Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANATOMI SISTEM SARAF MANUSIA

Ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu dasar
Keperawatan II

Disusun Oleh :
1. Eka Hartini (1910105494)
2. Muhamad Seisar Arasyied Zailani (1910105507)
3. Naufal Misbahuddin Luthfi (1910105510)
4. Nizma Nurajizah (1910105515)
5. Sinta Irawati (1910105522)
6. Siti Rosidah (1910105526)
7. Tiara Agnestiani Syafitri Rustandi (1910105527)

Ilmu Keperawatan A I/2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SEBELAS APRIL SUMEDANG


2020
JL.CIPADUNG NO.54 B KETIB SUMEDANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan ni’mat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Ilmu Dasar Keperawatan II yang berjudul “ANATOMI SISTEM SARAF
MANUSIA”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
2.1 Definisi Sistem Saraf ........................................................................... 2
2.2 Anatomi Sistem Saraf ......................................................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................... 15
3.1 Simpulan ............................................................................................. 15
Daftar Pustaka ......................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem saraf merupakan suatu struktur yang paling sempurna yang dimiliki
oleh manusia. Sistem saraf dapat diibaratkan seperti halnya jalan darat yang ada di
suatu kota. Dimulai dari jalan utama, jalan-jalan kecil, dan jalan-jalan layang,
serta jembatan penyebrangan yang merupakan pengubung antara jalan-jalan ini,
keseluruhan ini membentuk suatu sistem yang rumit ditambah lagi dengan
kemacetan yang padat. Kendatipun semua kerumitan tersebut memiliki titik awal
dan akhir yang mengarah ke suatu tujuan. Demikian pula struktur saraf utama kita
yang terdiri dari triliunan sel saraf (neuron) yang saling berhubungan.
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan lainnya. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan serta mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan. Sistem
tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sistem-sistem lainnya di dalam
tubuh, sehingga terjalinlah komunikasi antar berbagai sistem tubuh sehingga
tubuh dapat berfungsi sebagai unit yang harmonis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu sistem persarafan manusia?
2. Bagaimana anatomi sistem persarafan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan apa itu sistem persarafan manusia.
2. Menjelaskan anatomi sistem persarafan manusia.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Penulis mengetahui apa itu sistem persarafan manusia.
2. Penulis mengetahui anatomi sistem persarafan manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Saraf


Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen
sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon, berfungsi
untuk memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi untuk
mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang
berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.
2.2 Anatomi Sistem Saraf
Sistem saraf manusia itu terdiri atas sel-sel yang menyusunnya, sistem
saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang, sementara saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom.
Berikut penjelasan lebih lanjut:
2.2.1 Sel Saraf (Neuron)
Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat. Terdiri dari 12 nervus kranial,
semua nervus spinal, dan cabangnya. Fungsinya sebagai penghantar informasi
berupa rangsangan atau impuls. Dengan adanya sel-sel saraf ini, baik organ
maupun sistem gerak bisa memberikan respon sebagaimana mestinya.
Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen terkecil yaitu sel-sel saraf
atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls
(rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit
dan neurit (akson).
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
a. Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke
pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf
ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron konektor (asosiasi) adalah neuron yang membawa impuls dari neuron
sensorik ke neuron motorik

2
2.2.2 Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
yang terletak di rongga tubuh dorsal. Ini adalah sangat penting untuk
kesejahteraan kita dan tertutup dalam tulang untuk perlindungan. Otak
bersambungan dengan sumsum tulang belakang di foramen magnum. Fungsi
utama dari sumsum tulang belakang adalah untuk menyampaikan impuls sensorik
dari tepi (perifer) ke otak dan untuk mengkonduksikan impuls motorik dari otak
ke tepi.
1. OTAK
Otak adalah organ yang mengatur pemikiran seseorang. Otak pula yang
mengendalikan perilaku, emosi, gerakan, dan sensasi pada tubuh. Otak memiliki
fungsi yang sangat penting dan didukung oleh sistem kerja yang rumit. Otak
adalah salah satu organ manusia terbesar yang paling kompleks dan terdiri lebih
dari 100 miliar sel saraf. Seluruh saraf tersebut saling terkait di dalam sistem yang
menghubungkan otak dengan seluruh tubuh, suatu sistem yang memungkinkan
gerakan dan refleks terjadi hampir dalam sekejap.

1. Otak Besar
Otak besar merupakan bagian otak dengan porsi paling besar, mulai dari
beratnya, volume serta fungsinya. Sebagai bagian otak yang paling berkembang,
fungsi otak besar juga menjadi yang paling banyak dan penting dibandingkan
bagian otak lain seperti otak kecil dan batang otak. Berikut bagian utama pada
otak besar:

3
• Lobus frontalis
Lobus frontalis adalah yang terbesar dibandingkan dengan lobus lainnya.
Lobus ini terletak di otak bagian depan atau diposisi yang kira-kira sejajar dengan
tulang dahi. Bagian otak ini berfungsi untuk mengoordinasikan perilaku yang
memerlukan kemampuan tingkat tinggi, seperti kemampuan motorik,
menyelesaikan masalah, perencanaan, fokus, dan menimbang baik dan buruk.
Lobus frontalis juga berperan untuk mengatur emosi serta mengatur impuls atau
informasi rangsang.
• Lobus parietal
Lobus parietal terletak di belakang lobus frontal. Bagian ini berperan
dalam kemampuan mengatur sensasi tubuh, tulisan tangan, posisi tubuh, dan
menerjemahkan informasi yang dikirimkan oleh bagian otak lain.
• Lobus temporal
Lobus temporal terletak di bagian samping otak, di sebelah kiri dan kanan,
dekat telinga. Bagian otak ini berfungsi untuk mengendalikan kemampuan daya
ingat visual (misalnya mengingat wajah seseorang), daya ingat verbal (mengerti
bahasa tertentu), pendengaran, dan menginterpretasikan emosi dan reaksi orang
lain.
• Lobus oksipital
Lobus oksipital terletak di bagian belakang otak. Bagian ini berperan besar dalam
kemampuan seseorang untuk bisa membaca dan mengenali literasi serta aspek
penglihatan lainnya.

2. Otak Kecil
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak
besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan
lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu
belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil
berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja
otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh.
Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Otak depan meliputi: Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan,

4
keseimbangan cairan tubuh, rasa haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi,
meregulasi pituitari. Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima
semua rangsan yang berasal dari sensorik cerebrum. Kelenjar pituitary, sebagai
sekresi hormon. Otak tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang
merupakan pusat refleks mata. Otak belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak
kecil dan medulla oblongata. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut
jantung, tekanan darah, mengatur pernapasan, sekresi ludah, menelan, gerak
peristaltic, batuk, dan bersin (Pearce, 2007).

3. Batang Otak
Batang otak ialah bagian bawah otak, yang berdekatan dan secara
struktural berlanjut dengan sumsum tulang belakang. Segmen atas batang otak
manusia, pons, mengandung serta saraf yang menghubungkan kedua bagian otak
kecil. Pons tersebut ini memiliki fungsi yang penting dalam mengkoordinasikan
gerakan yang melibatkan sisi kanandan kiri tubuh. Di bawah pons dan berlanjut
dengan sumsum tulang belakang ialah medula yang mentransmisikan naik dan
turun serat saraf antara sumsum tulang belakang dan otak. Medula juga langsung
mengontrol banyak kegiatan otot dan kelenjar tidak sadar, termasuk pernapasan,
kontaksi jantung yang dilatasi arteri, air liur, muntah dan mungkin tertawa. Untuk
inti dari beberapa saraf yang berasal di otak juga terletak di batang otak. Serabut
saraf pada batang otak tidak mudah regenerasi, sehingga cedera dapat
mengakibatkan kerugian fungsi yang permanen. Pada batang otak ini juga
mengontrol kehidupan yang mendukung fungsi otonom dari sistem saraf perifer.

