OKUPASI TERAPI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UTS pada mata kuliah konsep okupasi
terapi
diampu oleh : Bambang Kuncoro,M.OT
Oleh:
FITRI RIDHA HAYATUN NUFUS (P27228020186)
RISKA NURUL FAIZAH (P27228020212)
ZALFA AFIFAH PUTRI WIDIARSO (P27228020222)
Segala puji bagi Allah SWT yamg telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan resume ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyesaikan
pembuatan resume dari mata kuliah Konsep Okupasi Terapi dan Profesionalisme
dengan judul “Sejarah Dan Perngertian Okupasi Terapi”.
Kami tentu menyadari bahwa resume ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada resume ini kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Adapun tujuan utama terapi okupasi adalah membuat kualitas hidup pasien menjadi
lebih baik.
Selain untuk orang yang mengalami hal-hal di atas, terapi okupasi juga bisa diberikan
pada anak-anak yang menderita kondisi-kondisi tertentu, seperti:
Sindrom Down.
Terapi okupasi bisa dilakukan kepada anak yang mengalami sindrom down
Kondisi ini muncul akibat adanya kelainan genetik yang menyebabkan
gangguan dalam perkembangan fisik dan mental, sehingga mengakibatkan
kesulitan dalam belajar.
Cetebral Palsy.
Kondisi lain yang juga memerlukan terapi okupasi adalah cerebral palsy,
yaitu sebuah kelainan pada otak dan sistem saraf, sehingga gerakan
dan koordinasi tubuh anak menjadi tidak normal.
Dispraksia.
Terapi okupasi juga bisa dilakukan kepada anak yang mengalami dispraksia,
di mana terjadi gangguan pada gerakan dan kemampuan koordinasi tubuh.
Ketidak Mampuan Belajar.
Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, misalnya karena masalah
tumbuh kembang, juga memerlukan terapi okupasi.
Anak-anak dengan kebutuhan khusus ini biasanya akan dipandu oleh dokter,
psikolog, terapis, serta guru di sekolah, dalam belajar dan melakukan
aktivitas sehari-hari,.
Arthritis
Kondisi ini merupakan suatu keadaan dimana sendi seseorang sedang
mengalami peradangan seperti sulit untuk digerakkan, kaku, dan nyeri
di bagian tertentu. umumnya, keadaan ini dialami oleh seseorang yang
sudah lanjut usia. Namun, tidak menutup kemungkinan pula Arthritis
akan menyerang orang yang masih muda.
Depresi
Depresi merupakan suatu kondisi dimana kesehatan spiritual seseorang
mengalami gangguan yang kronis, seperti halusinasi, kacau pikiran,
dan perupahan perilaku yang tidak jelas. Umumnya, penderita
gangguan ini akan merasa stress hingga hidupnya tidak berguna.
Dengan demikian, kondisi ini memerlukan penangan yang serius.
Autisme
Tentu banyak yang tidak asing dengan ganguan mental yang juga menyerang
kaum anak-anak ini. Kondisi yang berhubungan dengan interaksi sosial ini
umumnya akan bertahan dari masa anak-anak hingga seumur hidup.
Penderita gangguan ini umumnya cenderung suka menyendiri dan tidak sukai
dalam lingkungan yang ramai. Oleh sebab itu, keberadaan seorang okupasi
terapis sangat dibutuhkan pada kondisi ini.
Terapi okupasi merupakan salah satu profesi kesehatan yang berpusat pada
klien yang serta peduli dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, melalui
pekerjaan, kegiatan, serta kebiasaan. Tujuan terapi okupasi adalah membantu mereka
yang membutuh kan layanan okupasi agar bisa lebih memaksimal kan potensi diri
agar dapat berpartisipasi dalam aktivitas dari kehidupan sehari-hari.
Terapi okupasi bisa bekerja dengan semua orang, termasuk kepada mereka
yang mengalami kerusakan stuktur atau fungsi tubuh karna suatu kondisi kesehatan,
atau yang di batasi dalam partisipasi mereka, yang di kucil kan secara sosial karena
keanggotaan sosial, bahkan juga bagi mereka yang memiliki keterbelakangan fisik,
hingga mental.
Adapun alat- alat yang bisa di gunakan para terapis okupasi sebagai berikut:
Alat sensori integrasi, Rapper snapper, Hands grip, Finger training, Meja terapi ABK,
Gym ball, Sensori ball, Massage ball, Sqezee ball, Squezee masage ball, dan lain
sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/aneka-layanan-terapi-okupasi-dan-siapa-yang-
membutuhkannya.
http://www.otcats.com/beberapa-kondisi-medis-ini-sebaiknya-ditangani-
dengan-bantuan-okupasi-terapi/.