DENISSA RAHMADANI
PUTRI AMELIA R
ROHMAN NUGRAHA
WULAN WIDYA
O BAT DIURET IK
Obat diuretik yang dikenal juga sebagai pil air adalah obat yang dirancang untuk
mengurangi penumpukan cairan tubuh melalui urin.
Selain itu, bisa juga digunakan dalam kondisi lain, yakni mengobati
pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki bagian bawah, penumpukan cairan di
perut akibat kerusakan hati, atau kanker tertentu, dan kondisi mata seperti glaukoma.
Obat diuretik juga dapat digunakan untuk menangani gangguan jantung kongestif.
Misalnya, kondisi jantung ini membuat tubuh tidak dapat memompa darah secara
efektif ke seluruh tubuh. Alhasil, ini menyebabkan adanya penumpukan cairan di tubuh
Anda yang disebut edema.
Diuretik terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Thiazide.
Diuretik thiazide merupakan obat diuretik yang bekerja dengan cara mengurangi penyerapan
natrium dalam ginjal, sehingga meningkatkan produksi urine. Selain itu, thiazide dapat
melebarkan pembuluh darah sehingga lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah. Diuretik
jenis thiazide ini merupakan obat yang dianjurkan sebagai lini pertama dalam mengatasi
hipertensi. Contoh obat jenis thiazide antara lain adalah chlorthalidone, hydrochlorothiazide, dan
indapamide.
Diuretik loop.
Diuretik loop merupakan obat diuretik yang bekerja pada loop (lengkung) Henle di dalam
ginjal. Obat jenis ini bekerja dengan menurunkan penyerapan kalium, klorida, dan natrium
sehingga memaksa ginjal meningkatkan jumlah urine. Dengan produksi urine yang meningkat,
tekanan darah akan turun serta kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh dan paru-paru
akan berkurang. Contoh obat jenis diuretik loop, antara lain adalah bumetanide
Diuretik hemat kalium.
Ini merupakan jenis diuretik yang mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan
natrium dalam urine tanpa ikut membawa kalium keluar dari tubuh. Diuretik hemat kalium
tepat digunakan untuk mencegah hipokalemia. Contoh diuretik golongan ini antara lain
adalah amiloride, eplerenone, spironolactone, dan triamterene.
Diuretik osmotik.
Obat jenis ini meningkatkan jumlah cairan tubuh yang disaring keluar oleh ginjal,
sekaligus menghambat penyerapan cairan kembali oleh ginjal. Contoh obat diuretik jenis ini
adalah mannitol.
Tidak semua orang bisa diberikan obat diuretik. Bagi orang yang mengalami
kesulitan buang air kecil obat ini tidak disarankan. Sebab, obat diuretik akan
membuat Anda mengeluarkan urine lebih banyak, sedangkan jika ada masalah pada
saluran pembuangan air kecil ini justru menambah masalah baru.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga tidak menyarankan untuk
menggunakan obat diuretik, yakni: