan
produksi kebutuhan air irigasi kebutuhan air irigasi kebutuhan air irigasi jaringan irigasi DI
pangan pada: pada: pada: yang belum
DI Karau [3.333 Ha] DI Riam Kanan DI Riam Kanan terbangun
DI Sei Rasau [1.254 [20.000 Ha] [20.000 Ha]

231
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Ha] DI Karau [3.333 Ha] DI Karau [3.333 Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Tampa [500 Ha] DI Tampa [500 Ha]
DI Montallat [408 DI Sei Tunjang DI Tamba Jaya
Ha] [1.233 Ha] [1.500 Ha]
DI Jamut [300 Ha] DI Sei Rasau [1.254 DI Sei Raya [1.660
Ha] Ha]
DI Baruh Rintis DI Baruh Rintis
(Matabu) [738 Ha] (Matabu) [738 Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Takuam [500 Ha]
DI Montallat [408 DI Montallat [408
Ha] Ha]
DI Jamut [300 Ha] DI Tandrehean [500
Ha]
DI Jamut [300 Ha]
DI Bawang [400 Ha]
Pemanfaatan Terpenuhinya  Rehabilitasi jaringan  Rehabilitasi jaringan  Rehabilitasi jaringan Melakukan BWS Kalimantan
air untuk kebutuhan air Irigasi dan Irigasi Irigasi dan Irigasi Irigasi dan Irigasi Rehabilitasi Daerah II, Dinas PU
Irigasi dan Irigasi dan Rawa Rawa Rawa Irigasi dan Daerah Provinsi, Dinas PU
Irigasi Rawa Irigasi rawa  Pembangunan  Pembangunan Irigasi Rawa Kabupaten/ Kota
belum optimal Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi dan
Daerah Irigasi Rawa Daerah Irigasi Rawa
Perkembangan Pemenuhan air  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Meningkatan BWS Kalimantan
kota Martapura Baku untuk pengambilan air pengambilan air pengambilan air kapasitas II, Dinas PU
dan keperluan baku dengan baku dengan baku dengan pemenuhan Provinsi
Banjarmasin domestik di pembangunan SPAM pembangunan SPAM pembangunan SPAM Kebutuhan air Kalimantan
makin pesat Kota Regional di hilir Regional di hilir Regional di hilir baku di Kota Selatan, Dinas PU
sebagai kota Martapura, PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan Martapura, Kota Kabupaten/ Kota,
kunjungan Kota  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi Banjar, dan Kota PT. PLN (Persero),
wisata, Banjarmasin dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan Banjarmasin Swasta
sehingga sebesar 3000 Jaringan Air SPAM Jaringan Air SPAM
diperlukan lt/ dt Regional Regional
dukungan
penyediaan air
bersih dan
listrik untuk
menunjang
iklim investasi
dan
perdagangan
4 Pengemban Hasil Terpenuhinya  Pembukaan lahan  Pembukaan lahan  Pembukaan lahan Melakukan BAPPEDA
gan Sumber perhitungan kebutuhan air pertanian yang pertanian yang pertanian yang pengembangan Provinsi,
Daya Air neraca pangan baku untuk produktif dan sesuai produktif dan sesuai produktif dan sesuai daerah irigasi baru BAPPEDA
menunjukkan pengairan dengan RTRW dengan RTRW dengan RTRW untuk mendukung Kabupaten/ Kota,

232
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
masih sawah irigasi maupun kesesuaian maupun kesesuaian maupun kesesuaian swasembada BWS Kalimantan
diperlukannya sebagai akibat lahannya. lahannya. lahannya. pangan di Wilayah II, Dinas PU
penambahan perluasan  Penyediaan sumber  Penyediaan sumber  Penyediaan sumber WS Barito, melalui Provinsi, Dinas PU
areal irigasi daerah irigasi air yang berasal dari air yang berasal dari air yang berasal dari pembukaan lahan, Kabupaten/ Kota
untuk embung/ bendung embung/ bendung embung/ bendung penyediaan air
mencapai yang mampu yang mampu yang mampu melalui
keseimbangan memenuhi memenuhi memenuhi tampungan, dan
neraca pangan kebutuhan air baku. kebutuhan air baku. kebutuhan air baku. pembangunan
 Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan jaringan irigasi
jaringan irigasi jaringan irigasi jaringan irigasi
pendukung pendukung pendukung
 Target hingga 35% Target hingga 70%  Target hingga 100%
Terdapat Pemenuhan  Operasi dan  Operasi dan  Operasi dan Melaksanakan BWS Kalimantan
potensi kebutuhan air Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan pengembangan II, Dinas PU
tampungan air dan Waduk Riam Kanan Waduk Riam Kanan Waduk Riam Kanan potensi tampungan Provinsi, Dinas PU
untuk peningkatan waduk untuk Kabupaten/ Kota
Pemenuhan ketersediaan multiguna dan
kebutuhan air listrik melakukan operasi
dan energi dan pemeliharaan
listrik bangunan yang ada
Kebutuhan air Pemenuhan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan Melaksanakan BWS Kalimantan
untuk berbagai kebutuhan air Rencana Rencana Rencana peningkatan dan II, Dinas PU
pemanfaatan untuk berbagai Pengambilan Untuk Pengambilan Untuk Pengambilan Untuk pengembangan Provinsi, Dinas PU
belum pemanfaatan Kebutuhan Air Kebutuhan Air Kebutuhan Air Pengambilan Air Kabupaten/ Kota,
terpenuhi dapat tercapai Minum di Bendung Minum di Bendung Minum di Bendung Minum PDAM
Karang intan, Karang intan, Karang intan,
Marabahan, Negara, Marabahan, Negara, Marabahan, Negara,
Rantau, Muarauya, Rantau, Muarauya, Rantau, Muarauya,
Kuala kapuas, Kuala kapuas, Kuala kapuas,
Purukcahu, Purukcahu, Purukcahu,
Telagalangsat, Telagalangsat, Telagalangsat,
Tanjung hingga 30% Tanjung hingga 70% Tanjung hingga
100%
Peningkatan Aplikasi sistem  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan Melakukan BWS Kalimantan
produksi irigasi hemat Sistem Irigasi SRI Sistem Irigasi SRI Sistem Irigasi SRI penyuluhan kepada II, Dinas PU
pangan dalam air secara bertahap secara bertahap secara bertahap petani tentang Provinsi, Dinas PU
rangka hingga 5% hingga 10% hingga 25% metode SRI (System Kabupaten/ Kota
mendukung of Rice
ketahanan Intensification)
pangan
Nasional
Kebutuhan Terpenuhinya  Studi Kelayakan,  Studi Kelayakan,  Studi Kelayakan, Melaksanakan BWS Kalimantan
energi seperti kebutuhan Detail Desain dan Detail Desain dan Detail Desain dan operasi dan II, Bappeda

233
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
energi listrik Listrik baik Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA pemeliharaan Provinsi
mengalami untuk rumah Tapin Tapin, Tapin bangunan PLTA Kalimantan
peningkatan tangga,  Operasi dan  Operasi dan  Operasi dan Selatan Dan
setiap industri, Pemeliharaan PLTA Pemeliharaan PLTA Pemeliharaan PLTA Provinsi
tahunnya dan fasilitas umum, Riam Kanan Riam Kanan Riam Kanan Kalimantan
Kekurangan dll. Tengah, Dinas PU
Daya Listrik Kabupaten/ Kota,
memerlukan PDAM, PT. PLN
upaya untuk (Persero)
peningkatan
penyediaan
listrik melalui
energi
terbarukan
seperti PLTA
Terdapat lahan Terpenuhinya  Perencanaan sumur  Perencanaan sumur  Perencanaan sumur Melakukan BWS Kalimantan
yang tidak kebutuhan air produksi jaringan produksi jaringan produksi jaringan pengembangan II, Kementrian PU,
terjangkau untuk daerah irigasi air tanah irigasi air tanah irigasi air tanah Jaringan Irigasi Air BAPPEDA, Dinas
jaringan irigasi irigasi yang Pembuatan sumur Pembuatan sumur Pembuatan sumur tanah Pengairan, Dinas
air permukaan. tidak produksi jaringan produksi jaringan produksi jaringan Pekerjaan Umum
terjangkau air irigasi air tanah, & irigasi air tanah, & irigasi air tanah, &
permukaan pengadaan peralatan pengadaan peralatan pengadaan peralatan
pompa pompa pompa
 Target Pemenuhan:  Target Pemenuhan:  Target Pemenuhan:
25 % 60 % 100 %
5 Pengusahaa Terdapat Penggunaan air  Penyusunan dan  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun Bappeda Provinsi,
n Sumber potensi untuk dan wadah air penetapkan kriteria penetapkan kriteria penetapkan kriteria pedoman Bappeda
Daya Air pengusahaan pada suatu bagian SDA yang bagian SDA yang bagian SDA yang perhitungan biaya Kabupaten/ Kota,
sumber daya lokasi tertentu dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan jasa pengelolaan Dinas
air pada ruas sesuai pengusahaan pengusahaan pengusahaan sumber daya air Perindustrian,
sungai tertentu persyaratan dengan tetap dengan tetap dengan tetap serta metode Dinas PU Provinsi,
oleh dunia yang mengutamakan mengutamakan mengutamakan pembebanannya Dinas PU
usaha dan ditentukan kepentingan publik. kepentingan publik. kepentingan publik. kepada para Kabupaten/ Kota,
masyarakat dalam  Pembuatan Pilot  Pembuatan Pilot pemanfaat untuk BWS Kalimantan II
perizinan Proyek Penerima Proyek Penerima seluruh
Manfaat Manfaat Kabupaten/ Kota
Menanggung Biaya Menanggung Biaya
Jasa Pengelolaan Jasa Pengelolaan
SDA untuk WS SDA untuk WS
Barito Barito
Terdapat  Mengembangkan  Mengembangkan  Mengembangkan Menyusun Bappeda Provinsi,
sistem dan dan dan persyaratan dan Bappeda
pemantauan menyempurnakan menyempurnakan menyempurnakan prosedur kerjasama Kabupaten/ Kota,

234
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dan persyaratan dan persyaratan dan persyaratan dan dalam Dinas
pengawasan prosedur kerjasama prosedur kerjasama prosedur kerjasama pengusahaan SDA Perindustrian,
pelaksanaan pengusahaan SDA pengusahaan SDA pengusahaan SDA di untuk seluruh Dinas PU Provinsi,
pengusahaan Kabupaten/ Kota Dinas PU
untuk Kabupaten/ Kota,
pengaturan BWS Kalimantan
peran dunia II, PDAM, PT. PLN
usaha dalam (Persero), Swasta
pengusahaan
SDA
Terdapat terpeliharanya  Pengembangan dan  Pengembangan dan  Pengembangan dan Menjaga kelestarian Bappeda Provinsi,
potensi wisata potensi wisata Pelestarian kegiatan Pelestarian kegiatan Pelestarian kegiatan wisata air dan Bappeda
air dan air dan wisata air (pasar wisata air (pasar wisata air (pasar mensosialisasikan Kabupaten/ Kota,
pelestarian kearifan lokal apung, sarana apung, sarana apung, sarana pariwisata berbasis Dinas Pariwisata,
kearifan lokal pemancingan, air pemancingan, air pemancingan, air sumber daya air Dinas PU Provinsi,
terjun, danau dan terjun, danau dan terjun, danau dan Dinas PU
wisata alam lainnya) wisata alam lainnya) wisata alam lainnya) Kabupaten/ Kota,
BWS Kalimantan II
Belum ada Peran dunia  Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan  Menetapkan Bappeda Provinsi,
aturan dan usaha dalam persyaratan dan persyaratan dan persyaratan dan sistem perizinan Bappeda
prosedur pengusahaan prosedur dalam prosedur dalam prosedur dalam pengusahaan SDA Kabupaten/ Kota,
dalam sumber daya penggunaan air penggunaan air penggunaan air  Menetapkan Dinas Industri
penggunaan air air meningkat untuk proses untuk proses untuk proses kriteria Provinsi, Dinas
dengan tetap produksi dan produksi dan produksi dan pengusahaan air Industri
mengutamakan pendingin, untuk pendingin, untuk pendingin, untuk Kabupaten/ Kota,
kepentingan tenaga kerja di tenaga kerja di tenaga kerja di Dinas PU Provinsi,
masyarakat kawasan industri, kawasan industri, kawasan industri, Dinas PU
dalam kemasan dari dalam kemasan dari dalam kemasan dari Kabupaten/ Kota,
mata air mata air mata air BWS Kalimantan II
 Penegakan sanksi  Penegakan sanksi
bagi pengguna air bagi pengguna air
yang tidak sesuai yang tidak sesuai
dengan peraturan dengan peraturan
Kurang terciptanya  Menyehatkan  Menyehatkan  Menyehatkan Melakukan BWS Kalimantan
optimanya kelembagaan kelembagaan kelembagaan kelembagaan revitalisasi PDAM II, Dinas PU
pengelolaan pengelolan pelayanan air pelayanan air pelayanan air untuk seluruh Provinsi, Dinas PU
sumber daya sumber daya minum (PDAM), minum (PDAM), minum (PDAM), Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota,
air dan air yang mencakup redefinisi mencakup redefinisi mencakup redefinisi PDAM
kelembangaan profesional kelembagaan, kelembagaan, kelembagaan,
yang belum profesionalisme profesionalisme profesionalisme
profesional pelayanan, full cost pelayanan, full cost pelayanan, full cost
recovery dan recovery dan recovery dan
peningkatan peningkatan peningkatan

235
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
cakupan pelayanan cakupan pelayanan cakupan pelayanan
hingga 35% hingga 70% hingga 100%

236
III. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR (RENDAH)
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Pencegahan Banjir melanda Penurunan  Penyusunan dan  Penyusunan dan  Penyusunan dan Melakukan Dinas Pengairan,
Daya Rusak hampir setiap volume sampah sosialisasi Perda sosialisasi Perda sosialisasi Perda Sosialisasi Dinas Pekerjaan
Air tahun di kota- yang dibuang Pembuangan Pembuangan Pembuangan kesadaran untuk umum Kabupaten
kota utama di ke sungai, sampah ke badan sampah ke badan sampah ke badan membuang sampah Kuala Kapuas,
Provinsi Pengelola sungai sungai sungai pada tempat BWS Kalimantan
Kalimantan sistem sampah II, BAPPEDA
Tengah dan pengolahan Kabupaten Kuala
Kalimantan sampah Kapuas
Selatan, Kawasan  Perencanaan dan  Perencanaan dan  Perencanaan dan Menyusun Dinas Pengairan,
menimbulkan ibukota pengelolaan pengelolaan pengelolaan drainase Kebijakan Dinas Pekerjaan
kerugian Kabupaten drainase primer dan drainase primer dan primer dan skunder perencanaan dan umum Kabupaten
terhadap yang bebas skunder kota Kuala skunder kota Kuala kota Kuala Kapuas pengelolaan Kuala Kapuas,
rumah dan banjir Kapuas Kapuas drainase primer BWS Kalimantan
lahan dan skunder kota II, BAPPEDA
pertanian Kuala Kapuas Kabupaten Kuala
rawa, dan Kapuas
fluktuasi banjir Perlindungan  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan Menyusun Dinas Pengairan,
mencapai 2 m Banjir terhadap Banjir Sungai Banjir Sungai Banjir Sungai perencanaan Dinas Pekerjaan
Luapan Sungai Martapura & Sungai Martapura & Sungai Martapura & Sungai penanggulangan umum Kabupaten
Martapura & Tabalong Tabalong Tabalong banjir Kuala Kapuas,
Sungai  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan BWS Kalimantan
Tabalong  Bencana Banjir di Bencana Banjir di Bencana Banjir di II, BAPPEDA
Kawasan Kawasan Kawasan Kabupaten Kuala
Pengambangan & Pengambangan & Pengambangan & Kapuas
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong
 Pembangunan  Pembangunan
Tanggul Penahan Tanggul Penahan
Banjir Sungai Banjir Sungai
Martapura Jl. Piere Martapura Jl. Piere
Tendean, Dan Tendean, Dan
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Martapura Martapura Martapura
(Penunjang saluran (Penunjang saluran (Penunjang saluran
pembuang D.I. Riam pembuang D.I. Riam pembuang D.I. Riam
Kanan) Kanan) Kanan)
Perlindungan  Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Menyusun Pemda Kabupaten,
banjir terhadap bangunan bangunan bangunan masterplan Dinas Pengairan,
aset ekonomi pengendali banjir pengendali banjir pengendali banjir pengelolaan banjir, Dinas Pekerjaan
kota terhadap sungai Kapuas, sungai Kapuas sungai Kapuas dan outline plan umum, BWS
luapan sungai contoh: Talud, dan  Pembangunan  Pembangunan drainase Kalimantan II,
utama Kapuas sistem drainase bangunan bangunan BAPPEDA

237
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Murung pengendali banjir pengendali banjir
sungai Kapuas, sungai Kapuas
contoh: Talud, dan  Pemeliharaan
sistem drainase bangunan
pengendali banjir
sungai Kapuas,
contoh: Talud, dan
sistem drainase
Permasalahan Penurunan  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan Menyusun Dinas Pekerjaan
banjir tahunan kerugian akibat Banjir Sungai Banjir Sungai Banjir Sungai Negara masterplan umum &
yang meluap di genangan Negara (Penunjang Negara (Penunjang (Penunjang Polder pengelolaan banjir, BAPPEDA
sepanjang banjir tahunan Polder Alabio) Polder Alabio) Alabio) dan outline plan Kabupaten Hulu
Sungai Nagara terhadap  Penyusunan  Penyusunan drainase Sungai Tengah,
perumahan, Masterplan banjir Masterplan banjir BWS Kalimantan II
lahan Sungai Nagara Sungai Nagara
pertanian rawa,  Pembangunan
antara lain di bangunan
Amuntai dan pengendali banjir
HST Sungai Nagara
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Negara (Hamayung- Negara (Hamayung- Negara (Hamayung-
Paharangan Paharangan Paharangan
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan, Sungai Selatan, Sungai Selatan, Sungai
Tambangan Tambangan Tambangan
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan) Selatan) Selatan)
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Negara (Sungai Negara (Sungai
Muning Tengah- Muning Tengah-
Batang alai Batang alai
Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan) Selatan)
 Normalisasi Sungai
Batang Alai Desa
Sungai Buluh
(Dusun Pudak
Setegal, Dusun
Ampukung, Dusun
Halong, Dusun
Bangkiling Raya,
Dusun Nawin dan
Belakang BPD
Tanjung)

238
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Permasalahan Penurunan  Survei dan  Survei dan  survey dan  Menyusun BAPPEDA, Dinas
banjir tahunan nilai kerugian Investigasi penyebab Investigasi penyebab investigasi, masterplan Pekerjaan umum
yang meluap di banjir secara banjir Sungai Tapin banjir Sungai Tapin penyusunan pengelolaan Kabupaten Tapin,
Kota Tapin, signifikan dan SID dan SID masterplan, banjir, dan outline Kabupaten Hulu
selain karena terhadap Pengendalian Banjir Pengendalian Banjir danPembangunan plan drainase di: Sungai Tengah,
faktor sungai kerugian Sungai Tapin Sungai Tapin bangunan a. Kabupaten Kabupaten
hilir juga di genangan  Penyusunan pengendali banjir Tapin, Balangan,
kondisi hulu banjir tahunan Masterplan Sungai Tapin b. Kabupaten Kabupaten
terhadap pengendalian banjir Hulu Sungai Tabalong,
rumah dan Sungai Tapin Tengah, Kabupaten Barito
lahan c. Kabupaten Selatan,
Permasalahan Penurunan  Survei dan  Survei dan  Survei dan Balangan, Kabupaten Barito
banjir yang kerugian banjir Investigasi penyebab Investigasi penyebab Investigasi penyebab d. Kabupaten Utara, BWS
merugikan terhadap lahan banjir Sungai banjir Sungai banjir Sungai Tabalong, Kalimantan II
lahan pertanian Barabai, Sungai Barabai, Sungai Barabai, Sungai e. Kabupaten
persawahan di sawah darat Batang Alai, Batang Alai, Batang Alai, Barito Selatan,
HST dan HSS yang tergenang  Penyusunan  Penyusunan f. Kabupaten
Masterplan Masterplan Barito Utara
Pengendalian banjir Pengendalian banjir
Sungai Balangan, Sungai Balangan,
dan Sungai dan Sungai Tabalong
Tabalong
Permasalahan Penurunan  Survei dan  Survei dan  Survei dan
banjir tahunan nilai kerugian Investigasi Investigasi Investigasi
di pertemuan genangan pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir
Sungai Ayuh banjir di Sungai Ayuh dan Sungai Ayuh dan Sungai Ayuh dan
dan Main permukiman, SID Perkuatan SID Perkuatan SID Perkuatan
Stream Barito pasar, Tebing Sungai Tebing Sungai Tebing Sungai Barito
perkebunan, Barito di Marabahan Barito di Marabahan di Marabahan
ternak, dan  Penyusunan  Penyusunan
pertanian rawa Masterplan Masterplan
Pengendalian banjir Pengendalian banjir
Sungai Ayuh Sungai Ayuh,
 Pembangunan Pembangunan
Tanggul Banjir Tanggul Banjir
Sungai Barito di Sungai Barito di
Marabahan Marabahan
 Pembangunan
Bangunan
Pengendali banjir
Sungai Ayuh
Banjir terjadi Penurunan  Survei dan  Survei dan  Survei dan
setiap tahun di nilai kerugian Investigasi Investigasi, serta Investigasi,
Kota Muara genangan pengendalian banjir Penyusunan Penyusunan

239
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Teweh banjir di Sungai Teweh Masterplan Masterplan, dan
permukiman, Pengendalian banjir Pembangunan
pasar, Sungai Teweh Bangunan
perkebunan, Pengendali banjir
ternak, dan Sungai Teweh
pertanian rawa
Banjir dan Menurunnya  Studi Penyusunan  Studi Penyusunan  Studi Penyusunan
Kekeringan resiko banjir Peta Rawan Banjir, Peta Rawan Banjir, Peta Rawan Banjir,
terjadi di dan kekeringan Rencana dan Rencana dan Rencana dan
Provinsi di Kalimantan Kekeringan di Kekeringan di Kekeringan di
Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Provinsi Kalimantan Provinsi Kalimantan
Selatan Selatan Selatan Selatan
Meluapnya, Turunnya  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
Sungai frekuensi dan Sarana/ prasarana Sarana/ prasarana Sarana/ prasarana
Amandit, kuantitas pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir
Sungai luapan, Sungai  SID Pengendalian  SID Pengendalian  SID Pengendalian
Petarikan, Amandit, banjir, Jorong, banjir, Jorong, banjir, Jorong,
Sungai Sungai Asam-asam & Asam-asam & Asam-asam & Kintap
Kandang Jaya, Petarikan, Kintap Kintap  SID Pengendalian
Sungai Sungai  SID Pengendalian  SID Pengendalian Banjir Sungai
Maluka, dan Kandang Jaya, Banjir Sungai Banjir Sungai Amandit
Sungai Riam Sungai Maluka Amandit Amandit  SID Pengendalian
Kiwa dan Sungai  SID Pengendalian Banjir Desa Karang
Riam Kiwa Banjir Desa Karang Bintang Tanah
Bintang Tanah Bumbu
Bumbu  Pembangunan
 Pembangunan Tanggul Banjir
Tanggul Banjir Kampung Melayu
Kampung Melayu  Pembangunan
Tanggul Penahan
Banjir Sungai Riam
Kiwa Desa Bawahan
Seberang
 Pembangunan
Tanggul Banjir
Sungai Petarikan
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Maluka Maluka Maluka
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Kandang Jaya Kandang Jaya Kandang Jaya
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Amandit (Amandit Amandit (Amandit Amandit (Amandit
lama jurusan lama jurusan lama jurusan

240
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Kecamatan Simpur- Kecamatan Simpur- Kecamatan Simpur-
Kalumpang & Kalumpang & Kalumpang &
Sudetan Sungai Sudetan Sungai Sudetan Sungai
amandit Kecamatan amandit Kecamatan amandit Kecamatan
Kandangan) Kandangan) Kandangan)
 Pengerukan/  Pengerukan/  Pengerukan/
Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai
Amparan Jambu Amparan Jambu Amparan Jambu
Kecamatan Karang Kecamatan Karang Kecamatan Karang
Bintang Bintang Bintang
 Sodetan Sungai  Sodetan Sungai  Sodetan Sungai
Satui hilir Satui hilir Satui hilir
 Pekerjaan  Pekerjaan  Pekerjaan
Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran
Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/
Pamintangan (Q = Pamintangan (Q = Pamintangan (Q =
150 m3/ dt) 150 m3/ dt) 150 m3/ dt)
 Pekerjaan  Pekerjaan  Pekerjaan
Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran
Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/
Pamintangan (Q = Pamintangan (Q = Pamintangan (Q =
200 m3/ dt) 200 m3/ dt) 200 m3/ dt)
 Pengerukan/  Pengerukan/  Pengerukan/
Normalisasi Sunghai Normalisasi Sunghai Normalisasi Sunghai
Selok Mati di kec. Selok Mati di kec. Selok Mati di kec.
Kusan hilir Kusan hilir Kusan hilir
Laju Erosi dan Turunnya  Perencanaan  Perencanaan dan  Perencanaan, Mengendalikan laju BAPPEDA, Dinas
Sedimentasi tingkat erosi bangunan Pembangunan Pembangunan, dan erosi dan Pengairan, Dinas
semakin dan pengendali sedimen bangunan Pemeliharaan sedimentasi melalui Pekerjaan umum
meningkat berkurangnya dan erosi di pengendali sedimen bangunan kegiatan sipil Kabupaten
sedimentasi Kabupaten Murung dan erosi di pengendali sedimen teknis, dan Murung Raya,
Raya, Gunung mas, Kabupaten Murung dan erosi, di rehabilitasi hutan Gunung mas,
Barito Utara, dan Raya, Gunung mas, Kabupaten Murung Barito Utara, dan
Kapuas Barito Utara, dan Raya, Gunung mas, Kapuas, BWS
Kapuas Barito Utara, dan Kalimantan II
Kapuas
Longsornya Tebing sungai  Rehabilitasi  Rehabilitas  Rehabilitas  Melakukan BAPPEDA, Dinas
tebing sungai tidak mudah Pengamanan tebing Pengamanan tebing Pengamanan tebing Pengamanan & Pengairan, Dinas
terutama di longsor sungai di Kabupaten sungai di Kabupaten sungai di Kabupaten perkuatan tebing Pekerjaan umum
bagian belokan terutama pada Kapuas, Barito Kapuas, Barito Kapuas, Barito sungai di: Kabupaten
luar saat banjir Tengah, Barito Tengah, Barito Tengah, Barito a. Kabupaten Kapuas, Barito
Selatan, Selatan, Target: 45 Selatan, Kapuas, Tengah, Barito
 Target: 23 % %  Target: 100 % b. Kabupaten Selatan, BWS

241
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Barito Tengah, Kalimantan II
c. Kabupaten
Barito Selatan
Perubahan Pengamanan  Pengamanan pantai  Pengamanan pantai  Pengamanan pantai Membangun BWS Kalimantan
garis pantai pemukiman 20% meliputi: 45 % meliputi: 75 % meliputi: pengaman pantai di II, Bappeda, Dinas
(maju) dan dan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Kabupaten Tanah PU, Dinas
kerusakan mengembalika pengamanan garis pengamanan garis pengamanan garis Laut dan Pengairan Provinsi
pemukiman di n garis pantai pantai dan pantai dan pantai dan Banjarmasin Kalimantan
sekitar ke semula dan pemukiman di pemukiman di pemukiman di   Selatan dan Kab
sempadan pengamanan sepanjang pantai sepanjang pantai sepanjang pantai Tanah Laut &
pantai pemukiman  Sarana/ prasarana  Sarana/ prasarana  Sarana/ prasarana Banjarmasin
    pengaman pantai pengaman pantai pengaman pantai  
yang dibangun. yang dibangun. yang dibangun.
 SID Abrasi Pantai  SID Abrasi Pantai  SID Abrasi Pantai
Aluh Aluh Aluh Aluh Aluh Aluh
 SID Pengaman  SID Pengaman  SID Pengaman
Pantai Pagatan Pantai Pagatan Pantai Pagatan
Penanganan Penanganan  Penanganan abrasi  Penanganan abrasi  Penanganan abrasi Menangani abrasi BWS Kalimantan
Abrasi Pantai abrasi pantai pantai dengan pantai dengan pantai dengan upaya pantai di II, Bappeda, Dinas
masih minim lebih intensif upaya vegetatif upaya vegetatif vegetatif sepanjang Kabupaten Tanah PU, Dinas
sepanjang sepanjang  kecamatan di Pesisir Laut dan Pengairan Provinsi
 kecamatan di Pesisir  kecamatan di Pesisir Pantai Banjarmasin Kalimantan
Pantai Pantai Selatan dan Kab
Tanah Laut &
Banjarmasin
2 Penanggula kurang dampak banjir  Rancangan mitigasi  Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi Melakukan Pemda
ngan Daya optimalnya di masyarakat bencana/ tanggap bencana/ tanggap bencana/ tanggap Sosialisasi mitigasi Kabupaten/ Kota
Rusak Air penanganan dapat darurat darurat kepada darurat kepada bencana/ Provinsi, BWS
bencana berkurang masyarakat masyarakat ketanggap Kalimantan II,
daruratan BASARNAS, BNPB
kurangnya Daerah yang  Penyusunan RTD  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun dan Pemda
pemahaman rawan bencana atau contingency Sosialisasi RTD atau Sosialisasi RTD atau melakukan Kabupaten/ Kota
tentang banjir siap plan dalam contingency plan contingency plan Sosialisasi Provinsi, BWS
manajemen menghadapi antisipasi dalam antisipasi dalam antisipasi contingency plan Kalimantan II,
banjir banjir pada menghadapi menghadapi menghadapi BASARNAS,
periode ulang kemungkinan kemungkinan kemungkinan BNPB/ BPBD
banjir yang terjadinya banjir terjadinya banjir terjadinya banjir
direncanakan  Penyusunan peta  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun dan
resiko banjir (flood sosialisasi peta sosialisasi peta melakukan
hazard map) untuk resiko banjir (flood resiko banjir (flood sosialisasi peta
daerah rawan banjir hazard map) untuk hazard map) untuk resiko banjir
daerah rawan banjir daerah rawan banjir
 Perencanaan sistem  Penyusunan dan  Penyusunan, Membuat sistem

242
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
peringatan dini Pembuatan sistem Pembuatan, dan peringatan dini dan
datangnya banjir peringatan dini Pemeliharaan dan sistem informasi
dan sistem datangnya banjir pemantauan sistem banjir
informasi tentang dan sistem peringatan dini
banjir berbasis informasi tentang datangnya banjir dan
masyarakat banjir berbasis sistem informasi
masyarakat tentang banjir
menggunakan radio berbasis masyarakat
Belum ada Bencana banjir  Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Meningkatkan Pemda
persiapan dapat pengurangan debit pengurangan debit pengurangan debit struktural mitigasi Kabupaten/ Kota
penanggulanga dijinakkan banjir dengan banjir dengan banjir dengan bencana Provinsi, BWS
n darurat (dimitigasi) meningkatkan meningkatkan meningkatkan Kalimantan II,
bencana akibat sehingga kapasitas bangunan kapasitas kapasitas BASARNAS,
banjir mengurangi pelimpah banjir,  Pembangunan  Pembangunan BNPB/ BPBD
korban akibat kolam retensi, bangunan bangunan
banjir saluran pengalih pengendali debit, pengendali debit
dsb seperti bangunan  Pemeliharaan
pelimpah banjir, bangunan pelimpah
kolam retensi, banjir, kolam retensi,
saluran pengalih saluran pengalih dsb
dsb
 Perencanaan dan  Perencanaan dan  Perencanaan dan Menyebarkan
Masterplan Masterplan Masterplan informasi banjir
pengendali banjir pengendali banjir pengendali banjir secara tepat
 Perencanaan dan  Perencanaan dan
pemeliharaan pemeliharaan
bangunan- bangunan-bangunan
bangunan prasarana
prasarana pengendali banjir
pengendali banjir  Mengurangi debit
banjir dengan
pembangunan
bangunan-bangunan
prasarana
pengendali banjir
misal: areal parkir
air sementara,
sumur resapan,
Reboisasi
 Pengendalian erosi  Pengendalian erosi  Pengendalian erosi
dan sedimentasi dan sedimentasi dan sedimentasi
akibat banjir sesuai akibat banjir sesuai akibat banjir sesuai
dengan lokasinya, dengan lokasinya, dengan lokasinya,
yaitu dilereng bukit yaitu dilereng bukit yaitu dilereng bukit

243
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
(dengan sistem (dengan sistem (dengan sistem teras,
teras, saluran di teras, saluran di saluran di lereng dan
lereng dan lereng dan penanaman segaris)
penanaman segaris) penanaman segaris) atau di sungai
atau di sungai atau di sungai (dengan
(dengan (dengan pembangunan
pembangunan pembangunan revetment, check
revetment, check revetment, check dam,
dam, dam,
 Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi
 Sosialisasi mitigasi Melakukan Pemda
bencana/ tanggap bencana/ tanggap bencana/ tanggap Sosialisasi mitigasi Kabupaten/ Kota
darurat kepada darurat kepada darurat kepada bencana/ Provinsi, BWS
masyarakat masyarakat masyarakat ketanggap Kalimantan II,
 Perencanaan dan  Perencanaan dan daruratan BASARNAS, BNPB
menetapkan tempat menetapkan tempat   Kabupaten
pengusian pengusian Murung Raya,
 Pembangunan Gunung Mas,
fasilitas pengungsian Barito Utara,
 Perencanaan,  Perencanaan,  Perencanaan, Barito Selatan,
Pembuatan dan Pembuatan dan Pembuatan dan Barito Timur,
Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem Kapuas, Tabalong,
peringatan dini peringatan dini peringatan dini Balangan, Hulu
datangnya banjir datangnya banjir datangnya banjir Sungai Utara,
serta sistem serta sistem serta sistem Hulu Sungai
informasi tentang informasi tentang informasi tentang Tengah, Hulu
banjir berbasis banjir berbasis banjir berbasis Sungai Selatan,
masyarakat masyarakat masyarakat Tapin, Barito
 pengamanan muara, Kuala, Kotabaru,
operasi dan Banjar, Kota
pemeliharaan serta Banjarbaru,
monitoring sungai Banjarmasin,
Tanah Laut
3 Pemulihan Ketidaksiapan Fungsi  Sosialisasi fungsi  Sosialisasi fungsi  Sosialisasi fungsi Melibatkan peran Pemda
Daya Rusak dalam lingkungan lingkungan hidup lingkungan hidup lingkungan hidup masyarakat dalam Kabupaten/ Kota
Air memulihkan hidup dan terhadap terhadap terhadap masyarakat memulihkan fungsi Provinsi, BWS
kondisi sistem masyarakat masyarakat  Melaksanakan lingkungan hidup Kalimantan II,
lingkungan prasarana  Melaksanakan restorasi untuk BASARNAS,
hidup setelah sumber daya restorasi untuk mengembalikan BNPB/ BPBD
terjadi bencana air dapat mengembalikan fungsi lingkungan
banjir dipulihkan fungsi lingkungan hidup berbasis
kembali hidup berbasis masyarakat
masyarakat
 Merehabilitasi  Merehabilitasi  Merehabilitasi
kondisi penduduk kondisi penduduk kondisi penduduk

244
Sasaran/ Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
korban bencana korban bencana korban bencana
banjir banjir banjir
 Revitalisasi  Revitalisasi
bangunan dan bangunan dan
fasilitas umum fasilitas umum
terhadap dampak terhadap dampak
banjir banjir
 Sosialisasi resiko
tinggal di kawasan
banjir, dan tindakan
untuk mereduksi
akibat banjir
 Memperbaiki  Memperbaiki  Memperbaiki
kerusakan kerusakan kerusakan prasarana
prasarana SDA yang prasarana SDA yang SDA yang timbul
timbul akibat banjir timbul akibat banjir akibat banjir
 Memelihara  Memelihara
prasarana SDA yang prasarana SDA yang
terhadap banjir terhadap banjir

245
IV. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (RENDAH)
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Pengelolaan Kurangnya Tersedianya  Pembuatan  Pembuatan  Pembuatan Melakukan Kementrian PU,
Sistem informasi informasi SDA rancangan Sistem rancangan dan rancangan dan Inventarisasi dan Kementrian
Informasi mengenai mengenai Database Update Sistem Update Sistem validasi data-data Kehutanan,
SDA sesuai kondisi SDA, kondisi: perencanaan SDA Database Database SDA di WS Barito BPDAS, BWS,
Kewenanga dikarenakan Hodrologis, WS Barito perencanaan SDA perencanaan SDA Dinas Pengairan,
nnya minimnya Hidroklimatolo WS Barito WS Barito Dinas PU, Badan
ketersediaan gi,  Upload Sistem Informasi
data terkait Hidrogeologi, Database Geospasial, BMKG
dengan SDA di Kebijakan SDA, perencanaan SDA
WS Barito Prasarana WS Barito kedalam
SDA, Teknologi Network internet
SDA,  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Miningkatkan dan
Lingkungan Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem mengembangkan
pada SDA, Hidrologi Kalsel Dan Hidrologi Kalsel Dan Hidrologi Kalsel Dan system informasi
Kegiatan Sosek Pemantauan Pemantauan Pemantauan SDA
Budaya Kualitas Air Kalsel Kualitas Air Kalsel Kualitas Air Kalsel  
Masyarakat  Operasional  Operasional  
yang terkait Penyelenggaraan Penyelenggaraan
SDA Data dan Informasi Data dan Informasi
Bidang SDA Bidang SDA
 Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan
Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi
BWS Kalimantan II BWS Kalimantan II BWS Kalimantan II
 Monitoring Data  Monitoring Data SDA
SDA  Kekeringan Kalsel
 Kekeringan Kalsel  Banjir Kalsel
 Banjir Kalsel  TP OP Kalsel
 TP OP Kalsel  DAK Kalsel
 DAK Kalsel
 Manajemen Aset  Manajemen Aset  Manajemen Aset
Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum Umum Umum
Ketidakseraga Tersediany a  Inventarisasi,  Inventarisasi,  Inventarisasi, Memperbaiki Kementrian PU,
man data SDA Data SDA yang standarisasi, dan standarisasi, dan standarisasi, dan kualitas data, Kementrian
baik dalam hal terintegrasi integrasi data SDA integrasi data SDA integrasi data SDA melakukan Kehutanan,
kelengkapan, dan memenuhi kedalam format kedalam format kedalam format penyeragaman BPDAS, BWS,
level, referensi, standar IDSN IDSN IDSN IDSN format data SDA, Dinas Pengairan,
jenis, kualitas  Keterbukaan  Keterbukaan melakukan Dinas PU, Badan
data terkait informasi antar informasi antar sosialisasi IDSN Informasi
dengan IDSN instansi pemerintah instansi pemerintah dilingkungan BWS Geospasial, BMKG
dan rekan kerja
terkait

246
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Kerapatan Terpenuhinya  Pemeliharaan  Pemeliharaan  Pemeliharaan Mengupgrade Kementrian PU,
jaringan informasi SDA Stasiun AWLR Stasiun AWLR Stasiun AWLR stasiun, melakukan Kementrian
stasiun SDA yang aktual Timpah, Muara Timpah, Muara Timpah, Muara perawatan, dan Kehutanan,
(hujan/ debit) Teweh, Kandui, Dan Teweh, Kandui, Dan Teweh, Kandui, Dan melakukan BPDAS, BWS,
masih kurang Hayaping Hayaping Hayaping Pengadaan Stasiun Dinas Pengairan,
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan dan sistem Dinas PU, Badan
Stasiun AWLR pada Stasiun AWLR pada Stasiun AWLR pada informasi SDA di Informasi
Sungai Orde 2 dan Sungai Orde 2 dan 3 Sungai Orde 2 dan 3 Kabupaten Murung Geospasial, BMKG
3  Upgrade Stasiun  Upgrade Stasiun Raya, Kabupaten
 Upgrade Stasiun Hujan Otomatis di Hujan Otomatis di Kapuas, Kabupaten
Hujan Otomatis di Stasiun Tabak Stasiun Tabak Barito Utara,
Stasiun Tabak Kanilan, Timpah, Kanilan, Timpah, Kabupaten Barito
Kanilan, Timpah, Buntok, Mandomai, Buntok, Mandomai, Selatan, Kabupaten
Buntok, Mandomai, Mantangai Mantangai Tanah Laut
Mantangai  Upgrade stasiun  Upgrade stasiun
 Upgrade stasiun Klimatologi Otomatis Klimatologi Otomatis
Klimatologi di Stasiun Muara di Stasiun Muara
Otomatis di Stasiun teweh dan Tampa teweh dan Tampa
Muara teweh dan  Penambahan dan  Penambahan dan
Tampa Pengembangan Pengembangan
Jaringan Stasiun Jaringan Stasiun
Hujan dan Debit Hujan dan Debit
SDA WS Barito SDA WS Barito
terutama di daerah terutama di daerah
hulu hulu
Kurangnya Terlaksananya  Pelatihan/  Pelatihan/ workshop  Sosialisasi dan Mengadakan Kementrian PU,
tenaga-tenaga pengelolaan workshop tenaga tenaga pengelola Pelatihan/ workshop sosialisasi dan Kementrian
profesional Sistem pengelola informasi informasi SDA di tenaga pengelola melakukan Kehutanan,
yang terlatih Informasi SDA SDA di Tingkat Tingkat Provinsi dan informasi SDA di pelatihan Sistem BPDAS, BWS,
untuk pada tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten Tingkat Provinsi dan Informasi SDA Dinas Pengairan,
menangani dan Nasional, Tingkat Kabupaten antar institusi di Dinas PU, Badan
mengelola Provinsi, dan dan di antar institusi tiap tingkat Informasi
sistem Kabupaten/ administrasi Geospasial, BMKG
informasi SDA, Kota seluruh pengelola
baik di tingkat WS Barito
Provinsi
maupun
tingkat
Kabupaten

247
V. PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA (SEDANG)
Sasaran/ Strategi
N Hasil Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Analisis Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Penyelenggar Kurang Keterlibatan Diadakan PKM dan Diadakan PKM dan Diadakan PKM dan Meningkatkan Pemda, BAPPEDA,
a-an kepedulianny masyarakat sosialisasi pada sosialisasi pada setiap sosialisasi pada setiap kinerja LSM, BWS, Dinas
Pemberdayaa a masyarakat sejak setiap program atau program atau program atau kegiatan perencanaan PU, Dinas
n para terhadap perancanaan, kegiatan kegiatan perencanaan perencanaan SDA melalui PKM dan Pengairan, Dinas
Pemilik rasa sehingga perencanaan SDA SDA sosialisasi di Tenaga Kerja,
Kepentingan kepemilikan diharpkan seluruh Wilayah WS Dinas Pertanian,
dan pada keinginan dan Barito Dinas
Kelembagaan Program dan kebutuhan Perindustrian dan
SDA secara Pembanguna masyarakat Perdagangan,
Terencana n SDA sejalan dengan Kementrian ESDM
dan program dan
Sistematis pembangunan
SDA yang
dilaksanakan
Pemerintah,
dan diharapkan
dapat
menumbuhkan
rasa
kepemilikan
masyarakat
terhadap
bangunan SDA
Pelibatan Terkendalinya Kampanye gerakan Kampanye gerakan Membuat tampungan Melakukan Pemda, BAPPEDA,
masyarakat pemanfaatan hemat air dan hemat air dan aplikasi air hujan pada skala Sosialisasi Gerkan LSM, BWS, Dinas
dalam upaya air permukaan aplikasi metode SRI metode SRI dalam rumah tangga (water Hemat Air PU, Dinas
penghematan dan airtanah dalam budidaya budidaya tanaman harvesting) Pengairan, Dinas
air dangkal tanaman padi secara padi secara luas Tenaga Kerja,
luas Dinas Pertanian,
Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan,
Kementrian ESDM
Kabupaten
Murung Raya,
Gunung Mas,
Barito Utara,
Barito Selatan,
Barito Timur,
Kapuas, Tabalong,
Balangan, Hulu
Sungai Utara,

248
Sasaran/ Strategi
N Hasil Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Analisis Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Hulu Sungai
Tengah, Hulu
Sungai Selatan,
Tapin, Barito
Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut
Lemah dan Penegakan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Membuat Perda dan Pemda, BAPPEDA,
tidak hukum bidang penegakan penegakan penegakan melakukan LSM, BWS, Dinas
optimalnya SDA peraturan masalah peraturan masalah peraturan masalah sosialisasi serta PU, Dinas
penegakan   bidang hukum bidang hukum bidang hukum peningkatan peran Pengairan, Dinas
hukum terkait dengan terkait dengan terkait dengan masyarakat dalam Tenaga Kerja,
bidang SDA pemanfaatan, pemanfaatan, pemanfaatan, rangka pelestarian Dinas Pertanian,
  pengembangan, dan pengembangan, dan pengembangan, dan konservasi hutan, Dinas
pembangunan pembangunan pembangunan sumber mata air Perindustrian dan
sarana dan sarana dan sarana dan Perdagangan,
prasanara SDA prasanara SDA prasanara SDA Kementrian ESDM
 Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melakukan Kabupaten
penegakan penegakan penegakan Pendampingan dan Murung Raya,
peraturan masalah peraturan masalah peraturan masalah pembinaan dalam Tabalong, Hulu
bidang hukum bidang hukum bidang hukum upaya Sungai Utara,
terkait dengan terkait dengan terkait dengan pemberdayaan Hulu Sungai
pemanfaatan, pemanfaatan, pemanfaatan, masyarakat di Selatan, Banjar,
pengembangan, dan pengembangan, dan pengembangan, dan sekitar kawasan Tanah Laut
pembangunan pembangunan pembangunan hutan
sarana dan sarana dan sarana dan
prasanara SDA prasanara SDA prasanara SDA
 Mengupayakan
penambahan areal
hutan lindung,
kawasan suaka alam
(hutan suaka alam,
taman nasional) dan
kawasan pelestarian
alam Kawasan
Batikap I, Batikap II,
Batikap III,
Kabupaten Murung
Raya, 740.375 Ha ,
Kawasan Muara Uya,
Kabupaten Tabalong,
25.000 Ha [cagar

249
Sasaran/ Strategi
N Hasil Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Analisis Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
alam] dan kawasan
Meratus Hulu,
Tanjung, 46.250 Ha
Kabupaten Tabalong,
Kawasan Nagara,
KabupatenHSU,
150.000 Ha [suaka
margasatwa] dan
kawasan Meratus
Hulu, Tanjung,
46.250 Ha
Kabupaten HSU,
.Kawasan G
Kentawan,
Kabupaten HSS, 245
Ha [cagar alam],
Kawasan Pulau
Kaget Seluas 275 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Pulau
Kembang Seluas 60
Ha [cagar alam]
Baritokuala,
Kawasan Hutan
Gambut Liang
Anggang, Kabupaten
Banjar, 6.000 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Pelaihari,
Martapura, Provinsi
Kalimantan Selatan,
155.000 Ha [cagar
alam dan suaka
margasatwa],
kawasan Pelaihari,
Tanah Laut, Provinsi
Kalimantan Selatan,
35.000 Ha [cagar
alam dan suaka
margasatwa]
Belum Adanya  Pembentukan  Pembentukan forum  Pembentukan forum Membentuk wadah Pemda, BAPPEDA,
adanya kewenangan forum di tingkat di tingkat lapangan di tingkat lapangan koordinasi di WS LSM, BWS, Dinas
pengaturan dan pengaturan lapangan yang yang melibatkan yang melibatkan Provinsi dan PU, Dinas
yang jelas yang jelas melibatkan masyarakat, masyarakat, Kabupaten/ Kota Pengairan, Dinas

250
Sasaran/ Strategi
N Hasil Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Analisis Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
mengenai dalam masyarakat, misalnya forum DAS misalnya forum DAS serta penyusunan Tenaga Kerja,
pembagian pengelolaan misalnya forum  Pembentukan  Pembentukan kebijakan Dinas Pertanian,
peran dan SDA DAS TKPSDA dan Dewan TKPSDA dan Dewan pengelolaan SDA Dinas
koordinasi Sumberdaya Air Sumberdaya Air Perindustrian dan
dari berbagai  Optimalisasi dan Perdagangan,
Lembaga koordinasi anatar Kementrian ESDM
yang terkait lembaga SDA dalam Kabupaten
dengan forum yang telah Murung Raya,
pengelolaan dibentuk Tabalong, Hulu
SDA di Sungai Utara,
Wilayah Hulu Sungai
Sungai Selatan, Banjar,
Tanah Laut
Kurangnya Terlibatnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melibatkan Pemda, BAPPEDA,
keterlibatan masyarakat pelibatan pelibatan pelibatan masyarakat dan LSM, BWS, Dinas
masyarakat dalam Kegiatan masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam dunia usaha dalam PU, Dinas
dalam Konservasi pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA di Pengairan, Dinas
Kegiatan dengan dengan dengan WS Barito Tenaga Kerja,
Konservasi Pendampingan dan Pendampingan dan Pendampingan dan Dinas Pertanian,
pembinaan dalam pembinaan dalam pembinaan dalam Dinas
rangka rangka rangka Perindustrian dan
meningkatkan taraf meningkatkan taraf meningkatkan taraf Perdagangan,
ekonomi ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat Kementrian ESDM
masyarakat di di kawasan sekitar di kawasan sekitar Kabupaten
kawasan sekitar sumber air di DAS sumber air di DAS Murung Raya,
sumber air di DAS dengan Sosialisasi dengan Sosialisasi Gunung Mas,
dengan Sosialisasi Jalur Hijau & Sumur Jalur Hijau & Sumur Barito Utara,
Jalur Hijau & Resapan, Sosialisasi Resapan, Sosialisasi Barito Selatan,
Sumur Resapan, Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Barito Timur,
Sosialisasi Keras, Sosialisasi Keras, Sosialisasi Kapuas, Tabalong,
Kombinasi Penanaman Batang Penanaman Batang Balangan, Hulu
Tanaman Keras, Hidup, Sosialisasi Hidup, Sosialisasi Sungai Utara,
Sosialisasi Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Hulu Sungai
Penanaman Batang dan Sosialisasi dan Sosialisasi Tengah, Hulu
Hidup, Sosialisasi Tumpang Sari di Tumpang Sari di Sungai Selatan,
Tumbuhan Bawah Kabupaten dengan Kabupaten dengan Tapin, Barito
dan Sosialisasi pengawasan 1-3 Kali pengawasan 1-3 Kali Kuala, Kotabaru,
Tumpang Sari di dalam setahun dalam setahun Banjar, Kota
Kabupaten dengan Pembuatan Kebun Banjarbaru,
pengawasan 1-3 Bibit Rakyat (KBR) Banjarmasin,
Kali dalam setahun dan Peningkatan Tanah Laut
jumlah resapan air
sebagai imbuhan
aliran dasar dengan

251
Sasaran/ Strategi
N Hasil Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Analisis Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Pembuatan Sumur
Resapan
 Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Membentuk Pemda, BAPPEDA,
Rancangan PERDA Rancangan PERDA Rancangan PERDA TKPSDA di WS LSM, BWS, Dinas
pembuangan pembuangan pembuangan Provinsi dan PU, Dinas
sampah dan limbah sampah dan limbah sampah dan limbah Kabupaten/ Kota Pengairan, Dinas
langsung ke sungai. langsung ke sungai. langsung ke sungai. serta menyusun Tenaga Kerja,
 Perencanaan  Perencanaan saluran  Perencanaan saluran kebijakan Dinas Pertanian,
saluran drainase/ drainase/ saluran drainase/ saluran pengelolaan SDA Dinas
saluran limbah limbah rumah limbah rumah dengan menetapkan Perindustrian dan
rumah tangga tangga tangga PERDA Perdagangan,
penampungan/ penampungan/ penampungan/ pembuangan Kementrian ESDM
IPAL. IPAL. IPAL. sampah dan limbah Kabupaten
 Perencanaan Toilet  Perencanaan Toilet  Perencanaan Toilet langsung ke sungai Murung Raya,
Umum, IPAL Umum, IPAL Umum, IPAL Gunung Mas,
Komunal, dan Komunal, dan Komunal, dan Barito Utara,
Tempat Tempat Pembuangan Tempat Pembuangan Barito Selatan,
Pembuangan Sampah Akhir Sampah Akhir Barito Timur,
Sampah Akhir  Program  Program Kapuas, Tabalong,
 Program Pengendalian Pengendalian Balangan, Hulu
Pengendalian sampah yang masuk sampah yang masuk Sungai Utara,
sampah yang kedalam sungai kedalam sungai Hulu Sungai
masuk kedalam melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan Tengah, Hulu
sungai melalui Prokasih/ Prokasih/ Sungai Selatan,
Pengelolaan Superkasih Superkasih Tapin, Barito
Prokasih/  Pembuatan saluran Kuala, Kotabaru,
Superkasih drainase/ saluran Banjar, Kota
limbah rumah Banjarbaru,
tangga Banjarmasin,
penampungan/ Tanah Laut
IPAL.
 Pembuatan Toilet
Umum, IPAL
Komunal, dan
Tempat Pembuangan
Sampah Akhir
 Penyediaan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan (DAK)
 Pencanangan  Pencanangan  Pencanangan Melibatkan Pemda, BAPPEDA,
Gerakan Bersih dan Gerakan Bersih dan Gerakan Bersih dan Masyarakat agar LSM, BWS, Dinas
Sehat Lingkungan Sehat Lingkungan Sehat Lingkungan berperan secara PU, Dinas
(GEBERSELING), (GEBERSELING), (GEBERSELING), aktif dalam Pengairan, Dinas

252
Sasaran/ Strategi
N Hasil Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Analisis Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Kegiatan Sosial Kegiatan Sosial Kegiatan Sosial Pengelolaan SDA Tenaga Kerja,
seperti: Kelompok seperti: Kelompok seperti: Kelompok Dinas Pertanian,
Kader Lingkungan Kader Lingkungan Kader Lingkungan Dinas
Hidup dan Hidup dan Hidup dan Perindustrian dan
Koordinasi Forum Koordinasi Forum Koordinasi Forum Perdagangan,
Komunikasi Komunikasi Komunikasi Kementrian ESDM
lingkungan Hidup lingkungan Hidup lingkungan Hidup Kabupaten
(LSM, media masa, (LSM, media masa, (LSM, media masa, Murung Raya,
Bapedalda) Bapedalda) Bapedalda) Gunung Mas,
 Seterilisasi/ Barito Utara,
pembersihan sungai Barito Selatan,
dari limbah sampah Barito Timur,
rutin seminggu satu Kapuas, Tabalong,
kali Balangan, Hulu
Kurangnya Terlibatnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melibatkan Sungai Utara,
keterlibatan masyarakat pelibatan pelibatan pelibatan masyarakat dan Hulu Sungai
masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam dunia usaha dalam Tengah, Hulu
dalam pengelolaan pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA di Sungai Selatan,
pengelolaan SDA WS Barito Tapin, Barito
SDA Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut

253
Tabel 4.2 Matrik Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Barito (Skenario Sedang)
I. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR (SEDANG)
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Perlindunga Meningkatnya Luas lahan  Penanaman Pohon  Penanaman Pohon  Penanaman Pohon  Melakukan BPDASHL Barito,
n dan luas lahan kritis berkurang bertajuk rapat & bertajuk rapat & bertajuk rapat & Rehabilitasi DAS Kementerian
Pelestarian kritis pada (Pada DAS Perlindungan Perlindungan Perlindungan dengan Lingkungan
Sumber Daerah Aliran Prioritas 80.000 Sumber Air di Sumber Air di Sumber Air di penghutanan Hidup, Dinas
Daya Air Sungai yang Ha) Kabupaten Kabupaten Kabupaten kembali Kehutanan
diakibatkan Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, menggunakan Kabupaten
oleh Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, model Wanatani Balangan, Banjar,
pembalakan Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito (Total seluas Barito Selatan,
liar dan utara, Gunungmas, utara, Gunungmas, utara, Gunungmas, 3.500 Ha) dan Barito Timur,
pembukaan Kapuas, Kotabaru, Kapuas, Kotabaru, Kapuas, Kotabaru,  Rehabilitasi Hutan Barito utara,
lahan untuk Murungraya, Murungraya, Murungraya, DAS Prioritas Gunungmas,
perkebunan Tabalong, Tabalong, Tabalong, (6.000 Ha) Kapuas,
Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Kotabaru,
 Kawasan sumber air  Kawasan sumber air  Kawasan sumber air Murungraya,
yang dilindungi/ yang dilindungi/ yang dilindungi/ Tabalong,
dikonservasi: dikonservasi: dikonservasi: Tanahlaut, Tapin,
 SID Konservasi SID Konservasi SID Konservasi BAPPEDA
DAS Batulicin DAS Batulicin DAS Batulicin Kabupaten
 Studi Aboretum Studi Aboretum Studi Aboretum Balangan, Banjar,
Sungai Nagara di Sungai Nagara di Sungai Nagara di Barito Selatan,
DAS Negara DAS Negara DAS Negara Barito Timur,
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Barito utara,
Tabalong dan Tabalong dan Tabalong dan Gunungmas,
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kapuas,
Balangan Balangan Balangan Kotabaru,
 Studi Aboretum Studi Aboretum Studi Aboretum Murungraya,
Sungai Tapin di Sungai Tapin di Sungai Tapin di Tabalong,
DAS Tapin DAS Tapin DAS Tapin Tanahlaut, Tapin
Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin
 Studi Aboretum Studi Aboretum Studi Aboretum
Sungai Riam Sungai Riam Sungai Riam
Kanan di DAS Kanan di DAS Kanan di DAS
Riam Kanan Riam Kanan Riam Kanan
Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar
 SID Konservasi SID Konservasi SID Konservasi
Sub DAS Amandit Sub DAS Amandit Sub DAS Amandit
 Target: 30%  Target: 60%  Target: 100%
a. Tidak a. Pembukaan  Kegiatan vegetatif di  Kegiatan vegetatif di  Kegiatan vegetatif di Mengupayakan BPDASHL Barito,
terkendalinya luas hutan Kabupaten Kabupaten Kabupaten penurunan laju Kementerian
konversi hutan untuk Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, erosi dengan Lingkungan

254
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
menjadi perkebunan Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, mengurangi luasan Hidup, Dinas
perkebunan terkendali Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito lahan kritis dan Kehutanan
mete/ kakao b. Menurunkan Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, mempertahankan Kabupaten
b. laju erosi dan Gunungmas, Gunungmas, Gunungmas, keberadaan air Balangan, Banjar,
Perlindungan sedimentasi di Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, tanah serta mata Barito Selatan,
Hulu DAS hilir DAS Barito, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, air beberapa sungai Barito Timur,
Barito terhadap serta Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, besar di Provinsi Barito utara,
erosi & menurunkan Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kalimantan Gunungmas,
sedimentasi di level kekritisan Banjarbaru, Banjarbaru, Banjarbaru, Selatan, dan Kapuas,
Pegunungan DAS ( III/ Kotabaru, Kotabaru, Kotabaru, Kalimantan Tengah Kotabaru,
Meratus dan sangat kritis) Murungraya, Murungraya, Murungraya, dengan cara: Murungraya,
Kabupaten c. Pengendalian Tabalong, Tabalong, Tabalong,  Kombinasi Tabalong,
Murung Raya Perubahan Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Tanaman Keras, Tanahlaut, Tapin,
akibat Penggunaan  Kombinasi Tanaman  Kombinasi Tanaman  Kombinasi Tanaman Produksi BAPPEDA
penambangan lahan di DAS Keras, Produksi Keras, Produksi Keras, Produksi Terbatas Kabupaten
batubara dan Barito, Provinsi Terbatas seluas 700 Terbatas seluas 700 Terbatas seluas 750  Penanaman Balangan, Banjar,
emas Kalimantan Ha Ha Ha Jalur Hijau dan Barito Selatan,
Selatan [DAS  Penanaman Jalur Penanaman Jalur  Penanaman Jalur Penggalakkan Barito Timur,
Balangan, DAS Hijau dan Hijau dan Hijau dan Pagar Hijau, Barito utara,
Riam Kanan, Penggalakkan Pagar Penggalakkan Pagar Penggalakkan Pagar atau Hutan Kota Gunungmas,
DAS Riam Kiwa, Hijau Seluas 7.000 Hijau Seluas 7.000 Hijau Seluas 8.000  Penanaman Kapuas,
dan DAS Ha Ha Ha Vegetasi Tetap, Kotabaru,
Tabalong Kanan  Penanaman Vegetasi  Penanaman Vegetasi  Penanaman Vegetasi dikombinasi Murungraya,
Tetap, dikombinasi Tetap, dikombinasi Tetap, dikombinasi dengan tanaman Tabalong,
dengan tanaman dengan tanaman dengan tanaman penutup tanah Tanahlaut, Tapin
penutup tanah penutup tanah penutup tanah  Tumpangsari
seluas 100.000 Ha seluas 100.000 Ha seluas 100.000 Ha dengan tanaman
 Tumpangsari  Tumpangsari dengan  Tumpangsari tahunan pada
dengan tanaman tanaman tahunan dengan tanaman sawah, dan
tahunan pada pada sawah, dan tahunan pada pergiliran
sawah, dan pergiliran tanaman sawah, dan tanaman
pergiliran tanaman Seluas 2.500 Ha pergiliran tanaman  Vegetasi Tetap,
Seluas 2.500 Ha Vegetasi Tetap, Seluas 2.500 Ha Produksi
Vegetasi Tetap, Produksi Terbatas Vegetasi Tetap, Terbatas pada
Produksi Terbatas pada perkebunan/ Produksi Terbatas perkebunan/
pada perkebunan/ tegalan dikawasan pada perkebunan/ tegalan
tegalan dikawasan lindung seluas 1.000 tegalan dikawasan dikawasan
lindung seluas Ha lindung seluas lindung
1.000 Ha  Penanaman Hutan 1.000 Ha
 Penanaman Hutan Kota seluas 133 Ha  Penanaman Hutan
Kota seluas 133 Ha Target: 60% Kota seluas 133 Ha
Target: 30% Target: 100%
Meningkatnya Pengolahan  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi  Melakukan BPDASHL Barito,
erosi dan tanah di daerah secara teknis secara teknis secara teknis pengendalian BWS Kalimantan

255
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
sedimentasi hulu terhadap lereng terhadap lereng terhadap lereng pengolahan tanah II
mengindahkan kritis pada kritis pada kritis pada di daerah hulu, Dinas Kehutanan,
kaidah Kabupaten Kabupaten Kabupaten dengan cara: BAPPEDA, Dinas
konservasi Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar,  Rorak/ Saluran PU:
sehingga laju Barito Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, Buntu Kabupaten
erosi dan Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito  Pembuatan teras Balangan, Banjar,
sedimentasi Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, bangku, teras Barito Selatan,
berkurang Gunungmas, Gunungmas, Gunungmas, guludan, dan Barito Timur,
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, teras individu Barito Utara,
Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, yang Baritokuala,
Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, dikombinasi Gunungmas,
Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota dengan batang Hulusungai
Banjarbaru, Banjarbaru, Banjarbaru, hidup, Rorak/ Selatan,
Kotabaru, Kotabaru, Kotabaru, Saluran Buntu, Hulusungai
Murungraya, Murungraya, Murungraya, atau pembuang Tengah,
Tabalong, Tabalong, Tabalong,  Pembuatan Hulusungai Utara,
Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin Tanahlaut, Tapin saluran Kapuas, Kota
 Rorak/ Saluran  Rorak/ Saluran  Rorak/ Saluran pengendali air Banjarbaru,
Buntu, seluas Buntu, seluas Buntu, seluas dan tanah di Kotabaru,
65.000 Ha 65.000 Ha 100.000 Ha daerah Murungraya,
 Pembuatan saluran  Pembuatan saluran  Pembuatan saluran perkebunan/ Tabalong,
pengendali air dan pengendali air dan pengendali air dan budidaya Tanahlaut, Tapin
tanah di daerah tanah di daerah tanah di daerah
perkebunan/ perkebunan/ perkebunan/
budidaya seluas budidaya seluas budidaya seluas
6.500 ha 6.500 ha 7.000 ha
 Kajian Sedimentasi  Kajian Sedimentasi  Kajian Sedimentasi
Sungai Negara Sungai Negara Sungai Negara
Sebagai Pendukung Sebagai Pendukung Sebagai Pendukung
Polder Alabio Polder Alabio Polder Alabio
Target 35%  Konservasi Sipil  Konservasi Sipil
Sub-Sub Das Riam Sub-Sub Das Riam
Kanan, Sub DAS Kanan, Sub DAS
Tapin, Sub DAS Tapin, Sub DAS
Batang Alai Batang Alai
Target 70% Target 100%
Terjadinya Penurunan  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan Melaksanakan BPDASHL Barito,
aktivitas signifikan laju rakyat 100 Ha di rakyat 100 Ha di rakyat 200 Ha di Penanaman, dan BWS Kalimantan
tambang di erosi yang Hulu Sungai Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas peremajaan II
hulu sungai masuk ke Kapuas Murung, Murung, Murung, kawasan hutan Dinas Kehutanan,
akan Sungai Kapuas  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan lindung atau hutan BAPPEDA, Dinas
berpengaruh Murung produksi 100 Ha di produksi 100 Ha di produksi 180 Ha di produksi melalui PU:
terhadap Hulu Sungai Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas penanaman hutan Kabupaten
keseimbangan Kapuas Murung, Murung, Murung, rakyat, hutan Balangan, Banjar,

256
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
sungai dan  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan produksi, dan Barito Selatan,
besaran lindung 700 Ha di lindung 700 Ha di lindung 1000 Ha di hutan lindung Barito Timur,
sedimen yang Hulu Sungai Hulu Sungai Kapuas Hulu Sungai Kapuas Barito Utara,
ditimbulkannya Kapuas Murung Murung Murung Baritokuala,
. Pendangkalan  Target: 35 %  Target: 70 %  Target: 100 % Gunungmas,
sungai akan Penurunan  Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian  Melaksanakan Hulusungai
mengurangi signifikan laju pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian Selatan,
kemampuan erosi yang hulu DAS di: hulu DAS di: hulu DAS di: pengolahan tanah Hulusungai
navigasi masuk ke  Sungai Ayu, Sungai Ayu, Sungai Ayu, di hulu DAS di: Tengah,
sungai. Sungai 13.000 Ha 13.000 Ha 18.000 Ha  Sungai Ayu, Hulusungai Utara,
Tabalong Kiwa,  Sungai Batangalai, Sungai Batangalai, Sungai [Kabupaten Kapuas, Kota
Ayu, Batangalai, 600 Ha 600 Ha Batangalai,1400 Tabalong] Banjarbaru,
Tapin, Alalak,  Sungai Tapin, Sungai Tapin, 3500 Ha  Sungai Kotabaru,
Martapura 3.500 Ha Ha Sungai Tapin, Batangalai, Murungraya,
 Sungai Alalak, Sungai Alalak, 5.000 Ha [Kabupaten HST] Tabalong,
1.300 Ha 1.300 Ha Sungai Alalak,  Sungai Tapin, Tanahlaut, Tapin
 Sungai Martapura, Sungai Martapura, 30.000 Ha [Kabupaten
1.400 Ha 1.400 Ha Sungai Martapura, Tapin]
25.000 Ha  Sungai Alalak,
[Kabupaten
Banjar]
 Sungai
Martapura,
[Kabupaten
Banjar]
Pengelolaan Terkendalinya  Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Melaksanakan BPDASHL Barito,
lahan gambut ekosistem lahan pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian pola BWS Kalimantan
yang kurang gambut, namun hulu DAS, di: hulu DAS, di: hulu DAS, di: penggunaan lahan II
tepat di Daerah tetap produktif  Sungai Lahei Sungai Lahei Sungai Lahei di DAS yang Dinas Kehutanan,
Aliran Sungai [Kabupaten [Kabupaten [Kabupaten berhilir pada sungai BAPPEDA, Dinas
Mentangin Murung Raya] Murung Raya] Murung Raya] Barito PU:
 Sungai Teweh Sungai Teweh Sungai Teweh Kabupaten
[Kabupaten [Kabupaten [Kabupaten Balangan, Banjar,
Murung Raya] Murung Raya] Murung Raya] Barito Selatan,
 Kebijakan Sungai Ayuh Sungai Ayuh Barito Timur,
pengelolaan kondisi [Kabupaten Barito [Kabupaten Barito Barito Utara,
DAS pada kawasan Selatan] Selatan] Baritokuala,
potensi  Kebijakan Sungai Bekakar Gunungmas,
pertambangan pengelolaan kondisi dan Takuan Puri Hulusungai
Kapuas DAS pada kawasan [Kabupaten Barito Selatan,
 Pengendalian potensi Timur] Hulusungai
pengolahan tanah di pertambangan  Kebijakan Tengah,
hulu DAS di Sungai Kapuas pengelolaan kondisi Hulusungai Utara,
Mentangai  Pengendalian DAS pada kawasan Kapuas, Kota

257
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
[Kabupaten Kapuas] pengolahan tanah di potensi Banjarbaru,
Target 35% hulu DAS di Sungai pertambangan Kotabaru,
Mentangai Kapuas Murungraya,
[Kabupaten Kapuas]  Pengendalian Tabalong,
Target 70% pengolahan tanah di Tanahlaut, Tapin
hulu DAS di Sungai
Mentangai
[Kabupaten Kapuas]
Target 100%
Perlunya Penurunan  Pelestarian Kawasan  Pelestarian Kawasan  Pelestarian Kawasan  Mengelola BPDASHL Barito,
Perlindungan signifikan Laju Lindung di Lindung di Lindung di: kawasan lindung BWS Kalimantan
dan Penegakan Erosi, Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah kawasan lindung (cagar alam/ II
hukum peningkatan dan Kalimantan dan Kalimantan parawen, Provinsi suaka Dinas Kehutanan,
terhadap manfaat Selatan Selatan Kalimantan margasatwa) yang BAPPEDA, Dinas
eksistensi terhadap  kawasan lindung kawasan lindung Tengah, 81.000 Ha melibatkan sektor PU:
kawasan masyarakat di parawen, Provinsi parawen, Provinsi dan 87.000 Ha SDA, kehutanan, Kabupaten
konservasi sekitar kawasan Kalimantan Kalimantan [cagar alam] perkebunan, serta Balangan, Banjar,
hutan, Tengah, 81.000 Ha Tengah, 81.000 Ha kawasan Pelaihari, masyarakat dalam Barito Selatan,
peningkatan dan 87.000 Ha dan 87.000 Ha Martapura, suatu konsep PRA Barito Timur,
ratio zona [cagar alam] [cagar alam] Provinsi  Menjaga Barito Utara,
konservasi,  kawasan Pelaihari, kawasan Pelaihari, Kalimantan keseimbangan Baritokuala,
peningkatan Tanah Laut, Tanah Laut, Selatan, 155.000 antara kawasan Gunungmas,
koefisien Provinsi Provinsi Ha [cagar alam dan budidaya dan non Hulusungai
pengaliran Kalimantan Kalimantan suaka margasatwa] budidaya dengan Selatan,
Selatan, 35.000 Ha Selatan, 35.000 Ha kawasan Pulau mengurangi Hulusungai
[cagar alam dan [cagar alam dan Kaget, Provinsi luasan lahan Tengah,
suaka suaka margasatwa] Kalimantan kritis Hulusungai Utara,
margasatwa] kawasan Pelaihari, Selatan, 275 Ha Kapuas, Kota
 kawasan Pelaihari, Martapura, [cagar alam] Banjarbaru,
Martapura, Provinsi kawasan Pulau Kotabaru,
Provinsi Kalimantan Kembang, Provinsi Murungraya,
Kalimantan Selatan, 155.000 Kalimantan Tabalong,
Selatan, 155.000 Ha [cagar alam dan Selatan, 60 Ha Tanahlaut, Tapin
Ha [cagar alam suaka margasatwa] [cagar alam]
dan suaka kawasan Pulau kawasan G
margasatwa] Kaget, Provinsi Kentawan,
 Target 35 % Kalimantan Kabupaten HSS,
Selatan, 275 Ha 245 Ha [cagar
[cagar alam] alam]
kawasan Pulau kawasan Batikap I,
Kembang, Provinsi Batikap II, Batikap
Kalimantan III, Kabupaten
Selatan, 60 Ha Murung Raya,
[cagar alam] 740.375 Ha

258
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
kawasan Pulau kawasan Meratus
Kembang, Provinsi Hulu, Barabai,
Kalimantan Kabupaten HSU,
Selatan, 60 Ha HST, dan HSS,
[cagar alam] 200.000 Ha
h.kawasan G kawasan Meratus
Kentawan, Hulu, Tanjung,
Kabupaten HSS, Kabupaten HSU
245 Ha [cagar dan Tabalong,
alam] 46.250 Ha
kawasan Batikap I, kawasan Muara
Batikap II, Batikap Uya, Kabupaten
III, Kabupaten Tabalong, 25.000
Murung Raya, Ha [cagar alam]
740.375 Ha kawasan Nagara,
 Target 70 % KabupatenHSU,
150.000 Ha [suaka
margasatwa]
kawasan Hutan
Gambut Liang
Anggang,
Kabupaten Banjar,
6.000 Ha [cagar
alam]
Target: 100 %
Rendahnya Peningkatan  Pendampingan dan  Pendampingan dan  Pendampingan dan Melakukan Kementerian
pendapatan partisipasi dan pembinaan dalam pembinaan dalam pembinaan dalam pendampingan dan Lingkungan
masyarakat pendapatan rangka rangka rangka pembinaan dalam Hidup,
dan kurangnya masyarakat di meningkatkan taraf meningkatkan taraf meningkatkan taraf upaya BPDASHL Barito,
partisipasi sekitar hutan ekonomi ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat pemberdayaan BWS Kalimantan
masyarakat di dalam masyarakat di di kawasan sekitar di kawasan sekitar masyarakat di II
sekitar kaitannya kawasan sekitar sumber air di sumber air di sekitar kawasan Dinas Kehutanan,
kawasan hutan dengan upaya sumber air di DASungai DASungai hutan BAPPEDA, Dinas
dalam upaya konservasi DASungai Sosialisasi Jalur Sosialisasi Jalur PU:
konservasi    Sosialisasi Jalur Hijau & Sumur Hijau & Sumur Kabupaten
  Hijau & Sumur Resapan Resapan Balangan, Banjar,
Resapan Sosialisasi Sosialisasi Barito Selatan,
 Sosialisasi Kombinasi Kombinasi Barito Timur,
Kombinasi Tanaman Keras Tanaman Keras Barito Utara,
Tanaman Keras Sosialisasi Sosialisasi Baritokuala,
 Sosialisasi Penanaman Batang Penanaman Batang Gunungmas,
Penanaman Hidup Hidup Hulusungai
Batang Hidup Sosialisasi Sosialisasi Selatan,
 Sosialisasi Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Hulusungai

259
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Tumbuhan Bawah Sosialisasi Sosialisasi Tengah,
 Sosialisasi Tumpang Sari Tumpang Sari Hulusungai Utara,
Tumpang Sari Di Kabupaten Di Kabupaten Kapuas, Kota
Di Kabupaten Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Banjarbaru,
Balangan, Banjar, Barito Selatan, Barito Selatan, Kotabaru,
Barito Selatan, Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Murungraya,
Barito Timur, Barito Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Tabalong,
Utara, Baritokuala, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Tanahlaut, Tapin
Hulusungai Selatan, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah,
Hulusungai Tengah, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara,
Hulusungai Utara, Kapuas, Kota Kapuas, Kota
Kapuas, Kota Banjarbaru, Banjarbaru,
Banjarbaru, Murungraya, Murungraya,
Murungraya, Tabalong, Tabalong,
Tabalong, Tanahlaut, Tapin 1- Tanahlaut, Tapin 1-
Tanahlaut, Tapin 1- 3 Kali dalam 3 Kali dalam
3 Kali dalam setahun setahun
setahun Target hingga 70% Target hingga 100%
Target hingga 50%
 Pembuatan Kebun  Pembuatan Kebun  Pemantapan Melakukan
Bibit Rakyat (KBR) Bibit Rakyat (KBR) kawasan resapan air Pemantauan
650 Unit 650 Unit dan Pencanangan terhadap
 Pendampingan dan  Pendampingan dan program sumur pelaksanaan
bantuan pada bantuan pada resapan air kegiatan sumur
kawasan kawasan  Pembuatan Kebun resapan ditingkat
permukiman dalam permukiman dalam Bibit Rakyat (KBR) kecamatan dan
rangka peningkatan rangka peningkatan 650 Unit Desa
jumlah resapan air jumlah resapan air Pendampingan dan
sebagai imbuhan sebagai imbuhan bantuan pada
aliran dasar aliran dasar kawasan
Target 50% Target 70% permukiman dalam
rangka peningkatan
jumlah resapan air
sebagai imbuhan
aliran dasar
 Sosialisasi tentang
manfaat kawasan
dan sumur resapan
kepada masyarakat
tingkat desa
 Pembuatan Sumur
Resapan, oleh
masyarakat dan
pemerintah (setiap

260
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Desa diharapkan
mempunyai 1
Sumur Resapan)
 Pembuatan Sumur
Resapan dengan
jumlah 315 unit
Target: 100 %
   Pemantapan  Pemantapan  Pemantapan Melaksanakan BPDASHL Barito,
kawasan resapan air kawasan resapan air kawasan resapan air perlindungan Dinas Kehutanan
dan Pencanangan dan Pencanangan dan Pencanangan Kawasan Kabupaten/ kota,
program sumur program sumur program sumur Sempadan Sungai Dinas Kehutanan
resapan air. resapan air. resapan air. melalui Peraturan Provinsi , BWS
 Sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang Daerah yang ketat Kalimantan II,
manfaat kawasan manfaat kawasan manfaat kawasan dan mengikat, Bappeda
dan sumur resapan dan sumur resapan dan sumur resapan pengawasan, dan Kabupaten/ Kota
kepada masyarakat kepada masyarakat kepada masyarakat rehabilitasi Provinsi Dinas PU
tingkat desa tingkat desa tingkat desa sempadan sungai Kab/ Kota dan
 Sosialisasi PP No. 38  Perancangan Hutan  Perancangan Hutan Provinsi,
tahun 2011, Kota Kota Balangan, Banjar,
Kawasan  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi Barito Selatan,
pemukiman wajib Tepi Jalan Tepi Jalan Barito Timur,
mengikuti batas  Perlindungan  Perlindungan Barito Utara,
sempadan sungai. Sumber Air Sumber Air Baritokuala,
 Menjadikan  Pembuatan Sumur  Pembuatan Sumur Gunungmas,
sempadan sungai Resapan Resapan Hulusungai
menjadi sabuk  Pemantauan Oleh  Pemantauan Oleh Selatan,
hijau/ green belt. Setiap Dinas Setiap Dinas Hulusungai
Kabupaten terhadap Kabupaten terhadap Tengah,
pelaksanaan pelaksanaan Hulusungai Utara,
kegiatan sumur kegiatan sumur Kapuas, Kota
resapan ditingkat resapan ditingkat Banjarbaru,
kecamatan dan Desa kecamatan dan Desa Kotabaru,
Murungraya,
 Sosialisasi PP No. 38  Sosialisasi PP No. 38
Tabalong,
tahun 2011, tahun 2011,
Tanahlaut, Tapin
Kawasan Kawasan
pemukiman wajib pemukiman wajib
mengikuti batas mengikuti batas
sempadan sungai. sempadan sungai.
 Menjadikan  Menjadikan
sempadan sungai sempadan sungai
menjadi sabuk menjadi sabuk
hijau/ green belt. hijau/ green belt.
 Penetapan batas  Penetapan batas
sempadan sumber- sempadan sumber-

261
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
sumber air beserta sumber air beserta
pemanfaatannya pemanfaatannya
 Pencegahan  Pencegahan
pendirian bangunan pendirian bangunan
dan pemanfaatan dan pemanfaatan
lahan yang lahan yang
mengganggu aliran mengganggu aliran
air atau tidak sesuai air atau tidak sesuai
dgn peruntukannya dgn peruntukannya
 Pemberdayaan  Pemberdayaan
masyarakat di masyarakat di
sekitar sempadan sekitar sempadan
sumberair sumberair
 Pemeliharaan hutan
rakyat dan
penghijauan dengan
menanam jenis-jenis
kayu hutan dengan
penanaman hutan
produksi
 Pembuatan Sumur
Resapan, oleh
masyarakat dan
pemerintah (setiap
Desa diharapkan
mempunyai 1
Sumur Resapan)
 Rehabilitasi Sumber
Mata Air
 Menanami kawasan
sempadan sungai
dengan vegetasi
permanen.
 Pengendalian
penggunaan lahan
di Muara sungai,
pelebaran dimensi
 Pembangunan
dalam rangka
perlindungan batas
sempadan sumber
air
(pengukuran dan
pemasangan patok

262
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
batas sempadan,
pagar pembatas,
talud tebing/ tepi
sungai)
2 Pengawetan Adanya Mengurangi  SF dan SID  SF dan SID  SF dan SID Menyimpan air BPDASHL Barito,
Air Kekeringan kekeringan Perencanaan Perencanaan Perencanaan yang berlebihan di BWS Kalimantan
pada musim pada musim Embung di Embung di Embung di musim hujan dan II
kemarau kemarau Kabupaten Kabupaten Kabupaten memanfaatkannya Dinas Kehutanan,
dengan Murungraya, Barito Murungraya, Barito Murungraya, Barito di musim kemarau BAPPEDA, Dinas
memanfaatkan Selatan, Barito Selatan, Barito Selatan, Barito dengan PU:
potensi air yang Timur, Barito Utara, Timur, Barito Utara, Timur, Barito Utara, meningkatkan Kabupaten
belum Baritokuala, Baritokuala, Baritokuala, kapasitas Murungraya,
termanfaatkan Balangan, Balangan, Balangan, tampungan air Barito Selatan,
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, yang ada dengan Barito Timur,
Hulu Sungai Hulu Sungai Hulu Sungai SF, dan SID Barito Utara,
Tengah, Hulu Tengah, Hulu Tengah, Hulu Perencanaan Baritokuala,
Sungai Utara, Sungai Utara, Sungai Utara, Embung di Provinsi Balangan,
Kapuas, Kapuas, Kapuas, Kalimantan Tengah Hulusungai
Murungraya, Murungraya, Murungraya, dan Kalimantan Selatan, Hulu
Tabalong, Tanahlaut Tabalong, Tanahlaut Tabalong, Tanahlaut Selatan Sungai Tengah,
Target: 30 % Target: 60 % Target: 100 % Hulu Sungai
 Pembangunan/  Pembangunan/  Pembangunan/ Utara, Kapuas,
Konservasi Waduk Konservasi Waduk Konservasi Waduk Murungraya,
Tapin: Tapin: Tapin: Tabalong,
 LARAP Tapin  LARAP Tapin  LARAP Tapin Tanahlaut
Tahap II Tahap II Tahap II
 Supervisi  Supervisi  Supervisi
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Bendungan Tapin Bendungan Tapin Bendungan Tapin
 Analisis  Analisis  Analisis
Keruntuhan Keruntuhan Keruntuhan
Bendungan Tapin Bendungan Tapin Bendungan Tapin
 Studi  Studi  Studi
Peningkatan Peningkatan Peningkatan
Kelayakan Kelayakan Kelayakan
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Bendungan Tapin Bendungan Tapin Bendungan Tapin
Masih adanya Penggunaan air  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan Meningkatkan BPDASHL Barito,
penggunaan air secara efisien hemat air dan hemat air dan hemat air dan efisiensi pemakaian Dinas Pertanian,
masih kurang terutama untuk aplikasi metode SRI aplikasi metode SRI aplikasi metode SRI air terutama untuk BAPPEDA, Dinas
hemat/ boros budidaya dalam budidaya dalam budidaya dalam budidaya tanaman padi PU Kabupaten/
tanaman padi tanaman padi tanaman padi secara tanaman padi secara kota, BWS
secara luas luas luas Kalimantan II

263
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Masih adanya Penggunaan air  Penyusunan Perda  Penyusunan Perda  Penyusunan Perda Penerapan Perda BPDASHL Barito,
penggunaan air tanah terkendali tentang penggunaan tentang penggunaan tentang penggunaan pengaturan Dinas Kehutanan,
tanah yang air tanah serta air tanah serta air tanah serta penggunaan air Kementerian
berlebihan Kebijakan Kebijakan Kebijakan tanah Lingkungan
penggunaan air penggunaan air penggunaan air Hidup, BAPPEDA,
tanah hanya untuk tanah hanya untuk tanah hanya untuk Dinas PU, BWS
tanaman yang tanaman yang tanaman yang Kalimantan II,
bernilai ekonomi bernilai ekonomi bernilai ekonomi Pemerintah
tinggi tinggi tinggi Daerah
 Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Meningkatkan BPDASHL Barito,
Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air efisiensi pemakaian Dinas Pertanian,
Terutama Pada Terutama Pada Zona Terutama Pada Zona air terutama untuk Dinas ESDM,
Zona Kritis/ ZPA Kritis/ ZPA Rendah Kritis/ ZPA Rendah Industri, BAPPEDA, Dinas
Rendah dengan Izin dengan Izin Yang dengan Izin Yang Pertambangan, dan PU Kabupaten/
Yang Ketat Ketat Ketat Irigasi kota, BWS
• Perancangan  Perancangan Sistem Kalimantan II,
Sistem Perizinan Perizinan PEMDA Murung
 Membuat Raya, Gunung
tampungan air Mas, Barito Utara,
hujan pada skala Barito Selatan,
rumah tangga (water Barito Timur,
harvesting) Kapuas, Tabalong,
 Meningkatkan Balangan, Hulu
Efisiensi Irigasi, Sungai Utara,
dengan mengurangi Hulu Sungai
kebocoran saluran Tengah, Hulu
irigasi Sungai Selatan,
 Pengadaan Software Tapin, Barito
Perizinan Yang Kuala, Kotabaru,
Terintegrasi Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut
 Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan Melakukan BPDASHL Barito,
kedalaman ideal kedalaman ideal kedalaman ideal pengawasan Dinas Kehutanan
pembangunan pembangunan pembangunan kualitas air sumur Kabupaten/ kota,
sumur di Kabupaten sumur di Kabupaten sumur di Kabupaten gali dan air hujan Dinas Kehutanan
WS Barito WS Barito WS Barito di Seluruh wilayah Provinsi , BWS,
 Pemantauan  Pemantauan Kabupaten/ Kota Bappeda
kualitas air secara kualitas air secara Kabupaten/ Kota
berkala berkala Provinsi Dinas PU
 Disinfeksi sumur Kab/ Kota dan
gali di Kabupaten Provinsi
WS Barito

264
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Peningkatan
konstruksi dinding
sumur menjadi
kedap air
3 Pengelolaan Kualitas air Kualitas air dan  Menetapkan baku  Menetapkan baku  Menetapkan baku Penerbitan Perda BPDASHL Barito,
Kualitas Air sungai untuk sumber air mutu limbah cair mutu limbah cair mutu limbah cair Baku Mutu Air dan Dinas Kehutanan,
dan air baku tidak sesuai dengan yang diperkenankan yang diperkenankan yang diperkenankan Limbah Cair di Kementerian
Pengendalia memenuhi peruntukannya dibuang ke dalam dibuang ke dalam dibuang ke dalam Kabupaten/ Kota Lingkungan
n Baku Mutu Air dan untuk sungai di 40% dari sungai di 60% dari sungai di 100% dari dalam WS Hidup, BAPPEDA,
Pencemara Klas 1 memenuhi baku Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Dinas PU, BWS
n Air mutu kualitas dalam WS dalam WS dalam WS Kalimantan II,
air yang Pemerintah
disyaratkan Daerah, Dinas
Lingkungan
Hidup, Swasta,
BUMN (PDAM)
Pencemaran Peningkatan  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas Melaksanakan BPDASHL Barito,
sungai akibat baku mutu dan air sungai-sungai di air sungai-sungai di air sungai-sungai di Pemantauan secara Dinas Kehutanan,
penambangan kualitas air Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas kontinyu agar lebih Kementerian
yang kurang [Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas memudahkan di Lingkungan
memperhatikan Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan dalam monitoring Hidup, BAPPEDA,
kondisi Timpah, dan Timpah, dan Timpah, dan kondisi perubahan Dinas PU, BWS
lingkungan Kecamatan Kecamatan Kecamatan sungai sedini Kalimantan II,
Mantangai] Mantangai] Mantangai] mungkin Pemerintah
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas Membuat Program Daerah, Dinas
air sungai pada air sungai pada air sungai pada bertahap jangka Lingkungan
kawasan kawasan kawasan pendek dan jangka Hidup, Swasta,
pertambangan di: pertambangan di: pertambangan di: panjang dalam BUMN (PDAM)
 Provinsi Provinsi Provinsi mengembalikan
Kalimantan Kalimantan Kalimantan baku mutu air
Selatan Selatan [Kabupaten Selatan berdasarkan
[Kabupaten Tabalong, [Kabupaten indikator-indikator
Tabalong, Kabupaten HSU, Tabalong, yang telah
Kabupaten HSU, Kabupaten HSS, Kabupaten HSU, ditetapkan
Kabupaten HSS, Kabupaten HST, Kabupaten HSS, Melakukan
Kabupaten HST, Kabupaten Banjar, Kabupaten HST, monitoring
Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Kabupaten Banjar, Kegiatan
dan Kabupaten Tapin dan Kabupaten Pertambangan
Tapin Provinsi Tapin Secara Terpadu
 Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi
Kalimantan [Sungai Karau, Kalimantan Tengah
Tengah [Sungai Sungai Ayuh, [Sungai Karau,
Karau, Sungai Sungai Maruwai, Sungai Ayuh,
Ayuh, Sungai dan Sungai Sungai Maruwai,

265
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Maruwai, dan Murung] dan Sungai
Sungai Murung]  Monitoring kegiatan Murung]
 Monitoring kegiatan pertambangan  Monitoring kegiatan
pertambangan terpadu pertambangan
terpadu  Target: 60 % terpadu
 Target: 30 %  Target: 100 %
 Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Penataan Kawasan BPDASHL Barito,
Rancangan PERDA Rancangan PERDA Rancangan PERDA Sekitar Sempadan Dinas Pertanian,
pembuangan pembuangan pembuangan Sungai melalui Dinas ESDM,
sampah dan limbah sampah dan limbah sampah dan limbah PERDA BAPPEDA, Dinas
langsung ke sungai langsung ke sungai langsung ke sungai pembuangan PU Kabupaten/
 Studi kualitas air  Studi kualitas air  Studi kualitas air limbah di Sungai, kota, BWS
dan sumber dan sumber dan sumber serta pembuatan Kalimantan II,
pencemar pencemar pencemar jaringan sanitasi PEMDA Murung
 Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan yang komunal Raya, Gunung
saluran drainase/ saluran drainase/ saluran drainase/ Mas, Barito Utara,
saluran limbah saluran limbah saluran limbah Barito Selatan,
rumah tangga rumah tangga rumah tangga Barito Timur,
penampungan/ penampungan/ penampungan/ Kapuas, Tabalong,
IPAL. IPAL. IPAL. Balangan, Hulu
 Perencanaan toilet  Perencanaan toilet  Perencanaan toilet Sungai Utara,
umum, IPAL umum, IPAL umum, IPAL Hulu Sungai
Komunal, dan Komunal, dan Komunal, dan Tengah, Hulu
Tempat Tempat Pembuangan Tempat Sungai Selatan,
Pembuangan Sampah Akhir Pembuangan Tapin, Barito
Sampah Akhir  Penetapan perizinan Sampah Akhir Kuala, Kotabaru,
terkait Pengelolaan  Penetapan perizinan Banjar, Kota
limbah industri dan terkait Pengelolaan Banjarbaru,
pertambangan limbah industri dan Banjarmasin,
 Pengawasan dan pertambangan Tanah Laut
pemantauan,  Pengawasan dan
pelaksanaan Perda pemantauan,
pembuangan pelaksanaan Perda
sampah dan limbah pembuangan
sungai sampah dan limbah
 Program sungai
pengendalian  Program
sampah yang masuk pengendalian
kedalam sungai sampah yang masuk
melalui Pengelolaan kedalam sungai
Prokasih/ melalui Pengelolaan
Superkasih Prokasih/
Pengelolaan Superkasih
persampahan (DAK) Pengelolaan

266
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
persampahan (DAK)
 Pembuatan saluran
drainase/ saluran
limbah rumah
tangga
penampungan/ IPAL
 Pembuatan Toilet
Umum, IPAL
Komunal, dan
Tempat
Pembuangan
Sampah Akhir
 Penyediaan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan (DAK)
 Pengaturan  Pengaturan  Pengaturan Melakukan BPDASHL Barito,
pengambilan pengambilan pengambilan pengaturan Dinas Pertanian,
kuantitas air pada kuantitas air pada kuantitas air pada kuantitas Dinas ESDM,
sumber-sumber air, sumber-sumber air, sumber-sumber air, pengambilan air BAPPEDA, Dinas
berupa perijinan berupa perijinan dan berupa perijinan PU Kabupaten/
dan pelarangan pelarangan dan pelarangan kota, BWS
pemanfatan air pada pemanfatan air pada pemanfatan air pada Kalimantan II,
sumber-sumber air sumber-sumber air sumber-sumber air PEMDA Murung
 Pengembangan  Pengembangan Raya, Gunung
sistem informasi sistem informasi Mas, Barito Utara,
perizinan perizinan Barito Selatan,
 Pemantauan dan  Pemantauan dan Barito Timur,
pengawasan pengawasan Kapuas, Tabalong,
pelaksanaan perda pelaksanaan perda Balangan, Hulu
pemanfaatan air pemanfaatan air Sungai Utara,
 Pengadaan software Hulu Sungai
dan hardware untuk Tengah, Hulu
pengembangan Sungai Selatan,
sistem informasi Tapin, Barito
perizinan Kuala, Kotabaru,
Pembangunan Banjar, Kota
sumur pantau Banjarbaru,
untuk Air tanah, Banjarmasin,
pada pengambilan Tanah Laut
debit lebih dari 50
lt/ dt per hektar
 Pembuatan  Pembuatan  Pembuatan  Melakukan BPDASHL Barito,
peraturan terkait peraturan terkait peraturan terkait Pemantauan BLH, BAPPEDA,

267
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
persyaratan kualitas persyaratan kualitas persyaratan kualitas secara kontinyu Dinas PU
air pada sumber- air pada sumber- air pada sumber- agar lebih Kabupaten/ kota,
sumber air sumber air sumber air memudahkan di BWS Kalimantan
 Pembuatan  Pembuatan peratuan  Pembuatan dalam monitoring II, PEMDA
peratuan terkait terkait persyaratan peratuan terkait kondisi Murung Raya,
persyaratan kualitas kualitas buangan persyaratan kualitas perubahan sungai Gunung Mas,
buangan limbah, limbah, sampah dan buangan limbah, sedini mungkin Barito Utara,
sampah dan limbah limbah B3 ke badan sampah dan limbah  Membuat Program Barito Selatan,
B3 ke badan air air B3 ke badan air bertahap jangka Barito Timur,
 Pelibatan dan  Pelibatan dan pendek dan Kapuas, Tabalong,
pemberdayaan pemberdayaan jangka panjang Balangan, Hulu
masyarakat terkait masyarakat terkait dalam Sungai Utara,
pengelolaan kualitas pengelolaan kualitas mengembalikan Hulu Sungai
air pada sumber air air pada sumber air baku mutu air Tengah, Hulu
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas berdasarkan Sungai Selatan,
air sungai-sungai di air sungai-sungai di indikator- Tapin, Barito
Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas indikator yang Kuala, Kotabaru,
[Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas telah ditetapkan Banjar, Kota
Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan  Monitoring Banjarbaru,
Timpah, dan Timpah, dan Kegiatan Banjarmasin,
Kecamatan Kecamatan Pertambangan Tanah Laut
Mantangai] Mantangai] Secara Terpadu
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas
air sungai pada air sungai pada
kawasan kawasan
pertambangan di; pertambangan di;
 Provinsi  Provinsi
Kalimantan Kalimantan
Selatan Selatan
[Kabupaten [Kabupaten
Tabalong, Tabalong,
Kabupaten HSU, Kabupaten HSU,
Kabupaten HSS, Kabupaten HSS,
Kabupaten HST, Kabupaten HST,
Kabupaten Kabupaten
Banjar, dan Banjar, dan
Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin
 Provinsi  Provinsi
Kalimantan Kalimantan
Tengah [Sungai Tengah [Sungai
Karau, Sungai Karau, Sungai
Ayuh, Sungai Ayuh, Sungai
Maruwai, dan Maruwai, dan
Sungai Murung] Sungai Murung]

268
Sasaran/ Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Ingin Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Monitoring kegiatan  Monitoring kegiatan
pertambangan pertambangan
terpadu terpadu
 Membangun
pengolahan air baku
dalam rangka
peningkatan
kualitas sumber air
 Pembangunan
Stasiun Pemantau
Kualitas Air pada
daerah
pertambangan dan
industri yang masuk
sungai, waduk,
instalasi pengolahan
air limbah (IPAL)
dan instalasi
pengolahan limbah
Bahan Berbahaya
Beracun (B3)
 Pembangunan
Stasiun Pengolahan
Limbah oleh Pihak
Swasta
 Peningkatan O&P
prasarana yang
sudah ada dan baru
dibangun

269
II. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR (SEDANG)
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Penataguna Belum adanya Menentukan  Penentuan batas  Penentuan batas  Penentuan batas, Menerbitkan Perda BAPPEDA
an Sumber zona pengalokasian zona pemanfaatan dan Penetapan zona Penetapan dan tentang zona Provinsi,
Daya Air pemanfaatan zona sumber air dan pemanfaatan Sosialisasi zona pemanfaatan BAPPEDA
sumber air dan pemanfaatan peruntukan sumber sumber air dan pemanfaatan sumber daya air Kabupaten/ Kota
peruntukan sumber air dan air kedalam peta peruntukan sumber sumber air dan dan peruntukan Provinsi,
sumber air peruntukan RTRW Kabupaten/ air kedalam peta peruntukan sumber air pada sumber BPDASHL Barito,
yang sumber air ke Kota di WS Barito RTRW Kabupaten/ air kedalam peta air dengan Dinas Kehutanan
memperhatikan dalam beberapa Target: 30 % Kota di WS Barito RTRW Kabupaten/ memperhatikan Provinsi, Dinas
kepentingan golongan Target: 60 % Kota di WS Barito RTRW Provinsi, Kehutanan
berbagai jenis penggunaan air Target: 100 % Kabupaten/ Kota Kabupaten/ kota,
pemanfaatan termasuk baku Melakukan BWS Kalimantan
mutunya penyuluhan II,
kepada Dinas PU Provinsi,
masyarakat Dinas PU
tentang pentingnya Kabupaten/ Kota
mematuhi tata
ruang yang ada
Sempadan Mengembalikan  Penentuan kawasan  Penentuan dan  Penentuan dan Menerbitkan Perda
sumber air fungsi bantaran daerah sumber air Penetapan kawasan Penetapan kawasan tentang Sempadan
belum dan sempadan (sempadan sungai, daerah sumber air daerah sumber air sungai, danau,
sepenuhnya sungai sebagai waduk, danau, mata (sempadan sungai, (sempadan sungai, waduk, mata air
digunakan area konservasi air dan pantai) waduk, danau, mata waduk, danau, mata dan sempadan
sebagai batasan air dan pantai) air dan pantai) sungai
dalam hingga 50% hingga 100% Melakukan
pemanfaatan  Sosialisasi penyuluhan
ruang sumber perlindungan daerah kepada
air sumber air masyarakat
 Pembuatan rambu/ tentang pentingnya
tanda larangan pemeliharaan
pemanfaatan air sungai
pada zona kritis
Penetapan  Penetapan kawasan  Perencanaan teknis  Pembangunan dan Menetapkan
kawasan sabuk sabuk hijau di 25% sabuk hijau di 50% penanaman di kawasan sabuk
hijau di kawasan kawasan sungai dan kawasan sungai dan kawasan sabuk hijau sumber air
sungai dan waduk waduk hijau di 75%
waduk kawasan sungai dan
waduk
Belum ada Terdapat  Penyusunan  Penyusunan dan  Penyusunan, Melaksanakan
pedoman atau pedoman dan pedoman dan SOP sosialisasi pedoman sosialisasi dan Penetapan Perda
SOP alokasi air SOP alokasi dan SOP alokasi pelaksanaan alokasi dan hak
maupun hak pelaksanaan  dan hak guna air  dan hak guna air pedoman dan SOP guna air bagi
guna air alokasi air dan bagi pengguna air di bagi pengguna air di alokasi pengguna yang

270
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
hak guna air Seluruh Seluruh Kabupaten/  dan hak guna air sudah ada pada
Kabupaten/ Kota Kota pada WS Barito bagi pengguna air di masing-masing
pada WS Barito Seluruh Kabupaten/ kabupaten dan
Kota pada WS Barito kota
Minimnya biaya Terdapat alokasi  Penyusunan konsep  Penyusunan konsep  Penyusunan konsep, Menetapkan perda Bappeda Provinsi,
OP yang dana untuk OP prinsip penerima dan sosialisasi sosialisasi dan penerima manfaat Bappeda
disediakan baik dari manfaat membayar prinsip penerima penerapan prinsip menanggung biaya Kabupaten/ Kota,
sehingga Pemerintah kecuali untuk manfaat membayar penerima manfaat jasa pengelolaan Dinas PU Provinsi,
banyak pusat/ daerah kebutuhan pokok kecuali untuk membayar kecuali SDA Dinas PU
prasarana maupun dari sehari hari dan kebutuhan pokok untuk kebutuhan Penyusunan Kabupaten/ Kota ,
sumber daya partisipasi pertanian rakyat sehari hari dan pokok sehari hari pedoman Dinas Kehutanan
air yang tidak masyarakat pertanian rakyat dan pertanian perhitungan biaya Provinsi, Dinas
terpelihara rakyat jasa pengelolaan Kehutanan
dengan baik sumber daya air Kabupaten/ kota
serta metode BPDASHL Barito,
pembebanannya BWS Kalimantan
kepada para II
pemanfaat
2 Penyediaan Belum ada Ditetapkannya  Identifikasi  Identifikasi  Identifikasi Menetapkan dan Bappeda Provinsi,
Sumber aturan prioritas urutan ketersediaan air dan ketersediaan air dan ketersediaan air dan Melakukan Bappeda
Daya Air peruntukan air prioritas pengguna sumber pengguna sumber pengguna sumber Sosialisasi Kabupaten/ Kota,
pada sumber peruntukan air daya untuk daya untuk daya untuk Peraturan Daerah Dinas PU Provinsi,
air pada sumber air penentuan urutan penentuan urutan penentuan urutan tentang Dinas PU
prioritas prioritas prioritas peruntukan air Kabupaten/ Kota ,
penggunaannya penggunaannya penggunaannya pada sumber air Dinas Kehutanan
 Penetapan prioritas  Penetapan prioritas termasuk urutan Provinsi, Dinas
pemanfaatan air pemanfaatan air prioritas Kehutanan
terhadap terhadap penyediaannya Kabupaten/ kota
ketersediaan air ketersediaan air BPDASHL Barito,
 Sosialisasi prioritas BWS Kalimantan
pemanfaatan air II
terhadap
ketersediaan air
Tersedianya Terbangunnya  Studi Kelayakan  Studi Kelayakan dan  Studi Kelayakan dan Melakukan BWS Kalimantan
potensi Waduk multi dan Detail Desain Detail Desain Detail Desain kegiatan II, Bappeda
tampungan air fungsi guna Waduk Tapin dan Waduk Tapin, Waduk Tapin, operasional dan Provinsi
dalam rangka meningkatkan Waduk Balangan Waduk Balangan Waduk Balangan, pemeliharaan Kalimantan
penyediaan air ketersediaan air  Pembangunan dan Waduk Juloi dan Waduk Juloi waduk secara rutin Selatan Dan
dan dan/ atau energi Waduk Tapin  Pembangunan  Pembangunan dan berkala sesuai Provinsi
pemenuhan listrik di WS  Operasi dan Waduk Tapin dan Waduk Tapin, dengan standar Kalimantan
kebutuhan Barito Pemeliharaan Waduk Balangan Waduk Balangan yang telah Tengah, Dinas PU
lainya di WS Waduk Riam Kanan  Operasi dan dan Waduk Juloi ditetapkan Kabupaten/ Kota,
Barito dan Waduk Tapin Pemeliharaan  Operasi dan PDAM, PT. PLN
Waduk Riam Kanan, Pemeliharaan (Persero)

271
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Waduk Tapin dan Waduk Riam Kanan,
Waduk Balangan Waduk Tapin,
Waduk Balangan
dan Waduk Juloi
Cakupan air Terpenuhinya  Pembangunan dan  Pembangunan dan  Pembangunan dan Meningkatkan Unit BWS Kalimantan
bersih WS kebutuhan akan Penambahan Penambahan jumlah Penambahan jumlah produksi dan II, PDAM,
Barito yang air bersih jumlah IPA IPA IPA memperbaiki Bappeda Provinsi
baru mencapai sehingga  Pembangunan pipa  Pembangunan pipa  Pembangunan pipa sarana dan Kalimantan
27% karena capaian transmisi & transmisi & transmisi & prasarana air Selatan Dan
ketersediaan air pemenuhan distribusi distribusi distribusi bersih di Tengah, Bappeda,
bersih dari kebutuhan air di  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Kabupaten Banjar, Dinas PU
PDAM tidak WS Barito pengambilan air pengambilan air pengambilan air Kota Banjar Baru, Kabupaten
memadai mencapai 100% baku dengan baku dengan baku dengan Kota Banjarmasin, Banjar, Kota
pembangunan pembangunan SPAM pembangunan SPAM Kabupaten Tapin, Banjar Baru, Kota
SPAM Regional di Regional di hilir Regional di hilir Kabupaten Hulu Banjarmasin,
hilir PLTA Riam PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan Sungai Selatan, Kabupaten Tapin,
Kanan  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi Kabupaten Kapuas Kabupaten Hulu
 Peningkatan dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan Sungai Selatan,
Operasi dan Jaringan Air PDAM Jaringan Air PDAM Kabupaten
Pemeliharaan Kapuas
Jaringan Air PDAM
Terdapat Terpenuhinya  Perencanaan Detail  Perencanaan Detail  Perencanaan Detail   BWS Kalimantan
potensi kebutuhan air Desain untuk Desain untuk Desain untuk II, Bappeda
pengembangan irigasi dalam Bendung dan Bendung dan Bendung dan Provinsi
daerah irigasi rangka Jaringan irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi Kalimantan
yang besar Perluasan lahan Selatan Dan
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
guna irigasi secara Provinsi
bendung untuk bendung untuk bendung untuk
meningkatkan optimal Kalimantan
ketahanan memenuhi memenuhi memenuhi Tengah, Dinas PU
pangan di WS kebutuhan air kebutuhan air kebutuhan air Kabupaten/ Kota
Barito irigasi pada: irigasi pada: irigasi pada:
DI Riam Kanan  DI Riam Kanan  DI Riam Kanan
DI Karau DI Karau DI Karau
DI Tampa DI Tampa
DI Kahakan DI Kahakan
DI Belanti DI Belanti
DI Karya Baru DI Tamba Jaya
DI Takuam DI Karya Makmur
DI Montalat DI Sei Gampa Asahi
DI Jamut DI Sei Bamban
DI Sawahan
DI Sei Raya
DI Karya Baru
DI Baruh Rintis

272
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
(Matabu)
DI Takuam
DI Montalat
DI Tandrehean
DI Jamut
DI Bawang
Potensi irigasi Terpeliharanya  Meningkatkan  Meningkatkan  Meningkatkan Melaksanakan BWS Kalimantan
yang besar di prasarana/ operasi dan operasi dan operasi dan pengembangan II, BAPPEDA
WS Barito infrastruktur DI pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pelayanan dan Provinsi,
belum agar berfungsi prasarana/ prasarana/ prasarana/ peningkatan BAPPEDA
seimbang sesuai kapasitas infrastruktur DI infrastruktur DI infrastruktur DI efisiensi wilayah Kabupaten/ Kota,
dengan operasinya irigasi Dinas PU Kota
agar berfungsi agar berfungsi agar berfungsi
pemeliharaan di Kota Banjarmasin, Kota
sesuai kapasitas sesuai kapasitas sesuai kapasitas
aset, sehingga Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Kota
efisiensi operasinya operasinya operasinya Banjar Baru, Kota Banjar,
bangunan tidak  Perbaikan dan  Perbaikan dan  Perbaikan dan Banjar, Kabupaten Kabupaten Tapin,
tercapai secara peningkatan peningkatan peningkatan Tapin, Kabupaten Kabupaten Hulu
optimal kualitas jaringan kualitas jaringan kualitas jaringan Hulu Sungai Utara, Sungai Utara,
irigasi untuk irigasi untuk irigasi untuk Hulu Sungai Hulu Sungai
mengurangi mengurangi mengurangi Selatan, Hulu Selatan, Hulu
kebocoran pada: kebocoran pada: kebocoran pada: Sungai Tengah, Sungai Tengah,
DI Riam Kanan DI Riam Kanan Barito Selatan, Barito Selatan,
DI Riam Kanan
[26.000 Ha] [26.000 Ha] Kapuas Kapuas
[26.000 Ha]
DI Karau [3.794 Ha] DI Karau [3.794 Ha]
DI Karau [3.794 Ha] DI Pitap [4.000 Ha] DI Pitap [4.000 Ha]
DI Pitap [4.000 Ha] DI Amandit [5.472 DI Amandit [5.472
DI Amandit [5.472 Ha] Ha]
Ha] DI Telaga Langsat DI Telaga Langsat
DI Telaga Langsat [3.018 Ha] [3.018 Ha]
[3.018 Ha] DI Batang Alai DI Batang Alai
DI Batang Alai [5.692 Ha] [5.692 Ha]
[5.692 Ha] DI Tapin [5.472 Ha] DI Tapin [5.472 Ha]
DI Tapin [5.472 Ha] DI Tampa [2.000 Ha] DI Tampa [2.000 Ha]
DI Haruyan Dayak DI Haruyan Dayak DI Haruyan Dayak
[1.859 Ha] [1.859 Ha]
[1.859 Ha]
DI Intangan [1.611 DI Intangan [1.611
DI Intangan [1.611
Ha] Ha]
Ha] DI Kahakan [1.077 DI Kahakan [1.077
DI Mangunang Ha] Ha]
[1.165 Ha] DI Mangunang DI Mangunang
DI Binuang [1.408 [1.165 Ha] [1.165 Ha]
Ha] DI Binuang [1.408 DI Binuang [1.408
DI Majundre [365 Ha] Ha]
Ha] DI Belanti [1.050 DI Belanti [1.050
DI Uwang [400 Ha]

273
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
DI Natampin [291 Ha] Ha]
Ha] DI Tamba Jaya
DI Trinsing [388 Ha] DI Karya Baru [1.500 Ha]
DI Paran [188 Ha] [1.011 Ha] DI Karya Makmur
DI Suapin [400 Ha] DI Majundre [365 [1.178 Ha]
DI Paran [425 Ha] Ha] DI Sei Gampa Asahi
DI Mandiangin [104 DI Uwang [400 Ha] [1.750 Ha]
Ha] DI Baruh Rintis DI Sei Bamban
DI Sei Tabuk [328 (Matabu) [869 Ha] [1.100 Ha]
Ha] DI Takuam [500 Ha] DI Sawahan [1.297
DI Tamiyang [330 DI Natampin [291 Ha]
Ha] Ha] DI Sei Raya [1.660
DI Hayup [80 Ha] DI Montallat [408 Ha]
DI Jaro Atas [816 Ha] DI Karya Baru
Ha] DI Trinsing [388 Ha] [1.011 Ha]
DI Muang [300 Ha] DI Jamut [680 Ha]
DI Panggung [600 DI Paran [188 Ha] DI Majundre [365
Ha] DI Suapin [400 Ha] Ha]
DI Paran [425 Ha] DI Uwang [400 Ha]
DI Mandiangin [104 DI Baruh Rintis
Ha] (Matabu) [869 Ha]
DI Sei Tabuk [328 DI Takuam [500 Ha]
Ha] DI Natampin [291
DI Tamiyang [330 Ha]
Ha] DI Montallat [408
DI Hayup [80 Ha] Ha]
DI Jaro Atas [816 DI Trinsing [388 Ha]
Ha] DI Tandrehean [500
DI Muang [300 Ha] Ha]
DI Panggung [600 DI Jamut [680 Ha]
Ha] DI Bawang [500 Ha]
DI Paran [188 Ha]
DIR Alabio [6.000 DI Suapin [400 Ha]
Ha] DI Paran [425 Ha]
DI Mandiangin [104
Ha]
DI Sei Tabuk [328
Ha]
DI Tamiyang [330
Ha]
DI Hayup [80 Ha]
DI Jaro Atas [816
Ha]
Kehilangan Air Berkurangnya  Perbaikan jaringan  Perbaikan dan  Perbaikan dan Melakukan PDAM, Dinas PU

