Anda di halaman 1dari 2

UAS SUPERVISI DAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

NAMA: TRIANA NADYA S

E1F019089/C

1. Di dalam pembelajaran supervise dan administrasi pendidikan terdapat inservice


training dan upgrading guru guru , mengapa hal tersebut penting dalam supervise dan
administrasi pendidikan?
2. Bagaimana cara guru mengadakan observasi kelas dalam keadaan daring?
3. Apa pentingnya organisasi personel guru guru?
4. Bagaimana cara menerapkan jam kerja efesien dan efektif berdasarkan kurikulum
1975?
5. Apa contoh sekolah yg gagal dalam menerapkan administrasi dan supervise
pendidikan?

Jawaban

1. inservice-training dan Upgrading ialah suatu kenyataan bahwa karena kebutuhan


yang sangat mendesak, pemerintah mengangkat guru-guru yang tidak dipersiapkan
untuk menjadi guru sebelumnya, baik sebagai guru TK maupun sebagai guru
SD,SMP atau SMA. Bagi mereka ini inservice-training dan Upgrading mutlak
diperlukan.
Sebab yang lain lagi ialah adanya program dan kurikulum sekolah yang harus
selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
masyarakat dan kebudayaan. Untuk dapat mengimbangi perkembangan itu,
pengetahuan dan cara bekerja guru-guru harus berkembang pula.

2.  observasi sangat diperlukan sebagai sarana meningkatkan diri bagi semua lini di
dalam sekolah. Bagi guru hal tersebut akan berguna untuk mengetahui sudah
sejauh mana perencanaan pembelajaran sudah dilakukan di kelas. Bagi
manajemen sekolah, dalam hal ini kepala sekolah sangat penting untuk melakukan
observasi sebagai rangkaian dalam menilai kinerja seorang guru. Walaupun ada
banyak aspek dalam menilai kinerja seorang guru, tetapi keterampilan dia
mengajar dan administrasi kelas sangatlah penting untuk ditelaah. Namun di
kondisi sekarang ini observasi secara langsung susah untuk di lakukan sehingga
obsevasi dapat dilakukan melalui hasil tugas siswa dan dengan melaui zoom atau
gmeet sehingga langsung dapat di pantau proses mengajarnya
3. Perlunya organisasi sekolah ialah karena tugas guru-guru tidak
hanya mengajar saja, dengan organisasi yang baik, dimaksudkan
agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat merata kepada
semua pihak sesuai dengan kecakapan dan fungsinya, masing-
masing guru yang ditunjuk atau diserahi tugas memimpin seksi-seksi
dalam organisasi juga adalah guru-guru kelas

4. Waktu sekolah adalah sebagian kecil dari waktu kehidupan murid yang
berlangsung selama 24 jam. Dari duapuluh empat jam tersebut hanya sekitar enam
jam mereka ada di sekolah. Karena itu kalau waktu yang terbatas ini tidak kita
manfaatkan bagi kegiatan-kegiatan yang seterusnya dilakukan para murid di luar
lingkungan hubungan murid guru dan fasilitas pendidikan, berarti akan terjadi
pemborosan yang merupakan gejala inefisiensi. Sering kita melihat bahwa waktu
dua jam pelajaran digunakan mencatat pelajaran yang mungkin dapat dilakukan
oleh murid di luar jam sekolahmemperbanyak bahan tersebut, kalau di toko buku
bahan yang tidak ada. Cara memanfaatkan waktu seperti kami kemukakan di atas
adalah bentukinefisiensi penggunaan waktu; Efesiensi tidak hanya menyangkut
penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga menyangkut masalah
pendayagunaan tenaga secara optimal
5. Jika supervisi tidak dijalankan sesuai dengan aturannya, maka akan banyak akibat
– akibat negative yang akan muncul dari supervisi pendidikan. Seperti, jika kepala
sekolah tidak memperdulikan jalannya proses belajar – mengajar di sekolahnya
maka sekolah tersebut tidak akan maju dan akan memiliki kesalahan yang sama
terus – menerus. Contohnya seperti, suatu sekolah memiliki kekurangan dalam
pendisiplinan guru seperti dalam hal keterlambatan guru datang ke sekolah.
Karena tidak acuhnya kepala sekolah dalam masalah ini, maka akan membuat
guru – guru tersebut terbiasa akan keterlambatannya. Disini kita yang dulunya
pernah jadi siswa tentunya tahu bahwa juga ada beberapa guru yang mungkin
beberapa kali sering terlambat. Hal itu disebabkan oleh kurangnya pendisiplinan
dari kepala sekolah sehingga tidak adanya sanksi untuk guru – guru yang suka
terlambat. Sehingga dengan tidak adanya sanksi tersebut membuat para guru
tersebut sering terlambat. Karena guru yang mengajar suka terlambat, tentunya itu
akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan juga karakter murid. Dalam
proses pembelajaran itu akan membuat waktu mengajar yang diberikan pada guru
tersebut berkurang sehingga pembelajaran akan kurang efektif. Dan pengaruh
terhadap karakter murid ialah para murid akan mencontoh perilaku guru tersebut,
dengan pola fikir seperti “jika guru saja boleh terlambat, mengapa saya tidak?”.
Jadi pengaruh terhadap karakter murid inilah yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai