C.441.20.0006 - Praktikum Konversi Energi
C.441.20.0006 - Praktikum Konversi Energi
DISUSUN OLEH :
Bab I Pendahuluan.....................................................................................1
Bab IV Kesimpulan...................................................................................16
i
Bab I Pendahuluan...................................................................................18
Bab IV Kesimpulan.....................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................30
ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................31
............................................................................................................36
Bab IV Kesimpulan.....................................................................................38
iii
Bab I Pendahuluan
Jumlah penduduk dunia akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada
tahun 2025 dari jumlah 7,2 miliar jiwa saat ni. Jumlah itu akan terus
berkembang menjadi 9,6 miliar pada tahun 2050. Prediksi sebelumnya,
penduduk dunia diperkirakan ”hanya” mencapai 9,3 miliar jiwa pada
2050 (http://internasional.kompas.com/re ad/2013/06/15/10091516).
Peningkatan penduduk yang signifikan tersebut pastinya juga dibarengi
dengan penggunaan energi yang semakin meningkat. Penggunaan
energi selama ini masih banyak menggunakan energi yang habis pakai
atau tidak bisa diperbarui, seperti minyak bumi, batubara dan gas bumi.
Semakin meningkatnya kebutuhan energi maka usaha manusia untuk
mengeksploitasi sumber energi habis pakai turut meningkat.
1.1 PERCOBAAN I
1
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat:
1. Mengetahui cara kerja sel surya.
2. Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul surya.
3. Mengetahui karekteristik arus tegangan akibat pengaruh intensitas
cahaya.
2
memerlukan bahan bakar.
3. Dapat digunakan dimana-mana dan dapat diintegrasikan pada
bangunan ataupun kontruksi yang lain.
4. Berbentuk modular sehingga jumlah sel surya yang dipakai
dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada dasarnya prinsip dari sel surya adalah mengubah energi
matahari menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya adalah ketika suatu
cahaya matahari yang mengandung energi foton menyinari sel surya
yang terbuat dari material yang memiliki celah pita energi. Saat
energi foton lebih kecil dari celah pita energi , energi foton tersebut
akan diabsorpsi oleh material sel surya sehingga elektron-elektron
yang berada pada pita valensi akan tereksitasi ketingkat yang lebih
tinggi yaitu pita konduksi dan meninggalkan hole. Pada bagian
depan sel surya persambungan p-i-n , pasangan elektron dan hole
lebih banyak dibangkitkan . hal ini terjadi karena foton lebih sukar
menembus ke lapisan belakang sel surya yang jaraknya jauh dari
permukaan depan sel surya. Akibatnya, jumlah pasangan elektron
dan hole yang dibangkitkan pada lapisan belakang sel surya lebih
sedikit dibandingkan pada lapisan depan sel surya .
Keadaan yang demikian menyebabkan adanya perbedaan
konsentrasi elektron dan hole bebas dikedua ujung sel surya.
Perbedaan konsentrasi ini akan menyebabkan elektron dan hole
mengalir dalam arah berlawanan. Dengan demikian, elektron dan
hole bertindak sebagai pembawa muatan. Proses pembentukan
pasangan pembawa muatan tersebut lebih dikenal dengan generasi
pembawa muatan. Pergerakan pembawa-pembawa muatan tersebut
selanjutnya akan menghasilkan arus listrik (Jansen, 1995)
Sel surya adalah sel semikonduktor sebagai sumber energi listrik
sel surya terdiri dari sel tunggal dalam susunan seri-paralel
membentuk modul atau panel surya dan menjadi array apabila
terdiri dari kumpulan modul atau panel surya. Ketika sel atau modul
3
disusun secara seri maka akan menghasilkan arus yang sama dan
Dengan :
4
I0 = arus saturasi diode (ampere)
5
Gambar 2. Karakteristik Arus-Tegangan (I-V) Sel Surya
6
Bab II Metode Percobaan
1. Jumper
2. Modul PV Solar Sel
3. Voltmeter
4. Modul Beban
7
2.4 Langkah Keselamatan Kerja
8
Bab III Analisa dan Percobaan
9
R2 = 100 ohm // R3 = 100 ohm
Radiasi Daya Daya
Jam Tegangan Arus
Matahari (Watt) (Watt)
pengukuran (Volt) (Ampere)
( W/m2) P= V*I P=I2*R
07.00 700 18.376 1.316 24.183 57.671
Dari jam 07.00 sampai dengan jam 08.00 ketika radiasi matahari
meningkat dari 700 W / m2-800 W / m2 pengaruh radiasi
10
matahari terhadap nilai tegangan, arus dan daya meningkat, dan
pada jam 09.00 radiasi matahari menjadi 900 W / m2. -1000 W
sampai 10.00. Ketika sinar matahari tertutup awan maka tegangan
per m2 akan berkurang karena cuaca, namun pengaruh radiasi
matahari terhadap nilai arus dan daya akan terus meningkat.
Dalam kasus radiasi matahari 1100 W / m2-1200 W / m2, dari
11.00 sampai 12.00, pengaruh radiasi matahari terhadap nilai
tegangan, arus dan daya meningkat kembali..
11
daya meningkat lagi
Berikut adalah data percobaan table 3.1.2
Radiasi Daya Daya
Jam Tegang Arus
Matahari (Watt) (Watt)
penguk an (Ampere)
(W/m2) P= P=I2 *R
uran (Volt)
V*I
07.00 700 18.326 1.496 27.416 109.520
08.00 800 18.446 1.606 29.624 126.405
09.00 900 18.776 2.366 44.424 276.125
10.00 1000 19.216 2.636 50.653 343.220
11.00 1100 19.196 2.716 52.136 364.500
12.00 1200 19.316 2.746 53.042 372.645
12
3.4 Karakteristik panel surya yaitu kurva antara tegangan dan
arus
13
Radiasi Daya Daya
Jam Tegang Arus
Matahari (Watt) (Watt)
penguk an (Ampere)
(W/m2) P= P=I2 *R
uran (Volt)
V*I
07.00 700 18.326 1.496 27.416 109.520
08.00 800 18.446 1.606 29.624 126.405
09.00 900 18.776 2.366 44.424 276.125
10.00 1000 19.216 2.636 50.653 343.220
11.00 1100 19.196 2.716 52.136 364.500
12.00 1200 19.316 2.746 53.042 372.645
14
• Pada table 3.1.3 dengan Vopen circuit = 20,9 V, arus short
circuit = 2,8 A, R1 = 100 ohm// R2 = 100 ohm//R3 = 100 ohm
Radiasi Daya Daya
Jam Tegangan Arus
Matahari (Wat (Watt)
penguk (Volt) (Ampere)
( W/m2) t) P= P=I2*R
uran
V*I
07.00 700 18.376 1.316 24.183 57.671
15
Bab IV
Kesimpulan
16
Bab V
DAFTAR PUSTAKA
17
Bab I Pendahuluan
Pengertian Traformator atau yang biasa kita sebut dengan Trafo adalah
komponen elektronika yang fungsinya untuk menambah atau
mengurangi tegangan listrik. Oleh karena itu, fungsi trafo sangat
diperlukan pada sistem / rangkaian elektronik. Di sini, trafo berperan
saat mentransfer daya atau energi listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah (atau sebaliknya), tetapi pada frekuensi yang sama.
Oleh karena itu, trafo adalah peralatan listrik yang termasuk dalam
kategori mesin elektrostatis.
1.1 PERCOBAAN II
18
dibebani dengan variasi dan jenis beban
5. Menentukan pengaruh rugi-rugi tersebut terhadap performannce
transformator 1 Φ
19
maka fluks yang timbul adalah fluks bolakbalik dan akan mengalir
melalui inti besi, untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
20
Besarnya effisiensi adalah:
21
Bab II Metode Percobaan
22
5. Analisa hasil Percobaan
23
3. Untuk keselamatan praktikan dan alat yang dipakai maka
pembebanan transformator sebaiknya sampai beban nominal
24
Bab III Analisa dan Percobaan
25
1
100 3.256 325.6 49.006 1.736 85.074
150 4.676 701.4 75.306 2.536 190.976
200 6.016 1203.2 100.306 3.276 328.603
26
• Table data percobaan trafo berbeban 5 Watt
Vs=V I1 (A) P1(W) V2(V) I2 (A) P2(W)
1
100 3.256 325.6 48.906 1.726 100.002
150 4.706 705.9 75.306 2.526 149.997
200 6.036 1207.2 100.006 3.266 200.002
1400
1440.12
1200
1207.2
1000
800
600 705.9
400
200 325.6
100150200220 3.256
4.706
6.036
6.546 48.906
75.306
100.006
109.9061.726
2.526
3.266
3.536 220.0009994
100.0019988
149.9969988
200.0019994
0
Vs=V1 I1 (A) P1(W) V2(V) I2 (A) P2(W)
27
GRAFIK TABEL BEBAN 10 WATT
1437.92
1203.2
702.9
390.825736
325.619536
190.222956
328.6
87.310476
109.906
100.006
220
200
75.306
50.006
150
100
6.536
6.016
4.686
3.556
3.286
3.256
2.526
1.746
VS=V1 I1 (A) P1(W) V2(V) I2 (A) P2(W)
28
Bab IV Kesimpulan
2. Trafo terdiri dari 2 lilitan atau lebih, yang dihubungkan bersama oleh medan
magnet bersama.
4. Ketika trafo bekerja dan membawa perubahan daya pada beban lampu
(yaitu 5 watt, 10 watt, 15 watt), arus pada sisi sekunder trafo akan mengalir
melalui arus listrik, karena akan ada beban yang dilewati arus listrik
29
Bab V Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
30
Bab I Pendahuluan
31
menggunakan generator jenis generator sinkron. Hal ini disebabkan oleh
adanya eksitasi medan dc di rotor yang memudahkan generator sinkron
membangkitkan daya listrik. Sedangkan pada generator induksi,
membutuhkan arus listrik dari luar untuk daya magnetisasinya. Namun
demikian, untuk generator induksi berdaya listrik rendah, arus
magnetisasi dapat bersumber dari eksitasi kapasitor. Generator induksi
sangat menguntungkan untuk digunakan sebagai pembangkit tenaga
listrik, khususnya pada penggunaan dengan daya listrik rendah. Dengan
menggunakan sumber daya energi terbarukan, seperti energi mikrohidro
dan angin sebagai penggerak mulanya yang merupakan energi ramah
lingkungan. Pembangkit listrik ini dapat diterapkan di daerah-daerah
terpencil. Kelebihan dari generator induksi yaitu kontruksi sederhana,
tidak membutuhkan sikat, andal, harga dan perawatan rendah [amir
hamzah]. Mesin induksi yang umum terdapat di pasaran merupakan
jenis motor induksi dengan jumlah kutub dua dan empat. Sehingga,
bila digunakan sebagai generator, diperlukan penggerak mula yang bisa
menghasilkan kecepatan lebih besar dari 3000 rpm dan 1500 rpm.
Untuk menghasilkan kecepatan tersebut, umumnya penggerak mula
dilengkapi dengan pulli atau gear penaik kecepatan dengan rasio yang
besar.
32
3. Menentukan besar daya motor jika diberikan sumber tegangan
yang bervariasi
33
Bab II Metode Percobaan
34
5. Hitunglah daya pada masing-masing pengukuran
6. Analisa data percobaan dengan menjelaskan hubungan antara
tegangan, arus dan daya terhadap kecepatan putar motor.
7. Buatlah grafik tegangan, arus dan daya terhadap kecepatan putar
motor (menggunakan miliblok)
35
Bab III Analisa dan Percobaan
36
3.3 Pengaruh Nilai Tegangan,Arus dan Daya Terhadap Nilai
Kecepatan Atau Putaran Motor
8365
7745
6600
18 25 32 3.5063.5163.526 95.206
98.006
100.006
333.792236
344.589096
352.621156
17850
15000
11190
18 25 32 6.4566.8566.906 137.006
169.006
175.006
333.792236
344.589096
352.621156
Dari data grafik diatas adalah semakin besar nilai tegangan, arus, dan
daya maka kecepatan atau putaran motor akan semakin tinggi.
37
Bab IV Kesimpulan
38
Bab V Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%2
0Pertanian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20IX%20TRANSFORMAT
OR%20DAN%20MESIN%20LISTRIK/indexTRANSFORMATOR.htm
(diakses tanggal 2 Januari 2020)
39