Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI IRNA III DALAM
RUMAH SAKIT PATUT PATUH PATJU

OLEH:

NAMA : GILANG AJI PRATAMA


NPM : 019 02 0920

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2019
Nama Mahasiswa :Gilang Aji Pratama
Tempat Praktik : IRNA III Dalam
Tanggal : 23-28 September 2019

I. Identitas Diri Klien


Nama :Tn. M
Suku : Sasak
Umur : 1 Desember 1950 (69 tahun)
Pendidikan :SD
Jenis Kelamin :Laki-laki
Pekerjaan :Petani
Alamat : Dusun Lendang Andus, Lembar
Lama Bekerja :-
Tanggal Masuk RS :23 September 2019
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Pengkajian :23 Setember 2019
Agama : Islam
Sumber Informasi :Klien, keluarga, RM

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama:
Klien mengeluh mencret

2. Riwayat Penyakit Sekarang:


Klien datang ke IGD Rumah Sakit pada tanggal 23 September 2019 dengan
keluhan mencret selama 5 hari yang lalu dengan frekuensi +/- 5 kali/ hari, nyeri
perut, mual muntah, demam, lemas dan nafsu makan berkurang.Di IGD dilakukan
pemeriksaan laboratorium dengan mengecek darah lengkap, GDS, dan analisa gas
darah. Kemudian setelah dilakukan tindakan di IGD klien dipindah ke ruang Irna
III Dalam untuk perawatan dan observasi lebih lanjut.Sebelum dibawa ke IGD,
klien juga pernah dibawa ke Puskesmas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien memiliki riwayat penyakit maag dan sudah pernah dibawa ke RS dengan
penyakit maag.

4. Diagnosa Medik Pada Saat MRS, Pemeriksaan Penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan :
Dignosa medik klien pada saat MRS yaituDiare akut. Pemeriksaan penunjang
yang diberikan pada Tn. M antara lain pemeriksaan laboratorium dengan
pemeriksaan darah lengkap,GDS, pemeriksaan analisa gas darah (AGD) dan
tindakan yang telah dilakukan yaitu pemasangan infus RL 28 tpm, Ranitidin 1mg/
12jam, Ondancentron 1mg/ 8jam, Paracetamol 3x/ hari, dan ceftriaxon 1g / 12jam.

III. Pengkajian saat Ini


1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan, Pengetahuan Tentang Penyakit/Perawatan:
Klien dan keluarga mengatakan mengetahui tentang penyakit yang diderita. Klien
dan keluarga mengatakan langsung ke pelayanan kesehatan jika ada gejala
penykait.

2. Pola Nutrisi/Metabolic :
Program diit RS :
Klien diberikan diit makanan lunak.

Intake Makanan :
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit dan dibawa ke RS, klien makan dengan
baik, tidak mempunyai keluhan pada selera makan, klien biasa makan 3 kali
sehari dengan porsi sedang dengan lauk pauk. Sedangkan saat klien sakit dan di
RS, keluarga klien mengatakan untuk makanan yang diberikan hanya makanan
yang diberikan oleh rumah sakit yang diberikan 3 kali/ hari. Keluarga klien
mengatakan kalau makanan tidak habis untuk dimakan karena kurang nafsu
makan, hanya makan 3-4 sendok. Tampak terlihat ada sisa makanan yang belum
di habiskan.
Intake Cairan :
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit dan dibawah ke RS, klien minum air
putih dalam sehari bisa sampai 6-7 gelas. Sedangkan saat sakit dan di RS, klien
minum air putih 2-3 gelas dalam sehari.

3. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
Klien mengatakan sebelum sakit, klien BAB 1 kali/ hari. Sedangkan selama
sakitklien BAB +/- 5kali/ hari dengan konsistensi cair.

b. Buang air kecil


Selama sakit klien mengatakan BAK +/- 5 kali/ hari dengan warna urine
kuning dan berbau khas. Klien juga mengatakan tidak ada nyeri saat BAK.
Klien tidak terpasang kateter urine.

4. Pola aktifitas dan latihan :


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :
tergantung total
NB: Keluarga klien mengatakan belum pernah mandi selama sakit. Klien terbaring di
tempat tidur dan tampak lemas.
Oksigenasi :Tidak terpasang oksigen.

5. Pola tidur dan istirahat :


Klien mengatakan tidur selama ± 8 jam, sering terbangun, tidak puas pada saat
bangunnya, karena sering tidur dan terbangun.
6. Pola persepsual :
Klien mengatakan masih bisa melihat dengan jelas. Klien tidak mendengar secara
baik karena faktor usia, dan hanya bisa merasakan rasa makanan seperti pahit.
Klien masih bisa merasakan suhu udara dingin atau panas.

7. Pola persepi diri :


Klien mengatakan bahwa tidak terlalu cemas karena kondisi ini. Klien
mengatakan hanya bisa berserah diri kepada Allah dan mengganggap kalau ini
adalah bagian dari ujian dari Allah SWT.

8. Pola seksualitas dan reproduksi :


Klien mengatakan istri lebih perhatian kepada klien karena kondisi sakitnya.

9. Pola peran hubungan :


Keluagra klien mengakatan komunikasi dan hubungannya dengan keluarga
maupun tetangganya baik-baik saja.

10. Pola managemen koping stress


Klien mengatakan saat sakit klien menjadi tidak bisa melakukan aktivitas fisik
seperti sebelum sakit, namun saat setelah sakit keluarganya selalu memperhatikan
kebutuhan klien.

11. Sistem Nilai dan Keyakinan


Klien mengakatakan bahwa penyakitnya ini adalah ujian atau cobaan dari Allah
SWT.

IV. Pemeriksaan Fisik


Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk dada
Simetris Funnel chest
Asimetris Pigeons chest
Barrel chest

2. Pola Nafas
a. Frekuensi nafas : 18 x/ menit
Reguler Cheyne stokes Apnea
Ireguler Hipo ventilasi Biot
Hiper ventilasi Kusmaul lain-lain
3. Gerakan Pernafasan
Intercostal Supra clavicula Tracheal tag
Substernal Suprasternal Falil chest lain-lain
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal
Meningkat Lokasi :
Menurun Lokasi :
Lain-lain : Seimbang sisi kiri maupun kanan
Perkusi : tidak terkaji.
Batas kanan :
Batas Kiri
Auskultasi :
Bunyi Nafas
a. Normal
Vesikuler di :semua lapang paru
Bronchial di :
Broncho vesikuler di :
4. Alat bantu pernafasan : Klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan

Cardiovascular (Fokus)
Inspeksi
Iktus :
Tak tampak
Tampak, Letak :
Pulsasi jantung :
Tak tampak
Tampak, letak :

Palpasi
Iktus :
Tak teraba
Teraba, letak :
Pulsasi jantung :
Tak teraba
Teraba, Letak :
Getaral/ Thrill : tidak terkaji
Ada fase, Letak :
Tidak ada
Perkusi :tidak terkaji
Batas jantung kanan :
Batas jantung kiri :
Auskultasi :Lup Dup, tidak ada suara tambahan
1. Nadi
Frekuensi :62x/menit
Reguler Kuat
Ireguler Lemah
2. Irama :
Normal : Reguler Ireguler
Abnormal :
3. Tekanan darah : 120/70 mmHg dengan MAP 86 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
Tambahan : Ada Tidak ada
5. Letak jantung
Ictus cordis teraba pada :
6. Pembesaran jantung : Ya Tidak
7. Nyeri dada : ya tidak
8. Clubbing finger : ya tidak
Persarafan
Tingkat kesadaran
Compos mentis Apatis somnolen
Sopor Koma
NB: tampak tidak ada tenaga
1. GCS :
Eye :4 verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
2. Refleks
Normal parese Hemi parese
Babinsky Paraplegi Tetraplegi
3. Koordinasi gerak : tidak terkaji ya tidak
4. Kejang : ya tidak
5. Lain-lain :

Penginderaan
1. Mata
a. Bentuk
Normal Enoftalmus
Ekspoltamus Lain-lain :
b. Visus: Tidak terkaji
c. Pupil:
Isokor Unisokor
Miosis Miriasis
d. Refleks cahaya : Positif negatif
e. Gerak Bola Mata : Normal Menyempit
f. Medan penglihatan : Normal menyempit
g. Buta Warna : tidak ya, jenis :
h. Tekanan Intra Okuler : Meningkat tidak

2. Hidung (penciuman)
a. Bentuk : Normal Denasi
b. Gangguan penciuman : ya tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal anomaly
Keterangan

b. Membran tympani : tidak terkaji


Terang keruh kemerahan
Utuh perforasi
c. Otorrhea : ya, jenis tidak
d. Gangguan pendengaran : ya tidak
e. Tinitus : ya tidak
4. Perasa : Normal Tremor Parese
Lain-lain, merasakan pahit
5. Peraba : Normal Kelainan, sebutkan

Perkemihan
Masalah Kandung Kemih
Tidak ada masalah menetes Incontinensia
Oliguria Nyeri Retensi
Poliuria Panas Hematuria
Disuria Sering Nokturia
Pasang kateter Sistostomi
Produksi urine : +/- 1500 ml /24 jam sering BAK karena bersamaan dengan BAB
Frekuensi :5 kali/ hari
Warna : kuning Bau : bau khas Lain-lain :
Pencernaan
1. Mulut dan tenggorokan
a. Selaput lendir mulut Lembab Merah Stomatis
b. Lidah Hiperemik Kotor Lain-lain. Tak terkaji
c. Rongga Mulut Tidak berbau berbau
Gigi bersih Gigi kotor
Tenggorokan :
Sakit menelan/nyeri tekan
Sulit menelan lain-lain : tidak ada keluhan

d. Abdomen
Kenyal tegang kembung
Nyeri tekan, lokasiabdomen bagian bawah
Nyeri abdomen dengan:
P: mencret
Q: tajam, panas
R: abdomen bagian bawah
S: skala 4-5
T: pada saat mau BAB
e. Pembesaran hepar : ya tidak
f. Pembesaran lien : ya tidak
g. Asites : ya tidak
h. Lain-lain :

2. Masalah usus besar dan reqtum / Anus


BAB :
Tidak ada masalah diare mengedan
Konstipasi feses berdarah colostomi
Inkontinensia feses berlendir wasir
Wasir Lain-lain
Obat pencahar : ya tidak
Lavemen : ya tidak
Otot Tulang dan Integumen
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
Bebas Terbatas 4

Kemampuan kekuatan otot : ektremitas atas 3|3, ektremitas bawah 3|3


Fraktur : Tidak ya Lokasi 4

Dislokasi : Tidak ya Lokasi


Haematom : tidak ya Lokasi :

2. Integumen
Warna kulit : Akral :
Ikterik hangat
Siasonik Panas
Pucat Dingin kering
Kemerahan Dingin basah
Pigmentasi
Turgor : Elastis Tidak elastis
NB: warna kulit terlihat agak pucat
Tulang belakang
Lordosis scoliosis kiposis
Lain-lain: Normal
Reproduksi
Perempuan: tidak terkaji
Payudara
Bentuk simetris asimetris
Benjolan ya tidak
Kelamin
Bentuk normal tidak
Keputihan ada tidak
Keterangan :
Siklus Haid :
Endokrin
1. Faktor alergi ya tidak
Manifestasi :
Cara mengatasi :

2. Pernah mendapatkan imunisasi


BCG Polio DPT Hepatitis
Keterangan : Tidak terkaji

3. Kelainan Endokrin : tidak ada


Program Terapi :
Program Terapi Dosis Cara pemberian

Infus RL 28 tpm IV
Ceftriaxone 1 gr/ 12jam IV
Ranitidin 1mg / 12jam IV
Ondancentron 1mg/ 8jam IV
Paracetamol 500mg/ 8jam IV
Sucralfat Syr 100mg/ 8jam Oral
Zinc 20mg/ 24jam Oral
Diaforn 1 tablet/ 8 jam Oral
Hasil pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium :
 Hasil Laboratorium:
Klien dilakukan pemeriksaan hemotologi dan kimia darah pada tanggal 23
September 2019, dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
a) Hematologi:
1. WBC : 20,43 x10^3/µL(Nilai rujukan = 3,80-10,60) yang artinya sel
darah merahnya diatas dari batas normal
2. RBC : 4,88 x10^6/µL(Nilai rujukan = 4,40-5,90)
3. HGB: 11,9 g/dL (Nilai rujukan = 13,2-17,3) yang artinya Hemoglobin
kurang dari normal
4. HCT: 35,6% (Nilai rujukan = 40,0-52,0) yang artinya Hematokrit
kurang dari normal
5. PLT: 353 x10^3/µL (Nilai rujukan = 150-440)
b) Kimia Darah
1. Glukosa darah sewaktu: 105 mg/dL (Nilai rujukan = 70-115)
2. Kreatinin darah: 1,37 mg/dL (Nilai rujukan = 0,50-1.10) yang artinya
kreatinin dalam darah diatas batas normal
3. Urea darah: 63,4 mg/dL (Nilai rujukan = 21,4-49,2) yang artinya urea
dalam darah diatas batas normal
Kesimpulan:
Dari hasil pemeriksaan kimia darah dapat disimpulkan bahwa nilai dari
Glucose dalam batas normal, ureum dan creatinine klien diatas dari batas
normal. Untuk pemeriksaan hematologi hasil dari jumlah WBC : 20,43
x10^3/µL yang artinya terjadi peningkatan, sedangkanHGB: 11,9 g/dL
danHCT: 35,6%, yang artinya terjadi penurunan jumlah dalam setiap
komponen darah (kurang dari batas normal).
 Rumus CTR: -
 Keterangan:

ANALISA DATA
No Data (sign/Symptom) Etiologi Masalah Paraf
.
1. DS: Diare Defisien
Volume Cairan
- Klien mengeluhmencret BAB sering
selama 5 hari yang lalu dengan
dengan frekuensi +/- konsistensi cair
5kali/ hari dengan
konsistensi cair Cairan yang
- Klien mengeluh mual keluar banyak
muntah, demam, lemas,
tidak ada nafsu makan Dehidrasi
- Klien mengatakan hanya
minum 2-3 gelas perhari
- Klien mengatakan BAK
+/- 5kali perhari setiap
kali BAB
DO:
- Klien berbaring ditempat
tidur, tampak lemas
- Klien tampak pucat
- Turgor kulit kurang
elastis
- Akral hangat
- Nilai kekuatan otot
ekstremitas atas 3|3 dan
bawah 3|3
- ADLs dibantu keluarga
dan perawat
- Diagnosa medis diare
akut
- HGB: 11,9 g/dL,
TTV
- TD: 120/70 mmHg(MAP:
86 mmHg)
- RR: 18x/m
- N: 62x/m
- S: 37,0o C
2. DS: Diare Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri
perut Gerakan
- P: Mencret peristaltik usus
- Q: Tajam, panas meningkat
- R: Abdomen bagian bawah
- T: Paling terasa pada saat Abdomen terasa
BAB sakit
DO:
- Terlihat menunjukkan
perut bagian bawah pada
saat dilakukan palpasi
- S: Skala 5 (0-10)
TTV
- TD: 120/70 mmHg(MAP:
86 mmHg)
- RR: 18x/m
- N: 62x/m
- S: 37,0o C
3. DS: Fisik tidak bugar Intoleran
- Klien mengeluh mual Aktivitas
muntah, demam, lemas, Tidak ada nafsu
tidak ada nafsu makan makan
- Klien mengatakan hanya
minum 2-3 gelas perhari Energi berkurang
dan makan hanya 3-4
sendok lemas
DO:
- Klien berbaring ditempat Tidak dapat
tidur, tampak lemas beraktivitas
- Klien tampak pucat
- Turgor kulit kurang
elastis
- Akral hangat
- Nilai kekuatan otot
ekstremitas atas 3|3 dan
bawah 3|3
- ADLs dibantu keluarga
dan perawat
- Diagnosa medis diare
akut
- HGB: 11,9 g/dL,
TTV
- TD: 120/70 mmHg(MAP:
86 mmHg)
- RR: 18x/m
- N: 62x/m
- S: 37,0o C
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare ditandai dengan klien tampak lemas, pucat, turgor kulit kurang elastis, akral
hangat, diagnosa medis diare akut,HGB: 11,9 g/dL.
2. Nyeri akutberhubungan dengan gerakan peristaltik usus meningkatditandai dengan klien mengeluh nyeri perut,P: mencret, S: skala
4-5, tampak menunjukkan perut bagian bawah pada saat dilakukan palpasi.
3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan fisik tidak bugar ditandai dengan klien tampak berbaring ditempat tidur, tampak lemas,
pucat, turgor kulit kurang elastis, akral hangat, kekuatan otot ekstremitas atas 3|3 dan bawah 3|3,diagnosa medis diare akut,HGB:
11,9 g/dL.

PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN


No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf
.
Dx
1  Fluid balance  Mempertahankan urine output 1. Pertahankan catatan intake 1. Menentukan
 Hydration sesuai dengan usia dan BB, BJ dan output yang akurat kesimbangan
 Nutritional urine normal, 2. Monitor status hidrasi pemasukkan dan
Status : Food  Tekanan darah, nadi, suhu (kelembaban membran pengeluaran cairan
and Fluid tubuh dalam batas normal mukosa, nadi adekuat, 2. Menentukan tingkat
Intake  Tidak ada tanda tanda dehidrasi, tekanan darah) status hidrasi
Elastisitas turgor kulit baik, 3. Kolaborasi pemberian cairan 3. Mengganti cairan
membran mukosa lembab, tidak IV tubuh yang hilang
ada rasa haus yang berlebihan 4. Berikan cairan oral 4. Menyeimbangkan
 Orientasi terhadap waktu dan 5. Dorong keluarga untuk antara pengeluaran
tempat baik membantu pasien makan dan pemasukkan
 Jumlah dan irama pernapasan ciaran
dalam batas normal 5. Membantu untuk
memotivasi pasien
 Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas untuk makan
normal
 pH urin dalam batas normal
 Intake oral dan intravena
adekuat
2  Pain level,  Mampu mengontrol nyeri (tahu 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Menentukan tingkat
 Pain control, penyebab nyeri, mampu secara komprehensif nyeri secara detail
 Comfort level menggunakan tehnik termasuk lokasi, 2. Untuk mengurangi
nonfarmakologi untuk karakteristik, durasi, tingkat nyeri
mengurangi nyeri, mencari frekuensi, kualitas dan 3. Untuk mengurangi
bantuan) faktor presipitasi tingkat nyeri
 Melaporkan bahwa nyeri 2. Ajarkan tentang teknik non 4. Memberikan
berkurang dengan menggunakan farmakologi: napas dalam, pengetahuan tentang
manajemen nyeri relaksasi, distraksi, kompres nyeri agar pasien dan
 Mampu mengenali nyeri (skala, hangat/ dingin keluarga tidak cemas
intensitas, frekuensi dan tanda 3. Tingkatkan istirahat 5. Menentukan tingkat
nyeri) 4. Berikan informasi tentang keparahan nyeri
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri seperti penyebab 6. Untuk mengurangi
nyeri berkurang nyeri, berapa lama nyeri tingkat nyeri
 Tanda vital dalam rentang akan berkurang dan
normal antisipasi ketidaknyamanan
 Tidak mengalami gangguan tidur dari prosedur
5. Monitor vital sign
6. Kolaborasi pemberian
analgetik
3  Energy  Berpartisipasi dalam aktivitas Activity Therapy 1. Memudahkan pasien
conservation fisik tanpa disertai peningkatan 1. Bantu klien untuk dalam melakukan
 Activity tekanan darah, nadi dan RR mengidentifikasi aktivitas aktivitas
tolerance  Mampu melakukan aktivitas yang mampu dilakukan 2. Meberikan rasa
  Self Care : sehari-hari (ADLs) secara 2. Bantu untuk senang terhadap
ADLs mandiri mengidentifikasi aktivitas aktivitas yang
 Tanda-tanda vital normal yang disukai dilakukan
 Energy psikomotor 3. Monitor respon fisik, 3. Memberikan rasa
 Level kelemahan emosi, social dan spiritual nyaman dan aman
 Mampu berpindah: dengan atau 4. Peningkatan latihan: pada pasien
tanpa bantuan alat Latihan kekuatan otot 4. Meningkatkan
 Sirkulasi status baik 5. Terapi latihan: pergerakan kekuatan otot pasien
 Status respirasi : pertukaran gas sendi 5. Membantu pemulihan
dan ventilasi adekuat sendi pasien

IMPLEMENTASI
No Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
.
Dx
1 Senin, 23 1. Memonitor status hidrasi seperti: S:
kelembaban membran mukosa, nadi - Pasien mengatakan masih mencret
September
adekuat, tekanan darah +/- 5kali dengan BAB cair,
2019, 17:00 2. Berkolaborasi pemberian cairan IV - Pasien mengeluh mual, lemas, tidak
RL 28 tpm ada nafsu makan
3. Menganjurkan pasien untuk banyak - Pasien mengatakan hanya minum 2-
minum 3 gelas perhari
4. Mendorong keluarga untuk membantu - Keluarga pasien mengatakan pasien
pasien makan tidak mau dibantu untuk makan.
O:
- Terlihat pucat, terlihat lemas
- Turgor kulit kurang elastis
- Membran mukosa agak kering
- Akral hangat
- TD: 110/70 N: 68
- Terpasang cairan IV RL 28 tpm
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1-4
2 Senin, 23 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif termasuk lokasi, - Pasien mengeluh nyeri perut
September
karakteristik, durasi, frekuensi, - P: mencret. Q: Tajam, panas. R:
2019, 17:00 kualitas dan faktor presipitasi Abdomen bagian bawah. T: paling
2. Mengajarkan tentang teknik non terasa pada saat BAB
farmakologi: napas dalam dan - Keluarga pasien mengatakan sering
kompres hangat terbangun pada saat tidurnya.
3. Meningkatkan istirahat O:
4. Memberikan informasi tentang nyeri - S: skala 4
seperti penyebab nyeri, berapa lama - Terlihat menunjukkan perut yang
nyeri akan berkurang nyeri pada saat dilakukan palpasi
5. Memonitor vital sign - Pasien melakukan napas dalam
6. Berkolaborasi pemberian analgetik dengan baik
paracetamol - Pasien dan keluarga mendengarkan
dengan baik setelah dijelaskan
informasi tentang nyeri pasien
- TD: 110/70, N: 68, RR: 21, S: 36oC
- Diberikan paracetamol 500mg/ 8
jam
A: masalah teratasi sebagian
- Melakukan pengkajian nyeri
- Memberikan informasi entang nyeri
P: lanjutkan intervensi yang ke 2, 3, 5
dan 6
3 Senin, 23 1. Membantu klien untuk S:
mengidentifikasi aktivitas yang - Pasien mengeluh mual, lemas, tidak
September
mampu dilakukan ada nafsu makan
2019, 17:00 2. Memonitor respon fisik, emosi, social - Pasien mengatakan tidak ada tenaga
dan spiritual untuk bergerak
3. Melatih kekuatan otot ekstremitas atas O:
dan bawah - Terlihat pucat, terlihat lemas tidak
4. Melatih pergerakan sendi dengan ada tenaga, berbaring ditempat tidur
menggunakan ROM aktif - Kekuatan otot ekstremitas atas 3|3,
ekstremitas bawah 3|3
- Melakukan ROM dengan mengikuti
A: masalah teratasi sebagian
- Melatih pergerakan sendi
- Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
P: lanjutkan intervensi ke 2 dan 3
1 Selasa, 24 1. Memonitor status hidrasi seperti: S:
kelembaban membran mukosa, nadi - Pasien mengatakan masih mencret
September
adekuat, tekanan darah +/- 2kali dengan BAB cair,
2019, 11:00 2. Berkolaborasi pemberian cairan IV - Pasien masih mengeluh mual, lemas,
