Anda di halaman 1dari 24

OBAT 

ANTIHIPERTENSI

Dra. Endang Evacuasiany, Apt., MS., AFK
HIPERTENSI
• Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan 
darah sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 
mmHg. 
• Kondisi ini sering tanpa gejala. 
• Peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat 
mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal 
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. 
TUJUAN PENGOBATAN

Mencegah terjadinya morbiditas & mortalitas akibat TD tinggi

TD hrs diturunkan serendah mgk yg tdk mengganggu fungsi


ginjal, otak, jantung kualitas hidup

Sambil mengendalikan faktor2 risiko kardiovaskular lainnya


• Sasaran TD pd pasien muda: < 140/90 mm Hg sampe 130/85 mm Hg
• Manula sampe 80 thn < 160/90 mm Hg
Target nilai tekanan darah yang di rekomendasikan
dalam JNC VII

• Kebanyakan pasien < 140/90 mm Hg

• Pasien dengan diabetes < 130/80 mm Hg

• Pasien dengan penyakit ginjal kronis < 130/80 mm Hg
GAMBAR . ALGORITME TATA LAKSANA
BEBERAPA GOLONGAN :
OBAT ANTI HIPERTENSI
Penghambat
Penghambat reseptor
angiotensin‐
angiotensin atau
Diuretika converting enzyme 
angiotensin receptor 
(ACE) atau ACE  blocker (ARB)
inhibitor

Penghambat kanal
Penghambat beta  kalsium atau
Penghambat renin
atau beta blocker calcium channel 
blocker (CCB) 
Diuretika. 
Golongan ini: thiazide, furosemide, spironolakton

Obat ini bekerja dengan membuang kelebihan air melalui


urin dan natrium dari tubuh. Dengan dikeluarkan air ini
diharapkan terjadi penurunan TD.
Penghambat angiotensin‐converting 
enzyme (ACE) atau ACE inhibitor. 
•Obat ini menyebabkan pelebaran pembuluh
darah dengan mencegah terbentuk hormon
angiotensin yg akan melebarkan pembuluh
darah
•Obat yang masuk dalam golongan ini :
•captopril, lisinopril, ramipril, dan lainnya.
Penghambat reseptor angiotensin atau
angiotensin receptor blocker (ARB).  

•Penghambat reseptor angiotensin atau


angiotensin receptor blocker (ARB). Obat ini
menghambat aksi hormon angiotensin. 
Contohnya : losartan, olmesartan, valsartan, 
telmisartan, dan lainnya
Penghambat beta atau beta blocker
•Obat ini menghambat saraf tertentu dan
sinyal hormon ke jantung dan pembuluh
darah sehingga menurunkan tekanan darah. 
•Contoh : metoprolol,  penbutolol, 
bisoprolol, atenolol.
Penghambat kanal kalsium atau
calcium channel blocker (CCB)
•Obat ini mencegah ion kalsium untuk masuk
ke dalam sel otot jantung dan pembuluh
darah sehingga otot menjadi rileks dan
tekanan darah menurun. 
•Contoh : amlodipine, nifedipine, diltiazem dsb
Penghambat renin

•Lainnya seperti penghambat renin


•Penggunaan obat dapat hanya satu
obat saja atau pengobatan tunggal, 
atau dapat dikombinasikan bila perlu
TERAPI KOMBINASI
RASIONAL KOMBINASI OBAT ANTIHIPERTENSI:

Ada 6 alasan mengapa pengobatan kombinasi pada hipertensi dianjurkan:
• 1. Mempunyai efek aditif
• 2. Mempunyai efek sinergisme
• 3. Mempunyai sifat saling mengisi
• 4. Penurunan Penurunan efek samping masing‐masing obat
• 5. Mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu
• 6. Adanya “fixed dose combination” akan meningkatkan kepatuhan pasien
FIXED‐DOSE COMBINATION YANG PALING EFEKTIF
ADALAH SBB

• 1. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan diuretik
• 2. Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) dengan diuretik
• 3. Penyekat beta dengan diuretik
• 4. Diuretik dengan agen penahan kalium
• 5. Penghambat enzim konversi angiotensin dg antagonis kalsium
• 6. Agonis α‐2 dengan diuretik
• 7. Penyekat α‐1 dengan diuretic
CONTOH

• 1.  Captopril + HCT
• 2. Valsartan + HCT
• 3. Bisoprolol + HCT
• 4. ‐‐‐‐
• 5. Captopril + Amlodipin
HIPERTENSI STAGE‐1
• ‐ diuretik (HCT 12.5‐50 mg/hari, furosemid 2x20‐80 
mg/hari), atau 
• ‐ penghambat ACE (captopril 2x25‐100 mg/hari atau 
enalapril 1‐2 x 2,5‐40 mg/hari), 
• ‐ penyekat reseptor beta (atenolol 25‐100mg/hari dosis 
tunggal), 
• ‐ penghambat calsium, amlodipin 1 x 2.5 – 10 mg, nifedipin 
30 – 60 mg 
SIDE EFFECT ‐ ACE INHIBITOR

• Captopril : Batuk, Gangguan sal nafas atas, Ruam 
kulit, Gangguan rasa pengecapan
• Ramipril : hipotensi, mual, pusing, sakit kepala,  
batuk
• Lisinopril : edema extrimitas, bibir, mual, sakit 
kepala, batuk, ruam kulit, diare
SIDE EFFECT ‐ ARB, 
ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER

• Losartan : nyeri dada, abdomen, sakit kepala, fatigue, 
edema, hipotensi
• Irbesartan : fatigue, pusing, mual, muntah, hipotensi, 
edema, diare
• Telmisartan : anemia, hipersensitivitas, hiperkalemia, 
hipoglikemia, insomnia, vertigo
• Valsartan : sakit kepala, pusing, lemah, sinusitis, faringitis, 
nyeri dada
SIDE EFFECT ‐ CCB
CALCIUM CHANNEL BLOCKER

Amlodipin :  Brand name
• pusing, sakit kepala,  • Divask
• kemerahan, kelelahan otot,  • Norvask
• mual, muntah,  nyeri abdomen,  • Provask
• gangguan hati, kelainan kulit,  • Pehavask
• mengantuk, tremor dsb • Tensivask
KONSELING DAN EDUKASI

• Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk 
mencegah dan mengontrol hipertensi seperti: 
• a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak 
(Dietary Approaches To Stop Hypertension). 
• b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal. 
• c. Gaya hidup aktif/olah raga teratur. 
• d. Stop merokok. 
• e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum). 
EDUKASI
• Edukasi tata cara minum obat di rumah. Perbedaaan obat2 
TD. Brp dosis, signatura dsb
• Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar 
melakukan pengukuran kadar gula darah, tekanan darah dan 
periksa urin secara teratur. 
• Pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan 
atau minimal 1 tahun sekali.
HERBAL UTK HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai