Oleh:
Nama :pirmandi
Kelas:XII ipa 3
Mapel:sejarah Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya telah menyelesaikan tugas ini dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan
yang diberikan oleh bapak Drs.Aswin selaku guru Sejarah. Tugas makalah ini merupakan
salah satu tugas di bidang mata pelajaran Sejarah kamiyang bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang “G30S/PKI”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pemberontakan G 30S/PKI yang terjadi pada
masa PKI merajalela di Indonesia dan usaha penumpasannya. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang pemberontakan PKI ini. Dengan
terselesaikannya tugas makalah saya ini, maka saya berharap telah memenuhi tugas Sejarah
dan mendapatkan nilai yang baik. Serta bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh darisempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
Makalahini.
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
ISI...........................................................................................................................................................6
A.latar belakang berdiri nya G30S.....................................................................................................6
1.PKI Ingin Mengubah Indonesia Menjadi Negara Komunis..........................................................6
2.Konflik Internal Angkatan Darat..................................................................................................7
3.Keterlibatan Amerika Serikat......................................................................................................8
B.PENCULIKAN JENDRAL TNI..................................................................................................8
C. 12 Maret 1966, Soeharto Bubarkan PKI.........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam
sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda
pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta dituduh membunuh 6
jenderal TNI AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan peristiwa
G30S/PKI. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik di Indonesia yang berideologi
komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah
kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta
dituduh membunuh 6 jenderal TNI AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal
dengan peristiwa G30S/PKI.
BAB II
ISI
Gerakan 30 September/PKI (G30S PKI) merupakan salah satu momen penting dalam
sejarah Indonesia yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan. Momen inilah yang menjadi
awal beralihnya tampuk kepemimpinan dari Soekarno ke Soeharto, serta perubahan
orientasi pemerintah Indonesia.
Mayjend Soeharto yang menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat
(Pangkostrad) memerintahkan untuk melakukan pencarian terhadap para perwira TNI AD
dan menumpas pasukan penculik.
Beberapa hari kemudian, berita-berita di surat kabar menerangkan bahwa penculikan dan
pembunuhan para perwira didalangi oleh PKI. Ada dugaan bahwa PKI sebenarnya berencana
untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunisme.
Oleh sebab itu, 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Penetapannya
dilakukan lewat Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tertanggal 17
September 1966.
2.Konflik Internal Angkatan Darat
Ilmuwan asal Amerika Serikat, Benedict Anderson dan Ruth McVey mengemukakan
bahwa peristiwa G30S/PKI merupakan puncak konflik dalam tubuh Angkatan Darat. Hal ini
juga diamini oleh sejarawan Harold Crouch.
Menjelang tahun 1965, Staf Umum Angkatan Darat (SUAD) pecah menjadi dua faksi.
Keduanya sama-sama anti PKI, namun berbeda pendapat dalam menyikapi Presiden
Soekarno.
Faksi tengah yang loyal terhadap Presiden Soekarno dipimpin oleh Letjen TNI Ahmad Yani.
Mereka menentang kebijakan Soekarno tentang konsep persatuan nasional Nasakom
(nasionalis, agama, dan komunis) karena PKI termasuk di dalamnya. Namun, apapun yang
menjadi keputusan Soekarno sebagai Panglima Tertinggi TNI dan Pemimpin Besar Revolusi
saat itu tetap dipatuhi
Sedangkan faksi kanan yang di dalamnya terdapat Jenderal Nasution dan Mayjen
Soeharto menentang kebijakan Ahmad Yani yang lebih condong kepada Soekarno. Faksi
kanan juga menganggap PKI sebagai ancaman, sehingga harus diredam.
keterlibatan badan intelijen Amerika Serikat CIA dalam penumpasan PKI. Maklum, saat itu
Amerika Serikat sedang terlibat dalam Perang Dingin. Amerika Serikat beserta sekutu-
sekutunya tidak ingin Indonesia jatuh ke tangan komunis. Apalagi, saat itu PKI menjadi
partai komunis terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan Tiongkok.
Menurut David T. Johnson dalam Indonesia 1965: The Role of the US Embassy, Amerika
Serikat menyiapkan beberapa opsi untuk mengendalikan situasi politik di Indonesia. Opsinya
adalah membiarkan saja, membujuk Soekarno mengubah kebijakan, menyingkirkan
Soekarno, mendorong Angkatan Darat merebut pemerintahan, menghancurkan kekuatan
PKI, dan merekayasa kehancuran PKI sekaligus menjatuhkan Sukarno.
Dalam dokumen politik luar negeri Amerika Serikat tahun 1964- 1968, terdapat dokumen
yang berisi informasi bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta
kepada KAP (Komite Aksi Pengganyangan) Gestapu melalui perantara Adam Malik, untuk
mendukung penumpasan PKI melalui skenario G30S.
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengatakan,
upaya pembubaran PKI bisa dilihat dari sisi politis dan bukan dari sisi ideologi. Menurut Asvi,
dengan dibubarkannya PKI, berarti upaya pengalihan atau perebutan kekuasaan dari
Soekarno akan semakin mudah.
Asvi melihat saat itu Soeharto berusaha untuk memisahkan Soekarno dengan orang-
orang terdekat dan para pendukungnya yang setia. "PKI itu pendukung Soekarno. PKI itu
dibubarkan bukan karena ideologinya, tetapi karena partai yang mendukung Soekarno," ujar
Asvi ketika ditemui akhir pekan lalu, (6/3/2016). "Kabarnya anggotanya mencapai 3 juta
orang. Artinya, 3 juta pendukung Soekarno itu sudah bubar," kata dia.
BAB III
PENUTUP
Peristiwa G 30S/PKI yang lebih dikenal dengan peristiwa pemberontakan yang dilakukan
PKI, bertujuan untuk menyebarkan paham komunis di Indonesia. Pemberontakan ini
menimbulkan banyak korban, dan banyak korban berasal dari para Jendral AD. Gerakan PKI
ini menjadi isu politik untuk menolak laporan pertanggungjawaban Presiden Soekarno
kepada MPRS. Dengan ditolaknya laporan Presiden Soekarno ini, maka Indonesia kembali ke
pemerintahan yang berazaskan kepada pancasila dan UUD 1945.
Peristiwa G30S/PKI 1965 yang terjadi di Indonesia telah memberi dampak negatif dalam
kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia yaitu Dampak politik dan Dampak
Ekonomi. Setelah supersemar diumumkan, perjalanan politik di Indonesia mengalami masa
transisi. Kepemimpinan Soekarno kehilangan supermasinya. MPRS kemudian meminta
Presiden Soekarno untuk mempertanggung jawabkan hasil pemerintahannya, terutama
berkaitan dengan G30S/PKI. Dalam Sidang Umum MPRS tahun 1966, Presiden Soekarno
memberikan pertanggung jawaban pemerintahannya, khususnya mengenai masalah yang
menyangkut peristiwa G30S/PKI.
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/latar-belakang-g30s-pki-muncul-dalam-berbagai-
versi-1u808o8Ak9H
https://wartakota.tribunnews.com/2019/09/29/tujuh-jenderal-tni-ini-diculik-hingga-
dibantai-oleh-pki-begini-proses-penemuan-jasad-mereka?page=4