Promkes Gigi Karies
Promkes Gigi Karies
DISUSUN OLEH:
NAMA: SARI ANGRAI NINGSIH
NIM: 526080718030
I. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Dasar Keluarga
1. Nama kepala Keluarga (KK) : Tn B
2. Usia : 32 tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Karyawan Swasta
6. Alamat : prum marina green blok k no 41
7. Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu, Anak, Nenek
No Nama JK Hub. Dg Umur pendidik Agama Pekerjaan
KK
1. Tn B L Kepala 32 th SMA Islam Karyawan
keluarga swasta
2. Ny. S P Istri 28 th SMP Islam Pedagang
5. Genogram
Keterangan gambar :
: laki-laki
: perempuan
: menikah
: tinggal serumah
X : meninggal
: klien
6. Tipe keluarga
Adapun tipe keluarga yang ada didalam keluarga Tn B adalah keluarga besar, yang terdiri
dari ayah, ibu, anak dan nenek. Tahap perkembangan keluarga Tn. B termasuk ke dalam
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai saat anak
berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun.
7. Suku Bangsa
Tn B berasal dari suku jawa dari daerah banyuwangi dan istri berasal dari suku medan
Bahasa yang digunakan di rumah adalah bahasa Indonesia. Keluarga tersebut berasal dari
negara Indonesia. Hubungan sosial keluarga dari budaya yang berbeda. Kebiasaan
berpakaian pada nenek masih tradisional menggunakan daster apabila di rumah dan jika
berpergian menggunakan gamis. Sedangkan istrinya sudah berpakaian mengikuti trend
modern dan ayahnya menggunakan kaos dan celana pendek saat di rumah dan jika bekerja
menggunakan seragam. Kebiasaan makan di dalam keluarga Tn B masih menggunakan
budaya jawa yang identik dengan rasa manis dan pedas. Sejak Ny. Sa mengetahui bahwa
ia menderita penyakit hipertensi dan ia menedengar informasi dari tetangga sehingga lebih
memilih pengobatan tradisional yaitu dengan mengkonsumsi mentimun sebagai lalapan
untuk menurunkan darah tingginya.
8. Agama
Keluarga Tn.B menganut agama Islam dan menjalankan ajaran agama seperti sholat,
puasa, dan lainnya. Tn. B dan Ny. S selalu menjalakan sholat 5 waktu, kadang-kadang
mereka sholat berjamaah jika keduanya bersamaan berada di rumah. Ny. S mengatakan
jarang menghadiri pengajian yang diadakan 1 bulan sekali di masjid tempat ia tinggal
dikarenakan jadwal pengajian berbarengan dengan jam kerjanya. Sedangkan Ny. Sa setiap
minggu mengikuti pengajian di dekat rumahnya.
9. Status Ekonomi
Pendapatan keluarga perbulan Rp 2.700.000,- dari hasil gaji bulanan Tn B
(Rp. 1.800.000,-) ditambah dengan hasil kerja Ny. S yaitu sebagai pedagang ( Rp.
900.000,-). Penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan sekolah anaknya yang masih
bersekolah di jenjang SD dan juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun Ny.
Sa memiliki kesibukan berjualan es di depan rumah, namun itu hanya untuk mengisi
kekosongan waktu. Jika Tn B dan keluarga mempunyai kekurangan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-harinya Tn B meminjam kepada saudaranya untuk keperluan yang
sangat mendesak seperti untuk membayar uang kontrakan dan cicilan motor karena gaji
belum turun dan saat raihan berumur 3 tahun masuk Rumah sakit karena diare. Solusi
pembayaran dilakukan setelah gaji turun. Dikeluarga Tn B tidak ada dana yang
dialokasikan khusus untuk kesehatan karena mereka berfikir sudah ada jamkesmas.
Keluarga Tn B menyimpan uang sekitar 100-200 ribu perbulan di rumah. Yang mengelola
keuangan dalam keluarga adalah Ny S.
10. Aktivitas Rekreasi keluarga
Tn B dan keluarga biasanya mengadakan rekreasi setahun sekali yaitu mudik ke kampung
halaman yang ada di banyuwangi. untuk bertemu sanak saudara. Setiap bulan keluarga Tn.
S menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi ke rumah sanak saudara yg di banyuwangi,
untuk menemui saudara Ny. S. Pada waktu senggang saat malam hari atau weekend Tn B
dan keluarga menghabiskan waktu dengan menonton TV.
B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. B adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak
sekolah. Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir
pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah
maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing
anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang
berbeda dengan anak.
Tugas perkembangan keluarga :
1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak
untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5m
Dapur Kamar Mandi
Ruang Tidur 1 Ruang
Tidur 2
10 m
Ruang Tamu
Teras rumah
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Tn. B sering berkomunikasi dengan anaknya walupun pun Tn. B sibuk dengan
pekerjaannya tetapi masih dapat berkomunikasi dengan anaknya dengan cara
bercanda, tertawa, dan menasehati anaknya untuk menjadi anak yang hebat walaupun
anaknya masih kecil dan Ny. S mengatakan yang lebih sering bercanda, tertawa dan
menasehati jika anaknya nakal dengan dibantu oleh Ny. Sa yang menjaga anaknya
disaat Ny S bekerja. Ny S mengatur semua urusan yang ada di rumah sebelum
berangkat bekerja dan Ny. S mengatakan anaknya selalu bercerita tentang
kegiatannya sehari hari baik di sekolah dan pada saat berman. Tn. B dan Ny. S hanya
berkomunikasi pagi hari dan malam hari. Pada pagi hari setelah sarapan bersama-
sama Tn. B selalu mengatakan ”ayah kerja dulu ya nak, raihan sama nenek jangan
nakal ya nak dan titip raihan ya bu, ayah berangkat ya bun”. Sedangkan pada malam
hari Tn. B dan Ny. S selalu membicarakan tentang perkembangan usia anak mereka,
uang belanja, dan menceritakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan bersama anak.
2. Struktur kekuatan
Menurut Ny S, Ny. Sa lebih dekat dengan anaknya karena memiliki waktu lebih
banyak untuk dekat dengan anaknya. Ny. S mengatur semua kebutuhan keluarga dan
mengelola keuangan. Ny S mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga
yaitu Tn.B mengenai uang belanja, uang kebutuhan rumah tangga selama 1 bulan
tetapi kadang-kadang Ny. S juga mengambil keputusan mengenai mengikuti arisan
uang sebulan bersama temannya, membeli keperluaan Ny. S seperti baju peribadi,
perlengkapan kosmetik, dll. Ketika malam hari Ny S mengajarkan anak R untuk
mengerjakan tugas sekolah dan menyiapkan makan malam dan tidak lupa pula Ny S
menganjurkan An. R untuk menyikat gigi sebelum tidur, tetapi An. R selalu malas dan
tidak mau menggosok giginya.
3. Struktur Peran
Tn. B berperan sebagai kepala keluarga, tugas Tn. B mencari nafkah untuk keluarga.
Ny S berperan sebagai pengatur kebutuhan keluarga, mendidik, merawat dan
melindungi anak dan anak mereka tugasnya bermain, bercanda dan membantu anak
bersosialisasi dengan tetangga dan teman sebayanya.
4. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Tn. B adalah nilai-nilai agama
Islam dan budaya Jawa medan. Menurut Ny. Sa jika sudah masuk waktu sholat, ia
menganjurkan An. R untuk shalat. Disaat Tn B dan Ny S berada di rumah mereka
melakukan solat berjamaah khususnya pada waktu magrib. Menurut Ny S budaya
medan pun tidak jauh berbeda dengan budaya jawa hanya pada selera makanan saja
budaya jawa identik dengan rasa manisnya dan budaya medan lebih identik dengan
rasa asin dan pedas. Kedua budaya tersebut dapat dijalankan secara bersamaan dan
berdampak baik untuk An. R. An. R selalu memanggil bapaknya dengan sebutan ayah
dan memanggil ibunya dengan sebutan bunda serta memanggil neneknya dengan
sebutan mbah.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. B dan Ny. S saling berkomunikasi dengan baik, saling menyayangi dan
menghargai satu sama lain. Tn. B dan Ny S selalu memberikan perhatian dan kasih
sayang kepada anak-anaknya. Walaupun Tn. B dan Ny S bekerja, namun mereka
masih meluangkan waktu untuk bermain, dan bercanda bersama An. R. Bila ada salah
satu anggota keluarga yang sakit maka Ny S tidak pernah mendiamkan anaknya yang
sakit. Ny. S akan segera merawat dan atau memberikan obat berdasarkan pengalaman
yang lalu. Menurut Ny S jika ada masalah, An. R sudah terbiasa berbicara/ curhat
dengan ibunya. Sehingga walaupun bekerja, Ny S. tetap bisa dekat dengan anaknya.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan sangat
kurang, menurutnya dirinya tidak memiliki cukup waktu untuk ngobrol-ngobrol atau
berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya dikarenakan bekerja. Tn.B jarang
kumpul-kumpul dengan tetangga karena tidak memiliki cukup waktu dikarenakan
setiap harinya pun bekerja. Namun Tn. B bila ada kegiatan kerja bakti, maka Tn. B
selalu mengkuti kerja bakti sampai selesai. Setiap perayaan lomba 17 agustusan, An.
R selalu ikut dalam perlombaan walau jarang memenangkan lomba. Sesekali An. R
bergaul dengan temannya, namun jika pulang sekolah, An. R langsung pulang dan
istirahat di rumah. Ny. S tidak melarang anaknya untuk bergaul dengan teman-teman
sekolah atau tetangga. Ketika perawat melakukan pengkajian tampak An. R pulang,
sehabis bermain dengan temannya.
3. Fungsi perawatan keluarga
Ny. S mengatakan setiap hari melaksanakan rutinitasnya sehari-hari yaitu bekerja dan
mengurus rumah tangga. Ny S mengatakan sebelum berangkat bekerja, dia selalu
berbelanja di warung terdekat atau abang sayuran lewat untuk bahan masakan.
Kemudian ia masak untuk makan pagi dan siang. Sedangkan untuk makan malam, ia
baru memasaknya setelah pulang berkerja. Ny S mengakui bahwa An. R sangat
menyukai coklat dan permen. Namun An. R sangat malas menggosok gigi, An. R juga
pernah mengalami sakit gigi. Walaupun berulang kali di ingatkan untuk menggosok
gigi setiap habis makan dan sebelum tidur, namun tetap saja An. R tidak mau
melakukannya. Di tambah dengan An. R sangat takut untuk memeriksakan giginya ke
dokter. Ny. S mengatakan sudah lelah membujuk anaknya tersebut untuk merawat
giginya. Alhasil, An. R memiliki masalah karies gigi yang belum terselesaikan. Sudah
pernah di bujuk oleh semua keluarga besar pun tetap tidak berhasil. An R hanya mau
menggosok giginya saat mandi pada pagi hari. Selain itu Tn. B juga memiliki masalah
maag pada dirinya. Ny S mengatakan bahwa Tn. B sangat menyukai makan makanan
pedas. Padahal seringkali di ingatkan untuk menguranginya karena dapat
menimbulkan kekambuhan maagnya. Namun Tn. B mengatakan semua akan baik
baik saja. Ketika Tn B ditanya mengenai penyakit maag nya Tn B mengatakan 3 hari
belakangan ini merasa nyeri pada ulu hatinya, kadang mual dan muntah sehingga
menyebabkan malas makan dan tidak nafsu makan.Tn. B mengatakan 3 hari
belakangan ini sangat sibuk sampai makan tidak teratur bahkan lupa makan siang.
Sakitnya terasa parah kalau makan makanan yang pedas. Ketika ditanya penyebab
tanda gejala dan cara perawatan Tn B mengatakan tidak begitu tahu dan paham.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Ny. S mengatakan bingung dan tidak tahu lagi bagaimana membujuk anaknya untuk
mengobati giginya dan membiasakan menggosok gigi sebelum tidur serta mengurangi
makan makanan yang manis. Selain itu Ny S juga bingung mengenai menu yang perlu
disiapkan setiap kali ia memasak dikarena Ny. Sa memiliki penyakit hipertensi yang
tidak boleh mengkonsumsi makanan dengan rasa asin yang berlebih. Sedangkan Ny S
sangat menyukai makanan dengan cita rasa asin. Selain itu, Tn B yang memiliki maag
juga suka makan makanan pedas yang sering membuat maagnya kambuh. Ny S
bingung bagaimana mengatasi masalah tersebut.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stressor
Masalah-masalah yang ada dalam keluarga akan diselesaikan secara musyawarah,
keputusan selalu diambil secara bersamaan. Ny S mengatakan ia selalu bersyukur
pada Allah SWT, karena telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Nya sehingga
dengan kekuatan itu dirinya dan suaminya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi.