a) Fungsi Batang Otak


Pada batang otak ini mengotrol beberapa fungsi penting dari tubuh termasuk:
 Pernapasan
 Tekanan darah
 Pencernaan
 Tingkat jantung
 Kewaspadaan
 Gairah

5
 Fungsi otonom lainnya
 Menyampaikan informasi antara saraf perifer dan sumsum tulang belakang ke
atas bagian otak
 Letak Batang Otak
 Pada batang otak ini terletak dipersimpangan dari otak dan tulang belakang ini
merupakan bagian anterior otak kecil.

b) Bagian Utama Batang Otak


Batang otak terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
 Mesencephalon
 Pons
 Medulla Oblongata

4. Otak tengah
Otak bagian tengah (midbrain), yang terletak antara otak belakang dan
otak depan, merupakan wilayah dengan banyak sistem serat saraf naik dan turun
untuk berhubungan dengan bagian otak yang lebih rendah dan lebih tinggi
(Prescott & Humpries, dalam King, 2007). Kemampuan untuk memperhatikan
suatu objek secara visual, misalnya dikaitkan dengan satu ikat neuron di dalam
otak tengah (King, 2010).
Dua sistem dalam otak tengah mendapat perhatian khusus. Pertama adalah
formasi retikularis (reticular formation), kumpulan neuron yang membaur terlibat
dalam pola‐pola perilaku, seperti berjalan, tidur, atau berbalik untuk
memperhatikan suara yang datang tiba‐tiba (Alemdar et al., McCarley, dalam
King, 2010). Sistem lainnya terdiri atas kelompok kecil neuron yang
menggunakan neurotransmiter serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Meskipun
kelompok ini mengandung sel yang relatif sedikit, mereka mengirim akson
kepada berbagai wilatah otak (King, 2010).

6
B. Medula Spinalis
Medulla spinalis memanjang dalam columna intervertebralis (tulang
belakang) mulai dari leher sampai panggul bawah, panjangnya kira-kira 40-45 cm.
Medulla spinalis merupakan struktur penting dari SSP yang menerima sinyal
sensorik dari semua bagian tubuh (kecuali sebagian besar kepala) dan
mengirimkan sinyal motorik ke otot rangka volunter untuk gerakan tubuh,
anggota gerak dan kepala, dan juga sinyal motorik involunter ke otot polos organ
viscera. Melalui fungsi sensorik dan motoriknya, medulla spinalis melakukan
komunikasi antara tubuh dan otak. Medulla spinalis juga bertindak sebagai pusat
integratif mandiri bagi refleks spinal yang bersifat involunter.

2.2.3 Sistem Saraf Tepi


Meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari
saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis
dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi
menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
A. Aferen
Saraf aferen tersusun atas neuron yang membawa informasi dari reseptor
yang terletak pada bagian eksternal tubuh atau reseptor somatik (Misalnya, kulit
merasakan dingin) maupun bagian internal tubuh atau videral (misalnya, lambung
merasakan lapar) menuju sistem saraf pusat (SSP).
B. Eferen
Sistem saraf eferen tersusun atasneuron yang membawa impuls dari SSP
menuju efektor.

Sistem saraf tepi dibentuk oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatik dan sel
saraf otonom. Baik sel saraf somatik ataupun otonom dibentuk oleh sistem saraf
sensorik maupun motorik. Berikut penjelasan untuk lebih lanjut:

7
1. Sel Saraf Somatik
Sistem saraf sadar adalah saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan
secara sadar, di bawah kendali kesadaran. Sistem saraf sadar disusun oleh
serabut saraf otak (nervus kranialis), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak dan
serabut saraf sumsum tulang belakang (nervus spinalis), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang (Sloane, 2003).
 Nervus Kranialis

Gambar 2. Nervus Kranialis


Sumber: dictio.id

8
Tedapat 12 Saraf kranial diantaranya:
Nomor Nama Jenis Fungsi
I Olfaktorius Sensori Menerima rangsang dari hidung dan
menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai sensasi bau
II Optikus Sensori Menerima rangsang dari mata dan
menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual
III Okulomotor Motorik Menggerakan sebagian besar otot
mata
IV Troklearis Motorik Menggerakan beberapa otot mata
V Trigeminus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari
wajah untuk diproses di otak sebagai
sentuhan
Motorik: Menggerakan rahang
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
VII Fasialis Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari
bagian anterior lidah untuk diproses
sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah
untuk menciptakan ekspresi wajah
VIII Vestibulokoklearis Sensori Sensori sistem vestibular:
Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang
untuk diproses di otak sebagai suara
IX Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari
bagian posterior lidah untuk diproses
di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ
organ dalam
X Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari
organ dalam

9
Motorik: Mengendalikan organ-
organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
Table 2.1 Saraf Kranial
Sumber: dictio.id

 Nervus Spinalis
Nervus spinalis adalah akar-akar saraf yang dimulai dari radiks anterior
medula spinalis kemudian keluar melalui foramen intervertebralis. Secara
topografi saraf-saraf spinalis ini dibagi menjadi 8 pasang saraf cervikal (C1-8), 12
pasang thoracal (T1-12), 5 pasang lumbal (L1-5), 5 pasang sacral (S1-5) dan satu
pasang coccygeal.
a. Nervus ilioinguinalis (T12-L1)
b. Nervus genitofemoralis (L1-2)
c. Nervus Cutaneous fermonalis lateralis (L2-3)
d. Nervus Femoralis (L2,3,4)
e. Nervus obturatorius (L2-4)

Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung
ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf perifer yang sebagian
besar bertindak independen dari kontrol sadar (sengaja) dan terdiri dari saraf di
otot jantung, otot polos, eksokrin dan kelenjar endokrin.

10
Sistem saraf otonom bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi pemeliharaan
(metabolisme, aktivitas kardiovaskular, pengaturan suhu, pencernaan) yang
memiliki reputasi untuk menjadi di luar kendali sadar. Pembagian utama lain dari
sistem saraf perifer, sistem saraf somatik, terdiri dari tengkorak dan saraf tulang
belakang yang menginervasi jaringan otot rangka dan lebih di bawah kontrol
sengaja (Anissimov 2006; Towle 1989).

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh


dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom
bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf
otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.
Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung,
pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh.
Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Secara garis besar sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP)
dan sistem saraf tepi (SST). SST memiliki 2 divisi yaitu sistem saraf sensoris dan
saraf motorik, selanjutnya saraf sensoris dibagi menjadi saraf somatik sensoris
dan saraf viseral sensorik sedangkan saraf motorik dibagi menjadi saraf motorik
somatik dan saraf motorik otonom. Berikut ini adalah ilustrasi organisasi sistem
saraf.

Secara anatomi saraf simpatis dan saraf parasimpatis dibedakan berdasarkan


sebagai berikut:

1. Lokasi; saraf parasimpatis berasal dari otak dan medula spinalis bagian
kraniosakral sedangkan saraf simpatis berasal dari torakolumbal medula
spinalis seperti pada gambar dibawah ini.

11
Panjang neuron; Sebaliknya saraf simpatis memiliki neuron preganglion yang
lebih pendek dan neuron postganglion yang lebih panjang.

Sebaliknya saraf parasimpatis memiliki neuron preganglion yang panjang dan


neuron preganglion yang lebih pendek.

12
3. Letak ganglion; ganglion parasimpatis terletak pada organ viseral yang
dipersarafi sedangkan ganglion simpatis terletak berdekatan dengan medula
spinalis.

Macam atau Devisi Saraf Otonom

Saraf otonom dibagi menjadi 2 yaitu saraf simpatis dan parasimpatis yang
bekerja pada organ viseral yang efeknya berlawanan. Saraf simpatis dan
parasimpatis bekerja pada organ yang sama namun memberikan inhibisi atau
eksibisi. Sifat ini disebut sebagai dual innervasi yaitu cara kerja yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu keseimbangan (homeostasis).

1. Saraf parasimpatis

Disebut juga “resting and digesting system” yang berfungsi untuk


memastikan tubuh menggunakan seminimal mungkin energi tubuh. Pada saat
makan maka saraf parasimpatis akan menyebabkan terjadinya proses digesti dan
menyebabkan relaksasi tubuh ditandai dengan menurunnya tekanan darah dan
melambatnya denyut nadi. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi saraf
parasimpatis berasal dari kraniosakral.

Berbeda dengan saraf simpatis, serabut preganglion saraf parasimpatis


menuju ganglia atau organ yang dipersarafi secara langsung tanpa hambatan.
Serabut postganglion saraf parasimpatis pendek karena langsung berada di ganglia
yang sesuai, ini berbeda dengan sistem saraf simpatis dimana neuron postganglion
relatif panjang, ini menggambarkan ganglia dari rangkaian paravertebra simpatis
yang berada jauh dengan organ yang dipersarafi.

2. Saraf simpatis

Disebut juga “the fight-or-flight system ” yang berfungsi untuk melakukan


eksitasi pada saat keadaan darurat dan emergensi. Akibat rangsangan saraf
simpatis adalah meningkatnya denyut jantung dan kontraktilitasnya, nafas
menjadi cepat dan dalam, tangan menjadi dingin dan berkeringat, serta pupil
menjadi dilatasi. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi tahan terhadap ancaman dan
stress.

13
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa saraf simpatis berasal dari
torakolumbal yang saraf neuron preganglionnya berasal dari substansia grisea.
Selanjutnya neuron preganglion tersebut menuju trunkus simpatikus di
paravertebra. Tiap saraf dari sistem saraf simpatis terdiri dari satu neuron
preganglion dan saraf postganglion. Badan sel preganglion berlokasi di
intermediolateral dari korda spinalis.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat
berfungsi sebagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi
sebagai pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi
hormon. Penyusun sistem saraf terdiri dari dua jenis yaitu berdasarkan bentuknya
serta berdasarkan struktur dan fungsinya, berdasarkan bentuknya penyusun sistem
saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson, sedangkan berdasarkan struktur
dan fungsinya penyusun sistem saraf terdiri dari sel saraf sensorik, sel saraf
motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai
berikut: menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh,bereaksi pada
sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan
memikirkannya,menyimpan memori dan melepaskannya bila
dibutuhkan,mengekspresikan emosi,mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf
lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain, serta mengontrol tubuh dengan
mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan. Susunan sistem saraf manusia
tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Ada dua mekanisme jalannya
impuls saraf, yaitu impuls dihantarkan melalui sel saraf dan impuls dihantarkan
lewatsinaps.

15
Daftar Pustaka

Bitar, 2019, Sistem Saraf manusia, gurupendidikan.co.id, dilihat 5 Juni 2020,


< https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-saraf-manusia/ >.

Joseph, Novita 2020, Mengenal Bagian dan Fungsi Sistem Saraf Tubuh Manusia,
hellosehat-com.cdn.ampproject.org, dilihat 6 Juni 2020, <https://hellosehat-
com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-
sistemsaraf_manusia/?amp=&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1
#aoh=15911470921387&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=
Dari%`20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fhidup-
sehat%2Ffakta-unik%2Fmengenal-sistem-saraf-manusia%2F>.

Dame, Merry 2019, Memahami Fungsi Sistem Saraf Pada Manusia,


alodokter.com, dilihat 6 Juni 2020, < https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-
sistem-saraf-pada-manusia>.

Sitorus, ER 2014, ‘PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA KOMPETENSI


DASAR SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDERA MANUSIA MELALUI
METODE PEMBELAJARAN RESITASI PADA PESERTA DIDIK’, Faktor
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. I, No. 2, hh. 187-188.

Chalik, R 2016, Anatomi Fisiologi Manusia Bahan Ajar Farmasi, Jakarta,


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.

Adrian, Kevin 2017, Menyederhanakan Anatomi Otak Yang Rumit,


alodokter.com, dilihat 7 Juni 2020, <
https://www.alodokter.com/menyederhanakan-anatomi-otak-yang-rumit>.

16
Putri, Nina Hertiwi, 2020, Memahami Bagian Otak dan Fungsinya Sebagai Pusat
Kontrol Tubuh, sehahtq.com, dilihat 7 juni 2020,
<https://www.sehatq.com/artikel/memahami-bagian-otak-dan-fungsinya-sebagai-
pusat-kontrol-tubuh>.

Wahyuningsih, H P & Kusmiyati, Y 2017, Fisiologi Manusia Bahan Ajar


Kebidanan, Jakarta, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.

Setiawan, S 2019, Batang Otak - Pengertian, Fungsi, Letak, Bagian, Pyramid,


Formasi Retikulasi, gurupendidikan.co.id, dilihat 7 Juni 2020,
<https://www.gurupendidikan.co.id/batang-otak/>.

Supradewi, R 2010, ‘OTAK, MUSIK, DAN PROSES BELAJAR’, Buletin


Psikologi, Vol. 18, No. 2, hh. 58-68.

Heryati, E & Faizah, N 2008, Psikologi Faal, file.upi.edu, dilihat 7 Juni 2020,
<http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_BIASA/197710132005012
-EUIS_HERYATI/DIKTAT_KULIAHx.pdf>.

Jusuf, M I 2012, ISLAM SEHAT DAN MENYEHATKAN SISTEM SARAF,


Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo Press.

Dani, I 2019, Perbedaan sistem saraf tepi aferen dengan eferen adalah,
pak.pandani.web.id, dilihat 8 Juni 2020,
<https://pak.pandani.web.id/2019/05/perbedaan-sistem-saraf-tepi-aferen.html>

Ardra, 2019, Saraf Somatik Otonom Simpateti Dan Parasimpatetik, ardra.biz,


dilihat 8 Juni 2020, <https://ardra.biz/tag/sistem-saraf-aferen/>.

17
Setiawan, D 2018, Bagaimanakah anatomi sistem saraf manusia, dictio.id, dilihat
8 Juni 2020, < https://www.dictio.id/t/bagaimanakah-anatomi-sistem-saraf-tepi-
manusia/17452 >.

Setiawan, Samhis 2019, Pengertian Sistem Saraf Otonom, gurupendidikan.co.id,


dilihat 9 Juni 2020, <https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-saraf-otonom/>

Hidayah, DF 2010, Sistem Saraf Otonomatik, kompasiana.com, dilihat 9 Juni


2020,
<https://www.kompasiana.com/pgsd_dhini/55005b89a3331152635115a3/sistem-
saraf-otonomik>

Setiawan, Samhis 2020, Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik,


Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh., gurupendidikan.co.id, dilihat
9 Juni 2020 https://www.gurupendidikan.co.id/saraf-parasimpatik/

Cahyono, I., Sasongko, H., & Primatika, A. (2009). Neurotransmitter Dalam


Fisiologi Saraf Otonom. Jurnal Anestesiologi Indonesia, 43-46. Vol. 1, No. 1

Prasetyo, E. (1999). Penatalaksanaan Fisioterapi pada kondisi Low back pain


akibat kompresi vertebra lumbal II-V. Fisioterapi,fakultas ilmu kesehatan, 6-7.

18

Anda mungkin juga menyukai