274
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Tinggi pada Kehilangan Air dan sistem Optimalisasi Optimalisasi Inventarisasi Provinsi, Dinas PU
operasional dalam Pemipaan yang ada jaringan dan sistem jaringan dan sistem Jaringan SPAM Kabupaten/ Kota,
SPAM operasional (Existing), Target Pemipaan yang ada Pemipaan, Target dan perbaikan Bappeda Provinsi
SPAM hingga 20 % (Existing), Target hingga 100 % jaringan Kalimantan
hingga 45 % Selatan Dan
Tengah, Bappeda
Kabupaten/ Kota,
BWS Kalimantan
II
Adanya resiko Menurunkan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan Melaksanakan Dinas PU Provinsi,
pencemaran air resiko kedalaman ideal kedalaman ideal kedalaman ideal peningkatan Dinas PU
bersih pencemaran pembangunan pembangunan pembangunan pengawasan Kabupaten/ Kota,
penduduk sumber air sumur di sumur di sumur di kualitas air sumur BLH Provinsi, BLH
individu (sumur penduduk dari Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota gali dan air hujan Kabupaten/ Kota,
gali, mata air sumur. pada WS Barito pada WS Barito pada WS Barito di Seluruh wilayah BPDASHL Barito,
dan air hujan) Disinfeksi sumur  Disinfeksi sumur Kabupaten/ Kota Dinas Kehutanan
gali di Kabupaten/ gali di Kabupaten/ Kabupaten/ kota,
Kota pada WS Barito Kota pada WS Barito Dinas Kehutanan
 Pemantauan Pemantauan Provinsi, BWS
kualitas air secara kualitas air secara Kalimantan II
berkala berkala
 Membangun
jaringan sumur
pantau Kabupaten/
Kota pada WS Barito
Peningkatan
konstruksi dinding
sumur menjadi
kedap air
3 Penggunaa Belum Meningkatkan  Melakukan operasi  Melakukan operasi  Melakukan operasi Mengalokasikan Dinas PU Provinsi,
n Sumber termanfaatkann operasi dan dan pemeliharaan dan pemeliharaan dan pemeliharaan anggaran biaya Dinas PU
Air ya sumber daya pemeliharaan prasarana/ prasarana/ prasarana/ operasi dan Kabupaten/ Kota,
air dan prasarana/ infrastruktur infrastruktur infrastruktur pemeliharaan BWS Kalimantan
prasarananya infrastruktur jaringan yang ada jaringan yang ada jaringan yang ada prasarana/ II, Bappeda
sebagai media jaringan yang (eksisting) agar (eksisting) agar (eksisting) agar infrastruktur Provinsi, Bappeda
atau materi ada (eksisting) berfungsi optimal berfungsi optimal berfungsi optimal jaringan yang ada Kabupaten/ Kota
untuk agar berfungsi hingga 25% hingga 50% hingga 100% (eksisting) agar
memenuhi optimal berfungsi optimal
berbagai
kebutuhan air
20 (dua puluh)
tahun
mendatang,
khususnya

275
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
prasarana/
infrastruktur
jaringan dari
sumber sampai
ke pengguna
Sebagian Perlu ada  Sinkronisasi antara  Sinkronisasi antara  Sinkronisasi antara Melakukan Dinas PU Provinsi,
Kabupaten penataan pola alokasi air dengan alokasi air dengan alokasi air dengan penyuluhan Dinas PU
belum memiliki tanam pola tanam yang pola tanam yang pola tanam yang kepada pengguna Kabupaten/ Kota,
Surat telah disepakati telah disepakati telah disepakati air tentang BWS Kalimantan
Keputusan hingga 25% hingga 50% hingga 100% pentingnya II
Bupati tentang pengaturan alokasi
Pola Tanam air sesuai
kesepakatan
Potensi Terbangunnya  Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Melakukan BWS Kalimantan
pengembangan jaringan DI Jaringan irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi inventarisasi II, Dinas PU
DI di WS Barito untuk  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan jaringan irigasi dan Provinsi, Dinas PU
yang mencapai meningkatkan Jaringan irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi perencanaan Kabupaten/ Kota
28.470 Ha efisiensi dan untuk memenuhi untuk memenuhi untuk memenuhi pengembangan
produksi pangan kebutuhan air kebutuhan air kebutuhan air jaringan irigasi DI
irigasi pada: irigasi pada: irigasi pada: yang belum
DI Karau [3.333 Ha] DI Riam Kanan  DI Riam Kanan terbangun
DI Karya Baru [20.000 Ha] [20.000 Ha]
[1.011 Ha] DI Karau [3.333 Ha] DI Karau [3.333 Ha]
DI Tampa [500 Ha] DI Tampa [500 Ha]
DI Kahakan [1.077 DI Kahakan [1.077
Ha] Ha]
DI Belanti [1.050 DI Belanti [1.050
Ha] Ha]
DI Karya Baru DI Tamba Jaya
[1.011 Ha] [1.500 Ha]
DI Baruh Rintis DI Karya Makmur
(Matabu) [738 Ha] [1.178 Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Sei Gampa Asahi
DI Montallat [408 [1.750 Ha]
Ha] DI Sei Bamban
DI Jamut [300 Ha] [1.100 Ha]
DI Sawahan [1.297
Ha]
DI Sei Raya [1.660
Ha]
DI Karya Baru
[1.011 Ha]
DI Sei Telan Besar
[1.234 Ha]

276
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
DI Baruh Rintis
(Matabu) [738 Ha]
DI Takuam [500 Ha]
DI Montallat [408
Ha]
DI Tandrehean [500
Ha]
DI Jamut [300 Ha]
DI Bawang [400 Ha]
Pemanfaatan Terpenuhinya  Rehabilitasi jaringan  Rehabilitasi jaringan  Rehabilitasi jaringan Melakukan BWS Kalimantan
air untuk kebutuhan air Irigasi dan Irigasi Irigasi dan Irigasi Irigasi dan Irigasi Rehabilitasi II, Dinas PU
Irigasi dan Irigasi dan Rawa RawaPembangunan RawaPembangunan Daerah Irigasi dan Provinsi, Dinas PU
Irigasi Rawa Irigasi rawa Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi dan Daerah Irigasi Kabupaten/ Kota
belum optimal Daerah Irigasi Rawa Daerah Irigasi Rawa Rawa
Perkembangan Pemenuhan air  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Meningkatan BWS Kalimantan
kota Martapura Baku untuk pengambilan air pengambilan air pengambilan air kapasitas II, Dinas PU
dan keperluan baku dengan baku dengan baku dengan pemenuhan Provinsi
Banjarmasin domestik di Kota pembangunan pembangunan SPAM pembangunan SPAM Kebutuhan air Kalimantan
makin pesat Martapura, Kota SPAM Regional di Regional di hilir Regional di hilir baku di Kota Selatan, Dinas PU
sebagai kota Banjarmasin hilir PLTA Riam PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan Martapura, Kota Kabupaten/ Kota,
kunjungan sebesar 3.000 lt/ Kanan  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi Banjar, dan Kota PT. PLN (Persero),
wisata, dt dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan Banjarmasin Swasta
sehingga Jaringan Air SPAM Jaringan Air SPAM
diperlukan Regional Regional
dukungan
penyediaan air
bersih dan
listrik untuk
menunjang
iklim investasi
dan
perdagangan
4 Pengemban Hasil Terpenuhinya  Pembukaan lahan  Pembukaan lahan  Pembukaan lahan Melakukan BAPPEDA
gan perhitungan kebutuhan air pertanian yang pertanian yang pertanian yang pengembangan Provinsi,
Sumber neraca pangan baku untuk produktif dan sesuai produktif dan sesuai produktif dan sesuai daerah irigasi baru BAPPEDA
Daya Air menunjukkan pengairan sawah dengan RTRW dengan RTRW dengan RTRW untuk mendukung Kabupaten/ Kota,
masih irigasi sebagai maupun kesesuaian maupun kesesuaian maupun kesesuaian swasembada BWS Kalimantan
diperlukannya akibat perluasan lahannya. lahannya. lahannya. pangan di Wilayah II, Dinas PU
penambahan daerah irigasi  Penyediaan sumber  Penyediaan sumber  Penyediaan sumber WS Barito, melalui Provinsi, Dinas PU
areal irigasi air yang berasal dari air yang berasal dari air yang berasal dari pembukaan lahan, Kabupaten/ Kota
untuk embung/ bendung embung/ bendung embung/ bendung penyediaan air
mencapai yang mampu yang mampu yang mampu melalui
keseimbangan memenuhi memenuhi memenuhi tampungan, dan
neraca pangan kebutuhan air baku. kebutuhan air baku. kebutuhan air baku. pembangunan

277
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan jaringan irigasi
jaringan irigasi jaringan irigasi jaringan irigasi
pendukung pendukung pendukung
Target hingga 35% Target hingga 70% Target hingga 100%
Terdapat Pemenuhan  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan Melaksanakan BWS Kalimantan
potensi kebutuhan air sarana dan sarana dan sarana dan pengembangan II, Dinas PU
tampungan air dan peningkatan prasarana prasarana bangunan prasarana bangunan potensi tampungan Provinsi, Dinas PU
untuk ketersediaan bangunan bendungan bendungan waduk untuk Kabupaten/ Kota
Pemenuhan listrik bendungan multiguna pada multiguna pada multiguna dan
kebutuhan air melakukan operasi
multiguna pada lokasi Waduk Tapin lokasi Waduk Tapin,
dan energi dan pemeliharaan
lokasi Waduk Tapin dan Waduk Waduk Balangan
listrik bangunan yang
 Operasi dan Balangan dan Waduk Juloi ada
Pemeliharaan  Operasi dan  Operasi dan
Waduk Riam Kanan Pemeliharaan Pemeliharaan
dan Waduk Tapin Waduk Riam Kanan, Waduk Riam Kanan,
Waduk Tapin dan Waduk Tapin,
Waduk Balangan Waduk Balangan
dan Waduk Juloi

Kebutuhan air Pemenuhan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan Melaksanakan BWS Kalimantan


untuk berbagai kebutuhan air Rencana Rencana Rencana peningkatan dan II, Dinas PU
pemanfaatan untuk berbagai Pengambilan Untuk Pengambilan Untuk Pengambilan Untuk pengembangan Provinsi, Dinas PU
belum pemanfaatan Kebutuhan Air Kebutuhan Air Kebutuhan Air Pengambilan Air Kabupaten/ Kota,
terpenuhi dapat tercapai Minum di Bendung Minum di Bendung Minum di Bendung Minum PDAM
Karang intan, Karang intan, Karang intan,
Marabahan, Negara, Marabahan, Negara, Marabahan, Negara,
Rantau, Muarauya, Rantau, Muarauya, Rantau, Muarauya,
Kuala kapuas, Kuala kapuas, Kuala kapuas,
Purukcahu, Purukcahu, Purukcahu,
Telagalangsat, Telagalangsat, Telagalangsat,
Tanjung hingga 30% Tanjung hingga 70% Tanjung hingga
100%
Peningkatan Aplikasi sistem  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan Melakukan BWS Kalimantan
produksi irigasi hemat air Sistem Irigasi SRI Sistem Irigasi SRI Sistem Irigasi SRI penyuluhan II, Dinas PU
pangan dalam secara bertahap secara bertahap secara bertahap kepada petani Provinsi, Dinas PU
rangka hingga 5% hingga 10% hingga 25% tentang metode Kabupaten/ Kota
mendukung SRI (System of Rice
ketahanan Intensification)
pangan
Nasional
Kebutuhan Terpenuhinya  Studi Kelayakan,  Studi Kelayakan,  Studi Kelayakan, Melaksanakan BWS Kalimantan
energi seperti kebutuhan Detail Desain dan Detail Desain dan Detail Desain dan operasi dan II, Bappeda
energi listrik Listrik baik Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA pemeliharaan Provinsi

278
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
mengalami untuk rumah Tapin Tapin Tapin, PLTA Juloi bangunan PLTA Kalimantan
peningkatan tangga, industri,  Operasi dan  Operasi dan  Operasi dan Melakukan Selatan Dan
setiap fasilitas umum, Pemeliharaan PLTA Pemeliharaan PLTA Pemeliharaan PLTA Pemenuhan Provinsi
tahunnya dan dll. Riam Kanan, PLTA Riam Kanan, PLTA Riam Kanan, PLTA Kebutuhan Listrik Kalimantan
Kekurangan Tapin Tapin Tapin, PLTA Juloi dengan Tengah, Dinas PU
Daya Listrik pembangunan Kabupaten/ Kota,
memerlukan PLTA baru PDAM, PT. PLN
upaya untuk (Persero)
peningkatan
penyediaan
listrik melalui
energi
terbarukan
seperti PLTA
Terdapat lahan Terpenuhinya  Perencanaan sumur  Perencanaan sumur  Perencanaan sumur Melakukan BWS Kalimantan
yang tidak kebutuhan air produksi jaringan produksi jaringan produksi jaringan pengembangan II, Kementrian PU,
terjangkau untuk daerah irigasi air tanah irigasi air tanah irigasi air tanah Jaringan Irigasi Air BAPPEDA, Dinas
jaringan irigasi irigasi yang tidak  Pembuatan sumur  Pembuatan sumur  Pembuatan sumur tanah Pengairan, Dinas
air permukaan. terjangkau air produksi jaringan produksi jaringan produksi jaringan Pekerjaan Umum
permukaan irigasi air tanah, & irigasi air tanah, & irigasi air tanah, &
pengadaan pengadaan pengadaan
peralatan pompa peralatan pompa peralatan pompa
Target Pemenuhan: Target Pemenuhan: Target Pemenuhan:
25 % 60 % 100 %
5 Pengusahaa Terdapat Penggunaan air  Penyusunan dan  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun Bappeda Provinsi,
n Sumber potensi untuk dan wadah air penetapkan kriteria penetapkan kriteria penetapkan kriteria pedoman Bappeda
Daya Air pengusahaan pada suatu bagian SDA yang bagian SDA yang bagian SDA yang perhitungan biaya Kabupaten/ Kota,
sumber daya lokasi tertentu dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan jasa pengelolaan Dinas
air pada ruas sesuai pengusahaan pengusahaan pengusahaan sumber daya air Perindustrian,
sungai tertentu persyaratan dengan tetap dengan tetap dengan tetap serta metode Dinas PU Provinsi,
oleh dunia yang ditentukan mengutamakan mengutamakan mengutamakan pembebanannya Dinas PU
usaha dan dalam perizinan kepentingan publik. kepentingan publik. kepentingan publik. kepada para Kabupaten/ Kota,
masyarakat  Pembuatan Pilot  Pembuatan Pilot pemanfaat untuk BWS Kalimantan
Proyek Penerima Proyek Penerima seluruh II
Manfaat Manfaat Kabupaten/ Kota
Menanggung Biaya Menanggung Biaya
Jasa Pengelolaan Jasa Pengelolaan
SDA untuk WS SDA untuk WS
Barito Barito
Terdapat sistem  Mengembangkan  Mengembangkan  Mengembangkan Menyusun Bappeda Provinsi,
pemantauan dan dan dan dan persyaratan dan Bappeda
pengawasan menyempurnakan menyempurnakan menyempurnakan prosedur Kabupaten/ Kota,
pelaksanaan persyaratan dan persyaratan dan persyaratan dan kerjasama dalam Dinas
pengusahaan prosedur kerjasama prosedur kerjasama prosedur kerjasama pengusahaan SDA Perindustrian,

279
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
untuk pengusahaan SDA pengusahaan SDA pengusahaan SDA di untuk seluruh Dinas PU Provinsi,
pengaturan Kabupaten/ Kota Dinas PU
peran dunia Kabupaten/ Kota,
usaha dalam BWS Kalimantan
pengusahaan II, PDAM, PT. PLN
SDA (Persero), Swasta
Terdapat terpeliharanya  Pengembangan dan  Pengembangan dan  Pengembangan dan Menjaga Bappeda Provinsi,
potensi wisata potensi wisata Pelestarian kegiatan Pelestarian kegiatan Pelestarian kegiatan kelestarian wisata Bappeda
air dan air dan kearifan wisata air (pasar wisata air (pasar wisata air (pasar air dan Kabupaten/ Kota,
pelestarian lokal apung, sarana apung, sarana apung, sarana mensosialisasikan Dinas Pariwisata,
kearifan lokal pemancingan, air pemancingan, air pemancingan, air pariwisata berbasis Dinas PU Provinsi,
terjun, danau dan terjun, danau dan terjun, danau dan sumber daya air Dinas PU
wisata alam lainnya) wisata alam lainnya) wisata alam lainnya) Kabupaten/ Kota,
BWS Kalimantan
II
Belum ada Peran dunia  Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Menetapkan sistem Bappeda Provinsi,
aturan dan usaha dalam persyaratan dan persyaratan dan persyaratan dan perizinan Bappeda
prosedur dalam pengusahaan prosedur dalam prosedur dalam prosedur dalam pengusahaan SDA Kabupaten/ Kota,
penggunaan air sumber daya air penggunaan air penggunaan air penggunaan air Menetapkan Dinas Industri
meningkat untuk proses untuk proses untuk proses kriteria Provinsi, Dinas
dengan tetap produksi dan produksi dan produksi dan pengusahaan air Industri
mengutamakan pendingin, untuk pendingin, untuk pendingin, untuk Kabupaten/ Kota,
kepentingan tenaga kerja di tenaga kerja di tenaga kerja di Dinas PU Provinsi,
masyarakat kawasan industri, kawasan industri, kawasan industri, Dinas PU
dalam kemasan dari dalam kemasan dari dalam kemasan dari Kabupaten/ Kota,
mata air mata air mata air BWS Kalimantan
 Penegakan sanksi  Penegakan sanksi II
bagi pengguna air bagi pengguna air
yang tidak sesuai yang tidak sesuai
dengan peraturan dengan peraturan
Kurang terciptanya  Menyehatkan  Menyehatkan  Menyehatkan Melakukan BWS Kalimantan
optimanya kelembagaan kelembagaan kelembagaan kelembagaan revitalisasi PDAM II, Dinas PU
pengelolaan pengelolan pelayanan air pelayanan air pelayanan air untuk seluruh Provinsi, Dinas PU
sumber daya sumber daya air minum (PDAM), minum (PDAM), minum (PDAM), Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota,
air dan yang profesional mencakup redefinisi mencakup redefinisi mencakup redefinisi PDAM
kelembangaan kelembagaan, kelembagaan, kelembagaan,
yang belum profesionalisme profesionalisme profesionalisme
profesional pelayanan, full cost pelayanan, full cost pelayanan, full cost
recovery dan recovery dan recovery dan
peningkatan peningkatan peningkatan
cakupan pelayanan cakupan pelayanan cakupan pelayanan
hingga 35% hingga 70% hingga 100%

280
281
III. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR (SEDANG)
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Pencegahan Banjir melanda Penurunan  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan Melakukan Dinas Pengairan,
Daya Rusak hampir setiap volume sampah sarana dan sarana dan sarana dan Sosialisasi Dinas Pekerjaan
Air tahun di kota- yang dibuang ke prasarana prasarana prasarana kesadaran untuk umum Kabupaten
kota utama di sungai, pengumpulan pengumpulan pengumpulan membuang sampah Kuala Kapuas,
Provinsi Pengelola sistem sampah komunal sampah komunal sampah komunal pada tempat BWS Kalimantan
Kalimantan pengolahan Kota Kuala Kapuas Kota Kuala Kapuas Kota Kuala Kapuas sampah II, BAPPEDA
Tengah dan sampah  Penyusunan dan  Penyusunan dan Kabupaten Kuala
Kalimantan sosialisasi Perda sosialisasi Perda Kapuas
Selatan, Pembuangan Pembuangan
menimbulkan sampah ke badan sampah ke badan
kerugian sungai sungai
terhadap Pengembangan TPA
rumah dan Kota Kuala Kapuas
lahan Kawasan  Perencanaan dan  Perencanaan dan  Perencanaan dan Menyusun Dinas Pengairan,
pertanian ibukota pengelolaan pengelolaan pengelolaan Kebijakan Dinas Pekerjaan
rawa, dan Kabupaten yang drainase primer dan drainase primer dan drainase primer dan perencanaan dan umum Kabupaten
fluktuasi banjir bebas banjir skunder kota Kuala skunder kota Kuala skunder kota Kuala pengelolaan Kuala Kapuas,
mencapai 2 m Kapuas Kapuas Kapuas drainase primer BWS Kalimantan
 Perencanaan dan  Perencanaan dan dan skunder kota II, BAPPEDA
pembangunan pembangunan Kuala Kapuas Kabupaten Kuala
sumur resapan kota sumur resapan kota Kapuas
Kuala Kapuas Kuala Kapuas
 Normalisasi dan
pengelolaan saluran
drainase primer kota
Kuala Kapuas
Perlindungan  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan Menyusun Dinas Pengairan,
Banjir terhadap Banjir Sungai Banjir Sungai Banjir Sungai Perencanaan Dinas Pekerjaan
Luapan Sungai Martapura & Sungai Martapura & Sungai Martapura & Sungai penanggulangan umum Kabupaten
Martapura & Tabalong Tabalong Tabalong banjir Kuala Kapuas,
Sungai Tabalong  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan   BWS Kalimantan
Bencana Banjir di Bencana Banjir di Bencana Banjir di II, BAPPEDA
Kawasan Kawasan Kawasan Kabupaten Kuala
Pengambangan & Pengambangan & Pengambangan & Kapuas
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong  
 Pembangunan  Pembangunan
Tanggul Penahan Tanggul Penahan
Banjir Sungai Banjir Sungai
Martapura Jl. Piere Martapura Jl. Piere
Tendean, Dan Tendean, Dan
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong
   Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai

282
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Martapura Martapura Martapura
(Penunjang saluran (Penunjang saluran (Penunjang saluran
pembuang D.I. Riam pembuang D.I. Riam pembuang D.I. Riam
Kanan) Kanan) Kanan)
Perlindungan  Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Menyusun Pemda
banjir terhadap bangunan bangunan bangunan masterplan Kabupaten, Dinas
aset ekonomi pengendali banjir pengendali banjir pengendali banjir pengelolaan banjir, Pengairan, Dinas
kota terhadap sungai Kapuas, sungai Kapuas sungai Kapuas dan outline plan Pekerjaan umum,
luapan sungai contoh: Talud, dan  Pembangunan  Pembangunan drainase BWS Kalimantan
utama Kapuas sistem drainase bangunan bangunan II, BAPPEDA
Murung pengendali banjir pengendali banjir
sungai Kapuas, sungai Kapuas
contoh: Talud, dan  Pemeliharaan
sistem drainase bangunan
pengendali banjir
sungai Kapuas,
contoh: Talud, dan
sistem drainase
Permasalahan Penurunan  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan Menyusun Dinas Pekerjaan
banjir tahunan kerugian akibat Banjir Sungai Banjir Sungai Banjir Sungai masterplan umum &
yang meluap di genangan banjir Negara (Penunjang Negara (Penunjang Negara (Penunjang pengelolaan banjir, BAPPEDA
sepanjang tahunan Polder Alabio) Polder Alabio) Polder Alabio) dan outline plan Kabupaten Hulu
Sungai Nagara terhadap  Penyusunan  Penyusunan drainase Sungai Tengah,
  perumahan, Masterplan banjir Masterplan banjir   BWS Kalimantan
lahan pertanian Sungai Nagara Sungai Nagara II
rawa, antara lain  Pembangunan  
di Amuntai dan bangunan
HST pengendali banjir
  Sungai Nagara
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Negara (Hamayung- Negara (Hamayung- Negara (Hamayung-
Paharangan Paharangan Paharangan
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan, Sungai Selatan, Sungai Selatan, Sungai
Tambangan Tambangan Tambangan
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan) Selatan) Selatan)
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Negara (Sungai Negara (Sungai
Muning Tengah- Muning Tengah-
Batang alai Batang alai
Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan) Selatan)
 Normalisasi Sungai

283
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Batang Alai Desa
Sungai Buluh
(Dusun Pudak
Setegal, Dusun
Ampukung, Dusun
Halong, Dusun
Bangkiling Raya,
Dusun Nawin dan
Belakang BPD
Tanjung)
Permasalahan Penurunan nilai  Survei dan  Survei dan  Survei dan  Menyusun BAPPEDA, Dinas
banjir tahunan kerugian banjir Investigasi penyebab Investigasi penyebab Investigasi penyebab masterplan Pekerjaan umum
yang meluap di secara signifikan banjir Sungai Tapin banjir Sungai Tapin banjir Sungai Tapin pengelolaan Kabupaten Tapin,
Kota Tapin, terhadap dan SID dan SID dan SID banjir, dan Kabupaten Hulu
selain karena kerugian Pengendalian Banjir Pengendalian Banjir Pengendalian Banjir outline plan Sungai Tengah,
faktor sungai genangan banjir Sungai Tapin Sungai Tapin Sungai Tapin drainase di: Kabupaten
hilir juga di tahunan  Penyusunan  Penyusunan a. Kabupaten Balangan,
kondisi hulu terhadap rumah Masterplan banjir Masterplan banjir Tapin, Kabupaten
akibat .. dan lahan Sungai Tapin Sungai Tapin b. Kabupaten Tabalong,
 Pembangunan Hulu Sungai Kabupaten Barito
bangunan Tengah, Selatan,
pengendali banjir c. Kabupaten Kabupaten Barito
Sungai Tapin Balangan, Utara, BWS
Permasalahan Penurunan  Survei dan  Survei dan  Survei dan d. Kabupaten Kalimantan II
banjir yang kerugian banjir Investigasi penyebab Investigasi penyebab Investigasi penyebab Tabalong,
merugikan terhadap lahan banjir Sungai banjir Sungai banjir Sungai e. Kabupaten
lahan pertanian sawah Barabai, Sungai Barabai, Sungai Barabai, Sungai Barito Selatan,
persawahan di darat yang Batang Alai, Batang Alai, Batang Alai, f. Kabupaten
HST dan HSS tergenang  Penyusunan  Penyusunan Barito Utara
Masterplan Masterplan
Pengendalian banjir Pengendalian banjir
Sungai Balangan, Sungai Balangan,
dan Sungai dan Sungai
Tabalong Tabalong
Permasalahan Penurunan nilai  Survei dan  Survei dan  Survei dan
banjir tahunan kerugian Investigasi Investigasi Investigasi
di pertemuan genangan banjir pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir
Sungai Ayuh di permukiman, Sungai Ayuh dan Sungai Ayuh dan Sungai Ayuh dan
dan Main pasar, SID Perkuatan SID Perkuatan SID Perkuatan
Stream Barito perkebunan, Tebing Sungai Tebing Sungai Tebing Sungai
ternak, dan Barito di Marabahan Barito di Marabahan Barito di Marabahan
pertanian rawa  Penyusunan  Penyusunan
Masterplan Masterplan
Pengendalian banjir Pengendalian banjir

284
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Sungai Ayuh, Sungai Ayuh,
Pembangunan Pembangunan
Tanggul Banjir Tanggul Banjir
Sungai Barito di Sungai Barito di
Marabahan Marabahan
 Pembangunan
Bangunan
Pengendali banjir
Sungai Ayuh
Banjir terjadi Penurunan nilai  Survei dan  Survei dan  Survei dan
setiap tahun di kerugian Investigasi Investigasi Investigasi
Kota Muara genangan banjir pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir
Teweh di permukiman, Sungai Teweh Sungai Teweh Sungai Teweh
pasar, Penyusunan Penyusunan
perkebunan, Masterplan Masterplan
ternak, dan Pengendalian banjir Pengendalian banjir
pertanian rawa Sungai Teweh Sungai Teweh
 Pembangunan
Bangunan
Pengendali banjir
Sungai Teweh
Banjir dan Menurunnya  Studi Penyusunan  Studi Penyusunan  Studi Penyusunan
Kekeringan resiko banjir dan Peta Rawan Banjir, Peta Rawan Banjir, Peta Rawan Banjir,
terjadi di kekeringan di Rencana dan Rencana dan Rencana dan
Provinsi Kalimantan Kekeringan di Kekeringan di Kekeringan di
Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Provinsi Kalimantan Provinsi Kalimantan
Selatan Selatan Selatan Selatan
Meluapnya, Turunnya  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
Sungai frekuensi dan Sarana/ prasarana Sarana/ prasarana Sarana/ prasarana
Amandit, kuantitas pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir
Sungai luapan, Sungai  SID Pengendalian  SID Pengendalian  SID Pengendalian
Petarikan, Amandit, Sungai banjir, Jorong, banjir, Jorong, banjir, Jorong,
Sungai Petarikan, Asam-asam & Asam-asam & Asam-asam &
Kandang Jaya, Sungai Kandang Kintap Kintap Kintap
Sungai Jaya, Sungai  SID Pengendalian  SID Pengendalian  SID Pengendalian
Maluka, dan Maluka dan Banjir Sungai Banjir Sungai Banjir Sungai
Sungai Riam Sungai Riam Amandit Amandit Amandit
Kiwa Kiwa  SID Pengendalian  SID Pengendalian
Banjir Desa Karang Banjir Desa Karang
Bintang Tanah Bintang Tanah
Bumbu Bumbu
 Pembangunan  Pembangunan
Tanggul Banjir Tanggul Banjir
Kampung Melayu Kampung Melayu

285
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Pembangunan
Tanggul Penahan
Banjir Sungai Riam
Kiwa Desa Bawahan
Seberang
 -Pembangunan
Tanggul Banjir
Sungai Petarikan
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Maluka Maluka Maluka
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Kandang Jaya Kandang Jaya Kandang Jaya
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Amandit (Amandit Amandit (Amandit Amandit (Amandit
lama jurusan lama jurusan lama jurusan
Kecamatan Simpur- Kecamatan Simpur- Kecamatan Simpur-
Kalumpang & Kalumpang & Kalumpang &
Sudetan Sungai Sudetan Sungai Sudetan Sungai
amandit Kecamatan amandit Kecamatan amandit Kecamatan
Kandangan) Kandangan) Kandangan)
 Pengerukan/  Pengerukan/  Pengerukan/
Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai
Amparan Jambu Amparan Jambu Amparan Jambu
Kecamatan Karang Kecamatan Karang Kecamatan Karang
Bintang Bintang Bintang
 Sodetan Sungai  Sodetan Sungai  Sodetan Sungai
Satui hilir Satui hilir Satui hilir
 Pekerjaan  Pekerjaan  Pekerjaan
Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran
Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/
Pamintangan (Q = Pamintangan (Q = Pamintangan (Q =
150 m3/ dt) 150 m3/ dt) 150 m3/ dt)
 Pekerjaan  Pekerjaan  Pekerjaan
Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran Normalisasi Saluran
Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/ Banjir Hanyar/
Pamintangan (Q = Pamintangan (Q = Pamintangan (Q =
200 m3/ dt) 200 m3/ dt) 200 m3/ dt)
 Pengerukan/  Pengerukan/  Pengerukan/
Normalisasi Sunghai Normalisasi Sunghai Normalisasi Sunghai
Selok Mati di kec. Selok Mati di kec. Selok Mati di kec.
Kusan hilir Kusan hilir Kusan hilir
Laju Erosi dan Turunnya  Perencanaan  Pembangunan  Pemeliharaan Mengendaliakn laju BAPPEDA, Dinas
Sedimentasi tingkat erosi dan bangunan bangunan bangunan erosi dan Pengairan, Dinas

286
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
semakin berkurangnya pengendali sedimen pengendali sedimen pengendali sedimen sedimentasi Pekerjaan umum
meningkat sedimentasi dan erosi, di dan erosi, di dan erosi, di melalui kegiatan Kabupaten
Kabupaten Murung Kabupaten Murung Kabupaten Murung sipil teknis, dan Murung Raya,
Raya, Gunung mas, Raya, Gunung mas, Raya, Gunung mas, rehabilitasi hutan Gunung mas,
Barito Utara, dan Barito Utara, dan Barito Utara, dan Barito Utara, dan
Kapuas Kapuas Kapuas Kapuas, BWS
Kalimantan II
Longsornya Tebing sungai  Rehabilitasi  Rehabilitas  Rehabilitas Melakuakn BAPPEDA, Dinas
tebing sungai tidak mudah Pengamanan tebing Pengamanan tebing Pengamanan tebing Pengamanan & Pengairan, Dinas
terutama di longsor terutama sungai di Kabupaten sungai di Kabupaten sungai di Kabupaten perkuatan tebing Pekerjaan umum
bagian belokan pada saat banjir Kapuas, Barito Kapuas, Barito Kapuas, Barito sungai di: Kabupaten
luar Tengah, Barito Tengah, Barito Tengah, Barito a. Kabupaten Kapuas, Barito
Selatan, Target: 23 Selatan, Target: 45 Selatan, Target: 100 Kapuas, Tengah, Barito
% % % b. Kabupaten Selatan, BWS
Barito Tengah, Kalimantan II
c. Kabupaten
Barito Selatan
Perubahan Pengamanan  Pengamanan pantai  Pengamanan pantai  Pengamanan pantai Melakukan BWS Kalimantan
garis pantai pemukiman dan 20% meliputi: 45 % meliputi: 75 % meliputi: pengaman pantai II, Bappeda, Dinas
(maju) dan mengembalikan Pembangunan Pembangunan Pembangunan di Kabupaten PU, Dinas
kerusakan garis pantai ke pengamanan garis pengamanan garis pengamanan garis Tanah Laut dan Pengairan Provinsi
pemukiman di semula dan pantai dan pantai dan pantai dan Banjarmasin Kalimantan
sekitar pengamanan pemukiman di pemukiman di pemukiman di Selatan dan Kab
sempadan pemukiman sepanjang pantai sepanjang pantai sepanjang pantai Tanah Laut &
pantai Banjarmasin
     Sarana/ prasarana  Sarana/ prasarana  Sarana/ prasarana    
pengaman pantai pengaman pantai pengaman pantai
yang dibangun. yang dibangun. yang dibangun.
 SID Abrasi Pantai  SID Abrasi Pantai  SID Abrasi Pantai
Aluh Aluh Aluh Aluh Aluh Aluh
 SID Pengaman  SID Pengaman  SID Pengaman
Pantai Pagatan Pantai Pagatan Pantai Pagatan
Penanganan Penanganan  Penanganan abrasi  Rancangan mitigasi  Rancangan mitigasi Menangani abrasi BWS Kalimantan
Abrasi Pantai abrasi pantai pantai dengan bencana/ tanggap bencana/ tanggap pantai di II, Bappeda, Dinas
masih minim lebih intensif upaya vegetatif darurat darurat Kabupaten Tanah PU, Dinas
sepanjang  Penanganan abrasi  Penanganan abrasi Laut dan Pengairan Provinsi
 kecamatan di Pesisir pantai dengan pantai dengan Banjarmasin Kalimantan
Pantai upaya vegetatif upaya vegetatif Selatan dan Kab
sepanjang sepanjang Tanah Laut &
kecamatan di Pesisir kecamatan di Pesisir Banjarmasin
Pantai Pantai
2 Penanggula kurang dampak banjir di  Rancangan mitigasi  Rancangan mitigasi  Rancangan mitigasi Melakukan Pemda
ngan Daya optimalnya masyarakat bencana/ tanggap bencana/ tanggap bencana/ tanggap Sosialisasi mitigasi Kabupaten/ Kota
Rusak Air penanganan dapat berkurang darurat darurat darurat bencana/ Provinsi, BWS

287
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
bencana  Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi ketanggap Kalimantan II,
bencana/ tanggap bencana/ tanggap daruratan BASARNAS, BNPB
darurat kepada darurat kepada
masyarakat masyarakat
kurangnya Daerah yang  Penyusunan RTD  Penyusunan RTD  Penyusunan RTD Menyusun dan Pemda
pemahaman rawan bencana atau contingency atau contingency atau contingency Sosialisasi Kabupaten/ Kota
tentang banjir siap plan dalam plan dalam plan dalam contingency plan Provinsi, BWS
manajemen menghadapi antisipasi antisipasi antisipasi Kalimantan II,
banjir banjir pada menghadapi menghadapi menghadapi BASARNAS,
periode ulang kemungkinan kemungkinan kemungkinan BNPB/ BPBD
banjir yang terjadinya banjir terjadinya banjir terjadinya banjir
direncanakan  Sosialisasi RTD atau  Sosialisasi RTD atau
contingency plan contingency plan
dalam antisipasi dalam antisipasi
menghadapi menghadapi
kemungkinan kemungkinan
terjadinya banjir terjadinya banjir
 Penyusunan peta  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun dan
resiko banjir (flood Perencanaan sistem Perencanaan sistem sosialisasi peta
hazard map) untuk peringatan dini peringatan dini resiko banjir
daerah rawan banjir datangnya banjir datangnya banjir
dan sistem dan sistem
informasi tentang informasi tentang
banjir berbasis banjir berbasis
masyarakat masyarakat
 sosialisasi peta  sosialisasi peta
resiko banjir (flood resiko banjir (flood
hazard map) untuk hazard map) untuk
daerah rawan banjir daerah rawan banjir
 Perencanaan sistem  Perencanaan dan  Pemeliharaan dan Membuat sistem
peringatan dini Pembuatan sistem pemantauan sistem peringatan dini dan
datangnya banjir peringatan dini peringatan dini sistem informasi
dan sistem datangnya banjir datangnya banjir banjir
informasi tentang dan sistem dan sistem
banjir berbasis informasi tentang informasi tentang
masyarakat banjir berbasis banjir berbasis
masyarakat masyarakat
menggunakan radio
Belum ada Bencana banjir  Perencanaan  Pembangunan  Perencanaan, Meningkatkan Pemda
persiapan dapat dijinakkan pengurangan debit bangunan Pembuatan, dan struktural mitigasi Kabupaten/ Kota
penanggulanga (dimitigasi) banjir dengan pengendali debit, Pemeliharaan bencana Provinsi, BWS
n darurat sehingga meningkatkan seperti bangunan bangunan pelimpah Kalimantan II,
bencana akibat mengurangi kapasitas bangunan pelimpah banjir, banjir, kolam BASARNAS,
banjir korban akibat pelimpah banjir, kolam retensi, retensi, saluran BNPB/ BPBD

288
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
banjir kolam retensi, saluran pengalih pengalih dsb
saluran pengalih dsb
dsb
 Perencanaan dan  Perencanaan dan  Perencanaan dan Menyebarkan
Masterplan Masterplan Masterplan informasi banjir
pengendali banjir pengendali banjir pengendali banjir secara tepat
 Perencanaan dan  Perencanaan dan
pemeliharaan pemeliharaan
bangunan- bangunan-
bangunan bangunan
prasarana prasarana
pengendali banjir pengendali banjir
 Mengurangi debit
banjir dengan
pembangunan
bangunan-
bangunan
prasarana
pengendali banjir
misal: areal parkir
air sementara,
sumur resapan,
Reboisasi
 Pengendalian erosi  Pengendalian erosi  Pengendalian erosi
dan sedimentasi dan sedimentasi dan sedimentasi
akibat banjir sesuai akibat banjir sesuai akibat banjir sesuai
dengan lokasinya, dengan lokasinya, dengan lokasinya,
yaitu dilereng bukit yaitu dilereng bukit yaitu dilereng bukit
(dengan sistem (dengan sistem (dengan sistem
teras, saluran di teras, saluran di teras, saluran di
lereng dan lereng dan lereng dan
penanaman segaris) penanaman segaris) penanaman segaris)
atau di sungai atau di sungai atau di sungai
(dengan (dengan (dengan
pembangunan pembangunan pembangunan
revetment, check revetment, check revetment, check
dam) dam) dam)
 Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi Melakukan Pemda
bencana/ tanggap bencana/ tanggap bencana/ tanggap Sosialisasi mitigasi Kabupaten/ Kota
darurat kepada darurat kepada darurat kepada bencana/ Provinsi, BWS
masyarakat masyarakat masyarakat ketanggap Kalimantan II,
 Perencanaan dan  Perencanaan dan daruratan BASARNAS, BNPB
menetapkan tempat menetapkan tempat Kabupaten
pengusian pengusian Murung Raya,

289
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Pembangunan Gunung Mas,
fasilitas Barito Utara,
pengungsian Barito Selatan,
 Perencanaan,  Perencanaan,  Perencanaan, Membuat sistem Barito Timur,
Pembuatan dan Pembuatan dan Pembuatan dan peringatan dini dan Kapuas, Tabalong,
Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem sistem informasi Balangan, Hulu
peringatan dini peringatan dini peringatan dini banjir Sungai Utara,
datangnya banjir datangnya banjir datangnya banjir Hulu Sungai
serta sistem serta sistem serta sistem Tengah, Hulu
informasi tentang informasi tentang informasi tentang Sungai Selatan,
banjir berbasis banjir berbasis banjir berbasis Tapin, Barito
masyarakat masyarakat masyarakat Kuala, Kotabaru,
 pengamanan muara, Banjar, Kota
operasi dan Banjarbaru,
pemeliharaan serta Banjarmasin,
monitoring sungai Tanah Laut
3 Pemulihan Ketidaksiapan Fungsi  Sosialisasi fungsi  Sosialisasi fungsi  Sosialisasi fungsi Melibatkan peran Pemda
Daya Rusak dalam lingkungan lingkungan hidup lingkungan hidup lingkungan hidup masyarakat dalam Kabupaten/ Kota
Air memulihkan hidup dan terhadap terhadap terhadap memulihkan fungsi Provinsi, BWS
kondisi sistem masyarakat masyarakat masyarakat lingkungan hidup Kalimantan II,
lingkungan prasarana  Melaksanakan  Melaksanakan BASARNAS,
hidup setelah sumber daya air restorasi untuk restorasi untuk BNPB/ BPBD
terjadi bencana dapat dipulihkan mengembalikan mengembalikan
banjir kembali fungsi lingkungan fungsi lingkungan
hidup berbasis hidup berbasis
masyarakat masyarakat
Penyediaan sarana
dan prasarana
(bibit,
pendampingan,
penyuluhan, dll)
untuk
pemberdayaan
masyarakat
 Merehabilitasi  Merehabilitasi  Merehabilitasi
kondisi penduduk kondisi penduduk kondisi penduduk
korban bencana korban bencana korban bencana
banjir banjir banjir
 Revitalisasi  Revitalisasi
bangunan dan bangunan dan
fasilitas umum fasilitas umum
terhadap dampak terhadap dampak
banjir banjir
 Sosialisasi resiko

290
Sasaran/ Target Strategi
Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
tinggal di kawasan
banjir, dan tindakan
untuk mereduksi
akibat banjir
 Memperbaiki  Memperbaiki  Memperbaiki
kerusakan kerusakan kerusakan
prasarana SDA yang prasarana SDA yang prasarana SDA yang
timbul akibat banjir timbul akibat banjir timbul akibat banjir
 Memelihara  Memelihara
prasarana SDA yang prasarana SDA yang
terhadap banjir terhadap banjir

291
IV. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SEDANG)
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Pengelolaan Kurangnya Tersedianya  Pembuatan  Pembuatan  Pembuatan Melakukan Kementrian PU,
Sistem informasi informasi SDA rancangan Sistem rancangan Sistem rancangan Sistem Inventarisasi dan Kementrian
Informasi mengenai mengenai Database Database Database validasi data-data Kehutanan,
SDA sesuai kondisi SDA, kondisi: perencanaan SDA perencanaan SDA perencanaan SDA SDA di WS Barito BPDAS, BWS,
Kewenanga dikarenakan Hodrologis, WS Barito WS Barito WS Barito Dinas Pengairan,
nnya minimnya Hidroklimatologi  Update Sistem  Update Sistem Dinas PU, Badan
ketersediaan , Hidrogeologi, Database Database Informasi
data terkait Kebijakan SDA, perencanaan SDA perencanaan SDA Geospasial, BMKG
dengan SDA di Prasarana SDA, WS Barito WS Barito  
WS Barito Teknologi SDA,  Upload Sistem  
  Lingkungan Database  
  pada SDA, perencanaan SDA
  Kegiatan Sosek WS Barito kedalam
Budaya Network internet
Masyarakat yang  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Melakukan
terkait SDA Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Peningkatan dan
  Hidrologi Kalsel Dan Hidrologi Kalsel Dan Hidrologi Kalsel Dan pengembangan
  Pemantauan Pemantauan Pemantauan system informasi
  Kualitas Air Kalsel Kualitas Air Kalsel Kualitas Air Kalsel SDA
 Operasional  Operasional  
Penyelenggaraan Penyelenggaraan  
Data dan Informasi Data dan Informasi
Bidang SDA Bidang SDA
 Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan
Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi
BWS Kalimantan II BWS Kalimantan II BWS Kalimantan II
 Monitoring Data  Monitoring Data
SDA SDA
 Kekeringan Kalsel  Kekeringan Kalsel
 Banjir Kalsel  Banjir Kalsel
 TP OP Kalsel  TP OP Kalsel
 DAK Kalsel  DAK Kalsel
 Manajemen Aset  Manajemen Aset  Manajemen Aset
Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum Umum Umum
Ketidakseraga Tersediany a  Inventarisasi,  Inventarisasi,  Inventarisasi, Memperbaiki Kementrian PU,
man data SDA Data SDA yang standarisasi, dan standarisasi, dan standarisasi, dan kualitas data, Kementrian
baik dalam hal terintegrasi dan integrasi data SDA integrasi data SDA integrasi data SDA Menyeragamkan Kehutanan,
kelengkapan, memenuhi kedalam format kedalam format kedalam format format data SDA, BPDAS, BWS,
level, referensi, standar IDSN IDSN IDSN IDSN dan melakukan Dinas Pengairan,
jenis, kualitas  Keterbukaan  Keterbukaan sosialisasi IDSN Dinas PU, Badan
data terkait informasi antar informasi antar dilingkungan BWS Informasi

292
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dengan IDSN instansi pemerintah instansi pemerintah dan rekan kerja Geospasial, BMKG
terkait
Kerapatan Terpenuhinya  Pemeliharaan  Pemeliharaan  Pemeliharaan Mengupgrade Kementrian PU,
jaringan informasi SDA Stasiun AWLR Stasiun AWLR Stasiun AWLR stasiun, melakukan Kementrian
stasiun SDA yang aktual Timpah, Muara Timpah, Muara Timpah, Muara perawatan, dan Kehutanan,
(hujan/ debit) Teweh, Kandui, Dan Teweh, Kandui, Dan Teweh, Kandui, Dan melakukan BPDAS, BWS,
masih kurang Hayaping Hayaping Hayaping Pengadaan Stasiun Dinas Pengairan,
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan dan sistem Dinas PU, Badan
Stasiun AWLR pada Stasiun AWLR pada Stasiun AWLR pada informasi SDA di Informasi
Sungai Orde 2 dan 3 Sungai Orde 2 dan 3 Sungai Orde 2 dan 3 Kabupaten Murung Geospasial, BMKG
 Upgrade Stasiun  Upgrade Stasiun  Upgrade Stasiun Raya, Kabupaten
Hujan Otomatis di Hujan Otomatis di Hujan Otomatis di Kapuas, Kabupaten
Stasiun Tabak Stasiun Tabak Stasiun Tabak Barito Utara,
Kanilan, Timpah, Kanilan, Timpah, Kanilan, Timpah, Kabupaten Barito
Buntok, Mandomai, Buntok, Mandomai, Buntok, Mandomai, Selatan, Kabupaten
Mantangai Mantangai Mantangai Tanah Laut
 Upgrade stasiun  Upgrade stasiun  Upgrade stasiun
Klimatologi Klimatologi Otomatis Klimatologi
Otomatis di Stasiun di Stasiun Muara Otomatis di Stasiun
Muara teweh dan teweh dan Tampa Muara teweh dan
Tampa  Penambahan dan Tampa
Pengembangan  Penambahan dan
Jaringan Stasiun Pengembangan
Hujan dan Debit Jaringan Stasiun
SDA WS Barito Hujan dan Debit
terutama di daerah SDA WS Barito
hulu terutama di daerah
hulu
Kurangnya Terlaksananya  Pelatihan/  Pelatihan/  Sosialisasi dan Mengadakan Kementrian PU,
tenaga-tenaga pengelolaan workshop tenaga workshop tenaga Pelatihan/ sosialisasi dan Kementrian
profesional Sistem Informasi pengelola informasi pengelola informasi workshop tenaga melakukan Kehutanan,
yang terlatih SDA pada SDA di Tingkat SDA di Tingkat pengelola informasi pelatihan Sistem BPDAS, BWS,
untuk tingkat Nasional, Provinsi Provinsi dan SDA tingkat Informasi SDA Dinas Pengairan,
menangani Provinsi, dan Kabupaten Provinsai, antar institusi di Dinas PU, Badan
dan mengelola Kabupaten/ Kabupaten dan di tiap tingkat Informasi
sistem Kota antar institusi administrasi Geospasial, BMKG
informasi SDA, seluruh pengelola
baik di tingkat WS Barito
Provinsi
maupun
tingkat
Kabupaten

293
V. PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA (SEDANG)
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Target Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Penyelengga Kurang Keterlibatan  Diadakan PKM dan  Diadakan PKM dan  Diadakan PKM dan Meningkatkan Pemda,
raan kepeduliannya masyarakat sosialisasi pada sosialisasi pada sosialisasi pada kinerja perencanaan BAPPEDA, LSM,
Pemberdaya masyarakat sejak setiap program atau setiap program atau setiap program atau melalui PKM dan BWS, Dinas PU,
an para terhadap rasa perancanaan, kegiatan kegiatan kegiatan melakukan Dinas Pengairan,
Pemilik kepemilikan sehingga perencanaan SDA perencanaan SDA perencanaan SDA sosialisasi di Dinas Tenaga
Kepentinga pada Program diharpkan seluruh Wilayah WS Kerja, Dinas
n dan dan keinginan dan Barito Pertanian, Dinas
Kelembagaa Pembangunan kebutuhan Perindustrian
n SDA SDA masyarakat dan
secara sejalan dengan Perdagangan,
Terencana program dan Kementrian
dan pembangunan ESDM
Sistematis SDA yang
dilaksanakan
Pemerintah, dan
diharapkan
dapat
menumbuhkan
rasa kepemilikan
masyarakat
terhadap
bangunan SDA
Pelibatan Terkendalinya  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan  Membuat melakukan Pemda,
masyarakat pemanfaatan air hemat air dan hemat air dan tampungan air Sosialisasi Gerkan BAPPEDA, LSM,
dalam upaya permukaan dan aplikasi metode SRI aplikasi metode SRI hujan pada skala Hemat Air BWS, Dinas PU,
penghematan airtanah dangkal dalam budidaya dalam budidaya rumah tangga (water Dinas Pengairan,
air tanaman padi secara tanaman padi secara harvesting) Dinas Tenaga
luas luas Kerja, Dinas
Pertanian, Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan,
Kementrian
ESDM
Kabupaten
Murung Raya,
Gunung Mas,
Barito Utara,
Barito Selatan,
Barito Timur,
Kapuas,
Tabalong,

294
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Target Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Balangan, Hulu
Sungai Utara,
Hulu Sungai
Tengah, Hulu
Sungai Selatan,
Tapin, Barito
Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut
Lemah dan Penegakan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Membuat Perda dan Pemda,
tidak hukum bidang penegakan penegakan penegakan melakukan BAPPEDA, LSM,
optimalnya SDA peraturan masalah peraturan masalah peraturan masalah sosialisasi serta BWS, Dinas PU,
penegakan bidang hukum bidang hukum bidang hukum meningkatkan Dinas Pengairan,
hukum bidang terkait dengan terkait dengan terkait dengan peran masyarakat Dinas Tenaga
SDA pemanfaatan, pemanfaatan, pemanfaatan, dalam rangka Kerja, Dinas
pengembangan, dan pengembangan, dan pengembangan, dan pelestarian Pertanian, Dinas
pembangunan pembangunan pembangunan konservasi hutan, Perindustrian
sarana dan sarana dan sarana dan sumber mata air dan
prasanara SDA prasanara SDA prasanara SDA Perdagangan,
     Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melakukan Kementrian
penegakan penegakan penegakan Pendampingan dan ESDM
peraturan masalah peraturan masalah peraturan masalah melakukan Kabupaten
bidang hukum bidang hukum bidang hukum pembinaan dalam Murung Raya,
terkait dengan terkait dengan terkait dengan upaya Tabalong, Hulu
pemanfaatan, pemanfaatan, pemanfaatan, pemberdayaan Sungai Utara,
pengembangan, dan pengembangan, dan pengembangan, dan masyarakat di Hulu Sungai
pembangunan pembangunan pembangunan sekitar kawasan Selatan, Banjar,
sarana dan sarana dan sarana dan hutan Tanah Laut
prasanara SDA prasanara SDA prasanara SDA
 Mengupayakan
penambahan areal
hutan lindung,
kawasan suaka
alam (hutan suaka
alam, taman
nasional) dan
kawasan pelestarian
alam Kawasan
Batikap I, Batikap II,
Batikap III,
Kabupaten Murung

295
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Target Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Raya, 740.375 Ha ,
Kawasan Muara
Uya, Kabupaten
Tabalong, 25.000 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Meratus
Hulu, Tanjung,
46.250 Ha
Kabupaten
Tabalong, Kawasan
Nagara,
KabupatenHSU,
150.000 Ha [suaka
margasatwa] dan
kawasan Meratus
Hulu, Tanjung,
46.250 Ha
Kabupaten HSU,
.Kawasan G
Kentawan,
Kabupaten HSS, 245
Ha [cagar alam],
Kawasan Pulau
Kaget Seluas 275 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Pulau
Kembang Seluas 60
Ha [cagar alam]
Baritokuala,
Kawasan Hutan
Gambut Liang
Anggang, Kabupaten
Banjar, 6.000 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Pelaihari,
Martapura, Provinsi
Kalimantan Selatan,
155.000 Ha [cagar
alam dan suaka
margasatwa],
kawasan Pelaihari,
Tanah Laut, Provinsi
Kalimantan Selatan,

296
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Target Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
35.000 Ha [cagar
alam dan suaka
margasatwa]
Belum adanya Adanya  Pembentukan forum  Pembentukan forum  Pembentukan forum Membentuk wadah Pemda,
pengaturan kewenangan dan di tingkat lapangan di tingkat lapangan di tingkat lapangan koordinasi di WS BAPPEDA, LSM,
yang jelas pengaturan yang yang melibatkan yang melibatkan yang melibatkan Provinsi dan BWS, Dinas PU,
mengenai jelas dalam masyarakat, masyarakat, masyarakat, Kabupaten/ Kota Dinas Pengairan,
pembagian pengelolaan SDA misalnya forum DAS misalnya forum DAS misalnya forum DAS serta penyusunan Dinas Tenaga
peran dan  Pembentukan  Pembentukan kebijakan Kerja, Dinas
koordinasi dari TKPSDA dan Dewan TKPSDA dan Dewan pengelolaan SDA Pertanian, Dinas
berbagai Sumberdaya Air Sumberdaya Air Perindustrian
Lembaga yang  Optimalisasi dan dan
terkait dengan koordinasi anatar Perdagangan,
pengelolaan lembaga SDA dalam Kementrian
SDA di Wilayah forum yang telah ESDM
Sungai dibentuk Kabupaten
Murung Raya,
Tabalong, Hulu
Sungai Utara,
Hulu Sungai
Selatan, Banjar,
Tanah Laut
Kurangnya Terlibatnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melibatkan Pemda,
keterlibatan masyarakat pelibatan pelibatan pelibatan masyarakat dan BAPPEDA, LSM,
masyarakat dalam Kegiatan masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam dunia usaha dalam BWS, Dinas PU,
dalam Kegiatan Konservasi pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA di Dinas Pengairan,
Konservasi dengan dengan dengan WS Barito Dinas Tenaga
Pendampingan dan Pendampingan dan Pendampingan dan Kerja, Dinas
pembinaan dalam pembinaan dalam pembinaan dalam Pertanian, Dinas
rangka rangka rangka Perindustrian
meningkatkan taraf meningkatkan taraf meningkatkan taraf dan
ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat Perdagangan,
di kawasan sekitar di kawasan sekitar di kawasan sekitar Kementrian
sumber air di DAS sumber air di DAS sumber air di DAS ESDM
dengan Sosialisasi dengan Sosialisasi dengan Sosialisasi Kabupaten
Jalur Hijau & Jalur Hijau & Jalur Hijau & Murung Raya,
Sumur Resapan, Sumur Resapan, Sumur Resapan, Gunung Mas,
Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Barito Utara,
Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Barito Selatan,
Keras, Sosialisasi Keras, Sosialisasi Keras, Sosialisasi Barito Timur,
Penanaman Batang Penanaman Batang Penanaman Batang Kapuas,
Hidup, Sosialisasi Hidup, Sosialisasi Hidup, Sosialisasi Tabalong,
Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Balangan, Hulu

297
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Target Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dan Sosialisasi dan Sosialisasi dan Sosialisasi Sungai Utara,
Tumpang Sari di Tumpang Sari di Tumpang Sari di Hulu Sungai
Kabupaten dengan Kabupaten dengan Kabupaten dengan Tengah, Hulu
pengawasan 1-3 Kali pengawasan 1-3 Kali pengawasan 1-3 Kali Sungai Selatan,
dalam setahun dalam setahun dalam setahun Tapin, Barito
 Pembuatan Kebun Kuala, Kotabaru,
Bibit Rakyat (KBR) Banjar, Kota
dan Peningkatan Banjarbaru,
jumlah resapan air Banjarmasin,
sebagai imbuhan Tanah Laut
aliran dasar dengan
Pembuatan Sumur
Resapan
 Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Membentuk Pemda,
Rancangan PERDA Rancangan PERDA Rancangan PERDA TKPSDA di WS BAPPEDA, LSM,
pembuangan pembuangan pembuangan Provinsi dan BWS, Dinas PU,
sampah dan limbah sampah dan limbah sampah dan limbah Kabupaten/ Kota Dinas Pengairan,
langsung ke sungai. langsung ke sungai. langsung ke sungai. serta menyusun Dinas Tenaga
 Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan kebijakan Kerja, Dinas
saluran drainase/ saluran drainase/ saluran drainase/ pengelolaan SDA Pertanian, Dinas
saluran limbah saluran limbah saluran limbah dengan menetapkan Perindustrian
rumah tangga rumah tangga rumah tangga PERDA dan
penampungan/ penampungan/ penampungan/ pembuangan Perdagangan,
IPAL. IPAL. IPAL. sampah dan limbah Kementrian
 Perencanaan Toilet  Perencanaan Toilet  Perencanaan Toilet langsung ke sungai ESDM
Umum, IPAL Umum, IPAL Umum, IPAL Kabupaten
Komunal, dan Komunal, dan Komunal, dan Murung Raya,
Tempat Tempat Tempat Gunung Mas,
Pembuangan Pembuangan Pembuangan Barito Utara,
Sampah Akhir Sampah Akhir Sampah Akhir Barito Selatan,
 Program  Program  Program Barito Timur,
Pengendalian Pengendalian Pengendalian Kapuas,
sampah yang masuk sampah yang masuk sampah yang masuk Tabalong,
kedalam sungai kedalam sungai kedalam sungai Balangan, Hulu
melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan Sungai Utara,
Prokasih/ Prokasih/ Prokasih/ Hulu Sungai
Superkasih Superkasih Superkasih Tengah, Hulu
 Pembuatan saluran Sungai Selatan,
drainase/ saluran Tapin, Barito
limbah rumah Kuala, Kotabaru,
tangga Banjar, Kota
penampungan/ Banjarbaru,
IPAL. Banjarmasin,

298
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Target Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Pembuatan Toilet Tanah Laut
Umum, IPAL
Komunal, dan
Tempat
Pembuangan
Sampah Akhir
 Penyediaan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan (DAK)
 Pencanangan  Pencanangan  Pencanangan Melibatkan Pemda,
Gerakan Bersih dan Gerakan Bersih dan Gerakan Bersih dan Masyarakat agar BAPPEDA, LSM,
Sehat Lingkungan Sehat Lingkungan Sehat Lingkungan berperan secara BWS, Dinas PU,
(GEBERSELING), (GEBERSELING), (GEBERSELING), aktif dalam Dinas Pengairan,
Kegiatan Sosial Kegiatan Sosial Kegiatan Sosial Pengelolaan SDA Dinas Tenaga
seperti: Kelompok seperti: Kelompok seperti: Kelompok Kerja, Dinas
Kader Lingkungan Kader Lingkungan Kader Lingkungan Pertanian, Dinas
Hidup Hidup Hidup Perindustrian
 dan Koordinasi  dan Koordinasi  dan Koordinasi dan
Forum Komunikasi Forum Komunikasi Forum Komunikasi Perdagangan,
lingkungan Hidup lingkungan Hidup lingkungan Hidup Kementrian
(LSM, media masa, (LSM, media masa, (LSM, media masa, ESDM
Bapedalda) Bapedalda) Bapedalda) Kabupaten
 Seterilisasi/ Murung Raya,
pembersihan sungai Gunung Mas,
dari limbah sampah Barito Utara,
rutin seminggu satu Barito Selatan,
kali Barito Timur,
Kurangnya Terlibatnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melibatkan Kapuas,
keterlibatan masyarakat pelibatan pelibatan pelibatan masyarakat dan Tabalong,
masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam dunia usaha dalam Balangan, Hulu
dalam pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA pengelolaan SDA di Sungai Utara,
pengelolaan WS Barito Hulu Sungai
SDA Tengah, Hulu
Sungai Selatan,
Tapin, Barito
Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut

299
Tabel 4.3 Matrik Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Barito (Skenario Tinggi)
I. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR (TINGGI)
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1  Perlindungan Meningkatnya Luas lahan kritis  Penanaman Pohon  Penanaman Pohon  Penanaman Pohon  Melakukan BPDASHL Barito,
dan luas lahan kritis berkurang (Pada bertajuk rapat & bertajuk rapat & bertajuk rapat & Rehabilitasi DAS Kementerian
Pelestarian pada Daerah DAS Prioritas Perlindungan Sumber Perlindungan Sumber Perlindungan Sumber dengan Lingkungan
Sumber Daya Aliran Sungai 109.605 Ha) Air di Kabupaten Air di Kabupaten Air di Kabupaten penghutanan Hidup, Dinas
Air yang Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, kembali Kehutanan
diakibatkan oleh Barito Selatan, Barito Barito Selatan, Barito Barito Selatan, Barito menggunakan model Kabupaten
pembalakan liar Timur, Barito utara, Timur, Barito utara, Timur, Barito utara, Wanatani (Total Balangan, Banjar,
dan pembukaan Gunungmas, Kapuas, Gunungmas, Kapuas, Gunungmas, Kapuas, seluas 5548, 64 Ha) Barito Selatan,
lahan untuk Kotabaru, Kotabaru, Kotabaru, dan Barito Timur,
perkebunan Murungraya, Murungraya, Murungraya,  Rehabilitasi Hutan Barito utara,
Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tanahlaut, DAS Prioritas (9.150 Gunungmas,
Tapin Tapin Tapin Ha) Kapuas, Kotabaru,
 Kawasan sumber air  Kawasan sumber air  Kawasan sumber air Murungraya,
yang dilindungi/ yang dilindungi/ yang dilindungi/ Tabalong,
dikonservasi: dikonservasi: dikonservasi: Tanahlaut, Tapin,
 SID Konservasi DAS  SID Konservasi DAS  SID Konservasi DAS BAPPEDA
Batulicin Batulicin Batulicin Kabupaten
 Studi Aboretum  Studi Aboretum  Studi Aboretum Balangan, Banjar,
Sungai Nagara di Sungai Nagara di Sungai Nagara di Barito Selatan,
DAS Negara DAS Negara DAS Negara Barito Timur,
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong Barito utara,
dan Kabupaten dan Kabupaten dan Kabupaten Gunungmas,
Balangan Balangan Balangan Kapuas, Kotabaru,
 Studi Aboretum  Studi Aboretum  Studi Aboretum Murungraya,
Sungai Tapin di DAS Sungai Tapin di DAS Sungai Tapin di DAS Tabalong,
Tapin Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin Kabupaten Tanahlaut, Tapin
Tapin Tapin Tapin
 Studi Aboretum  Studi Aboretum  Studi Aboretum
Sungai Riam Kanan Sungai Riam Kanan Sungai Riam Kanan
di DAS Riam Kanan di DAS Riam Kanan di DAS Riam Kanan
Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar
 SID Konservasi Sub  SID Konservasi Sub  SID Konservasi Sub
DAS Amandit DAS Amandit DAS Amandit
Target: 30% Target: 60%  Target: 60%
a. Tidak a. Pembukaan  Kegiatan vegetatif di  Kegiatan vegetatif di  Kegiatan vegetatif di Mengupayakan BPDASHL Barito,
terkendalinya luas hutan untuk Kabupaten Balangan, Kabupaten Balangan, Kabupaten Balangan, penurunan laju erosi Kementerian
konversi hutan perkebunan Banjar, Barito Selatan, Banjar, Barito Selatan, Banjar, Barito Selatan, dengan mengurangi Lingkungan
menjadi terkendali Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito luasan lahan kritis Hidup, Dinas
perkebunan b. Menurunkan Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, dan mempertahankan Kehutanan
mete/ kakao laju erosi dan Gunungmas, Gunungmas, Gunungmas, keberadaan air tanah Kabupaten

300
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
b. Perlindungan sedimentasi di Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, serta mata air Balangan, Banjar,
Hulu DAS Barito hilir DAS Barito, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, beberapa sungai Barito Selatan,
terhadap erosi & serta Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, besar di Provinsi Barito Timur,
sedimentasi di menurunkan level Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kalimantan Selatan, Barito utara,
Pegunungan kekritisan DAS Banjarbaru, Kotabaru, Banjarbaru, Kotabaru, Banjarbaru, Kotabaru, dan Kalimantan Gunungmas,
Meratus dan ( III/ sangat Murungraya, Murungraya, Murungraya, Tengah dengan cara: Kapuas, Kotabaru,
Kabupaten kritis) Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tanahlaut,  Kombinasi Murungraya,
Murung Raya c. Pengendalian Tapin Tapin Tapin Tanaman Keras, Tabalong,
akibat Perubahan  Kombinasi Tanaman  Kombinasi Tanaman  Kombinasi Tanaman Produksi Terbatas Tanahlaut, Tapin,
penambangan Penggunaan Keras, Produksi Keras, Produksi Keras, Produksi  Penanaman Jalur BAPPEDA
batubara dan lahan di DAS Terbatas seluas 1.017 Terbatas seluas 1.017 Terbatas seluas 1.017 Hijau dan Kabupaten
emas Barito, Provinsi Ha Ha Ha Penggalakkan Pagar Balangan, Banjar,
Kalimantan  Penanaman Jalur  Penanaman Jalur  Penanaman Jalur Hijau, atau Hutan Barito Selatan,
Selatan [DAS Hijau dan Hijau dan Hijau dan Kota Barito Timur,
Balangan, DAS Penggalakkan Pagar Penggalakkan Pagar Penggalakkan Pagar  Penanaman Barito utara,
Riam Kanan, DAS Hijau Seluas 11.385 Hijau Seluas 11.385 Hijau Seluas 11.385 Vegetasi Tetap, Gunungmas,
Riam Kiwa, dan Ha Ha Ha dikombinasi dengan Kapuas, Kotabaru,
DAS Tabalong  Penanaman Vegetasi  Penanaman Vegetasi  Penanaman Vegetasi tanaman penutup Murungraya,
Kanan Tetap, dikombinasi Tetap, dikombinasi Tetap, dikombinasi tanah Tabalong,
dengan tanaman dengan tanaman dengan tanaman  Tumpangsari Tanahlaut, Tapin
penutup tanah seluas penutup tanah seluas penutup tanah seluas dengan tanaman
141.065 Ha 141.065 Ha 141.065 Ha tahunan pada
Tumpangsari dengan  Tumpangsari dengan  Tumpangsari dengan sawah, dan
tanaman tahunan tanaman tahunan tanaman tahunan pergiliran tanaman
pada sawah, dan pada sawah, dan pada sawah, dan  Vegetasi Tetap,
pergiliran tanaman pergiliran tanaman pergiliran tanaman Produksi Terbatas
Seluas 4.213 Ha Seluas 4.213 Ha Seluas 4.213 Ha pada perkebunan/
 Vegetasi Tetap,  Vegetasi Tetap,  Vegetasi Tetap, tegalan dikawasan
Produksi Terbatas Produksi Terbatas Produksi Terbatas lindung
pada perkebunan/ pada perkebunan/ pada perkebunan/
tegalan dikawasan tegalan dikawasan tegalan dikawasan
lindung seluas 4.069 lindung seluas 4.069 lindung seluas 4.069
Ha Ha Ha
 Penanaman Hutan  Penanaman Hutan  Penanaman Hutan
Kota seluas 133 Ha Kota seluas 133 Ha Kota seluas 133 Ha
Target: 30% Target: 60% Target: 100%
Meningkatnya Pengolahan tanah  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi  Pengendalian Erosi Melakukan BPDASHL Barito,
erosi dan di daerah hulu secara teknis terhadap secara teknis terhadap secara teknis terhadap pengendalian BWS Kalimantan
sedimentasi mengindahkan lereng kritis pada lereng kritis pada lereng kritis pada pengolahan tanah di II
kaidah konservasi Kabupaten Balangan, Kabupaten Balangan, Kabupaten Balangan, daerah hulu, dengan Dinas Kehutanan,
sehingga laju Banjar, Barito Selatan, Banjar, Barito Selatan, Banjar, Barito Selatan, cara: BAPPEDA, Dinas
erosi dan Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito Barito Timur, Barito  Rorak/ Saluran PU:
sedimentasi Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Utara, Baritokuala, Buntu Kabupaten
berkurang Gunungmas, Gunungmas, Gunungmas,  Pembuatan teras Balangan, Banjar,

301
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, bangku, teras Barito Selatan,
Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, guludan, dan teras Barito Timur,
Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, individu yang Barito Utara,
Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota dikombinasi Baritokuala,
Banjarbaru, Kotabaru, Banjarbaru, Kotabaru, Banjarbaru, Kotabaru, dengan batang Gunungmas,
Murungraya, Murungraya, Murungraya, hidup, Rorak/ Hulusungai
Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tanahlaut, Tabalong, Tanahlaut, Saluran Buntu, Selatan,
Tapin Tapin Tapin atau pembuang Hulusungai
 Rorak/ Saluran  Rorak/ Saluran  Rorak/ Saluran  Pembuatan saluran Tengah,
Buntu, seluas 163.262 Buntu, seluas 163.262 Buntu, seluas 163.262 pengendali air dan Hulusungai Utara,
Ha Ha Ha tanah di daerah Kapuas, Kota
 Pembuatan teras  Pembuatan teras  Pembuatan teras perkebunan/ Banjarbaru,
bangku, teras bangku, teras bangku, teras budidaya Kotabaru,
guludan, dan teras guludan, dan teras guludan, dan teras Murungraya,
individu yang individu yang individu yang Tabalong,
dikombinasi dengan dikombinasi dengan dikombinasi dengan Tanahlaut, Tapin
batang hidup, Rorak/ batang hidup, Rorak/ batang hidup, Rorak/
Saluran Buntu, atau Saluran Buntu, atau Saluran Buntu, atau
pembuang Seluas pembuang Seluas pembuang Seluas
21.903 Ha 21.903 Ha 21.903 Ha
 Pembuatan saluran  Pembuatan saluran  Pembuatan saluran
pengendali air dan pengendali air dan pengendali air dan
tanah di daerah tanah di daerah tanah di daerah
perkebunan/ perkebunan/ perkebunan/
budidaya seluas budidaya seluas budidaya seluas
11.368 ha 11.368 ha 11.368 ha
 Kajian Sedimentasi  Kajian Sedimentasi  Kajian Sedimentasi
Sungai Negara Sebagai Sungai Negara Sebagai Sungai Negara Sebagai
Pendukung Polder Pendukung Polder Pendukung Polder
Alabio Alabio Alabio
 Konservasi Sipil Sub-  Konservasi Sipil Sub-  Konservasi Sipil Sub-
Sub DAS Riam Kanan, Sub DAS Riam Kanan, Sub DAS Riam Kanan,
Sub DAS Tapin, Sub Sub DAS Tapin, Sub Sub DAS Tapin, Sub
DAS Batang Alai DAS Batang Alai DAS Batang Alai
Target 30% Target 70% Target 100%
Terjadinya Penurunan  Penanaman hutan  Penanaman hutan  Penanaman hutan Melaksanakan BPDASHL Barito,
aktivitas signifikan laju rakyat 100 Ha, hutan rakyat 200 Ha, hutan rakyat 300 Ha, hutan Penanaman, dan BWS Kalimantan
tambang di hulu erosi yang masuk produksi 150 Ha, produksi 200 Ha, produksi 250 Ha, peremajaan kawasan II
sungai akan ke Sungai Kapuas hutan lindung 500 Ha hutan lindung 1.000 hutan lindung 1.500 hutan lindung atau Dinas Kehutanan,
berpengaruh Murung di Hulu Sungai Ha di Hulu Sungai Ha di Hulu Sungai hutan produksi BAPPEDA, Dinas
terhadap Kapuas Murung Kapuas Murung Kapuas Murung melalui penanaman PU:
keseimbangan hutan rakyat, hutan Kabupaten
sungai dan produksi, dan hutan Balangan, Banjar,
besaran sedimen lindung Barito Selatan,

302
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
yang Penurunan  Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Melaksanakan Barito Timur,
ditimbulkannya. signifikan laju pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian Barito Utara,
Pendangkalan erosi yang masuk hulu DAS di: hulu DAS di: hulu DAS di: pengolahan tanah di Baritokuala,
sungai akan ke Sungai  Sungai Ayu, 10.000  Sungai Ayu, 20.000  Sungai Ayu, 27.000 hulu DAS di: Gunungmas,
mengurangi Tabalong Kiwa, Ha Ha Ha  Sungai Ayu, Hulusungai
kemampuan Ayu, Batangalai,  Sungai Batangalai,  Sungai Batangalai,  Sungai Batangalai, [Kabupaten Selatan,
navigasi sungai. Tapin, Alalak, 500 Ha 1.000 Ha 2.000 Ha Tabalong] Hulusungai
Martapura  Sungai Tapin, 2.500  Sungai Tapin, 5.000  Sungai Tapin, 7.500  Sungai Batangalai, Tengah,
Ha Ha Ha [Kabupaten HST] Hulusungai Utara,
 Sungai Alalak, 1.000  Sungai Alalak, 2.000  Sungai Alalak, 4.400  Sungai Tapin, Kapuas, Kota
Ha Ha Ha [Kabupaten Tapin] Banjarbaru,
 Sungai Martapura,  Sungai Martapura,  Sungai Martapura,  Sungai Alalak, Kotabaru,
10.000 Ha 20.000 Ha 37.000 Ha [Kabupaten Banjar] Murungraya,
 Sungai Martapura, Tabalong,
[Kabupaten Banjar] Tanahlaut, Tapin
Pengelolaan Terkendalinya  Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Melaksanakan BPDASHL Barito,
lahan gambut ekosistem lahan pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian pola BWS Kalimantan
yang kurang gambut, namun hulu DAS, di: hulu DAS, di: hulu DAS, di: penggunaan lahan di II
tepat di Daerah tetap produktif  Sungai Lahei  Sungai Lahei  Sungai Lahei DAS yang berhilir Dinas Kehutanan,
Aliran Sungai [Kabupaten Murung [Kabupaten Murung [Kabupaten Murung pada sungai Barito BAPPEDA, Dinas
Mentangin Raya] Raya] Raya] PU:
 Sungai Teweh  Sungai Teweh  Sungai Teweh Kabupaten
[Kabupaten Murung [Kabupaten Murung [Kabupaten Murung Balangan, Banjar,
Raya] Raya] Raya] Barito Selatan,
 Sungai Ayuh  Sungai Ayuh Barito Timur,
[Kabupaten Barito [Kabupaten Barito Barito Utara,
Selatan] Selatan] Baritokuala,
 Sungai Bekakar dan Gunungmas,
Takuan Puri Hulusungai
[Kabupaten Barito Selatan,
Timur] Hulusungai
 Kebijakan pengelolaan  Kebijakan pengelolaan  Kebijakan pengelolaan Menyusun Kebijakan Tengah,
kondisi DAS pada kondisi DAS pada kondisi DAS pada pengelolaan kondisi Hulusungai Utara,
kawasan potensi kawasan potensi kawasan potensi DAS pada kawasan Kapuas, Kota
pertambangan Kapuas pertambangan Kapuas pertambangan Kapuas potensi pertambangan Banjarbaru,
Target: 35 % Target: 70 % Target: 100 % Kapuas Kotabaru,
 Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Melaksanakan Murungraya,
pengolahan tanah di pengolahan tanah di pengolahan tanah di Pengendalian Tabalong,
hulu DAS di Sungai hulu DAS di Sungai hulu DAS di Sungai pengolahan tanah di Tanahlaut, Tapin
Mentangai [Kabupaten Mentangai [Kabupaten Mentangai [Kabupaten hulu DAS di Sungai
Kapuas] Kapuas] Kapuas] Mentangai
Target: 35 % Target: 70 % Target: 100 % [Kabupaten Kapuas]
Perlunya Penurunan  Pelestarian Kawasan  Pelestarian Kawasan  Pelestarian Kawasan  Mengelola kawasan BPDASHL Barito,
Perlindungan signifikan Laju Lindung di: Lindung di: Lindung di: lindung (cagar BWS Kalimantan

303
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dan Penegakan Erosi,  kawasan lindung  kawasan lindung  kawasan lindung alam/ suaka II
hukum terhadap peningkatan parawen, Provinsi parawen, Provinsi parawen, Provinsi margasatwa) yang Dinas Kehutanan,
eksistensi manfaat terhadap Kalimantan Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Tengah, melibatkan sektor BAPPEDA, Dinas
kawasan masyarakat di 81.000 Ha dan 81.000 Ha dan 81.000 Ha dan SDA, kehutanan, PU:
konservasi sekitar kawasan 87.000 Ha [cagar 87.000 Ha [cagar 87.000 Ha [cagar perkebunan, serta Kabupaten
hutan, alam] alam] alam] masyarakat dalam Balangan, Banjar,
peningkatan ratio  kawasan Pelaihari,  kawasan Pelaihari,  kawasan Pelaihari, suatu konsep PRA Barito Selatan,
zona konservasi, Martapura, Provinsi Martapura, Provinsi Martapura, Provinsi  Menjaga Barito Timur,
peningkatan Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, keseimbangan Barito Utara,
koefisien 155.000 Ha [cagar 155.000 Ha [cagar 155.000 Ha [cagar antara kawasan Baritokuala,
pengaliran alam dan suaka alam dan suaka alam dan suaka budidaya dan non Gunungmas,
margasatwa] margasatwa] margasatwa] budidaya dengan Hulusungai
 kawasan Pulau  kawasan Pulau mengurangi luasan Selatan,
Kaget, Provinsi Kaget, Provinsi lahan kritis Hulusungai
Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, Tengah,
275 Ha [cagar alam] 275 Ha [cagar alam] Hulusungai Utara,
 kawasan Pulau  kawasan Pulau Kapuas, Kota
Kembang, Provinsi Kembang, Provinsi Banjarbaru,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan, Kotabaru,
60 Ha [cagar alam] 60 Ha [cagar alam] Murungraya,
 kawasan G  kawasan G Tabalong,
Kentawan, Kentawan, Tanahlaut, Tapin
Kabupaten HSS, 245 Kabupaten HSS, 245
Ha [cagar alam] Ha [cagar alam]
 kawasan Batikap I,  kawasan Batikap I,
Batikap II, Batikap Batikap II, Batikap
III, Kabupaten III, Kabupaten
Murung Raya, Murung Raya,
740.375 Ha 740.375 Ha
 kawasan Meratus
Hulu, Barabai,
Kabupaten HSU,
HST, dan HSS,
200.000 Ha
 kawasan Meratus
Hulu, Tanjung,
Kabupaten HSU dan
Tabalong, 46.250 Ha
 kawasan Muara Uya,
Kabupaten Tabalong,
25.000 Ha [cagar
alam]
 kawasan Nagara,
Kabupaten HSU,

304
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
150.000 Ha [suaka
margasatwa]
 kawasan Hutan
Gambut Liang
Anggang, Kabupaten
Banjar, 6.000 Ha
[cagar alam]
Rendahnya Peningkatan  Pendampingan dan  Pendampingan dan  Pendampingan dan Melakukan Kementerian
pendapatan partisipasi dan pembinaan dalam pembinaan dalam pembinaan dalam pendampingan dan Lingkungan
masyarakat dan pendapatan rangka meningkatkan rangka meningkatkan rangka meningkatkan pembinaan dalam Hidup,
kurangnya masyarakat di taraf ekonomi taraf ekonomi taraf ekonomi upaya pemberdayaan BPDASHL Barito,
partisipasi sekitar hutan masyarakat di masyarakat di masyarakat di masyarakat di sekitar BWS Kalimantan
masyarakat di dalam kaitannya kawasan sekitar kawasan sekitar kawasan sekitar kawasan hutan II
sekitar kawasan dengan upaya sumber air di sumber air di sumber air di Dinas Kehutanan,
hutan dalam konservasi DASungai DASungai DASungai BAPPEDA, Dinas
upaya  Sosialisasi Jalur  Sosialisasi Jalur  Sosialisasi Jalur PU:
konservasi Hijau & Sumur Hijau & Sumur Hijau & Sumur Kabupaten
Resapan Resapan Resapan Balangan, Banjar,
 Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Barito Selatan,
Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Barito Timur,
Keras Keras Keras Barito Utara,
 Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Baritokuala,
Penanaman Batang Penanaman Batang Penanaman Batang Gunungmas,
Hidup Hidup Hidup Hulusungai
 Sosialisasi  Sosialisasi  Sosialisasi Selatan,
Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Hulusungai
 Sosialisasi Tumpang  Sosialisasi Tumpang  Sosialisasi Tumpang Tengah,
Sari Sari Sari Hulusungai Utara,
 Di Kabupaten Di Kabupaten  Di Kabupaten Kapuas, Kota
Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Balangan, Banjar, Banjarbaru,
Barito Selatan, Barito Barito Selatan, Barito Barito Selatan, Barito Kotabaru,
Timur, Barito Utara, Timur, Barito Utara, Timur, Barito Utara, Murungraya,
Baritokuala, Baritokuala, Baritokuala, Tabalong,
Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Hulusungai Selatan, Tanahlaut, Tapin
Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah, Hulusungai Tengah,
Hulusungai Utara, Hulusungai Utara, Hulusungai Utara,
Kapuas, Kota Kapuas, Kota Kapuas, Kota
Banjarbaru, Banjarbaru, Banjarbaru,
Murungraya, Murungraya, Tabalong, Murungraya,
Tabalong, Tanahlaut, Tanahlaut, Tapin 1-3 Tabalong, Tanahlaut,
Tapin 1-3 Kali dalam Kali dalam setahun Tapin 1-3 Kali dalam
setahun  Pembuatan Kebun setahun
 Pembuatan Kebun Bibit Bibit Rakyat (KBR)  Pembuatan Kebun
Rakyat (KBR) 1198 1198 Unit Bibit Rakyat (KBR)

305
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Unit Target hingga 70% 1198 Unit
Target hingga 50% Target hingga 100%
 Pemantapan kawasan  Pemantapan kawasan  Pemantapan kawasan Melakukan
resapan air dan resapan air dan resapan air dan Pemantauan terhadap
Pencanangan program Pencanangan program Pencanangan program pelaksanaan kegiatan
sumur resapan air sumur resapan air sumur resapan air sumur resapan
 Pendampingan dan  Pendampingan dan  Pendampingan dan ditingkat kecamatan
bantuan pada bantuan pada bantuan pada dan Desa
kawasan permukiman kawasan permukiman kawasan permukiman
dalam rangka dalam rangka dalam rangka
peningkatan jumlah peningkatan jumlah peningkatan jumlah
resapan air sebagai resapan air sebagai resapan air sebagai
imbuhan aliran dasar imbuhan aliran dasar imbuhan aliran dasar
 Sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang
manfaat kawasan dan manfaat kawasan dan manfaat kawasan dan
sumur resapan sumur resapan sumur resapan
kepada masyarakat kepada masyarakat kepada masyarakat
tingkat desa tingkat desa tingkat desa
 Pembuatan Sumur  Pembuatan Sumur  Pembuatan Sumur
Resapan, oleh Resapan, oleh Resapan, oleh
masyarakat dan masyarakat dan masyarakat dan
pemerintah (setiap pemerintah (setiap pemerintah (setiap
Desa diharapkan Desa diharapkan Desa diharapkan
mempunyai 1 Sumur mempunyai 1 Sumur mempunyai 1 Sumur
Resapan) Resapan) Resapan)
 Pembuatan Sumur  Pembuatan Sumur  Pembuatan Sumur
Resapan dengan Resapan dengan Resapan dengan
jumlah 315 unit jumlah 315 unit jumlah 315 unit
Target: 50 % Target: 70 % Target: 100 %
     Penyusunan  Penyusunan dan  Penyusunan dan Melaksanakan BPDASHL Barito,
peraturan batas pnetapan peraturan pnetapan peraturan perlindungan Dinas Kehutanan
sempadan sumber- batas sempadan batas sempadan Kawasan Sempadan Kabupaten/ kota,
sumber air beserta sumber-sumber air sumber-sumber air Sungai melalui Dinas Kehutanan
pemanfaatannya beserta beserta Peraturan Daerah Provinsi, BWS
 Sosialisasi Peraturan pemanfaatannya pemanfaatannya yang ketat dan Kalimantan II,
Kawasan pemukiman  Sosialisasi Peraturan  Sosialisasi Peraturan mengikat, Bappeda
wajib mengikuti batas Kawasan pemukiman Kawasan pemukiman pengawasan, dan Kabupaten/ Kota
sempadan sungai. wajib mengikuti batas wajib mengikuti batas rehabilitasi sempadan Provinsi Dinas PU
 Menjadikan sempadan sempadan sungai. sempadan sungai. sungai Kab/ Kota dan
sungai menjadi sabuk  Menjadikan sempadan  Menjadikan sempadan Provinsi,
hijau/ green belt sungai menjadi sabuk sungai menjadi sabuk Balangan, Banjar,
hijau/ green belt hijau/ green belt Barito Selatan,
 Pencegahan pendirian  Pencegahan pendirian Barito Timur,
bangunan dan bangunan dan Barito Utara,

306
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
pemanfaatan lahan pemanfaatan lahan Baritokuala,
yang mengganggu yang mengganggu Gunungmas,
aliran air atau tidak aliran air atau tidak Hulusungai
sesuai dgn sesuai dgn Selatan,
peruntukannya peruntukannya Hulusungai
 Pemberdayaan  Pemberdayaan Tengah,
masyarakat di sekitar masyarakat di sekitar Hulusungai Utara,
sempadan sumberair sempadan sumberair Kapuas, Kota
 Pengendalian Banjarbaru,
penggunaan lahan di Kotabaru,
Muara sungai, Murungraya,
pelebaran dimensi Tabalong,
 Pembangunan dalam Tanahlaut, Tapin
rangka perlindungan
batas sempadan
sumber air
(pengukuran dan
pemasangan patok
batas sempadan,
pagar pembatas, talud
tebing/ tepi sungai)
2 Pengawetan Adanya Mengurangi  SF dan SID  SF dan SID  SF dan SID Menyimpan air yang BPDASHL Barito,
Air Kekeringan pada kekeringan pada Perencanaan Embung Perencanaan Embung Perencanaan Embung berlebihan di musim BWS Kalimantan
musim kemarau musim kemarau di Kabupaten di Kabupaten di Kabupaten hujan dan II
dengan Murungraya, Barito Murungraya, Barito Murungraya, Barito memanfaatkannya di Dinas Kehutanan,
memanfaatkan Selatan, Barito Timur, Selatan, Barito Timur, Selatan, Barito Timur, musim kemarau BAPPEDA, Dinas
potensi air yang Barito Utara, Barito Utara, Barito Utara, dengan meningkatkan PU:
belum Baritokuala, Baritokuala, Baritokuala, kapasitas tampungan Kabupaten
termanfaatkan Balangan, Hulusungai Balangan, Hulusungai Balangan, Hulusungai air yang ada dengan Murungraya,
Selatan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai SF, dan SID Barito Selatan,
Tengah, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Perencanaan Embung Barito Timur,
Utara, Kapuas, Utara, Kapuas, Utara, Kapuas, di Provinsi Barito Utara,
Murungraya, Murungraya, Murungraya, Kalimantan Tengah Baritokuala,
Tabalong, Tanahlaut Tabalong, Tanahlaut Tabalong, Tanahlaut dan Kalimantan Balangan,
Target: 30 % Target: 60 % Target: 100 % Selatan Hulusungai
Selatan, Hulu
Sungai Tengah,
Hulu Sungai
Utara, Kapuas,
 Perencanaan Waduk  Perencanaan Waduk  Perencanaan Waduk Melakukan kegiatan Murungraya,
Tapin, Waduk Tapin, Waduk Tapin, Waduk operasional dan Tabalong,
Balangan dan Waduk Balangan, Waduk Balangan, Waduk pemeliharaan daerah Tanahlaut
Teweh Teweh, Waduk Lahai, Teweh, Waduk Lahai, tangkapan dan
 Pembangunan Waduk Waduk Juloi dan Waduk Juloi dan tampungan waduk

307
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Tapin dan Waduk Waduk Riam Kiwa Waduk Riam Kiwa
Balangan  Pembangunan Waduk  Pembangunan Waduk
 Operasi dan Tapin, Waduk Tapin, Waduk
Pemeliharaan Waduk Balangan, Waduk Balangan, Waduk
Riam Kanan, Waduk Teweh dan Waduk Teweh, Waduk Lahai,
Tapin dan Waduk Riam Kiwa Waduk Juloi dan
Balangan  Operasi dan Waduk Riam Kiwa
Pemeliharaan Waduk  Operasi dan
Riam Kanan, Waduk Pemeliharaan Waduk
Tapin, Waduk Riam Kanan, Waduk
Balangan dan Waduk Tapin, Waduk
Teweh Balangan, Waduk
Teweh, Waduk Lahai,
Waduk Juloi dan
Waduk Riam Kiwa
Masih adanya Penggunaan air  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan Meningkatkan BPDASHL Barito,
penggunaan air secara efisien hemat air dan aplikasi hemat air dan aplikasi hemat air dan aplikasi efisiensi pemakaian Dinas Pertanian,
masih kurang terutama untuk metode SRI dalam metode SRI dalam metode SRI dalam air terutama untuk BAPPEDA, Dinas
hemat/ boros budidaya budidaya tanaman budidaya tanaman budidaya tanaman tanaman padi PU Kabupaten/
tanaman padi padi secara luas padi secara luas padi secara luas kota, BWS
Kalimantan II
Masih adanya Penggunaan air  Penyusunan Perda  Penyusunan Perda  Penyusunan Perda Penerapan Perda BPDASHL Barito,
penggunaan air tanah terkendali tentang penggunaan tentang penggunaan tentang penggunaan pengaturan Dinas Kehutanan,
tanah yang air tanah serta air tanah serta air tanah serta penggunaan air tanah Kementerian
berlebihan Kebijakan penggunaan Kebijakan penggunaan Kebijakan penggunaan Lingkungan
air tanah hanya untuk air tanah hanya untuk air tanah hanya untuk Hidup, BAPPEDA,
tanaman yang bernilai tanaman yang bernilai tanaman yang bernilai Dinas PU, BWS
ekonomi tinggi ekonomi tinggi ekonomi tinggi Kalimantan II,
Pemerintah
Daerah
 Pengendalian  Pengendalian  Pengendalian Meningkatkan BPDASHL Barito,
Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air efisiensi pemakaian Dinas Pertanian,
Terutama Pada Zona Terutama Pada Zona Terutama Pada Zona air terutama untuk Dinas ESDM,
Kritis/ ZPA Rendah Kritis/ ZPA Rendah Kritis/ ZPA Rendah Industri, BAPPEDA, Dinas
dengan Izin Yang dengan Izin Yang dengan Izin Yang Pertambangan, dan PU Kabupaten/
Ketat Ketat Ketat Irigasi kota, BWS
 Perancangan Sistem  Perancangan Sistem Kalimantan II,
Perizinan Perizinan PEMDA Murung
 Membuat tampungan Raya, Gunung
air hujan pada skala Mas, Barito Utara,
rumah tangga (water Barito Selatan,
harvesting) Barito Timur,
 Meningkatkan Kapuas, Tabalong,
Efisiensi Irigasi, Balangan, Hulu

308
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dengan mengurangi Sungai Utara,
kebocoran saluran Hulu Sungai
irigasi Tengah, Hulu
 Pengadaan Software Sungai Selatan,
Perizinan Yang Tapin, Barito
Terintegrasi Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut
 Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan Melakukan BPDASHL Barito,
kedalaman ideal kedalaman ideal kedalaman ideal pengawasan kualitas Dinas Kehutanan
pembangunan sumur pembangunan sumur pembangunan sumur air sumur gali dan air Kabupaten/ kota,
diKabupaten WS diKabupaten WS diKabupaten WS hujan di Seluruh Dinas Kehutanan
Barito Barito Barito wilayah Kabupaten/ Provinsi , BWS,
 Pemantauan kualitas  Pemantauan kualitas Kota Bappeda
air secara berkala air secara berkala Kabupaten/ Kota
 Disinfeksi sumur gali Provinsi Dinas PU
di Kabupaten WS Kab/ Kota dan
Barito Provinsi
 Peningkatan
konstruksi dinding
sumur menjadi kedap
air
3 Pengelolaan Kualitas air Kualitas air dan  Menetapkan baku  Menetapkan baku  Menetapkan baku Penerbitan Perda BPDASHL Barito,
Kualitas Air sungai untuk air sumber air sesuai mutu limbah cair yang mutu limbah cair yang mutu limbah cair yang Baku Mutu Air dan Dinas Kehutanan,
dan baku tidak dengan diperkenankan diperkenankan diperkenankan Limbah Cair di Kementerian
Pengendalian memenuhi Baku peruntukannya dibuang ke dalam dibuang ke dalam dibuang ke dalam Kabupaten/ Kota Lingkungan
Pencemaran Mutu Air Klas 1 dan untuk sungai di 40% dari sungai di 60% dari sungai di 100% dari dalam WS Hidup, BAPPEDA,
Air memenuhi baku Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Dinas PU, BWS
mutu kualitas air dalam WS dalam WS dalam WS Kalimantan II,
yang disyaratkan Pemerintah
Daerah, Dinas
Lingkungan
Hidup, Swasta,
BUMN (PDAM)
Pencemaran Peningkatan baku  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Melaksanakan BPDASHL Barito,
sungai akibat mutu dan air sungai-sungai di air sungai-sungai di air sungai-sungai di Pemantauan secara Dinas Kehutanan,
penambangan kualitas air Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas kontinyu agar lebih Kementerian
yang kurang [Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas memudahkan di Lingkungan
memperhatikan Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan dalam monitoring Hidup, BAPPEDA,
kondisi Timpah, dan Timpah, dan Timpah, dan kondisi perubahan Dinas PU, BWS
lingkungan Kecamatan Kecamatan Kecamatan sungai sedini Kalimantan II,
Mantangai] Mantangai] Mantangai] mungkin Pemerintah

309
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas  Membuat Program Daerah, Dinas
air sungai pada air sungai pada air sungai pada bertahap jangka Lingkungan
kawasan kawasan kawasan pendek dan jangka Hidup, Swasta,
pertambangan di: pertambangan di: pertambangan di: panjang dalam BUMN (PDAM)
 Provinsi Kalimantan  Provinsi Kalimantan  Provinsi Kalimantan mengembalikan
Selatan [Kabupaten Selatan [Kabupaten Selatan [Kabupaten baku mutu air
Tabalong, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tabalong, Kabupaten berdasarkan
HSU, Kabupaten HSU, Kabupaten HSU, Kabupaten indikator-indikator
HSS, Kabupaten HSS, Kabupaten HSS, Kabupaten yang telah
HST, Kabupaten HST, Kabupaten HST, Kabupaten ditetapkan
Banjar, dan Banjar, dan Banjar, dan  Melakukan
Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin monitoring Kegiatan
 Provinsi Kalimantan  Provinsi Kalimantan  Provinsi Kalimantan Pertambangan
Tengah [Sungai Tengah [Sungai Tengah [Sungai Secara Terpadu
Karau, Sungai Ayuh, Karau, Sungai Ayuh, Karau, Sungai Ayuh,
Sungai Maruwai, Sungai Maruwai, Sungai Maruwai,
dan Sungai Murung] dan Sungai Murung] dan Sungai Murung]
Monitoring kegiatan  Monitoring kegiatan  Monitoring kegiatan
pertambangan pertambangan pertambangan
terpadu terpadu terpadu
Target: 30 % Target: 60 % Target: 100 %
 Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Penataan Kawasan BPDASHL Barito,
Rancangan PERDA Rancangan PERDA Rancangan PERDA Sekitar Sempadan Dinas Pertanian,
pembuangan sampah pembuangan sampah pembuangan sampah Sungai melalui Dinas ESDM,
dan limbah langsung dan limbah langsung dan limbah langsung PERDA pembuangan BAPPEDA, Dinas
ke sungai ke sungai ke sungai limbah di Sungai, PU Kabupaten/
 Studi kualitas air dan  Studi kualitas air dan  Studi kualitas air dan serta pembuatan kota, BWS
sumber pencemar sumber pencemar sumber pencemar jaringan sanitasi yang Kalimantan II,
 Perencanaan saluran  Perencanaan saluran  Perencanaan saluran komunal PEMDA Murung
drainase/ saluran drainase/ saluran drainase/ saluran Raya, Gunung
limbah rumah tangga limbah rumah tangga limbah rumah tangga Mas, Barito Utara,
penampungan/ IPAL. penampungan/ IPAL. penampungan/ IPAL. Barito Selatan,
 Perencanaan toilet  Perencanaan toilet  Perencanaan toilet Barito Timur,
umum, IPAL Komunal, umum, IPAL Komunal, umum, IPAL Komunal, Kapuas, Tabalong,
dan Tempat dan Tempat dan Tempat Balangan, Hulu
Pembuangan Sampah Pembuangan Sampah Pembuangan Sampah Sungai Utara,
Akhir Akhir Akhir Hulu Sungai
 Penetapan perizinan  Penetapan perizinan Tengah, Hulu
terkait Pengelolaan terkait Pengelolaan Sungai Selatan,
limbah industri dan limbah industri dan Tapin, Barito
pertambangan pertambangan Kuala, Kotabaru,
 Pengawasan dan  Pengawasan dan Banjar, Kota
pemantauan, pemantauan, Banjarbaru,
pelaksanaan Perda pelaksanaan Perda Banjarmasin,

310
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
pembuangan sampah pembuangan sampah Tanah Laut
dan limbah sungai dan limbah sungai
 Program pengendalian  Program pengendalian
sampah yang masuk sampah yang masuk
kedalam sungai kedalam sungai
melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan
Prokasih/ Superkasih Prokasih/ Superkasi
Pengelolaan  Pengelolaan
persampahan (DAK) persampahan (DAK)
 Pembuatan saluran
drainase/ saluran
limbah rumah tangga
penampungan/ IPAL
 Pembuatan Toilet
Umum, IPAL
Komunal, dan Tempat
Pembuangan Sampah
Akhir
 Penyediaan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan (DAK)
 Pengaturan  Pengaturan  Pengaturan Melakukan BPDASHL Barito,
pengambilan pengambilan pengambilan pengaturan kuantitas Dinas Pertanian,
kuantitas air pada kuantitas air pada kuantitas air pada pengambilan air Dinas ESDM,
sumber-sumber air, sumber-sumber air, sumber-sumber air, BAPPEDA, Dinas
berupa perijinan dan berupa perijinan dan berupa perijinan dan PU Kabupaten/
pelarangan pelarangan pelarangan kota, BWS
pemanfatan air pada pemanfatan air pada pemanfatan air pada Kalimantan II,
sumber-sumber air sumber-sumber air sumber-sumber air PEMDA Murung
 Pengembangan sistem  Pengembangan sistem Raya, Gunung
informasi perizinan informasi perizinan Mas, Barito Utara,
 Pemantauan dan  Pemantauan dan Barito Selatan,
pengawasan pengawasan Barito Timur,
pelaksanaan perda pelaksanaan perda Kapuas, Tabalong,
pemanfaatan air pemanfaatan air Balangan, Hulu
 Pengadaan software Sungai Utara,
dan hardware untuk Hulu Sungai
pengembangan sistem Tengah, Hulu
informasi perizinan Sungai Selatan,
 Pembangunan sumur Tapin, Barito
pantau untuk Air Kuala, Kotabaru,
tanah, pada Banjar, Kota
pengambilan debit Banjarbaru,

311
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
lebih dari 50 lt/ dt per Banjarmasin,
hektar Tanah Laut
 Pembangunan
pemantau kualitas air
sungai
 Pembuatan peraturan  Pembuatan peraturan  Pembuatan peraturan  Pemantauan secara BPDASHL Barito,
terkait persyaratan terkait persyaratan terkait persyaratan kontinyu agar lebih BLH, BAPPEDA,
kualitas air pada kualitas air pada kualitas air pada memudahkan di Dinas PU
sumber-sumber air sumber-sumber air sumber-sumber air dalam monitoring Kabupaten/ kota,
Pembuatan peratuan  Pembuatan peratuan  Pembuatan peratuan kondisi perubahan BWS Kalimantan
terkait persyaratan terkait persyaratan terkait persyaratan sungai sedini II, PEMDA Murung
kualitas buangan kualitas buangan kualitas buangan mungkin Raya, Gunung
limbah, sampah dan limbah, sampah dan limbah, sampah dan  Program bertahap Mas, Barito Utara,
limbah B3 ke badan limbah B3 ke badan limbah B3 ke badan jangka pendek dan Barito Selatan,
air air air jangka panjang Barito Timur,
 Pelibatan dan  Pelibatan dan dalam Kapuas, Tabalong,
pemberdayaan pemberdayaan mengembalikan Balangan, Hulu
masyarakat terkait masyarakat terkait baku mutu air Sungai Utara,
pengelolaan kualitas pengelolaan kualitas berdasarkan Hulu Sungai
air pada sumber air air pada sumber air indikator-indikator Tengah, Hulu
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas yang telah Sungai Selatan,
air sungai-sungai di air sungai-sungai di ditetapkan Tapin, Barito
Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas  Monitoring Kegiatan Kuala, Kotabaru,
[Kecamatan Kapuas [Kecamatan Kapuas Pertambangan Banjar, Kota
Tengah, Kecamatan Tengah, Kecamatan Secara Terpadu Banjarbaru,
Timpah, dan Timpah, dan Banjarmasin,
Kecamatan Kecamatan Tanah Laut
Mantangai] Mantangai]
 Pengelolaan kualitas  Pengelolaan kualitas
air sungai pada air sungai pada
kawasan kawasan
pertambangan di; pertambangan di;
 Provinsi Kalimantan  Provinsi Kalimantan
Selatan [Kabupaten Selatan [Kabupaten
Tabalong, Kabupaten Tabalong, Kabupaten
HSU, Kabupaten HSU, Kabupaten
HSS, Kabupaten HSS, Kabupaten
HST, Kabupaten HST, Kabupaten
Banjar, dan Banjar, dan
Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin
 Provinsi Kalimantan  Provinsi Kalimantan
Tengah [Sungai Tengah [Sungai
Karau, Sungai Ayuh, Karau, Sungai Ayuh,
Sungai Maruwai, Sungai Maruwai,

312
Sasaran/ Target Strategi
N Kebijakan Lembaga/
Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
o Operasional Instansi Terkait
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dan Sungai Murung] dan Sungai Murung]
Monitoring kegiatan  Monitoring kegiatan
pertambangan pertambangan
terpadu terpadu
 Membangun
pengolahan air baku
dalam rangka
peningkatan kualitas
sumber air
 Pembangunan
Stasiun Pemantau
Kualitas Air pada
daerah pertambangan
dan industri yang
masuk sungai,
waduk, instalasi
pengolahan air
limbah (IPAL) dan
instalasi pengolahan
limbah Bahan
Berbahaya Beracun
(B3)
 Pembangunan
Stasiun Pengolahan
Limbah oleh Pihak
Swasta
 Peningkatan O&P
prasarana yang
sudah ada dan baru
dibangun

313
II. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR (TINGGI)
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Penatagunaan Belum adanya  Menentukan  Penentuan batas zona  Penentuan batas dan  Penentuan batas,  Menerbitkan Perda BAPPEDA
Sumber Daya zona pengalokasia pemanfaatan sumber Penetapan zona Penetapan dan tentang zona Provinsi,
Air pemanfaatan n zona air dan peruntukan pemanfaatan sumber Sosialisasi zona pemanfaatan BAPPEDA
sumber air dan pemanfaata sumber air kedalam air dan peruntukan pemanfaatan sumber sumber daya air dan Kabupaten/ Kota
peruntukan n sumber air peta RTRW sumber air kedalam air dan peruntukan peruntukan air pada Provinsi,
sumber air yang dan Kabupaten/ Kota di peta RTRW sumber air kedalam sumber air dengan BPDASHL Barito,
memperhatikan peruntukan WS Barito Kabupaten/ Kota di peta RTRW memperhatikan Dinas Kehutanan
kepentingan sumber air WS Barito Kabupaten/ Kota di RTRW Provinsi, Provinsi, Dinas
berbagai jenis ke dalam WS Barito Kabupaten/ Kota Kehutanan
pemanfaatan beberapa  Melakukan Kabupaten/ kota,
golongan penyuluhan kepada BWS Kalimantan
penggunaan masyarakat tentang II,
air termasuk pentingnya Dinas PU Provinsi,
baku mematuhi tata Dinas PU
mutunya ruang yang ada Kabupaten/ Kota
Sempadan Mengembalika  Penentuan kawasan  Penentuan dan  Penentuan dan  Menerbitkan Perda
sumber air belum n fungsi daerah sumber air Penetapan kawasan Penetapan kawasan tentang Sempadan
sepenuhnya bantaran dan (sempadan sungai, daerah sumber air daerah sumber air sungai, danau,
digunakan sempadan waduk, danau, mata (sempadan sungai, (sempadan sungai, waduk, mata air dan
sebagai batasan sungai sebagai air dan pantai) waduk, danau, mata waduk, danau, mata sempadan sungai
dalam area air dan pantai) hingga air dan pantai) hingga  Melakukan
pemanfaatan konservasi 50% 100% penyuluhan kepada
ruang sumber air  Sosialisasi masyarakat tentang
perlindungan daerah pentingnya
sumber air pemeliharaan sungai
 Pembuatan rambu/
tanda larangan
pemanfaatan air pada
zona kritis
Penetapan  Penetapan kawasan  Perencanaan teknis  Pembangunan dan Menetapkan kawasan
kawasan sabuk hijau di 40% sabuk hijau di 70% penanaman di sabuk hijau sumber
sabuk hijau di kawasan sungai dan kawasan sungai dan kawasan sabuk hijau air
kawasan waduk waduk di Seluruh kawasan
sungai dan sungai dan waduk
waduk
Belum ada Terdapat  Penyusunan pedoman  Penyusunan dan  Penyusunan, Melaksanakan
pedoman atau pedoman dan dan SOP alokasi sosialisasi pedoman sosialisasi dan Penetapan Perda
SOP alokasi air SOP  dan hak guna air bagi dan SOP alokasi dan pelaksanaan pedoman alokasi dan hak guna
maupun hak pelaksanaan pengguna air di hak guna air bagi dan SOP alokasi air bagi pengguna
guna air alokasi air dan Seluruh Kabupaten/ pengguna air di  dan hak guna air bagi yang sudah ada pada
hak guna air Kota pada WS Barito Seluruh Kabupaten/ pengguna air di masing-masing

314
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Kota pada WS Barito Seluruh Kabupaten/ kabupaten dan kota
Kota pada WS Barito
Minimnya biaya Terdapat  Penyusunan konsep  Penyusunan konsep  Penyusunan konsep,  Menetapkan perda Bappeda Provinsi,
OP yang alokasi dana prinsip penerima dan sosialisasi prinsip sosialisasi dan penerima manfaat Bappeda
disediakan untuk OP baik manfaat membayar penerima manfaat penerapan prinsip menanggung biaya Kabupaten/ Kota,
sehingga banyak dari kecuali untuk membayar kecuali penerima manfaat jasa pengelolaan Dinas PU Provinsi,
prasarana Pemerintah kebutuhan pokok untuk kebutuhan membayar kecuali SDA Dinas PU
sumber daya air pusat/ daerah sehari hari dan pokok sehari hari dan untuk kebutuhan  Penyusunan Kabupaten/ Kota ,
yang tidak maupun dari pertanian rakyat pertanian rakyat pokok sehari hari dan pedoman Dinas Kehutanan
terpelihara partisipasi pertanian rakyat perhitungan biaya Provinsi, Dinas
dengan baik masyarakat jasa pengelolaan Kehutanan
sumber daya air Kabupaten/ kota
serta metode BPDASHL Barito,
pembebanannya BWS Kalimantan
kepada para II
pemanfaat
2 Penyediaan Belum ada aturan Ditetapkannya  Identifikasi  Identifikasi  Identifikasi Menetapkan dan Bappeda Provinsi,
Sumber Daya prioritas urutan ketersediaan air dan ketersediaan air dan ketersediaan air dan Melakukan Sosialisasi Bappeda
Air peruntukan air prioritas pengguna sumber pengguna sumber pengguna sumber Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota,
pada sumber air peruntukan daya untuk penentuan daya untuk penentuan daya untuk penentuan tentang peruntukan Dinas PU Provinsi,
air urutan prioritas urutan prioritas urutan prioritas air pada sumber air Dinas PU
pada sumber penggunaannya penggunaannya penggunaannya termasuk urutan Kabupaten/ Kota ,
air  Penetapan prioritas  Penetapan prioritas prioritas Dinas Kehutanan
pemanfaatan air pemanfaatan air penyediaannya Provinsi, Dinas
terhadap ketersediaan terhadap ketersediaan Kehutanan
air air Kabupaten/ kota
 Sosialisasi prioritas BPDASHL Barito,
pemanfaatan air BWS Kalimantan
terhadap ketersediaan II
air
Tersedianya Terbangunnya  Studi Kelayakan dan  Studi Kelayakan dan  Studi Kelayakan dan Melakukan kegiatan BWS Kalimantan
potensi Waduk multi Detail Desain Waduk Detail Desain Waduk Detail Desain Waduk operasional dan II, Bappeda
tampungan air fungsi guna Tapin, Waduk Tapin, Waduk Tapin, Waduk pemeliharaan waduk Provinsi
dalam rangka meningkatkan Balangan dan Waduk Balangan, Waduk Balangan, Waduk secara rutin dan Kalimantan
penyediaan air ketersediaan Teweh Teweh, Waduk Lahai, Teweh, Waduk Lahai, berkala sesuai dengan Selatan Dan
dan pemenuhan air dan/ atau  Pembangunan Waduk Waduk Juloi dan Waduk Juloi dan standar yang telah Provinsi
kebutuhan lainya energi listrik di Tapin dan Waduk Waduk Riam Kiwa Waduk Riam Kiwa ditetapkan Kalimantan
di WS Barito WS Barito Balangan  Pembangunan Waduk  Pembangunan Waduk Tengah, Dinas PU
 Operasi dan Tapin, Waduk Tapin, Waduk Kabupaten/ Kota,
Pemeliharaan Waduk Balangan, Waduk Balangan, Waduk PDAM, PT. PLN
Riam Kanan, Waduk Teweh dan Waduk Teweh, Waduk Lahai, (Persero)
Tapin dan Waduk Riam Kiwa Waduk Juloi dan
Balangan  Operasi dan Waduk Riam Kiwa

