Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Maulidiya

Kelas :D

NIM : 20383022098

Prodi : PBS

1. Apa hakikat belajar “ilmu filsafat” (sebelum “filsafat ilmu”)?


Jawab:
Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis
terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-
sumber lainnya. Mempelajari filsafat ilmu mendapatkan kegunaan bagi para mahasiswa
sebagai calom ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian
ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang
utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan
dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah. Mempelajari filsafat ilmu memiliki
manfaat paraktis.

2. Sebutkan & jelaskan cabang utama filsafat;


Jawab:
1. Filsafat tentang pengetahuan:
a. Epistemologi
Epistemologi adalah bagian filsafat yang menerangkan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan
kesahihan pengetahuan.

b. Logika
Logika merupakan cabang filsafat yang menyelidiki kesehatan cara berpikir,
aturan-aturan mana yang harus dihormati supaya pernyataan-pernyataan kita sah. Logika
tidak mengajar apa pun tentang manusia atau dunia, melainkan merupakan suatu teknik
yang mementingkan segi formal, yaitu segi bentuk dari pengetahuan. Logika menyusun,
mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur
normatif, serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai
kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

c. Kritik ilmu-ilmu
Pada mulanya filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan yang telah dikenal
pada masa itu. Kemudian secara berangsur-angsur, satu demi satu, barulah berbagai ilmu
pengetahuan melepaskan diri dari filsafat dan menjadi ilmu yang mandiri.

2. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan (metafisiska):


Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada atau
membicarakan sesuatu dibalik yang tampak. Metafisika tidak muncul dengan karakter
sebagai disiplin ilmu yang normatif tetapi tetap filsafat yang ditunjukkan terhadap
pertanyaan-pertanyaan seputar perangkat dasar kategori-kategori untuk
mengklasifikasikan dan menghubungkan aneka fenomena percobaan oleh manusia.
Persoalan metafisis dibedakan menjadi tiga yaitu ontologi, kosmologi dan antropologi.

a. Metafisika Umum (ontologi)


Metafisika Umum (Ontologi) berbicara tentang segala sesuatu sekaligus.
Berbicara tentang kenyataan pada umumnya, berarti ekstensi begitu besar, sehingga
komprehensi hampir tidak berarti lagi. Metafisika umum hanya berbicara tentang segala
sesuatu sejauh itu “ada”.
“Adanya” segala sesuatu merupakan suatu “segi” dari kenyataan yang mengatasi semua
perbedaan antara benda-benda dan makhluk –makhluk hidup, antara jenis-jenis dan
individu-individu. Semua benda, tumbuh-tumbuhan, bina-tang dan manusia merupakan
suatu “pengada”.
Ada tiga teori ontologis yang terkenal, yaitu:
 Idealisme, mengajarkan bahwa ada yang sesungguhnya berada di dunia ide.
Segala sesuatu yang tampak dan mewujud nyata dalam alam inderawi hanya
merupakan gambaran atau bayanga dari yang sesungguhnya, yang berada di dunia
ide. Realitas yang sesungguh bukanlah yang kelihatan, melainkan yang tidak
kelihatan.
 Materialisme, berpendapat bahwa ada yang sesungguhnya adalah yang
keberadaannya semata-mata bersifat material atau sama sekali bergantung pada
yang material. Realitas yang sesungguhnya adalah alam kebendaan, dan segala
sesuatu yang mengatasi alam kebendaan itu haruslah dikesampingkan.
 Dualisme, mengajarkan bahwa substansi individual terdiri dari dua tipe
fundamental yang berbeda dan tak dapat direduksikan pada yang lainnya. Kedua
tipe fundamental dari substansi itu ialah material dan mental. Dengan demikian
dualisme mengakui bahwa realitas terdiri dari materi atau yang ada secara fisis
dan mental atau yang beradanya tidak kelihatan secara fisis.
b. metafisiska khusus, terdiri dari:
(1). Teologi metafisik
Teologi Metafisik berhubungan erat dengan ontologi.
(2). Antropologi
Ilmu yang menyelidiki tentang manusia yang berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan tentang hakikat manusia dan pentingnya dalam alam semesta.
(3). Kosmologi
Kosmologi atau filsafat alam berbicara tentang dunia, sebagai keseluruhan yang
teratur. Kosmologi mencari untuk menemukan kesatuan dalam kemajemukan, mencari
unsur induk dari segala sesuatu. Kosmologi membicarakan tentang dunia atau alam dan
ketertiban yang paling fundamental dari seluruh realitas.