3. Strategi koping yang digunakan
Saat keluarga sedang ada masalah mereka lebih memilih mendekatkan diri kepada
Allah. Mereka juga selalu berpedoman untuk segera menyelesaikan masalah bersama-
sama.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
5. Pemeriksaan fisik
Komponen Tn. B Ny. S An. R Nenek S
Kepala Tidak ada Tidak ada tidak ada tidak ada
ketombe, tidak ketombe, tidak benjolan/luka, benjolan/luka,
ada ada benjolan simetris, warna simetris, warna
benjolan/luka, /luka, simetris, rambut hitam, rambut putih
simetris, warna warna rambut lurus. lurus.
rambut hitam, hitam, lurus,
lurus, tebal. tebal.
Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, anemis, skelera tidak anemis, tidak anemis,
skelera ikterik ikterik (-/-), skelera ikterik skelera ikterik
(-/-), simetris, simetris, tidak (-/-), simetris, (-/-), simetris,
tidak ada ada cekungan tidak ada tidak ada
cekungan pada pada mata, cekungan pada cekungan pada
mata, reaksi reaksi cahaya mata, reaksi mata, reaksi
cahaya pupil pupil (+/+), cahaya pupil (+/ cahaya pupil (+/
+) +). Kornea
putih.
Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sumbatan, sumbatan, sumbatan, sumbatan,
cairan (-) cairan (-) cairan (-) cairan (-)
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak
ada bengkak ada bengkak ada bengkak ada bengkak
luka dan luka dan luka dan luka dan
kemerahan, kemerahan, kemerahan, kemerahan,
simetris simetris simetris simetris
Mulut Gigi putih, Gigi putih, Gigi Kuning, Gigi putih,
karang gigi (-), karang gigi(-) di karang gigi(+) karang gigi(+)
ada 2 gigi 1 gigi geraham ada 1 gigi di 2 gigi
berlubang, ada 1 gigi berlubang, geraham tidak
jumlah gigi: atas berlubang, jumlah gigi: atas ada 1 gigi
15, bawah 13, jumlah gigi: atas 10, bawah 10, berlubang,
bibir tampak 14, bawah 14, bibir lembab jumlah gigi: atas
lembab, bibir lembab 13, bawah 12,
sariawan (-) bibir lembab
Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tenggoroka kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
n menelan, menelan, menelan, menelan,
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah
bening bening bening bening (- )
(-)distensi vena (-)distensi vena (-)distensi vena distensi vena
jugularis (-), jugularis (-), jugularis (-), jugularis (-),
tidak ada tanda tidak ada tanda tidak ada tanda tidak ada tanda
radang radang radang radang
Dada Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bronkovesikuler, bronkovesikuler, bronkovesikuler, bronkovesikuler,
RR: 16 X/ RR: 16 X/ RR: 18 X/ RR: 20 X/
menit, bunyi menit, bunyi menit, bunyi menit, bunyi
jantung S1, S2 jantung S1, S2 jantung S1, S2 jantung S1, S2
(+), S3, mur- (+), S3, mur- (+), S3, mur- (+), S3, mur-
mur, gallop (-), mur, gallop (-), mur, gallop (-), mur, gallop (-),
rhonki (-) rhonki (-) rhonki (-) rhonki (-)
Abdomen Ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
sering mual- tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
mual terutama keluhan keluhan keluhan
jika gastritis
kambuh
Ekstremitas Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak
terbatas, mampu terbatas, mampu terbatas, mampu terbatas, mampu
fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi fleksi/ ekstensi
tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri tanpa rasa nyeri
tidak ada kekuatan otot tidak ada tidak ada
benjolan, normal mampu benjolan, benjolan,
bengkak, menahan bengkak, bengkak,
kemerahan, tahanan, refleks kemerahan, kemerahan,
kekuatan otot (+) kekuatan otot kekuatan otot
normal mampu normal mampu normal mampu
menahan menahan menahan
tahanan, refleks tahanan, refleks tahanan, refleks
(+) (+) (+)
6. Harapan Keluarga
Ny. S mengharapkan perawat untuk membantu mengatasi masalah karies gigi yang
diderita oleh An.R, mengatasi hipertensi Ny. Sa dan penyakit maag yang di derita Tn. B
serta membantu memelihara kesehatan semua anggota keluarganya.