315
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Pemeliharaan Waduk  Operasi dan
Riam Kanan, Waduk Pemeliharaan Waduk
Tapin, Waduk Riam Kanan, Waduk
Balangan dan Waduk Tapin, Waduk
Teweh Balangan, Waduk
Teweh, Waduk Lahai,
Waduk Juloi dan
Waduk Riam Kiwa
Cakupan air Terpenuhinya  Pembangunan dan  Pembangunan dan  Pembangunan dan Meningkatkan Unit BWS Kalimantan
bersih WS Barito kebutuhan Penambahan jumlah Penambahan jumlah Penambahan jumlah produksi dan II, PDAM, Bappeda
yang baru akan air IPA IPA IPA memperbaiki sarana Provinsi
mencapai 27% bersih  Pembangunan pipa  Pembangunan pipa  Pembangunan pipa dan prasarana air Kalimantan
karena sehingga transmisi & distribusi transmisi & distribusi transmisi & distribusi bersih di Kabupaten Selatan Dan
ketersediaan air capaian  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Banjar, Kota Banjar Tengah, Bappeda,
bersih dari PDAM pemenuhan pengambilan air baku pengambilan air baku pengambilan air baku Baru, Kota Dinas PU
tidak memadai kebutuhan air dengan pembangunan dengan pembangunan dengan pembangunan Banjarmasin, Kabupaten Banjar,
di WS Barito SPAM Regional di hilir SPAM Regional di hilir SPAM Regional di hilir Kabupaten Tapin, Kota Banjar Baru,
mencapai PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan Kabupaten Hulu Kota Banjarmasin,
100%  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi Sungai Selatan, Kabupaten Tapin,
dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan Kabupaten Kapuas Kabupaten Hulu
Jaringan Air PDAM Jaringan Air PDAM Jaringan Air PDAM Sungai Selatan,
Kabupaten
Kapuas
Terdapat potensi Terpenuhinya  Perencanaan Detail  Perencanaan Detail  Perencanaan Detail   BWS Kalimantan
pengembangan kebutuhan air Desain untuk Desain untuk Desain untuk II, Bappeda
daerah irigasi irigasi dalam Bendung dan Jaringan Bendung dan Bendung dan Provinsi
yang besar guna rangka irigasi Jaringan irigasi Jaringan irigasi Kalimantan
meningkatkan Perluasan  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan Selatan Dan
ketahanan lahan irigasi bendung untuk bendung untuk bendung untuk Provinsi
pangan di WS secara optimal memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan Kalimantan
Barito air irigasi pada: air irigasi pada: air irigasi pada: Tengah, Dinas PU
DI Riam Kanan DI Riam Kanan DI Riam Kanan Kabupaten/ Kota
DI Karau DI Karau DI Karau
DI Sei Rasau DI Tampa DI Tampa
DI Takuam DI Kahakan DI Kahakan
DI Montalat DI Belanti DI Belanti
DI Jamut DI Sei Tunjang DI Tamba Jaya
DI Sei Rasau DI Karya Makmur
DI Karya Tani DI Ulu Benteng
DI Karya Baru DI Sei Gampa Asahi
DI Baruh Rintis DI Sei Bamban
(Matabu) DI Palingkau
DI Takuam DI Sawahan

316
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
DI Montalat DI Sei Tunjang
DI Jamut DI Sei Rasau
DI Sei Kambat
DI Sei Raya
DI Badandan
DI Karya Tani
DI Karya Baru
DI Sei Telan Besar
DI Baruh Rintis
(Matabu)
DI Takuam
DI Montalat
DI Tandrehean
DI Jamut
DI Bawang
Potensi irigasi Terpeliharanya  Meningkatkan operasi  Meningkatkan operasi  Meningkatkan operasi Melaksanakan BWS Kalimantan
yang besar di WS prasarana/ dan pemeliharaan dan pemeliharaan dan pemeliharaan pengembangan II, BAPPEDA
Barito belum infrastruktur prasarana/ prasarana/ prasarana/ pelayanan dan Provinsi,
seimbang dengan DI agar infrastruktur DI agar infrastruktur DI agar infrastruktur DI agar peningkatan efisiensi BAPPEDA
pemeliharaan berfungsi berfungsi sesuai berfungsi sesuai berfungsi sesuai wilayah irigasi Kabupaten/ Kota,
aset, sehingga sesuai kapasitas operasinya kapasitas operasinya kapasitas operasinya di Kota Banjarmasin, Dinas PU Kota
efisiensi kapasitas  Perbaikan dan  Perbaikan dan  Perbaikan dan Kota Banjar Baru, Banjarmasin, Kota
bangunan tidak operasinya peningkatan kualitas peningkatan kualitas peningkatan kualitas Kota Banjar, Banjar Baru, Kota
tercapai secara jaringan irigasi untuk jaringan irigasi untuk jaringan irigasi untuk Kabupaten Tapin, Banjar, Kabupaten
optimal mengurangi kebocoran mengurangi kebocoran mengurangi kebocoran Kabupaten Hulu Tapin, Kabupaten
pada: pada: pada: Sungai Utara, Hulu Hulu Sungai
DI Riam Kanan DI Riam Kanan DI Riam Kanan Sungai Selatan, Hulu Utara, Hulu
[26.000 Ha] [26.000 Ha] [26.000 Ha] Sungai Tengah, Barito Sungai Selatan,
DI Karau [3.794 Ha] DI Karau [3.794 Ha] DI Karau [3.794 Ha] Selatan, Kapuas Hulu Sungai
DI Pitap [4.000 Ha] DI Pitap [4.000 Ha] DI Pitap [4.000 Ha] Tengah, Barito
DI Amandit [5.472 Ha] DI Amandit [5.472 Ha] DI Amandit [5.472 Ha] Selatan, Kapuas
DI Telaga Langsat DI Telaga Langsat DI Telaga Langsat
[3.018 Ha] [3.018 Ha] [3.018 Ha]
DI Batang Alai [5.692 DI Batang Alai [5.692 DI Batang Alai [5.692
Ha] Ha] Ha]
DI Tapin [5.472 Ha] DI Tapin [5.472 Ha] DI Tapin [5.472 Ha]
DI Tampa [1.500 Ha] DI Tampa [2.000 Ha] DI Tampa [2.000 Ha]
DI Haruyan Dayak DI Haruyan Dayak DI Haruyan Dayak
[1.859 Ha] [1.859 Ha] [1.859 Ha]
DI Intangan [1.611 Ha] DI Intangan [1.611 DI Intangan [1.611
DI Mangunang [1.165 Ha] Ha]
Ha] DI Kahakan [1.077 DI Kahakan [1.077
DI Binuang [1.408 Ha] Ha] Ha]

317
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
DI Sei Rasau [1.254 DI Mangunang [1.165 DI Mangunang [1.165
Ha] Ha] Ha]
DI Majundre [365 Ha] DI Binuang [1.408 Ha] DI Binuang [1.408 Ha]
DI Uwang [400 Ha] DI Belanti [1.050 Ha] DI Belanti [1.050 Ha]
DI Baruh Rintis DI Sei Tunjang [1.233 DI Tamba Jaya [1.500
(Matabu) [131 Ha] Ha] Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Sei Rasau [1.254 DI Karya Makmur
DI Natampin [291 Ha] Ha] [1.178 Ha]
DI Montallat [408 Ha] DI Karya Tani [1.490 DI Ulu Benteng [1.362
DI Trinsing [388 Ha] Ha] Ha]
DI Jamut [680 Ha] DI Karya Baru [1.011 DI Sei Gampa Asahi
DI Paran [188 Ha] Ha] [1.750 Ha]
DI Suapin [400 Ha] DI Majundre [365 Ha] DI Sei Bamban [1.100
DI Paran [425 Ha] DI Uwang [400 Ha] Ha]
DI Mandiangin [104 DI Baruh Rintis DI Palingkau [1.300
Ha] (Matabu) [869 Ha] Ha]
DI Sei Tabuk [328 Ha] DI Takuam [500 Ha] DI Sawahan [1.297
DI Tamiyang [330 Ha] DI Natampin [291 Ha] Ha]
DI Hayup [80 Ha] DI Montallat [408 Ha] DI Sei Tunjang [1.233
DI Jaro Atas [816 Ha] DI Trinsing [388 Ha] Ha]
DI Muang [300 Ha] DI Jamut [680 Ha] DI Sei Rasau [1.254
DI Panggung [600 Ha] DI Paran [188 Ha] Ha]
DI Suapin [400 Ha] DI Sei Kambat [1.201
DI Paran [425 Ha] Ha]
DI Mandiangin [104 DI Sei Raya [1.660 Ha]
Ha] DI Badandan [1.494
DI Sei Tabuk [328 Ha] Ha]
DI Tamiyang [330 Ha] DI Karya Tani [1.490
DI Hayup [80 Ha] Ha]
DI Jaro Atas [816 Ha] DI Karya Baru [1.011
DI Muang [300 Ha] Ha]
DI Panggung [600 Ha] DI Sei Telan Besar
[1.234 Ha]
DIR Alabio [6.000 Ha]
DI Majundre [365 Ha]
DI Uwang [400 Ha]
DI Baruh Rintis
(Matabu) [869 Ha]
DI Takuam [500 Ha]
DI Natampin [291 Ha]
DI Montallat [408 Ha]
DI Trinsing [388 Ha]
DI Tandrehean [500

318
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Ha]
DI Jamut [680 Ha]
DI Bawang [500 Ha]
DI Paran [188 Ha]
DI Suapin [400 Ha]
DI Paran [425 Ha]
DI Mandiangin [104
Ha]
DI Sei Tabuk [328 Ha]
DI Tamiyang [330 Ha]
DI Hayup [80 Ha]
DI Jaro Atas [816 Ha]
Kehilangan Air Berkurangnya  Perbaikan jaringan  Perbaikan dan  Perbaikan dan Melakukan PDAM, Dinas PU
Tinggi pada Kehilangan Air dan sistem Pemipaan Optimalisasi jaringan Optimalisasi jaringan Inventarisasi Jaringan Provinsi, Dinas PU
operasional SPAM dalam yang ada (Existing), dan sistem Pemipaan dan sistem Pemipaan, SPAM dan perbaikan Kabupaten/ Kota,
operasional Target hingga 20 % yang ada (Existing), Target hingga 100 % jaringan Bappeda Provinsi
SPAM Target hingga 45 % Kalimantan
Selatan Dan
Tengah, Bappeda
Kabupaten/ Kota,
BWS Kalimantan
II
Adanya resiko Menurunkan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan  Sosialisasi jarak dan Melaksanakan Dinas PU Provinsi,
pencemaran air resiko kedalaman ideal kedalaman ideal kedalaman ideal peningkatan Dinas PU
bersih penduduk pencemaran pembangunan sumur pembangunan sumur pembangunan sumur pengawasan kualitas Kabupaten/ Kota,
individu (sumur sumber air di Kabupaten/ Kota di Kabupaten/ Kota di Kabupaten/ Kota air sumur gali dan air BLH Provinsi, BLH
gali, mata air dan penduduk dari pada WS Barito pada WS Barito pada WS Barito hujan di Seluruh Kabupaten/ Kota,
air hujan) sumur.  Disinfeksi sumur gali  Disinfeksi sumur gali wilayah Kabupaten/ BPDASHL Barito,
di Kabupaten/ Kota di Kabupaten/ Kota Kota Dinas Kehutanan
pada WS Barito pada WS Barito Kabupaten/ kota,
 Pemantauan kualitas  Pemantauan kualitas Dinas Kehutanan
air secara berkala air secara berkala Provinsi, BWS
 Membangun jaringan Kalimantan II
sumur pantau
Kabupaten/ Kota pada
WS Barito
 Peningkatan
konstruksi dinding
sumur menjadi kedap
air
3 Penggunaan Belum Meningkatkan  Melakukan operasi  Melakukan operasi  Melakukan operasi Mengalokasikan Dinas PU Provinsi,
Sumber Air termanfaatkanny operasi dan dan pemeliharaan dan pemeliharaan dan pemeliharaan anggaran biaya Dinas PU
a sumber daya air pemeliharaan prasarana/ prasarana/ prasarana/ operasi dan Kabupaten/ Kota,

319
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dan prasarananya prasarana/ infrastruktur jaringan infrastruktur jaringan infrastruktur jaringan pemeliharaan BWS Kalimantan
sebagai media infrastruktur yang ada (eksisting) yang ada (eksisting) yang ada (eksisting) prasarana/ II, Bappeda
atau materi jaringan yang agar berfungsi optimal agar berfungsi optimal agar berfungsi optimal infrastruktur jaringan Provinsi, Bappeda
untuk memenuhi ada (eksisting) hingga 25% hingga 50% hingga 100% yang ada (eksisting) Kabupaten/ Kota
berbagai agar berfungsi agar berfungsi
kebutuhan air 20 optimal optimal
(dua puluh)
tahun
mendatang,
khususnya
prasarana/
infrastruktur
jaringan dari
sumber sampai
ke pengguna
Sebagian Perlu ada  Sinkronisasi antara  Sinkronisasi antara  Sinkronisasi antara Melakukan Dinas PU Provinsi,
Kabupaten belum penataan pola alokasi air dengan alokasi air dengan alokasi air dengan penyuluhan kepada Dinas PU
memiliki Surat tanam pola tanam yang telah pola tanam yang telah pola tanam yang telah pengguna air tentang Kabupaten/ Kota,
Keputusan Bupati disepakati hingga 25% disepakati hingga 50% disepakati hingga pentingnya BWS Kalimantan
tentang Pola 100% pengaturan alokasi II
Tanam air sesuai
kesepakatan
Potensi Terbangunnya  Perencanaan Jaringan  Perencanaan Jaringan  Perencanaan Jaringan Melakukan BWS Kalimantan
pengembangan DI jaringan DI irigasi irigasi irigasi inventarisasi jaringan II, Dinas PU
di WS Barito yang untuk  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan irigasi dan Provinsi, Dinas PU
mencapai 28.470 meningkatkan Jaringan irigasi untuk Jaringan irigasi untuk Jaringan irigasi untuk perencanaan Kabupaten/ Kota
Ha efisiensi dan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan pengembangan
produksi air irigasi pada: air irigasi pada: air irigasi pada: jaringan irigasi DI
pangan DI Karau [3.333 Ha] DI Riam Kanan DI Riam Kanan yang belum
DI Sei Rasau [1.254 [20.000 Ha] [20.000 Ha] terbangun
Ha] DI Karau [3.333 Ha] DI Karau [3.333 Ha]
DI Karya Tani [1.490 DI Tampa [500 Ha] DI Tampa [500 Ha]
Ha] DI Kahakan [1.077 DI Kahakan [1.077
DI Karya Baru [1.011 Ha] Ha]
Ha] DI Belanti [1.050 Ha] DI Belanti [1.050 Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Sei Tunjang [1.233 DI Tamba Jaya [1.500
DI Montallat [408 Ha] Ha] Ha]
DI Jamut [300 Ha] DI Sei Rasau [1.254 DI Karya Makmur
Ha] [1.178 Ha]
DI Karya Tani [1.490 DI Ulu Benteng [1.362
Ha] Ha]
DI Karya Baru [1.011 DI Sei Gampa Asahi
Ha] [1.750 Ha]

320
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
DI Baruh Rintis DI Sei Bamban [1.100
(Matabu) [738 Ha] Ha]
DI Takuam [500 Ha] DI Palingkau [1.300
DI Montallat [408 Ha] Ha]
DI Jamut [300 Ha] DI Sawahan [1.297
Ha]
DI Sei Tunjang [1.233
Ha]
DI Sei Rasau [1.254
Ha]
DI Sei Kambat [1.201
Ha]
DI Sei Raya [1.660 Ha]
DI Badandan [1.494
Ha]
DI Karya Tani [1.490
Ha]
DI Karya Baru [1.011
Ha]
DI Sei Telan Besar
[1.234 Ha]
DI Baruh Rintis
(Matabu) [738 Ha]
DI Takuam [500 Ha]
DI Montallat [408 Ha]
DI Tandrehean [500
Ha]
DI Jamut [300 Ha]
DI Bawang [400 Ha]
Pemanfaatan air Terpenuhinya  Rehabilitasi jaringan  Rehabilitasi jaringan  Rehabilitasi jaringan Melakukan BWS Kalimantan
untuk Irigasi dan kebutuhan air Irigasi dan Irigasi Irigasi dan Irigasi Irigasi dan Irigasi Rehabilitasi Daerah II, Dinas PU
Irigasi Rawa Irigasi dan Rawa Rawa Rawa Irigasi dan Daerah Provinsi, Dinas PU
belum optimal Irigasi rawa  Pembangunan Daerah  Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Kabupaten/ Kota
Irigasi dan Daerah Irigasi dan Daerah
Irigasi Rawa Irigasi Rawa
Perkembangan Pemenuhan  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Meningkatan BWS Kalimantan
kota Martapura air Baku pengambilan air baku pengambilan air baku pengambilan air baku kapasitas pemenuhan II, Dinas PU
dan Banjarmasin untuk dengan pembangunan dengan pembangunan dengan pembangunan Kebutuhan air baku Provinsi
makin pesat keperluan SPAM Regional di hilir SPAM Regional di hilir SPAM Regional di hilir di Kota Martapura, Kalimantan
sebagai kota domestik di PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan PLTA Riam Kanan Kota Banjar, dan Kota Selatan, Dinas PU
kunjungan Kota  Peningkatan Operasi  Peningkatan Operasi Banjarmasin Kabupaten/ Kota,
wisata, sehingga Martapura, dan Pemeliharaan dan Pemeliharaan PT. PLN (Persero),
diperlukan Kota Jaringan Air SPAM Jaringan Air SPAM Swasta

321
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dukungan Banjarmasin Regional Regional
penyediaan air sebesar 3000
bersih dan listrik lt/ dt
untuk menunjang
iklim investasi
dan perdagangan
4 Pengembanga Hasil perhitungan Terpenuhinya  Pembukaan lahan  Pembukaan lahan  Pembukaan lahan Melakukan BAPPEDA
n Sumber neraca pangan kebutuhan air pertanian yang pertanian yang pertanian yang pengembangan Provinsi,
Daya Air menunjukkan baku untuk produktif dan sesuai produktif dan sesuai produktif dan sesuai daerah irigasi baru BAPPEDA
masih pengairan dengan RTRW dengan RTRW dengan RTRW untuk mendukung Kabupaten/ Kota,
diperlukannya sawah irigasi maupun kesesuaian maupun kesesuaian maupun kesesuaian swasembada pangan BWS Kalimantan
penambahan sebagai akibat lahannya. lahannya. lahannya. di Wilayah WS Barito, II, Dinas PU
areal irigasi perluasan  Penyediaan sumber air  Penyediaan sumber  Penyediaan sumber melalui pembukaan Provinsi, Dinas PU
untuk mencapai daerah irigasi yang berasal dari air yang berasal dari air yang berasal dari lahan, penyediaan air Kabupaten/ Kota
keseimbangan embung/ bendung embung/ bendung embung/ bendung melalui tampungan,
neraca pangan yang mampu yang mampu yang mampu dan pembangunan
memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan jaringan irigasi
air baku. air baku. air baku.
 Perencanaan jaringan  Perencanaan jaringan  Perencanaan jaringan
irigasi pendukung irigasi pendukung irigasi pendukung
Target hingga 35% Target hingga 70% Target hingga 100%
Terdapat potensi Pemenuhan  Pembangunan sarana  Pembangunan sarana  Pembangunan sarana Melaksanakan BWS Kalimantan
tampungan air kebutuhan air dan prasarana dan prasarana dan prasarana pengembangan II, Dinas PU
untuk dan bangunan bendungan bangunan bendungan bangunan bendungan potensi tampungan Provinsi, Dinas PU
Pemenuhan peningkatan multiguna pada lokasi multiguna pada lokasi multiguna pada lokasi waduk untuk Kabupaten/ Kota
kebutuhan air ketersediaan Waduk Tapin dan Waduk Tapin, Waduk Waduk Tapin, Waduk multiguna dan
dan energi listrik listrik Waduk Balangan Balangan, Waduk Balangan, Waduk melakukan operasi
 Operasi dan Teweh dan Waduk Teweh, Waduk Lahai, dan pemeliharaan
Pemeliharaan Waduk Riam Kiwa Waduk Juloi dan bangunan yang ada
Riam Kanan, Waduk  Operasi dan Waduk Riam Kiwa
Tapin dan Waduk Pemeliharaan Waduk  Operasi dan
Balangan Riam Kanan, Waduk Pemeliharaan Waduk
Tapin, Waduk Riam Kanan, Waduk
Balangan dan Waduk Tapin, Waduk
Teweh Balangan, Waduk
Teweh, Waduk Lahai,
Waduk Juloi dan
Waduk Riam Kiwa
Kebutuhan air Pemenuhan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan Melaksanakan BWS Kalimantan
untuk berbagai kebutuhan air Rencana Pengambilan Rencana Pengambilan Rencana Pengambilan peningkatan dan II, Dinas PU
pemanfaatan untuk Untuk Kebutuhan Air Untuk Kebutuhan Air Untuk Kebutuhan Air pengembangan Provinsi, Dinas PU
belum terpenuhi berbagai Minum di Bendung Minum di Bendung Minum di Bendung Pengambilan Air Kabupaten/ Kota,
pemanfaatan Karang intan, Karang intan, Karang intan, Minum PDAM

322
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
dapat tercapai Marabahan, Negara, Marabahan, Negara, Marabahan, Negara,
Rantau, Muarauya, Rantau, Muarauya, Rantau, Muarauya,
Kuala kapuas, Kuala kapuas, Kuala kapuas,
Purukcahu, Purukcahu, Purukcahu,
Telagalangsat, Telagalangsat, Telagalangsat,
Tanjung hingga 30% Tanjung hingga 70% Tanjung hingga 100%
Peningkatan Aplikasi sistem  Pengembangan Sistem  Pengembangan Sistem  Pengembangan Sistem Melakukan BWS Kalimantan
produksi pangan irigasi hemat Irigasi SRI secara Irigasi SRI secara Irigasi SRI secara penyuluhan kepada II, Dinas PU
dalam rangka air bertahap hingga 5% bertahap hingga 10% bertahap hingga 25% petani tentang metode Provinsi, Dinas PU
mendukung SRI (System of Rice Kabupaten/ Kota
ketahanan Intensification)
pangan Nasional
Kebutuhan energi Terpenuhinya  Studi Kelayakan,  Studi Kelayakan,  Studi Kelayakan,  Melaksanakan BWS Kalimantan
seperti energi kebutuhan Detail Desain dan Detail Desain dan Detail Desain dan operasi dan II, Bappeda
listrik mengalami Listrik baik Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA pemeliharaan Provinsi
peningkatan untuk rumah Tapin dan PLTA Teweh Tapin, PLTA Teweh, Tapin, PLTA Teweh, bangunan PLTA Kalimantan
setiap tahunnya tangga,  Operasi dan PLTA Lahai, PLTA PLTA Lahai, PLTA  Melakukan Selatan Dan
dan Kekurangan industri, Pemeliharaan PLTA Juloi dan PLTA Riam Juloi dan PLTA Riam Pemenuhan Provinsi
Daya Listrik fasilitas Riam Kanan, PLTA Kiwa Kiwa Kebutuhan Listrik Kalimantan
memerlukan umum, dll. Tapin dan PLTA Teweh  Operasi dan  Operasi dan dengan Tengah, Dinas PU
upaya untuk Pemeliharaan PLTA Pemeliharaan PLTA pembangunan PLTA Kabupaten/ Kota,
peningkatan Riam Kanan, PLTA Riam Kanan, PLTA baru PDAM, PT. PLN
penyediaan listrik Tapin, PLTA Teweh, Tapin, PLTA Teweh, (Persero)
melalui energi PLTA Lahai, PLTA PLTA Lahai, PLTA
terbarukan Juloi dan PLTA Riam Juloi dan PLTA Riam
seperti PLTA Kiwa Kiwa
Terdapat lahan Terpenuhinya  Perencanaan sumur  Perencanaan sumur  Perencanaan sumur Melakukan BWS Kalimantan
yang tidak kebutuhan air produksi jaringan produksi jaringan produksi jaringan pengembangan II, Kementrian PU,
terjangkau untuk daerah irigasi air tanah irigasi air tanah irigasi air tanah Jaringan Irigasi Air BAPPEDA, Dinas
jaringan irigasi air irigasi yang  Pembuatan sumur  Pembuatan sumur  Pembuatan sumur tanah Pengairan, Dinas
permukaan. tidak produksi jaringan produksi jaringan produksi jaringan Pekerjaan Umum
terjangkau air irigasi air tanah, & irigasi air tanah, & irigasi air tanah, &
permukaan pengadaan peralatan pengadaan peralatan pengadaan peralatan
pompa pompa pompa
Target Pemenuhan: 25 Target Pemenuhan: 60 Target Pemenuhan:
% % 100 %
5 Pengusahaan Terdapat potensi Penggunaan  Penyusunan dan  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun pedoman Bappeda Provinsi,
Sumber Daya untuk air dan wadah penetapkan kriteria penetapkan kriteria penetapkan kriteria perhitungan biaya Bappeda
Air pengusahaan air pada suatu bagian SDA yang bagian SDA yang bagian SDA yang jasa pengelolaan Kabupaten/ Kota,
sumber daya air lokasi tertentu dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan sumber daya air serta Dinas
pada ruas sungai sesuai pengusahaan dengan pengusahaan dengan pengusahaan dengan metode Perindustrian,
tertentu oleh persyaratan tetap mengutamakan tetap mengutamakan tetap mengutamakan pembebanannya Dinas PU Provinsi,
dunia usaha dan yang kepentingan publik. kepentingan publik. kepentingan publik. kepada para Dinas PU

323
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
masyarakat ditentukan  Pembuatan Pilot  Pembuatan Pilot pemanfaat untuk Kabupaten/ Kota,
dalam Proyek Penerima Proyek Penerima seluruh Kabupaten/ BWS Kalimantan
perizinan Manfaat Menanggung Manfaat Menanggung Kota II
Biaya Jasa Biaya Jasa
Pengelolaan SDA Pengelolaan SDA
untuk WS Barito untuk WS Barito
Terdapat  Mengembangkan dan  Mengembangkan dan  Mengembangkan dan Menyusun Bappeda Provinsi,
sistem menyempurnakan menyempurnakan menyempurnakan persyaratan dan Bappeda
pemantauan persyaratan dan persyaratan dan persyaratan dan prosedur kerjasama Kabupaten/ Kota,
dan prosedur kerjasama prosedur kerjasama prosedur kerjasama dalam pengusahaan Dinas
pengawasan pengusahaan SDA pengusahaan SDA pengusahaan SDA SDA di untuk seluruh Perindustrian,
pelaksanaan Kabupaten/ Kota Dinas PU Provinsi,
pengusahaan Dinas PU
untuk Kabupaten/ Kota,
pengaturan BWS Kalimantan
peran dunia II, PDAM, PT. PLN
usaha dalam (Persero), Swasta
pengusahaan
SDA
Terdapat potensi terpeliharanya  Pengembangan dan  Pengembangan dan  Pengembangan dan Menjaga kelestarian Bappeda Provinsi,
wisata air dan potensi wisata Pelestarian kegiatan Pelestarian kegiatan Pelestarian kegiatan wisata air dan Bappeda
pelestarian air dan wisata air (pasar wisata air (pasar wisata air (pasar mensosialisasikan Kabupaten/ Kota,
kearifan lokal kearifan lokal apung, sarana apung, sarana apung, sarana pariwisata berbasis Dinas Pariwisata,
pemancingan, air pemancingan, air pemancingan, air sumber daya air Dinas PU Provinsi,
terjun, danau dan terjun, danau dan terjun, danau dan Dinas PU
wisata alam lainnya) wisata alam lainnya) wisata alam lainnya) Kabupaten/ Kota,
BWS Kalimantan
II
Belum ada aturan Peran dunia  Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan  Menetapkan sistem Bappeda Provinsi,
dan prosedur usaha dalam persyaratan dan persyaratan dan persyaratan dan perizinan Bappeda
dalam pengusahaan prosedur dalam prosedur dalam prosedur dalam pengusahaan SDA Kabupaten/ Kota,
penggunaan air sumber daya penggunaan air untuk penggunaan air untuk penggunaan air untuk  Menetapkan kriteria Dinas Industri
air meningkat proses produksi dan proses produksi dan proses produksi dan pengusahaan air Provinsi, Dinas
dengan tetap pendingin, untuk pendingin, untuk pendingin, untuk Industri
mengutamaka tenaga kerja di tenaga kerja di tenaga kerja di Kabupaten/ Kota,
n kepentingan kawasan industri, kawasan industri, kawasan industri, Dinas PU Provinsi,
masyarakat dalam kemasan dari dalam kemasan dari dalam kemasan dari Dinas PU
mata air mata air mata air Kabupaten/ Kota,
 Penegakan sanksi bagi  Penegakan sanksi bagi BWS Kalimantan
pengguna air yang pengguna air yang II
tidak sesuai dengan tidak sesuai dengan
peraturan peraturan
Kurang terciptanya  Menyehatkan  Menyehatkan  Menyehatkan Melakukan BWS Kalimantan

324
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
N Operasional Instansi Terkait
Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
o Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
optimanya kelembagaan kelembagaan kelembagaan kelembagaan revitalisasi PDAM II, Dinas PU
pengelolaan pengelolan pelayanan air minum pelayanan air minum pelayanan air minum untuk seluruh Provinsi, Dinas PU
sumber daya air sumber daya (PDAM), mencakup (PDAM), mencakup (PDAM), mencakup Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota,
dan air yang redefinisi redefinisi redefinisi PDAM
kelembangaan profesional kelembagaan, kelembagaan, kelembagaan,
yang belum profesionalisme profesionalisme profesionalisme
profesional pelayanan, full cost pelayanan, full cost pelayanan, full cost
recovery dan recovery dan recovery dan
peningkatan cakupan peningkatan cakupan peningkatan cakupan
pelayanan hingga 35% pelayanan hingga 70% pelayanan hingga
100%

325
III. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR (TINGGI)
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Pencegahan Banjir melanda Penurunan  Pembangunan sarana  Pembangunan sarana  Pembangunan sarana Melakukan Sosialisasi Dinas Pekerjaan
Daya Rusak Air hampir setiap volume dan prasarana dan prasarana dan prasarana kesadaran untuk umum Kabupaten
tahun di kota- sampah yang pengumpulan sampah pengumpulan sampah pengumpulan sampah membuang sampah Kuala Kapuas,
kota utama di dibuang ke komunal Kota Kuala komunal Kota Kuala komunal Kota Kuala pada tempat sampah BWS Kalimantan
Provinsi sungai, Kapuas Kapuas Kapuas II, BAPPEDA
Kalimantan Pengelola  Penyusunan dan  Penyusunan dan Kabupaten Kuala
Tengah dan sistem sosialisasi Perda sosialisasi Perda Kapuas
Kalimantan pengolahan Pembuangan sampah Pembuangan sampah
Selatan, sampah ke badan sungai ke badan sungai
menimbulkan  Pengembangan TPA
kerugian Kota Kuala Kapuas
terhadap rumah Kawasan  Perencanaan dan  Perencanaan dan  Perencanaan dan Menyusun Kebijakan Dinas Pekerjaan
dan lahan ibukota pengelolaan drainase pengelolaan drainase pengelolaan drainase perencanaan dan umum Kabupaten
pertanian rawa, Kabupaten primer dan sekunder primer dan sekunder primer dan sekunder pengelolaan drainase Kuala Kapuas,
dan fluktuasi yang bebas kota Kuala Kapuas kota Kuala Kapuas kota Kuala Kapuas primer dan skunder BWS Kalimantan
banjir mencapai banjir  Perencanaan dan  Perencanaan dan kota Kuala Kapuas II, BAPPEDA
2m pembangunan sumur pembangunan sumur Kabupaten Kuala
resapan kota Kuala resapan kota Kuala Kapuas
Kapuas Kapuas
 Normalisasi dan
pengelolaan saluran
drainase primer kota
Kuala Kapuas
Perlindungan  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan Menyusun masterplan Dinas Pekerjaan
Banjir Banjir Sungai Banjir Sungai Banjir Sungai penanganan banjir umum Kabupaten
terhadap Martapura & Sungai Martapura & Sungai Martapura & Sungai Kuala Kapuas,
Luapan Sungai Tabalong Tabalong Tabalong BWS Kalimantan
Martapura &  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan II, BAPPEDA
Sungai Bencana Banjir di Bencana Banjir di Bencana Banjir di Kabupaten Kuala
Tabalong Kaw.Pengambangan & Kaw.Pengambangan & Kaw.Pengambangan & Kapuas
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong
 Pembangunan  Pembangunan
Tanggul Penahan Tanggul Penahan
Banjir Sungai Banjir Sungai
Martapura Jl. Piere Martapura Jl. Piere
Tendean, Dan Tendean, Dan
Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai Melakukan
Martapura (Penunjang Martapura (Penunjang Martapura (Penunjang normalisasi sungai
saluran pembuang saluran pembuang saluran pembuang
D.I. Riam Kanan) D.I. Riam Kanan) D.I. Riam Kanan)

326
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Perlindungan  Perencanaan  Perencanaan dan  Perencanaan, Menyusun masterplan Dinas Pengairan,
banjir bangunan pengendali Pembangunan Pembangunan, dan pengelolaan banjir, Dinas Pekerjaan
terhadap aset banjir sungai Kapuas, bangunan pengendali Pemeliharaan dan outline plan umum, BWS
ekonomi kota contoh: Talud, dan banjir sungai Kapuas, bangunan pengendali drainase Kalimantan II,
terhadap sistem drainase contoh: Talud, dan banjir sungai Kapuas, BAPPEDA
luapan sungai sistem drainase contoh: Talud, dan
utama Kapuas sistem drainase
Murung
Permasalahan Penurunan  Penanggulangan  Penanggulangan  Penanggulangan Menyusun masterplan Dinas Pekerjaan
banjir tahunan kerugian Banjir Sungai Negara Banjir Sungai Negara Banjir Sungai Negara pengelolaan banjir, umum &
yang meluap di akibat (Penunjang Polder (Penunjang Polder (Penunjang Polder dan outline plan BAPPEDA
sepanjang genangan Alabio) Alabio) Alabio) drainase Kabupaten Hulu
Sungai Nagara banjir tahunan  Penyusunan  Penyusunan Sungai Tengah,
terhadap Masterplan banjir Masterplan banjir BWS Kalimantan
perumahan, Sungai Nagara Sungai Nagara II
lahan  Pembangunan
pertanian bangunan pengendali
rawa, antara banjir Sungai Nagara
lain di  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai Melakukan
Amuntai dan Negara (Hamayung- Negara (Hamayung- Negara (Hamayung- normalisasi sungai
HST Paharangan Paharangan Paharangan
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan, Sungai Selatan, Sungai Selatan, Sungai
Tambangan Tambangan Tambangan
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan, Sungai Selatan, Sungai Selatan, Sungai
Muning Tengah- Muning Tengah- Muning Tengah-
Batang alai Batang alai Batang alai
Kecamatan Daha Kecamatan Daha Kecamatan Daha
Selatan) Selatan) Selatan)
 Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai
Batang Alai Desa Batang Alai Desa
Sungai Buluh (Dusun Sungai Buluh (Dusun
Pudak Setegal, Dusun Pudak Setegal, Dusun
Ampukung, Dusun Ampukung, Dusun
Halong, Dusun Halong, Dusun
Bangkiling Raya, Bangkiling Raya,
Dusun Nawin dan Dusun Nawin dan
Belakang BPD Belakang BPD
Tanjung) Tanjung)
Permasalahan Penurunan  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi Menyusun masterplan BAPPEDA, Dinas
banjir tahunan nilai kerugian penyebab banjir penyebab banjir penyebab banjir pengelolaan banjir, Pekerjaan umum
yang meluap di banjir secara Sungai Tapin dan SID Sungai Tapin dan SID Sungai Tapin dan SID dan outline plan Kabupaten Tapin,

327
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Kota Tapin signifikan Pengendalian Banjir Pengendalian Banjir Pengendalian Banjir drainase di: Kabupaten Hulu
terhadap Sungai Tapin Sungai Tapin Sungai Tapin Kabupaten Tapin, Sungai Tengah,
kerugian  Penyusunan  Penyusunan Kabupaten Hulu Kabupaten
genangan Masterplan banjir Masterplan banjir Sungai Tengah, Balangan,
banjir tahunan Sungai Tapin Sungai Tapin Kabupaten Balangan, Kabupaten
terhadap  Pembangunan Kabupaten Tabalong, Tabalong,
rumah dan bangunan pengendali Kabupaten Barito Kabupaten Barito
lahan banjir Sungai Tapin Selatan, Kabupaten Selatan,
Permasalahan Penurunan  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi Barito Utara Kabupaten Barito
banjir yang kerugian penyebab banjir penyebab banjir, penyebab banjir, Utara, BWS
merugikan lahan banjir Sungai Barabai, Penyusunan Penyusunan Kalimantan II
persawahan di terhadap Sungai Batang Alai, Masterplan Masterplan
HST dan HSS lahan Sungai Balangan, dan Pengendalian banjir Pengendalian banjir,
pertanian Sungai Tabalong Sungai Barabai, dan Pembangunan
sawah darat Sungai Batang Alai, Bangunan
yang tergenang Sungai Balangan, dan Pengendalian banjir
Sungai Tabalong Sungai Barabai,
Sungai Batang Alai,
Sungai Balangan, dan
Sungai Tabalong
Permasalahan Penurunan  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi
banjir tahunan nilai kerugian penyebab banjir penyebab banjir penyebab banjir
di pertemuan genangan Sungai Ayuh dan SID Sungai Ayuh dan SID Sungai Ayuh dan SID
Sungai Ayuh banjir di Perkuatan Tebing Perkuatan Tebing Perkuatan Tebing
dan Main permukiman, Sungai Barito di Sungai Barito di Sungai Barito di
Stream Barito pasar, Marabahan Marabahan Marabahan
perkebunan,  Penyusunan  Penyusunan
ternak, dan Masterplan Masterplan
pertanian rawa Pengendalian banjir Pengendalian banjir
Sungai Ayuh, Sungai Ayuh,
Pembangunan Pembangunan
Tanggul Banjir Sungai Tanggul Banjir Sungai
Barito di Marabahan Barito di Marabahan
 Pembangunan
Bangunan Pengendali
banjir Sungai Ayuh
Banjir terjadi Penurunan  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi  Survei dan Investigasi,
setiap tahun di nilai kerugian pengendalian banjir serta Penyusunan Penyusunan
Kota Muara genangan Sungai Teweh Masterplan Masterplan, serta
Teweh banjir di Pengendalian banjir Pembangunan
permukiman, Sungai Teweh Bangunan Pengendali
pasar, banjir Sungai Teweh
perkebunan,

328
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
ternak, dan
pertanian rawa
Banjir dan Menurunnya  Studi Penyusunan  Studi Penyusunan  Studi Penyusunan Menyusun Peta
Kekeringan resiko banjir Peta Rawan Banjir, Peta Rawan Banjir, Peta Rawan Banjir, Rawan banjir dan
terjadi di dan Rencana dan Rencana dan Rencana dan kekeringan
Provinsi kekeringan di Kekeringan di Provinsi Kekeringan di Provinsi Kekeringan di Provinsi
Kalimantan Kalimantan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Selatan Selatan
Meluapnya , Turunnya  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan Melakukan kajian
Sungai Amandit, frekuensi dan Sarana/ prasarana Sarana/ prasarana Sarana/ prasarana sarana/ prasarana
Sungai kuantitas pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir dan normalisasi
Petarikan, luapan ,  SID Pengendalian  SID Pengendalian  SID Pengendalian dalam rangka
Sungai Kandang Sungai banjir, Jorong, Asam- banjir, Jorong, Asam- banjir, Jorong, Asam- pengendalian banjir
Jaya, Sungai Amandit, asam & Kintap asam & Kintap asam & Kintap
Maluka, dan Sungai  SID Pengendalian  SID Pengendalian  SID Pengendalian
Sungai Riam Petarikan, Banjir Sungai Amandit Banjir Sungai Amandit Banjir Sungai Amandit
Kiwa Sungai  SID Pengendalian  SID Pengendalian  SID Pengendalian
Kandang Jaya, Banjir Desa Karang Banjir Desa Karang Banjir Desa Karang
Sungai Maluka Bintang Tanah Bumbu Bintang Tanah Bumbu Bintang Tanah Bumbu
dan Sungai  Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
Riam Kiwa Tanggul Banjir Tanggul Banjir Tanggul Banjir
Kampung Melayu Kampung Melayu Kampung Melayu
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
Tanggul Penahan Tanggul Penahan Tanggul Penahan
Banjir Sungai Riam Banjir Sungai Riam Banjir Sungai Riam
Kiwa Desa Bawahan Kiwa Desa Bawahan Kiwa Desa Bawahan
Seberang Seberang Seberang
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
Tanggul Banjir Sungai Tanggul Banjir Sungai Tanggul Banjir Sungai
Petarikan Petarikan Petarikan
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Maluka Maluka Maluka
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Kandang Jaya Kandang Jaya Kandang Jaya
 Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai  Normalisasi Sungai
Amandit (Amandit Amandit (Amandit Amandit (Amandit
lama jurusan lama jurusan lama jurusan
Kecamatan Simpur- Kecamatan Simpur- Kecamatan Simpur-
Kalumpang & Sudetan Kalumpang & Sudetan Kalumpang & Sudetan
Sungai amandit Sungai amandit Sungai amandit
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kandangan) Kandangan) Kandangan)

329
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
 Pengerukan/  Pengerukan/  Pengerukan/
Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai Normalisasi Sungai
Amparan Jambu Amparan Jambu Amparan Jambu
Kecamatan Karang Kecamatan Karang Kecamatan Karang
Bintang Bintang Bintang
 Sodetan Sungai Satui  Sodetan Sungai Satui  Sodetan Sungai Satui
hilir hilir hilir
 Pekerjaan Normalisasi  Pekerjaan Normalisasi  Pekerjaan Normalisasi
Saluran Banjir Saluran Banjir Saluran Banjir
Hanyar/ Pamintangan Hanyar/ Pamintangan Hanyar/ Pamintangan
 Pengerukan/  Pengerukan/  Pengerukan/
Normalisasi Sunghai Normalisasi Sunghai Normalisasi Sunghai
Selok Mati di Selok Mati di Selok Mati di
Kecamatan Kusan hilir Kecamatan Kusan Kecamatan Kusan
hilir hilir
Laju Erosi dan Turunnya  Perencanaan  Perencanaan dan  Perencanaan, Mengendalikan laju BAPPEDA, Dinas
Sedimentasi tingkat erosi bangunan pengendali Pembangunan Pembangunan, dan erosi dan sedimentasi Pekerjaan umum
semakin dan sedimen dan erosi , di bangunan pengendali Pemeliharaan melalui kegiatan sipil Kabupaten
meningkat berkurangnya Kabupaten Murung sedimen dan erosi , di bangunan pengendali teknis, dan Murung Raya,
sedimentasi Raya, Gunung mas, Kabupaten Murung sedimen dan erosi , di rehabilitasi hutan Gunung mas,
Barito Utara, dan Raya, Gunung mas, Kabupaten Murung Barito Utara, dan
Kapuas Barito Utara, dan Raya, Gunung mas, Kapuas, BWS
Kapuas Barito Utara, dan Kalimantan II
Kapuas
Longsornya Tebing sungai  Rehabilitasi  Rehabilitas  Rehabilitas Melakukan BAPPEDA, Dinas
tebing sungai tidak mudah Pengamanan tebing Pengamanan tebing Pengamanan tebing Pengamanan & Pekerjaan umum
terutama di longsor sungai di Kabupaten sungai di Kabupaten sungai di Kabupaten perkuatan tebing Kabupaten
bagian belokan terutama pada Kapuas, Barito Kapuas, Barito Kapuas, Barito sungai di: Kapuas, Barito
luar saat banjir Tengah, Barito Tengah, Barito Tengah, Barito Kabupaten Kapuas, Tengah, Barito
Selatan, Target: 23 % Selatan, Target: 45 % Selatan, Target: 100 % Kabupaten Barito Selatan, BWS
Tengah, Kabupaten Kalimantan II
Barito Selatan
Perubahan garis Pengamanan  Pengamanan pantai  Pengamanan pantai  Pengamanan pantai Membangun BWS Kalimantan
pantai (maju) pemukiman 23% meliputi: 45 % meliputi: 90 % meliputi: pengaman pantai di II, Bappeda, Dinas
dan kerusakan dan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Kabupaten Tanah PU Provinsi
pemukiman di mengembalika pengamanan garis pengamanan garis pengamanan garis Laut dan Banjarmasin Kalimantan
sekitar n garis pantai pantai dan pantai dan pantai dan Selatan dan
sempadan ke semula dan pemukiman di pemukiman di pemukiman di Kabupaten Tanah
pantai pengamanan sepanjang pantai sepanjang pantai sepanjang pantai Laut &
pemukiman  Sarana/ prasarana  Sarana/ prasarana  Sarana/ prasarana Banjarmasin
pengaman pantai yang pengaman pantai yang pengaman pantai yang
dibangun. dibangun. dibangun.
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan

330
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Pengaman Pantai Pengaman Pantai Pengaman Pantai
Swarangan, Pantai Swarangan, Pantai Swarangan, Pantai
Sabuhur, Pantai Asam Sabuhur, Pantai Asam Sabuhur, Pantai Asam
- Asam, Pantai - Asam, Pantai - Asam, Pantai
Pagatan (Groin), Pagatan (Groin), Pagatan (Groin),
Pantai Tangkisung, Pantai Tangkisung, Pantai Tangkisung,
Pantai Pampan, Pantai Pantai Pampan, Pantai Pantai Pampan, Pantai
Loban, Pantai Pagatan Loban, Pantai Pagatan Loban, Pantai Pagatan
(Revetment), Pantai (Revetment), Pantai (Revetment), Pantai
Jorong Jorong Jorong
 SID Abrasi Pantai  SID Abrasi Pantai  SID Abrasi Pantai
Aluh Aluh Aluh Aluh Aluh Aluh
 SID Pengaman Pantai  SID Pengaman Pantai  SID Pengaman Pantai
Pagatan Pagatan Pagatan
 Pembangunan  Pembangunan  Pembangunan
Pengaman Pantai Aluh Pengaman Pantai Aluh Pengaman Pantai Aluh
Aluh, Pagatan Kusan Aluh, Pagatan Kusan Aluh, Pagatan Kusan
Hilir, Rindu Alam Hilir, Rindu Alam Hilir, Rindu Alam
Penanganan Penanganan  Penanganan abrasi  Penanganan abrasi  Penanganan abrasi Penanganan abrasi BWS Kalimantan
Abrasi Pantai abrasi pantai pantai dengan upaya pantai dengan upaya pantai dengan upaya pantai di Kabupaten II, Bappeda, Dinas
masih minim lebih intensif fisik (tembok laut fisik (tembok laut fisik (tembok laut Tanah Laut dan PU Provinsi
maupun krib) 38 % maupun krib) 65 % maupun krib) 90 % Kabupaten Banjar Kalimantan
sepanjang sepanjang sepanjang Selatan dan
 kecamatan di Pesisir  kecamatan di Pesisir  kecamatan di Pesisir Kabupaten Tanah
Pantai Pantai Pantai Laut & Banjar
2 Penanggulanga kurang dampak banjir  Rancangan mitigasi  Rancangan dan  Rancangan dan melakukan Sosialisasi BPBD Kabupaten/
n Daya Rusak optimalnya di masyarakat bencana/ tanggap Sosialisasi mitigasi Sosialisasi mitigasi mitigasi bencana/ Kota Provinsi,
Air penanganan dapat darurat bencana/ tanggap bencana/ tanggap ketanggap daruratan BASARNAS,
bencana berkurang darurat kepada darurat kepada BNPB, BWS
masyarakat masyarakat Kalimantan II
kurangnya Daerah yang  Penyusunan RTD atau  Penyusunan dan  Penyusunan dan Menyusun dan BPBD Kabupaten/
pemahaman rawan contingency plan Sosialisasi RTD atau Sosialisasi RTD atau Sosialisasi Kota Provinsi,
tentang bencana banjir dalam antisipasi contingency plan contingency plan contingency plan BASARNAS,
manajemen siap menghadapi dalam antisipasi dalam antisipasi BNPB, BWS
banjir menghadapi kemungkinan menghadapi menghadapi Kalimantan II
banjir pada terjadinya banjir kemungkinan kemungkinan
periode ulang terjadinya banjir terjadinya banjir
banjir yang  Penyusunan peta  Penyusunan &  Penyusunan & Menyusun dan
direncanakan resiko banjir (flood sosialisasi peta resiko sosialisasi peta resiko sosialisasi peta resiko
hazard map) untuk banjir (flood hazard banjir (flood hazard banjir
daerah rawan banjir map) untuk daerah map) untuk daerah
rawan banjir rawan banjir
 Perencanaan sistem  Perencanaan dan  Perencanaan, Membuat sistem

331
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
peringatan dini Pembuatan sistem Pembuatan, serta peringatan dini dan
datangnya banjir dan peringatan dini Pemeliharaan dan sistem informasi
sistem informasi datangnya banjir dan pemantauan sistem banjir
tentang banjir sistem informasi peringatan dini
berbasis masyarakat tentang banjir datangnya banjir dan
berbasis masyarakat sistem informasi
tentang banjir
berbasis masyarakat
Belum ada Bencana banjir  Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Meningkatkan BPBD Kabupaten/
persiapan dapat pengurangan debit pengurangan debit pengurangan debit struktural mitigasi Kota Provinsi,
penanggulangan dijinakkan banjir dengan banjir dengan banjir dengan bencana BASARNAS,
darurat bencana (dimitigasi) meningkatkan meningkatkan meningkatkan BNPB, BWS
akibat banjir sehingga kapasitas bangunan kapasitas bangunan kapasitas bangunan Kalimantan II
mengurangi pelimpah banjir, pelimpah banjir, pelimpah banjir,
korban akibat kolam retensi, saluran kolam retensi, saluran kolam retensi, saluran
banjir pengalih dsb pengalih dsb pengalih dsb
 Pembangunan  Pembangunan
bangunan pengendali bangunan pengendali
debit, seperti debit, seperti
bangunan pelimpah bangunan pelimpah
banjir, kolam retensi, banjir, kolam retensi,
saluran pengalih dsb saluran pengalih dsb
 Pemeliharaan
bangunan pelimpah
banjir, kolam retensi,
saluran pengalih dsb
 Perencanaan dan  Perencanaan dan  Perencanaan dan Menyebarkan
Masterplan pengendali Masterplan pengendali Masterplan pengendali informasi banjir
banjir banjir banjir secara tepat
 Perencanaan dan  Perencanaan dan
pemeliharaan pemeliharaan
bangunan-bangunan bangunan-bangunan
prasarana pengendali prasarana pengendali
banjir misal: waduk, banjir misal: waduk,
bendungan bendungan
 Mengurangi debit
banjir dengan
pembangunan
bangunan-bangunan
prasarana pengendali
banjir misal: waduk,
bendungan, areal
parkir air sementara,

332
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
sumur resapan,
Reboisasi dan
modifikasi cuaca
 Pengendalian erosi  Pengendalian erosi  Pengendalian erosi
dan sedimentasi dan sedimentasi dan sedimentasi
akibat banjir sesuai akibat banjir sesuai akibat banjir sesuai
dengan lokasinya, dengan lokasinya, dengan lokasinya,
yaitu dilereng bukit yaitu dilereng bukit yaitu dilereng bukit
(dengan sistem teras, (dengan sistem teras, (dengan sistem teras,
saluran di lereng dan saluran di lereng dan saluran di lereng dan
penanaman segaris) penanaman segaris) penanaman segaris)
atau di sungai (dengan atau di sungai (dengan atau di sungai (dengan
pembangunan pembangunan pembangunan
revetment, check dam, revetment, check dam, revetment, check dam,
dan jetty di muara) dan jetty di muara) dan jetty di muara)
 Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi  Sosialisasi mitigasi Melakukan Sosialisasi BPBD Kabupaten/
bencana/ tanggap bencana/ tanggap bencana/ tanggap mitigasi bencana/ Kota Provinsi,
darurat kepada darurat kepada darurat kepada ketanggap daruratan BASARNAS, BNPB
masyarakat masyarakat masyarakat Kabupaten
 Perencanaan dan  Perencanaan dan Murung Raya,
menetapkan tempat menetapkan tempat Gunung Mas,
pengusian pengusian Barito Utara,
 Pembangunan fasilitas Barito Selatan,
pengungsian Barito Timur,
 Perencanaan,  Perencanaan,  Perencanaan, Menbuat sistem Kapuas, Tabalong,
Pembuatan dan Pembuatan dan Pembuatan dan peringatan dini dan Balangan, Hulu
Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem Pemeliharaan sistem sistem informasi Sungai Utara,
peringatan dini peringatan dini peringatan dini banjir Hulu Sungai
datangnya banjir serta datangnya banjir serta datangnya banjir serta Tengah, Hulu
sistem informasi sistem informasi sistem informasi Sungai Selatan,
tentang banjir tentang banjir tentang banjir Tapin, Barito
berbasis masyarakat berbasis masyarakat berbasis masyarakat Kuala, Kotabaru,
 pengamanan muara, Banjar, Kota
operasi dan Banjarbaru,
pemeliharaan serta Banjarmasin,
monitoring sungai Tanah Laut, BWS
Kalimantan II
3 Pemulihan Ketidaksiapan Fungsi  Sosialisasi fungsi  Sosialisasi fungsi  Sosialisasi fungsi Melibatkan peran BPBD Kabupaten/
Daya Rusak Air dalam lingkungan lingkungan hidup lingkungan hidup lingkungan hidup masyarakat dalam Kota Provinsi,
memulihkan hidup dan terhadap masyarakat terhadap masyarakat terhadap masyarakat memulihkan fungsi BASARNAS,
kondisi sistem  Melaksanakan  Melaksanakan lingkungan hidup BNPB, BWS
lingkungan prasarana restorasi untuk restorasi untuk Kalimantan II
hidup setelah sumber daya mengembalikan fungsi mengembalikan fungsi

333
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
terjadi bencana air dapat lingkungan hidup lingkungan hidup
banjir dipulihkan berbasis masyarakat berbasis masyarakat
kembali  Penyediaan sarana
dan prasarana (bibit,
pendampingan,
penyuluhan, dll)
untuk pemberdayaan
masyarakat
 Merehabilitasi kondisi  Merehabilitasi kondisi  Merehabilitasi kondisi
penduduk korban penduduk korban penduduk korban
bencana banjir bencana banjir bencana banjir
 Revitalisasi bangunan  Revitalisasi bangunan
dan fasilitas umum dan fasilitas umum
terhadap dampak terhadap dampak
banjir banjir
 Sosialisasi resiko
tinggal di kawasan
banjir, dan tindakan
untuk mereduksi
akibat banjir
 Memperbaiki  Memperbaiki  Memperbaiki
kerusakan prasarana kerusakan prasarana kerusakan prasarana
SDA yang timbul SDA yang timbul SDA yang timbul
akibat banjir akibat banjir akibat banjir
 Memelihara prasarana  Memelihara prasarana
SDA yang terhadap SDA yang terhadap
banjir banjir

334
IV. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (TINGGI)
Sasaran/ Kebijakan Lembaga/
Strategi
Target Yang Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis
Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Pengelolaan Kurangnya Tersedianya  Pembuatan  Pembuatan  Pembuatan Melakukan Kementerian PU,
Sistem informasi informasi rancangan Sistem rancangan Sistem rancangan Sistem Inventarisasi dan Kementerian
Informasi SDA mengenai SDA Database Database Database validasi data-data Kehutanan,
sesuai kondisi SDA, mengenai perencanaan SDA perencanaan SDA perencanaan SDA SDA di WS Barito BPDASHL
Kewenangann dikarenakan kondisi: WS Barito WS Barito WS Barito Barito, BWS,
ya minimnya Hodrologis,  Update Sistem  Update Sistem Dinas Pengairan,
ketersediaan Hidroklimatol Database Database Dinas PU, Badan
data terkait ogi, perencanaan SDA perencanaan SDA Informasi
dengan SDA di Hidrogeologi, WS Barito WS Barito Geospasial,
WS Barito Kebijakan  Upload Sistem BMKG
SDA, Database
Prasarana perencanaan SDA
SDA, WS Barito kedalam
Teknologi Network internet
SDA,  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan Melakukan Kementrian PU,
Lingkungan Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Pengelolaan Sistem Peningkatan, Kementrian
pada SDA, Hidrologi Kalsel Dan Hidrologi Kalsel Dan Hidrologi Kalsel Dan pengembangan dan Kehutanan,
Kegiatan Pemantauan Pemantauan Pemantauan perbaikan BPDASHL
Sosek Kualitas Air Kalsel Kualitas Air Kalsel Kualitas Air Kalsel manajemen Barito, BWS,
Budaya  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan Pengelolaan Sistem Dinas Pengairan,
Masyarakat Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Hidrologi Dan Dinas PU, Badan
yang terkait BWS Kalimantan II BWS Kalimantan II BWS Kalimantan II Pemantauan Informasi
SDA Kualitas Air Geospasial,
 Monitoring Data SDA  Monitoring Data
 Kekeringan Kalsel SDA BMKG
 Banjir Kalsel  Kekeringan Kalsel
 TP OP Kalsel  Banjir Kalsel
 DAK Kalsel  TP OP Kalsel
 DAK Kalsel
 Manajemen Aset  Manajemen Aset  Manajemen Aset
Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum Umum Umum
Ketidakseraga Tersediany a  Inventarisasi,  Inventarisasi,  Inventarisasi, Memperbaiki Kementrian PU,
man data SDA Data SDA standarisasi, dan standarisasi, dan standarisasi, dan kualitas data, Kementrian
baik dalam hal yang integrasi data SDA integrasi data SDA integrasi data SDA Menyeragamkan Kehutanan,
kelengkapan, terintegrasi kedalam format kedalam format kedalam format format data SDA, BPDASHL
level, referensi, dan IDSN IDSN IDSN melakukan Barito, BWS,
jenis, kualitas memenuhi  Update, peningkatan  Update, peningkatan sosialisasi IDSN Dinas Pengairan,
data terkait standar IDSN kualitas dan kualitas dan dilingkungan BWS Dinas PU, Badan
dengan IDSN kuantitas data SDA kuantitas data SDA dan rekan kerja Informasi
yang terintegrasi yang terintegrasi terkait Geospasial,
pada database SDA pada database SDA BMKG

335
Sasaran/ Kebijakan Lembaga/
Strategi
Target Yang Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis
Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Nasional Nasional
 Keterbukaan
informasi antar
instansi pemerintah
Kerapatan Terpenuhinya  Pemeliharaan  Pemeliharaan  Pemeliharaan Mengupgrade Kementrian PU,
jaringan informasi Stasiun AWLR Stasiun AWLR Stasiun AWLR stasiun, melakukan Kementrian
stasiun SDA SDA yang Timpah, Muara Timpah, Muara Timpah, Muara perawatan, dan Kehutanan,
(hujan/ debit) aktual Teweh, Kandui, Dan Teweh, Kandui, Dan Teweh, Kandui, Dan melakukan BPDASHL
masih kurang Hayaping- Hayaping- Hayaping- Pengadaan Stasiun Barito, BWS,
Pembangunan Pembangunan Pembangunan dan sistem Dinas Pengairan,
Stasiun AWLR pada Stasiun AWLR pada Stasiun AWLR pada informasi SDA di Dinas PU, Badan
Sungai Orde 2 dan Sungai Orde 2 dan Sungai Orde 2 dan Kabupaten Murung Informasi
3-Upgrade Stasiun 3-Upgrade Stasiun 3-Upgrade Stasiun Raya, Kabupaten Geospasial,
Hujan Otomatis di Hujan Otomatis di Hujan Otomatis di Kapuas, Kabupaten BMKG
Stasiun Tabak Stasiun Tabak Stasiun Tabak Barito Utara,
Kanilan, Timpah, Kanilan, Timpah, Kanilan, Timpah, Kabupaten Barito
Buntok, Mandomai, Buntok, Mandomai, Buntok, Mandomai, Selatan, Kabupaten
Mantangai-Upgrade Mantangai-Upgrade Mantangai-Upgrade Tanah Laut
stasiun Klimatologi stasiun Klimatologi stasiun Klimatologi
Otomatis di Stasiun Otomatis di Stasiun Otomatis di Stasiun
Muara teweh dan Muara teweh dan Muara teweh dan
Tampa TampaPenambahan TampaPenambahan
dan Pengembangan dan Pengembangan
Jaringan Stasiun Jaringan Stasiun
Hujan dan Debit Hujan dan Debit
SDA WS Barito SDA WS Barito
terutama di daerah terutama di daerah
hulu huluPenambahan
dan Pengembangan
Jaringan Stasiun
Hujan dan Debit
SDA WS Barito
terutama di daerah
hulu
Kurangnya Terlaksanany  Pelatihan/ workshop  Pelatihan/ workshop  Pelatihan/ workshop Mengadakan Kementrian PU,
tenaga-tenaga a pengelolaan tenaga pengelola tenaga pengelola tenaga pengelola sosialisasi dan Kementrian
profesional Sistem informasi SDA di informasi SDA di informasi SDA di pelatihan Sistem Kehutanan,
yang terlatih Informasi Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten Tingkat Kabupaten Informasi SDA antar BPDASHL
untuk SDA pada Sosialisasi dan institusi di tiap Barito, BWS,
menangani tingkat Pelatihan/ workshop tingkat administrasi Dinas Pengairan,
dan mengelola Nasional, tenaga pengelola seluruh pengelola Dinas PU, Badan
sistem Provinsi, dan informasi SDA di WS Barito Informasi
informasi SDA, Kabupaten/ antar institusi Geospasial,

336
Sasaran/ Kebijakan Lembaga/
Strategi
Target Yang Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis
Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Dicapai [2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
baik di tingkat Kota BMKG
Provinsi
maupun
tingkat
Kabupaten

337
V. PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA (TINGGI)
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
1 Penyelenggaraa Kurang Keterlibatan  Diadakan PKM dan  Diadakan PKM dan  Diadakan PKM dan Meningkatlan kinerja Pemda, BAPPEDA,
n kepeduliannya masyarakat sosialisasi pada setiap sosialisasi pada setiap sosialisasi pada setiap perencanaan melalui LSM, BWS, Dinas
Pemberdayaan masyarakat sejak program atau kegiatan program atau kegiatan program atau kegiatan PKM dan sosialisasi di PU, Dinas
para Pemilik terhadap rasa perancanaan, perencanaan SDA perencanaan SDA perencanaan SDA seluruh Wilayah WS Pengairan, Dinas
Kepentingan kepemilikan sehingga Barito Tenaga Kerja,
dan pada Program diharpkan Dinas Pertanian,
Kelembagaan dan keinginan dan Dinas
SDA secara Pembangunan kebutuhan Perindustrian dan
Terencana dan SDA masyarakat Perdagangan,
Sistematis sejalan dengan Kementrian ESDM
program dan
pembangunan
SDA yang
dilaksanakan
Pemerintah,
dan
diharapkan
dapat
menumbuhka
n rasa
kepemilikan
masyarakat
terhadap
bangunan SDA
Pelibatan Terkendalinya  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan Melakukan Sosialisasi Pemda, BAPPEDA,
masyarakat pemanfaatan hemat air dan aplikasi hemat air dan aplikasi hemat air dan aplikasi Gerkan Hemat Air LSM, BWS, Dinas
dalam upaya air permukaan metode SRI dalam metode SRI dalam metode SRI dalam PU, Dinas
penghematan air dan airtanah budidaya tanaman budidaya tanaman budidaya tanaman Pengairan, Dinas
dangkal padi secara luas padi secara luas padi secara luas Tenaga Kerja,
 Membuat tampungan Dinas Pertanian,
air hujan pada skala Dinas
rumah tangga (water Perindustrian dan
harvesting) Perdagangan,
Kementrian ESDM
Kabupaten
Murung Raya,
Gunung Mas,
Barito Utara,
Barito Selatan,
Barito Timur,
Kapuas, Tabalong,
Balangan, Hulu

338
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Sungai Utara,
Hulu Sungai
Tengah, Hulu
Sungai Selatan,
Tapin, Barito
Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut
Lemah dan tidak Penegakan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Membuat Perda dan Pemda, BAPPEDA,
optimalnya hukum bidang penegakan peraturan penegakan peraturan penegakan peraturan sosialisasi serta LSM, BWS, Dinas
penegakan SDA masalah bidang masalah bidang masalah bidang peningkatan peran PU, Dinas
hukum bidang hukum terkait dengan hukum terkait dengan hukum terkait dengan masyarakat dalam Pengairan, Dinas
SDA pemanfaatan, pemanfaatan, pemanfaatan, rangka pelestarian Tenaga Kerja,
pengembangan, dan pengembangan, dan pengembangan, dan konservasi hutan, Dinas Pertanian,
pembangunan sarana pembangunan sarana pembangunan sarana sumber mata air Dinas
dan prasanara SDA dan prasanara SDA dan prasanara SDA Perindustrian dan
     Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Mengupayakan Melakukan Perdagangan,
penegakan peraturan penegakan peraturan penambahan areal Pendampingan dan Kementrian ESDM
masalah bidang masalah bidang hutan lindung, pembinaan dalam Kabupaten
hukum terkait dengan hukum terkait dengan kawasan suaka alam upaya pemberdayaan Murung Raya,
pemanfaatan, pemanfaatan, (hutan suaka alam, masyarakat di sekitar Tabalong, Hulu
pengembangan, dan pengembangan, dan taman nasional) dan kawasan hutan Sungai Utara,
pembangunan sarana pembangunan sarana kawasan pelestarian Hulu Sungai
dan prasanara SDA dan prasanara SDA alam Kawasan Selatan, Banjar,
Batikap I, Batikap II, Tanah Laut
Batikap III, Kabupaten
Murung Raya,
740.375 Ha , Kawasan
Muara Uya,
Kabupaten Tabalong,
25.000 Ha [cagar
alam] dan kawasan
Meratus Hulu,
Tanjung, 46.250 Ha
Kabupaten Tabalong,
Kawasan Nagara,
KabupatenHSU,
150.000 Ha [suaka
margasatwa] dan
kawasan Meratus
Hulu, Tanjung, 46.250

339
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Ha Kabupaten
HSU, .Kawasan G
Kentawan, Kabupaten
HSS, 245 Ha [cagar
alam], Kawasan Pulau
Kaget Seluas 275 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Pulau
Kembang Seluas 60
Ha [cagar alam]
Baritokuala, Kawasan
Hutan Gambut Liang
Anggang, Kabupaten
Banjar, 6.000 Ha
[cagar alam] dan
kawasan Pelaihari,
Martapura, Provinsi
Kalimantan Selatan,
155.000 Ha [cagar
alam dan suaka
margasatwa], kawasan
Pelaihari, Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan
Selatan, 35.000 Ha
[cagar alam dan suaka
margasatwa]
Belum adanya Adanya  Pembentukan forum  Pembentukan TKPSDA  Pembentukan TKPSDA Membentuk wadah Pemda, BAPPEDA,
pengaturan yang kewenangan di tingkat lapangan dan Dewan dan Dewan koordinasi di WS LSM, BWS, Dinas
jelas mengenai dan yang melibatkan Sumberdaya Air Sumberdaya Air Provinsi dan PU, Dinas
pembagian pengaturan masyarakat, misalnya  Optimalisasi dan Kabupaten/ Kota Pengairan, Dinas
peran dan yang jelas forum DAS koordinasi anatar serta penyusunan Tenaga Kerja,
koordinasi dari dalam lembaga SDA dalam kebijakan pengelolaan Dinas Pertanian,
berbagai pengelolaan forum yang telah SDA Dinas
Lembaga yang SDA dibentuk Perindustrian dan
terkait dengan Perdagangan,
pengelolaan SDA Kementrian ESDM
di Wilayah Kabupaten
Sungai Murung Raya,
Tabalong, Hulu
Sungai Utara,
Hulu Sungai
Selatan, Banjar,
Tanah Laut

340
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Kurangnya Terlibatnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melibatkan Pemda, BAPPEDA,
keterlibatan masyarakat pelibatan masyarakat pelibatan masyarakat pelibatan masyarakat masyarakat dan LSM, BWS, Dinas
masyarakat dalam dalam pengelolaan dalam pengelolaan dalam pengelolaan dunia usaha dalam PU, Dinas
dalam Kegiatan Kegiatan SDA dengan SDA dengan SDA dengan pengelolaan SDA di Pengairan, Dinas
Konservasi Konservasi Pendampingan dan Pendampingan dan Pendampingan dan WS Barito Tenaga Kerja,
pembinaan dalam pembinaan dalam pembinaan dalam Dinas Pertanian,
rangka meningkatkan rangka meningkatkan rangka meningkatkan Dinas
taraf ekonomi taraf ekonomi taraf ekonomi Perindustrian dan
masyarakat di masyarakat di masyarakat di Perdagangan,
kawasan sekitar kawasan sekitar kawasan sekitar Kementrian ESDM
sumber air di DAS sumber air di DAS sumber air di DAS Kabupaten
dengan Sosialisasi dengan Sosialisasi dengan Sosialisasi Murung Raya,
Jalur Hijau & Sumur Jalur Hijau & Sumur Jalur Hijau & Sumur Gunung Mas,
Resapan, Sosialisasi Resapan, Sosialisasi Resapan, Sosialisasi Barito Utara,
Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Kombinasi Tanaman Barito Selatan,
Keras, Sosialisasi Keras, Sosialisasi Keras, Sosialisasi Barito Timur,
Penanaman Batang Penanaman Batang Penanaman Batang Kapuas, Tabalong,
Hidup, Sosialisasi Hidup, Sosialisasi Hidup, Sosialisasi Balangan, Hulu
Tumbuhan Bawah dan Tumbuhan Bawah Tumbuhan Bawah Sungai Utara,
Sosialisasi Tumpang dan Sosialisasi dan Sosialisasi Hulu Sungai
Sari di Kabupaten Tumpang Sari di Tumpang Sari di Tengah, Hulu
dengan pengawasan 1- Kabupaten dengan Kabupaten dengan Sungai Selatan,
3 Kali dalam setahun pengawasan 1-3 Kali pengawasan 1-3 Kali Tapin, Barito
dalam setahun dalam setahun Kuala, Kotabaru,
 Pembuatan Kebun Banjar, Kota
Bibit Rakyat (KBR) Banjarbaru,
dan Peningkatan Banjarmasin,
jumlah resapan air Tanah Laut
sebagai imbuhan
aliran dasar dengan
Pembuatan Sumur
Resapan
 Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan Membentuk TKPSDA Pemda, BAPPEDA,
Rancangan PERDA Rancangan PERDA Rancangan PERDA di WS Provinsi dan LSM, BWS, Dinas
pembuangan sampah pembuangan sampah pembuangan sampah Kabupaten/ Kota PU, Dinas
dan limbah langsung dan limbah langsung dan limbah langsung serta penyusunan Pengairan, Dinas
ke sungai. ke sungai. ke sungai. kebijakan pengelolaan Tenaga Kerja,
 Perencanaan saluran  Perencanaan saluran  Perencanaan saluran SDA dengan Dinas Pertanian,
drainase/ saluran drainase/ saluran drainase/ saluran Penetapan PERDA Dinas
limbah rumah tangga limbah rumah tangga limbah rumah tangga pembuangan sampah Perindustrian dan
penampungan/ IPAL. penampungan/ IPAL. penampungan/ IPAL. dan limbah langsung Perdagangan,
 Perencanaan Toilet  Perencanaan Toilet  Perencanaan Toilet ke sungai Kementrian ESDM
Umum, IPAL Umum, IPAL Umum, IPAL Kabupaten

341
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Komunal, dan Tempat Komunal, dan Tempat Komunal, dan Tempat Murung Raya,
Pembuangan Sampah Pembuangan Sampah Pembuangan Sampah Gunung Mas,
Akhir Akhir Akhir Barito Utara,
 Program Pengendalian  Program Pengendalian  Program Pengendalian Barito Selatan,
sampah yang masuk sampah yang masuk sampah yang masuk Barito Timur,
kedalam sungai kedalam sungai kedalam sungai Kapuas, Tabalong,
melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan melalui Pengelolaan Balangan, Hulu
Prokasih/ Superkasih Prokasih/ Superkasih Prokasih/ Superkasih Sungai Utara,
 Pembuatan saluran Hulu Sungai
drainase/ saluran Tengah, Hulu
limbah rumah tangga Sungai Selatan,
penampungan/ IPAL. Tapin, Barito
 Pembuatan Toilet Kuala, Kotabaru,
Umum, IPAL Banjar, Kota
Komunal, dan Tempat Banjarbaru,
Pembuangan Sampah Banjarmasin,
Akhir Tanah Laut
 Penyediaan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan (DAK)
 Pencanangan Gerakan  Pencanangan Gerakan  Pencanangan Gerakan Melibatkan Pemda, BAPPEDA,
Bersih dan Sehat Bersih dan Sehat Bersih dan Sehat Masyarakat agar LSM, BWS, Dinas
Lingkungan Lingkungan Lingkungan berperan secara aktif PU, Dinas
(GEBERSELING), (GEBERSELING), (GEBERSELING), dalam Pengelolaan Pengairan, Dinas
Kegiatan Sosial Kegiatan Sosial Kegiatan Sosial SDA Tenaga Kerja,
seperti: Kelompok seperti: Kelompok seperti: Kelompok Dinas Pertanian,
Kader Lingkungan Kader Lingkungan Kader Lingkungan Dinas
Hidup Hidup Hidup dan Koordinasi Perindustrian dan
 dan Koordinasi Forum  dan Koordinasi Forum Forum Komunikasi Perdagangan,
Komunikasi Komunikasi lingkungan Hidup Kementrian ESDM
lingkungan Hidup lingkungan Hidup (LSM, media masa, Kabupaten
(LSM, media masa, (LSM, media masa, Bapedalda) Murung Raya,
Bapedalda) Bapedalda)  Seterilisasi/ Gunung Mas,
pembersihan sungai Barito Utara,
dari limbah sampah Barito Selatan,
rutin seminggu satu Barito Timur,
kali Kapuas, Tabalong,
Kurangnya Terlibatnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan Melibatkan Balangan, Hulu
keterlibatan masyarakat pelibatan masyarakat pelibatan masyarakat pelibatan masyarakat masyarakat dan Sungai Utara,
masyarakat dalam dalam pengelolaan dalam pengelolaan dalam pengelolaan dunia usaha dalam Hulu Sungai
dalam pengelolaan SDA SDA SDA pengelolaan SDA di Tengah, Hulu
pengelolaan SDA SDA WS Barito Sungai Selatan,

342
Kebijakan Lembaga/
Sasaran/ Strategi
Operasional Instansi Terkait
No Sub Aspek Hasil Analisis Target Yang
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ingin Dicapai
[2016-2021] [2016-2026] [2016-2036]
Tapin, Barito
Kuala, Kotabaru,
Banjar, Kota
Banjarbaru,
Banjarmasin,
Tanah Laut

343

Anda mungkin juga menyukai