Anda di halaman 1dari 4

7. Bagaiman nyeri dada khas pada pasien infark miokard?

Keluhan pasien dengan iskemia atau infark miokard dapat berupa nyeri dada
yang tipikal (angina tipikal) atau atipikal (angina ekuivalen). Keluhan angina tipikal
berupa rasa tertekan/berat daerah retrosternal, menjalar ke lengan kiri, leher, rahang,
area interskapular, bahu, atau epigastrium. Keluhan ini dapat berlangsung
intermiten/beberapa menit atau persisten (>20 menit). Keluhan angina tipikal sering
disertai keluhan penyerta seperti diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdominal, sesak
napas, dan sinkop.
Presentasi angina atipikal yang sering dijumpai antara lain nyeri di daerah
penjalaran angina tipikal, rasa gangguan pencernaan (indigestion), sesak napas yang
tidak dapat diterangkan, atau rasa lemah mendadak yang sulit diuraikan. Keluhan
atipikal ini lebih sering dijumpai pada pasien usia muda (25-40 tahun) atau usia lanjut
(>75 tahun), wanita, penderita diabetes, gagal ginjal menahun, atau demensia.
Walaupun keluhan angina atipikal dapat muncul saat istirahat, keluhan ini patut
dicurigai sebagai angina ekuivalen jika berhubungan dengan aktivitas, terutama pada
pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner (PJK). Hilangnya keluhan angina
setelah terapi nitrat sublingual tidak prediktif terhadap diagnosis SKA.

15. Sebutkan kelainan yang terdapat redup, sonor, hipersonor


Sonor: merupakan suara perkusi jaringan paru yang normal
Redup: Redup atau pekak menggantikan sonor ketika cairan atau jaringan
padat menggangtikan udara dalam paru atau menempati ruang pleura dibawah
jari perkusi anda. Contohnya anatara lain: pneumonia lobaris, yaitu alveolus
terisi oleh cairan dan sel darah; dan akumulasi cairan serosa dipleura (efusi
pleura), darah (hemotoraks), pus (empyema), jaringan fibrosa, atau tumor.
Perkusi yang redup meningkatkan kemungkinan pneumonia dan efusi pleura
masing-masing 5-10 kali.
Hipersonor: Hipersonor menyeluruh dapat terdengar pada paru yang
mengalami hiperinflasi akibat PPOK atau asma. Hipersonor uninalteral
mengisyaratkan penumotoraks besar atau mungkin bula besar berisi udara
diparu.
21. Jelaskan obat-obat diabetes

INSULIN
Nama Insulin Cara kerja Indikasi Kontrain Awita Lama Efek samping
dikasi n kerja
1. Insulin kerja ultra Membantu  DM tipe 1 Alergi 5-15 3-4 Hipoglikemia,
pendek (rapid acting transport  DM tipe 2 dengan: terhadap menit jam reaksi lokal
insulin) Insulin, glukosa ke infeksi, hamil, tidak insulin terhadap
lispro, insulin, sel terkontrol obat anti- suntikan insulin,
hiperglikemia, gangguaan edema
aspart fungsi hati dan ginjal
Untuk memenuhi
kekurangan insulin basal
analog sebelumnya

2. Insulin kerja Membantu  DM tipe 1 Alergi 15-30 5-7 Hipoglikemia,


pendek (short acting transport  DM tipe 2 dengan: terhadap menit jam reaksi lokal
insulin) Regular, glukosa ke infeksi, hamil, tidak insulin terhadap
velosulin sel terkontrol obat anti- suntikan insulin,
hiperglikemia, gangguaan edema
fungsi hati dan ginjal
Untuk memenuhi
kekurangan insulin basal
analog sebelumnya

3. Insulin kerja Membantu  DM tipe 1 Alergi 2-4 18- Hipoglikemia,


menengah transport  DM tipe 2 dengan: terhadap jam 24 reaksi lokal

Lente, glukosa ke infeksi, hamil, tidak insulin jam terhadap


sel terkontrol obat anti- suntikan insulin,
hiperglikemia, gangguaan edema

neutral fungsi hati dan ginjal


Untuk memenuhi
kekurangan insulin basal
protami analog sebelumnya

ne 2-4
8-10
18-24
Hagedo
rn
(NPH)
Lente,
neutral
protami
ne 2-4
8-10
18-24
Hagedo
rn
(NPH)
Lente, neutral
protamine
Hagedorn (NPH)

4. Insulin kerja Membantu  DM tipe 1 Alergi 4-8 24- Hipoglikemia,


panjang transport  DM tipe 2 dengan: terhadap jam 36 reaksi lokal
Ultralente, glukosa ke infeksi, hamil, tidak insulin jam terhadap
Ins. glargine sel terkontrol obat anti- suntikan insulin,
hiperglikemia, gangguaan edema
fungsi hati dan ginjal
Untuk memenuhi
kekurangan insulin basal
analog sebelumnya
Dosis Insulin

Anda mungkin juga menyukai