Tugas Bu Niasty
Tugas Bu Niasty
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di setiap kegiatan ataupun organisasi, pastinya memeliki unsur manajemen di
dalamnya. Dengan adanya manajemen maka semua kegiatan dari organisasi tersebut
dapat di jalankan secara sisitematis, rapi dan sesuai dengan apa yang di inginkan
untuk mencapai tujuan. Seperti halnya organisasi yang memiliki unsur manajemen di
dalamnya, maka dalam sebuah praktik pelayanan kesehatan pun terdapat unsur
manajemen di dalamnya. Unsur-unsur manajemen dalam pelayanan kebidanan antara
lain ialah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian
dan penilaian, serta pencatatan dan pelaporan.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi.
Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan.
Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya
itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe
pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control),
Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back
(feed back control).
Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari
beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap
Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap
Pengambilan Tindakan Koreksi. Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses
pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar
proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan.
Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial
dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki.
Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses
pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang
pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi diantaranya.
Seperti hanya pada mobil, anda menekan gas, maka mobil anda akan berjalan
lebih cepat. Putarlah setir anta maka mobil akan berganti arah. tekan pedal rem, maka
mobil pun akan segera berhenti atau melaju secara perlahan. Dengan segala perangkat
ini, anda mengendalikan arah dan kecepatan: jika beberapa diantaranya tidak
berfungsi, mobil tidak akan melakukan apa yang anda inginkan. Dengan kata lain,
mobil tersebut berada diluar kendali. Sebuah Organisasi juga harus dikendalikan;
yaitu perangkat harus berda pada tempatnya untuk memastikan bahwa tujuan
strategisnya dapat tercapai. Akan tetapi pengendalian organisasi lebuh rumit daripada
menegemudikan sebuah mobil.
Maka dari itulah, makalah ini akan membahas secara lengkap mengenai unsur
manajemen pada tahap pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam pelayanan
kesehatan, salah satu contohnya pelayanan kesehatan di puskesmas dan pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh bidan.
B. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan fokus masalah mengenai unsur
manajemen dalam pelayanan kesehatan yaitu pelayanan kebidanan tentang
pengawasan, pengendalian, dan penilaian antara lain :
a. Apa yang di maksud dengan manajemen pelayanan kebidanan?
b. Apa pengertian dari pengawasan?
c. Apa saja jenis-jenis pengawasan?
d. Apa saja tipe-tipe pengawasan?
e. Apa kah tujuan dari adanya pengawasan?
f. Apa saja tahap-tahap prosese pengawasan?
g. Apa yang menjadi prinsip pengawasan?
h. Apa saja manfaat dari di adakannya pengawasan?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, agar:
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang di maksud dengan manajemen
pelayanan kebidanan
b. Agar mahasisiwa mengetahui apa yang dimaksud dengan pengawasan.
c. Mengetahui apa saja jenis-jenis pengawasan.
d. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe pengawasan.
e. Untuk menegetahui apa yang menjadi tujuan dari adanya pengawasan.
f. Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap prosese pengawasan.
g. Untuk mengetahui prinsip pengawasan.
h. Mengetahui apa saja manfaat dari di adakannya pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PENGAWASAN (MONITORING)
1. Pengertian Pengawasan
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen
bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar
tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat
bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin
didalam mencapai tujuan.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa
yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu,
menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan
suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer
untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui
manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan perencanaannya.
Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk
menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil
tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan
rencana.
Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat
sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga
mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang
sesuai dengan apa yang direncanakan.
Kesimpulannya, pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system
informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
2. Prinsip Pengawasan
1) Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dimengerti oleh staf dan
hasilnya mudah diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok
yang harus diselesaikan oleh staf.
2) Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang
sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3) Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada seluruh staf karena kinerja
staf akan terus dinilai oleh pimpinan sebagai pertimbangan untuk
memberikan reward kepada mereka yang dianggap mampu bekerja.
3. Manfaat Pengawasan
1) Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilakukan oleh staf,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya
telah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan
meningkatkan efisiensi kegiatan program.
2) Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
3) Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi
kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
4) Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
5) Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan
atau diberikan pelatihan lanjutan.
4. Tahap-Tahap Proses Pengawasan
a. Tahap Proses Pengawasan :
1) Tahap Penetapan Standar
Tahap pertama dalam pengawasan adalah penetapan standar pelaksanaan.
Standar mengadung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat di gunakan
sebagai “patokan “ untuk penilaian hasil-hasil.
Tiga bentuk standar yang umum adalah:
Standar-standar phisik, mungkin meliputi kuatitas barang atau jasa ,
jumlah langganan ,atau kualitas produk.
Standar-standar moneter, yang ditunjukan dalam rupiah dan mencakup
biaya tenaga kerja , biiaya penjualan laba kotor, pendapatan penjualan dan
sejenisnya.
Standar-standar waktu , meliputikecepatan produksi atau batas waktu
suatu pekerjaan harus di selesaikan.
2) Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
Penentuan standar sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur
pekaksanaan kegiatan nyata.oleh karena itu, tahap kedua dalam pengawasan
adalah menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat. Pengukuran
pelaksanaan kegiatan dapat di lakukuan dengan menjawab pertayaan sebagai
berikut:
Berapa kali (how often)
Apa (what form)
Siapa (who)
3) Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas,
pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel. Ada berbagai cara untuk
melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu:
Pengamatan (observasi)
Laporan-laporan, baik lisan dan tulisan
Metode-metode otomatis, dan
Inspeksi, pengujian (test), atau dengan pengambilan sampel
4) Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa
Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan bagai manajer. Tahap kritis dari proses pengawasan
nyata dengan pelaksanaan nyata yang di rencanakan atau standar yang telah di
tetap kan. Walaupan tahap ini paling mudah di lakukan, tetapi kompleksitas
dapat terjadi pada saat menginterpretasikan adannya penyimpangan.
5) Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada
perbaikan dalam pelaksanaan. Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan
koreksi, tindakan ini harus di ambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam
berbagai berbentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaikin, atau
keduanya dilakukan bersamaan.
6. Tipe-Tipe Pengawasan
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan
menjadi 3 Tipe pengawasan yaitu :
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control)
Pengawasan pendahuluan atau feedforward controls. Pengawasan
pendahuluan, atau sering di sebut steering controls. Dirancang untuk
mangantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari
standar atau tujuan dan memungkinan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
kegiatan tertentu di selesaikan .
Manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-
prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang
menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang
dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-kebijaksanaan
merupakan pedoman-pedoman yang baik untuk tindakan masa
mendatang. Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan
sumber daya manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan,
Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-
sumber daya financial.
A. Kesimpulan
Dalam pelayanan kesehatan salah satunya pelayanan kebidanan, tentunya
mengandung unsur-unsur manajemen di dalamnya. Salah satu unsurnya dalah
pengawasan, pengendalian dan penilaian. Ketinga unsur ini sangat berperan penting
selain unsur perencanaan di dalam pencapaian tujuan pelayanan kebidanan yang
optimal.
Pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi
umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Pengawasan, pengendalian dan penilaian sangat penting disebabkan karena
perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan kompleksitas organisasi,
meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, kebutuhan manager untuk
mendelegasikan wewenang, sebagai media komunikasi dan menilai informasi serta
untuk mengambil tindakan dan koreksi.
B. Saran
Pengawasan, pengendalian dan penilaian harus selalu di terapkan dan
dilaksanakan secara rutin oleh anggota-anggota/ tenaga kesehatan dalam memberi
pelayanan kesehatan. Dan di lakukan oleh seseorang yang memeng layak untuk
mengemban tanggung jawab tersebut seperti seorang manejer atau ketua tim.
DAFTAR PUSTAKA