Anda di halaman 1dari 4

“KEWENANGAN MA DAN MK”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Alwan indrawan azis

NIM : D121201028

DOSEN MATA KULIAH : Suryanto, S.Sos., M.Si


KEWENANGAN MA DAN MK

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahkamah Agung Republik Indonesia (disingkat MA RI atau MA) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari
pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan
peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara. Kekuasaan
kehakiman kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. berdasarkan Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca Amandemen ketiga, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Mahkamah konstitusi yaitu lembaga tinggi suatu negara pada sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memegang kekuasaan kehakiman bersama dengan
Mahkamah Agung. Berdasarkan Undang-Undang No.4 Tahun 2003 pasal 1.
Mahkamah Konstitusi adalah salah salah satu lembaga negara yang menjalankah
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk penyelenggaraan peradilan untuk
penegakan hukum dan keadilan.

BAB II : PEMBAHASAN

A. Mahkamah Agung (MA)

Susunan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan seorang
sekretaris. Pimpinan hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim agung. Pimpinan
Mahkamah Agung terdiri atas seorang ketua, dua wakil ketua, dan beberapa orang ketua
muda. Hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan dan ditetapkan oleh presiden. Pada dasarnya, Mahkamah Agung mempunyai
wewenang untuk mengadili pada tingkat kasasi dan menguji peraturan
perundangundangan.

Tugas dan wewenang Mahkamah Agung adalah :


a. Memeriksa dan memutus :
1) permohonan asasi,
2) sengketa tentang kewarganegaraan,
3) permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.

b. Memutuskan permohonan asasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding dan


tingkat akhir dari semua lingkungan peradilan.

c. Dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari


semua lingkungan pengadilan karena :
1) Tidak berwenang atau melampaui batas kewenangan.
2) Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.
3) Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya puluhan undang-undang.

d. Menyatakan tidak sah semua peraturan perundang-undangan dari tingkat yang lebih
rendah daripada undang-undang atas alasan bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi.

Kewenangan Mahkamah Agung menurut UU No. 4 Tahun 2004 adalah:

a. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir
oleh pengadilan di semua lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung.

b. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-


undang.

c. dan kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.

B. Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna menegakkan hukum
dan keadilan

Kewenangan Mahkamah Konstitusi RI mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu)


kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Memutus pembubaran partai politik, dan
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
5. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden diduga melakukan pelanggaran (impeachment)

Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2015 Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan


tambahan Memutus perselisihan hasil pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota selama
belum terbentuk peradilan khusus
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

wewenang Mahkamah Agung adalah


a. Memeriksa dan memutus
permohonan asasi, sengketa tentang kewarganegaraan, permohonan peninjauan kembali
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
b. Memutuskan permohonan asasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding dan
tingkat akhir dari semua lingkungan peradilan. Sedangkan wewenang Mahkamah
Konstitusi memiliki empat kewenangan dan satu kewajiban yaitu

1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945.
2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Memutus pembubaran partai politik, dan
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
5. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden diduga melakukan pelanggaran (impeachment)

Anda mungkin juga menyukai