3. Filsafat tentang tindakan:

a. Etika

Etika atau “filsafat moral” adalah cabang filsafat yang berbicara tentang “praksis”
manusiawi, yaitu tentang tindakan. Etika membahas baik-buruk atau benar-salahnya
tingkah-laku dan tindakan manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban
manusia. Etika tidak mempersoalkan apa atau siapa manusia itu, tetapi mempersoalkan
bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak.
b. Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan. Pengalaman
akan keindahan merupakan obyek dari estetika. Dalam estetika dicari “hakekat” dari
keindahan, bentuk-bentuk pengalaman keindahan (misal keindahan jasmani, keindahan
rohani, keindahan alam, keindahan karya seni), dan diselidiki juga emosi-emosi manusia
sebagai reaksi terhadap yang indah, yang agung, yang tragis, yang mengharukan, yang
bagus dan sterusnya.

3. Mengapa seringkali para filsuf menyebut cabang utama filsafat sebagai "filsafat
sistematis" (atau filsafat tersebut sebagai suatu "sistem")?; 
Jawab:
Bagi seorang filsuf, kata “filsafat” tak dapat dipisahkan dari aktivitas berfilsafat.
Hakikat filsafat dimengerti secara lebih memadai dari dalam daripada dari luar
lingkungan aktivitas berfilsafat.

4. Sebutkan & jelaskan ciri-ciri berpikir filsafat (minimal 4 hal)!;


Jawab:
1. Melodis yaitu menggunakan metode cara jalan yang ladzim digunakan oleh para
filsuf dalam proses berpikir filsafat.
2. Sistematis yaitu unsur-unsur dalam pemikirannya ada keterkaitannya yang satu
dengan lainnya teratur dengan keseluruhannya sehingga dapat tersusun suatu pola
pemikiran yang filosofis.
3. Koheren yaitu jika berpikir unnsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang
bertentangan satu sama lainnya tapi tetep memuat uraian yang logis dan jelas.
4. Rasional yaitu harus berdasar pola kaidah cara berpikir, yang baik dan benar.
5. Komprehensif yaitu melihat objek bukan dari satu sudut pandang yang tertentu saja.
6. Radiakl yaitu cara berpikir mendalam sampai batas akar persoalannya.
7. Universal yaitu muatan kebenarannya sampai pada tingkat umum universal,
mengarah pada pandangan duniawi, pada realitas kehidupan seperti realitas
kehidupan kepada umat manusia secara keseluruhan.
5. Sebutkan & jelaskan 3 manfaat belajar ilmu filsafat! 
Jawab:
Mempelajari filsafat ilmu dapat memberikan manfaat antara lain
 Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah sehingga orang menjadi
kritis terhadap kegiatan ilmiah. Maksudnya seorang ilmuwan harus memiliki
sikap kritis terhadap bidang ilmu sendiri, sehingga dapat menghindarkan diri dari
sikap solipsistik, yakni menganggap hanya pendapatnya yang paling benar.
 Filsafat ilmu merupakan usaha refleksi, menguji, mengkritik asumsi, dan metode
keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan para ilmuwan
menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan
itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan di sini adalah menerapkan metode ilmiah
yang sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan, bukan sebaliknya.
 Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap
metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.

Anda mungkin juga menyukai