Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK

OLEH :
ARDIANI INDAH SARI
PO713201191003
2A

DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK
A. Diagnosa keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihan
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan PH darah bersifat asam
3. Kelelahan berhubungan dengan proses penyakit

B. INTERVENSI

NO. DIAGNOSA NOC NIC

1. Defisit volume  bowl elimination diare management


cairan  fluid balance  kelola pemeriksaan
 hidration kultur sensitivitas
 electrolit and acid base feses
balance setelah  evaluasi
dilakukan tindakan pengobatan yang
keperawatan Diare berefek samping
pasien teratasi dengan gastrointestinal
kriteria hasil tidak ada  evaluasi jenis intake
diare makanan
 feses tidak ada darah  monitor kulit sekitar
dan mucus perianal terhadap
 nyeri perut tidak ada adanya iritasi dan
 pola bab normal ulserasi
 elektrolit normal  ajarkan pada
 asam basa normal keluarga
 hidrasi baik (membran penggunaan obat
mukosa lembab, tidak anti diare
panas, vital sign  instruksikan pada
normal, hematokrit dan pasien dan keluarga
urin output dalam batas untuk mencatat
normal warna, volume,
frekuensi dan
konsistensi feses
 ajarkan pada pasien
tehnik pengurangan
stress jika perlu
kolaburasi jika
tanda dan gejala
diare menetap
 monitor hasil lab
(elektrolit dan
leukosit)
 monitor turgor
kulit, mukosa oral
sebagai indikator
dehidrasi
 konsultasi dengan
ahli gizi untuk diet
yang tepat
2. Resiko Noc : tissue integrity : skin Nic : pressure
Gangguan and mucous membranes management
Integritas Kulit status nutrisi tissue  anjurkan
perfusion:perifer dialiysis pasien untuk
access integrity menggunakan
setelah dilakukan pakaian yang
tindakan longgar
keperawatan.Gangguan  hindari
integritas kulit tidak kerutan padaa
terjadi dengan kriteria tempat tidur
hasil:  jaga
 integritas kulit kebersihan
yang baik bisa kulit agar
dipertahankan tetap bersih
melaporkan dan kerin
adanya gangguan  mobilisasi
 Sensasi atau nyeri pasien (ubah
pada daerah kulit posisi pasien)
yang mengalami setiap dua jam
gangguan sekali
 menunjukkan  monitor kulit
pemahaman dalam akan adanya
proses perbaikan kemerahan
kulit dan mencegah  oleskan lotion
terjadinya sedera atau
berulang minyak/baby
 mampu melindungi oil pada derah
kulit dan yang tertekan
mempertahankan monitor
kelembaban kulit aktivitas dan
dan perawatan mobilisasi
alami pasien
 status nutrisi  monitor status
adekuat nutrisi pasien
 sensasi dan warna  memandikan
kulit normal pasien dengan
sabun dan air
hangat
 gunakan pengkajian
risiko untuk
memonitor faktor
risiko
 Pasien (braden
scale, skala norton)
 inspeksi kulit
terutama pada
tulang tulang yang
menonjol dan
titiktitik tekanan
ketika merubah
posisi pasien.
 jaga kebersihan alat
tenun
 kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
pemberian tinggi
protein, mineral dan
vitamin
 monitor serum
albumin dan
transferin
3. Kelelahan Noc: Nic :
energy management
 activity tolerance
 energy conservation  monitor
nutritional status: respon
energy setelah kardiorespirasi
dilakukan tindakan terhadap
keperawatan.Kelelaha aktivitas
n pasien teratasi (takikardi,
dengan kriteria hasil: disritmia,
 kemampuan dispneu,
aktivitas adekuat diaphoresis,
 mempertahankan pucat, tekanan
nutrisi adekuat hemodinamik
 keseimbangan dan jumlah
aktivitas dan respirasi)
istirahat  monitor dan catat
 menggunakan pola dan jumlah tidur
tehnik energi pasien
konservasi  monitor lokasi
 mempertahankan ketidaknyamanan
interaksi social atau nyeri selama
 mengidentifikasi bergerak dan
faktorfaktor fisik aktivitas
dan psikologis yang  monitor intake
menyebabkan nutrisi
kelelahan  monitor pemberian
 mempertahankan dan efek samping
kemampuan untuk obat depresi
konsentrasi  instruksikan pada
pasien untuk
mencatat tandatanda
dan gejala kelelahan
 ajarkan tehnik dan
manajemen
aktivitas untuk
mencegah kelelahan
 jelaskan pada
pasien hubungan
kelelahan dengan
proses penyakit
 kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan intake
makanan tinggi
energy
 dorong pasien
dan keluarga
mengekspresikan
perasaannya
 catat aktivitas
yang dapat
meningkatkan
kelelahan
 anjurkan pasien
melakukan
yang
meningkatkan
relaksasi
(membaca,
mendengarkan
musik)
 tingkatkan
pembatasan
bedrest dan
aktivitas
batasi
stimulasi
lingkungan
untuk
memfasilitasi
relaksasi

C. IMPLEMENTASI

Tgl Jam Implementasi Evaluasi Paraf

03- Jam 10.00 1. Mengevaluasi pengobatan yang S:


07- WIB berefek samping gastrointestinal  Keluarga
201 2. Mengevaluasi jenis intake makanan mengatakan bibir
8 3. Memonitor kulit sekitar perianal anaknya agak kering O :
DX 1 terhadap adanya iritasi dan ulserasi  Anak masih agak pucat
4. Mengajarkan pada keluarga  Mukosa bibir kering A :
penggunaan obat anti diare  Masalah belum teratasi
5. Menginstruksikan pada pasien dan P:
keluarga untuk mencatat warna,  Intervensi dilanjutkan
volume, frekuensi dan konsistensi
feses
6. Mengajarkan pada pasien tekhnik
pengurangan stress jika perlu
7. Melakukan kolaborasi jika tanda dan
gejala diare menetap
8. Memonitor hasil lab (elektrolit dan
leukosit)
9. Memonitor turgor kulit, mukosa oral
sebagai indikator dehidrasi
10.Mengkonsultasikan dengan ahli gizi
untuk diet yang tepat
DX Jam 11.00 1. Menganjurkan pasien untuk S:
2 WIB menggunakan pakaian yang  Keluarga mengatakan kulit
longgar AN. F agak kering
2. Menghindari kerutan pada tempat O:
tidur  Kulit klien tampak kering
A:
3. Menjaga kebersihan kulit agar tetap
 Masalah belum teratasi
bersih dan kering
P:
4. Melakukan mobilisasi pasien
 Intervensi dilanjutkan
(ubah posisi pasien) setiap dua jam
sekali
5. Memonitor kulit akan adanya
kemerahan
6. Mengoleskan lotion atau
minyak/baby oil pada derah yang
tertekan
7. Memonitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
8. Memonitor status nutrisi pasien
9. Memandikan pasien dengan sabun
dan air hangat
10. Menggunakan pengkajian risiko
untuk memonitor faktor risiko
Pasien (braden scale, skala norton)
11. Melakukan inspeksi kulit terutama
pada tulangtulang yang menonjol
dan titik-titik tekanan ketika
merubah posisi pasien.
12. Menjaga kebersihan alat tenun
13. Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian tinggi
protein, mineral dan vitamin
14. Memonitor serum albumin dan
transferin
4-7- 09.00 WIB 1. Mengevaluasi pengobatan S:
2018 yang berefek samping  Keluarga mengatakan bibir
DX gastrointestinal anaknya sudah mulai merah
1 2. Mengevaluasi jenis intake O:
makanan
3. Memonitor kulit sekitar perianal  Anak masih agak pucat
terhadap adanya iritasi dan ulserasi  Mukosa bibir sedikit kering
4. Melakukan kolaborasi jika tanda A:
dan gejala diare menetap  Masalah teratasi sebagian
5. Memonitor hasil lab (elektrolit dan P :
leukosit)  Intervensi dilanjutkan
6. Memonitor turgor kulit, mukosa
oral sebagai indikator dehidrasi
DX 10.00 WIB 1. Menjaga kebersihan kulit agar S:
2 tetap bersih dan kering  Keluarga mengatakan kulit
2. Melakukan mobilisasi pasien An. F masih kering
(ubah posisi pasien) setiap dua O:
jam sekali  Kulit Klien tampak sedikit
3. Memonitor kulit akan adanya kering
kemerahan A:
4. Mengoleskan lotion atau  Masalah belum teratasi
minyak/baby oil pada derah P:
yang tertekan  Intervensi dilanjutkan
5. Memonitor aktivitas dan
mobilisasi pasien
6. Memonitor status nutrisi pasien
7. Memandikan pasien dengan
sabun dan air hangat
8. Melakukan inspeksi kulit
terutama pada tulangtulang yang
menonjol dan titik-titik tekanan
ketika merubah posisi pasien.
9. Menjaga kebersihan alat tenun
10. Melakukan kolaborasi dengan
ahli gizi untuk pemberian
tinggi protein, mineral dan
vitamin
11. Memonitor serum albumin dan
transferin
DX Jam 11.00 1. Memonitor dan catat pola dan S:
3 WIB jumlah tidur pasien  Keluarga
2. Memonitor intake nutrisi mengatakan anaknya
3. Menginstruksikan pada pasien sudah mulai
untuk mencatat tanda-tanda dan bersemangat
gejala kelelahan O:
4. Mengajarkan tehnik dan  Klien sudah mulai
manajemen aktivitas untuk bersemangat
mencegah kelelahan A:
5. Menjelaskan pada pasien  Masalah teratasi sebagian
hubungan kelelahan dengan P:
proses penyakit Intervensi dilanjutkan
6. Mencatat aktivitas yang dapat
meningkatkan kelelahan
7. Membatasi stimulasi lingkungan
untuk memfasilitasi relaksasi
5-7- Jam 08.30 1. Mengevaluasi jenis intake S:
2018 WIB makanan  Keluarga mengatakan
DX 2. Memonitor kulit sekitar perianal bibir anaknya sudah mulai
1 terhadap adanya iritasi dan merah
ulserasi O:
3. Memonitor turgor kulit, mukosa Pucat sudah tidak ada
oral sebagai indikator dehidrasi A:
 Masalah teratasi
P:
 Intervensi dihentikan
DX Jam 09.30 1. Menjaga kebersihan kulit agar S:
2 WIB tetap bersih dan kering  Keluarga mengatakan
2. Memonitor kulit akan adanya kulit An. F sudah mulai baik
kemerahan O:
3. Memonitor aktivitas dan  Kulit Klien tidak
mobilisasi pasien kering
4. Memonitor status nutrisi pasien lagi
5. Memandikan pasien dengan A:
sabun dan air hangat  Masalah teratasi
6. Menjaga kebersihan alat tenun P:
 Intervensi dihentikan
DX Jam 11.00 1. Memonitor dan catat pola dan S:
3 WIB jumlah tidur pasien  Keluarga mengatakan
2. Memonitor intake nutrisi anaknya sudah mulai
3. Mencatat aktivitas yang dapat bersemangat
meningkatkan kelelahan O:
4. Membatasi stimulasi lingkungan  Klien sudah
untuk memfasilitasi relaksasi bersemangat
A:
 Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai