Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 6

DENISSA RAHMADANI
PUTRI AMELIA R
ROHMAN NUGRAHA
WULAN WIDYA

O BAT DIURET IK
Obat diuretik yang dikenal juga sebagai pil air adalah obat yang dirancang untuk
mengurangi penumpukan cairan tubuh melalui urin.
Selain itu, bisa juga digunakan dalam kondisi lain, yakni mengobati
pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki bagian bawah, penumpukan cairan di
perut akibat kerusakan hati, atau kanker tertentu, dan kondisi mata seperti glaukoma.
Obat diuretik juga dapat digunakan untuk menangani gangguan jantung kongestif.
Misalnya, kondisi jantung ini membuat tubuh tidak dapat memompa darah secara
efektif ke seluruh tubuh. Alhasil, ini menyebabkan adanya penumpukan cairan di tubuh
Anda yang disebut edema.
Diuretik terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Thiazide. 
Diuretik thiazide merupakan obat diuretik yang bekerja dengan cara mengurangi penyerapan
natrium dalam ginjal, sehingga meningkatkan produksi urine. Selain itu, thiazide dapat
melebarkan pembuluh darah sehingga lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah. Diuretik
jenis thiazide ini merupakan obat yang dianjurkan sebagai lini pertama dalam mengatasi
hipertensi. Contoh obat jenis thiazide antara lain adalah chlorthalidone, hydrochlorothiazide, dan
indapamide.

Diuretik loop. 
Diuretik loop merupakan obat diuretik yang bekerja pada loop (lengkung) Henle di dalam
ginjal. Obat jenis ini bekerja dengan menurunkan penyerapan kalium, klorida, dan natrium
sehingga memaksa ginjal meningkatkan jumlah urine. Dengan produksi urine yang meningkat,
tekanan darah akan turun serta kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh dan paru-paru
akan berkurang. Contoh obat jenis diuretik loop, antara lain adalah bumetanide 
Diuretik hemat kalium. 
Ini merupakan jenis diuretik yang mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan
natrium dalam urine tanpa ikut membawa kalium keluar dari tubuh. Diuretik hemat kalium
 tepat digunakan untuk mencegah hipokalemia. Contoh diuretik golongan ini antara lain
adalah amiloride, eplerenone, spironolactone, dan triamterene.

Penghambat karbonat anhidrase. 


Obat diuretik jenis ini bekerja dengan cara meningkatkan konsentrasi asam bikarbonat,
natrium, kalium, dan air yang dikeluarkan dari ginjal. Penghambat karbonat digunakan
untuk menurunkan jumlah cairan di dalam bola mata dan terkadang mengatasi penyakit
akibat ketinggian. Salah satu contoh obat ini adalah acetazolamide.

Diuretik osmotik. 
Obat jenis ini meningkatkan jumlah cairan tubuh yang disaring keluar oleh ginjal,
sekaligus menghambat penyerapan cairan kembali oleh ginjal. Contoh obat diuretik jenis ini
adalah mannitol.
Tidak semua orang bisa diberikan obat diuretik. Bagi orang yang mengalami
kesulitan buang air kecil obat ini tidak disarankan. Sebab, obat diuretik akan
membuat Anda mengeluarkan urine lebih banyak, sedangkan jika ada masalah pada
saluran pembuangan air kecil ini justru menambah masalah baru.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga tidak menyarankan untuk
menggunakan obat diuretik, yakni:

• Mengalami penyakit hati atau ginjal yang parah


• dehidrasi parah
• Memiliki detak jantung yang tidak teratur
• Berada di trimester ketiga atau telah mengalami tekanan darah tinggi selama
kehamilan
• Usia di atas 65 tahun atau lebih tua
• Memiliki penyakit asam urat
EFEK SAMPING

Efek samping ringan Efek samping yang berat


• Terlalu sedikit kalium dalam darah
• Terlalu banyak kalium dalam darah (efek • Reaksi alergi
samping potassium-sparing diuretic) • Gagal ginjal
• Kadar natrium rendah • Detak jantung tidak teratur
• Sakit kepala
• Pusing
• Haus
• Gula darah meningkat
• Kram otot
• Peningkatan kolesterol
• Ruam kulit
• Diare
TERIMAKASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai