Kelas :D
NIM : 20383022098
Prodi : PBS
b. Logika
Logika merupakan cabang filsafat yang menyelidiki kesehatan cara berpikir,
aturan-aturan mana yang harus dihormati supaya pernyataan-pernyataan kita sah. Logika
tidak mengajar apa pun tentang manusia atau dunia, melainkan merupakan suatu teknik
yang mementingkan segi formal, yaitu segi bentuk dari pengetahuan. Logika menyusun,
mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur
normatif, serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai
kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
c. Kritik ilmu-ilmu
Pada mulanya filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan yang telah dikenal
pada masa itu. Kemudian secara berangsur-angsur, satu demi satu, barulah berbagai ilmu
pengetahuan melepaskan diri dari filsafat dan menjadi ilmu yang mandiri.
a. Etika
Etika atau “filsafat moral” adalah cabang filsafat yang berbicara tentang “praksis”
manusiawi, yaitu tentang tindakan. Etika membahas baik-buruk atau benar-salahnya
tingkah-laku dan tindakan manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban
manusia. Etika tidak mempersoalkan apa atau siapa manusia itu, tetapi mempersoalkan
bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak.
b. Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang berbicara tentang keindahan. Pengalaman
akan keindahan merupakan obyek dari estetika. Dalam estetika dicari “hakekat” dari
keindahan, bentuk-bentuk pengalaman keindahan (misal keindahan jasmani, keindahan
rohani, keindahan alam, keindahan karya seni), dan diselidiki juga emosi-emosi manusia
sebagai reaksi terhadap yang indah, yang agung, yang tragis, yang mengharukan, yang
bagus dan sterusnya.
3. Mengapa seringkali para filsuf menyebut cabang utama filsafat sebagai "filsafat
sistematis" (atau filsafat tersebut sebagai suatu "sistem")?;
Jawab:
Bagi seorang filsuf, kata “filsafat” tak dapat dipisahkan dari aktivitas berfilsafat.
Hakikat filsafat dimengerti secara lebih memadai dari dalam daripada dari luar
lingkungan aktivitas berfilsafat.