Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL MANUSIA

Ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu dasar
Keperawatan II

Disusun Oleh :
1. Muhamad Seisar Arasyied Zailani (1910105507)
2. Naufal Misbahuddin Luthfi (1910105510)
3. Sisca Amelia (1910105523)
4. Nisa Nur Fauziah (1910105513)
5. Fhara Rachmi Octavia (1910105553)
6. Deva Zuliani Megantara (1910105492)
7. Wulan Listiaayu Pramesti (1910105535)

Ilmu Keperawatan A I/2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SEBELAS APRIL SUMEDANG


2020
JL.CIPADUNG NO.54 B KETIB SUMEDANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan ni’mat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Ilmu Dasar Keperawatan II yang berjudul “ANATOMI SISTEM
MUSKULOSKELETAL MANUSIA”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
2.1 Definisi Sistem Muskuloskeletal .......................................................... 2
2.2 Anatomi Sistem Muskuloskeletal ......................................................... 2
2.2.1 Tulang ........................................................................................ 2
2.2.2 Sendi .......................................................................................... 7
2.2.3 Otot ............................................................................................ 9
2.2.4 Ligamen...................................................................................... 11
2.2.5 Tendon........................................................................................ 11
2.2.6 Bursa .......................................................................................... 12
2.2.7 Fascia ......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................... 13
3.1 Simpulan ............................................................................................. 13
3.2 Saran ................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh
manusia, kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap organ dan
sistem yang sehat dalam kehidupan sehari hari. Pengetahuan tentang anatomi dan
fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksakan asuhan
keperawatan. Dengan mengetahui organ dan sistem dalam tubuh manusia, seorang
perawat professional dapat semakin jelas dalam menafsirkan perubahan yang
terjadi pada organ dan sistem tubuh manusia tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang
lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap
region atau daerahnya missal lengan, tungkai, kepala, dst.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu sistem muskuloskeletal manusia?
2. Bagaimana anatomi sistem muskuloskeletal manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan apa itu sistem muskuloskeletal manusia.
2. Menjelaskan anatomi sistem muskuloskeletal manusia.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Penulis mengetahui apa itu sistem muskuloskeletal manusia.
2. Penulis mengetahui anatomi sistem muskuloskeletal manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal pada manusia adalah seluruh kerangka manusia
dengan seluruh otot yang menggerakannya dengan tugas melindungi organ vital
dan bertanggung jawab atas lokomosi manusia. Lokomosi merupakan pergerakan
berbagai otot yang dapat menggerakan anggota badan dalam lingkup gerakan sendi
tertentu. Jadi yang dimaksud dengan sistem muskuloskeletal mencakup semua
struktur tulang, sendi, otot, dan struktur terkait seperti tendon, ligamen, serta sistem
saraf perifer.
Sistem muskuloskeletal yang sempurna adalah sistem rangka yang
seimbang(poised) dan simetri, baik aspek postur, kinematika (ROM and flexibility)
maupun kinetikanya (momen pada sendi)

2.2 Anatomi Sistem Muskuloskeletal


Sistem Muskuloskeletal terbagi atas beberapa unsur diantaranya tulang,
sendi, otot, ligamen, tendon, bursa, dan fascia berikut penjelasannya.
2.2.1 Tulang
Tulang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan
matriks ekstraselular. Matriks tulang yaitu bagian terkeras yang terletak
dilapisan luar tulang, yang disebabkan oleh pengendapan mineral dalam
matriks, sehingga tulang pun mengalami sebuah kalsifikasi
Tulang manusia berbeda dengan tulang hewan dalam hal struktur,
ketebalan, dan umur penulangan(osifikasi). Setiap manusia memiliki 206
tulang, dan tulang ini dibedakan menjadi tulang panjang, pendek, pipih, dan
tidak teratur.
A. Bagian-bagian utama tulang rangka
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh kita terbagi menjadi 2
bagian, yaitu kerangka aksial dan kerangka apendikular. Kerangka aksial
meliputi 80 tulang pada manusia, sedangkan kerangka apendikular terdiri
dari 126 tulang.

2
Gambar 2.1 Rangka manusia
Sumber : Britannica.com

A. KERANGKA AKSIAL
Kerangka aksial berfungsi untuk melindungi organ dan memelihara
postur tubuh. Tulang yang termasuk dalam kerangka aksial antara lain;
 Tulang Tengkorak
 Tulang belakang
 Tulang Rusuk dan Tulang Dada.
7 pasang “tulang rusuk sejati” (true ribs)
3 pasang “tulang rusuk palsu” (false ribs), dan
2 pasang “tulang rusuk melayang” (floating ribs)
 Anggota Gerak Atas,
 Anggota Gerak Bawah, dan
 Tulang Panggul
2 tulang usus (ilium),
2 tulang kemaluan (ischium), dan
2 tulang duduk (pubis)

3
 Tulang Tengkorak (skull)

Gambar 2.2 Tengkorak Manusia


Sumber :Budisma.net

Tulang tengkorak tersusun dari 22 tulang yang bergabung bersama,


kecuali bagian rahang (mandibula). Tulang ini berperan dalam
membentuk kepala manusia dan melindungi organ dalam, seperti otak
dan mata. Bagian-bagian pada tulang tengkorak terdiri
dari kranium, mandibula, dan maksila.
 Tulang Punggung (vertebrata)

Gambar 2.3 vertebrata


Sumber : http://teachmeanatomy.info

Fungsi dari tulang ini adalah untuk menopang bagian tubuh lainnya.
Tulang belakang pada manusia terdiri dari 26 ruas. Bagian-bagian pada
tulang belakang dibedakan berdasarkan lokasinya;
 Leher – 7 ruas  Pinggang – 5 ruas
 Bagian Dada/Punggung – 12  Sacrum – 1 ruas
ruas  Tulang Ekor – 1 ruas

4
 Tulang Rusuk dan Tulang dada (Ribs & Sternum)

Gambar 2.4 Tulang Rusuk & Tulang dada


Sumber : https://howshealth.com

Tulang rusuk dan dada berfungsi untuk melindungi organ jantung


dan paru-paru. Tulang rusuk bergabung dengan tulang dada karena
dihubungkan oleh tulang rawan yang bernama kosta. Pada bagian toraks
(rongga dada) kita, terdapat 12 pasang tulang rusuk dan dada.
Susunannya terbagi menjadi 3 bagian.
B. Kerangka Apendikular
Fungsi utama dari kerangka apendikular adalah sebagai penggerak
tubuh. Tulang yang termasuk ke dalam kerangka apendikular di
antaranya adalah;
 Anggota Gerak Atas (Upper Limbs)
Tangan atau lengan merupakan anggota gerak bagian atas. Tulang
pada bagian lengan terdiri dari tulang lengan atas (humerus), pengumpil
(radius), dan hasta (ulna). Selain itu, tulang pada bagian telapak tangan
disebut juga dengan metakarpal.
 Anggota Gerak Bawah (Lower Limbs)
Manusia menggunakan kaki sebagai anggota gerak bagian bawah.
Tulang pada kaki terdiri dari tulang paha (femur), betis (fibula), dan
tulang kering (tibia). Sementara bagian telapak kaki tersusun dari tulang
yang bernama metatarsal.

5
 Tulang Panggul
Tulang panggul atau gelang panggul berfungsi untuk
menghubungkan kaki dengan kerangka aksial.

C. Jenis tulang

Gambar 2.5 Tipe-tipe tulang manusia


Sumber : smp.prasacademy.com

Berdasarkan bentuknya, tulang terbagi menjadi:


 Tulang pipih
Tulang pipih memiliki permukaan yang datar dan lebar. Tulang
pipih di antaranya tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang rahang bawah,
tulang belikat, dan tulang dada (sternum).
 Tulang panjang
Tulang panjang berbentuk lurus dan tipis. Tulang yang tergolong
tulang panjang yakni humerus (tulang lengan atas), femur (tulang paha),
radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta), dan tulang kering.
 Tulang pendek
Tulang pendek cenderung kecil dan berbuku. Yang termasuk ke
dalam golongan ini di antaranya patella (tulang lutut), dan tulang-tulang
kaki dan tangan.

6
 Tulang tidak beraturan (irregular)
Memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan ketiga jenis tulang di atas.
Contohnya adalah tulang belakang.

2.2.2 Sendi
Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang
memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak maupun tidak dapat
bergerak satu dengan yang lain. Secara anatomi, sendi dibagi atas tiga jenis
menurut gerakan yang dapat terjadi, yaitu: sinartrosis, amfiartosis, dan
diartrosis. Sedangkan menurut arah gerakannya sendi dibagi menjadi enam
jenis, yaitu: sendi geser, sendi peluru, sendi gulung, sendi engsel, sendi putar
dan sendi pelana.

A. Jenis Sendi Berdasarkan Sifat Gerakan

Gambar 2.6 sendi berdasarkan sifat gerakan


Sumber: blog.ruangguru.com
 Sendi Mati (Sinartrosis)
adalah jenis persendian yang tidak dapat digerakkan. Pada sendi
mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan
mengeras dan berubah menjadi tulang. Selain itu, pada hubungan
antartulang ini celah sendi pun tidak ditemukan.
 Sendi Kaku (Amfiartrosis)
adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat sedikit
digerakkan. Macam sendi yang satu ini dihubungkan oleh kartilago.

7
 Sendi Gerak (Diartrosis)
adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa
digerakkan karena antara dua tulang tidak hubungkan oleh jaringan
ikat.

B. Jenis Sendi Berdasarkan Arah Gerakan

Gambar 2.7 Sendi berdasarkan arah gerakan


Sumber: blog.ruangguru.com

 Sendi Putar (Pivot)


Sendi ini memiliki karakteristik memungkinkan satu tulang
dapat melakukan putaran, terhadap tulang lain. Contoh dari sendi
putar yaitu sendi di antara tulang hasta, dan tulang pengumpil pada
lengan.
 Sendi Geser (Plane)
Sendi ini memungkinkan pergerakan tulang yang sama-sama
datar. Contoh dari keberadaan dari sendi geser yaitu sendi
interkarpal, yang menghubungkan tulang-tulang di pergelangan
tangan.
 Sendi Pelana (Saddle)
Sendi ini memang mirip dengan ‘pelana’, yang dapat
memberikan gerakan dua arah. Contoh dari sendi pelana adalah
sendi penghubung tulang pergelangan tangan, dengan pangkal dari
tulang ibu jari.

8
 Sendi Engsel (Hinge)
Sendi ini memungkinan tulang bergerak menyerupai pintu
gerakan pintu, dan bersifat satu arah. Sendi pada lutut, yang
menghubungkan tiga tulang: tulang paha, tulang kering dan
tulang lutut, merupakan contoh sendi engsel.
 Sendi Gulung (Condyloid)
Sendi ini hanya memungkinkan dua sumbu gerakan, yaitu
gerakan membengkokkan (fleksi) dan gerakan meluruskan
(ekstensi), serta gerakan menjauh dari tubuh (medial), dan gerakan
mendekat ke arah garis tubuh (lateral).
 Sendi Peluru (Ball and Socket)
Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan gerakan ke
segala arah. Pada sendi peluru, sebuah tulang yang berbentuk
lingkaran (ball) ‘duduk’ menempel, pada rongga tulang yang lain
(socket).
2.2.3 Otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas
utamanya kontraksi. Kontraksi otot berfungsi untuk menggerakan bagian-
bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Menurut Rokhana dkk (2009) Ada
tiga macam sel otot dalam tubuh manusia.
 Jenis-Jenis Jaringan Otot Manusia
Ada sekitar 600 jenis otot yang berbeda dan menyumbang setidaknya
setengah dari total berat badan manusia. Otot umumnya menempel
pada tulang, dan berperan untuk membantu pergerakan. Namun, ada
juga yang menjadi bagian organ-organ vital seperti jantung
maupun organ-organ pencernaan. Dari 600 jenis yang ada, jaringan
otot manusiadibagi lagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

9
Gambar 2.8 Jenis Otot
Sumber : kompas.com

 Jaringan Otot Polos


Jaringan otot polos adalah otot yang terdapat di organ-organ
dalam seperti lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot polos
dapat juga disebut sebagai otot visceral dan dianggap sebagai
jaringan otot yang paling lemah dibandingkan dengan jenis
lainnya.
 Jaringan Otot Lurik
Jaringan otot lurik adalah otot yang menempel di tulang atau
disebut juga dengan otot rangka. Otot inilah yang berperan dalam
pergerakan tubuh kita. Otot lurik menyumbang sekitar 40% berat
badan manusia.
 Jaringan Otot Jantung
Sesuai namanya, jaringan otot jantung hanya dapat ditemukan
di organ yang sama. Fungsi utama dari otot jantung adalah untuk
memompa darah dari dan menuju jantung. Tentu, otot ini bekerja
secara otomatis tanpa memerlukan instruksi tertentu.
 Sifat Kerja Otot
 Otot Antagonis
Otot antagonis yaitu dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu
sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling
menghambat.

10
 Otot Sinergis
Adalah dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling
membantu sehingga memberikan gerakan searah.

2.2.4 Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat yang terbuat dari serabut kolagen yang
menghubungkan tulang dengan tulang atau tulang rawan yang menyokong
memperkuat persendian.

A. Jenis-Jenis Ligamen
 Ligamen Artikular
Ligamen articular adalah jaringan ikat yang menghubungkan
antara tulang-tulang guna membentuk sendi.
 Ligamen Remnant Fetal
Ligamen ini adalah ligamen yang sudah ada sejak lahir serta
masih tetap berkembang menjadi jaringan menyerupai ligament.
 Ligamen Peritoneal
Ligamen yang terbentuk di dalam serta di sekitar lapisan
membrane dari rongga perut. Ligamen peritoneal mengelilingi
sejumlah pembuluh darah di rongga perut termasuk pembuluh
darah portal pada hati serta berperan penting pada sistem
reproduksi wanita.
 Ligamen Aksesorium
Ligamen berfungsi untuk memperkuat ligamen lain
(pembantu). Contohnya ligamen yang ada di tulang belakang yang
bisa memberikan stabilitas tulang atau tulang rawan.
2.2.5 Tendon
Tendon adalah struktur anatomis dalam tubuh yang berfungsi
menghubungkan otot ke tulang.Tendon berfungsi sebagai penguat tarikan
otot ke tulang (Kannus,2000:312).

11
A. Jenis Tendon Berdasarkan Cara Melekatnya
 Origo
merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak
berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
 Insersio
merupakan tendon yang melekat pada tulang yang ikut
bergerak ketika otot berkontraksi.

2.2.6 Bursa
Bursa adalah suatu kantung tertutup dari jaringan areolar.
Dindingnya lembek saling terpisah oleh suatu lapisan cairan licin yang
menyerupai putih telur. Sebagian suatu pelumas dan untuk mengurangi
gesekan antara tulang, otot, tendon serta memungkinkan gerakan bebas.
Peradangan atau bursitis adalah radang pada bursa yang biasanya
disertai nyeri dan bengkak diantara rotator cuff dan tulang bagian bahu yang
dikenal dengan nama acromion
2.2.7 Fascia
Fascia yang terdapat dalam tubuh dapat dijelaskan sebagai suatu
lembaran yang tidak terputus putus dari jaringan penyambung yang
terbentang tanpa adanya hambatan dari bagian atas kepala sampai ke ujung
ibu jari kaki.
Pada tiap-tiap fasciculus dapat di pisahkan dengan jaringan ikat
perimysium. Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit
yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-
bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat padat dan
kuat. Contohnya adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sesuai dengan paparan di atas kita dapat mengetahui bahwasanya sistem
muskuloskeletal manusia atau sering juga disebut sistem rangka merupakan
sebuah sistem yang menjadi penopang bagi tubuh manusia. Sistem
muskuloskeletal juga bukan hanya tentang tulang atau rangka tapi dalam sistem
muskuloskeletal juga terdapat hal lain seperti sendi, otot, tendon, ligamen,
bursa dan juga fascia.
Fungsi dari masing-masing bagian sistem muskuloskletal ini juga berbeda
beda seperti halnya tulang berfungsi untuk menopang tubuh, sendi berfungsi
sebagai penyambung antar tulang, otot untuk menggerakan bagian bagian
tubuh, ligamen sebagai penghubung antar tulang dan juga memperkuat
persendian, tendon sebagai penghubung otot dan tulang, bursa sebagai pelumas
untuk mengurangi gesekan antar tulang, dan terakhir fascia sebagai
pembungkus otot, organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.
3.2 Saran
Kita sebagai hamba Allah SWT memiliki kewajiban untuk tunduk kepada-
Nya dan mentaati aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya karena berkat-Nya lah
kita diberikan kesempurnaan fisik. Maka dari itu penulis memberikan saran
untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT dan selalu lakukan segala
perintahnya.

13
Daftar Pustaka

Hanafiah, Hafas 2008, kelainan sistem muskuloskeletal pada lanjut usia, USU e-
Respiratory, Universitas Sumatra Utara, dilihat pada 24 Maret 2020, <
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/748/08E00207.pdf?sequen
ce=1&isAllowed=y >.

Sofwanhadi, R 2006, ‘Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen obesitas’,


Jurnal Anatomi Indonesia, vol. 1, no. 1, hh. 13.

Bitar, 2020, Tulang Manusia, gurupendidikan.com, dilihat 25 Maret 2020,


< https://www.gurupendidikan.co.id/tulang-manusia/ >.

Parinduri, A 2018, ‘Identifikasi Tulang Belulang’, Anatomica Medical Journal,


vol. 1, no. 1, hh. 2.

Heryansyah, T 2017, Tulang Penyusun Rangka Manusia, ruangguru.com, dilihat


26 Maret 2020, < https://blog.ruangguru.com/tulang-penyusun-rangka-tubuh-
manusia >.

Adrian, K 2018, Memahami Sistem Rangka Manusia, alodokter.com, dilihat 26


Maret 2020, < https://www.alodokter.com/memahami-sistem-rangka-manusia >.

Pangemanan, D, Engka, J & Supit, S 2012, ‘Gambaran Kekuatan Otot Dan


Fleksibilitas Sendi Ekstrimitas Atas Dan Ekstrimitas Bawah Pada Siswa/I Smkn 3
Manado’, Jurnal Biomedik, vol. 4, no. 3, hh. S112.

Setiawan, P 2019, Pengertian Dan Macam-Macam Sendi Terlengkap,


gurupendidikan.co.id, dilihat 26 Maret 2020, <
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sendi/ >

14
Putra, A 2019, Macam-Macam Sendi Pada Tubuh Manusia dan Fungsinya,
sehatq.com, dilihat 26 Maret 2020, < https://www.sehatq.com/artikel/macam-
macam-sendi-pada-tubuh-manusia-beserta-fungsinya >.

Mustiadi, I 2017, ‘Klasifikasi Sinyal Emg Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Dan
Discrete Wavelet Transform ’, Teknoin, vol. 23, no. 3, hh. 223.

Putri, N 2019, Mengenal Jaringan Otot Manusia, Sipenggerak Tubuh,


sehatq.com, dilihat 26 Maret 2020, < https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-
jaringan-otot-manusia-si-penggerak-tubuh >.

Sena, E 2017, Otot Manusia, blogspot.com, dilihat 26 Maret 2020, <


http://atalise.blogspot.com/2017/11/makalah-otot.html >.

Santoso, I, Sari, I, Noviana, M & Pahlawi, R 2018, ‘Penatalaksanaan Fisioterapi


Pada Post Op Rekontruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Grade III Akibat
Ruptur Di RSPAD Gatot Soebroto’, Jurnal Vokasi Indonesia, vol. 6, no. 1, hh. 70.

Duniapcoid 2020, Ligamen, duniapendidikan.co.id, dilihat 26 Maret 2020, <


https://duniapendidikan.co.id/ligamen/ >.

Pohan, E & Pohan, D 2018, ‘Ruptur Tendon Dan Penanganannya: Perbandingan


Kekuatan Jahitan Teknik Cross Stitch Dan Teknik Kessler Modifikasi’, Jurnal
Ilmiah WIDYA, vol. 5, no. 1, hh. 62.

Hadi, A 2015, Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Macam-Macam Tendon,


softilmu.com, dilihat 26 Maret 2020, <
https://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Struktur-Fungsi-Macam-Macam-
Jenis-Tendon-Adalah.html >

Pratama, A 2019, ‘Intervensi Fisioterapi Pada Kasus Osteoartritis Genu Di Rspad


Gatot Soebroto’, Jurnal Sosial Humaniora Terapan, vol. 1, no. 2, hh. 27.

15
Wahyuni, D 2016, Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Subacromialis Bursitis di
RST.dr.Soedjono Magelang, eprints.ums.ac.id, dilihat 26 Maret 2020, <
http://eprints.ums.ac.id/45417/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf >.

Muawanah, S & Selviani, I 2018, ‘Penambahan Neuromuscular Tapping Lebih


Baik Daripada Ultrasound Saja Untuk Menurunkan Nyeri Pada Kasus Plantar
Fascitis’, Jurnal Ilmiah Fisioterapi, vol. 1, no. 2, hh. 50.

Sari, N 2019, Jaringan Otot – Pengertian, Gambar, Struktur, Jenis, Fungsi,


rumus.co.id, dilihat 26 Maret 2020, < https://rumus.co.id/jaringan-otot/ >.

16

Anda mungkin juga menyukai