Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM
“Melakukan pemeliharaan/ perawatan peralatan dan bahan praktek”

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Nama : Maya Gustina (5181131004)
Ratika Sari Saragih (5183131013)
Harti Mariani Ritonga (5183331009)
Dosen Pengampu :Drs. Jongga Manullang,M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan laporan ini guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah MANAJEMEN LABORATORIUM.

Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
yang membimbing kami dalam menyelesaikan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.

Medan, 28 Maret 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah.............................................………………………………………………………………
C. Tujuan....................................................……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan / Perawatan……………………...………………………………
3
B. Tujuan dan Manfaat pemeliharaan..…………………………………………………...…..4
C. Bentuk Kegiatan pemeliharaan……..
…………………………………………………......7
D. Pemeliharaan Perbaikan...................................................………………………………………………….9
E. Pemeliharaan Pencegahan................................................………………………………………………….9
F. Pemeliharaan Prediktif.....................................................………………………………………………….9
G. Menyusun Program Pemeliharaan Laboratorium............
………………………………….9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................…………………………………………………………………
B. Saran......................................................………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan
perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau
pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi.
Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki
kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap
digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.
Pemeliharaan di sini bukan berarti alat disimpan dengan baik sehingga alatnya selalu
utuh, akan tetapi alat tetap dipergunakan dan agar tahan lama, tentunya perlu dilakukan
perawatan sehingga alat-alat tersebut tahan lama atau awet. Jadi yang dimaksud dengan
pemeliharaan atau perawatan alat-alat atau menjaga keselamatan alat adalah: - menyimpan
pada tempat yang aman - perawatan termasuk menjaga kebersihan - penyusunan,
penyimpanan alat-alat yang berbentuk set - menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap
alat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pemeliharaan / Perawatan?
2. Untuk apa Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan?
3. Apa Saja Bentuk Kegiatan Pemeliharaan?
4. Apa itu pemeliharaan Perbaikan?
5. Apa itu pemeliharaan Pencegahan?
6. Apa itu pemeliharaan Prediktif?
7. Bagaimana Menyusun Program pemeliharaan Laboratorium?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Pemeliharaan / Perawatan
2. Mengetahui Untuk apa Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan
3. Mengetahui Apa Saja Bentuk Kegiatan Pemeliharaan
4. Mengetahui Apa itu pemeliharaan Perbaikan
5. Mengetahui Apa itu pemeliharaan Pencegahan
6. Mengetahui Apa itu pemeliharaan Prediktif
7. Mengetahui Bagaimana Menyusun Program pemeliharaan Laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeliharaan / Perawatan


Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk
menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk
melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas).
Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya
merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari
beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart
(material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan pemeliharaan (method)
dan eksekutor pemeliharaan (man).
Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa
sumber buku:

 Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima. 
 Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah sebuah pekerjaan yang
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga
sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas).
 Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga
fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
 Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga agar
fasilitas atau peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.
 Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah mencakup semua aktivitas yang
berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar dapat tetap bekerja.
 Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara
fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani,
dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime)
dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya
kerusakan maupun perbaikan.
B. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi
atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan
kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan. Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan
atau pemeliharaan adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi. 


2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan
sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut. 
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya. 
5. Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. 
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat
keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.

Sedangkan menurut Ansori dan Mustajib (2013), perawatan atau pemeliharaan memiliki
tujuan sebagai berikut:

1. Pemakaian fasilitas produksi lebih lama.


2. Ketersediaan optimum dari fasilitas produksi. 
3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan pada saat pemakaian
darurat. 
4. Menjamin keselamatan operator dan pemakaian fasilitas. 
5. Membantu kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
6. Mendukung pengurangan pemakaian dan penyimpanan yang di luar batas dan menjaga
modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai
dengan kebijakan perusahaan. 
7. Melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien agar tercapai tingkat biaya
perawatan serendah mungkin (lowest maintenance cost). 
8. Kerja sama yang kuat dengan fungsi-fungsi utama dalam perusahaan untuk mencapai
tujuan utama perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Manfaat Perawatan/Pemeliharaan 
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari
mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan
produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses
produksi. Menurut Ahyari (2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan
lancar.
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama
proses produksi berjalan.
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan.
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan
baku dapat berjalan normal.
7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan,
maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik

C. Bentuk Kegiatan Pemeliharaan


Kegiatan-kegiatan Perawatan 
Menurut Tampubolon (2004), kegiatan-kegiatan perawatan dalam suatu perusahaan
adalah sebagai berikut:

a. Inspeksi (inspection) 
Kegiatan ispeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala dimana
maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai
peralatan atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.
Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi, adan berusaha untuk mencegah sebab-
sebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-sebab kerusakan yang diperoleh dari
hasil inspeksi.
b. Teknik (engineering) 
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-
kegiatan pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-
penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat
kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi
perluasan dan kemajuan dari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan
teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang rusak
tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama dengan yang dibutuhkan.
c. Produksi (production) 
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan
mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang
disarankan atau yang diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan
kegiatan servis dan perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini dimaksudkan untuk
itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
d. Administrasi (clerical work) 
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-
pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan,
komponen (spareparts) yang di butuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa
yang telah dikerjakan. waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya
perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di bagian pemeliharaan.
e. Bangunan (housekeeping) 
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan
gedung tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.

D. Pemeliharaan Perbaikan
Perbaikan peralatan masih termasuk dalam kegiatan pemeliharaan peralatan, hanya
proses ini dilaksanakan karena adanya kerusakan pada komponen atau komponen-
komponennya, sehingga perlu diperbaiki atau diganti agar peralatan bisa segera
dioperasikan kembali.Jam kerja efektif peralatan apabila tidak dimanfaatkan merupakan
suatu kerugian bagi pemilik/pemakai.

Jam efektif yang hilang akibat peralatannya rusak disebut Downtime. Downtime yang
banyak atau lama menandakan peralatan sering rusak, sering mengalami perbaikan atau
juga bengkel atau mekanik yang kurang baik karena lama/tidak cepat dalam menangani
kerusakan peralatan antara lain disebabkan karena mekanik yang kurang terampil, alat
perkakas yang kurang memadai, atau tidak tersedianya suku cadang yang dibutuhkan atau
lama perolehannya. Tingkat perbaikan peralatan terbagi dalam 2 klasifikasi, yaitu :
Perbaikan berat
Perbaikan berat untuk mengatasi kerusakan berat, biasanya lebih dari satu komponen atau
bagian yang rusak, dilaksanakan oleh mekanik atau montir di bengkel serta memerlukan
mesin-mesin perkakas bengkel. Biasanya membutuhkan waktu pelaksanaan yang lama
dan dikerjakan oleh mekanik atau montir ahli. Contoh kerusakan termasuk kerusakan
berat misalnya kerusakan pada bagian dalam engine atau pada hydraulic system-nya, dan
sejenisnya.
Petunjuk atau cara-cara penanganan kerusakan berat biasanya dapat dipelajari dalam
buku petunjuk dari pabrik (Workshop Manual).
Perbaikan ringan
Perbaikan ringan biasanya dilaksanakan oleh mekanik atau montir biasa, bisa di bengkel,
bisa juga diatasi di lapangan dengan tidak membutuhkan alat-alat perkakas atau mesin-
mesin bengkel.

E. Pemeliharaan Pencegahan
Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah jenis
Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama
operasi berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan
untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang
secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal dalam
melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian
suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak
yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan
dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi
kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara
melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic
maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance
lebih menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).

F. Menyusun Program/Perencanaan Pemeliharaan Laboratorium   


Perencanaan kegiatan laboratorium dapat dilakukan salah satunya melalui penyusunan
program kerja tahunan. Program kerja ini dibuat pada awal tahun dan disusun dalam
jangka 1 tahun. Program kerja tahunan ini digunakan sebagai pedoman kegiatan
laboratorium, yang meliputi :
1. Pengelolaan anggaran Penyusunan anggaran kegiatan laboratorium didasarkan pada
evaluasi program tahun sebelumnya, sehingga berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan
pada tahun sekarang dapat ditentukan dengan baik. Pengelolaan anggaran perlu dilakukan
disesuaikan dengan tujuan awal laboratorium. Anggaran dapat dipergunakan untuk
merancang penggunaan dana untuk kegiatan pelatihan dan pengajaran,
maintenance/perawatan laboratorium, maupun untuk meng-cover biaya-biaya lainnya.
Langkah-langkah berikut ini sangat bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran:
1.Cek semua persediaan alat/bahan
2.Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium, mintakan informasi
mengenai
a.Barang habis tahunan
b.Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu dibutuhkan untuk
digunakan c.Alat-alat yang mengalami kerusakan akut
d.Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang
e.Alat/bahan yang rusak atau hilang
3.Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan
datang
4.Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-lain
5.Mengecek harga-harga alat/bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga
tersebut pada tahun mendatang
6.Berdasarkan informasi di atas (1-5) dan hasil konsultasi menyiapkan daftar
kebutuhan untuk tahun yang akan datang. Daftar yang dibuat harus mencakup tipe
alat, model dan jumlah yang dibutuhkan. Secara umum daftar kebutuhan meliputi:
a. Bahan habis
b.Alat-alat gelas, plastik dan logam
c.Specimen untuk biologi dan preparat mikro (microslide)
d.ATK
e.Dan lain-lain
7.Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritis untuk penyelesaian kebutuhan
alat/bahan tersebut dengan melibatkan Kepala Sekolah dan guru senior

2. Pengelolaan kegiatan (regular maupun non regular) Kegiatan apa yang akan dilakukan
untuk 1 tahun ke depan harus sudah direncanakan secara matang. Sebagai contoh, dalam
1 tahun ada berapa kali praktikum, berapa kali kegiatan pelatihan dan lain sebagainya;
harus sudah ditetapkan dahulu. Hal ini terkait dengan kebutuhan bahan dan alat yang
akan digunakan oleh laboratorium.

3. Pengelolaan peralatan dan bahan Pengelolaan alat dan bahan praktikum meliputi kegiatan
inventarisasi dan pengadaan. Rancangan pengadaan alat dan bahan untuk satu tahun ke
depan harus dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan ketersediaan. Ada tidaknya
alat atau bahan praktikum dapat dimonitor atau dilihat dari daftar inventarisasi yang
dibuat. Dari daftar itu akan jelas terlihat bahan atau alat apa yang kurang, yang rusak,
atau yang memerlukan perbaikan dan sebagainya.
4. Pengelolaan SDM Pengelolaan SDM ini meliputi rekuitmen dan program peningkatan
kompetensi tenaga laboran dan teknisi. Jika memang tidak ada tenaga laboran atau
teknisi, perlu direncanakan kebutuhan tenaga tersebut. Tetapi jika ada, harus pula
direncanakan program peningkatan kompetensi tenaga laboran tersebut dengan
mengikutsertakan pada kegiatan pelatihan atau workshop pengelolaan laboratorium.
Selain itu, perlu ditentukan juga darimana gaji untuk tenaga laboran dan teknisi diambil.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai.
Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan
sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga
dalam kondisi baik, siap beroperasi.
Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya
merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari
beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart
(material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan pemeliharaan (method)
dan eksekutor pemeliharaan (man).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca
Daftar Pustaka
https://www.kajianpustaka.com/2019/07/tujuan-fungsi-jenis-dan-kegiatan-perawatan-maintenance.html

https://sarjanaekonomi.co.id/maintenance/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309999/pengabdian/ppm-mandiri-smk-1-depok-2013.pdf

Anda mungkin juga menyukai