Anda di halaman 1dari 12

Tugas Akhir

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


“Demokrasi dan Implementasinya Bagi Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara”

Kelompok 11 :
1. Jhonpyther Pratama Simbolon / 190425108
2. Putu Meira Jayanti Putri / 190425204

Universitas Atama Jaya


Fakultas Bisnis dan Ekonomika
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
BAB II ISI 4
2.1 Pengertian Demokrasi bagi kehidupan bangsa dan bernegara 4
2.2 Pengertian Implementasi pancasila bagi kehidupan bangsa dan bernegara 5
2.3 Demokrasi Pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara 7
2.4 Pentingnya Demokrasi Pancasila Bagi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 8
2.5 Implementasi nilai-nilai Demokrasi dalam kehidupan sehari hari 9
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
3.1 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Demokrasi merupakan bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga dapat
diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untuk
mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan
dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun
pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang
diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan
rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai- nilai demokrasi, meningkatkan kesadaran
politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita
masyarakat Indonesia yang demokratis. Implementasi nilai-nilai karakter seperti bijaksana dalam
memilih mana yang baik mana yang buruk, adil, pantang menyerah, kontrol terhadap diri sendiri,
menyayangi, memunculkan sikap yang positif, kerja keras, memiliki integritas diri yang kuat,
bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini, dan memiliki rasa kemanusiaan patut untuk
dikembangkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian karakter yang
baik dapat terus berkembang dan terwujud apa yang menjadi tujuan kedepan, serta mampu
menghasilkan kegiatan-kegiatan yang positif. Pengembangan nilai karakter sejak dini mutlak
untuk dilakukan agar nilai-nilai yang ditampilkan ketika mereka beranjak dewasa akan lebih baik
dan memahami semua perbedaan yang ada.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demokrasi bagi kehidupan bangsa dan bernegara
Demokrasi adalah suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan
memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam
penyelenggaraan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal, yaitu pemerintahan
dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan untuk rakyat.

Dari pembentukan kata, “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” yang
berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah
keadaan Negara di mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat
dan oleh rakyat.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demokrasi sangat penting untuk diterapkan dan
dilaksanakan. Apalagi di negara yang mengklaim diri sebagai negara yang berkedaulatan rakyat
(negara demokrasi) seperti halnya Indonesia, demokrasi wajib diterapkan dan dilaksanakan
dengan konsisten dan konsekuen. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pemerintah kepada rakyat (sebagai pemilik kedaulatan) sekaligus wujud pelaksanaan konstitusi
karena pengakuan sebagai negara demokrasi biasanya dituangkan dalam konstitusi. 
    Kegiatan berbangsa dan bernegara menyangkut kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan
lembaga tinggi negara yang dilakukan untuk mengelola kehidupan seluruh unsur bangsa dan
negara, yakni suku, penganut agama, golongan, masyarakat daerah, organisasi, dan sebagainya.
Penerapan dan pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan
menentukan nasib semua pihak yang hidup dalam bangsa dan negara yang bersangkutan. Ada
atau tidak adanya demokrasi dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan sangat ditentukan
oleh penerapan dan pelaksanaan demokrasi dalam cakupan kehidupan berbangsa dan bernegara. 
    Penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilakukan dengan nilai dan
prinsip demokrasi akan memberikan banyak nilai positif yang menguntungkan. Penerapan dan
pelaksanaannya akan mendukung terwujudnya pemerintahan dan negara yang demokratis. Jika
pemerintahan dan penyelenggaraan negara berjalan secara demokratis, maka masyarakat (rakyat)
akan terhindar dari penindasan serta aspirasi dan kepentingan masyarakat akan terjaga dan
terlindungi. Kehidupan bangsa secara keseluruhan pun akan lebih adil, beradab, dan bermartabat
serta pada masa-masa mendatang diharapkan akan lebih maju, modern, dan sejahteraan.
Demokrasi yang dianut di negara Indonesia adalah demokrasi Pancasila , yaitu demokrasi
yang bersumber pada kepribadian dan filsafah hidup bangsa Indonesia atau demokrasi yang
diliputi dan dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap,
4
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan dijiwai untuk mencapai suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Demokrasi telah menjadi pilihan bagi hampir semua bangsa di dunia, tak
terkecuali bangsa Indonesia. Di antara bangsa-bangsa itu perbedaannya terletak pada tingkat
perkembangannya. Ada bangsa yang sudah sedemikian maju dalam berdemokrasi dan ada yang
masih dalam pertumbuhan. Di samping itu ada perbedaan latar belakang sosial-budaya yang
berpengaruh terhadap corak demokrasi di masing-masing negara. Sehingga dalam penerapan
Demokrasi Pancasila yang dijalankan sesuai prinsip berikut :

 Hak asasi manusia setiap warga negara dilindungi.


 Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada musyawarah.
 Pemilihan umum yang kompetitif dan adil.
 Apa yang menjadi cita-cita nasional dan tujuan negara Indonesia harus didukung dan
dilaksanakan.
 Hadirnya partai politik atau organisasi sosial politik adalah untuk menampung berbagai
aspirasi rakyat.
 Rakyat adalah yang menentukan kedaulatan negara ini dan kedaulatan negara harus
terlaksana sesuai dengan UUD1945 yang tertuang pada pasal 1 ayat 2.
 Pelaksanaan kedaulatan rakyat sifatnya bebas dan bertanggung jawab.
 Dalam menjalankan sistem pemerintahan Indonesia, maka negara harus menjalankannya
sesuai aturan hukum yang tertuang dalam UUD 1945, bukan hanya dilaksanakan sesuai
dengan kekuasaan yang berlaku.
 Kekuasaan paling tinggi semuanya ada di tangan rakyat dan tidak boleh ada yang
mengganggunya, sekalipun itu pemerintahan tertinggi negara ini.
 Negara menggunakan sistem konstitusi dalam menjalankan pemerintahannya dan tidak
boleh ada absolutisme. Absolutisme adalah prinsip atau pelaksanaan kekuasaan penuh
dan tidak terbatas dalam pemerintahan.

2.2 Pengertian Implementasi Pancasila Bagi Kehidupan Bangsa dan Bernegara


Adapun pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
dirinci dalam berbagai bidang sebagai berikut :
a) Implementasi Pancasila dalam bidang Politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mengilhami dasar ontologis manusia.
Sebab secara kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, Karenanya
kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat
manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini
mencerminkan kepada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan
esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera
diakhiri.

5
b) Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuatlah yang menang, sehingga lazimnya
pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan
moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada
ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang berorientasi pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas, (Mubyarto,1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya
mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh
masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia berdasarkan atas azas kekeluargaan seluruh
bangsa.

c) Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya


Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya disesuaikan atas
sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Terutama
dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang kehidupan. Sebagai
anti-klimaks proses reformasi yakni sering adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam
masyarakat, sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia terjadi
berbagai gejolak yang sangat meresahkan dan memprihatinkan seperti amuk massa yang
cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan lainnya yang muaranya
adalah masalah politik. Oleh karena itu dalam pengembangan nilai sosial budaya di era
reformasi dewasa ini semua pihak turut ambil bagian mengangkat kembali nilai-nilai yang
dimiliki bangsa Indonesia sebagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai
pancasila berlandaskan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk
yang berbudaya.

d) Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan


Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-
hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan, baik dalam rangka
mengatur ketertiban warga negara maupun dalam rangka melindungi hak-hak warga Negara.
Pancasila sebagai dasar Negara senantiasa menyesuaikan diri pada hakikat nilai kemanusiaan
monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada
kedudukannya seperti sediakala, agar tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai
pendukung pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas
pertahanan dan keamanan negara. Pertahanan dan keamanan negara harus
mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Sehingga
ungkapan yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara berdasar atas hukum, bukan
berdasar atas kekuasaan belaka dapat terwujud adanya.

6
2.3 Demokrasi Pancasila Bagi Bangsa dan Negara
Demokrasi Pancasila secara umum adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari
pandanan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia ang digali berdasarkan kepribadian rakyat
Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup bangsa Indonesia, kemdian akan timbul dasar falsafah
negara yang disebut dengan Pancasila yang terdapat, tercemin, terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional berdasarkan
mekanisme kedaulatan rakyat di setipa penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan
pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945. Sebagai demokrasi Pancasila terikat dengan
UUD 1945 dan implementasinya (pelaksanaannya) wajib sesuai dengan apa yang terdapat dalam
UUD 1945.

Nilai Musyawarah untuk mufakat terkandung dalam sila ke-4. Bunyi yang terdapat dalam sila
ke-4 Pancasila adalah “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan”. Hal ini mengindikasikan bahwa hakekat dasar manusia sebagai
mahluk sosial (zoon politicon) tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan aturan untuk mengatasi
dampak yang ditimbulkan dari serangkaian hubungan sosial. Isi yang terkandung secara
keseluruh Sila Ke-4 dalam Pancasila berasal dari naluriah manusia yang dilahirka sebagai
makhluk sosial. Atas dasar itupula manusia mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Dalam proses berinteraksi biasanya terjadi kesepakatan dan saling
menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama.

Hal tersebut menunjukkan makna permusyawaratan. Adapun hikmat kebiiaksanaan dalam arti ini
adalah kondisí sosial yang menampilkan cara rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tìnggi
sebagai bangsa dan membebaskan diri dan belenggu pemikiran berasaskan kelompok dan aliran
tententu yang sempit.

Untuk itu sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya saya memiliki pribadi yang sesuai
dengan nilai Pancasila. Berikut beberapa hal yang yang menunjukan refleksi pribadi saya tentang
tradisi atau kebiasaan bermusyawarah untuk mufakat dalam bermasyarakat yang sesuai dengan
semangat Demokrasi Pancasila.

Pertama, ikut serta dalam Pemilu merupakan contoh memiliki pribadi berdasarkan nilai
pancasila, bahwasanya dalam menentukan pemimpin atau wakil rakyat, ada hak suara kami yang
harus diakui karena pada dasarnya demokrasi pemerintahan tertinggi ada pada rakyat;

7
Kedua, mufakat, seperti yang kita ketahui bahwasanya dalam bermasyarakat pasti ada hal yang
menuntut keputusan bersama. Dalam menentukan keputusan tersebut sudah seharusnya saya
tidak mementingkan kepentingan pribadi melainkan mementingkan kepentingan bersama;
Ketiga,  dalam bermusyawarah saya sudah seharusnya tidak memaksakan kehendak dalam
berpendapat karena hal tersebut tidak sesuai dengan makna demokrasi Pancasila;
Keempat, ketika keputusan bersama yang sudah ditetapkan, saya harus tetap menghargai
walaupun hal tersebut tidak sejalan dengan kepentingan pribadi saya. Menghargai keputusan
merupakan sikap yang menunjukan pribadi yang sesuai dengan nilai Pancasila;
Kelima, ketika keputusan sudah diambil, saya harus melaksanakan keputusan tersebut dengan
rasa penuh tanggung jawab, karena hal tersebut merupakan tujuan bersama; dan
keenam, dalam menjalankan kewajiban, pasti tidak semua meniali baik dengan apa yang sudah
saya kerjakan, untuk itu sebagai warga yang baik sudah seharusnya saya menerima kritik dan
saran yang debrikan oleh orang lain.

2.4 Pentingnya Demokrasi Pancasila Bagi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Pentingnya kehidupan demokrasi dalam masyarakat mendukung terciptanya kehidupan
bersama yang nyaman. Bangsa Indonesia telah mencoba menerapkan bermacam-macam
demokrasi juga membuktikan pentingnya kehidupan demokrasi dalam masyarakat. Masalah-
masalah yang dihadapi dimusyawarahkan bersama. Keputusan-keputusan penting diambil
melalui pembicaraan bersama. Kemungkinan terjadinya konflik antar warga masyarakat ditekan.

Pentingnya budaya demokrasi dalan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilihat dalam hal-
hal berikut :

1. Persamaan kedudukan di muka hukum


Hukum mengatur bagaimana seharusnya penguasa bertindak, bagaimana hak dan
kewajiban dari penguasa dan juga rakyatnya. Semua rakyat memiliki kedudukan sama di
depan hukum. Artinya, hukum harus dijalankan secara adil dan benar. Hukum tidak boleh
pandang bulu. Siapa saja yang bersalah dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk
menciptakan hal itu harus ditunjang dengan adanya aparat penegak hukum yang tegas
dan bijaksana. Serta bebas dari pengaruh pemerintahan yang berkuasa dan berani
menghukum siapa saja yang bersalah.
2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dan pemerintahan dijalankan berdasarkan kehendak rakyat. Aspirasi dan
kemauan rakyat harus dipenuhi dan pemerintahan dijalankan berdasarkan konstitusi yang
merupakan arah dan pedoman dalam melaksanakan hidup bernegara. Para pembuat
kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat yang berkembang. Kebijakan yang

8
dikeluarkan harus dapat mewakili berbagai keinginan masyarakat yang beragam. Contoh,
ketika rakyat berkeinginan kuat menyampaikan pendapat di muka umum, maka
pemerintah dan DPR menetapkan undang-undang yang mengatur penyampaian pendapat
di muka umum.
3. Distribusi pendapatan secara adi
Di negara demokrasi, semua bidang dijalankan berdasarkan prinsip keadilan termasuk di
bidang ekonomi. Semua warga negara berhak memperoleh pendapatan yang layak.
Pemerintah wajib memberikan bantuan pada kepada fakir dan miskin yang berpendapatan
rendah. Sehingga diharapkan terjadi distribusi pendapatan yang adil di antara warga
negara Indonesia. Contoh, pemerintah giat membuka lapangan kerja agar masyarakat bisa
memperoleh penghasilan.
4. Kebebasan yang bertanggung jawab
Dalam sebuah negara yang demokratis terdapat empat kebebasan yang penting, yaitu:
Kebebasan beragama, Kebebasan pers, Kebebasan mengeluarkan pendapat, Kebebasan
berkumpul. Empat kebebasan tersebut adalah HAM yang harus dijamin keberadaannya
oleh negara. Akan tetapi dalam pelaksanaannya mesti bertanggung jawab. Artinya
kebebasan yang dimiliki oleh setiap warga negara tidak boleh bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku. Kebebasan yang dikembangkan adalah kebebasan yang tidak
tak terbatas. Yaitu kebebasan yang dibatasi oleh aturan dan kebebasan yang dimiliki oleh
orang lain.

2.5 Implementasi nilai-nilai Demokrasi dalam kehidupan sehari-hari

Banyak nilai-nilai demokrasi yang sepatutnya sebagai bangsa beradab kita bisa
mengimplementasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun di anataranya yang
sangat krisual, adalah sebagai berikut:  Pertama,Ideal demokrasi bertujuan untuk mencapai
kehidupan pada derajat kebaikan, atau kebahagiaan bersama. Sebesar-besaarnya kebaikan
tersebut dapat dirasakan oleh rakyat. Rakyat harus merasakan impact positif dari penerapan
demokrasi tersebut dalam pemenuhan hak-haknya. Hak-hak politik rakyat harus terjamin dan
terlayani dengan baik. Hak mendapatkan kehidupan yang layak. Hak mendapatkan
pendidikan yang berkualitas. Hak mendapatkan jaminan kesehatan. Hak mendapatkan
informasi. Hak mendapatkan pekerjaan. Hak berpartisipasi dalam pemerintahan, dan hak-hak
lainnya sebagai warga Negara sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Negara atau
pemerintah dan jajaran birokrasi di semua level harus memberikan pelayanan yang maksimal
dalam rangka pemenuhan-hak-hak sipil tersebut. Rakyat harus dibuat sejahtera. Rakyat harus
dibuat bahagia. Untuk itu rakyat harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Memimpin adalah
melayani. Bukan justru sebaliknya, rakyat yang harus melayani pemimpinnya.     
Kedua, Tujuan ideal demokrasi selanjutnya adalah pengakuan kemerdekaan atau
kebebasan setiap individu. Setiap individu memiliki hak untuk menentukan kehidupannya.
Negara harus menjamin kebebasan setiap Negara dalam mengemukakan pendapat,
berkumpul dan berserikat, serta memeluk suatu agama atau kepercayaan. Setiap orang harus
9
menghormati perbedaan yang ada, termasuk perbedaan pendapat dan keyakinan. Tidak ada
satu pihak pun yang boleh memaksakan kehendaknya terhadap orang lain. Baik yang
dilakukan oleh aparat pemerintah atau sesama warga sipil. Apa lagi pemaksaan itu dilakukan
dengan cara-cara kekerasan, atau dengan cara-cara yang melanggar norma, etika dan hukum. 
Ketiga, Demokrasi juga menghendaki adanya kesetaraan atau kesederajatan di antara
setiap individu. Tidak ada istimewa satu kelompok atau golongan dibandingkan dengan
kelompok atau golongan yang lain. Tidak ada satu suku bangsa atau pemeluk agama merasa
superior terhadap suku bangsa atau pemeluk agama lainnya. Apalagi hal tersebut menjadi
faktor pemicu munculnya konflik, yang justru saling merugikan. Padahal salah satu falsafah
demokrasi kita adalah bhineka tunggal ika.  Dalam tataran empirik, kita masih sering
menyaksikan tindakan-tindakan rasial, bullying, pelecehan, dan tindakan-tindakan lainnya
yang tidak mencerminkan sikap penghormatan terhadap kelompok, golongan, suku, dan
agama lain, baik itu melalui tindakan, verbal, gambar, meme atau media lainnya. Apalagi di
dunia maya, saat ini seolah menjadi lahan yang subur bagi tumbuh dan menjamurnya ujaran-
ujaran kebencian (hate speech) yang saling menghina dan menghujat antara satu individu
terhadap individu lainnya, atau atau satu kelompok terhadap kelompok lainya. Seolah rasa
saling menghargai, hormat mengormati dan toleransi absen dalam konteks kehidupan sosial
bermasyarakat. Saat ini sikap-sikap tersebut seolah terasa sangat mahal harganya.
Keempat, hal yang tidak kalah penting lagi dalam konteks pengimplementasiaan nilai-
nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, adalah aspek kepatuhan terhadap hukum.
Hukum diciptakan untuk menghadirkan keteraturan dan ketertiban sosial dalam kehidupan
masyarakat. Setiap individu dalam masyarakat memiliki keinginan yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Keinginan yang berbeda-beda tersebut bisa saling bertabrakan jika
tidak ada aturan yang membatasinya. Para ahli hukum banyak memberikan penjelasan
tentang fungsi peran dan hukum dalam masyarakat. Selain sebagai berfungsi  untuk
menciptakan ketertiban, hukum juga berfungsi untuk menciptakan keadilan sosial,
menciptakan rasa aman dan menjaga dan melindungi hak-hak setiap indvidu, sebagai sarana
penyelesaian sengketa, dan lain-lain. Demokrasi tanpa dibarengi semangat kepatuhan
terhadap hukum, akan tidak terkontrol. Sangat rawan terjadinya penyelewengan. Maka
kepatuhan hukum menjadi salah satu pilar utama dalam demokrasi. Kepatuhan terhadap
hukum ini, harus dimulai dari para elit pemimpin di semua level, dan diikuti oleh seluruh
lapisan masyarakat. Kepatuhan terhadap hukum harus dimulai dari hal-hal sederhana dalam
kehidupan kita. Anak mematuhi aturan keluarga. Siswa mentaati tata tertib sekolah. Para
pengendara mematuhi aturan lalu lintas di ajalan raya. Warga Negara taat bayar pajak. Para
pengusaha menghormati dan memenuhi hak-hak pekerja. Para pegawai datang ke kantor dan
pulang tepat waktu. Mahasiswa mematuhi aturan ketika melakukan unjuk rasa. Aparat dan
pejabat tidak melakukan pungli. Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang bisa dilakukan
dalm kehidupan-sehari-hari.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, demokrasi sangat penting untuk diterapkan
dan dilaksanakan. Apalagi di negara Indonesia yang menggunakan demokrasi Pancasila yang
juga sebagai pedoman berbangsa dan bernegara, tentunya wajib diterapkan dan dilaksanakan
dengan konsisten dan konsekuen. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban
seluruh masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.2 Saran
Negara demokrasi harus menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kontribusi masyarakat
dalam melaksanakan sistem pemerintahan. Oleh karena itu, setiap warga harus bersikap
positif terhadap pelaksanaan pemilu atau pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan sehari-
hari, yakni kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga sikap positif itu
dapat diwujudkan dengan menegakkan nilai-nilai demokrasi dalam berbagai bidang
kehidupan, bukan malah menghalang-halangi pelaksanaan demokrasi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Arinda, K. (2020, 04 16). Implementasi Kehidupan Negara yang Demokratis. Diambil kembali
dari kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/arindakusumawardani/5e97d35d097f366d4d748cf2/imple
mentasi-kehidupan-negara-yang-demokrasi
Sutrisni, P. A. (2020, 02 07). Pentingnya Kehidupan Demokratis Di Indonesia. Diambil kembali
dari kompas.com: Demokrasi dan Implementasinya Bagi Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Zaenul, M. A. (2020, 04 09). kota-tasikmalaya.kpu.go.id. Diambil kembali dari Implentasi Nilai-
nilai DemokrasiI Dalam Kehidupan Sehari-hari: https://kota-
tasikmalaya.kpu.go.id/implementasi-nilai-nilai-demokrasi-dalam-kehidupan-sehari-hari/

12

Anda mungkin juga menyukai