Data Objektif :
- Bising Usus (+) 14x/menit
- Nyeri ulu hati (+)
3 Data Subjektif: Resiko terjadinya stroke pada keluarga
- Ny. Sa mengatakan hanya sekali Tn. B khususnya pada Ny. Sa
memeriksakan kesehatannya di berhubungan dengan ketidakmampuan
PUSKESMAS dan jarang memeriksa keluarga merawat anggota keluarga
tekanan darahnya kembali. yang menderita hipertensi
- Ny. Sa mengatakan tidak mengkonsumsi
obat dari Puskesmas lagi, karena tidak ada
perubahan pada tekanan darahnya.
- Ny. Sa mengatakan hanya mengonsumsi
lalapan timun sebagai obat alternatifnya
yang diketahui dari tetangganya.
- Ny. Sa belum paham tentang cara-cara
penanggulangan hipertensi
- Ny. Sa mengetahui bahwa menderita ia
hipertensi sejak ± 3 bulan yang lalu.
- Klien mengatakan sering merasa pusing
saat beraktivitas dan cepat merasa lelah
Data Objektif
- TTV :
TD : 150/100 mmHg
N : 82 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36 0 C
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn.B khususnya Tn.B
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
gastritis (maag)
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 2/3 X 1 2/3 Sifat masalah adalah kurang sehat karena Tn. B
Kurang sehat merasa perutnya sakit karena terlambat makan
dan punya kebiasaan makan tidak teratur
dikarenakan pekerjaan yang padat.
Kemungkinan 1/2 X 2 1 Dikarenakan pekerjaan yang padat, kemungkinan
masalah dapat mengubah pola makan Tn.B dirasa sulit karena
diubah : tuntutan pekerjaan. Namun, Ny.S membiasakan
Sebagian memasak sarapan pagi untuk keluarga dirumah.
Potensial 2/3 X 1 2/3 Ada kemauan dari Tn. B untuk segera senbuh.
masalah dapat Perhatian Ny.S terhadap sakit yang dirasakan
dicegah : Cukup Tn.B juga cukup tinggi. Namun dengen tuntutan
pekerjaan diperlukan strategi yang baik agar
pemenuhan kebutuhan nutrisi tetap tercapai
Menonjolnya 2/2 X 1 1 Tn.B mengatakan nyeri karena gastritis sangat
masalah : Ada mengganggu Tn.B dan ingin sekali disembuhkan.
masalah dan
perlu segera
ditangani
Total 3 1/3
3. Resiko terjadinya stroke pada keluarga Tn. B khususnya pada Ny. Sa berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 2/3 X 1 2/3 Ny.Sa merasakan pusing saat beraktivitas dan
Tidak/kurang cepat merasa lelah, hal ini sangat mempengaruhi
sehat kesehatan Ny. Sa yang memasuki usia lanjut
Kemungkinan 1/2 X 2 1 Ny. Sa yang kesibukannya saat ini menjaga
masalah dapat warung jarang memiliki waktu untuk beristirahat
diubah : Sebagian dan memeriksakan kesehatannya di puskesmas,
namun Ny. Sa memiliki keinginan yang besar agar
penyakit yang di derita cepat mengalami
perbaikan.
Potensial masalah 3/3 X 1 1 Keinginan Ny.Sa yang tinggi dan perhatian dari
dapat dicegah : anggota keluarga terhadap Ny.Sa memungkinkan
Tinggi pengobatan hipertensi Ny.Sa mudah untuk
dilakukan.
Menonjolnya 2/2 X 1 1 Ny.Sa dan Tn.B merasa penyakit hipertensi yang
masalah : Ada diderita Ny.Sa harus segera ditangani dan perlu
masalah dan perlu penanganan lebih lanjut.
segera ditangani
Total 3 2/3
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.B adalah sebagai berikut:
1. Defisit Perawatan Diri (gigi) pada Keluarga Tn.B khususnya An.R berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan karies gigi (skore: 4 1/3).
2. Resiko terjadinya stroke pada keluarga Tn. B khususnya pada Ny. Sa berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
(skore: 3 2/3).
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada keluarga Tn.B khususnya Tn.B
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
gastritis (maag) (skore: 3 1/3)
IV. RENCANA KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Tindakan
Keperawatan Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standard
1 Defisit Perawatan Setelah di Setelah dilakukan
Diri (gigi) pada lakukan pertemuan sebanyak
Keluarga Tn.B asuhan 3x45 menit
khususnya An.R keperawatan, diharapkan:
berhubungan dengan diharapkan 1. Keluarga dapat
ketidakmampuan karies gigi An mengenal tentang
keluarga merawat R berkurang karies gigi : Respon Karies gigi adalah 1. Diskusikan dengan keluarga pengertian
anggota keluarga atau hilang a. Menjelaskan verbal penyakit infeksi yang karies gigi
dengan karies gigi pengertian karies merusak struktur gigi. 2. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali
gigi dengan Penyakit ini pengertian karies gigi dengan bahasa
bahasa yang menyebabkan gigi sederhana
sederhana berlubang. 3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
Respon
verbal Penyebab karies gigi
b. Menyebutkan adalah keberadaan 1. Identifikasi kemampuan keluarga
penyebab karies bakteri dalam mulut 2. Diskusikan penyebab karies gigi
gigi yang dapat mengubah 3. Beri kesempatan keluarga bertanya
makanan terutama 4. Dorong keluarga untuk menyebutkan
gula menjadi plak, penyebab karies gigi
yang kemudian tidak 5. Bantu keluarga mengidentifikasi penyebab
dibersihkan sehingga karies gigi pada keluarga
menimbulkan karies 6. Beri pujian atas kemampuan keluarga
Respon gigi.
Verbal
c. Menyebutkan Tanda dan gejala
tanda dan karies gigi adalah:
gejala karies - Gigi berlubang 1. Diskusikan tanda dan gejala karies gigi
gigi - Gigi berwarna hitam 2. Bantu keluarga mengidentifikasi tanda dan
-Nyeri jika gigi gejala karies gigi yang ada dalam keluarga
berlubang semakin 3. Dorong keluarga untuk menyebutkan
dalam. kembali tanda dan gejala karies gigi
-Ngilu saat makan 4. Beri pujian atas kemampuan keluarga
makanan yang panas, menyebutkan kembali tanda dan gejala
dingin atau manis. karies gigi
-Bengkak (jika tidak
ada penanganan lebih
lanjut akibat infeksi)
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
segera mengatasi
karies gigi pada
An. R dengan : Respon Akibat yang terjadi
verbal bila karies gigi tidak
a. Menjelaskan diatasi dengan baik 1. Jelaskan akibat yang bisa terjadi bila
akibat yang ialah : keluarga tidak mengambil keputusan untuk
terjadi bila - Napas tak sedap mengatasi karies gigi
karies gigi - Pengecapan buruk 2. Beri kesempatan keluarga bertanya
tidak diatasi - Penampilan gigi 3. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
dengan baik tampak buruk dan kembali penjelasan yang diberikan
kotor. 4. Beri pujian atas kemampuan keluarga
- Nyeri dan bengkak
Respon -Demam sebagai
verbal proses infeksi.
b. Menjelaskan Menurut
cara mengatasi Notoadmodjo (2003)
karies gigi Cara mengatasi karies 1. Gali pengalaman keluarga merawat
gigi ialah : karies gigi selama ini
-Melakukan 2. Beri pujian atas upaya keluarga yang
pemeriksaan ke dokter sudah benar
gigi / puskesmas 3. Diskusikan dengan keluarga beberapa
-Dilakukan cara merawat karies gigi
pembersihan jaringan 4. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
gigi karies dengan kembali cara merawat karies gigi di
penambalan (restorasi) rumah
-Jika sudah terjadi
infeksi/ kerusakan
lebih dalam mengenai
Respon syaraf maka dilakukan
Verbal pencabutan
-Menggosok gigi
dengan baik dan benar
dengan menggunakan
pasta gigi berflouride.
4. Keluarga dapat -Kurangi makanan
memodifikasi atau minuman yang
lingkungan sehat manis dan lengket.
-
- 1. Gali pengetahuan keluarga tentang
Keluarga penatalaksanaan pemeliharaan rumah
menyebutkan 2. Diskusikan pengaruh lingkungan yang
penatalaksanaan tidak sehat terhadap adanya penyakit
5. Keluarga mampu pemeliharaan 3. Berikan penjelasan tentang
memanfaatkan lingkungan rumah penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan
fasilitas pelayanan Respon yang menunjang rumah
kesehatan yang ada verbal kesehatan 4. Beri motivasi peran serta keluarga dalam
untuk mengatasi penyediaan lingkungan yang sehat
karies gigi 5. Berikan pujian terhadap modifikasi
a. Menyebutkan lingkungan yang sudah dilakukan
fasilitas yang
tersedia Fasilitas kesehatan 1. Diskusikan jenis fasilitas kesehatan yang
yang dapat digunakan tersedia dilingkungan keluarga
b. Menyebutkan oleh keluarga untuk 2. Bantu keluarga memilih fasilitas
manfaat mencegah karies gigi: kesehatan yang sesuai dengan kondisi
fasilitas Respon 1. RS keluarga
kesehatan verbal 2. Puskesmas 3. Anjurkan keluarga memanfaatkan
3. Dokter praktek fasilitas kesehatan sesuai pilihan
Manfaat fasilitas
kesehatan :
1. Memberikan 1. Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang
c. Memanfaatkan informasi manfaat fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan Respon kesehatan 2. Diskusikan manfaat fasilitas kesehatan
yang ada untuk verbal 2. Memberikan 3. Dorong keluarga mengungkapkan kembali
mengatasi karies pengobatan manfaat fasilitas kesehatan yang ada
gigi 3. Memberikan
pelayanan
konseling
4. Membantu
meningkatakan
kesehatan 1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada.
2. Beri pujian atas kemampuan keluarga
Fasilitas kesehatan untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
merupakan tempat di
laksanakannya
pelayanan kesehatan
V. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal No DX/ Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Dan Jam TUK
08 Maret Defisit Perawatan Diri (gigi) pada TUK 1-2: Subjektif: Kel 4
2021 Keluarga Tn.B khususnya An.R 1. Mendiskusikan dengan keluarga - Keluarga dapat menyebutkan
Pukul 10.00 berhubungan dengan tentang; kembali pengertian karies gigi
Dx.1 ketidakmampuan keluarga merawat Pengertian karies gigi yaitu penyakit infeksi yang
anggota keluarga dengan karies gigi Penyebab karies gigi merusak struktur gigi. Penyakit ini
gigi, Penyebab karies gigi, Tanda dan makanan terutama gula menjadi
gejala karies gigi, Akibat karies gigi plak, yang kemudian tidak
dibersihkan sehingga
karies gigi, Penyebab karies gigi, kembali tanda dan gejala karies
Tanda dan gejala karies gigi, Akibat gigi yaitu : gigi berlubang, gigi
karies gigi, berwarna hitam, nyeri jika gigi
berlubang semakin dalam, ngilu
4. Memberikan reinforcement positif saat makan makanan yang
seperti pujian atas kemampuan panas, /dingin atau manis,
keluarga mengidentifikasi Pengertian bengkak (jika tidak ada
karies gigi, Penyebab karies gigi, penanganan lebih lanjut akibat
Tanda dan gejala karies gigi, Akibat infeksi)
karies gigi, - Keluarga dapat menyebutkan
akibat karies gigi seperti : napas tak
5. Mengevaluasi pengetahuan keluarga sedap, pengecapan buruk,
dan memberikan kesempatan pada penampilan gigi tampak buruk dan
keluarga untuk membandingkan kotor, nyeri dan bengkak, demam
pengetahuan yang dimiliki keluarga sebagai proses infeksi.
dengan standar
Objektif:
Keluarga tampak
memperhatikan dengan seksama
saat diskusi berlangsung
Terjadi kontak mata saat
berinteraksi dengan perawat
Keluarga tampak sekali-kali
menganggukkan kepala tanda
08 Maret mengerti penjelasan yang Kel 4
2021 Defisit Perawatan Diri (gigi) pada perawat berikan
Pukul 13.00 Keluarga Tn.B khususnya An.R Keluarga tersenyum senang
Dx.1 berhubungan dengan saat diberikan pujian oleh
ketidakmampuan keluarga merawat perawat
anggota keluarga dengan karies gigi
Analisa:
TUK 3: Masalah teratasi dimana keluarga
1. Memberi pendidikan kesehatan memahami tentang pengertian
mengenai cara mengatasi karies gigi karies gigi, penyebab karies gigi,
di rumah tanda dan gejala karies gigi, akibat
karies gigi
2. Memotivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali apa yang Perencanaan:
telah diajarkan Lanjutkan TUK 3 & 4