RL 28 tpm tidak ada nafsu makan
3. Menganjurkan pasien untuk banyak - Keluarga pasien mengatakan hanya
minum minum 2-3 gelas perhari dan makan
4. Mendorong keluarga untuk membantu hanya 3-4 sendok
pasien makan - Keluarga pasien mengatakan pasien
masih tidak mau dibantu untuk
makan.
O:
- Terlihat masih sedikit pucat, terlihat
lemas
- Turgor kulit elastis
- Membran mukosa agak kering
- Akral hangat
- TD: 100/80 N: 82
- Terpasang cairan IV RL 20 tpm
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1-4
2 Selasa, 24 1. Melakukan teknik non farmakologi: S:
napas dalam dan kompres hangat - Pasien mengeluh nyeri perut
September
2. Meningkatkan istirahat - P: mencret. Q: Tajam, panas. R:
2019, 11:00 3. Memonitor vital sign Abdomen bagian bawah. T: paling
4. Berkolaborasi pemberian analgetik terasa pada saat BAB
paracetamol - Keluarga pasien mengatakan sering
terbangun pada saat tidurnya.
O:
- S: skala 1-2
- Pasien melakukan napas dalam
dengan baik dan melakukan kompres
hangat
- TD: 100/80, N: 82, RR: 23,
S: 36,7oC
- Diberikan paracetamol 500mg/ 8
jam
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1-4
3 Selasa, 24 1. Memonitor respon fisik, emosi, social S:
dan spiritual - Pasien masih mengeluh mual, lemas,
September
2. Melatih kekuatan otot ekstremitas atas tidak ada nafsu makan
2019, 11:00 dan bawah O:
- Masih terlihat sedikit pucat dan
terlihat lemas.
- Kekuatan otot ekstremitas atas 4|4,
ekstremitas bawah 4|4
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1-2
EVALUASI
No Hari/Tgl/ Jam Evaluasi Paraf
.
Dx
1 Rabu, 25 S:
- Pasien mengatakan BAB +/- 2kali dengan konsistensi ada ampas,
September
- Pasien masih mengeluh lemas, tidak ada nafsu makan
2019, 10:00 - Keluarga pasien mengatakan sudah bisa minum 6-7 gelas perhari dan makan
masih belum bisa dihabiskan
O:
- Terlihat masih sedikit pucat, terlihat lemas
- Turgor kulit elastis
- Membran mukosa lembab
- Akral hangat
- TD: 110/80 N: 80
- Terpasang cairan IV RL 20 tpm
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi dirumah (Menganjurkan pasien untuk banyak minum)
2 Rabu, 25 S:
- Pasien masih mengeluh nyeri perut
September
- P: mencret. Q: Tajam, panas. R: Abdomen bagian bawah. T: paling terasa pada
2019, 10:00 saat BAB
O:
- S: skala 1-2
- TD: 110/80, N: 80, RR: 18, S: 36,5oC
- Diberikan paracetamol 500mg/ 8 jam
A: masalah teratasi
- Diberikan paracetamol 500mg/ 8 jam
P: lanjutkan intervensi dirumah (Melakukan teknik non farmakologi: napas dalam dan
kompres hangat, Meningkatkan istirahat, Berkolaborasi pemberian analgetik
paracetamol)
3 Rabu, 25 S:
- Pasien masih mengeluh lemas dan tidak nafsu makan
September
- Pasien mengatakan sudah tidak mual muntah lagi
2019, 10:00 O:
- Masih terlihat sedikit pucat dan masih lemas
- Kekuatan otot ekstremitas atas 4|4, ekstremitas bawah 4|4
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai