Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI DASAR CNC

1.1 Konsep Dasar Sistem Pemesinan CNC Sistem Pabrikasi

Sistem pemesinan modern dan robot-robot industri merupakan sistem otomasi lanjut
yang menggunakan komputer sebagai satu bagian terpadu dalam pengontrolannya. Sekarang
ini, komputer merupakan satu bagian penting dari otomasi. Komputer digunakan sebagai
pengontrol dalam sistem pemesinan, seperti mesin perkakas, mesin las, dan laser-beam cutter.
Bahkan yang lebih besar lagi adalah penggunaan robot dalam melakukan beberapa operasi.

Perlu diingat bahwa suatu pabrik yang dikontrol secara otomatis merupakan suatu hasil
pengembangan yang paling akhir dalam revolusi industri yang telah dimulai di Eropa dua
abad yang lalu sesuai dengan tahap pengembangan berikut:

a. Pada tahun 1770 adalah tahun awal pembuatan mesin perkakas sederhana.

b. Awal tahun 1900 ditemukan Fixed automatic mechanisms and transfer lines untuk
produksi massal. Transfer line dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu teknik pengaturan
fasilitas pabrikasi dengan output dan dengan waktu produksi yang lebih cepat. Siklus
operasinya adalah sederhana dan tetap.

c. Mesin perkakas berikutnya adalah generasi mesin perkakas dengan kontrol otomatis
sederhana, seperti mesin kopi.

d. Pada tahun 1952 merupakan awal era otomasi dengan kendali numerik Numerical
Control (NC, yang didasarkan pada prinsip komputer digital.

e. Pengembangan logis dari NC ini adalah computerized numerical control yang dikenal
dengan singkatan CNC, yang digunakan pada mesin perkakas, di mana sebuah minikomputer
dimasukkan sebagai suatu bagian terpadu dari lemari kontrol.

f. Robot industri dikembangkan bersamaan dengan sistem CNC. Robot komersil pertama
dibuat pada tahun 1961, tetapi penggunaannya secara efektif baru pada akhir tahun 1970-an.

g. Pabrik otomasi penuh yang memakai suatu teknik yang disebut dengan Flexible
Manufacturing System (FMS) dan computer aided design/ computer aided manufacturing
(CAD/CAM). FMS dimaksudkan sebagai suatu fasilitas yang mencakup manufacturing cell.
Setiap sel (cell) memiliki sebuah robot yang mampu melayani beberapa mesin perkakas
CNC, dan dengan suatu sistem penanganan material secara otomatis yang terpisah dari
komputer induk.
Era baru otomasi, dimulai dengan pengenalan mesin perkakas NC yang digerakkan oleh
komputer digital. Komputer dan teknologi digital memungkinkan perencanaan lebih fleksibel
yang dapat menghasilkan produk dengan waktu yang lebih singkat. Dalam hal ini,
fleksibilitas merupakan kata kunci dari sifat otomasi dari sistem pabrikasi. Sekarang ini,
sistem pabrikasi menjadi lebih fleksibel sesuai dengan perkembangan teknologi komputer
dan teknik pemprograman.

Sistem pabrikasi dalam skala kecil yang dapat berdiri sendiri, seperti robot dan mesin
perkakas CNC, dan sistem komprehensif dengan sel-sel pabrikasiserta FMS yang dapat
memiliki banyak sistem yang berdiri sen-diri. Kedua jenis sistem ini dikendalikan, baik
melalui sebuah komputer, maupun melalui suatu pengendali yang didasarkan pada teknologi
digital. Alat-alat tersebut dapat menerima data dalam bentuk program, mempro-sesnya
menjadi sinyal perintah ke penggerak yang menggerakkan eretan, meja putar, atau sabuk
berjalan. Pada sistem yang berdiri sendiri dan sel pabrikasi sederhana, data masukan
menetapkan posisi gerak eretan, ke-cepatan dan jenis gerakan, dan lain-lain. Sementara pada
sel pabrikasi yang lebih canggih, di mana robotnya dilengkapi dengan suatu alat bantu
bayangan (vision aid) atau alat umpanbalik peraba (tactile feedback) yang melayani beberapa
mesin perkakas CNC, sistemnya akan membuat kepu-tusan berdasarkan pada sinyal
umpanbalik.

Pada FMS, tingkat keputusan yang dilakukan oleh komputer adalah alat pabrikasi yang
lebih canggih. Bagian-bagian yang bergerak pada sabuk berjalan dilintaskan ke sel pabrikasi
tertentu melalui pengawasan komputer. Apabila salah satu sel tertentu sedang sibuk,
komputer akan mengirimkan benda kerja-benda kerja ke sel lainnya yang dapat
melaksanakan operasi yang diinginkan. Kebutuhan keputusan sedemikian itu dapat
dilaksanakan dengan komputer FMS. Sistem pabrikasi yang paling sederhana adalah mesin
per-kakas NC, seperti mesin bubut, mesin gurdi, mesin frais, mesin gerinda, dan lain-lain.

1.2. Dasar-Dasar Kontrol Numerik.

Numerical Control.Pengontrolan sebuah mesin perkakas berdasarkan program yang


dipersiapkan sebelumnya disebut dengan kendali numerik Alat NC ditemukan oleh
Electronic Industries Assosiation (EIA) sebagai “Suatu sistem yang cara kerjanya
dikendalikan langsung oleh data numerik yang disisipkan, kemudian sistem secara otomatis
menerjemahkan data numerik tersebut.
Gambar 1.1. Diagran Input-Output data NC

NC adalah singkatan dari numerical controlled yakni suatu piranti di mana prinsip
kerjanya dipengaruhi dan dikendalikan oleh sejumlah data masuk melalui suatu proses
perhitungan seperti ditunjukkan pada diagram di atas(Gambar 1.1).

Sesuai dengan perkembangan revolusi industri, piranti NC pun mengalami


perkembangan yang patut diacungi jempol. Banyak ragam media piranti keras yang
dikendalikan berdasarkan sejumlah angka dan huruf, seperti pengendali mesin bubut, mesin
frais, mesin gerinda, mesin las, dan lain sebagainya. Pengendali tersebut ada yang berupa
TNC, CNC, DNC, dan AC. TNC adalah singkatan dari Touching Numerically Contrlled yang
lebih sederhana dari CNC; CNC adalah singkatan dari Computer Numerically Controlled,
yakni komputer yang dikendalikan oleh sejumlah angka dan huruf. Dengan demikian mesin
CNC (CNC Machine = Computerized Numerically Controlled) adalah mesin yang dilengkapi
dengan komputer yang mampu menyimpan dan memproses sejumlah angka dan huruf (data)
yang selanjutnya menjadi data lintasan, dan data perintah.

DNC adalah singkatan dari Direct Numerically Controlled di mana piranti yang
digunakan mengendalikan beberapa mesin oleh sebuah komputer melalui jaringan kabel. AC
adalah singkatan dari Adaptive numerically Controlled yakni suatu sis-tem kendali yang
mampu menyesuaikan diri dengan kondisi kerja. Dalam sistem NC, data numerik yang
diperlukan untuk memproduksi benda kerja pada pita berlobang, yang disebut dengan
program bagian atau program benda kerja. Program bagian ini disusun dalam bentuk blok-
blok informasi. Setiap blok informasi tersebut berisi data numerik yang diperlukan untuk
memproduksi satu segmen benda kerja. Selanjutnya, setiap satu seg-men selesai dikerjakan,
pita berlobang maju untuk pengerjaan segmen berikutnya berada dalam bentuk kode, berisi
semuasampai selesai. Semua blok informasi yang diperlukan untuk memproses suatu
segmen benda kerja, seperti segmen panjang, kecepatan potongnya, pemakanan, dan lain-
lain. panjang, tebal, dan radius lingkaran, dan bentukInformasi dimensional linier,
sirkular didasarkan atas gambar kerja. Dimensi untuk gerakankontur misalnya sumbu X,
Z, dan lainnya, diberikan secara terpisah.sumbu Kecepatan potong, kecepatan pemakanan,
dan fungsi bantu (coolant On dan OFF, spindel ON dan OFF serta arah putarannya,
penjepitan benda kerja, pergantian gigi) diprogram sesuai dengan permukaan penyelesaian
(harga kekasaran) dan toleransi yang dikehendaki.

Bila dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional, sistem NC menggantikan


gerakan manual operator. Pada konvensional, pemesinan benda kerja dihasilkan dengan
menggerakkan alat potong sepanjang benda kerja melalui roda tangan, yang dikendalikan
oleh operator. Pemotongan kontur dilakukan oleh operator terampil sambil mengamati,
sementara mesin perkakas NC tidak membutuhkan mekanik atau operator terampil. Pada
mesin perkakas NC, operator atau mekanik hanya perlu memonitor operasi mesin, pembaca
pita, dan mengganti benda kerja. Semua gerakan operator sebelumnya, sekarang dituangkan
dalam bentuk program. Meskipun demikian, karena operator bekerja dengan alat yang
sedemikian canggih dan mahal, maka diperlukan operator dengan kualifikasi operator NC
yang baik.

Mempersiapkan program benda kerja untuk mesin perkakas NC memer-lukan seorang


programmer. Programmer harus memiliki pengetahuan dan pengalaman pada bidang
pemesinan atau teknologi mekanik. Pengetahuan tentang mesin perkakas, cairan pendingin,
teknik perencanaan alat bantu, penggunaan data kemampuan mesin, dan teknologi proses,
merupakan kondisi yang harus dimiliki seorang operator NC. Programmer harus mengenal
betul fungsi mesin perkakas NC dan proses pemesinan serta harus mampu memutuskan
urutan operasi yang paling optimum. Programmer harus mampu menulis program, baik
secara manual maupun dengan menggunakan Computer Assisted Language, seperti
Automatically

Programmed Tools (APT) atau Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aiided
Manufacturing. Kemudian program tersebut diketikkan pada sebuah pita dengan mesin ketik
pelubang, misalnya Teletype, atau dengan bantuan komputer

Dewasa ini, program CNC dapat diketikkan langsung melalui kontrol mesin atau melalui
komputer dengan fasilitas CAM yang ditransfer melalui RS 232. Dimensi benda kerja
dinyatakan dalam program dengan integer. Setiap unit yang berkaitan dengan posisi resolusi
sumbu pergerakan disebut sebagai Basic Length Unit (BLU). SPD ini juga dikenalsatuan
panjang dasar (SPD) sebagai “ukuran inkrement” atau “bobot bit”, di mana dalam
prakteknya merupakan pendekatan yang akurat untuk sistem NC. Untuk menghitung perintah
posisi dalam NC, adalah dengan membagi panjang aktual dengan nilai SPD.
Contoh 1: Untuk menggerakkan eretan 10 mm pada arah sumbu +X dalam sistem NC
dengan SPD = 0.01 mm, maka posisi perintah adalah X +1000. Pada mesin perkakas NC,
setiap sumbu gerakan diperlengkapi dengan alat penggerakan terpisah, sebagai pengganti
roda tangan yang terdapat pada mesin bubut konvensional. Jenis penggerak ini bisa motor dc,
aktuator hidrolik, atau motor step. Salah satu tipe terpilih yang digunakan, ditetapkan
terutama berdasarkan kebutuhan daya mesin. Sumbu putar gerakan dimaksudkan sebagai
sumbu di mana alat potong bergerak mendekati benda kerja. Gerakan ini dicapai dengan
mengge-rakkan eretan-eretan mesin perkakas. Tiga sumbu utama gerakan disebut sebagai
sumbu-sumbu X, Y, dan Z. Sumbu Z adalah tegak lurus terhadap kedua sumbu X dan Y,
sehingga akan memenuhi sistem koordinat tangan kanan, seperti ditunjukkan pada Gambar
1.2. Gerakan ke arah sumbu Z positif adalah gerakan alat potong menjauh dari benda kerja..
Lokasi titik nol (X = Y = Z = 0) bisa tetap atau dapat di setel.

Anda mungkin juga menyukai